Negara: Bolivia

  • AS Bakal Cabut Sanksi ke Belarus

    AS Bakal Cabut Sanksi ke Belarus

    JAKARTA – Amerika Serikat akan mencabut sanksi terhadap Belarus sebagai tanda terbaru mencairnya hubungan antara Washington dan negara otokrasi yang terisolasi tersebut.

    John Coale, utusan khusus AS untuk Belarusia, bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, untuk melakukan pembicaraan di ibu kota Belarusia, Minsk, pada Jumat dan Sabtu, 13 Desember.

    Sebagai sekutu dekat Rusia, Minsk telah menghadapi isolasi dan sanksi Barat selama bertahun-tahun. Lukashenko memerintah negara berpenduduk 9,5 juta jiwa itu dengan tangan besi selama lebih dari tiga dekade.

    N egara itu telah berulang kali dikenai sanksi oleh negara-negara Barat baik karena penindasan terhadap hak asasi manusia maupun karena mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya dalam invasi ke Ukraina pada tahun 2022.

    – https://voi.id/berita/542891/presiden-abbas-desak-italia-akui-negara-palestina

    – https://voi.id/berita/542879/belgia-siapkan-1-500-pasukan-untuk-misi-pengerahan-cepat-nato

    – https://voi.id/berita/542864/iran-naikkan-harga-bensin-subsidi

    – https://voi.id/berita/542862/terbelit-korupsi-eks-presiden-bolivia-luis-arce-ditahan-5-bulan-sambil-tunggu-persidangan

    – https://voi.id/berita/542850/kamboja-tuding-thailand-terus-jatuhkan-bom-meski-trump-umumkan-gencatan-senjata

    [/see_also]

  • Terbelit Korupsi, Eks Presiden Bolivia Luis Arce Ditahan 5 Bulan Sambil Tunggu Persidangan

    Terbelit Korupsi, Eks Presiden Bolivia Luis Arce Ditahan 5 Bulan Sambil Tunggu Persidangan

    JAKARTA – Pengadilan Bolivia memerintahkan mantan Presiden negara itu, Luis Arce, tetap ditahan selama lima bulan sambil menunggu persidangan atas tuduhan korupsi, perkembangan terbaru dalam kasus yang mengancam akan memperburuk ketegangan politik Bolivia.

    Arce, 62 tahun, seorang pemimpin dari partai Gerakan Menuju Sosialisme Bolivia, terpilih pada tahun 2020 dan meninggalkan jabatannya sebulan yang lalu setelah terpilihnya pemimpin sayap kanan pertama Bolivia dalam hampir dua dekade.

    Ia dengan tegas membantah tuduhan pelanggaran tugas dan penyelewengan keuangan. Arce menghadapi hukuman hingga enam tahun penjara jika terbukti bersalah.

    Dua hari setelah penangkapan mendadak Arce di jalanan ibu kota Bolivia, La Paz, seorang hakim memerintahkan penahanannya dalam sidang virtual pada Jumat, 13 Desember.

    Dilansir ABC News, Arce dipindahkan ke salah satu penjara terbesar Bolivia di La Paz pada malam hari. Belum ada tanggal persidangan yang diumumkan.

    Tuduhan tersebut menyangkut dugaan pengalihan jutaan dolar dari dana negara ke rekening pribadi dan bermula ketika Arce menjabat sebagai menteri perekonomian di bawah mantan Presiden Evo Morales dari tahun 2006 hingga 2017.

    Meskipun skandal ini pertama kali mencuat pada tahun 2017, penyelidikan atas dugaan korupsi tersebut terhenti selama masa kepresidenan Morales karena pengadilan Bolivia terbukti tunduk pada kekuasaan politik saat itu.

    Kasus ini dibuka kembali ketika Presiden konservatif Rodrigo Paz menjabat bulan lalu, mengakhiri hampir dua dekade dominasi oleh Partai Gerakan Menuju Sosialisme, atau MAS.

    Paz berkampanye dengan janji untuk membersihkan pemerintahan dan mencari keadilan atas korupsi saat ia berkuasa di tengah gelombang kemarahan atas krisis ekonomi terburuk Bolivia dalam empat dekade.

    Arce mengkritik tuduhan tersebut sebagai penganiayaan politik.

    “Saya adalah kambing hitam,” katanya kepada hakim, menegaskan ia tidak memiliki keterlibatan pribadi dalam dana pemerintah yang sedang diselidiki, yang mendukung masyarakat adat dan petani yang menjadi tulang punggung dukungan MAS.

    “Tuduhan tersebut bermotivasi politik,” tegas dia.

  • Eks Ketum PBNU Sebut Izin Tambang untuk Ormas Diduga ‘Jebakan’ Jokowi agar Tidak Kritis

    Eks Ketum PBNU Sebut Izin Tambang untuk Ormas Diduga ‘Jebakan’ Jokowi agar Tidak Kritis

    GELORA.CO – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj menilai pemberian izin tambang diduga sebagai “jebakan” Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk melumpuhkan daya kritis ormas dan kampus.

