Negara: Brunei

  • Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Tangerang, Beritasatu.com – Idulfitri atau Lebaran menjadi momen istimewa bagi para perantau untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi Danim, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, perjalanan pulang ke kampung halaman penuh dengan tantangan.

    Setelah bertahun-tahun bekerja di Brunei Darussalam, ia akhirnya bisa pulang, meski harus menunggu lebih lama dari yang diharapkan.

    Danim mengungkapkan, tiket kepulangannya baru berhasil dipesan oleh majikannya pada 31 Maret 2025, meski sudah berusaha memesan sejak 20 dan 25 Maret 2025.

    “Bos saya booking dari tanggal 20, 25, tetapi enggak dapat, dapatnya tanggal 31. Terbangnya (dari Brunei Darussalam) kemarin malam jam 00.00 sampai sini jam 02.00,” ujar Danim saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (1/4/2025).

    Setibanya di Indonesia, perjuangan belum selesai. Ia masih harus mencari tiket ke Lombok, yang ternyata tidak mudah didapatkan.

    “Sekarang sudah dapat tiket, berangkatnya besok jam 12.00 WIB,” katanya lega.

    Menanti satu hari lagi untuk bertemu keluarga terasa berat bagi Danim. Perasannya campur aduk, senang karena akhirnya bisa pulang, tetapi juga sedih karena tidak bisa merayakan Hari Raya Idulfitri tepat waktu bersama keluarga.

    “Sedih rasanya, sudah bertahun-tahun tidak pulang. Saya nih sudah tujuh tahun merantau ke negara orang dan tidak pernah merayakan Lebaran bareng keluarga,” ucapnya lirih.

    Ia juga sudah meminta keluarganya untuk menyiapkan menu favoritnya seperti bebek dan rendang, makanan yang selalu mengingatkannya pada kampung halaman. Namun, rencana tinggal rencana karena Danim tidak bisa pulang tepat di hari Lebaran.

    Danim berencana menghabiskan 1,5 bulan di kampung halaman sebelum kembali merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran.

    Danim bukan satu-satunya yang berjuang untuk kembali ke kampung halaman setelah bekerja tujuh tahun sebagai pekerja migran. Pada H2 Lebaran atau Selasa (1/4/2025), Bandara Soekarno-Hatta mencatat 628 penerbangan domestik dengan jumlah penumpang mencapai 89.950 orang. 

  • Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan hidangan khas yang menggugah selera. Di Indonesia, ketupat menjadi simbol perayaan Lebaran yang tidak pernah absen di meja makan.

    Namun, di berbagai negara lain, terdapat aneka makanan khas yang juga menjadi bagian dari tradisi Lebaran. Makanan-makanan ini tidak hanya sekadar sajian lezat, tetapi juga memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam.

    Berikut adalah beberapa makanan khas Lebaran dari berbagai negara yang tak kalah menarik dari ketupat:

    Rendang – Indonesia
    Meskipun ketupat adalah ikon Lebaran di Indonesia, rendang juga menjadi hidangan utama yang selalu hadir di meja makan. Masakan khas Minangkabau ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah khas selama berjam-jam hingga empuk dan kaya rasa. Rendang melambangkan kesabaran dan ketahanan, karena proses memasaknya yang lama dan penuh kesabaran.

    Sheer Khurma – India, Pakistan, dan Bangladesh
    Di kawasan Asia Selatan, salah satu makanan khas Lebaran yang paling populer adalah Sheer Khurma, sejenis puding manis yang terbuat dari bihun, susu, gula, serta diberi tambahan kacang dan kurma. Hidangan ini sering disajikan sebagai makanan penutup setelah berbuka puasa di hari terakhir Ramadan dan saat perayaan Idulfitri.

    Maamoul – Timur Tengah
    Di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Lebanon, dan Suriah, Maamoul menjadi kudapan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Maamoul adalah kue kering berbentuk bulat atau oval yang berisi kurma, kacang, atau kenari. Teksturnya lembut dengan aroma khas dari air mawar dan kayu manis. Kue ini sering dibuat bersama keluarga sebagai tradisi sebelum Idulfitri tiba.

