Negara: Brasil

  • Antisipasi Kebijakan Tarif Donald Trump, Mendag Budi Siapkan Perjanjian Dagang dengan AS – Halaman all

    Antisipasi Kebijakan Tarif Donald Trump, Mendag Budi Siapkan Perjanjian Dagang dengan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan pihaknya sedang mempersiapkan perjanjian dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

    Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan kebijakan tarif yang lebih agresif dari Presiden AS Terpilih Donald Trump pada periode jabatan keduanya.

    Menurut Budi, jika mengacu pada kebijakan perdagangan Trump pada periode pertamanya di tahun 2017-2021, ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam tidak terlalu terpengaruh.

    Namun, ia memilih bermain aman dan mempersiapkan perjanjian dagang demi menjaga hubungan perdagangan dengan AS.

    “Ya, nanti kita coba lakukan pendekatan seperti apa formulasi hubungan yang bagus, sehingga kita bisa menembus pasar [AS]. Ini kita siapkan dulu,” katanya ketika ditemui di Gedung Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    Selain itu, Budi juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

    Ia menilai, meskipun menghadapi tantangan tarif, jika produk Indonesia memiliki daya saing yang kuat, maka produk tersebut akan tetap dapat bersaing dengan negara lain dan tidak kalah di pasar global.

    “Yang penting itu kita punya daya saing. Jadi kalau misalnya kita punya daya saing terus kita bersaing dengan negara lain, daya saing kita bagus, enggak akan kalah,” ujarnya.

    Saat ini, agar mempermudah barang lokal RI masuk ke AS, Indonesia memiliki Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Kanada atau ICA-CEPA.

    ICA-CEPA dimanfaatkan untuk menembus pasar AS lebih mudah karena Indonesia belum memiliki perjanjian Free Trade Agreement (FTA) alias perdagangan bebas dengan AS.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tak masalah jika Presiden Terpilih AS Donald Trump mengenakan kebijakan tarif yang lebih agresif ke banyak negara di periode jabatan keduanya.

    Menurut Airlangga, selama ini AS sudah mengenakan tarif untuk beberapa produk Indonesia seperti sepatu, baju, dan beberapa komoditas lain.

    “Amerika itu mengenakan tarif untuk sepatu, baju, dan berbagai komoditas kita, sedangkan yang tidak dikenakan tarif adalah Vietnam,” katanua ketika ditemui di sela-sela acara Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025).

    “Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia,” lanjutnya.

    Ia mengatakan, pemerintah akan mencoba untuk mengatasi ancaman tarif tersebut dengan cara mendorong terciptanya berbagai kerja sama ekonomi dengan AS.

    Dari berbagai kerja sama ekonomi yang tercipta, ia berharap tarif yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia bisa diturunkan.

    Kerja sama ekonomi ini bisa dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA).

    Sebagaimana diketahui, Trump mengisyaratkan bahwa ia akan menjalankan kebijakan yang lebih agresif dari proteksionisme “America First” guna mendorong kenaikannya ke tampuk kekuasaan selama masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

    Menurut cuitan Trump yang diunggah di platform Truth Social, pada 20 Januari mendatang pemerintah AS akan mengerek pajak sebesar 20 persen pada semua produk dari Meksiko dan Kanada serta tambahan tarif 60 persen untuk barang-barang asal China.

    Terbaru, Trump awal bulan ini mengancam akan mengenakan tarif 100 persen pada negara-negara BRICS termasuk Tiongkok, Rusia, Brasil, India, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Ancaman ini diberlakukan jika mereka tidak berkomitmen untuk tidak meluncurkan mata uang baru yang dapat menyaingi dolar AS.

    Trump mengklaim pengetatan diperlukan untuk mengatasi aliran narkoba dan migran ke AS.

    Namun para ekonom mengatakan usulan Trump untuk mengenakan tarif besar-besaran akan meningkatkan biaya barang sehari-hari di AS dan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia.