    Mulanya, Said Aqil mengaku sempat mendengar bahwa Jokowi memberikan konsesi tambang kepada ormas dan dirinya menyambutnya dengan gembira.

    “Barangkali itu merupakan penghargaan kepada ormas yang dulu berjuang sebelum lahirnya NKRI. NU, Muhammadiyah, dan sebagainya, apresiasi,” kata Said Aqil dikutip dari Forum Keadilan TV, Kamis (11/12/2025).

    Namun setelah dipertimbangkan, Said Aqil menilai lebih banyak dampak buruknya. Ia juga berkaca dari pernyataan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra.

    “Tapi secara negative thinking, bisa-bisa saya katakan jebakan, sehingga akhirnya nanti ormas ini lumpuh, tidak mampu untuk memberikan kritik atau apalah, masukan, ya, rekomendasi yang agak tajam kepada pemerintah,” ujar Said Aqil.

    Tidak sampai di situ, polemik kepemimpinan PBNU antara KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang memuncak pada akhir November 2025 juga disebut berkaitan. Konflik internal PBNU itu dipicu isu pemberhentian Gus Yahya oleh Syuriyah karena dugaan pelanggaran nilai dan tata kelola keuangan—yang dibantah Gus Yahya. Sementara itu, Gus Ipul sebelumnya dicopot dari jabatan Sekjen oleh Gus Yahya, kemudian menolak disebut sebagai calon pengganti.

    “Yang jelas, itu juga menjadi sebab konfliknya antara Ketum (Gus Yahya) dan Sekjen (Gus Ipul), yang Sekjen di belakangnya ada Rais Aam,” ucap Said Aqil.

    Lebih jauh dia kemudian menyinggung kondisi di negara lain, seperti Bolivia, Venezuela, dan Nigeria, yang mengalami perang saudara akibat perebutan sumber daya alam.

    “Negara Bolivia, Venezuela, Nigeria, yang tadinya bersatu, kompak, perang saudara gara-gara tambang. Masa kita enggak bisa mengambil pelajaran seperti itu?” kata Said Aqil mengingatkan.

    Said Aqil menilai konsesi tambang tersebut sebaiknya dikembalikan kepada pemerintah karena sudah menimbulkan perpecahan sebelum membawa manfaat apa pun.

    “Ternyata belum sampai ke sana (kemaslahatan) sudah jelas di situ sudah pecah, sudah mudarat, sudah melahirkan kemudaratan. Oleh karena itu, pendapat saya, kembalikan,” ujarnya menegaskan.

  • Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap terkait Dugaan Korupsi Rp 850 M

    Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap terkait Dugaan Korupsi Rp 850 M

    La Paz

    Mantan Presiden Bolivia, Luis Arce, ditangkap di ibu kota La Paz pada Rabu (10/12) waktu setempat terkait penyelidikan dugaan korupsi. Tindak korupsi itu diduga dilakukan Arce di masa lalu, ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian.

    Arce yang kini berusia 62 tahun, tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilu pada Agustus yang mengakhiri dua dekade pemerintahan sayap kiri di Bolivia. Masa kepresidenan Arce, tahun 2020 hingga 8 November 2025, diwarnai kelangkaan bahan bakar dan mata uang asing yang kritis hingga memicu banyak unjuk rasa.

    Penyelidikan korupsi terhadap Arce, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), dimulai ketika dia masih menjabat sebagai Menteri Perekonomian di bawah mantan Presiden Evo Morales, yang menjabat dari tahun 2006 hingga tahun 2019.

    Arce dituduh mengizinkan transfer dari kas negara ke rekening pribadi sejumlah pemimpin politik di Bolivia.

    Seorang mantan koleganya, Maria Nela Prada, mengatakan bahwa Arce sendirian ketika ditangkap di ibu kota La Paz dan dibawa ke kantor polisi dengan minibus berkaca gelap. Dia menyebut penangkapan itu mengejutkan dan Arce “tidak menerima pemberitahuan apa pun”.

    Dalam konferensi pers, Menteri Dalam Negeri Marco Antonio Oviedo memuji penangkapan Arce, yang disebutnya sebagai “orang utama yang bertanggung jawab” atas kerugian ekonomi sebesar US$ 51 juta, atau setara Rp 850,2 miliar.

    Salah satu terduga penerima uang negara itu adalah mantan anggota parlemen sayap kiri, Lidia Patty, yang telah ditangkap pekan lalu terkait kasus yang sama, di mana dia diduga menerima hampir US$ 100.000 (Rp 1,6 miliar) untuk proyek budidaya tomat.

    Sejumlah sumber di kantor kejaksaan Bolivia mengatakan kepada AFP bahwa Arce harus menjawab tuduhan kelalaian dalam melaksanakan tugas dan “pelanggaran ekonomi” yang menjerat dirinya.

