Negara: Bulgaria

  • Inilah 5 Kerajaan Terbesar dan Paling Berpengaruh yang Pernah Ada di Dunia

    Inilah 5 Kerajaan Terbesar dan Paling Berpengaruh yang Pernah Ada di Dunia

    2. Kekaisaran Tiongkok (221 SM- 1912 M)

    Kekaisaran Tiongkok memiliki sejarah panjang dengan beberapa dinasti besar. Salah satu dinasti yg paling berpengaruh adalah Dinasti Qing.

    Dinasti Qing adalah yang pertama kali mempersatukan Tiongkok, membangun tembok besar Cina, dan memperkenalkan standar nasional dalam bahasa, mata uang dan ukuran. Tiongkok menjadi pusat ilmu pengetahuan dan inovasi, termasuk penciptaan kertas, kompas, percetakan, dan bubuk mesiu.

    3. Kekaisaran Mongol (1206-1368)

    Dipimpin oleh Gengis Khan, Kekaisaran Mongol adalah kerajaan darat terbesar dalam sejarah. Kerajaan ini meluas dari eropa timur hingga asia timur.

    Mongol terkenal keterampilan militernya dan kemampuan menaklukan wilayah yg luas dalam waktu singkat. Meski dikenal sebagai bangsa penakluk, mereka juga memfasilitasi perdagangan di jalur sutra, dan pertukaran budaya yg luas antara timur dan barat.

    4. Kekaisaran Ottoman (1299-1922)

    Kekaisaran Ottoman adalah kekuatan besar yg mendominasi kawasan Asia Tengah, Eropa Tenggara, dan Afrika Utara lebih dari 600 tahun. Ottoman memiliki pengaruh besar dalam perdagangan Eropa dan Asia.

    Mereka juga dikenal dengan toleransi beragama yg memungkinkan berbagai kelompok beragama hidup bersama. Kekaisaran Ottoman mewarisi pengaruh arsitektur, seni, dan hukum yg besar di wilayah bekas kekuasaannya, serta memainkan peran kunci dalam perkembangan budaya dan politik di timur tengah dan Balkan (Bosnia, Albania, Bulgaria, Kroasia, Serbia, Turki, hingga Yunani).

    5. Kerajaan Inggris (1588-abad 20)

    Kerajaan inggris menjadi kekuatan global selama abad pencerahan dan revolusi industri. Kerajaan Inggris mendirikan koloni di Amerika, Afrika, Asia, dan Oseania.

    Melalui kolonialisme, Kerajaan Inggris memperkenalkan sistem politik, hukum, dan ekonomi barat ke wilayah dunia. Inggris juga memimpin revolusi industri yang mengubah cara hidup manusia secara mendasar dengan penemuan penemuan teknologi baru seperti mesin uap, spinning jenny, water frame, power loom, kereta api uap, dan kapal uap.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Fosil Berusia 8,7 juta Tahun Diklaim Bisa Ubah Sejarah Evolusi Manusia

    Fosil Berusia 8,7 juta Tahun Diklaim Bisa Ubah Sejarah Evolusi Manusia

    Jakarta

    Asal usul garis keturunan hominin, yang meliputi manusia modern, simpanse, gorila, dan nenek moyang mereka, merupakan salah satu topik paleoantropologi yang paling banyak diperdebatkan.

    Selama lebih dari satu abad, pandangan yang berlaku telah menghubungkan akar evolusi hominin dengan Afrika, tempat fosil paling awal dari kelompok ini ditemukan. Namun, penemuan fosil baru-baru ini dari zaman Miosen akhir di Eropa dan Mediterania timur menunjukkan narasi yang sangat berbeda, yang menempatkan Eropa di pusat evolusi hominin awal.

    Fosil yang baru ditemukan, termasuk tengkorak Anadoluvius turkae yang hampir lengkap dari Turki, telah mengalihkan fokus ke Eropa sebagai tempat kelahiran hominin yang potensial. Temuan-temuan ini tidak hanya menyoroti keragaman kera di wilayah tersebut tetapi juga menunjukkan jalur migrasi yang menantang teori tradisional tentang nenek moyang manusia.