    Bahkan kenaikan tarif pajak impor yang diberlakukan Presiden terpilih AS Donald Trump diprediksi bakal memicu PHK massal, menyebabkan 400.000 pekerjaan di AS kehilangan pekerjaan.

    Meningkatkan harga kendaraan di AS hingga 3.000 dolar AS per unit, menghancurkan keuntungan produsen mobil seperti Ford, GM, dan Stellantis, hingga berpotensi memicu terjadinya PHK besar-besaran di AS.

  • Ekspor Indonesia ke Negara BRICS Capai USD 84,37 Miliar, China Juaranya – Page 3

    Ekspor Indonesia ke Negara BRICS Capai USD 84,37 Miliar, China Juaranya – Page 3

    Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu RI), Arief Havas Oegroseno, mengatakan ancaman tarif dagang yang disampaikan oleh Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump tidak ditujukan secara khusus kepada negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

    “Ya makanya, tarif itu nggak ada hubungannya dengan BRICS, karena yang kena tarif itu kadang-kadang non-BRICS juga akan kena,” saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Arief menegaskan bahwa tarif tersebut lebih banyak berfokus pada negara-negara yang menciptakan defisit perdagangan dengan AS, yang meliputi Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    “Kalau saya lihat dari berbagai analisa yang ada, ya Eropa, Jepang, Korea, itu pokoknya negara yang punya menciptakan defit berdagangan, dari Amerika Serikat yang kena,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif yang diambil oleh Trump lebih terkait dengan upaya untuk menanggulangi defisit perdagangan Amerika Serikat.

    Menurutnya, negara-negara non-BRICS seperti Eropa dan Jepang juga akan terkena dampak dari kebijakan ini, karena mereka turut berperan dalam menciptakan ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Namun, meskipun ancaman tarif tersebut mengemuka melalui akun media sosial Trump, Arief menekankan pentingnya untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.

    “Ya kita tunggu aja tanggal 20 di Januari kan,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS pada Senin, 6 Januari 2025 yang diumumkan oleh Brasil. Sebelumnya Indonesia sebagai negara mitra BRICS. Seiring Indonesia masuk BRICS tersebut dinilai dapat perluas pasar ekspor.

  • Unleashed Sudah Diunduh 10 Juta Kali

    Unleashed Sudah Diunduh 10 Juta Kali

    Jakarta

    Game terbaru Netflix berjudul Squid Game: Unleashed ternyata cukup menarik perhatian banyak gamer. Diperkirakan kalau game ini diunduh 10,7 juta kali di platform mobile.

    Sepertinya strategi mereka meluncurkan game ini berdekatan dengan film Squid Game Season 2 terbilang berhasil. Bahkan Squid Game: Unleashed menjadi lima game dengan jumlah unduhan terbesar di perusahaannya.

    Posisi pertamanya diisi oleh GTA: San Andreas dengan 33,8 juta unduhan, lalu Storyteller ada di posisi kedua dengan 16,8 juta unduhan, SpongeBob: Get Cooking berada di urutan ketiga dengan 11,4 juta unduhan, dan tempat keempat Bloons TD 6 diunduh 11,2 juta kali.

    Data dari App Magic ini mengungkapkan, gamer terbanyak berasal dari pengguna iOS. Squid Game: Unleashed diunduh 7,4 juta kali di App Store, sementara di Google Play Strore 3,3 juta gamer menginstallnya.

    Hingga saat ini, Amerika Serikat menjadi negara penyumbang jumlah unduhan tertinggi hingga 1,8 juta kali. Sedangkan peringkat duanya dari Brasil 1,1 juta unduhan, ketiga Meksiko 943 ribu, dan keempat India 855 ribu.

    Data ini tidak mengungkapkan besaran download yang disumbangkan Indonesia. Jadi sepertinya tidak banyak gamer di Tanah Air yang memainkannya.

    Padahal dari segi gameplay tak ada yang terlalu istimewa, tapi ternyata cukup diminati di luar sana. Namun Squid Game: Unleashed memang asyik untuk dimainkan, meski di satu sisi tak terlalu unik.

