Negara: Belgia

  • BPS: Wisatawan Swiss Paling Banyak Belanja di RI

    BPS: Wisatawan Swiss Paling Banyak Belanja di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatawan dari Swiss menjadi wisatawan dengan pengeluaran terbanyak sepanjang 2024.

    Dengan jumlah mencapai 58.205 kunjungan, wisatawan dari negara Swiss rata-rata menghabiskan US$ 58.205 atau sekitar Rp 957 juta (Asumsi Kurs Rp 16.455) dalam kunjungannya.

    Selanjutnya, Amerika Serikat dengan pengeluaran US$ 2.183, Austria US$ 2,175, Belgia US$ 2,148 dan Rusia US$ 2,113.

    “Indikator wisman berdasarkan kawasan sepanjang tahun 2024 dari negara eropa melakukan pengeluaran terbesar dibandingkan kelompok lainnya rata2 menghabiskan 2.009 US$ selama kunjungan dengan rata rata lama tinggal 12,22 hari,” ujar Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers IHK, Senin (3/2/2025).

    Adapun wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung sepanjang 2024 adalah Malaysia dengan kunjungan mencapai 2,27 juta dan menghabiskan rata-rata US$ 693 dalam kunjungan.

    Dilanjutkan dengan Australia 1,67 juta kunjungan dan mengeluarkan US$ 1,712, dan Singapura mencapai 1,40 juta kunjungan dan mengeluarkan rata-rata US$ 707.

    Secara kumulatif sepanjang tahun 2024 total wisman mencapai 13.902.420 atau meningkat 19,05% dibandingkan tahun 2023.

    “Capaian kunjungan wisman 2024 merupakan tertinggi dalam 5 tahun terakhir sejak 2020 namun demikian masih relatif lebih rendah dibandingkan 2019 sebelum pandemi 16,106.954 kunjungan,” ujarnya.

     

    (haa/haa)

  • Budaya sebagai Perekat Masyarakat Indonesia dan Belgia

    Budaya sebagai Perekat Masyarakat Indonesia dan Belgia

    loading…

    Dr. Sidum Trio Indarto, Diplomat Ahli Madya pada KBRI Brussel. Foto/Istimewa

    Dr. Sidum Trio Indarto
    Diplomat Ahli Madya pada KBRI Brussel

    INDONESIA dan Belgia baru saja merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2024. Meskipun demikian, jejak sejarah persahabatan kedua negara telah ada sebelum Belgia membuka kantor perwakilan diplomatiknya di Jakarta pada tahun 1949.

    Mohammad Hatta , menghadiri Konferensi the League Against Imperialism and Colonial Oppression di Brussel pada bulan Februari 1927 untuk menyuarakan kemerdekaan Indonesia kepada dunia internasional. Belgia kembali hadir dalam catatan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia ketika menjadi salah satu anggota Komisi Tiga Negara untuk menengahi konflik antara Indonesia dan Belanda akibat agresi militer Belanda I pada 21 Juli 1947. Patut dicatat bahwa Belgia adalah salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia secara de jure pada tanggal 28 Desember 1949, sehari setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.

    Hubungan persahabatan yang cukup panjang di antara kedua negara telah berjalan dengan harmonis dan konstruktif. Pada tingkatan pemerintah, kedua negara telah mempunyai mekanisme konsultasi bilateral untuk membahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara secara komprehensif. Selain itu, berbagai pertemuan antara pejabat tinggi kedua negara juga sering dilakukan untuk membahas kerja sama dalam berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama.

    Hubungan persahabatan kedua negara juga tampak dari kehadiran “wajah” Indonesia yang sangat mencolok di Pairi Daiza. Pada area Kingdom of Ganesha di Pairi Daiza, berdiri megah Candi Kurung (Flower Temple) dan Pura Agung Santi Bhuwana (salah satu Pura Hindu Bali terbesar di Eropa) yang dibangun dengan menggunakan batu dari Gunung Agung dan Gunung Merapi. Ornamen kedua bangunan tersebut diukir oleh para seniman Bali dan Jawa Tengah. Konon diperlukan sekitar 300 kontainer untuk membawa batu-batu yang digunakan untuk membangun kedua bangunan tersebut dari Indonesia. Selain Candi Kurung dan Pura Agung Santi Bhuwana, kita bisa menyaksikan stupa-stupa yang mirip dengan stupa Candi Borobudur, rumah adat Toraja, sawah teras siring dengan tanaman padi, orang utan, gajah Sumatera, dan komodo di Kingdom of Ganesha.

