Negara: Brasil

  • Kami Ingin Jadi Sahabatmu, tapi Bukan Jadi Kacung Kalian

    Kami Ingin Jadi Sahabatmu, tapi Bukan Jadi Kacung Kalian

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi teman dan mitra yang baik untuk negara-negara luar. Namun, Indonesia tidak akan menjadi kacung bagi negara mana pun.

    Hal itu disampaikan Prabowo Subianto dalam sambutannya di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).

    “Saya katakan kepada mereka, kita ingin jadi tetangga baik, kita ingin jadi mitra yang baik. We want to be your friend, we want to be your partner, but we will not be your pion, kita tidak akan menjadi kacung kalian,” kata Prabowo.

    “Kita ingin jadi sahabatmu, kita ingin jadi mitramu, kita ingin jadi partner-mu. Kita tidak ingin jadi kacung kalian. Rakyat Indonesia ingin hidup dengan terhormat,” tegas Prabowo.

    Prabowo sendiri dalam waktu dekat akan dinas ke luar negeri. Di antaranya menerima undangan dari China dan Amerika Serikat.

    “Dua kekuatan besar ngundang, enggak berani saya nolak. Demi rakyat saya harus berangkat ke situ,” kata Prabowo.

    Prabowo menyampaikan bahwa dirinya lebih menyukai berada di dalam negeri. Namun, ia tetap harus menjalin hubungan baik dengan negara lain.

    “Saya lebiih suka di dalam negeri, lebih suka ngurus saudara-saudara sekalian. Tapi untuk rakyat, saya juga harus berhubungan baik dengan semua negara,” ujar Prabowo.

    “Karena Indonesia mengambil jalan 1.000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan terlalu banyak,” sambungnya.

    Prabowo menyatakan Indonesia tidak ingin terseret dalam pertikaian negara-negara lain. Sikap Indonesia tetap menghormati semua bangsa dan negara lain.

    “Kita tidak mau terseret, tidak mau terlibat, kita hormati semua negara. Untuk itu saya harus yakinkan mereka semua, itu sikap kita, kita hormati semua bangsa, hormati semua kekuatan,” kata Presiden Prabowo.

    Prabowo Dinilai Bisa Perkuat Posisi Indonesia di Kancah Global

    Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie, mengungkapkan rencana lawatan Presiden Prabowo Subianto ke berbagai negara pekan depan. Langkah tersebut diyakini mampu memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

    “Presiden kita memahami dengan mendalam pentingnya menjadi teman baik bagi semua tanpa musuh,” ujar Anindya dalam acara Kadin Indonesia Reception Dinner di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Ia menambahkan bahwa keseriusan Prabowo tercermin dari lawatan tersebut. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu dua pekan setelah dilantik, Presiden Prabowo segera melakukan kunjungan diplomatik ke berbagai negara.

    “Hanya setelah dua minggu menjabat, Presiden Prabowo akan memulai perjalanan diplomatik yang mencerminkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan global Indonesia,” ucapnya.

    “Ia akan mengunjungi China dan Amerika Serikat, menghadiri KTT APEC di Lima, Peru, serta KTT G20 di Rio, Brasil, dan mengakhiri dengan kunjungan khusus ke Inggris,” tambah Anindya Bakrie.

    Anindya meyakini bahwa Prabowo Subianto dapat memperkuat posisi Indonesia di mata negara-negara besar di dunia. Ia turut meyakinkan para pelaku usaha dan duta besar terkait hal tersebut.

    “Ini adalah perjalanan yang menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan banyak negara di luar Indonesia. Urutan ini bukan hanya isyarat simbolis, tetapi indikasi yang jelas dari pendekatan proaktif Indonesia dalam membangun aliansi yang lebih kuat,” jelasnya.

    “Pertemuan malam ini tepat satu minggu sebelum perjalanan bersejarah itu dimulai, menandakan kesiapan Indonesia untuk terlibat secara konstruktif di panggung global,” tambah Anindya.

