Negara: Brasil

  • Havaianas dan Lucas di Grassi Ajak Masyarakat Break The Rush

    Havaianas dan Lucas di Grassi Ajak Masyarakat Break The Rush

    Jakarta: Dua ikon global asal Brasil bertemu di Jakarta untuk menyampaikan pesan sederhana, namun relevan di era modern: melambat sejenak di tengah kehidupan yang serba cepat. Dalam semangat kampanye global Break The Rush, Havaianas menjalin kolaborasi spesial bersama pembalap Formula E dunia, Lucas di Grassi, selama ajang balap Jakarta E-Prix 2025.

    Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa bahkan di tengah lingkungan yang penuh adrenalin seperti Formula E, kita tetap bisa mengambil jeda dan menemukan ketenangan dalam keseharian.

    Dengan latar belakang kariernya sebagai juara dunia Formula E sekaligus duta besar United Nations Environment Programme yang aktif mempromosikan keberlanjutan lingkungan, Lucas di Grassi merepresentasikan harmoni antara semangat untuk menjadi yang tercepat, dan kesadaran akan pentingnya untuk melambat sejenak.

    Di sela jadwal balapnya di Jakarta, Lucas juga menyempatkan diri mengunjungi gerai Havaianas di Pondok Indah Mall 2 untuk mengenakan sandal favoritnya, bersantai, dan menikmati pengalaman menjadi dirinya sendiri di luar lintasan balap.

    “Saya dan Havaianas sama-sama berasal dari Brasil, di mana kami mementingkan kebebasan untuk menikmati hidup tanpa beban. Hidup saya penuh dengan kecepatan dan tekanan di sirkuit balap, di mana saya selalu ingin menjadi yang paling cepat,” kata Lucas di Grassi, pembalap Formula E.

    “Tapi justru karena itu, saya belajar pentingnya mengambil waktu untuk berhenti sejenak dan kembali ke diri sendiri. Waktu beristirahat yang bermakna membuat saya tetap fokus, dan membawa performa yang paling maksimal di sirkuit.”

    Kolaborasi ini memperkuat posisi Havaianas sebagai brand gaya hidup yang mengajak masyarakat untuk menikmati hidup tanpa terburu-buru. Tidak hanya hadir di pantai atau kota-kota tropis, semangat Havaianas juga hidup di tengah dunia motorsport. Kehadiran logo Havaianas di mobil balap Lucas menjadi simbol visual dari kolaborasi ini, yaitu kontras yang merepresentasikan harmoni dan keseimbangan antara kecepatan dan ketenangan.

    “Kolaborasi ini terasa sangat relevan karena menyatukan dua simbol kebanggaan Brasil, yaitu Havaianas dan Lucas di Grassi, dalam satu momen yang bermakna. Melalui kampanye ‘Break The Rush’, Havaianas berharap bahwa kerja sama kami dengan Lucas di Grassi dapat mengingatkan fans motorsport dan masyarakat umum untuk menemukan momen jeda dan kebahagiaan dalam hal-hal kecil, terutama di tengah gaya hidup yang sangat fast-paced,” ujar Lee Walker, VP Footwear & Active Kanmo Group.

    Dengan kolaborasi ini, Havaianas terus memperluas makna gaya hidup bebas dan ekspresif, tak hanya lewat sandal flip-flop yang ikonik, tetapi juga melalui kolaborasi dengan tokoh yang menginspirasi.

    Jakarta: Dua ikon global asal Brasil bertemu di Jakarta untuk menyampaikan pesan sederhana, namun relevan di era modern: melambat sejenak di tengah kehidupan yang serba cepat. Dalam semangat kampanye global Break The Rush, Havaianas menjalin kolaborasi spesial bersama pembalap Formula E dunia, Lucas di Grassi, selama ajang balap Jakarta E-Prix 2025.
     
    Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa bahkan di tengah lingkungan yang penuh adrenalin seperti Formula E, kita tetap bisa mengambil jeda dan menemukan ketenangan dalam keseharian.
     
    Dengan latar belakang kariernya sebagai juara dunia Formula E sekaligus duta besar United Nations Environment Programme yang aktif mempromosikan keberlanjutan lingkungan, Lucas di Grassi merepresentasikan harmoni antara semangat untuk menjadi yang tercepat, dan kesadaran akan pentingnya untuk melambat sejenak.