    Kehadiran “wajah” Indonesia di Pairi Daiza tersebut berkat kecintaan Eric Domb, pendiri dan CEO Pairi Daiza serta Konsul Kehormatan Republik Indonesia untuk wilayah Wallonia, Belgia, kepada Indonesia. Ketika beliau masih anak-anak, orang tuanya mengajak Eric Domb mengunjungi Bali. Kunjungan tersebut sangat membekas di ingatan Eric Domb, sehingga beliau berkali-kali kembali mengunjungi Bali dan beberapa wilayah lain di Indonesia.

    Kisah kedekatan masyarakat Belgia dengan Indonesia juga dibangun oleh Gabriel Laufer, yang sejak tahun 2013 memilih untuk tinggal di Indonesia. Gabriel, seorang musisi lulusan program Master di bidang Perkusi dari Royal Conservatory of Brussels, berkenalan dengan Gamelan Bali pada tahun 1996. Sejak saat itu Gabriel jatuh cinta dengan Gamelan Bali dan bergabung dengan kelompok Gamelan Bali KBRI Brussel yang diasuh oleh Made Wardana. Selain itu, Gabriel juga sangat menggemari Wayang Kulit, seni tari, dan musik tradisional Indonesia.

    Selain Gabriel, cerita mengenai budaya yang menjembatani Indonesia dan Belgia juga ditunjukkan Fillippo Deorsola, warga negara Italia yang tinggal di Brussel. Pada bulan Oktober 2024, Fillippo dan band jazznya, Anaphora, mengerjakan proyek kolaborasi musik Jazz dengan kelompok Gamelan Sandhikala yang berada di Yogyakarta. Pengalaman Fillippo bersentuhan dengan gamelan membuatnya jatuh cinta pada gamelan sehingga bergabung dengan kelompok Gamelan KBRI Brussel. Fillippo juga mengajak teman-teman pemusiknya untuk bergabung dengan kelompok Gamelan KBRI Brussel.

    Kembali pada perayaan 75 tahun hubungan persahabatan Indonesia dan Belgia, kita patut mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh KBRI Brussel untuk memeriahkan perayaan tersebut dengan kegiatan Indonesia-Belgium Culture Festival yang diselenggarakan di beberapa kota Belgia. Festival tersebut bukan hanya memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia, tetapi juga ragam kuliner Nusantara. Upaya untuk memperkenalkan Indonesia di Belgia secara intensif melalui festival budaya di berbagai kota sepanjang tahun 2024 perlu untuk terus ditingkatkan agar masyarakat lokal Belgia lebih mengenal Indonesia.

  • Bahan Kimia Klorat Jadi Alasan Penarikan Coca Cola di Eropa, Seperti Apa Bahayanya?

    Bahan Kimia Klorat Jadi Alasan Penarikan Coca Cola di Eropa, Seperti Apa Bahayanya?

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah kecil Coca-Cola dan Appletiser telah ditarik di Inggris karena produk tersebut diduga mengandung zat kimia tingkat tinggi yang disebut klorat.

    Penarikan ini memengaruhi 330 ml Coca-Cola, Diet Coke, Coca-Cola Zero, dan Sprite Zero yang didistribusikan secara eksklusif ke restoran dan kafe, serta kemasan multi yang berisi enam kaleng 250 ml Appletiser, yang merupakan jus apel bersoda.

    Mitra pembotolan Coca-Cola mengatakan bahwa kaleng ukuran standar, dan semua botol kaca dan plastik yang dijual di Inggris tidak terpengaruh oleh perintah tersebut.

    Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka mengambil langkah pencegahan dengan menarik beberapa minuman ringannya, dengan menulis bahwa kadar klorat yang berpotensi tinggi menimbulkan masalah keamanan pangan yang rendah, terutama jika dikonsumsi hanya sesekali.