  • Tupperware Terancam Bangkrut, Kini Mulai Bangkit Lagi

    Tupperware Terancam Bangkrut, Kini Mulai Bangkit Lagi

    Jakarta

    Produsen wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware berhasil keluar dari jurang kebangkrutan setelah sebelumnya terancam gulung tikar. Bahkan, beberapa anak usahanya telah mengajukan kebangkrutan di pengadilan AS karena mengalami kerugian yang membengkak.

    Mengutip Reuters, Sabtu (2/11/2024), Hakim Kepailitan AS, Brendan Shannon, menyetujui usulan Tupperware untuk menjual asetnya kepada kreditur. Keputusan ini diketok di Wilmington, North Carolina, Selasa kemarin. Langkah tersebut membuat operasional Tupperware bisa tetap berjalan.

    Tupperware sendiri merupakan merek wadah makanan plastik legendaris yang sering disebut-sebut sebagai produk kesayangan emak-emak. Perusahaan telah berdiri sejak 1946, lalu mulai terkenal pada tahun 1950-an dan 1960-an, ketika orang-orang mengadakan ‘Pesta Tupperware’ di rumah untuk menjual produk ini kepada teman dan tetangga.

    Awal Mula Kejatuhan

    Dalam catatan detikcom, kabar memburuknya kondisi perusahaan telah terdengar sejak tahun 2023 lalu. Pada bulan Maret 2023. saham Tupperware turun 50%, dan turun jauh 90% dalam setahun ke belakang. Perusahaan juga menghadapi utang yang menumpuk dan penurunan penjualan.

    CEO Tupperware, Miguel Fernandez, kala itu mengatakan perusahaan tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasinya. Bahkan, ada potensi untuk melakukan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami,” kata Miguel Fernandez dikutip dari CNN, Kamis (13/4/2023).

    Sejumlah analis menilai, masalah yang selama ini merugikan Tupperware ialah penurunan penjualan yang sangat signifikan akibat gagal beradaptasi. Aset perusahaan juga terus mengecil, yang membuat perusahaan tidak memiliki banyak cara untuk mengumpulkan uang.

    Seolah menepis pandangan itu, Juru bicara Tupperware mengatakan, buruknya performa perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni pandemi, inflasi, dan suku bunga yang tinggi. Perusahaan juga telah bekerja sama dengan penasihat keuangan dan menjalin sejumlah kemitraan dengan ritel seperti Target dan Amazon untuk memperkuat posisi merek.

    Lebih lanjut pada awal Juni 2023, New York Stock Exchange memberi tahu bahwa Tupperware sudah tidak memenuhi aturan bursa karena kapitalisasi pasarnya terlalu rendah, kurang dari US$ 50 juta, selama periode 30 hari perdagangan. Pada kala itu, harga penutupan rata-rata Tupperware juga kurang dari US$ 1, di bawah ambang batas bursa.

    Menariknya, pada bulan Juli 2023, saham produsen wadah makanan ini sempat meroket tajam lebih dari 300% dibandingkan bulan sebelumnya dan 165% dibandingkan minggu lalu. Walau demikian, saham Tupperware masih turun hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Tupperware ajukan kebangkrutan hingga bangkit lagi. Cek halaman berikutnya.

    Ajukan Kebangkrutan

    Pada 17 September 2024, Tupperware dikabarkan mengajukan kebangkrutan dengan utang sebesar US$ 818 juta atau setara dengan Rp 12,3 triliun (kurs 15.100). Tercatat dalam dokumen pengajuan kebangkrutan tersebut, Tupperware memiliki aset US$ 7,5-15 miliar. Tapi, perusahaan memiliki kewajiban lebih besar sekitar US$ 15-150 miliar.

    “Beberapa tahun ke belakang, kondisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,” kata CEO Tupperware Laurie Goldman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/09/2024).