    Di sela jadwal balapnya di Jakarta, Lucas juga menyempatkan diri mengunjungi gerai Havaianas di Pondok Indah Mall 2 untuk mengenakan sandal favoritnya, bersantai, dan menikmati pengalaman menjadi dirinya sendiri di luar lintasan balap.
     
    “Saya dan Havaianas sama-sama berasal dari Brasil, di mana kami mementingkan kebebasan untuk menikmati hidup tanpa beban. Hidup saya penuh dengan kecepatan dan tekanan di sirkuit balap, di mana saya selalu ingin menjadi yang paling cepat,” kata Lucas di Grassi, pembalap Formula E.
     
    “Tapi justru karena itu, saya belajar pentingnya mengambil waktu untuk berhenti sejenak dan kembali ke diri sendiri. Waktu beristirahat yang bermakna membuat saya tetap fokus, dan membawa performa yang paling maksimal di sirkuit.”
     
    Kolaborasi ini memperkuat posisi Havaianas sebagai brand gaya hidup yang mengajak masyarakat untuk menikmati hidup tanpa terburu-buru. Tidak hanya hadir di pantai atau kota-kota tropis, semangat Havaianas juga hidup di tengah dunia motorsport. Kehadiran logo Havaianas di mobil balap Lucas menjadi simbol visual dari kolaborasi ini, yaitu kontras yang merepresentasikan harmoni dan keseimbangan antara kecepatan dan ketenangan.
     
    “Kolaborasi ini terasa sangat relevan karena menyatukan dua simbol kebanggaan Brasil, yaitu Havaianas dan Lucas di Grassi, dalam satu momen yang bermakna. Melalui kampanye ‘Break The Rush’, Havaianas berharap bahwa kerja sama kami dengan Lucas di Grassi dapat mengingatkan fans motorsport dan masyarakat umum untuk menemukan momen jeda dan kebahagiaan dalam hal-hal kecil, terutama di tengah gaya hidup yang sangat fast-paced,” ujar Lee Walker, VP Footwear & Active Kanmo Group.
     
    Dengan kolaborasi ini, Havaianas terus memperluas makna gaya hidup bebas dan ekspresif, tak hanya lewat sandal flip-flop yang ikonik, tetapi juga melalui kolaborasi dengan tokoh yang menginspirasi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • 4
                    
                        Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi
                        Nasional

    4 Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi Nasional

    Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Netizen Brasil
    ramai-ramai menyerbu kolom komentar akun Instagram Presiden RI Prabowo Subianto, baik @prabowo maupun @presidenrepublikindonesia.
    Usut punya usut, rupanya mereka meminta agar pendaki asal Brasil,
    Juliana
    , dievakuasi dari
    Gunung Rinjani
    , Nusa Tenggara Barat.
    Juliana diketahui jatuh saat mendaki Rinjani.
    Sejumlah
    netizen Brasil
    tampak meminta Juliana segera diselamatkan.
    Ada pula netizen Brasil yang mempertanyakan apakah Indonesia tidak punya helikopter untuk mengevakuasi warga negara mereka.
    Adapun postingan Prabowo yang diserbu netizen Brasil adalah ketika dirinya sedang berpidato dalam St.Petersburg International Economic Forum pada 19 Juni 2025 lalu.
    “SOS Juliana (bendera Brasil),” tulis @arianemribeiro.
    “Are there helicopters in your country? What authorities are waiting for? Please help Juliana (bendera Brasil),” ucap @thais.veras.18.
    “#savejuliana (bendera Brasil),” kata @aleserra2007.
    “WHERE IS
    JULIANA
    ? Why are you lying about her rescue??? She needs help!!!! (SOS) (bendera Brasil),” desak @carolinablini.
    “PRESIDENT, PLEASE! SAVE JULIANA! WE WANT ANSWERS! SAVE JULIANA! (bendera Brasil),” tulis @eukamillamaia.
    Sebenarnya, masih banyak desakan lain dari netizen Brasil terkait evakuasi Juliana ini, baik yang menggunakan Bahasa Inggris maupun bahasa lokal mereka.
    Komentar pada postingan Prabowo tersebut bahkan mencapai angka 11.300, di mana netizen Indonesia turut membalas desakan netizen Brasil.
    Kompas.com telah mencoba meminta konfirmasi kepada Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya hingga Kepala PCO Hasan Nasbi terkait desakan netizen Brasil ini.
    Namun, keduanya belum merespons.
    Diketahui, Tim SAR Gabungan menemukan posisi Juliana (27), pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Juliana dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, yaitu jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 Wita.
    Juliana terpantau menggunakan
    drone thermal
    dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter, pada pencarian hari ketiga, Senin (23/6/2025) pagi.
     