    Wakil Presiden Bolivia, Edmand Lara, dalam pernyataan terpisah pada Rabu (10/12) menegaskan bahwa “setiap orang yang mencuri dari negara ini akan mengembalikan setiap sen terakhir”.

    Berdasarkan hukum Bolivia, para anggota eksekutif yang mengakhiri masa jabatannya tidak diperbolehkan untuk meninggalkan negara tersebut selama 90 hari setelah pergantian pemerintahan.

    Presiden baru Bolivia, Rodrigo Paz, yang beraliran konservatif dan pro-bisnis mengatakan pada pekan pertama dia menjabat, bahwa pihaknya telah mengungkap “sarang korupsi yang luas biasa” terkait dugaan salah urus oleh pemerintahan sayap kiri sebelumnya, yang dipimpin Arce.

    Saat audit dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan publik, jaksa penuntut Bolivia pada pekan ini menangkap enam mantan pejabat eksekutif perusahaan minyak negara YPFB atas tuduhan korupsi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Misteri Vulkanik di Balik Munculnya Wabah Hitam

    Misteri Vulkanik di Balik Munculnya Wabah Hitam

    Jakarta

    Bencana iklim yang memaksa perubahan jalur perdagangan kemungkinan bertanggung jawab atas masuknya wabah ke Eropa dan menyebabkan Wabah Hitam pada abad ke-14, menurut para peneliti.

    Dipublikasikan dalam jurnal Communications Earth & Environment, studi baru ini menggabungkan catatan sejarah dengan penelitian inti es di Kutub dan cincin pohon Eropa.

    Para peneliti Martin Bauch dari Leibniz Institute di Jerman, dan Ulf Bntgen di Cambridge University, Inggris, menyimpulkan bahwa letusan gunung berapi yang tidak teridentifikasi sekitar tahun 1345 memompa abu dan sulfur ke atmosfer Bumi, menyebabkan pendinginan iklim dan gagal panen di seluruh wilayah Mediterania.

    Hal ini memaksa kota pelabuhan besar membuka perdagangan dengan Kekhanan Golden Horde, yang menguasai Asia Tengah pada waktu itu. Dengan demikian, hal ini memberikan jalur aman bagi Yersinia pestis, bakteri penyebab Wabah Hitam, masuk ke Eropa.

    Kota-kota Italia telah mengembangkan strategi keamanan pangan yang sukses. Namun, strategi ini tidak mampu menghadapi wabah.

    “Dengan kombinasi beberapa kebetulan pada satu waktu, Anda mendapatkan efek samping yang tidak terduga. Dari perspektif abad ke-14, Anda tidak bisa menghitung dan memperkirakan hal ini, sistem yang sama yang berhasil menyelamatkan Anda dari kelaparan, akan menyebabkan kematian massal jika Wabah Hitam mencapai kota Anda,” kata Bauch, yang merupakan sejarawan lingkungan.

    Asal-usul Wabah Hitam

    Wabah disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Wabah Hitam adalah nama yang diberikan untuk gelombang besar wabah di Eropa dari 1347 hingga 1351.

    Jika paru-paru terinfeksi, wabah bubonik menjadi wabah pneumonik, jenis yang menyebar lebih cepat dan selalu fatal.

    Untungnya, pengembangan antibiotik yang membunuh bakteri sebagian besar telah menjadikan wabah masalah masa lalu. Namun, penyakit ini masih ada di beberapa bagian dunia, terutama di Madagaskar, Republik Demokratik Kongo, dan Peru. Kasus terus terjadi di Amerika Serikat bagian barat, sebagian Brasil dan Bolivia, serta Asia Selatan dan Tengah.

    Dan di Asia Tengah lah Wabah Hitam kemungkinan berasal. Pada 2022, kelompok peneliti lain dari Jerman dan Inggris berhasil menentukan asal-usul “strain sumber” Yersinia pestis.

    Mereka menghubungkan bukti penyakit yang melanda Eropa dengan wabah di Pegunungan Tian Shan, yang berbatasan dengan Kirgizstan modern, pada tahun 1338.

    Kemungkinan melalui perdagangan dan pergerakan manusia, tikus dan serangga pembawa penyakit dibawa jauh ke Eropa dan Eurasia barat, membawa wabah bersama mereka.

    Jejak lingkungan, implikasi sejarah, jalur wabah

    Bagaimana wabah masuk ke Eropa telah banyak diperdebatkan oleh para peneliti. Dalam studi terbaru ini, Bauch dan Bntgen menggunakan gabungan data ilmiah dan catatan sejarah untuk menjelaskan setidaknya satu jalur potensial masuknya penyakit ke benua tersebut.

    Mereka menjelaskan bahwa cincin pohon dari delapan wilayah di Eropa, serta kandungan sulfur dari letusan gunung berapi yang tercatat di inti es Kutub, menunjukkan bahwa letusan gunung berapi tropis besar pada 1345 mungkin menyebabkan pendinginan iklim. Hal ini berdampak pada gagal panen di Mediterania dan memicu kelaparan di Eropa selatan.

