Negara: Brasil

  • 2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    Jakarta: Industri pasar modal diprediksi membaik pada 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie meyakini hal itu karena kuatnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
     
    Ditambah, adanya program-program Astacita pemerintahan Prabowo Subianto. Meliputi program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun hingga 2029, dan adanya penegakan hukum di semua bidang termasuk perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
     
    “Dalam kurun 1 hingga 1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy (fluktuatif). Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive, pasti choppy. Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, saat menjadi keynote speaker acara Investor Network Summit 2024 di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu, 5 Desember 2024.
    Anindya menjelaskan daya tarik investasi Amerika Serikat (AS) adalah faktor yg membuat harga saham dan obligasi Indonesia fluktuatif. Namun, karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, maka kondisi fluktuatif itu cenderung akan naik.
     
    “Strong fundamentals only look stronger during turbulence (fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” kata Anindya.
     
    “Saya lihat juga yang penting yaitu fiscal strength (kekuatan fiskal Indonesia). Kita punya debt to GDP (utang terhadap produk domestik bruto/PDB) itu masih bisa dibilang relatif sangat sehat dibanding dengan area (indikator) lain,” Anindya menambahkan.
     

    Dia juga memuji kebijakan Presiden Prabowo. Selain ingin memberikan keadilan kepada masyarakat agar benar-benar sejahtera, juga ada strategi untuk membangun soft infrastructure. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya manusia yang sehat. 
     
    “Yang paling penting kan adalah gizi,” ujar dia.
     
    Untuk gizi ini, kata Anindya, untungnya ada dua. Pertama, yang paling mudah untuk investasi masa depan. Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan.
     
    “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” kata Anindya.
     
    Pimpin Global South
    Anindya juga optimistis Indonesia berpeluang memimpin negara-negara Global South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia. Anindya menceritakan lawatannya selama 2,5 pekan ke lima negara, yakni China, AS, Peru, Brasil, dan Inggris, bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. 
     
    Ia mengamati Indonesia kini dipandang sebagai shining example atau contoh yang bersinar dari negara-negara berkembang. “Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Global South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi nonblok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” kata Anindya.
     
    Menurut dia, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal itu terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi energi bersama British Petroleum senilai USD7,2 miliar.
     
    “Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia justru meningkat. Negara-negara lain melihat kita mampu menjaga stabilitas dan menjadi mitra strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
     
    Dengan fokus pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian global. “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” kata Anindya.
     
    Dalam acara yang diselenggarakan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bertema Capitalizing On The New Government’s Economic Roadmap itu, Anindya didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Analis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Industri Perbankan Kadin Indonesia Tigor M Siahaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Bukan Indonesia, Royal Enfield Pilih Bangun Pabrik di Thailand

    Bukan Indonesia, Royal Enfield Pilih Bangun Pabrik di Thailand

    Jakarta

    Produsen motor gede (moge) blasteran India-Inggris, Royal Enfield, akan membangun pabrik perakitan atau CKD (completely knock down) pertama di kawasan Asia Pasifik. Menariknya, mereka tak memilih Indonesia, melainkan Thailand!

    Disitat dari Indianauto dan Hindustan Times, pabrik CKD pertama Royal Enfield di kawasan Asia Pasifik tersebut dibangun di Samut Prakan, Bangkok. Fasilitas itu tak hanya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan domestik, melainkan juga ekspor ke negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia.

    “Strategi kami adalah melakukan ekspansi internasional dengan berinvestasi di pasar yang potensi pertumbuhannya paling besar. Pabrik perakitan Thailand tentunya melayani visi tersebut,” ujar B Govindarajan selaku Chief Executive Officer (CEO) Royal Enfield, dikutip Minggu (8/12).

    Royal Enfield buka pabrik di Thailand. Foto: Doc. Istimewa

    Pabrik di Thailand merupakan fasilitas perakitan keenam Royal Enfield di luar India. Sebelumnya, mereka telah meresmikan manufaktur sejenis di kawasan Argentina, Kolombia, Brasil, Bangladesh dan Nepal.

    Pabrik Royal Enfield di Thailand punya bangunan modern dengan luas 57 ribu meter persegi dan kapasitas produksi 30 ribu unit per tahun. Angkanya tentu bisa dimaksimalkan seiring bertumbuhnya permintaan pasar.