    Lapis Legit – Indonesia dan Belanda
    Lapis legit adalah kue khas Indonesia yang mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Kue ini memiliki banyak lapisan tipis dengan rasa rempah-rempah yang khas. Lapis legit sering disajikan sebagai camilan saat Lebaran dan menjadi simbol kesabaran serta kerja keras karena proses pembuatannya yang cukup rumit dan memakan waktu lama.

    Bolani – Afghanistan
    Di Afghanistan, makanan khas Lebaran yang populer adalah Bolani, yaitu roti pipih yang diisi dengan berbagai bahan seperti kentang, labu, atau daun bawang, lalu digoreng hingga renyah. Bolani biasanya disajikan bersama saus yogurt atau chutney sebagai pelengkap.

    Tufahija – Bosnia dan Herzegovina
    Di kawasan Balkan, terutama Bosnia dan Herzegovina, Lebaran dirayakan dengan menyajikan Tufahija, yaitu apel yang direbus dalam sirup gula dan diisi dengan campuran kacang kenari dan kayu manis. Hidangan ini sering disajikan sebagai pencuci mulut setelah makan besar saat perayaan Idulfitri.

    Doro Wat – Ethiopia
    Di Ethiopia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan menyajikan Doro Wat, yaitu semur ayam yang kaya rempah dengan saus merah pedas yang terbuat dari bawang, cabai, dan beragam bumbu khas Ethiopia. Hidangan ini biasanya disantap bersama Injera, roti khas Ethiopia yang bertekstur kenyal dan sedikit asam.

    Manti – Turki
    Di Turki, Manti menjadi salah satu hidangan khas saat Idulfitri. Manti adalah pangsit kecil berisi daging cincang yang disajikan dengan saus yogurt dan mentega berbumbu. Hidangan ini menjadi simbol kehangatan keluarga karena sering dibuat bersama-sama oleh anggota keluarga sebelum perayaan Lebaran.

    Tajine – Maroko
    Di Maroko, Tajine menjadi makanan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Tajine adalah masakan berbahan dasar daging (biasanya ayam atau domba) yang dimasak dengan berbagai rempah dalam wadah tanah liat khusus. Rasanya kaya dengan sentuhan manis dari buah kering seperti aprikot atau plum.

    Kek Batik – Malaysia dan Brunei
    Di Malaysia dan Brunei, Kek Batik adalah kue yang wajib ada saat Lebaran. Kue ini dibuat dari biskuit marie yang dicampur dengan cokelat dan susu kental manis, lalu didinginkan hingga mengeras. Kelezatannya yang manis dan teksturnya yang renyah membuat Kek Batik menjadi favorit di kalangan anak-anak dan orang dewasa.

    Makanan sebagai Momen Kebersamaan
    Lebaran bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga momen kebersamaan yang erat kaitannya dengan makanan khas di setiap daerah. Meskipun setiap negara memiliki tradisi kuliner yang berbeda, semangat Idulfitri yang penuh kehangatan dan kebersamaan tetap menjadi inti dari perayaan ini.

    Dari ketupat hingga Maamoul, dari rendang hingga Sheer Khurma, setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri dalam tradisi Lebaran di berbagai belahan dunia. (Wahyuni/Fajar)

  • Salat Idulfitri Terindah dengan Pemandangan Gunung di Wonosobo, Jadi Daya Tarik Wisatawan

    Salat Idulfitri Terindah dengan Pemandangan Gunung di Wonosobo, Jadi Daya Tarik Wisatawan

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Ribuan orang tumpah ruah di lapangan Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (31/3/2025) untuk mengikuti salat Idulfitri 1446 Hijriah.

    Tempat ini viral setiap tahunnya saat momentum salat Idulfitri maupun Iduladha lantaran memiliki view yang memukau dengan diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Bahkan disebut-sebut salat Id terindah.

    Terlihat dari pantauan tribunjateng.com di lokasi, jemaah salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung padat hingga meluber di jalan warga.

    Rupanya tidak hanya warga lokal saja yang melaksanakan salat Idulfitri di tempat tersebut. Banyak orang dari luar kota bahkan mancanegara yang rela jauh-jauh untuk bisa merasakan momentum salat Id di tempat ini.

    Salah satu warga Semarang bernama Rina Ramadani Harahap misalnya yang rela memboyong keluarganya datang jauh-jauh untuk bisa salat Id di tempat ini. 