    Kurang lebih objektif permainan tak jauh berbeda dengan Stumble Guys. Jadi pemain harus menjadi orang terakhir yang bisa bertahan hingga permainan berakhir.

    Seperti yang sudah disampaikan pada review sebelumnya, kalau game ini terlalu sederhana. Beberapa elemen yang bisa membuatnya berbeda dengan genre sejenisnya, malah ditiadakan.

    Namun bagaimanapun memang harus diakui, game ini sangat menghibur. Pemain dapat bermain bersama teman-teman dan gamer lain di seluruh dunia secara online.

    (hps/fay)

  • Total Ekspor Nonmigas RI ke BRICS Capai US,37 Miliar selama 2024

    Total Ekspor Nonmigas RI ke BRICS Capai US$84,37 Miliar selama 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik mencatat total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke lima negara pertama blok ekonomi BRICS mencapai US$84,37 miliar.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan lima negara BRICS yang dimaksud yaitu China, India, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan.

    “Total nilai ekspor nonmigas ke lima negara BRICS ini memberikan kontribusi ke total non migas Indonesia sebesar 33,91% di tahun 2024,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

    Dia merincikan bahwa dari lima negara BRICS tersebut, ekspor nonmigas terbesar yaitu ke China dengan memberikan kontribusi hingga 24,2% dari total ekspor nonmigas Indonesia.

    “Dengan komoditas ekspor terbesar adalah besi dan baja senilai US$16,07 miliar,” jelas Amalia.

    Sementara itu, ekspor non migas terbesar kedua yaitu ke India dengan memberikan kontribusi hingga 8,17% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah bahan bakar mineral dengan nilai US$6,98 miliar.

    Kemudian ekspor non migas terbesar ketiga yaitu ke Brasil dengan memberikan kontribusi hingga 0,69% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$476,51 juta.

    Selanjutnya, ekspor non migas terbesar keempat yaitu ke Rusia dengan memberikan kontribusi 0,53% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$733,9 juta.

    Terakhir, ekspor non migas terendah yaitu ke Afrika Selatan dengan memberikan kontribusi 0,13% dari total ekspor non migas Indonesia. Komoditas ekspor terbesarnya adalah lemak dan minyak nabati dengan nilai US$316,71 juta.

    Secara keseluruhan, neraca perdagangan barang Indonesia surplus mencapai US$31,4 miliar selama 2024. Angka tersebut melemah atau lebih rendah dari realisasi 2023 yang mencapai US$36,93 miliar.

    “Surplus neraca perdagangan barang Indonesia, mencapai US$31,04 miliar atau lebih rendah sebesar US$5,84 miliar dibandingkan surplus 2023,” ungkap Amalia.

    Dia merincikan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus sebesar US$51,44 miliar selama 2024. Angka tersebut lebih rendah US$5,53 miliar dibandingkan realisasi 2023.

    “Surplus terbesar tahun 2024 ini disumbang komoditas bahan bakar mineral yang surplus US$35,27 miliar,” lanjut Amalia.

    Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$20,40 miliar.

  • LPEM UI harap BI tahan suku bunga di 6 persen pada RDG Januari 2025

    LPEM UI harap BI tahan suku bunga di 6 persen pada RDG Januari 2025

    Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengharapkan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di angka 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2025.

    Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, ia mengatakan bahwa penahanan suku bunga Bank Indonesia tersebut diperlukan untuk menopang rupiah yang masih berada di bawah tekanan sepanjang Desember 2024.

    Ia menyatakan bahwa tertekannya rupiah terutama karena revisi ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat The Fed akan menurunkan suku bunga hanya dua kali pada 2025, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yaitu empat kali penurunan suku bunga.

    “Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump,” jelasnya.

    Riefky menuturkan meskipun The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2024, arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, masih berlanjut.