    Inti dari studi inovatif ini adalah Anadoluvius turkae, fosil tengkorak parsial yang ditemukan pada tahun 2015 di situs Çorakyerler dekat Çankırı, Turki. Spesimen ini, yang terawetkan dengan sangat baik dan diperkirakan berasal dari sekitar 8,7 juta tahun yang lalu, menawarkan wawasan tak tertandingi tentang morfologi salah satu kera besar terakhir di Eropa.

    Tim menganalisis sebagian tengkorak Anadoluvius yang terpelihara dengan baik, seperti ditampilkan dalam gambar. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Para peneliti dengan cermat menganalisis tengkorak tersebut, yang meliputi sebagian besar wajah dan bagian anterior tempurung otak. Tingkat pengawetan ini memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi anatomi Anadoluvius dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Ciri-ciri tengkorak yang kuat menunjukkan kera dengan ukuran tubuh yang mirip dengan simpanse jantan besar, dengan berat antara 49 hingga 59 kg.

    Fosil tersebut juga mengungkap ciri-ciri penting yang terkait dengan hominin, seperti konfigurasi khusus akar gigi, struktur tengkorak, dan morfologi wajah. Ciri-ciri ini membedakan Anadoluvius dari kera Miosen lainnya seperti Ankarapithecus, yang tidak memiliki ciri-ciri hominin, dan lebih mirip dengan Ouranopithecus dan Graecopithecus, kera Mediterania timur lainnya.

    Hominin Asal Eropa?

    Analisis Anadoluvius turkae mendukung hipotesis bahwa hominin mungkin berevolusi di Eropa dan kemudian bermigrasi ke Afrika. Menurut tim peneliti, skenario ini lebih sederhana daripada gagasan bahwa hominin berevolusi di Afrika dan kemudian menyebar ke Eropa hanya untuk menghadapi kepunahan.

    Sebaliknya, mereka mengusulkan bahwa Eropa adalah rumah bagi populasi hominin yang berkembang pesat selama jutaan tahun sebelum perubahan lingkungan mendorong migrasi mereka ke Afrika.

    Perspektif ini didukung oleh analisis filogenetik Anadoluvius dan fosil terkait. Dengan menggunakan perangkat lunak canggih, para peneliti memasukkan ciri morfologi dari Anadoluvius bersama dengan ciri-ciri fosil lain yang diketahui dan hominoid yang masih ada.

    Hasil dari studi ini menempatkan Anadoluvius dengan kuat dalam garis keturunan hominin, yang menunjukkan hubungan evolusi yang lebih dekat dengan kera Afrika dan manusia daripada dengan kera lain dari era Miosen.

    Keanekaragaman Mediterania: Perpaduan Kera Miosen

    Penemuan Anadoluvius turkae menggarisbawahi kekayaan keanekaragaman kera Miosen akhir di Mediterania timur. Fosil dari wilayah ini, yang berasal dari antara 9,6 hingga 7,2 juta tahun yang lalu, mengungkapkan rentang spesies kera yang lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Anatomi penampang langit-langit pada fosil Anadoluvius (tidak berskala). Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Ouranopithecus, yang ditemukan di Yunani dan Bulgaria, pernah dianggap sebagai perwakilan utama hominin di wilayah ini. Namun, penambahan Anadoluvius dan penilaian ulang spesimen seperti Graecopithecus menunjukkan bahwa ada beberapa taksa, yang membentuk garis keturunan yang terus berkembang.

    Keragaman ini menunjukkan bahwa Mediterania timur berfungsi sebagai koridor ekologi penting, yang menghubungkan populasi di Eropa dan Asia.

    Di Turki, situs Çorakyerler telah muncul sebagai harta karun fosil Miosen akhir. Ribuan sisa vertebrata telah digali, yang memberikan konteks berharga bagi ekosistem purba tempat kera ini hidup.

    Lingkungan, yang dicirikan oleh hutan kering dan lanskap terbuka, kemungkinan memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan morfologi hominin awal ini. Tidak seperti kerabat arboreal mereka, Anadoluvius dan kerabatnya tampaknya telah menghabiskan banyak waktu di tanah, beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih terestrial.

    Gagasan yang telah lama berlaku tentang asal usul manusia kini ditantang berkat munculnya spesies kera baru. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SidePergeseran Lingkungan dan Migrasi

    Lintasan evolusi hominid awal dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang mendalam selama Miosen akhir. Hutan yang menyusut dan padang rumput yang meluas menciptakan tekanan ekologis baru, yang memaksa populasi untuk beradaptasi atau bermigrasi.