    “Dengan pasar seperti Asia-Pasifik yang menawarkan potensi besar bagi segmen menengah, tujuan strategis kami adalah untuk lebih dekat dengan pasar-pasar ini dan mengembangkan bisnis di kawasan ini,” kata CCO Royal Enfield Yadvinder Singh Guleria.

    Kenapa Royal Enfield Pilih Thailand?

    Anuj Dua selaku Kepala Bisnis RE Asia Pasifik memastikan, ada alasan khusus mengapa perusahaannya memilih Thailand ketimbang negara-negara lain di kawasan setempat. Menurutnya, pasar Royal Enfield di Negeri Gajah Putih tumbuh sangat pesat. Bahkan, peningkatannya mencapai 150 persen sejak awal masuk hingga sekarang.

    “Thailand telah menjadi pasar yang sangat signifikan bagi Royal Enfield dan telah menunjukkan lintasan pertumbuhan yang stabil. Topografi, budaya, dan keragaman yang beragam di negara tersebut menyediakan lingkungan ideal untuk motor RE,” tutur Dua.

    “Pertumbuhan kami selama bertahun-tahun sangat menggembirakan, baik itu jaringan, pelanggan, komunitas, dan portofolio kami,” kata dia menambahkan.

    Fasilitas baru tersebut juga akan menjadi tempat pusat pelatihan pengalaman Power Train khusus pertama milik Royal Enfield di wilayah APAC. Inisiatif itu bertujuan untuk membekali dealer dan karyawan pabrik dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam.

    (sfn/rgr)

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat Makin Nyata, Terlihat Jelas Dari Daun

    Tanda Kiamat Sudah Dekat Makin Nyata, Terlihat Jelas Dari Daun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda-tanda akhir dari dunia semakin mudah terlihat. Bahkan, salah satu tanda ‘kiamat’ berasal dari daun.

    Kiamat akibat pemanasan global sekarang muncul di hutan, bahkan bisa membuat manusia sesak. Padahal, hutan menjadi paru-paru Bumi, karena pohon yang menjalankan fotosintesis menyerap karbon dioksida dan melepas oksigen ke atmosfer.

    Pohon di hutan biasa terpapar sinar matahari dan menyerap air dengan akarnya. Namun, karena matahari terlalu terik membuat temperatur terlampau panas, sehingga bisa membuat proses fotosintesis berhenti.

    Penelitian oleh Gregory Goldsmith dari Chapman University in California beserta tim, menemukan beberapa bagian hutan tropis yang mendekati batas temperatur sehingga mengganggu proses fotosintesis.

    “Studi menunjukkan bahwa dedaunan di hutan tropis di tempat dan waktu tertentu telah menembus batas temperatur kritis,” kata Goldsmith.

    Pohon di hutan tropis, bisa menjalankan proses fotosintesis di suhu hingga 46,7 derajat Celcius. Tapi peneliti itu menjelaskan bahwa kemampuan spesies berbeda bergantung kepada populasi hutan, jumlah daun di pohon, dan kanopi.

    Oleh karena itu, tim dari Northern Arizona University menggunakan data dari sensor ECOSTRESS NASA untuk mengukur temperatur permukaan Bumi, untuk mencari tahu dedaunan di hutan tropis yang “kepanasan” hingga tidak bisa berfotosintesis.

    Dari data yang dikumpulkan dari pantauan satelit pada periode 2018-2020 tersebut kemudian divalidasi dengan sensor di permukaan yang ditempatkan di pucuk pohon lima hutan di Brasil, Puerto Rico, Panama, dan Australia.

    Analisis menemukan bahwa temperatur di kanopi hutan memuncak di suhu 34 derajat Celcius pada musim kering, meskipun sebagian daun mencapai suhu 40 derajat Celcius. Sebagian kecil daun, yaitu 0,01 persen dari sampel melampaui temperatur krisis (46,7 derajat Celcius) paling tidak sekali sepanjang musim kering.

    “Meskipun masih jarang, temperatur ekstrem bisa berdampak bencana kepada fisiologi daun. Bisa digolongkan sebagai peristiwa berdampak luar biasa dengan probabilitas rendah,” tulis laporan penelitian.