    Pihaknya mencatat bahwa sejak pertengahan Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025, arus modal keluar dari Indonesia mencapai 750 juta dolar AS (Rp12,22 triliun, kurs per Rabu 1 dolar AS = Rp16.292).

    Angka tersebut terdiri atas 120 juta dolar AS (Rp1,96 triliun) yang keluar dari pasar obligasi dan 630 juta dolar AS (Rp10,26 triliun) yang keluar dari pasar saham.

    Selama periode tersebut, Riefky mengatakan bahwa rupiah melanjutkan depresiasi, mencapai Rp16.195 per dolar AS pada 9 Januari 2025, turun 2,11 persen dari level bulan sebelumnya sebesar Rp15.860 per dolar AS.

    Sementara secara year-to-date (ytd), rupiah terdepresiasi sebesar 0,67 persen, berkinerja lebih buruk dibandingkan sebagian besar mata uang negara berkembang lainnya, termasuk peso Argentina, ringgit Malaysia, rand Afrika Selatan, rupee India, peso Filipina, lira Turki, real Brasil, dan rubel Rusia.

    Berbagai mata uang negara berkembang tersebut semuanya mencatatkan pelemahan yang lebih kecil atau bahkan penguatan terhadap dolar AS.

    Walau demikian, kinerja rupiah setara dengan yuan Tiongkok, tapi sedikit lebih baik dibandingkan baht Thailand, yang mengalami depresiasi sebesar 0,90 persen ytd.

    “Kami melihat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga BI tidak berubah di level 6 persen pada pertemuan Dewan Gubernur pertama di tahun 2025 untuk mencegah rupiah melemah lebih lanjut,” imbuh Teuku Riefky.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 56 Bulan Beruntun

    Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 56 Bulan Beruntun

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan mengalami surplus US$ 2,24 miliar pada Desember  2024. Surplus neraca perdagangan barang terkontraksi US$ 2,13 dari posisi November 2024 dan kontraksi US$ 1,05 miliar jika dibandingkan dengan posisi Desember 2023.

    Nilai ekspor mencapai US$ 23,46 miliar pada Desember 2024. Angka ini menunjukkan kontraksi 2,24 % dari posisi November 2024 sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 terjadi pertumbuhan 4,78 %.  

    Nilai impor Indonesia Desember 2024 mencapai US$ 21,22 miliar, naik 8,1% dibandingkan November 2024 atau naik 11,07% dibandingkan Desember 2023.

    “Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 56 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers secara hibrida di kantor BPS pada Rabu (15/1/2025).

    Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar US$ 4 miliar pada Desember 2024. Adapun surplus pada Desember 2024 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

    “Neraca perdagangan komoditas migas defisit US$ 1,76 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah,” tutur Amalia.

    Tiga negara yang menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia adalah Amerika Serikat (US$ 1,75 miliar), India (US$ 1,02 miliar), dan Filipina US$ 640 juta. Pada saat yang sama tiga negara yang menjadi penyumbang defisit terdalam adalah Tiongkok (US$ 1,4 miliar), Australia (US$ 494 juta), dan Brasil (US$ 329,6 juta).

  • 10 Game Mobile Paling Banyak Didownload Desember 2024

    10 Game Mobile Paling Banyak Didownload Desember 2024

    Jakarta

    Meski sudah memasuki 2025, susah rasanya bila harus tutup mata dengan performa game mobile pada tahun sebelumnya. Sebab tidak sedikit dari game HP ini kepopulearannya kian meningkat, meskipun sudah rilis sejak beberapa tahun lalu.

    Salah satunya seperti Free Fire, yang masih terlalu kuat, karena kembali menduduki posisi pertama sebagai game paling banyak diunduh secara global. Menurut laporan Sensor Tower, Rabu (14/1/2025), game ini berhasil mendapatkan lebih dari 35,2 juta unduhan pada Desember 2024.

    Peningkatan tersebut juga menempatkan Free Fire di posisi pertama, berada di atas Jelly Master: Mukbang ASMR dan Block Blast!. Sedangkan bila secara total, Free Fire sudah diunduh 1,82 miliar kali.