    Catatan menunjukkan bahwa kota pelabuhan utama Italia, seperti Venesia dan Genoa, melakukan perdagangan dengan Mongol Golden Horde menjelang akhir kelaparan ini, untuk mengimpor gandum melalui jalur perdagangan Laut Hitam.

    Pasokan gandum ke wilayah tersebut membantu mencegah kelaparan bagi penduduk setempat, tetapi kemungkinan juga memperkenalkan wabah yang terus menyebar ke kota-kota Italia lainnya ketika kota-kota lain memperoleh pasokan gandum dengan cara yang sama.

    Menggunakan referensi lingkungan seperti cincin pohon dan inti es memungkinkan ilmuwan dan sejarawan bekerja sama untuk memahami bagaimana perubahan lingkungan dapat memengaruhi peristiwa sosial dan kesehatan masyarakat.

    Studi tentang perubahan halus pada cincin pohon dan “proxy alami” lainnya membantu apa yang dikenal sebagai rekonstruksi paleoklimatik, pemahaman tentang iklim kuno.

    “Hanya cincin pohon yang memiliki kualitas yang benar-benar memungkinkan kita untuk menyatukan berbagai hal,” kata Bauch.

    Setelah data ilmiah digabungkan dengan catatan sejarah, peneliti seperti Bauch dan Bntgen dapat mulai menjelaskan faktor-faktor yang mungkin mendorong peristiwa besar, termasuk Wabah Hitam.

    Maria Spyrou, seorang paleopatolog di Universitas Tbingen, yang memimpin kelompok yang mengidentifikasi asal-usul wabah pada 2022, mengatakan bahwa studi baru Bauch-Bntgen menambahkan satu potongan lagi pada teka-teki bagaimana wabah menembus dan menginfeksi Eropa abad pertengahan.

    “[Studi Bauch-Bntgen] memberikan dukungan lebih lanjut untuk munculnya pandemi pada pertengahan abad ke-14, dan sejalan dengan data genetik yang menunjukkan bahwa nenek moyang strain Wabah Hitam di Eropa ada di wilayah Volga serta di wilayah Tian Shan,” kata Spyrou kepada DW melalui email.

    Namun, Spyrou juga mencatat bahwa meskipun jalur dari Laut Hitam ke Eropa kini tampaknya telah diambil, masih belum jelas bagaimana penyakit itu menyebar di seluruh Asia Tengah sendiri.

    Bauch setuju dengan penilaian itu. Ia mengatakan bahwa studi mereka hanya memberikan salah satu dari beberapa kemungkinan penjelasan tentang bagaimana wabah masuk dan menyebar di Eropa abad ke-14.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid

    Tnton juga video “4 Potensi Wabah Penyakit Pasca-Bencana Banjir dan Tanah Longsor”

    (ita/ita)

  • Terungkap! Ini Negara Tempat Dinosaurus Melintas, Rekor ada 18.000 Jejak

    Terungkap! Ini Negara Tempat Dinosaurus Melintas, Rekor ada 18.000 Jejak

    Bisnis.com, JAKARTA— Para ilmuwan menemukan sekitar 18.000 jejak kaki dan bekas renang dinosaurus yang telah membatu di sebuah taman nasional di Bolivia bagian tengah.

    Temuan ini dinilai sebagai rekor baru dalam jumlah jejak dinosaurus yang tersimpan di satu lokasi. Dalam studi yang dipublikasikan pada Rabu, 3 Desember di jurnal PLOS One, para peneliti mengungkap bahwa lokasi penemuan berada di sepanjang garis pantai purba yang ditandai dengan jejak riak ombak yang sejajar dengan arah jejak kaki dinosaurus.

    Mayoritas jejak tersebut berasal dari dinosaurus theropoda, yakni reptil berkaki dua dan berjari tiga yang hidup pada akhir periode Kapur, sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun lalu. Jejak burung juga ditemukan di area yang sama.

    “Ini adalah jumlah jejak dinosaurus terbanyak yang pernah ditemukan di satu situs,” kata Jeremy McLarty, ahli paleontologi sekaligus profesor di Southwestern Adventist University, Texas dikutip  dari laman Live Science pada Sabtu (6/12/2025). 

    McLarty menambahkan situs ini juga mencatat jumlah jejak renang dinosaurus terbanyak di dunia. Secara keseluruhan, McLarty dan tim mencatat 16.600 jejak kaki theropoda dan 1.378 jejak renang di Carreras Pampa, yang terletak di Taman Nasional Torotoro.

    Meski lokasi ini sudah lama diketahui, penelitian dan dokumentasi menyeluruh baru dilakukan sekarang. Carreras Pampa membentang seluas 7.485 meter persegi, dan pekerjaan awal tim mencakup pembersihan puing, batu, serta sedimen untuk membuka jejak-jejak yang masih tertutup.

    Dari hasil pembersihan tersebut, para peneliti menemukan beragam bentuk dan ukuran jejak kaki, menandakan banyaknya jenis theropoda yang pernah melintasi pesisir purba itu.