    Namun, perusahaan memperingatkan tentang efek kesehatan yang merugikan bagi orang yang sensitif terhadap klorat, terutama anak-anak kecil dan konsumen dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit tiroid dan ginjal.

    Ditarik Lebih Dulu di Negara Lain

    Penarikan ini menyusul langkah serupa yang dilakukan perusahaan awal minggu ini ketika sejumlah Cola-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid, dan Fuze Tea termasuk di antara produk yang ditarik di Belgia, Luksemburg, dan Belanda.

    Mitra pembotolan Coca-Cola mengatakan bahwa mereka menarik minuman tersebut di negara-negara itu setelah mendeteksi kadar klorat yang lebih tinggi dari biasanya di pabrik produksi di Belgia.

    Otoritas kesehatan di Denmark, Portugal, dan Rumania juga diberitahu oleh sistem peringatan cepat Uni Eropa untuk menyelidiki apakah rak-rak toko atau mesin penjual otomatis telah diisi dengan minuman ringan yang berpotensi terkontaminasi.

    Seberapa Berbahaya Klorat?

    Menurut Food Standards Scotland, klorat, produk sampingan dari pembersih berbasis klorin yang digunakan untuk mensterilkan air, dapat menyebabkan kekurangan yodium dan tunduk pada batasan hukum yang ketat dalam makanan.

    Klorat ditemukan pada tahun 2014 oleh laboratorium kontrol resmi secara kebetulan.

    Setahun kemudian, Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) memperingatkan bahwa kadar klorat dalam makanan dan air minum terlalu tinggi.

    Dikatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi bayi dan anak-anak, termasuk masalah tiroid yang disebabkan oleh berkurangnya penyerapan yodium.

    Hal ini dapat memiliki implikasi kesehatan yang serius, termasuk jumlah sel darah merah yang lebih rendah dan perubahan komposisi komponen sumsum tulang.

    Kelompok lain yang berisiko adalah wanita hamil yang juga memiliki gangguan fungsi tiroid.

    Menurut Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (BfR), natrium dan kalium klorat dulunya digunakan sebagai herbisida.

    Namun, penggunaan produk perlindungan tanaman dan biosida yang mengandung klorat tidak lagi diizinkan di UE.

    Klorat dapat muncul sebagai produk sampingan saat menggunakan zat terklorinasi untuk pembersihan atau disinfeksi.

    Para ahli mengatakan jalur utama masuknya zat ini ke dalam makanan adalah melalui produksi air yang sebelumnya telah diolah dengan produk biosida terklorinasi untuk tujuan disinfeksi.

    Klorat sering terdeteksi dalam sayuran beku, jus buah, selada, dan rempah-rempah.

    Otoritas Keamanan Pangan Eropa mengatakan asupan klorat yang berulang di antara populasi yang lebih muda dengan kekurangan yodium ringan hingga sedang menimbulkan kekhawatiran.

    Namun, asupan satu kali dianggap tidak berbahaya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Coca-Cola Cs Ditarik di Inggris karena Kandungan Kimianya, Apa Kabar Indonesia?

    Coca-Cola Cs Ditarik di Inggris karena Kandungan Kimianya, Apa Kabar Indonesia?

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah produk Coca-Cola dan Appletiser ditarik kembali dari peredaran di Inggris, karena kandungan kadar tinggi bahan kimia yang disebut chlorate.

    Tarikan ini mencakup kaleng Coca-Cola 330 ml, Diet Coke, Coca-Cola Zero, dan Sprite Zero yang didistribusikan secara eksklusif ke restoran dan kafe.

    Selain itu, multipack yang berisi enam kaleng 250 ml Appletiser, jus apel berkarbonasi, juga termasuk dalam penarikan. Namun, kandungan chlorate yang dimaksud masih merupakan dugaan dan kemungkinan.

    Mitra pembotolan Coca-Cola mengonfirmasi pada Rabu, 29 Januari 2025, bahwa penarikan ini tidak berlaku untuk kaleng ukuran standar, serta semua botol kaca dan plastik yang dijual di Inggris.

    “Penarikan adalah langkah pencegahan. Meskipun kadar tinggi chlorate tidak terlalu menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan pangan, terutama jika dikonsumsi hanya sesekali, perusahaan mengakui adanya potensi risiko,” demikian pernyataan juru bicara perusahaan, dikutip dari Deutsche Welle, Kamis, 30 Januari 2025.