    Dalam hal ini, India menyumbang 42% dari unduhan pada Desember 2024. Lalu jumlah tersebut juga berisi 17,8% gamer Indonesia, dan 6,3% warga Brasil.

    Sepertinya event bertajuk Winterlands: Aurora yang hadir 4 Desember, berhasil mendatangkan gamer baru. Mereka sukses meningkatkan kemeriahan di dalam game, dari peta Bermuda yang disulap dengan tema musim dingin dan datangnya karakter baru.

    Lalu secara total unduhan, ada Block Blast yang naik ke peringkat dua. Sejak diluncurkan pada Maret 2022 hingga Desember 2024, game ini mampu mengumpulkan total 367 juta unduhan.

    Diketahui kalau Block Blast sangat populer di Amerika Serikat, India, Brasil, Indonesia, dan Filipina. Sepanjang tahun 2024, strategi akuisisi pemain yang diterapkan oleh publisher Hungry Studio bergantung pada media sosial, seperti Instagram dan TikTok.

    Menurut data, pada Desember 2024, iklan game mereka di TikTok berhasil menggaet pasar Amerika Serikat. Dari situ ketenarannya melambung dan menjangkau banyak gamer hingga mendorong kesuksesannya sampai sekarang.

    10 game mobile paling banyak didownload Desember 2024. Foto: (Sensor Tower)

    Berikut daftar 10 game mobile dengan jumlah unduhan terbanyak di seluruh dunia:

    Garena Free FireBlock Blast!RobloxSubway SurfersPokemon TCG PocketMini Games: Calm & RelaxLudo KingHorror Spranky BeatsJelly Master: Mukbang ASMR8 Ball Pool

    Sedikit catatan, untuk daftar di atas di luar platform penyedia aplikasi pihak ketiga. Jadi ada kemungkinan jumlahnya lebih banyak bila data tersebut disertakan.

    (hps/afr)

  • Peluang Besar untuk Ekspor dan Investasi

    Peluang Besar untuk Ekspor dan Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengungkapkan sejumlah manfaat dari bergabungnya Indonesia ke kelompok ekonomi BRICS. Keuntungan utama yang diharapkan adalah peningkatan kerja sama antarnegara yang mendorong investasi, khususnya Penanaman Modal Asing (PMA).

    “Yang diharapkan itu peningkatan investasi PMA dan juga penguatan pasar perdagangan internasional,” kata Rully di Kantor Mirae Asset Sekuritas, Jakarta, Senin (14/1/2025).

    Dengan Indonesia gabung BRICS, Rully menambahkan, Indonesia memiliki potensi memperluas pasar ekspor-impor ke negara-negara anggota seperti Brasil dan Afrika Selatan. Sebagai contoh, kerja sama perdagangan terbesar Indonesia saat ini adalah dengan China. Melalui BRICS, kerja sama ini dapat semakin diperluas dengan melibatkan negara-negara anggota lainnya.

    Indonesia secara resmi diumumkan sebagai anggota BRICS oleh Pemerintah Brasil pada Senin (6/1/2025). Kelompok BRICS, yang awalnya dibentuk pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, diperluas dengan keanggotaan Afrika Selatan pada 2010.

    Pada 2024, BRICS juga menerima anggota baru seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Sejumlah negara lain, termasuk Turki, Azerbaijan, dan Malaysia, juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung.

    “Dengan Indonesia gabung BRICS, harusnya akan memperluas kerja sama perdagangan kita,” ujar Rully.

    Keanggotaan Indonesia di BRICS membuka peluang untuk menjangkau pasar-pasar baru di luar negara-negara tradisional yang menjadi mitra ekspor utama selama ini.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan pandangannya mengenai dampak positif keanggotaan Indonesia di BRICS. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat atau China.