    Sejak tahun 2023, Goldman sempat berusaha menyelamatkan kebangkrutan dengan merestrukturisasi utang dan menandatangani perjanjian dengan bank investasi Moelis & Co untuk membantu mencari alternatif strategis. Namun upaya itu gagal. Masalah likuiditas perusahaan menjadi momok perusahaan untuk kembali menjalankan bisnisnya.

    Goldman pun meminta izin ke pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnisnya, dan ingin perusahaan terus beroperasi selama proses kebangkrutan berlangsung. Perusahaan juga sempat melelang asetnya di pasar terbuka. Namun sayang, belum ada yang bersedia membeli atau mau melunasi utang perusahaan.

    Bangkit Kembali

    Akhirnya pada bulan November ini Hakim Kepailitan AS menyetujui usulan untuk menjual aset Tupperware kepada kreditur. Asal tahu saja, ketiga pemberi pinjaman utama Tupperware ialah Alden Global Capital, Stonehill Institutional Partners, dan Bank of America. Ketiganya sempat menentang rencana perusahaan untuk ajukan kebangkrutan.

    Menurut berkas pengadilan, para kreditur menyediakan Rp 368,9 miliar dalam bentuk tunai dan lebih dari Rp 898 miliar dalam bentuk keringanan utang. Mereka akan mendapatkan nama merek Tupperware dan asetnya di pasar inti termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.

    “Perusahaan berencana untuk menghentikan operasinya di pasar tertentu dan beralih ke model bisnis yang mengedepankan teknologi serta tidak terlalu bergantung pada aset,” kata Goldman.

  • Prabowo ke Negara Lain: Kami Ingin Jadi Sahabatmu, tapi Bukan Jadi Kacung Kalian – Page 3

    Prabowo ke Negara Lain: Kami Ingin Jadi Sahabatmu, tapi Bukan Jadi Kacung Kalian – Page 3

    Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie, mengungkapkan rencana lawatan Presiden Prabowo Subianto ke berbagai negara pekan depan. Langkah tersebut diyakini mampu memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

    “Presiden kita memahami dengan mendalam pentingnya menjadi teman baik bagi semua tanpa musuh,” ujar Anindya dalam acara Kadin Indonesia Reception Dinner di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Ia menambahkan bahwa keseriusan Prabowo tercermin dari lawatan tersebut. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu dua pekan setelah dilantik, Presiden Prabowo segera melakukan kunjungan diplomatik ke berbagai negara.

    “Hanya setelah dua minggu menjabat, Presiden Prabowo akan memulai perjalanan diplomatik yang mencerminkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan global Indonesia,” ucapnya.

    “Ia akan mengunjungi China dan Amerika Serikat, menghadiri KTT APEC di Lima, Peru, serta KTT G20 di Rio, Brasil, dan mengakhiri dengan kunjungan khusus ke Inggris,” tambah Anindya Bakrie.

    Anindya meyakini bahwa Prabowo Subianto dapat memperkuat posisi Indonesia di mata negara-negara besar di dunia. Ia turut meyakinkan para pelaku usaha dan duta besar terkait hal tersebut.

    “Ini adalah perjalanan yang menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan dengan banyak negara di luar Indonesia. Urutan ini bukan hanya isyarat simbolis, tetapi indikasi yang jelas dari pendekatan proaktif Indonesia dalam membangun aliansi yang lebih kuat,” jelasnya.

    “Pertemuan malam ini tepat satu minggu sebelum perjalanan bersejarah itu dimulai, menandakan kesiapan Indonesia untuk terlibat secara konstruktif di panggung global,” tambah Anindya.

     

    Reporter: Muhammad Genantan Saputra

    Sumber: Merdeka.com

  • Presiden akui tak berani tolak undangan AS-China karena kekuatan besar

    Presiden akui tak berani tolak undangan AS-China karena kekuatan besar

    Beberapa menteri bernyanyi bersama saat Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU

    Presiden akui tak berani tolak undangan AS-China karena kekuatan besar
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Minggu, 03 November 2024 – 00:39 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku tidak berani menolak undangan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat dan China, karena kedua negara tersebut merupakan negara dengan kekuatan besar.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Joe Biden di AS dan Presiden Xi Jinping di China, sebelum menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.