    Menurut laporan ScienceAlert, pohon menutup pori-pori di daunnya yang dinamakan stomata, untuk menghemat air setiap suhu terlalu panas.

    Penutupan stomata ini membuat daun berpotensi rusak karena tidak bisa “mendinginkan diri” lewat proses transpirasi. Pada periode kering, saat tanah mengeras, dampak suku panas bisa makin parah.

    “Percaya atau tidak, kita tidak tahu banyak soal alasan pohon mati,” kata Goldsmith. Pemahaman sains soal efek panas dan kekeringan, air dan temperatur, terhadap tanaman, masih sangat sedikit.

    Kemudian, tim peneliti menggunakan data yang mereka punya untuk menjalankan simulasi untuk memahami respons hutan tropis terhadap kenaikan temperatur dan kekeringan yang makin sering terjadi.

    Simulasi menunjukkan bahwa 1,4 persen dari pucuk kanopi hutan bisa berhenti berfotosintesis dalam beberapa waktu ke depan sebagai dampak dari pemanasan global.

    Jika pemanasan global melewati 3,9 derajat Celcius, seluruh hutan bisa tidak tahan. Daun bakal kering dan pohon di seluruh hutan mati satu demi satu.

    Namun, peneliti menekankan bahwa perhitungan ini hanya probabilitas. Bisa saja, dampak parah terjadi pada temperatur yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menekan emisi dan mencegah deforestasi untuk melindungi hutan tropis.

    (fsd/fsd)

  • Sinkronisasi Data Tunggal Kemiskinan Rampung Sebelum Tahun Baru

    Sinkronisasi Data Tunggal Kemiskinan Rampung Sebelum Tahun Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko memastikan sinkronisasi data tunggal kemiskinan akan selesai dalam dua pekan atau sebelum tahun baru. Data ini nantinya siap digunakan pemerintah mulai awal Januari 2025.

    Budiman menjelaskan, proses sinkronisasi mencakup beberapa sumber data penting, seperti data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE), dan data registrasi sosial ekonomi (Regsosek), yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Ya ini sedang dikejar untuk tahun ini, dua pekan lagi. Makanya tadi kami berbincang dengan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan untuk mempercepat semua proses itu sekaligus memberikan pencerahan data,” kata Budiman kepada wartawan di kantor Kemenko PMK, Jakarta Jumat, (6/12/2024).

    Budiman menegaskan, data dari berbagai sumber akan disatukan guna menghindari tumpang-tindih. Dengan demikian, tidak ada lagi ketidakcocokan atau missmatch dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan. Saat ini, terdapat 154 program pengentasan kemiskinan yang tersebar di 27 kementerian dan lembaga.

    Selain itu, data pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina juga sedang diproses untuk masuk ke dalam sinkronisasi. BPS tengah mengolah data ini agar menjadi data terpadu yang komprehensif.

    Budiman menambahkan, metode data tunggal telah berhasil diterapkan di Tiongkok dan Brasil untuk mengentaskan kemiskinan. Ia optimistis langkah serupa dapat diterapkan di Indonesia dengan hasil yang efektif.

    Selain itu, Budiman berencana bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk membahas integrasi data terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya, data penerima subsidi BBM juga perlu masuk dalam sistem terpadu yang sedang dikembangkan.

    Koordinasi sinkronisasi data juga melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Desa, Kementerian UMKM, Kementerian Ketenagakerjaan, serta BPJS. Dengan data tunggal kemiskinan yang terintegrasi, diharapkan berbagai program pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.

  • Pemerintah belajar pengentasan kemiskinan dari Brasil dan China

    Pemerintah belajar pengentasan kemiskinan dari Brasil dan China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pemerintah belajar pengentasan kemiskinan dari Brasil dan China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 20:11 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko mengatakan Pemerintah Indonesia tengah mempelajari keberhasilan Brasil dan China dalam mengentaskan kemiskinan untuk diterapkan dalam kebijakan nasional.

    Budiman mengatakan kedua negara tersebut dianggap berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan berkat dua faktor utama, yakni data tunggal yang terintegrasi dan koordinasi yang solid antar-lembaga pemerintah.