    Apa Risiko Chlorate?

    Kandungan Chlorate diketahui dapat menyebabkan efek kesehatan negatif pada individu yang sensitif terhadap bahan kimia ini, terutama pada anak-anak dan orang dengan kondisi medis bawaan sebelumnya, seperti penyakit tiroid dan ginjal.

    Untuk itu, perusahaan dan pihak terafiliasi lainnya memutuskan untuk melakukan penarikan serupa negara Eropa awal pekan ini. Sejumlah produk ditarik setelah terdeteksi kadar chlorate yang tinggi di fasilitas produksi di Belgia.

    Di antaranya di pemasaran di Belgia, Luksemburg, dan Belanda, untuk produk batch Coca-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid, dan Fuze Tea.

    Otoritas kesehatan di Denmark, Portugal, dan Rumania juga diberitahu melalui sistem peringatan cepat Uni Eropa. Negara-negara tersebut sedang menyelidiki apakah minuman ringan yang terkontaminasi telah didistribusikan ke toko atau mesin penjual otomatis.

    Coca-Cola telah mengambil tindakan cepat untuk menangani masalah ini dan memastikan keselamatan konsumen, meskipun perusahaan telah meyakinkan publik bahwa penarikan ini tidak memengaruhi sebagian besar produk mereka.

    Dengan demikian, tidak ada penarikan di wilayah-wilayah selain yang disebutkan dalam pernyataan resmi perusahaan. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sebelum Meninggal, Ayah Irish Bella Beri Pesan untuk Haldy Sabri

    Sebelum Meninggal, Ayah Irish Bella Beri Pesan untuk Haldy Sabri

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari selebritas Irish Bella. Ayah tercinta, Johan Gustaaf Paula De Beule, telah meninggal dunia. Sebelum berpulang ke pangkuan Tuhan, Johan sempat memberikan pesan kepada suami putrinya, Haldy Sabri.

    Kabar tersebut pertama kali dibagikan oleh Irish Bella melalui media sosial (medsos) miliknya, pada Kamis (30/1/2025). Dalam keterangannya, Irish menyampaikan bahwa sang ayah meninggal pada Rabu (29/1/2025).

    “Rest in peace. Telah berpulang ayahanda kami tercinta, Johan Gustaaf Paula De Beule, pada 29 Januari 2025,” tulis Irish di Instagram @_irishbella_.

    Namun, hingga saat ini penyebab pasti kematian Johan masih belum diketahui. Adanya dugaan, mendiang ayah Irish Bella sempat jatuh sakit, yang membuat mantan istri Ammar Zoni itu pergi ke Belgia untuk menemaninya beberapa waktu lalu.

    Kepergian Irish ke Belgia tidak didampingi oleh Haldy Sabri, suaminya. Haldy tetap berada di Indonesia bersama anak mereka.

    Selama hidupnya, hubungan antara Johan De Beule dan menantunya, Haldy Sabri, tidak terlalu banyak diekspos. Bahkan, saat Haldy menikahi Irish, Johan tidak hadir secara langsung di pernikahan tersebut.

    Ketidakhadiran Johan di pernikahan putrinya dengan Haldy karena sedang menjalani perawatan, sehingga membuatnya tidak dapat hadir pada momen penting tersebut.

    Namun, meskipun tidak dapat hadir, Johan sempat memberikan sambutan hangat kepada Haldy. Ia mendoakan agar Haldy Sabri dan putrinya bisa hidup sehat dan bahagia di masa depan.

    “Semoga kalian berdua beruntung dan sehat,” tulis Johan pada pernikahan Irish Bella yang kedua kalinya.

    Bahkan, Johan juga mengucapkan selamat datang di keluarganya dan menyambut hangat kehadiran Haldy Sabri sebagai pendamping hidup Irish Bella.

    “Haldy, selamat datang di keluarga,” jelas Johan Gustaaf Paula De Beule meberikan pesan dan sambutan kepada Haldy Sabri yang menikahi Irish Bella.