    Ia merasa takjub dengan suguhan pemandangan yang ditawarkan dan udara yang sejuk. Seperti diketahui lokasi ini berada di ketinggian 1.500 Mdpl dengan suhu di pagi hari sekitar 16-17 derajat celsius.

    Ia mengaku mendapatkan informasi ini dari media sosial Instagram yang banyak berseliweran mengulas tempat ini. Memanfaatkan libur Lebaran ia berencana menginap beberapa hari ini di Wonosobo.

    “Sengaja datang ke sini karena tahun ini ngga mudik, jadi cari-cari lokasi salat biar anak-anak ngga bosan salat dekat rumah. Sekali seumur hidup salat di tempat yang diapit dua gunung, keren lihatnya. Besok sekalian liat balon udara,” jelasnya.

    SALAT IDULFITRI – Ribuan orang tumpah ruah mengikuti salat Idulfitri 1446 Hijriah di lapangan Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (31/3/2025). Tempat ini viral karena keindahan alamnya dengan view Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

    Sementara itu, panitia salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung, Agus Wangidul Ma’ruf menjelaskan antusiasme orang untuk ikut salat Idulfitri ataupun Iduladha di tempat ini terus meningkat setiap tahunnya sejak viral. 

    “Terdata kasar dari tiga tahun terakhir ini yang salat saja berkisar 3.500-4.000 orang. Meningkat 20-25 persen dari tahun ke tahun,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sebelum viral tempat ini telah digunakan warga desa setempat yang merupakan gabungan jemaah dari 3 masjid, melaksanakan salat Id.

    “Kalau persisnya kurang tahu, yang pasti sejak tahun 70-an salat Id di Kampung Garung ini sudah dilakukan di lapangan desa ini,” sebutnya.

    Semenjak viral itulah banyak warga luar desa bahkan luar kota yang datang untuk ikut melaksanakan salat ataupun hanya ingin mengabadikan momen tersebut.

    Banyaknya orang yang datang setiap tahunnya, panitia telah melakukan persiapan sejak awal Ramadan. Akses keluar masuk pun diatur agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

    “Pengunjung tidak hanya dari luar kota saja tapi juga mancanegara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam pernah ke sini,” ucapnya.

    Menyambut baik akan hal ini, Agus berharap ke depannya akan turut serta berdampak pada perekonomian warga setempat dengan banyaknya pengunjung yang datang. (ima)

     

  • Ribuan Jemaah Salat Idulfitri di Garung Wonosobo, Diapit Gunung Sindoro dan Sumbing

    Ribuan Jemaah Salat Idulfitri di Garung Wonosobo, Diapit Gunung Sindoro dan Sumbing

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Ribuan orang tumpah ruah di lapangan Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (31/3/2025) untuk mengikuti salat Idulfitri 1446 Hijriah.

    Tempat ini viral setiap tahunnya saat momentum salat Idulfitri maupun Iduladha lantaran memiliki view yang memukau dengan diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

    Bahkan disebut-sebut sebagai salat Id terindah.

    Terlihat dari pantauan Tribunjateng.com di lokasi, jemaah salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung padat hingga meluber ke jalan warga.

    Rupanya tidak hanya warga lokal saja yang melaksanakan salat Idulfitri di tempat tersebut.

    Banyak orang dari luar kota bahkan mancanegara yang rela jauh-jauh untuk bisa merasakan momentum salat Id di tempat ini.

    Salah satu warga Semarang, Rina Ramadani Harahap, memboyong keluarganya datang jauh-jauh untuk bisa salat Id di tempat ini.

    Ia merasa takjub dengan suguhan pemandangan yang ditawarkan dan udara yang sejuk.

    Lokasi ini berada di ketinggian 1.500 mdpl dengan suhu di pagi hari sekitar 16-17 derajat Celsius.

    Ia mengaku mendapatkan informasi dari media sosial Instagram yang banyak mengulas tempat ini.

    Memanfaatkan libur Lebaran, ia berencana menginap beberapa hari di Wonosobo.

    “Sengaja datang ke sini karena tahun ini ngga mudik, jadi cari-cari lokasi salat biar anak-anak ngga bosan salat dekat rumah, sekali seumur hidup salat di tempat yang diapit dua gunung, keren lihatnya, besok sekalian liat balon udara,” jelasnya.