    “Berkaca dari pengalaman dua negara yang baru saja dikunjungi Pak Presiden Prabowo, yaitu China dan Brasil, dua negara itu adalah dua negara yang dianggap berhasil atau sukses mengentaskan kemiskinan,” ujar Budiman usai rapat koordinasi di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan ada dua mazhab atau cara dari masing-masing negara dalam mengurangi angka kemiskinan.

    Di Brasil, pengentasan kemiskinan lebih banyak mengandalkan perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) cash transfer maupun bantuan sosial (Bansos), yang memberikan dukungan langsung kepada masyarakat miskin.

    Sementara di China lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pembangunan rakyat melalui program-program yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Meskipun kedua negara memiliki pendekatan yang berbeda, Budiman menekankan bahwa mereka berhasil, karena memiliki satu kesamaan, yakni penggunaan data yang terintegrasi dan sinergi antara berbagai lembaga dari pusat hingga kabupaten/kota untuk mencapainya.

    “Mazhab pendekatan pengentasan kemiskinannya berbeda, tapi kenapa sama-sama sukses? Bukan karena soal pendekatannya berbeda, tapi mereka punya metode yang sama, metode yang apa? Data yang dipadukan jadi satu, tidak berserakan,” kata Budiman.

    Sebagai tindak lanjut dari kunjungan, Indonesia akan terus memperkuat integrasi data dan sinkronisasi antar-lembaga guna memastikan program pengentasan kemiskinan lebih efektif.

    “Semangat yang kami ambil dari Brasil dan China adalah pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi dan keterpaduan antar-lembaga untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia,” kata Budiman.

    Pemerintah berharap dengan langkah-langkah ini, kemiskinan di Indonesia dapat berkurang secara signifikan dalam waktu yang lebih cepat.

    Sumber : Antara

  • Game Baru Garena Delta Force Rilis di PC, Versi Mobile Hadir Awal 2025

    Game Baru Garena Delta Force Rilis di PC, Versi Mobile Hadir Awal 2025

    Jakarta

    Garena resmi merilis game barunya berjudul Delta Force di PC. Game ini tersedia di kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Brasil, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

    Sementara itu, bila gamer ingin memainkan game tersebut di Android dan iOS, masih harus menunggu sampai awal 2025, berdasarkan informasi yang diterima detikINET, Jumat (6/12/2024).

    Mereka mengungkapkan, kalau Delta Force datang dengan fitur cross-progression. Dengan begitu, kecanggihannya dapat dimanfaatkan pemain untuk menghubungkan progress mereka antara versi PC dan mobile.

    Untuk versi PC, pemain bisa mengunduhnya di situs resmi Garena Delta Force, Steam, atau Epic Games Store. Nah bagi pemain yang memainkan game tersebut dari Client Pack Garena, maka berkesempatan memperoleh sejumlah hadiah. Selain itu, Client Pack ini berfungsi untuk menjalankan fitur cross-profession.

    Namun sebelum download, pastikan gamer punya PC dengan spesifikasi mumpuni. Sebab, apabila melihat laman Delta Force di Steam, pemain wajib memiliki minimal RAM 12 GB. Untuk lebih jelasnya, berikut spesifikasi PC yang dibutuhkan.

    Sistem operasi: Windows 10 64 bitProsesor: Intel Core i3-4150 atau AMD FX-6300 atau Intel Core i5-6500 atau AMD Ryzen 5 1500xRAM: 12/16 GBKartu grafis: Nvidia Geforce GTX 960 atau AMD R9 380 atau Intel Arc A380 atau Nvidia Geforce GTX 1060 5G atau AMD RX5500 XT atau Intel Arc A580DirectX: Versi 12Ukuran file: 50 GB

    Sekadar tambahan informasi, kedatangan Delta Force di Indonesia diurus oleh Garena. Namun ketersediaannya di Steam langsung ditangani TiMi Studio Group.