    “Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, dua kekuatan besar ‘ngundang’. Ya enggak berani saya ‘nolak’ kan? Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ,” kata Prabowo saat memberikan sambutan pada deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu sore.

    Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya ingin berkonsentrasi mengurus Negara di dalam negeri.

    Namun, Prabowo mengatakan rangkaian kunjungan ke luar negeri untuk memenuhi undangan AS dan China, serta menghadiri KTT APEC dan KTT G20 adalah kewajiban pertama setelah dilantik menjadi Presiden.

    Kepada para undangan yang hadir, termasuk menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo meminta izin untuk melakukan kunjungan luar negeri. Menurutnya, kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk berhubungan baik dengan semua negara.

    Kepala Negara menilai bahwa Indonesia akan mengambil jalan politik tanpa lawan, dan memilih untuk tidak terseret dalam pertikaian antarnegara.

    “Karena Indonesia mengambil jalan seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Pemimpin-pemimpin Indonesia, harus menjaga bahwa Indonesia, rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, tidak terseret ke dalam pertikaian orang-orang lain. Kita hormati semua negara,” kata Prabowo.

    Prabowo menekankan bahwa Indonesia ingin menjadi tetangga dan mitra yang baik, namun tidak ingin menjadi pion.

    Sumber : Antara

  • Minta Menteri Kurangi Dinas Luar Negeri, Prabowo Izin Lawatan ke AS & China

    Minta Menteri Kurangi Dinas Luar Negeri, Prabowo Izin Lawatan ke AS & China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta izin kepada masyarakat Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri perdana sebagai kepala negara pada bulan ini.

    Hal itu ia sampaikan setelah mewanti-wanti menteri Kabinet Merah Putih dan seluruh jajarannya untuk mengurangi perjalanan dinas atau studi banding ke luar negeri.

    Prabowo menjelaskan bahwa sebetulnya ia ingin lebih berkonsentrasi mengurus persoalan di dalam negeri. Namun, sebagai kepala negara yang baru dilantik, ia harus memenuhi undangan dari sejumlah negara seperti China dan Amerika Serikat, serta menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru dan KTT G20 di Brasil.

    “Salah satu kewajiban pertama harus berangkat ke APEC, G20, diundang ke Tiongkok. Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga ngundang. Waduh ini dua kekuatan besar ngundang, ya nggak berani saya nolak,” ujar Prabowo dalam acara Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Sabtu (2/11/2024).

    Serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara itu, kata Prabowo, dilakukan demi kepentingan rakyat Indonesia. Dia menuturkan bahwa kegiatannya tersebut diperlukan untuk menjaga hubungan baik Indonesia dengan negara-negara lain.

    “Jadi saya minta izin. Bukan Prabowo jalan-jalan ke luar negeri ya, saya lebih suka di dalam negeri, saya lebih suka ngurus saudara-saudara sekalian, tapi untuk rakyat saya juga harus berhubungan baik dengan seluruh negara,” katanya.

    Menurutnya, lawatan tersebut merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa Indonesia menghormati semua negara dan tidak memihak salah satu poros kekuatan dunia.

    “Saya katakan ke mereka kita ingin jadi tetangga yang baik, kita ingin jadi mitra yang baik. Kita ingin jadi temanmu, kita ingin jadi partner, tapi kita tidak akan jadi kacung kalian,” tegas Prabowo.

    Pada kesempatan yang sama, Prabowo meminta kepada para menteri Kabinet Merah Putih dan jajaran di bawahnya untuk mengurangi kunjungan kerja ke luar negeri.

    Prabowo mengatakan, saat ini pemerintah berfokus untuk menyejahterakan rakyat sehingga dirinya meminta kepada seluruh kementerian agar tidak banyak melalukan perjalanan dinas ke luar negeri.