    “Dengan BRICS, kita memiliki peluang untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Ia juga menyoroti ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berencana memberlakukan tarif baru pada barang dan jasa tertentu. Langkah ini dinilai dapat memengaruhi perekonomian nasional jika tidak diantisipasi dengan kebijakan yang tepat.

    “Keuntungan bergabung ke BRICS adalah memperbesar pasar kita di tengah tantangan global,” tambah Luhut.

    Keanggotaan Indonesia di BRICS diharapkan tidak hanya memperluas pasar perdagangan, tetapi juga meningkatkan stabilitas ekonomi di tengah perubahan kebijakan global.

  • Gabung BRICS, Indonesia Tak Perlu Cemas Ancaman Tarif Dagang Trump? – Page 3

    Gabung BRICS, Indonesia Tak Perlu Cemas Ancaman Tarif Dagang Trump? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu RI), Arief Havas Oegroseno, mengatakan ancaman tarif dagang yang disampaikan oleh Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump tidak ditujukan secara khusus kepada negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

    “Ya makanya, tarif itu nggak ada hubungannya dengan BRICS, karena yang kena tarif itu kadang-kadang non-BRICS juga akan kena,” saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Arief menegaskan bahwa tarif tersebut lebih banyak berfokus pada negara-negara yang menciptakan defisit perdagangan dengan AS, yang meliputi Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    “Kalau saya lihat dari berbagai analisa yang ada, ya Eropa, Jepang, Korea, itu pokoknya negara yang punya menciptakan defit berdagangan, dari Amerika Serikat yang kena,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif yang diambil oleh Trump lebih terkait dengan upaya untuk menanggulangi defisit perdagangan Amerika Serikat.

    Menurutnya, negara-negara non-BRICS seperti Eropa dan Jepang juga akan terkena dampak dari kebijakan ini, karena mereka turut berperan dalam menciptakan ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Namun, meskipun ancaman tarif tersebut mengemuka melalui akun media sosial Trump, Arief menekankan pentingnya untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.

    “Ya kita tunggu aja tanggal 20 di Januari kan,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS pada Senin, 6 Januari 2025 yang diumumkan oleh Brasil. Sebelumnya Indonesia sebagai negara mitra BRICS. Seiring Indonesia masuk BRICS tersebut dinilai dapat perluas pasar ekspor.

  • Wamenlu Beberkan Prioritas RI Jadi Anggota BRICS – Page 3

    Wamenlu Beberkan Prioritas RI Jadi Anggota BRICS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh BRICS pada Senin, 6 Januari 2025, sebagaimana diumumkan oleh Brasil yang saat ini menjabat sebagai ketua BRICS.

    Keanggotaan ini membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan negara-negara anggota BRICS lainnya.

    Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arief Havas Oegroseno menjelaskan bahwa pada tahun pertama sebagai anggota BRICS, Indonesia masih menunggu informasi lebih lanjut dari Brasil mengenai program-program prioritas. Hal ini penting untuk menentukan posisi Indonesia dalam kerangka kerja sama BRICS.

    “Kita kan baru diterima, jadi kita mesti dengar dulu dari Brasil programnya apa, apa yang bisa dimajukan, kepentingan kita nanti seperti apa. Jadi, masih kita dengar dulu dari Brasil tahun ini, sebagai ketua baru, prioritasnya apa saja,” ujar Arief di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Fokus Indonesia: Ekonomi, Perdagangan, dan Investasi

    Arief menegaskan bahwa salah satu fokus utama Indonesia dalam BRICS adalah menggali peluang di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Keanggotaan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan dagang dan menarik investasi, khususnya dalam sektor manufaktur yang memiliki potensi besar di kawasan BRICS.

    “Melihat peluang bersama di bidang ekonomi dan kerja sama lain yang bisa kita kembangkan di sana. Mulai dari perdagangan hingga investasi, termasuk sektor manufaktur di negara-negara BRICS. Jadi kita menunggu program Brasil tahun ini, baru nanti kita bisa menentukan posisi kita,” jelasnya.