    (hps/fay)

  • Asing Sorot Janji Apple Bikin Pabrik Rp 16 Triliun di RI, Komen Begini

    Asing Sorot Janji Apple Bikin Pabrik Rp 16 Triliun di RI, Komen Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Polemik pelarangan iPhone 16 di Indonesia masih menjadi sorotan banyak pihak, termasuk media asing. Terbaru, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan Apple berencana menggelontorkan investasi senilai US$1 miliar (Rp 16 triliun) untuk membangun pabrik iPhone di Indonesia.

    Sebelumnya, Apple sudah mengajukan proposal untuk berinvestasi senilai US$100 juta (Rp 1,58 triliun) untuk membangun pabrik aksesori di Bandung. Namun, proposal itu ditolak karena dinilai tidak berkeadilan.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mendesak agar Apple terlebih dahulu melunasi ‘utang’ komitmen investasi yang belum direalisasikan di Indonesia pada kontrak sebelumnya. Jika dilunasi, pemerintah baru akan mengeluarkan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk Apple sebagai syarat menjual iPhone 16.

    Negosiasi yang masih berjalan antara Apple dan pemerintah Indonesia menjadi sorotan media asing. TechCrunch menuliskan laporan berjudul ‘Apple to shell out US$1 billion on manufacturing plant in Indonesia’.

    “Negosiasi dengan salah satu perusahaan terbesar di dunia bukanlah hal mudah. Namun, ini yang dilakukan Indonesia selama beberapa minggu terakhir dengan pembuat iPhone, Apple,” tertulis dalam laporan TechCrunch, dikutip Jumat (6/12/2024).

    TechCrunch lantas menjelaskan kronologi pelarangan iPhone 16 sebagai buntut komitmen investasi Apple yang belum dilunasi. Dengan begitu, pemerintah tak memperpanjang sertifikasi TKDN 35% Apple yang sudah kadaluarsa.

    Apple menggunakan skema inovasi berbasis investasi untuk memenuhi TKDN. Apple menjadi satu-satunya yang menggunakan skema tersebut, ketika pabrikan lain memilih skema manufaktur dengan membangun fasilitas pabrik dengan ribuan tenaga kerja lokal di Indonesia.

    Dengan skema inovasi, Apple diwajibkan untuk memperbarui kontrak TKDN setiap tiga tahun. Namun, perpanjangan tersebut tak berjalan mulus karena masih ada komitmen yang nunggak, sehingga izin penjualan iPhone 16 tidak dikeluarkan.

    Pelarangan iPhone 16 itu tegas di Indonesia. TechCrunch juga membeberkan fakta otoritas Indonesia yang menghancurkan iPhone ilegal yang masuk ke Indonesia dengan membelah produknya berkeping-keping.

    Menurut TechCrunch, aksi tegas pemerintah Indonesia sejalan dengan tren Apple dalam beberapa tahun terakhir untuk melakukan diversifikasi fasilitas produksinya di luar China. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan raksasa AS tersebut ke negara kekuasaan Xi Jinping yang hubungannya kian memanas dengan Washington.

    “Misalnya, iPhone 16 saat ini diproduksi di Brasil dan India, serta China. Banyak AirPod yang juga dirakit di Vietnam,” tulis laporan tersebut.

    (fab/fab)

  • Miliki Kesamaan dengan Indonesia, Menlu Sugiono: BRICS Perjuangkan Palestina

    Miliki Kesamaan dengan Indonesia, Menlu Sugiono: BRICS Perjuangkan Palestina

    ERA.id – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memaparkan alasan Indonesia yang harus bergabung dengan kelompok blok ekonomi BRICS. Hal ini lantaran BRICS memiliki kesamaan dengan Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Sugiono dalam rapat perdana bersama Komis I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2024). Pada kesempatan itu, Menlu Sugiono menjelaskan alasan Indonesia harus bergabung dengan BRICS.

    “Tidak ada hal yang bersifat bertolak belakang antara OECD dan BRICS, dan masing-masing tetap menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Menlu Sugiono.

    Lalu, kata Menlu Sugiono, terkait minat Indonesia untuk bergabung dengan BRICS ini dikatakan bahwa hal tersebut sudah lama diajukan.

    Menlu Sugiono menilai dengan bergabung bersama BRICS, maka peluang untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara resmi akan terbuka dengan luas.

    “Kami menilai bahwa BRICS merupakan grouping mulitlateral yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara yang ada di dalamnya,” jelas Menlu Sugiono.