    Profesor David Begun, seorang antropolog biologi di Universitas Toronto dan peneliti utama dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa anggota radiasi tempat Anadoluvius berada saat ini hanya teridentifikasi di Eropa dan Anatolia.

    “Kondisi lingkungan yang berfluktuasi kemungkinan memfasilitasi migrasi kera-kera ini ke Afrika, tempat mereka memunculkan spesies hominid selanjutnya,” ujarnya.

    Migrasi ini bukanlah peristiwa yang terisolasi. Bukti fosil menunjukkan bahwa banyak mamalia berpindah antara Eropa dan Afrika selama periode ini, yang menunjukkan adanya pertukaran spesies yang dinamis yang didorong oleh perubahan iklim dan habitat.

    Penggalian fosil Anadoluvius turkae dilakukan di situs fosil Çorakyerler di Türkiye pada 2015. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SideTitik Balik dalam Memahami Evolusi Manusia

    Implikasi dari temuan ini sangat mendalam. Jika hominin memang berasal dari Eropa, hal itu akan memerlukan evaluasi ulang terhadap garis waktu dan konteks geografis evolusi manusia.

    Sementara penemuan Anadoluvius turkae merupakan bagian penting dari teka-teki, para peneliti menekankan bahwa lebih banyak bukti diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan antara hominin Eropa dan keturunan Afrika mereka.

    “Bukti baru ini mendukung hipotesis bahwa hominin berasal dari Eropa dan menyebar ke Afrika bersama dengan banyak mamalia lain antara sembilan hingga tujuh juta tahun yang lalu, meskipun itu tidak membuktikannya secara definitif,” kata Prof. Begun.

    “Untuk itu, kita perlu menemukan lebih banyak fosil dari Eropa dan Afrika yang berusia antara delapan hingga tujuh juta tahun untuk menetapkan hubungan definitif antara kedua kelompok tersebut,” sebutnya.

    Penemuan Anadoluvius turkae menyoroti sifat ilmu evolusi yang terus berubah. Setiap fosil baru menambah kompleksitas pemahaman kita tentang masa lalu, menantang teori-teori yang sudah mapan, dan memicu perdebatan baru.

    Saat Prof. Begun dan timnya melanjutkan pekerjaan mereka, mereka mengingatkan kita bahwa kisah asal usul manusia masih jauh dari kata lengkap.

    “Kelengkapan fosil memungkinkan kami melakukan analisis yang lebih luas dan lebih terperinci. Wajahnya sebagian besar lengkap, setelah menerapkan pencitraan cermin. Bagian yang baru adalah dahi, dengan tulang yang diawetkan hingga sekitar ubun-ubun kepala. Fosil-fosil yang dideskripsikan sebelumnya tidak memiliki banyak tempurung otak,” catat Prof. Begun.

    Seiring dengan semakin banyaknya fosil yang digali dan dianalisis, gambaran evolusi hominin awal akan menjadi lebih jelas. Untuk saat ini, penemuan seperti Anadoluvius turkae menjadi bukti kompleksitas dan kekayaan sejarah bersama manusia.

    (rns/rns)

  • Ramalan Mengerikan Baba Vanga, Kiamat Tahun 2025 Dimulai Dari Kerusakan di Eropa

    Ramalan Mengerikan Baba Vanga, Kiamat Tahun 2025 Dimulai Dari Kerusakan di Eropa

    Ramalan Mengerikan Baba Vanga, Kiamat Tahun 2025 Dimulai Dari Kerusakan di Eropa

    TRIBUNJATENG.COM- Sosok Baba Vanga kembali mengejutkan publik lantaran ramalan-ramalannya mengenai kiamat.

    Peramal asal Bulgaria tersebut mengungkapkan ramalannya mengenai kiamat yang diperediksi akan dimulai pada tahun 2025.

    Dalam ramalannya terdahulu, Baba Vanga menyebut jika kiamat tersebut diawali dari perang dunia yang bisa dimulai tahun 2025.