  • Kabar Duka, Ayah Irish Bella Meninggal Dunia

    Kabar Duka, Ayah Irish Bella Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari selebritas Irish Bella. Ayahanda tercintanya, Johan Gustaaf Paula De Beule, meninggal dunia pada hari ini, Kamis (29/1/2025).

    Berita tersebut dibagikan langsung oleh Irish Bella melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, mantan istri Ammar Zoni itu mengunggah foto dengan keterangan yang menjelaskan mengenai kepergian sang ayah.

    “Telah berpulang ayahanda kami tercinta, Johan Gustaaf Paula De Beule, pada 29 Januari 2025,” tulis Irish Bella dalam unggahan tersebut dikutip Beritasatu.com, Kamis (30/1/2025).

    Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai proses pemakaman ataupun penyebab meninggalnya ayah Irish Bella dalam unggahan tersebut.

    Beberapa minggu sebelumnya, Irish Bella sempat terbang ke Belgia untuk menjenguk sang ayah yang sedang sakit, bersama ibu dan adiknya.

    Kabar ayah Irish Bella meninggal dunia. – (Instagram Story @_irishbella_/Istimewa)

    Wanita yang akrab disapa Ibel itu terbang ke Belgia untuk menemani ayahnya yang sedang terbaring sakit. Momen pertemuan tersebut ternyata menjadi pertemuan terakhir mereka.

    Dari unggahannya di Instagram, Irish Bella diketahui tengah menikmati liburan di Bali bersama suami dan anak-anaknya.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada kabar apakah Irish Bella akan langsung berangkat ke Belgia untuk menghadiri pemakaman ayahnya yang telah meninggal duni pada hari ini.

  • Menyoal Klorat, Kandungan Kimia Penyebab Coca-Cola di Eropa Disetop Sementara

    Menyoal Klorat, Kandungan Kimia Penyebab Coca-Cola di Eropa Disetop Sementara

    Jakarta

    Peredaran produk Coca-Cola di Eropa sementara disetop. Minuman soda lainnya, seperti Coke dan Sprite juga ditarik di pasaran.

    Hal ini karena adanya temuan kadar bahan kimia yang disebut mengandung klorat sangat tinggi. Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan penarikan kembali difokuskan pada Belgia, Luksemburg, dan Belanda.

    “Analisis ahli independen menyimpulkan bahwa risiko terkait bagi konsumen sangat rendah,” kata seorang juru bicara kepada BBC.

    Coca-Cola mengungkapkan pihaknya belum menerima keluhan dari konsumen terkait temuan ini. Perusahaan tersebut menambahkan bahwa masalah ini mempengaruhi sejumlah kecil minuman kaleng impor Appletiser, Coca-Cola Original Taste, Coca-Cola Zero Sugar, Diet Coke, dan Sprite Zero dengan kode produksi dari 328 GE hingga 338 GE yang dapat ditemukan di bagian bawah kaleng.

    Anne Gravett dari Badan Standar Makanan (FDA) mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan.

    “Jika kami mengidentifikasi makanan yang tidak aman, kami akan mengambil tindakan untuk memastikannya disingkirkan dan memberitahu konsumen,” tambahnya.

    Dampak Paparan Klorat

    Paparan klorat tingkat tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk masalah tiroid, terutama di kalangan anak-anak. Klorat sendiri dapat diproduksi saat disinfektan berbasis klorin digunakan dalam pengolahan air dan pengolahan makanan.

    “Kita perlu mempertanyakan apakah kita ingin mencerna bahan kimia dalam minuman ringan yang digunakan dalam produksi kembang api dan disinfektan, betapapun kecil jumlahnya,” kata NHS dan ahli gizi swasta Caron Grazette.

    Grazette menjelaskan ada beberapa kondisi yang dapat terjadi saat klorat dikonsumsi secara berlebihan oleh manusia. Mengutip penelitian tentang bahan kimia tersebut, Grazette mengungkapkan seseorang dapat mengalami mual, muntah, diare, dan membatasi kemampuan darah untuk menyerap oksigen.

    Menurut juru bicara perusahaan Coca-Cola, kadar klorat yang lebih tinggi ditemukan selama pengujian rutin di fasilitas produksi di Ghent, Belgia. Menurut AFP, sebagian besar produk yang tidak terjual telah ditarik dari rak, dan perusahaan sedang dalam proses menarik sisanya.