    “Karena kebetulan banyak menteri yang hadir, saya juga mohon jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan ke luar negeri. Kalau mau jalan ke luar negeri, pakai uang sendiri boleh,” kata Prabowo.

    Prabowo pun meminta agar kementerian mengurangi kegiatan seminar dan studi banding ke luar negeri. Sebab, menurutnya, permasalahan yang dihadapi Indonesia umumnya sudah cukup jelas. 

    “Kunjungan kerja, studi banding? Mau studi apa? Kalian sudah tahu masalahnya. Tidak usah terlalu banyak studi,” ujar Prabowo.

  • Prabowo akui tak berani tolak undangan AS-China karena kekuatan besar

    Prabowo akui tak berani tolak undangan AS-China karena kekuatan besar

    Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, dua kekuatan besar ‘ngundang’. Ya enggak berani saya ‘nolak’ kan? Demi rakyat, harus saya berangkat ke situJakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku tidak berani menolak undangan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat dan China, karena kedua negara tersebut merupakan negara dengan kekuatan besar.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Joe Biden di AS dan Presiden Xi Jinping di China, sebelum menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.

    “Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, dua kekuatan besar ‘ngundang’. Ya enggak berani saya ‘nolak’ kan? Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ,” kata Prabowo saat memberikan sambutan pada deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu sore.

    Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya ingin berkonsentrasi mengurus Negara di dalam negeri.

    Namun, Prabowo mengatakan rangkaian kunjungan ke luar negeri untuk memenuhi undangan AS dan China, serta menghadiri KTT APEC dan KTT G20 adalah kewajiban pertama setelah dilantik menjadi Presiden.

    Baca juga: Prabowo minta kementerian kurangi perjalanan ke luar negeri

    Baca juga: Prabowo ungkap GSN telah berikan pakaian sekolah untuk 10 ribu anak

    Kepada para undangan yang hadir, termasuk menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo meminta izin untuk melakukan kunjungan luar negeri. Menurutnya, kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk berhubungan baik dengan semua negara.

    Kepala Negara menilai bahwa Indonesia akan mengambil jalan politik tanpa lawan, dan memilih untuk tidak terseret dalam pertikaian antarnegara.

    “Karena Indonesia mengambil jalan seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Pemimpin-pemimpin Indonesia, harus menjaga bahwa Indonesia, rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, tidak terseret ke dalam pertikaian orang-orang lain. Kita hormati semua negara,” kata Prabowo.

    Prabowo menekankan bahwa Indonesia ingin menjadi tetangga dan mitra yang baik, namun tidak ingin menjadi pion.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prabowo Targetkan Ekonomi Tumbuh 8%, Anindya Bakrie Ungkap Strategi Wujudkan – Page 3

    Prabowo Targetkan Ekonomi Tumbuh 8%, Anindya Bakrie Ungkap Strategi Wujudkan – Page 3

    Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie mengungkap rencana lawatan Presiden Prabowo Subianto ke berbagai negara pekan depan. Langkah itu diyakini mampu memperkuat posisi Indonesia di mata global.

    “Presiden kita memahami dengan mendalam pentingnya menjadi teman baik bagi semua dan tanpa musuh,” ujar Anindya dalam Kadin Indonesia Reception Dinner, di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    Dia mengatakan, keseriusan Prabowo tercermin dari lawatan tersebut. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu 2 pekan setelah dilantik, Prabowo melakukan safari ke berbagai negara.

    “Hanya setelah dua minggu menjabat, Presiden Prabowo akan memulai perjalanan diplomatik yang mencerminkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan global Indonesia,” ucapnya.

    “Ia akan mengunjungi China dan Amerika Serikat, menghadiri KTT APEC di Lima, Peru, serta KTT G20 di Rio, Brasil, dan mengakhiri dengan kunjungan khusus ke Inggris,” sambung Anindya.

     

  • Kesayangan Emak-Emak, Tupperware Tidak Jadi Bangkrut – Page 3

    Kesayangan Emak-Emak, Tupperware Tidak Jadi Bangkrut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pembuat wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware sempat berada di ambang kebangkrutan dan menutup bisnisnya.

    Perusahaan yang berbasis di Orlando, Florida itu mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 setelah berjuang merevitalisasi bisnis inti dan gagal mendapatkan tawaran pengambilalihan yang dapat dipertahankan. Namun, upaya Tupperware untuk menyelamatkan bisnis tampaknya membuahkan hasil.

    Mengutip US News, Sabtu (2/11/2024) seorang hakim kepailitan AS telah menyetujui usulan Tupperware Brands untuk menjual asetnya kepada para pemberi pinjamannya, yang membebaskan perusahaan tersebut dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasinya tetap utuh.

    Hakim Kepailitan AS Brendan Shannon menyetujui penjualan tersebut di sidang pengadilan di Wilmington, Delaware, dengan mengatakan bahwa keputusan itu adalah pilihan terbaik yang tersedia bagi Tupperware.

    Seperti diketahui, Tupperware dalam beberapa bulan terakhir telah berupaya mencari pembeli selama berbulan-bulan sebelum pengajuan kepailitannya, tetapi tidak ada yang bersedia melunasi utang perusahaan sebesar USD 818 juta, menurut keterangan pengacara Tupperware Spencer Winters dalam sidang tersebut.

    Kelompok pemberi pinjaman yang mengakuisisi Tupperware termasuk Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital, dua perusahaan investasi yang mengakuisisi utang Tupperware dengan potongan harga yang besar selama musim panas, menurut pengajuan pengadilan Tupperware.

    Para pemberi pinjaman menyediakan USD 23,5 juta dalam bentuk tunai dan lebih dari USD 63 juta dalam bentuk keringanan utang.

    Penjualan Tupperware mencakup nama merek Tupperware dan aset-asetnya di pasar-pasar inti termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, China, Korea, India, dan Malaysia.

     

     

  • Anindya: Lawatan Prabowo ke KTT APEC dan G-20 Tarik Investasi Asing

    Anindya: Lawatan Prabowo ke KTT APEC dan G-20 Tarik Investasi Asing

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, kunjungan kerja (kunker) luar negeri pertama Presiden Prabowo Subianto memiliki banyak makna, termasuk untuk menarik investasi asing ke dalam negeri.

    Prabowo direncanakan menghadiri beberapa agenda, seperti KTT APEC dan KTT G-20 pada November 2024.

    Hal tersebut disampaikan Anindya seusai bertemu puluhan duta besar negara sahabat dalam acara “Kadin Indonesia Reception Dinner” di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

    “Sangat penting hubungan diplomasi Indonesia dengan negara sahabat dan paling penting adalah acara ini bisa dibilang awal dari rentetan acara yang Pak Presiden minggu depan akan memulai lawatan ke berbagai negara, mulai China, Amerika, Peru untuk APEC dan juga Brasil untuk G-20, dan di Inggris. Saya lihat memang lawatan ini penuh makna dan tadi kita lihat disambut baik (para dubes),” kata Anindya.

    Anindya mengatakan, rangkaian kunjungan kerja Prabowo sangat penting bagi Indonesia. Melalui berbagai forum internasional itu, lanjutnya, dapat semakin menarik investor asing berivestasi di Indonesia.

    Selain itu, berbagai forum tersebut diharapkan dapat menjadi momentum untuk membuka pasar baru di Indonesia. “Satu tentunya membawa investasi ke Indonesia yang sangat dibutuhkan atau foreign direct investment (FDI). Kedua, bisa membantu membuka pasar perdagangan sehingga mencari mitra,” tutur Anindya.

    Soal potensi pasar baru di Indonesia, Anindya mengingatkan, agar pemerintah mengedepankan industrialisasi berbasis ekspor atau export oriented industrialization (EOI). “Jadi semua itu dimulai dengan hubungan baik dengan negara-negara tersebut,” ucapnya.