    “Pukul 06.30 Wita, korban berhasil terpantau menggunakan
    drone
    , dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, dalam keterangan resmi, Senin.
    Dalam proses evakuasi tersebut, dua personel penyelamat diturunkan untuk menjangkau lokasi korban.
    Petugas penyelamat juga mengecek titik pembuatan jangkar kedua di kedalaman 350 meter.
    “Namun, setelah observasi, ditemukan dua
    overhang
    besar sebelum bisa menjangkau korban, membuat pemasangan
    anchor
    tidak memungkinkan. Tim
    rescue
    harus melakukan
    climbing
    untuk bisa menjangkau korban,” kata Yarman.
    Demi keselamatan, tim penyelamat ditarik kembali ke posisi aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terpantau Drone dalam Kondisi Tidak Bergerak

    Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terpantau Drone dalam Kondisi Tidak Bergerak

    Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius atas insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil bernama Juliana (27) ke dalam jurang saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Lombok Timur, pada Sabtu (21/6). 

    Dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual pada Senin (23/6), Gubernur Iqbal menegaskan pentingnya percepatan evakuasi terhadap korban.

    “Pesan saya, bagaimanapun caranya, korban harus segera diselamatkan. Karena waktu seseorang untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi darurat hanya sekitar 72 jam, apalagi tanpa bekal. Jadi harus segera dievakuasi,” tegas Gubernur Iqbal. 

    Ia mengungkapkan, medan dan cuaca menjadi kendala utama bagi tim penyelamat di lapangan. Korban diduga jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 400 hingga 500 meter, sehingga evakuasi menjadi sangat berisiko.

     

  • Turis Brasil Jatuh ke Jurang Rinjani, Evakuasi Terkendala Medan-Cuaca

    Turis Brasil Jatuh ke Jurang Rinjani, Evakuasi Terkendala Medan-Cuaca

    Jakarta

    Juliana (27), turis asal Brasil dilaporkan jatuh saat mendaki jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB. Korban sudah ditemukan, namun dilaporkan sudah dalam kondisi tidak bergerak.

    Kepala Kantor SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, mengatakan Juliana terdeteksi sekitar pukul 07.05 Wita, Senin (23/6/2025). Ia berada di kedalaman sekitar 500 meter dari titik awal jatuhnya.

    “Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” kata Hariyadi, dilansir detikBali, Senin malam (23/6).

    Hariyadi menyebyt menjelaskan, berdasarkan pantauan drone thermal, korban terlihat tidak menunjukkan tanda-tanda gerakan. Proses evakuasi masih terus diupayakan meski menghadapi hambatan cuaca dan medan.

    “Kami terkendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi kejadian,” ujarnya.

    Sebelumnya, upaya evakuasi terhadap Juliana belum membuahkan hasil. Ia dilaporkan jatuh ke jurang sedalam sekitar 200 meter di jalur pendakian Puncak Rinjani. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, telah menginstruksikan percepatan evakuasi dengan berbagai skenario, termasuk menggunakan helikopter.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terdeteksi Drone dalam Kondisi Tak Bergerak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terdeteksi Drone dalam Kondisi Tak Bergerak Regional 23 Juni 2025

    Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terdeteksi Drone dalam Kondisi Tak Bergerak
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Tim SAR Gabungan menemukan posisi Juliana (27), pendaki wanita asal Brasil yang dilaporkan jatuh saat mendaki
    Gunung Rinjani
    ,
    Lombok
    , Nusa Tenggara Barat (NTB). 
    Korban dilaporkan jatuh ke arah danau Segara Anak, di sekitar titik Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, pada Sabtu (21/6/2025). 
    Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan, korban ditemukan kurang lebih 500 meter dari titik awal jatuh, pada Senin (23/6/2025) pukul 07.05 Wita.
    “Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi
    drone thermal
    ,” kata Hariyadi dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
    Berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam kondisi tidak bergerak. 
    Saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya keras melakukan evakuasi terhadap Juliana yang jatuh ke kedalaman ratusan meter tersebut.
    Proses evakuasi oleh tim SAR gabungan terkendala medan yang ekstrem dan cuaca kabut tebal di sekitar lokasi. 
    “Kami terkendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi kejadian,” kata Hariyadi. 
    Diberitakan sebelumnya, pendaki wanita asal Brasil dilaporkan jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani, Sabtu (21/6/2025) sekira pukul 06.30 Wita. 
    Puluhan personel dari tim SAR gabungan sudah menuju lokasi dengan membawa peralatan SAR.
    Perlengkapan yang dibawa meliputi peralatan
    mountaineering
    untuk medan terjal, alat evakuasi, drone untuk pemantauan udara, perangkat komunikasi, alat medis, serta kendaraan operasional.
    Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, Relawan Rinjani dan porter.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi
                        Nasional

    Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Gubernur NTB Minta Bantuan Helikopter PT AMNT Regional 23 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil Jatuh di Rinjani, Gubernur NTB Minta Bantuan Helikopter PT AMNT
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal meminta agar Juliana (27), pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di
    Gunung Rinjani
    segera dievakuasi. 
    Juliana dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, yaitu jalur menuju puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 Wita.
    Dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual pada Senin (23/6/2025), Gubernur Iqbal meminta proses evakuasi terhadap korban dipercepat.
    “Pesan saya, bagaimanapun caranya, korban harus segera diselamatkan. Karena waktu seseorang untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi darurat hanya sekitar 72 jam, apalagi tanpa bekal. Jadi harus segera dievakuasi,” kata Gubernur Iqbal dalam keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
    Tim SAR gabungan telah menemukan posisi Juliana yang dilaporkan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 400 hingga 500 meter. 
    Iqbal mengatakan, kondisi medan yang ekstrem dan cuaca kabut tebal menjadi kendala utama bagi tim penyelamat, sehingga proses evakuasi menjadi sangat berisiko.
    Gubernur Iqbal mengatakan akan menjalin komunikasi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang memiliki helikopter khusus untuk operasi di medan ekstrem.
    “Lakukan kemampuan terbaik kita, termasuk kemungkian
    rescue
    melalui
    airlifting
    menggunakan helikopter dengan pilot spesifikasi
    airlifter
    , supaya tidak kehilangan
    golden time
    penyelamatan,” kata Iqbal.
    Gubernur meminta tim penyelamat yang masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap menjaga keselamatan. 
    Ia berharap proses evakuasi berjalan lancar dan korban dapat segera ditemukan.
    Iqbal mengatakan, saat ini proses evakuasi Juliana yang jatuh di Gunung Rinjani menjadi perhatian nasional di Brasil.
    “Ini selain kepentingan menyelamatkan korban juga soal reputasi kita sebagi tuan rumah bahwa kita mampu memberikan perlindungan terbaik kepada tamu-tamu asing yang mengunjungi NTB,” terang Iqbal. 
    Rapat tersebut turut dihadiri oleh Wakil
    Gubernur NTB
    Indah Dhamayanti Putri, Asisten II Setda NTB Lalu Muh Faozal, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman, serta Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi.
    Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan posisi Juliana (27) pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pencarian hari ketiga, Senin (23/6/2025) pagi. 
    Juliana berhasil terpantau menggunakan drone thermal dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter. 
    Pukul 06.30 Wita, korban berhasil terpantau menggunakan drone, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR Ingatkan Krisis Iran-Israel Alarm Reformasi Industri Nasional

    Anggota DPR Ingatkan Krisis Iran-Israel Alarm Reformasi Industri Nasional

    Jakarta

    Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, mendukung langkah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dalam merespons dampak konflik geopolitik Iran-Israel terhadap sektor industri nasional. Menurutnya, krisis global ini tak hanya mengancam pasokan energi dan bahan baku, tapi juga menjadi momentum reformasi industri nasional.

    Ilham menyoroti dampak langsung dari konflik Iran-Israel yang sudah terlihat dari lonjakan harga minyak mentah dunia. Per 19 Juni 2025, harga minyak Brent tercatat berfluktuasi antara USD 73 – USD 92 per barel. Bahkan, beberapa analis memperkirakan harga bisa tembus USD 100 jika Selat Hormuz-jalur penting yang menangani 30% pengiriman minyak global-terganggu.