    Beberapa jejak berukuran kurang dari 10 sentimeter, ukuran yang jarang ditemukan dalam rekaman fosil. Para ahli belum dapat memastikan apakah jejak itu milik spesies theropoda kecil seperti Coelophysis, atau anak dari theropoda yang lebih besar.

    Sementara itu, jejak terbesar mencapai lebih dari 30 sentimeter, kemungkinan dibuat oleh theropoda berukuran sedang seperti Dilophosaurus atau Allosaurus. Jejak theropoda raksasa seperti Tyrannosaurus rex dan Giganotosaurus umumnya berukuran sekitar 40 sentimeter.

    Keunikan Carreras Pampa terlihat dari beragam perilaku dinosaurus yang terekam melalui jejak tersebut, mulai dari berjalan, berlari, berenang, menyeret ekor, hingga berbelok tajam.

    “Situs ini menyimpan bukti berbagai perilaku locomotion yang jarang ditemukan, termasuk salah satu jumlah jejak ekor terbanyak di dunia,” kata McLarty.

    Jejak renang yang ditemukan berbentuk alur lurus atau koma, dengan satu atau dua alur lebih kecil di sampingnya. Menurut McLarty, alur utama terbentuk ketika theropoda menggores dasar perairan menggunakan jari tengahnya, sedangkan alur yang lebih kecil berasal dari jari lainnya.

    Berbeda dari situs lain yang hanya menyimpan jejak renang terpisah, Carreras Pampa memperlihatkan pola jejak kiri dan kanan yang berurutan.

    Banyaknya jejak yang tersimpan di satu area menunjukkan bahwa wilayah ini dahulu merupakan jalur lalu lintas padat bagi dinosaurus. Arah jejak yang sejajar di beberapa bagian juga mengindikasikan bahwa sebagian dinosaurus melakukan perjalanan secara berkelompok.

    Bolivia sendiri dikenal sebagai wilayah kaya jejak dinosaurus. Situs dengan jumlah jejak terbanyak berikutnya juga berada di negara yang sama. 

    “Tracksite Cal Orck’o berada di area tambang aktif dan membentuk dinding hampir vertikal yang panjang, sementara Carreras Pampa tersebar lebih luas di permukaan tanah,” ujar McLarty.

  • Pilu 10 Mahasiswa Tewas dalam Kebakaran di Restoran Peru

    Pilu 10 Mahasiswa Tewas dalam Kebakaran di Restoran Peru

    Lima

    Sedikitnya 10 mahasiswa tewas mengenaskan dalam kebakaran yang menghanguskan sebuah restoran di Peru. Kebakaran ini terjadi saat para mahasiswa itu sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun.

    Tiga orang lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran mematikan tersebut.

    Kebakaran itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (6/12/2205), terjadi di sebuah restoran bernama Calma Tripa yang ada di kota Huancane, wilayah Puno, Andes, dekat perbatasan Bolivia, pada Kamis (4/12) sore waktu setempat.

    Para korban yang berusia antara 17 tahun hingga 23 tahun itu, berasal dari sebuah perguruan tinggi keguruan.

    “Dengan kedatangan para ahli forensik dari kepolisian dan kejaksaan, 10 jenazah telah ditemukan,” kata seorang pejabat kepolisian setempat, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Para mahasiswa itu terjebak di lantai dua bangunan restoran yang terbuat dari kayu dan batu bata ketika api berkobar.

    Penyebab kebakaran restoran itu belum diketahui secara jelas.

    Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran dan sejumlah ember berisi air. Wali Kota Huancane, Valerio Tapia, mengatakan kepada kantor berita negara bagian Andina bahwa kota berpenduduk 20.000 jiwa itu tidak memiliki departemen pemadam kebakaran.

    Para petugas pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran itu berasal dari kota tetangga, Juliaca, yang baru tiba satu jam kemudian.

    Seorang sumber lokal, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menuturkan kepada AFP bahwa tangki bensin yang meledak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran restoran tersebut.

    Kebakaran mematikan seperti ini tergolong umum terjadi di daerah-daerah terpencil di Peru, di mana penyimpanan bahan mudah terbakar seringkali melanggar aturan keselamatan.

    Tonton juga video “Kebakaran di Pasar Anyar Bogor, 20 Kios Hangus”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pencarian Pesawat MH370 Akan Dilanjutkan Lagi 30 Desember

    Pencarian Pesawat MH370 Akan Dilanjutkan Lagi 30 Desember

    Jakarta

    Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang akan kembali dilanjutkan pada 30 Desember 2025 ini. Demikian disampaikan Kementerian Perhubungan Malaysia pada hari Rabu (3/12), lebih dari satu dekade setelah pesawat tersebut menghilang.

    Pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang tersebut menghilang dari radar pada 8 Maret 2014, dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China. Hilangnya pesawat MH370 tersebut menjadi salah satu misteri terbesar dunia penerbangan.