    Anindya bakal mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kerja luar negeri pertamanya ini. Prabowo memiliki beberapa agenda, seperti menghadiri KTT APEC di Peru pada 10-16 November 2024 dan KTT G-20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada 18-19 November 2024.

    “Indonesia ini adalah negara yang paling berpengaruh, terbesar di ASEAN dan mewakilkan satu-satunya di G-20. Ketika Indonesia datang kepada G-20 di Brasil, ini mewakilkan bukan hanya Indonesia tetapi ASEAN. Lalu juga di APEC di Lima, mereka melihat Indonesia sebagai pimpinan ASEAN dan suatu kekuatan dari global south atau negara selatan,” ujar Anindya.

  • Anindya: Lawatan Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi

    Anindya: Lawatan Prabowo ke APEC dan G20 peluang tarik investasi

    Pentingnya apa buat Indonesia? Satu, tentunya bisa membawa mudah-mudahan investasi ke Indonesia yang sangat dibutuhkan atau FDI (Foreign Direct Investment) bisa disebutJakarta (ANTARA) – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan bahwa agenda lawatan Presiden Prabowo Subianto ke KTT APEC di Peru dan G20 di Brasil, menjadi peluang besar untuk menarik investasi.

    “Pentingnya apa buat Indonesia? Satu, tentunya bisa membawa mudah-mudahan investasi ke Indonesia yang sangat dibutuhkan atau FDI (Foreign Direct Investment) bisa disebut,” kata Anindya ditemui seusai menggelar Gala Dinner bersama duta besar negara sahabat di Jakarta, Jumat malam.

    Dia berharap lawatan Prabowo membawa FDI yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan transformasi industri Indonesia.

    Menurut Anindya, kunjungan diplomatik Presiden Prabowo juga membuka peluang baru untuk memperluas pasar perdagangan internasional bagi produk Indonesia.

    Selain menarik investasi, Anindya menegaskan pentingnya kolaborasi dengan mitra perdagangan baru yang dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

    Baginya, Indonesia perlu memfokuskan industrinya pada ekspor serta memanfaatkan peluang dari mitra global untuk mempercepat industrialisasi.

    “Dan yang ketiga saya rasa penting juga untuk sama-sama mengedepankan industrialisasi yang berbasis ekspor, industri yang penuh dengan transformasi,” kata Anindya.

    Anindya mengungkapkan bahwa ia akan mendampingi Presiden Prabowo yang akan melakukan kunjungan ke beberapa negara, seperti China dan Amerika Serikat.

    Kemudian di Peru untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC); lalu di Rio de Janeiro, Brasil untuk agenda G20; serta diagendakan berakhir di Inggris.

    “Pak Presiden (Prabowo Subianto) minggu depan akan memulai lawatan ke beberapa negara. Mulai dari tentunya China, Amerika Serikat, Peru untuk APEC dan juga Brasil untuk G20 dan berakhir mungkin di UK (United Kingdom) atau Inggris,” katanya.

    Menurut Anindya, Indonesia mempunyai peran peting ketika menghadiri G20 di Brasil, karena bukan merepresentasikan negara sendiri dalam pertemuan internasional tersebut tetapi ASEAN.

    “Lalu juga di APEC di Lima, Peru, mereka melihat Indonesia sebagai pimpinan ASEAN,” kata Anindya.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan ke luar negeri, di antaranya menghadiri forum KTT APEC di Peru serta G20 di Brasil pada November 2024.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” kata Mensesneg di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/10).

    Mensesneg mengatakan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan memimpin pemerintahan selama Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke luar negeri.

    Baca juga: Anindya Bakrie sebut Kadin laksanakan Rapimnas Desember 2024
    Baca juga: Anindya Bakrie: Kadin ingin jadi mitra strategis pemerintahan baru

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024