    “Lonjakan harga ini akan menghantam biaya produksi industri kita yang sangat bergantung pada energi fosil impor, terutama dari kawasan Timur Tengah,” ujar Ilham dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Di sisi lain, Ilham juga menyoroti tekanan pada sektor manufaktur nasional. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat turun ke level 46,7 pada April 2025 yang merupakan level terendah dalam empat tahun terakhir. Meski pada Mei sedikit membaik menjadi 47,4, angka tersebut masih berada di bawah ambang batas ekspansi (50).

    “Dengan situasi geopolitik yang makin tidak menentu, bukan tidak mungkin angka PMI akan kembali turun atau stagnan dalam waktu dekat,” tegasnya.

    Melihat kondisi ini, Ilham mendorong pembentukan sistem tanggap darurat industri nasional atau “cadangan darurat Indonesia”-semacam “BNPB” untuk industri-guna menghadapi gangguan rantai pasok global. Berdasarkan laporan UNCTAD Mei 2025, konflik di Timur Tengah dan Laut Merah telah memaksa pengalihan rute pengiriman Asia-Eropa melalui Tanjung Harapan, memperpanjang waktu tempuh hingga 15 hari dan meningkatkan biaya kontainer hingga 200%.

    “Tanpa sistem cadangan dan respons cepat, industri kita bisa lumpuh bahkan saat permintaan pasar tetap tinggi,” katanya.

    Ilham juga menekankan pentingnya pendalaman kebijakan hilirisasi. Data Kementerian Investasi mencatat nilai investasi hilirisasi pada kuartal I 2025 mencapai Rp136,3 triliun-naik hampir 80% dibanding tahun sebelumnya. Ia menilai hilirisasi harus diperluas ke sektor manufaktur padat karya seperti tekstil, elektronik, dan makanan-minuman yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi.

    Sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran, Ilham menilai ketahanan energi nasional juga menjadi prioritas utama. Ia mendorong percepatan transisi energi baru dan terbarukan (EBT), penguatan infrastruktur distribusi energi di daerah tertinggal, serta optimalisasi potensi energi surya, panas bumi, dan bioenergi. Program ini tak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pada energi impor yang rawan gejolak geopolitik, tapi juga untuk menjamin ketersediaan energi murah dan berkelanjutan. Dengan cadangan EBT sebesar 437 GW, Indonesia disebut punya peluang besar menjadi kekuatan energi hijau di Asia Tenggara.

    Sebagai bagian dari strategi ketahanan industri, Ilham mendukung pemanfaatan skema Local Currency Settlement (LCS) dari Bank Indonesia untuk meredam tekanan nilai tukar dalam pembelian bahan baku impor. Skema ini sudah diterapkan dengan sejumlah negara mitra seperti Cina, Jepang, Malaysia, dan Thailand, tetapi belum dioptimalkan oleh pelaku industri.

    “Di tengah tekanan terhadap nilai tukar rupiah, ini adalah solusi konkret untuk menstabilkan biaya input produksi,” ujarnya.

    Ilham menegaskan bahwa industri tidak lagi bisa dilihat sebagai mesin ekonomi semata. Dalam kondisi krisis global berulang, industri harus diposisikan sebagai pilar ketahanan nasional. Ia mencontohkan Amerika Serikat, India, Brasil, hingga Turki yang telah menggunakan kekuatan industri sebagai alat mempertahankan posisi tawar di kancah geopolitik.

    “Indonesia juga harus mulai melihat industri sebagai bagian dari sistem pertahanan non-militer. Siapa yang bisa menjaga pasokan energi dan pangannya sendiri akan bertahan. Siapa yang bergantung, akan kalah,” tegasnya.

    Ia pun menyatakan komitmennya untuk terus mendorong sinergi dengan pemerintah dalam menyusun kebijakan jangka panjang di sektor industri. Termasuk penguatan aspek legislasi, insentif investasi, dan percepatan infrastruktur logistik.

    “Kita tidak sedang menghadapi badai biasa. Ini gelombang besar perubahan tatanan dunia. Indonesia harus siap menjadi jangkar stabilitas kawasan lewat kekuatan industrinya sendiri,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Alex Pereira Tegaskan Fokus Rebut Sabuk dari Ankalaev, Tolak Pindah ke Kelas Berat UFC

    Alex Pereira Tegaskan Fokus Rebut Sabuk dari Ankalaev, Tolak Pindah ke Kelas Berat UFC

    Jakarta — Mantan juara kelas berat ringan Ultimate Fighting Championship (UFC), Alex Pereira, memastikan dirinya hanya akan fokus untuk menuntaskan urusan yang belum selesai dengan Magomed Ankalaev, bukan pindah ke divisi kelas berat seperti yang banyak diharapkan para penggemarnya.