    Dua pertiga penumpang adalah warga negara China, sementara sisanya terdiri dari warga negara Malaysia, Indonesia, dan Australia, serta warga negara India, Amerika, Belanda, dan Prancis.

    Meskipun telah dilakukan upaya pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan, pesawat tersebut belum juga ditemukan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/12/2025), Kementerian Perhubungan Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya “ingin menyampaikan bahwa pencarian di laut dalam untuk menemukan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, akan dilanjutkan pada 30 Desember 2025”.

    Perusahaan eksplorasi maritim Ocean Infinity akan melakukan pencarian “di sebuah area target yang dinilai memiliki probabilitas tertinggi untuk menemukan pesawat tersebut”, kata kementerian tersebut.

    Sebelumnya, pencarian terbaru di Samudra Hindia bagian selatan dihentikan pada bulan April lalu karena “bukan musimnya”.

    Pencarian terbaru ini dilakukan dengan prinsip “tidak ditemukan, tidak dibayar” seperti pencarian Ocean Infinity sebelumnya, dengan pemerintah hanya membayar jika perusahaan itu menemukan pesawat tersebut.

    Ocean Infinity, yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat, memimpin pencarian yang gagal pada tahun 2018, sebelum akhirnya setuju untuk memulai pencarian baru tahun ini.

    Sebelumnya, pencarian awal yang dipimpin Australia mencakup area seluas 120.000 kilometer persegi (46.300 mil persegi) di Samudra Hindia selama tiga tahun. Namun, upaya tersebut hampir tidak menemukan jejak pesawat selain beberapa puing.

    Kementerian Perhubungan Malaysia mengatakan perkembangan terbaru ini menggarisbawahi komitmennya dalam “memberikan ketenangan bagi keluarga yang terdampak tragedi tersebut”.

    Keluarga korban sebelumnya telah menyuarakan harapan pada bulan Februari lalu agar upaya pencarian baru pada akhirnya dapat memberikan jawaban.

    Lihat juga Video: Pesawat Kecil Hilang 48 Jam di Bolivia, 5 Penumpang Ditemukan Selamat

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ngeri Bus Terguling Turuni Bukit di Bolivia, 16 Orang Tewas-32 Luka

    Ngeri Bus Terguling Turuni Bukit di Bolivia, 16 Orang Tewas-32 Luka

    Jakarta

    Setidaknya 16 orang tewas setelah sebuah bus terguling sekitar 300 meter (1.000 kaki) menuruni bukit di Bolivia tengah. Polisi mengatakan bahwa sebanyak 32 orang lainnya luka-luka dalam kecelakaan tragis yang terjadi pada Senin (27/10) waktu setempat tersebut.

    Kecelakaan itu terjadi pada pagi hari di Morochata, sekitar dua setengah jam dari kota Cochabamba, yang berjarak 380 km (235 mil) di tenggara La Paz.

    Kolonel Fernando Aragon, wakil direktur departemen transportasi Cochabamba, mengonfirmasi jumlah korban kepada para wartawan.

    Ia menggambarkan kecelakaan itu sebagai “salah satu kasus paling rumit karena melibatkan sebuah bus berpenumpang” yang jatuh di daerah yang “sulit diakses.”

    Menurut hasil investigasi awal, pengemudi diduga “kehilangan kendali atas kendaraannya,” kata Kolonel Omar Zegada, kepala transportasi nasional, kepada media lokal, Unitel, dilansir kantor berita AFP, Selasa (28/10/2025).

    Otoritas setempat tidak mengatakan apakah pengemudi berusia bus yang berumur 23 tahun selamat atau termasuk di antara korban tewas. Mereka juga belum mengungkapkan jumlah total penumpang di dalam bus tersebut.

    Kecelakaan paling serius sejauh ini pada tahun 2025 terjadi pada bulan Maret lalu, ketika dua bus bertabrakan di wilayah selatan negara itu. Tabrakan itu menewaskan 37 orang.

    Lihat juga Video Bus Jatuh ke Sungai di Argentina, 9 Orang Tewas dan 29 Terluka

    (ita/ita)

  • AS Kirim Kapal Induk ke Karibia, Perangi Narkoba atau Lengserkan Maduro?

    AS Kirim Kapal Induk ke Karibia, Perangi Narkoba atau Lengserkan Maduro?

    Washington DC

    Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menuduh Amerika Serikat “merekayasa perang”, setelah AS mengirim kapal perang terbesar di dunia ke Karibia.

    Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford, yang dapat mengangkut hingga 90 pesawat tempur, untuk bertolak dari Laut Mediterania pada Jumat (24/10).

    “Mereka sedang merekayasa perang abadi yang baru,” kata Maduro kepada media pemerintah Venezuela. “Mereka berjanji tidak akan pernah lagi terlibat dalam perang, dan mereka sedang merekayasa perang,” tambahnya.