    BRICS diketahui saat ini memiliki beberapa anggota seperti Brasil, Rusia, India, Afrika Selatan, dan China.

    Selain itu, Indonesia juga menilai apa yang diperjuangan di BRICS sejalan dengan yang diperjuangkan oleh Indonesia, yaitu Palestina.

    “Palestina juga merupakan satu tema yang menjadi concern pada saat itu, dan saya kira BRICS ini bisa jadi satu media untuk terus memperjuangkan hal ini (kemerdekaan Palestina),” tegasnya.

    Lebih lanjut, Menlu Sugiono menekankan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak bisa diartikan sebagai keberpihakan terhadap satu kekuatan atau blok tertentu.

    “Masuknya Indonesia ke BRICS tidak bisa diartikan sebagai berpihaknya Indonesia terhadap satu kekuatan atau line tertentu. Namun akan lebih pada ke bridge builder, menjadi pihak yang justru jadi penengah jika ada kepentingan-kepentingan yang saling bertolak belakang,” pungkasnya.

  • Garena Delta Force Kini Tersedia di PC, Bakal Hadir dengan Fitur Cross-Progression – Page 3

    Garena Delta Force Kini Tersedia di PC, Bakal Hadir dengan Fitur Cross-Progression – Page 3

    Untuk diketahui, Garena telah resmi mengumumkan akan merilis game Delta Force sejak bulan lalu. Game ini akan diluncurkan untuk platform iOS, Android, dan PC.

    Delta Force merupakan game tactical fps terbaru untuk kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Amerika Tengah dan Amerika Latin, Brasil, Timur Tengah serta Afrika Utara.

    Memiliki peta dan medan tempur yang beragam, game ini mengharuskan pemain saling bekerja sama untuk menguasi medan pertempuran dengan memanfaatkan persenjataan dan kendaraan yang tersedia.

    Game Delta Force juga memberi keleluasaan kustomisasi pilihan senjata yang bisa disesuaikan dengan strategi serangan pemain. Dikembangkan TiMi Studio Group, game ini menawarkan grafis yang realistis dan gameplay beragam.

     

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

  • IESR: Transisi energi belum tercapai akibat kurangnya komitmen politik

    IESR: Transisi energi belum tercapai akibat kurangnya komitmen politik

    transisi energi di 2024 masih dalam tahap konsolidasi sebagai hasil pergantian kepemimpinan nasional dengan target dan prioritas baru dan kondisi ketidakpastian ekonomi global

    Jakarta (ANTARA) – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai transisi energi Indonesia hingga saat ini belum membuahkan hasil karena terganjal kurangnya komitmen politik pemerintah.

    Hal ini tercermin dari bauran energi fossil yang terus naik, bahkan pasokan listrik dari PLTU mencapai tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir, sedangkan pertumbuhan energi terbarukan jauh lebih rendah. Selain itu intensitas energi juga masih di bawah target yang ditetapkan KEN.

    “UU Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dengan transisi energi sebagai salah satu tujuan utamanya, seakan dimentahkan oleh Kebijakan Energi Nasional (KEN) baru yang justru menurunkan target bauran energi terbarukan menjadi 17-19 persen pada 2025 dan target di 2045,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain itu, sejak diluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang diklaim sebagai RUPTL hijau, nyatanya belum membawa perubahan berarti.

    IESR menilai transisi energi di Indonesia tengah berada di persimpangan jalan antara tetap mengakomodasi kepentingan ekonomi dan politik dari industri fosil, atau segera beralih ke energi terbarukan dan membangun ekonomi rendah karbon.

    IESR mencatat bahwa keragu-raguan dalam menentukan arah dan laju transisi energi dapat mengancam pencapaian target emisi nol karbon (net zero emission/NZE) sebelum 2050, seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo dalam pernyataannya pada KTT G20 di Brasil.

    Fabby mengungkapkan transisi energi di 2024 masih dalam tahap konsolidasi sebagai hasil pergantian kepemimpinan nasional dengan target dan prioritas baru dan kondisi ketidakpastian ekonomi global.