    “Fokus saya saat ini adalah untuk melawan Ankalaev, merebut sabuk saya kembali, lalu kita lihat apa yang akan terjadi setelah itu,” kata Pereira, dikutip dari laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Sabtu, 21 JUni.

    Nama Alex Pereira, atau yang akrab disapa “Poatan”, memang menjadi salah satu bintang paling bersinar di UFC dalam beberapa tahun terakhir. Namun, statusnya sebagai raja kelas berat ringan harus sirna usai dikalahkan Magomed Ankalaev pada laga utama UFC 313 Maret 2025. Kekalahan itu membuat banyak pihak berspekulasi bahwa langkah logis Pereira berikutnya adalah naik ke kelas berat, mengingat divisi tersebut kini sedang dalam masa transisi.

    Dengan absennya Jon Jones yang beberapa kali menegaskan enggan bertarung dalam waktu dekat, serta sang juara interim Tom Aspinall yang kesulitan menemukan lawan sepadan, publik menilai Pereira bisa menjadi sosok tepat untuk mengguncang divisi paling elite di UFC itu.

    Meski begitu, petarung asal Brasil tersebut justru memilih untuk fokus mengincar laga ulang melawan Ankalaev demi membalas kekalahannya dan merebut kembali sabuk yang direnggut darinya.

    “Di mana pun di sekitar rentang waktu September, Oktober, November, bagi saya tidak ada bedanya, saya ingin bertarung,” tegas Pereira.

    Dalam waktu singkat, Pereira memang telah mencetak sejarah sebagai salah satu petarung UFC paling fenomenal. Kariernya melesat dari petarung debutan menjadi juara dunia dalam dua divisi berbeda, yaitu middleweight dan light heavyweight. Tak heran jika keinginan publik melihatnya memburu sabuk di kelas berat juga menguat.

    Namun, bagi Poatan, langkah tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat. Ia menilai divisi kelas berat sudah cukup memiliki dinamika sendiri, sementara misinya saat ini adalah menegaskan supremasi di kelas berat ringan.

    “Biarkan mereka saling membantai dalam divisi itu. Saat ini, saya hanya fokus pada divisi light heavyweight,” kata Pereira menegaskan sikapnya.

    Dengan pernyataan ini, spekulasi mengenai duel impian antara Pereira dan para monster kelas berat seperti Tom Aspinall atau bahkan Jon Jones pun harus ditunda lebih lama.

    Pereira kini hanya punya satu tujuan, yaitu mengembalikan sabuk emas UFC ke pinggangnya dengan mengalahkan Ankalaev. Publik pun menanti bagaimana laga ulang antara dua petarung berbahaya ini akan menjadi salah satu partai paling ditunggu di paruh akhir 2025.

    Sampai saat ini, pihak UFC belum mengumumkan tanggal resmi duel ulang antara Pereira dan Ankalaev. Namun, baik Pereira maupun pihak promotor dipastikan akan menyiapkan pertarungan yang diharapkan mampu memanaskan kembali persaingan di divisi light heavyweight.

    Bagi penggemar UFC, satu hal yang pasti: Alex Pereira masih punya ambisi besar, dan jalan Poatan di octagon belum akan berhenti dalam waktu dekat.

  • Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter di Rinjani, Begini Kronologinya

    Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter di Rinjani, Begini Kronologinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Petugas gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap seorang pendaki bernama Julia, turis yang berasal dari Brasil yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Korban masih dalam keadaan selamat,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman di Lombok Timur, Sabtu (21/6/2025).

    Peristiwa itu bermula ketika korban bersama rekannya berjumlah enam orang berangkat dari kantor TNGR untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani menuju Pos Pelawangan Sembalun, pada Jumat (20/6).

    Pada Sabtu, dini hari, korban didampingi pemandu wisata melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.

    “Dalam perjalanannya di cemara Nunggal Gunung Rinjani korban mengalami kelelahan dan guide (pemandu) menyarankan korban untuk melakukan istirahat,” katanya.

    Pemandu wisata tersebut melanjutkan perjalanan bersama lima teman korban menuju puncak Rinjani, karena korban lama tidak kunjung datang sehingga pemandu kembali ke bawah, ke tempat korban beristirahat.