    Sementara itu, panitia salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung, Agus Wangidul Ma’ruf menjelaskan antusiasme orang untuk ikut salat Idulfitri ataupun Iduladha di tempat ini terus meningkat setiap tahunnya sejak viral.

    “Terdata kasar dari tiga tahun terakhir ini yang salat saja berkisar 3.500-4.000 orang, meningkat 20-25 persen dari tahun ke tahun,” ujarnya.

    Ia mengatakan sebelum viral, tempat ini telah digunakan warga desa setempat yang merupakan gabungan jemaah dari tiga masjid melaksanakan salat Id.

    “Kalau persisnya kurang tahu, yang pasti sejak tahun 70-an salat Id di Kampung Garung ini sudah dilakukan di lapangan desa ini,” sebutnya.

    Semenjak viral itulah banyak warga luar desa bahkan luar kota yang datang untuk ikut melaksanakan salat ataupun hanya ingin mengabadikan momen tersebut.

    Banyaknya orang yang datang setiap tahunnya, panitia telah melakukan persiapan sejak awal Ramadan.

    Akses keluar masuk pun diatur agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

    “Pengunjung tidak hanya dari luar kota saja tapi juga mancanegara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam pernah ke sini,” ucapnya.

    Menyambut baik hal ini, Agus berharap ke depannya akan turut serta berdampak pada perekonomian warga setempat dengan banyaknya pengunjung yang datang.

  • Nenek 75 Tahun Sukses Bangun Usaha Olahan Lidah Buaya

    Nenek 75 Tahun Sukses Bangun Usaha Olahan Lidah Buaya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kisah inspiratif datang dari berbagai pihak, termasuk Warsiti, seorang nenek berusia 75 tahun yang berhasil mengembangkan usaha olahan tanaman lidah buaya (Aloe vera) dari nol hingga berhasil menjualnya ke berbagai daerah di Indonesia.

    Meski usianya kini 75 tahun, semangat nenek Warsiti untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk lokal tidak pernah surut. Kegigihannya patut menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda, untuk tidak takut mengejar impian dan berani memulai dari yang kecil. Tekad dan usaha yang gigih membuat segala hal mungkin tercapai.

    Warsiti memulai bisnis dari usaha membuat pupuk organik dari sampah-sampah dapur rumah tangga pada 2006. Dia lalu mencoba menanam lidah buaya karena memiliki beragam manfaat. Ia tak mengira pupuk organiknya membuat tanaman lidah buaya tumbuh subur.

    “Awalnya iseng-iseng ya, dari lima pot, kemudian saya ajak tetangga juga menanam,” katanya.

    Seiring bertambahnya waktu dan banyaknya lidah buaya, Warsiti mulai berinovasi dan mencoba mengolahnya menjadi minuman sesuai dengan literatur yang ia baca.

    Warsiti yang tergabung dalam kelompok wanita tani mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan pihak kecamatan. Warsiti pun mencoba membuat serbuk lidah buaya. Dia berkali-kali gagal membuatnya hingga akhirnya berhasil. Serbuk lidah buaya pun dijual. Tak disangka, lidah buaya di tangannya laku terjual hingga menemukan harapan besar memajukan ekonominya.

    Dia pun mengajak tetangga untuk membudidayakan lidah buaya karena memiliki nilai ekonomi. Beberapa orang tertarik untuk bergabung.

    Untuk mengembangkan usahanya, Warsiti membutuhkan modal. Dia mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp 5 juta. Modal itu digunakan untuk membeli bahan baku dan pengemasan.

    Tidak hanya mendapat modal kerja, Warsiti mengaku kerap diajak mengikuti pameran yang digelar oleh bank BUMN tersebut. Kesempatan itu digunakan untuk menawarkan produk lidah buayanya. Akhirnya pada 2010, rekan Warsiti yang merupakan agen obat herbal bersedia mendistribusikan produk lidah buayanya.

    Semula, dia membuat kemasan serbuk lidah buaya dalam botol berukuran 150 mililiter (ml). Kemudian, ada permintaan untuk membuat kemasan 250 ml. Pasokan utama lidah buaya produksinya berasal dari tetangganya. Ia membelinya dengan harga bervariasi, tergantung kualitasnya, mulai Rp 3.000 per kg sampai Rp 7.000 per kg.

    Sertifikat HKI

    Warsiti aktif mengikuti pelatihan dan pameran UMKM yang digagas BRI serta lembaga lain. Bahkan, dia sempat mengikuti pameran produk di mancanegara, seperti di Brunei Darussalam dan Singapura. Atas pengalaman panjangnya, Warsiti mendirikan toko bernama FaFa, diambil dari nama depan kedua cucunya.

    Produk lidah buaya Warsiti telah mendapat sertifikasi Halal. Ia lalu mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) pada 2015. Masa berlakunya 10 tahun dan saat ini sedang dalam proses perpanjangan. Pada 2020, Warsiti mendirikan perseroan terbatas (PT) perorangan dengan nama PT Ummi Aloe Vera Indonesia.

    Dia pun terus berinovasi dengan lidah buaya. Produk minuman segar lidah buaya hingga beberapa jenis makanan ringan yang mengandung lidah buaya ikut dipasarkan. Serbuk instan lidah buaya dijual dengan harga Rp 30.000, sari lidah buaya ukuran 0,5 kg Rp 20.000, dan minuman Rp 10.000 per botol.

    “Penghasilan dari serbuk lidah buaya sekitar Rp20 juta per bulan,” katanya.

    Warsiti juga sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2023. Izin edar ini berlaku selama 5 tahun. 

    Nenek berusia 75 tahun ini ingin mewarisi bisnis lidah buaya kepada cucu pertamanya. Saat ini, sang cucu kerap mendampinginya dalam berbagai pertemuan UMKM. Bahkan, cucunya pernah mengikuti pameran produk UMKM di Turki pada 2020.

    Peran UMKM

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut UMKM memiliki peran penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen yang menjadi target Presiden Prabowo Subianto. Jumlah UMKM saat ini mencapai 99 persen atau 64 juta unit usaha, dan kontribusinya mencapai 60 persen terhadap PDB dengan penyerapan tenaga kerja 97 persen.

    Sebagai upaya mendongkrak geliat ekonomi, pada 2025 pemerintah akan mengucurkan KUR sampai Rp 300 Triliun. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Kerja sama perlu dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2028,” jelasnya.

    Pada kesempatan lain, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyebut masih ada pekerjaan rumah untuk mengembangkan UMKM. Salah satunya, data yang belum terintegrasi. Saat ini belum ada data sentral untuk mendiagnosis masalah yang ada pada tubuh UMKM.

    Maman juga menyebutkan peluang besar bagi UMKM, termasuk usaha lidah buaya nenek berusia 75 tahun, yang dijamin pemerintah.  Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Dalam PP 7/2021, negara mewajibkan porsi belanja sebesar 40% bagi UMKM dari APBN/APBD.

  • Gemparkan Satu Studio, Film Pabrik Gula Disambut Meriah di Amerika

    Gemparkan Satu Studio, Film Pabrik Gula Disambut Meriah di Amerika

    JAKARTA – Film Pabrik Gula mendapat sambutan positif dari pasar internasional. Saat menggelar pemutaran perdana di AMC The Grove, Los Angeles, Amerika Serikat pada 26 Maret 2025 waktu setempat, film produksi MD Pictures itu memberikan pengalaman penuh ketegangan.

    Antusiasme yang besar terhadap penayangan Pabrik Gula di Amerika Serikat juga sekaligus menandai adanya pengaruh Indonesia di kancah perfilman global, khususnya untuk genre horor di Hollywood.

    Pada momen tersebut, Foyer bioskop dipenuhi para penggemar horor dan pencinta film yang memadati venue untuk melihat para bintang Pabrik Gula yang hadir langsung dari Jakarta.

    Selain Manoj Punjabi yang merupakan CEO dari MD Entertainment dan Awi Suryadi yang bertindak sebagai sutradara, Arbani Yasiz, Erika Carlina, Bukie B Mansyur, Arif Alfiansyah dan Benidictus Siregar juga turut hadir dalam momen red carpet yang berlangsung meriah.

    Selain menarik perhatian banyak penonton, pemutaran Pabrik Gula di Amerika Serikat juga mencuri atensi beberapa nama besar di Hollywood seperti Sebastian Roché (1923), Carey Hayes (penulis skenario The Conjuring), serta Tara Reid yang baru saja memenangkan penghargaan Aktris Terbaik untuk film horornya Dr. Quarantine, dan Colton Tran dari The Sex Lives of College Girls.