    Perang Dunia yang dimaksud oleh Baba Vanga akan dimulai di wilayah Eropa yang mengakibatkan kehancuran hingga tewasnya banyak orang serta kerusakan dan kehilangan banyak harta.

    Perang dunia yang disebutkan oleh Baba Vanga tersebut memiliki potensi besar dalam membawa kiamat bagi dunia.

    Dilansir dari India.com, Baba Vanga turut meramalkan bahwa sosok Presiden Rusia yakni Vladimir

    Putin memiliki peran yang cukup penting dalam meredakan konflik dengan Ukraina dan Rusia.

    Hal tersebut karena, konflik antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang mendominasi secara global.

    Baba Vanga menyebutkan perihal ramalan kiamat yang mulai terjadi d tahun 2025 tersebut nantinya akan membuat seluruh populasi manusia habis pada tahun ke 5079.

    Ia juga meramalkan pada tahun 2043 Eropa akan berada di bawah kekuasaan Islam dan Komunisme yang akan kembali berjaya pada tahun 2076.

    Ramalan Baba Vanga tersebut membuat publik khawatir khususnya terkait dengan perang di wilayah Eropa yang akan di mulai tahun 2025 mendatang yang menyebar ke seluruh penjuru bumi.

    Baba Vanga bahkan mengungkapkan jika tahun 2025 nantinya akan menjadi tahun penuh dengan kehancuran, turunnya jumlah populasi manusia hingga terjadi banyak hal aneh.

    Sementara itu sosok Baba Vanga sendiri diketahui memiliki nama asli Vangeliya Pandeva Guhterova.
    Baba Vanga merupakan seorang peramal herbalis buta yang lahir pada tahun 1911 dan telah meninggal pada tahun 1996 lalu.

    Hingga saat ini ramalan-ramalan Baba Vanga mengundang berbagai spekulasi publik terkait dengan kemampuannya memprediksi masa depan.

    (*)

  • Sekjen OECD: Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Dukung Indonesia Masuk OECD – Page 3

    Sekjen OECD: Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Dukung Indonesia Masuk OECD – Page 3

    Untuk diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11/2024). Pertemuan ini membahas soal proses aksesi Indonesia masuk menjadi anggota OECD.

    “Ini bagian dari proses aksesi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pertemuan ini juga untuk menyampaikan laporan ekonomi OECD. Airlangga mengaku optimisme target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen dapat tercapai pada tahun 2025.

    “Kemarin kan ada economic report OECD. Hasilnya baik dan optimis tahun depan target 5,2 persen sesuai APBN bisa dicapai,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Indonesia saat ini menjadi negara aksesi OECD bersama dengan Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.

    Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.

  • Prabowo: Saya Diejek Saat Canangkan Makan Bergizi Gratis, Dibilang Setengah Gila – Page 3

    Prabowo: Saya Diejek Saat Canangkan Makan Bergizi Gratis, Dibilang Setengah Gila – Page 3

    Presiden RI Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11/2024). Pertemuan ini membahas soal proses aksesi Indonesia masuk menjadi anggota OECD.

    “Ini bagian dari proses aksesi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pertemuan ini juga untuk menyampaikan laporan ekonomi OECD. Airlangga mengaku optimisme target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen dapat tercapai pada tahun 2025.

    “Kemarin kan ada economic report OECD. Hasilnya baik dan optimis tahun depan target 5,2 persen sesuai APBN bisa dicapai,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Indonesia saat ini menjadi negara aksesi OECD bersama dengan Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.

    Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.

  • Sekjen OECD: Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Dukung Indonesia Masuk OECD – Page 3

    Prabowo Terima Sekjen OECD Mathias Cormann di Istana – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11/2024). Pertemuan ini membahas soal proses aksesi Indonesia masuk menjadi anggota OECD.

    “Ini bagian dari proses aksesi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pertemuan ini juga untuk menyampaikan laporan ekonomi OECD. Airlangga mengaku optimisme target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen dapat tercapai pada tahun 2025.

    “Kemarin kan ada economic report OECD. Hasilnya baik dan optimis tahun depan target 5,2 persen sesuai APBN bisa dicapai,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Indonesia saat ini menjadi negara aksesi OECD bersama dengan Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.

    Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.

     

     

  • Presiden Prabowo Bertemu Sekjen OECD di Istana

    Presiden Prabowo Bertemu Sekjen OECD di Istana

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/11/2024)

    Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis. “Iya (mendampingi Presiden menerima Sekjen OECD),” ujar Menko Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis dilansir Antara.

    Airlangga mengatakan, pertemuan Prabowo dengan OECD merupakan kelanjutan atas upaya Indonesia untuk masuk keanggotaan OECD. “Ya itu bagian dari proses aksesi,” ujar Airlangga.

    Menurut Airlangga, dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo juga disampaikan laporan ekonomi OECD yang menyatakan optimisme pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,2%.

    Saat ini Indonesia tengah menjadi negara aksesi OECD bersama Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.

    Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen initial memorandum.

    Pada kesempatan sebelumnya, Menko Airlangga menyebutkan saat ini Indonesia gencar melakukan reformasi berbagai sektor yang dilakukan kementerian untuk menyesuaikan standar OECD. 

    Dalam rangka mewujudkan hal itu, Presiden Prabowo bertemu Sekjen OECD hari ini.

  • Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Tercapai dengan Keanggotaan Indonesia di OECD

    Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Tercapai dengan Keanggotaan Indonesia di OECD

    Jakarta, Beritasatu.com – Keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas peluncuran Indonesia Report oleh OECD. Sebagian besar isu yang dibahas dalam laporan tersebut sudah saya sampaikan kepada Presiden, dan kami berharap banyak poin di dalamnya sejalan dengan rencana pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau,” ujar Airlangga dikutip dari Antara, Rabu (27/11/2024).

    Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann, dalam kunjungan kerja ke Indonesia pada 25-28 November 2024. Dalam kunjungan tersebut, Cormann turut menghadiri jamuan makan siang bersama Airlangga.

    Saat ini, Indonesia berada dalam proses aksesi keanggotaan OECD bersama Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand. Proses ini melibatkan evaluasi kebijakan, regulasi, serta standar nasional, yang nantinya akan disusun dalam dokumen Initial Memorandum.

    Airlangga menjelaskan, Indonesia terus melakukan reformasi di berbagai sektor melalui kolaborasi kementerian terkait untuk menyelaraskan kebijakan nasional dengan standar OECD. Reformasi ini juga mencakup penyesuaian anggaran dan struktur kementerian agar sesuai dengan kebutuhan gugus tugas OECD.

    Merespons sambutan dari Menko Airlangga, Cormann menyatakan bahwa proses aksesi ini akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia dan OECD. Ia menyoroti sektor ekonomi digital, dengan Indonesia, yang dianggap sebagai pelopor melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement.

    Cormann juga optimistis bahwa upaya Indonesia untuk menjadi anggota OECD dapat mendukung transformasi negara menuju status ekonomi berpendapatan tinggi pada 2045.

    “Kami yakin dapat bekerja sama untuk mendorong Indonesia menjadi lebih maju. Proses aksesi ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Fokus utamanya adalah mengidentifikasi praktik kebijakan terbaik berdasarkan pengalaman global,” ucap Cormann.

    Sebelumnya, Cormann juga menghadiri peluncuran OECD Economic Survey of Indonesia 2024 pada 26 November 2024. Survei ekonomi ini adalah publikasi rutin OECD yang bertujuan memperkuat dialog kebijakan antara negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia dalam proses aksesi keanggotaan OECD.
     

  • Bertemu Sekjen OECD, Airlangga Bahas Energi Hijau hingga Ketahanan Pangan

    Bertemu Sekjen OECD, Airlangga Bahas Energi Hijau hingga Ketahanan Pangan

    Jakarta

    Sebagai salah satu upaya dalam memperkuat peran di kancah global, Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesi Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) bersama dengan Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand. Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.

    Kaitannya dengan proses aksesi tersebut, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann kembali melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 25-28 November 2024. Dalam kunjungan kali ini, Sekjen Cormann juga menghadiri Jamuan Makan Siang bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Rabu (27/11).

    Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut mendiskusikan perkembangan perekonomian Indonesia termasuk fokus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta membahas perkembangan proses keanggotaan Indonesia pada OECD.

    Dalam sambutannya, Airlangga berterima kasih kepada OECD karena telah meluncurkan Indonesia Report. Ia juga telah melaporkan sebagian besar isu kepada Presiden.

    “Dan tentu saja, mudah-mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan Pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau. Dan kemudian juga sejalan dengan energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas,” ungkap Airlangga, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2024).

    Lebih lanjut, Airlangga juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah Kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD.

    Selain itu, dengan adanya berbagai reformasi tersebut, Kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.

    Merespons sambutan yang disampaikan oleh Airlangga, Sekjen Cormann kembali menjelaskan bahwa proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD. OECD akan banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital dimana Indonesia menjadi pionir melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement.

    Selanjutnya, Sekjen Cormann juga berharap agar upaya keanggotaan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang.

    “Saya percaya bahwa kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas. Dan proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,”
    ujarnya.

    Sebelumnya, Sekjen Cormann juga menghadiri peluncuran The OECD Economic Survey of Indonesia 2024 pada 26 November 2024. Survei Ekonomi OECD tersebut merupakan publikasi rutin unggulan OECD yang dilakukan melalui dialog kebijakan antara OECD dan para pembuat kebijakan dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.

    Sebagai informasi, turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Duta Besar RI untuk Perancis, Andorra, Monaco, dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO.

    Lebih lanjut, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, serta Pejabat Eselon II di Lingkungan Kemenko Perekonomian.

    (prf/ega)

  • Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Tercapai dengan Keanggotaan Indonesia di OECD

    Sekjen OECD: Keanggotaan Indonesia pada OECD Mampu Dukung Visi Indonesia Emas 2045

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebagai salah satu upaya dalam memperkuat peran di kancah global, Indonesia saat ini tengah menjadi negara aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bersama dengan Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand. Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.

    Kaitannya dengan proses aksesi tersebut, Sekretaris Jenderal Mathias Cormann kembali melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 25–28 November 2024. Dalam kunjungan kali ini, Sekjen Cormann juga menghadiri Jamuan Makan Siang bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (27/11/2024). Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut mendiskusikan perkembangan perekonomian Indonesia termasuk fokus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta membahas perkembangan proses keanggotaan Indonesia pada OECD.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin OECD telah meluncurkan Indonesia Report. Sebagian besar isu telah saya laporkan kepada Presiden. Tentu saja, mudah- mudahan beberapa poin, beberapa lines sejalan dengan perencanaan pemerintah, termasuk peta jalan untuk energi hijau. Juga sejalan dengan energy securities, serta program ketahanan pangan, termasuk makanan bergizi gratis yang juga menjadi prioritas,” ungkap Menko Airlangga.

    Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia terus gencar melakukan reformasi pada berbagai sektor yang dilakukan sejumlah Kementerian terkait untuk menyesuaikan standar OECD. Selain itu, dengan adanya berbagai reformasi tersebut, Kementerian terkait juga akan menyesuaikan anggaran dan struktur yang dimiliki, sehingga gugus tugas OECD juga akan secepatnya melakukan penyesuaian struktur terkait hal tersebut.

    Merespons sambutan yang disampaikan oleh Menko Airlangga, Sekjen Cormann kembali menjelaskan bahwa proses aksesi akan membawa manfaat bagi Indonesia dan OECD. OECD akan banyak memperoleh pembelajaran pada sektor-sektor baru, salah satunya ekonomi digital dimana Indonesia menjadi pionir melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement. Selanjutnya, Sekjen Cormann juga berharap agar upaya keanggotan OECD yang saat ini ditempuh Indonesia dapat mendukung pencapaian visi untuk menjadi negara maju dengan ekonomi berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang.

    “Saya percaya bahwa kita bersama-sama dapat bekerja untuk mendukung Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Proses aksesi ini mencakup seluruh spektrum kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang luas. Proses ini berfokus pada mengidentifikasi praktik terbaik kebijakan. Praktik terbaik global berdasarkan apa yang telah berhasil sebelumnya,” ungkap Sekjen Cormann.

    Sebelumnya, Sekjen Cormann juga menghadiri peluncuran The OECD Economic Survey of Indonesia 2024 (26/11/2024). Survei Ekonomi OECD tersebut merupakan publikasi rutin unggulan OECD yang dilakukan melalui dialog kebijakan antara OECD dan para pembuat kebijakan dari negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya yakni Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monaco, dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, serta Pejabat Eselon II di Lingkungan Kemenko Perekonomian.