    “Setelah tidak menemukan korban di tempat beristirahat dan dilakukan pencarian,” ujarnya.

    Nicolas mengatakan saat dilakukan pencarian, pemandu melihat cahaya senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak, sehingga merasa curiga bahwa cahaya senter tersebut milik korban.

    “Dan guide memastikan bahwa benar itu adalah korban. Setelah itu guide menghubungi TO dan pihak berwajib untuk dilakukan tindakan,” jelasnya.

    Tim berjumlah 11 orang telah berangkat untuk melakukan pertolongan terhadap korban. Namun, hingga saat ini belum diketahui luka yang dialami korban karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan komunikasi.

    “Tim diperkirakan akan tiba di Puskesmas Sembalun pada hari Minggu (22/6) dini hari melalui jalur pendakian Bawak Nao Desa Sajang, Sembalun,” ungkapnya.

  • Ilmuwan Teliti Tes Sederhana yang Bisa Prediksi Sisa Umur Manusia, Berani Coba?

    Ilmuwan Teliti Tes Sederhana yang Bisa Prediksi Sisa Umur Manusia, Berani Coba?

    Jakarta

    Peneliti di Brasil menemukan tes sederhana yang bisa dilakukan seseorang untuk memprediksi panjang umur seseorang. Peneliti mengamati 4.282 orang dewasa berusia 46-75 tahun, dengan dua pertiganya adalah seorang pria.

    Setelah masa tindak lanjut, 15,5 persen peserta meninggal karena penyebab alami. Dari jumlah tersebut, 35 persen meninggal akibat penyakit kardiovaskular, 28 persen kanker, dan 11 persen penyakit pernapasan, seperti pneumonia dalam rentang waktu 12 tahun.

    Pada awal penelitian, peserta diminta untuk duduk dari posisi berdiri, lalu duduk lagi.

    Peserta memiliki 5 poin setiap memulai tes. Mereka akan kehilangan satu poin untuk setiap bantuan seperti menggunakan lutut, berpegangan pada kursi, atau memegang tangan orang lain.

    Peserta juga kehilangan setengah poin setiap kali kehilangan keseimbangan atau terlihat tidak stabil. Peneliti kemudian menggabungkan skor duduk dan berdiri tiap peserta untuk mendapat hasil akhir, maksimal 10 poin.

    “Yang membuat tes ini istimewa adalah karena tes ini mengamati semua hal sekaligus, itulah sebabnya kami pikir tes ini dapat menjadi prediktor kuat,” kata pemimpin studi Claudio Gil Araujo, dikutip dari Daily Mail,

    Orang yang dapat skor antara 0-4 poin memiliki kemungkinan enam kali lebih besar meninggal akibat kardiovaskular dibanding mereka yang punya skor sempurna. Separuh dari mereka yang mendapat skor nol dalam tes berdiri dari lantai, meninggal selama masa tindak lanjut, dibandingkan hanya 4 persen dari mereka yang dapat skor sempurna.

    Peserta yang mendapat skor 4,5-7,5 poin memiliki risiko dua sampai tiga kali lebih besar untuk meninggal dalam dekade berikutnya akibat penyakit jantung atau penyebab alami lainnya.

    Setiap penurunan satu poin dalam skor dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 31 persen, serta peningkatan kemungkinan meninggal dalam satu dekade ke depan akibat penyakit alami lainnya sebanyak 31 persen.

    Meski begitu, studi ini masih memiliki keterbatasan. Misalnya semua peserta berasal dari klinik swasta di Brasil, membuat sampel kurang beragam. Selain itu, tidak ada data mengenai status rokok, yang menjadi penyebab utama penyakit jantung dan kanker paru.

    Untuk melakukan tes ini, bersihkan area di sekitar, tapi pastikan ada dinding, kursi, atau objek penyangga lain di posisi yang dekat. Berdiri dengan kedua kaki sedikit terpisah, lalu silangkan satu kaki di depan kaki yang lain.

    Turunkan tubuh hingga duduk di lantai, lalu berdiri kembali. Usahakan tanpa menggunakan bantuan apapun.

    Meski ada korelasi antara poin dan angka kematian, penting untuk tetap mengunjungi dokter guna mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kondisi kesehatan dan faktor risiko untuk berbagai penyakit.

    (avk/kna)