    AS sedang meningkatkan kekuatan militernya di Karibia. Washington DC telah mengerahkan sejumlah kapal perang, kapal selam nuklir, dan pesawat F-35 dalam tindakan yang mereka sebut sebagai operasi memerangi pengedar narkoba.

    Kapal induk USS Gerald Ford adalah kapal perang terbesar di dunia saat ini (Reuters)

    AS juga telah melakukan 10 serangan udara terhadap kapal-kapal yang diklaim milik para pengedar. Salah satu serangan, yang terjadi di Laut Karibia pada Jumat (24/10), menyebabkan “enam pria narko-teroris” tewas, menurut Hegseth.

    Pemerintahan Trump menyatakan sedang melancarkan perang melawan perdagangan narkoba. Namun, para ahli dan anggota Kongres menuding Trump sejatinya sedang melancarkan upaya menggoyahkan pemerintahan Maduro.

    Maduro adalah musuh bebuyutan Trump. Presiden Venezuela tersebut dituduh sebagai pemimpin organisasi perdagangan narkoba, yang dibantah Maduro.

    BBC

    BBC Verify telah memantau informasi pelacakan yang tersedia untuk umum terhadap kapal perang dan pesawat tempur AS di wilayah Karibia. Citra satelit dan foto-foto di media sosial juga dipantau untuk mencoba mengetahui seberapa besar kekuatan militer yang dikerahkan Trump.

    Penempatan pasukan berubah-ubah sehingga BBC memantau wilayah tersebut secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru.

    Per 23 Oktober, kami mengidentifikasi 10 kapal militer AS di wilayah tersebut, termasuk kapal perusak berpeluru kendali, kapal serbu amfibi, dan kapal tanker minyak untuk mengisi bahan bakar kapal di laut.

    Pengerahan kekuatan militer AS

    Pentagon telah memerintahkan pengerahan gugus tempur kapal induk ke wilayah Karibia.

    Gugus tugas ini mencakup USS Gerald R. Ford, kapal induk terbesar di dunia.

    Selain kapal-kapal AS di sekitar Puerto Rico tempat AS memiliki pangkalan militer citra satelit juga menunjukkan dua kapal sekitar 123 km sebelah timur Trinidad dan Tobago.

    Salah satunya adalah kapal penjelajah berpeluru kendali, USS Lake Erie.

    Kapal lainnya adalah MV Ocean Trader, menurut Bradley Martin, mantan kapten Angkatan Laut AS yang kini menjadi peneliti kebijakan senior di RAND Corp.

    Kapal kargo ini merupakan hasil modifikasi yang dirancang untuk mendukung misi pasukan khusus sekaligus menyatu dengan lalu lintas komersial. Kapal ini dapat menampung drone, helikopter, dan kapal kecil.

    Citra satelit menunjukkan kapal perang AS di lepas pantai Trinidad dan Tobago (BBC)

    Ada beragam misi yang dapat didukung kapal tersebut, termasuk pengintaian untuk mempersiapkan serangan. Namun, Martin menekankan bahwa kehadiran MV Ocean Trader “tidak selalu berarti bahwa kegiatan semacam itu sedang dilakukan atau direncanakan”.

    Para analis militer telah menunjukkan bahwa pencegatan pengiriman narkoba di laut tidak membutuhkan kekuatan militer sebesar saat ini.

    AS juga telah memperkuat Angkatan Udara di wilayah tersebut – BBC Verify telah mengidentifikasi sejumlah pesawat militer AS di Puerto Rico.

    Stu Ray, analis senior di McKenzie Intelligence Services, mengatakan citra satelit yang diambil pada 17 Oktober menunjukkan terdapat sejumlah pesawat jet tempur F-35 di landasan, kemungkinan F-35B.

    Citra satelit menunjukkan sejumlah pesawat F-35 di Bandara Jose Aponte De La Torre, Puerto Rico (BBC)

    Pesawat itu adalah jet siluman canggih yang mampu lepas landas di landasan pacu yang pendek dan bisa mendarat vertical.

    Di media sosial, seorang pilot jet pribadi membagikan video drone MQ-9 Reaper, yang direkam di Bandara Rafael Hernndez di Puerto Rico.

    Drone ini telah digunakan oleh AS untuk melakukan serangan dan pengawasan di Afghanistan, Suriah, Libya, dan Mali.

    Pada awal Oktober, BBC Verify melacak tiga pesawat pengebom B-52 yang terbang melintasi Karibia dan dekat dengan pantai Venezuela.

    BBC

    Angkatan Udara AS kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat-pesawat tersebut telah mengambil bagian dalam “simulasi serangan bom”.

    Penerbangan pesawat pengebom B1 dan pesawat mata-mata P-8 Poseidon juga terlihat di platform pelacakan pesawat.

    Gambar di media sosial juga menunjukkan helikopter militer beroperasi di lepas pantai Trinidad dan Tobago.

    Beberapa di antaranya adalah Boeing MH-6M Little Birds – dijuluki “Telur Pembunuh” – yang digunakan oleh pasukan khusus AS.

    BBC

    Apakah pengerahan kekuatan militer AS semata-mata demi memerangi narkoba?

    Donald Trump telah menyatakan pengerahan kekuatan militer AS adalah perang terhadap pengedar narkotika. Dia mengklaim satu kapal yang ditabrak AS pada 16 Oktober “sebagian besar berisi fentanil.”

    Namun, fentanil terutama diproduksi di Meksikobukan Amerika Selatan dan masuk ke AS melalui perbatasan selatan.

    “Ini bukan tentang narkoba,” kata Dr. Sabatini. “Namun, dia telah mengadopsi bahasa oposisi Venezuela bahwa ini bukan sekadar kediktatoran ini adalah rezim kriminal.”

    Sejak 2020, Departemen Kehakiman AS telah menuduh Presiden Maduro memimpin organisasi perdagangan narkoba dan narkotika-terorisme, yang dibantahnya.

    Trump mengatakan dia telah mengizinkan CIA untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela, sebagian karena “narkoba yang masuk” dari Venezuela.

    Venezuela tidak memproduksi kokain dalam jumlah besar tapi Kolombia, Peru, dan Bolivia. Ada beberapa kokain yang diperdagangkan melalui Venezuela, yang diklaim pemerintah Venezuela sedang ditindak.

    Laporan Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) tahun 2025 menyebutkan 84% kokain yang disita di AS berasal dari Kolombia dan menyebutkan negara-negara lain. Namun, DEA tidak menyebutkan Venezuela sebagai negara asal pengiriman kokain.

    Tujuh serangan pertama AS dilakukan di Karibia, yang bukan merupakan jalur laut utama untuk perdagangan narkoba.

    AS belum merinci bukti-bukti yang menunjukkan Maduro memimpin organisasi perdagangan narkoba. Maduro telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dan justru menuduh AS melakukan imperialisme dan memperburuk krisis ekonomi negara melalui sanksi.

    Ada beberapa kasus yang mendakwa orang-orang dekatnya.

    Pada 2016, pengadilan federal New York menjatuhkan hukuman kepada dua keponakan istri Maduro karena berkonspirasi mengimpor kokain ke AS.

    Dalam kasus tersebut, mereka dituduh berencana menggunakan sebagian uang tersebut untuk mendanai kampanye politik istri Maduro. Mereka kemudian dibebaskan melalui perjanjian pertukaran tahanan dengan AS.

    Apa yang CIA bisa lakukan di Venezuela?

    Ketika ditanya apakah CIA telah diberi wewenang untuk menangkap Maduro, Donald Trump mengelak dan mengatakan akan “konyol” untuk menjawabnya.

    Ia juga mengatakan bahwa AS “sedang mempertimbangkan pendaratan”, merujuk pada kemungkinan operasi militer di Venezuela.

    CIA dipandang dengan penuh kecurigaan oleh banyak orang di Amerika Latin karena sejarah panjang intervensi rahasia, upaya pergantian rezim, dan dukungan terhadap kediktatoran militer sayap kanan di masa lalu, terutama di Chile dan Brasil.

    Ned Price, wakil perwakilan AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mantan analis senior CIA serta penasihat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan tindakan rahasia CIA dapat terjadi “dalam berbagai bentuk.”

    “Bisa berupa operasi informasi. Bisa berupa operasi sabotase. Bisa berupa pendanaan partai oposisi. Bisa sampai penggulingan rezim. Ada banyak pilihan antara opsi tingkat rendah dan tingkat tinggi.”

    Ini bisa mencakup agen yang digunakan untuk menargetkan tersangka perdagangan manusia di Venezuela. Menurut definisi AS, penargetan bisa mencakup Maduro.

    Demonstrasi di Venezuela pada Juli lalu, setelah Nicolas Maduro mengklaim telah memenangi pilpres (Reuters)

    Dr. Sabatini mengatakan, mengingat Venezuela bukan titik produksi utama narkoba, tidak ada laboratorium kokain atau fentanil yang bisa “dihilangkan”, tetapi ada lapangan udara atau pelabuhan yang bisa menjadi target AS.

    “Jika AS ingin agresif, AS bisa mengirim rudal ke barak militer. Ada informasi intelijen yang cukup kuat bahwa beberapa sektor militer terlibat dalam perdagangan kokain.”

    Operasi CIA bisa juga berupa “hancurkan dan rebut”, catatnya, yaitu menangkap Maduro atau beberapa pembantunya dan membawa mereka ke pengadilan di AS.

    Pertanyaan besar, menurutnya, adalah berapa lama Trump bersedia menyimpan begitu banyak aset militer AS di Karibia.

    Jika tujuan utama peningkatan kekuatan militer ini adalah untuk mengancam Maduro, tidak jelas apakah itu cukup untuk memicu pembelotan di Venezuela.

    Apakah itu sampai pada upaya nyata untuk menggulingkan rezim Maduro melalui kekerasan, kata Profesor Albertus, sulit untuk mengetahuinya.

    (nvc/nvc)