    Dari beberapa ulasan yang ada, para tamu undangan yang berkesempatan menonton Pabrik Gula di sana mengaku disuguhkan pengalaman rollercoaster penuh atmosfer menyeramkan, kejutan jumpscare yang cerdas, serta humor tak terduga.

    Pabrik Gula disebut memiliki perpaduan antara horor dan kelucuan, sekaligus menegaskan daya tarik film yang luas dan menjadikannya unggulan tak hanya di kawasan Asia, tetapi juga di panggung internasional.

    “Antisipasi masyarakat terhadap film Pabrik Gula di Indonesia sangatlah luar biasa, dan kami sangat bangga dapat membawa cerita ini ke penonton internasional. Penayangan perdana ini menandai sebuah langkah besar dalam membagikan sinema Indonesia kepada dunia,” kata Manoj Punjabi melalui sambungan telfon, Sabtu, 29 Maret.

    “Syuting di pabrik gula sungguhan selama musim panen membuat keaslian cerita nya lebih menyeramkan. Kami bertujuan untuk menceritakan sebuah kisah yang terasa membumi secara budaya namun menghantui secara universal,” tambah Awi Suryadi, sang sutradara.

    Setelah pemutaran film, Manoj Punjabi kemudian mengadakan pesta eksklusif di kediamannya di kawasan West Hollywood bersama para cast, rekan bisnis, dan teman-teman terdekat.

    Tak hanya merayakan kesuksesan Pabrik Gula tembus pasar Internasional, tapi hal itu juga menjadi momen penting bagi perfilman Indonesia khususnya film horor yang mulai diperhitungkan di Hollywood.

    Sebelum Pabrik Gula, pada April 2024 MD Pictures juga sempat memboyong film Badarawuhi Di Desa Penari untuk Gala Premier di Los Angeles, Amerika Serikat. Kala itu, MD Pictures bekerjasama dengan Lionsgate menembus pasar internasional.

    Film horor Pabrik Gula sendiri akan tayang di bioskop Tanah Air dengan format IMAX hingga 4DX mulai Lebaran, 31 Maret 2025. Sementara untuk di Amerika, film tersebut akan tayang mulai 18 April.

    Selain itu, film yang dibintangi Arbani Yasiz dan Erika Carlina itu juga tayang di beberapa negara di Asia Tenggara yakni Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

  • Prabowo undang mantan presiden, mantan wapres halalbihalal di Istana

    Prabowo undang mantan presiden, mantan wapres halalbihalal di Istana

    Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid (kanan) saat menghadiri peluncuran Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak di halaman samping Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/3/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/aa. (Handout Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Prabowo undang mantan presiden, mantan wapres halalbihalal di Istana
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 30 Maret 2025 – 19:35 WIB

    Elshinta.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengundang para mantan presiden dan mantan wakil presiden RI untuk halalbihalal di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/3), dalam acara gelar griya memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana kepada wartawan di Jakarta, Minggu, menjelaskan acara gelar griya di Istana menjadi ajang silaturahmi nasional untuk membangun kebersamaan dan rasa kekeluargaan.

    “Insyaallah 1 Syawal 1446 Hijriah, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto akan menunaikan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Setelah shalat Idul Fitri selesai, beliau akan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya. Bapak Presiden juga mengundang para mantan presiden, para mantan wakil presiden, para pejabat negara, para duta besar, lembaga internasional, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga masyarakat umum untuk dapat hadir di acara gelar griya di Istana Merdeka,” kata Yusuf Permana.

    Dia melanjutkan kegiatan itu dijadwalkan dimulai Senin pukul 09.00 WIB.

    “Acara ini sekaligus ingin menjadi acara silaturahim nasional membangun kekeluargaan, membangun kebersamaan di hari kemenangan yang fitri ini,” sambung Yusuf.

    Beberapa mantan presiden dan mantan wakil presiden yang berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), di antaranya Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Ke-6 Try Sutrisno, Wapres Ke-10 dan Wapres Ke-12 Jusuf Kalla, Wapres Ke-11 Boediono, dan Wapres Ke-13 Ma’ruf Amin. Sementara itu, Presiden Ke-7 Joko Widodo saat ini menetap di Surakarta, Jawa Tengah.

    Dalam kesempatan terpisah, Yusuf juga menyebut Istana turut mengundang para tokoh nasional, termasuk para ketua umum partai politik.

    Di Istana Merdeka, rangkaian kegiatan halalbihalal di antaranya mencakup bersalam-salaman dan menikmati hidangan yang disajikan.

    Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu (29/3).

    Menag menjelaskan keputusan itu diambil setelah adanya hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, yang menyebutkan bahwa tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

    Sumber : Antara

  • Idul Fitri 2025: Penetapan Tanggal di Berbagai Negara – Halaman all

    Idul Fitri 2025: Penetapan Tanggal di Berbagai Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah negara telah mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 2025 akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Penetapan tanggal ini didasarkan pada hasil pemantauan hilal yang dilakukan di berbagai wilayah.

    Mari kita simak lebih lanjut mengenai bagaimana penentuan ini dilakukan dan apa yang dikatakan oleh pihak berwenang dari berbagai negara.

    Apa yang Menjadi Dasar Penetapan Tanggal Idul Fitri 2025?

    Keputusan untuk menentukan tanggal Idul Fitri 2025 ini didasarkan pada pengamatan bulan sabit Syawal, yang ternyata tidak terlihat pada malam Sabtu, 29 Maret 2025.

    Menurut laporan dari Hindustan Times, pihak berwenang di Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, dan Australia telah mengonfirmasi bahwa Hari Raya akan jatuh pada tanggal tersebut.

    Apa yang Dikatakan Pihak Berwenang di Berbagai Negara?

    Di Bangladesh, Komite Penampakan Bulan Nasional menyatakan bahwa bulan sabit tidak terlihat, sehingga puasa Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari.

    Oleh karena itu, mereka menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025.

    Indonesia juga mengeluarkan keputusan serupa, di mana pemerintah menetapkan hari pertama Idul Fitri 2025 pada tanggal yang sama, setelah gagal mengamati bulan sabit Syawal pada malam yang sama.

    Sementara itu, di India, pengamatan yang dilakukan pada Sabtu, 29 Maret 2025, menunjukkan bahwa bulan sabit akan terlihat pada hari Minggu, 30 Maret 2025, sehingga mereka juga memastikan perayaan akan dilaksanakan pada Senin, 31 Maret 2025.

    Di Malaysia, Pusat Astronomi Internasional mengonfirmasi bahwa bulan sabit Syawal akan tampak dengan mata telanjang pada hari Minggu, menjadikan 31 Maret sebagai hari perayaan.

    Hal yang sama juga berlaku untuk Brunei dan Australia, di mana Dewan Fatwa bersama dengan tiga organisasi keagamaan lainnya menetapkan tanggal yang sama.

    Bagaimana Perayaan Idul Fitri Di Australia?

    Australia dikenal sebagai negara multikultural yang menyelenggarakan berbagai perayaan keagamaan dan budaya.

    Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 2025, komunitas Muslim di Australia diharapkan akan mengadakan berbagai kegiatan amal, termasuk pembagian makanan dan barang kebutuhan pokok bagi yang membutuhkan.

    Perayaan ini umumnya dimulai dengan shalat berjamaah di masjid dan ruang terbuka untuk menampung jumlah jemaah yang besar.

    Apa yang Terjadi di Negara Lain?

    Sebagian besar negara di Timur Tengah seperti Suriah, Yordania, Libya, Oman, dan Iran juga menyatakan hari Senin sebagai hari Idul Fitri 2025.

    Sementara itu, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Qatar memutuskan untuk merayakannya pada hari Minggu, 30 Maret 2025, berdasarkan hasil pengamatan bulan yang dilakukan pada malam yang sama.

    Mengapa Penetapan Ini Penting?

    Penetapan tanggal Idul Fitri penting karena menandai berakhirnya bulan Ramadhan.

    Selain itu, keputusan ini menjadi panduan bagi umat Muslim di berbagai negara untuk merayakan hari raya dengan cara yang sama.

    Dengan pengumuman ini, umat Islam di seluruh dunia kini bersiap untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025 dengan penuh suka cita.

    Mari kita sambut perayaan ini dengan semangat kebersamaan dan amal kepada sesama.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Prabowo dijadwalkan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal

    Prabowo dijadwalkan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal

    Dokumentasi-Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pengesahan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak di halaman samping Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/3/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres

    Prabowo dijadwalkan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 30 Maret 2025 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto akan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin (31/3) di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang akan dilanjutkan dengan acara gelar griya atau “open house” di Istana Merdeka, Jakarta.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan acara “open house” oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum.

    “Selesai melaksanakan Salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Yusuf mengatakan gelar griya merupakan wadah silaturahmi antara Presiden dengan para pejabat Negara, para duta besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum.

    Gelar griya atau open house di Istana akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Adapun akses masuk masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.

    “Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” kata Yusuf.

    Yusuf menambahkan seluruh kegiatan tersebut bersifat terbuka atau dapat diliput oleh media khusus Istana Kepresidenan.

    Adapun Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi,” kata Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu.

    Menag menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah adanya hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, yang menyebutkan bahwa tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

    Sumber : Antara

  • Palestina, Arab Saudi, UEA, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris Rayakan Lebaran 2025 Hari Ini – Halaman all

    Palestina, Arab Saudi, UEA, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris Rayakan Lebaran 2025 Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Palestina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025 pada hari ini, Minggu (30/3/2025).

    Panitia pemantau hilal Arab Saudi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamatan hilal saat matahari terbenam,  Sabtu (29/3/2025).

    Kepala astronom Abdullah al-Khudairi di Observatorium Sudair mengatakan, hilal telah terlihat tepat 8 menit setelah matahari terbenam.

    “Matahari terbenam hari ini, Sabtu, di lokasi Observatorium Sudair terjadi pada pukul 18.12 (waktu Saudi), dan bulan sabit akan terbenam 8 menit kemudian,” katanya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sebagian besar komunitas Muslim Inggris mengikuti Arab Saudi.

    “Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa besok, Ahad, 30 Maret 2025, adalah hari pertama Idul Fitri,” kata Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Resmi Saudi pada X, dikutip dari The New Arab.

    Uni Emirat Arab dan Qatar juga mengonfirmasi bahwa Idulfitri akan dimulai pada hari Minggu.

    Pihak berwenang di Palestina, Sudan, dan Yaman membuat pengumuman serupa.

    Mufti Besar Lebanon, Sheikh Abd al-Latif Drian, mengatakan bahwa umat Muslim Sunni di negara itu juga akan merayakan hari raya tersebut pada Minggu, dikutip dari Anadolu Ajansi.

    Dengan ditetapkannya Hari Raya Idul Fitri 2025, maka ini menandai berakhirnya puasa Ramadhan 2025.

    Ada sekitar 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia, sekitar 25 persen dari populasi dunia, Al Jazeera melaporkan.

    Indonesia memiliki populasi Muslim tertinggi di dunia, dengan sekitar 240 juta Muslim yang tinggal di negara ini.

    Pakistan berada di urutan kedua dengan sekitar 225 juta Muslim, diikuti oleh India (211 juta), Bangladesh (155 juta), dan Nigeria (111 juta).

    Hari Raya Idul Fitri 2025 di Indonesia dan Malaysia

    Dilansir Hindustan Times, Pemerintah Indonesia menetapkan hari pertama Hari Raya Idul Fitri 2025 pada 31 Maret setelah gagal mengamati bulan sabit Syawal pada Sabtu (29/3/2025) malam.

    Hal serupa juga terjadi di Bangladesh, India, Malaysia, dan Australia.

    Di Bangladesh, Komite Penampakan Bulan Nasional menyatakan, bulan sabit tidak terlihat. Sehingga puasa Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari, dengan Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025).

    India, yang pada Sabtu (29/3/2025) menandai hari ke-28 Ramadan, memperkirakan bahwa bulan sabit akan terlihat pada Minggu (30/3/2025), sehingga perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025 dipastikan jatuh pada hari Senin (31/3/2025).

    Menurut Pusat Astronomi Internasional (IAC), Malaysia juga mengonfirmasi bahwa hilal awal Syawal akan terlihat dengan mata telanjang pada Minggu, menjadikan 31 Maret sebagai hari Hari Raya Idul Fitri 2025 .

    Brunei mengikuti keputusan ini setelah memastikan bulan akan tampak pada Minggu (30/3/2025).

    Di Australia, Dewan Fatwa bersama tiga organisasi keagamaan lainnya menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2025 pada 31 Maret.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)