    “Perusahaan menganggap kualitas dan keamanan produknya sebagai prioritas utama,” beber juru bicara tersebut.

    (sao/kna)

  • Coca-cola Tarik Peredaran Produk di Eropa karena Kadar Klorat Tinggi

    Coca-cola Tarik Peredaran Produk di Eropa karena Kadar Klorat Tinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Unit pembotolan Coca-Cola di Eropa mengumumkan telah melakukan penarikan besar-besaran terhadap produk Coke, Sprite, dan minuman lainnya. Keputusan ini diambil setelah ditemukan kadar klorat yang tinggi, yang berpotensi membahayakan kesehatan.

    Mengutip AFP, Rabu (29/1/2025), Coca-Cola menyatakan, kaleng dan botol kaca yang mengandung zat tersebut telah beredar di Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, dan Luksemburg sejak November 2024. Informasi ini disampaikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Belgia.

    “Kami tidak memiliki angka pasti, tetapi jumlahnya cukup signifikan,” ujar perusahaan.

    Menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa dalam laporan ilmiah 2015, paparan klorat dalam jangka panjang dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak yang mengalami kekurangan yodium ringan hingga sedang.

    “Kebanyakan produk yang terdampak dan belum terjual telah kami tarik dari peredaran, dan kami terus berupaya mengeluarkan seluruh produk yang tersisa dari pasar,” jelas Coca-Cola Europacific Partners Belgia dalam menanggapi produk Coca Cola yang ditarik di Eropa.

    Sementara itu, cabang perusahaan di Prancis menegaskan bahwa hasil analisis dari para ahli independen menunjukkan risiko yang sangat rendah terkait dengan temuan ini.

    “Hingga saat ini, kami belum menerima keluhan dari konsumen terkait masalah ini,” tambah perusahaan tersebut.

    Beberapa batch Coke dan Fuze Tea yang terdampak telah dikirim ke Prancis, tetapi saat ini belum ada instruksi penarikan untuk pasar negara tersebut.

    Coca-Cola Europacific Partners menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini, yang terdeteksi melalui pemeriksaan rutin di fasilitas produksi mereka di Ghent. Produk yang terdampak memiliki kode produksi antara 328 GE hingga 338 GE, termasuk merek Minute Maid, Nalu, Royal Bliss, dan Tropico.

    “Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di setiap negara yang terkena dampak,” tutup pernyataan perusahaan terkait produk Coca Cola yang ditarik di Eropa.

  • Eropa Tarik Besar-besaran Produk Coca-Cola, Ada Temuan Kadar Kimia Tinggi

    Eropa Tarik Besar-besaran Produk Coca-Cola, Ada Temuan Kadar Kimia Tinggi

    Jakarta

    Peredaran Coca-Cola di Eropa disetop sementara, minuman soda lain seperti Coke dan Sprite juga ditarik dari pasaran. Hal ini dikarenakan adanya temuan kadar klorat yang tinggi, berpotensi memicu gangguan kesehatan.

    Pihak Coca-Cola mengatakan kaleng dan botol kaca mereka yang mengandung kadar tinggi zat tersebut telah didistribusikan di Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, dan Luksemburg sejak November. Demikian pengumuman Coca-Cola Europacific Partners Belgium kepada AFP.

    “Kami tidak memiliki angka pasti, tetapi jelas bahwa itu adalah jumlah yang cukup besar,” kata perusahaan tersebut, tentang berapa jumlah minuman yang memiliki zat klorat tinggi.

    Sebagai catatan, klorat dapat ditemukan dalam makanan karena berasal dari disinfektan klorin, banyak digunakan dalam pengolahan air dan pengolahan makanan.

    Dalam opini ilmiah pada 2015, Otoritas Keamanan Pangan Eropa mengatakan paparan klorat jangka panjang menimbulkan potensi masalah kesehatan bagi anak-anak, terutama mereka yang mengalami kekurangan yodium ringan atau sedang.

    “Mayoritas produk yang terdampak dan tidak terjual telah ditarik dari rak-rak toko dan kami terus mengambil langkah-langkah untuk menarik semua produk yang tersisa dari pasar,” kata Coca-Cola Europacific Partners Belgium.