    Berdasarkan pengukuran kesiapan bertransisi (Transition Readiness Framework/TRF) yang dikembangkan IESR sejak 2022, konsistensi kebijakan dan kepemimpinan dipandang para pelaku bisnis sebagai salah satu penghambat terbesar dalam agenda transisi energi di Indonesia.

    Hal yang sama juga terpantau di TRF 2024 di mana meskipun terjadi kemajuan signifikan dalam daya saing biaya teknologi dan bahan bakar rendah karbon, transisi energi masih terhambat oleh kurangnya komitmen politik, regulasi yang kurang menarik, dan tata kelola yang tidak mendukung.

    Fabby menyebutkan tahun 2025 menjadi titik kritis untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang reformatif untuk mempercepat transisi energi yang adil dan efisien. Ia juga menyinggung strategi pemerintah yang cenderung berfokus pada teknologi penyimpanan dan penangkapan karbon (CCS/CCUS) yang belum matang, mahal dan berisiko, dibandingkan teknologi energi surya, dan angin, serta baterai atau penyimpan energi yang sudah tersedia di pasar dan harganya semakin kompetitif.

    Sementara, banyak negara di dunia telah berkomitmen pada COP-28 tahun 2023 untuk berkontribusi pada upaya global untuk menggandakan efisiensi energi (double down) dan meningkatkan tiga kali lipat (triple up) pada 2030. Komitmen tersebut akan memperbesar peluang investasi dan pendanaan untuk energi terbarukan dan efisiensi energi.

    “Kabar baiknya, Presiden Prabowo Subianto dalam forum KTT G20 Brazil menyatakan bahwa Indonesia akan mengakhiri PLTU batu bara pada 2040. Hal ini sesungguhnya sejalan dengan amanat di dalam Perpres 112/2022 untuk mempensiunkan PLTU batu bara lebih awal dari umur keekonomiannya,” jelasnya.

    Sebelumnya di KTT APEC Presiden menyatakan bahwa Indonesia akan mencapai 100 persen energi terbarukan dalam 10 tahun dari sekarang. Fabby menilai misi ini bukan hal yang mustahil jika dilengkapi dengan upaya melakukan reformasi kebijakan, regulasi besar-besaran dan perencanaan sistem ketenagalistrikan yang terpadu, sehingga dapat memastikan ketahanan energi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Pada kesempatan yang sama, Manajer Riset IESR yang juga menjadi penulis IETO 2025 Raditya Wiranegara mengungkapkan semua sektor masih bergantung secara signifikan pada bahan bakar fosil, dengan dominasi penggunaan batu bara, liquefied petroleum gas (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM).

    Di sektor ketenagalistrikan, 81 persen energinya berasal dari energi fosil pada 2023. Tidak hanya itu, PLTU di luar wilayah usaha PLN (captive) kapasitasnya berkembang menjadi 21 GW di 2023 sehingga berkontribusi naiknya emisi sebesar 27 persen di tahun yang sama.

    Ditambah lagi sebanyak 87 persen rumah tangga menggunakan LPG yang disubsidi, dengan total subsidi mencapai Rp83 triliun pada kuartal keempat 2024. Sementara, energi terbarukan hanya memiliki kontribusi bauran energi yang sangat kecil. Misalnya, di sektor industri, energi terbarukan hanya menyumbang 6,52 persen dari total energi yang digunakan.

    “Pemerintah perlu progresif mengurangi bertahap subsidi bahan bakar fosil dan mengalihkan subsidinya ke sektor energi terbarukan. Selain itu, pernyataan Presiden Prabowo tentang pensiun dini PLTU batu bara pada 2040 harus segera direalisasikan, dimulai dari PLTU yang paling tidak efisien, alih-alih melengkapi PLTU dengan teknologi CCS/CCUS,” kata Raditya.

    Dari analisis IESR, lanjut dia, pensiun dini PLTU Cirebon-1, misalnya, akan membutuhkan biaya pengurangan karbonnya sekitar USD 31-40/tCO2e, lebih rendah dibandingkan CCS yang mencapai USD 62-324/tCO2e.

    “Tidak hanya itu, pemerintah perlu pula meningkatkan pengawasan PLTU captive dan mendorong industri beralih ke energi terbarukan,” jelas Raditya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024