    Namun, cabang perusahaan di Prancis mengatakan analisis oleh para ahli independen menyimpulkan kemungkinan risiko terkait konsumsi produk Cola, sangat rendah.

    “Kami belum menerima keluhan apa pun dari konsumen tentang masalah ini,” klaim perusahaan itu.

    Sejumlah produk Coke dan Fuze Tea yang terdampak telah dikirim ke Prancis, tetapi untuk saat ini perintah penarikan tidak berlaku untuk pasar Prancis, tambahnya.

    Coca-Cola Europacific Partners meminta maaf atas penarikan tersebut, yang menurutnya terungkap melalui pemeriksaan rutin di lokasi produksinya di Ghent.

    Produk-produk yang terdampak memiliki kode produksi mulai dari 328 GE hingga 338 GE, dan termasuk merek Minute Maid, Nalu, Royal Bliss, dan Tropico, kata perusahaan itu.

    “Kami sedang menghubungi otoritas terkait di masing-masing pasar yang terdampak,” kata firma tersebut.

    (naf/naf)

  • Perang Saudara di Kongo, Kelompok Pemberontak Kuasai Bandara

    Perang Saudara di Kongo, Kelompok Pemberontak Kuasai Bandara

    Jakarta

    Situasi di Republik Demokratik Kongo (DRC) tengah memanas usai perang saudara berkecamuk. Pasukan pemberontak M23 kini telah menguasai sebuah bandara di kota Goma, Kongo.

    Dilansir AFP, Rabu (29/1/2025), peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/1) waktu setempat. Pasukan bersenjata M23 pimpinan Tutsi diketahui mendapatkan dukungan dari pasukan Rwanda. Kedua kelompok itu memasuki pusat Goma pada Minggu (26/1) malam setelah bergerak maju selama berminggu-minggu melalui wilayah tersebut.

    Saat ini belum diketahui bagian mana di kota Goma yang berada di bawah kendali pasukan Kongo atau pasukan M23. Kelompok pemberontak mengklaim telah menguasai kota itu sejak dua hari lalu.

    Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa pejuang M23 telah menguasai bandara pada hari Selasa. Sumber ini menambahkan bahwa lebih dari 1.200 tentara Kongo telah menyerah dan dikurung di pangkalan bandara misi PBB di Kongo.

    Serangan kilat ini menandai peningkatan besar di wilayah timur Kongo yang kaya akan mineral. Wilayah tersebut telah dilanda pertempuran antara kelompok bersenjata yang didukung oleh saingan regional sejak genosida di Rwanda tahun 1994.

    Hal ini juga telah memicu krisis kemanusiaan yang semakin parah, dengan peringatan PBB mengenai ratusan ribu orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, kekurangan pangan yang serius, penjarahan bantuan, rumah sakit yang kewalahan, dan potensi penyebaran penyakit.

    Jalan-jalan di Goma, kota berpenduduk satu juta jiwa yang terletak di tepi Danau Kivu dan di perbatasan dengan Rwanda, hampir sepi pada hari Selasa (28/1) setelah pertempuran sengit sehari sebelumnya.

    “Bom berjatuhan dan menewaskan orang di mana-mana, kami melihat banyak mayat,” kata perempuan berusia 24 tahun itu.

    Selain di kota Goma, situasi mencekam juga terjadi di kota Kinshasa. Sejumlah pengunjuk rasa menyerang kedutaan besar dari sejumlah negara yang terdapat di kota tersebut.

    Rwanda, Prancis, Belgia, Amerika Serikat, Kenya, Uganda dan termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran. Para demonstran membakar ban di luar beberapa lokasi.

    Kedutaan Besar AS telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan negaranya menyusul serangan tersebut. Sementara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menilai tindakan tersebut sebagai tindakan yang “tidak dapat diterima” dan “sangat meresahkan”.

    Setidaknya 17 orang tewas dan 367 luka-luka dalam dua hari pertempuran berdasarkan laporan dari rumah sakit setempat.

    “Situasi kemanusiaan di dalam dan sekitar Goma masih sangat mengkhawatirkan,” kata Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB, OCHA.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu