Negara: Belgia

  • NASA Temukan Gundukan Berlian Tak Jauh dari Bumi

    NASA Temukan Gundukan Berlian Tak Jauh dari Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Planet yang paling dekat dengan Matahari, Merkurius dikabarkan memiliki berlian. Kandungan cukup banyak hingga mencapai 10 mil atau sekitar 16 km.

    Petunjuknya berasal dari Messenger NASA. Wahana itu memetakan planet secara terperinci termasuk yang berada di dalamnya.

    Salah satu yang terungkap adalah lautan magma mendingin membuat karbon ringan melayang ke atas. Sementara logam lebih padat akhirnya tenggelam ke bawah.

    Dalam sebuah penelitian terbaru dari China dan Belgia mengungkapkan fakta baru. Karbon yang lebih berat tenggelam dan mengkristal ulang menjadi berlian, dikutip dari Earth, Jumat (25/4/2025).

    Tim peneliti Yanhao Lin dari Pusat Penelitian Lanjutan Sains dan Teknologi Tekanan Tinggi (HPSTAR) menciptakan kembali bagian dalam Merkurius. Mereka menekan batuan sintetis hingga 7GPa dan memanaskannya hingga 3.600 derajat farenheit (1.982 derajat Celcius).

    Percobaan juga menunjukkan pada batal inti mantel, karbon berubah menjadi cangkang berkilau berukuran 18 km.

    “Kami menggunakan mesin press bervolume besar meniru kondisi suhu tinggi dan bertekanan tinggi pada batas inti mantel Merkurius, menggabungkannya dengan geofisika dan hitungan termodinamika,” kata Lin.

    Berlian di Merkurius terbentuk karena lapisan grafit planet. Jika benar tertanam berlian di dalamnya maka ini menjadi pembeda Merkurius dengan planet berbatu lain.

    Misalnya tiga planet lain yakni Bumi, Mars dan Venus kehilangan sebagian besar karbon ke luar angkasa atau mengunci dalam karbonat. Merkurius berlaku sebaliknya, ditimbun dan menjadi berlian.

    (dem/dem)

  • Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jokowi Duduk Sederet dengan Trump-Zelensky saat Hadiri Pemakaman Paus

    Jakarta

    Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah mengikuti prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Jokowi yang diutus Presiden Prabowo Subianto itu terlihat duduk di deretan paling depan sejajar dengan pemimpin dunia lain.

    Pemakaman Paus Fransiskus diawali dengan misa di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Misa itu diikuti oleh ribuan orang mulai dari rakyat biasa, pemimpin dunia, hingga uskup dan kardinal dari seluruh dunia.

    Dalam tayangan misa yang disiarkan Vatikan, Sabtu (24/6/2025), Jokowi terlihat mengenakan jas dan peci serba hitam. Dia tampak berada di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan kursi yang ditempati Jokowi dikhususkan oleh perwakilan sejumlah pemimpin dunia. Jokowi tampak berada dalam satu deretan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Prabowo diketahui mengutus empat orang mewakili pemerintah Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Empat orang utusan Prabowo itu adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil Menkeu Thomas Aquinas Djiwandono, dan Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus di Indonesia 2024 Ignasius Jonan.

    Utusan khusus Presiden Indonesia adalah salah satu dari sekitar 170 delegasi negara dan organisasi internasional, yang akan menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus. Yang akan hadir antara lain Presiden AS Donald Trump, Pangeran William dari Inggris dan PM Keir Starmer, Raja dan Ratu Spanyol, juga dari Kerajaan Belgia, Swedia, Norwegia, dan Monako.

    (ygs/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Megawati Usulkan Konferensi Asia Afrika Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina

    Megawati Usulkan Konferensi Asia Afrika Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina

    JAKARTA – Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyampaikan gagasan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tentang perlunya penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) Jilid II yang membahas kondisi global dan kemerdekaan Palestina.

    Hal ini disampaikan Basarah dalam pidato pembukaan diskusi “Warisan Bung Karno untuk Asia-Afrika dan Keadilan Sosial Global” sebagai peringatan 70 Tahun KAA yang digelar Badan Sejarah Indonesia PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDIP, Sabtu, 26 April.

    “Presiden Megawati menyampaikan gagasannya kepada saya agar para pemimpin bangsa-bangsa Asia Afrika saat ini dapat menyelenggarakan pertemuan untuk mengevaluasi 70 tahun perjalanan KAA,” ujar Basarah.

    Basarah menilai, forum tersebut harus memberikan perhatian khusus menanggapi isu global saat ini dan pada bangsa-bangsa yang belum merdeka, terutama Palestina. Ia berharap, KAA Jilid II mampu menghasilkan keputusan monumental dalam merekontekstualisasikan Dasa Sila Bandung.

    “Situasi geopolitik internasional saat ini ditandai oleh meningkatnya ketegangan antarbangsa, baik bilateral, regional, maupun internasional,” jelas Basarah.

    Basarah juga berharap, diskusi ini bisa merekomendasikan pemikiran-pemikiran solutif bagi perdamaian dan keadilan sosial.

    “Tidak hanya bagi bangsa-bangsa di dunia, tetapi juga bagi rakyat Indonesia,” kata Basarah.

    Sebagai informasi, acara diskusi PDIP ini dibagi dalam dua panel menghadirkan sejarawan, diplomat, dan akademisi.

    Diskusi Panel I bertema Semangat Bandung dan Tantangan Asia-Afrika Kini dengan narasumber Dr. Wildan Sena Utama – Sejarawan UGM, I Gusti Wesaka Puja – Direktur Eksekutif ASEAN Institute for Peace and Reconciliaton, dan Ita Fatia Nadia, MA – Sejarawan dan Aktivis Gerakan Perempuan.

    Diskusi Panel II bertema Peran Bung Karno dan Warisan Diplomasi Global dengan narasumber Andi Widjajanto Ph.D – Kepala Badan Riset dan Analisa Kebijakan (BARAK) PDI Perjuangan, Dr. Yeremia Lalisang – Dosen Hubungan Internasional FISIP UI, dan Dr. Sigit Aris Prasetyo – Diplomat dan Penulis Buku Dunia Dalam Genggaman Bung Karno.

    Lalu masuk sesi Kuliah Umum dengan tema Peran Indonesia dalam Pembebasan Asia-Afrika yang dibawakan David van Reybrouck – Sejarawan Belgia, Penulis Buku Best Seller “Revolusi: Indonesia and the Birth of the Modern World”.

    Acara ini juga menampilkan pertunjuan seni & budaya – Usman Hamid and the Blackstones. Hadir dalam acara pembukaan diskusi di Kantor DPP sejumlah pengurus pusat DPP PDIP antara lain Ahmad Basarah, Ganjar Pranowo, dan Ribka Tjiptaning.

  • Menapak dari Limbah, UMKM Eank Solo Terbang Tinggi Berkat KUR dan QRIS BRI – Halaman all

    Menapak dari Limbah, UMKM Eank Solo Terbang Tinggi Berkat KUR dan QRIS BRI – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Limbah paralon yang bagi sebagian orang hanya dianggap sampah, justru menjadi sumber penghidupan bagi Eko Alif Muryanto.

    Pria yang menekuni usaha sangkar burung berbahan dasar paralon bekas ini, telah membuktikan bahwa kreativitas bisa membawa produk lokal terbang jauh hingga ke mancanegara.

    Karyanya telah menembus pasar Malaysia, Vietnam, Singapura, Brunei, Taiwan, India, hingga Belgia.

    Namun, sebelum merasakan manisnya kesuksesan, perjalanan Eko sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak selalu mulus.

    Ia pernah kesulitan mendapatkan suntikan modal untuk memperluas usaha agar mampu bersaing di pasar global.

    Titik terang datang ketika ia bergabung dengan Rumah BUMN Solo, sebuah wadah pembinaan dan pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya.

    Melalui Rumah BUMN Solo, Eko tidak hanya mendapat pelatihan dan pembinaan, tetapi juga akses permodalan dan kemudahan transaksi melalui Bank BRI.

    Salah satu bentuk dukungan konkret yang ia rasakan adalah akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

    KUR pertama dia ajukan pada tahun 2018, dengan pencairan dana sebesar Rp 30 juta yang ia manfaatkan untuk membangun workshop Eank Solo, nama usahanya.

    “KUR pertama ambil Rp 30 juta angsuran 2 tahun untuk bikin workshop, KUR kedua baru beberapa bulan ini ambil Rp 50 juta, untuk tambah modal beli bahan baku borongan limbah paralon,” ujar Eko diwawancarai pada Kamis (17/4/2025).

    Sebagai pelaku UMKM, ia mengakui kemudahan dalam proses pengajuan KUR.

    Tak butuh waktu lama untuk pencairan dana, bahkan persyaratannya juga tergolong ringan.

    “Untuk KUR yang kedua ini malah tidak pakai agunan, BRI sudah tahu dan percaya track record usaha saya,” jelasnya.

    Untuk mempermudah transaksi usaha, Eko juga mengandalkan BRImo, layanan mobile banking dari BRI.

    Ia rutin menggunakan fitur-fitur seperti transfer, BRIVA, hingga pembelian pulsa dan kuota.

    Namun, fitur mutasi menjadi yang paling sering ia akses, karena memudahkan dalam memantau laporan keuangan usaha Eank Solo.

    “Alhamdulillah sangat terbantu, transaksi pembayaran langsung masuk saldo rekening BRI, bisa dicek juga di BRImo. Berbeda dengan rekening bank lain biasanya ada keterlambatan waktu,” paparnya.

    Tak hanya BRImo, Eko juga memanfaatkan layanan QRIS dalam setiap pameran kerajinan tangan yang diikutinya.

    Pembeli produk Eank Solo sering kali memilih pembayaran melalui QRIS karena dinilai praktis dan efisien.

    Harga produk yang berkisar antara Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah membuat transaksi tunai jadi kurang efisien.

    “Saya sebagai penjual senang-senang saja kalau ada pembeli minta QRIS, saya tidak repot memberi kembalian dan uang cash. Uang ditransfer masuk rekening beres,” katanya sambil tersenyum.

    Bagi Eko, layanan perbankan telah menjadi bagian penting dalam perjalanan usahanya.

    Ia pun tak ragu menyebut BRI sebagai mitra yang mampu menjawab kebutuhan UMKM seperti dirinya.

    KUR dan QRIS

    Produk sangkar burung Eank Solo pada pameran UMKM Expo (RT) BRILian Preneur 2023 (Instagram @sangkar_aquarium_paralon)

    Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Eko Hary Wijayanto, menyampaikan, mayoritas pelaku UMKM di Solo memanfaatkan dana KUR untuk menambah modal usaha mereka.

    “Untuk itu KUR menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM,” jelasnya.

    Kredit ini dikenal memiliki akses yang mudah dan fleksibel, serta tidak tergolong sebagai kredit bermasalah yang dapat dihapusbukukan atau dihapustagihkan.

    Seiring berkembangnya era digital, pelaku UMKM di Solo juga semakin aktif memanfaatkan layanan transaksi non-tunai, seperti penggunaan QRIS.

    Pada tahun 2024, jumlah merchant QRIS BRI secara nasional mencapai 3,7 juta dan mengalami peningkatan sebesar 18 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Volume transaksi QRIS BRI secara year on year (YoY) pada tahun 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

    Di Solo, pada Januari 2025, nilai transaksi QRIS tercatat sebesar Rp695 miliar.

    Selain QRIS, aplikasi BRImo juga terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam hal jumlah pengguna dan nilai transaksi.

    Pada Desember 2023, jumlah pengguna BRImo mencapai 31,6 juta, meningkat 32,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

    Setahun kemudian, tepatnya pada Desember 2024, pengguna BRImo tumbuh menjadi 38,61 juta, atau meningkat 22,12 persen secara YoY.

    Transformasi digital BRI ini menjadi salah satu kunci dalam mendorong inklusi keuangan dan memperluas akses layanan perbankan kepada pelaku UMKM di seluruh Indonesia, termasuk di Solo.

    Dukungan Dinas

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Surakarta mewakili pemerintah kota turut mendukung pertumbuhan sektor UMKM melalui berbagai program pemberdayaan dan pengembangan.

    Upaya ini dijalankan oleh Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian dengan pendekatan menyeluruh dari pelatihan dasar hingga perluasan akses pembiayaan dan pemasaran.

    Dalam hal pembiayaan, Dinas tidak memberikan modal langsung berupa uang, melainkan menjembatani UMKM dengan lembaga keuangan seperti BRI dan perbankan lainnya.

    Pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum dapat mengakses pembiayaan agar lebih siap secara administrasi dan manajerial.

    “Kami tentu bekerja sama dengan hampir semua perbankan, termasuk BRI dan bank daerah. Baik perbankan dan pelaku UMKM ini kan sebenarnya saling membutuhkan, dan kami dari dinas memberikan akses,” jelas Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Surakarta, Wahyu Kristina pada Kamis (24/4/2025).

    Dalam proses yang telah berjalan sampai sejauh ini, kerjasama antara UMKM dan perbankan sudah mendalam.

    Hal ini lantaran dinas mengimbau agar perbankan turut berkontribusi pada peningkatan kualitas pelaku UMKM.

    Seperti halnya memberikan pelatihan digitalisasi, kemasan produk hingga pendampingan akses pembiayaan.

    “Jadi perbankan wajib ikut berperan aktif demi peningkatan kualitas UMKM agar siap dengan produk terbaiknya serta mampu bertanggung jawab mengembalikan pinjaman modal dari bank, itu tujuan dari pendampingan,” ucap perempuan yang akrab disapa Ina.

    (*)

  • Sangkar Burung dari Limbah Pipa, Karya Eank Solo Menembus Batas Negara – Halaman all

    Sangkar Burung dari Limbah Pipa, Karya Eank Solo Menembus Batas Negara – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Cat tembok yang mulai lusuh menjadi latar deretan rak besi di sepanjang dinding.

    Rak itu menopang alat-alat kerja dengan tubuh kusam yang sudah lama bersahabat dengan debu dan bekas goresan logam.

    Sementara tercium aroma lem, plastik, dan sisa potongan paralon memenuhi ruang, berpadu dengan dengung pelan dari kipas angin di sudut ruangan.

    Di pojokan ruangan, paralon-paralon bekas tertumpuk dalam diam, seolah menunggu takdirnya menjadi wujud baru.

    Warna mereka telah pudar, ujung-ujungnya melengkung, dan beberapa masih membawa bekas karat kemerahan.

    Namun bagi Eko Alif Muryanto, potongan-potongan pipa tua itu bukanlah sampah tak berguna.

    Ia melihat kemungkinan serta potensi yang menunggu disentuh oleh kreativitas dan ketekunan.

    Dengan tangan yang terlatih dan hati yang percaya pada nilai daur ulang, Eko menyulap limbah itu menjadi sangkar burung yang kokoh, estetis, dan berbeda dari yang lain.

    Dari ruang sederhana ini, sangkar-sangkar ciptaannya tak hanya mengisi pasar lokal, tetapi juga telah terbang melintasi negara hingga benua. Sebut saja Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, dan bahkan Belgia.

    “Kalau paling sering ekspor ke Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, Kamboja. Saya ekspor sejak 2016,” ujar Eko sembari mengelus permukaan salah satu sangkar hasil rancangannya, Kamis (17/4/2025).

    Sebelum mengenal dunia daur ulang, Eko adalah pedagang onderdil mobil di Pasar Klitikan, Semanggi.

    Dari aktivitas itulah ia kerap bertemu dengan para pengepul rongsok.

    Satu hari, matanya tertuju pada tumpukan pipa bekas yang berserakan tanpa tuan, potongan paralon yang dianggap tak berguna oleh banyak orang.

    “Waktu itu langsung terpikir, ini kalau dipoles pasti bisa jadi barang yang punya nilai,” kenangnya.

    Bermodal keyakinan dan naluri wirausaha, ia mulai mengumpulkan pipa bekas itu dan membawanya pulang.

    Pada 2012, bersama dua karyawan, Eko mulai bereksperimen menciptakan sangkar burung dari paralon bekas.

    Inspirasi awalnya pun tak biasa, yakni datang dari iklan pipa PVC di televisi.

    “Saya lihat iklan pipa, diinjak gajah pun nggak hancur. Dari situ saya mikir, kuat banget ini bahan. Kenapa nggak dipakai buat sangkar?” ujarnya sambil tertawa.

    Kebetulan pula, Eko tinggal di lingkungan pengrajin sangkar burung berbahan kayu dan bambu di Mojosongo, sebuah sentra kerajinan yang sudah lama dikenal.

    Namun menurutnya, bahan konvensional memiliki banyak kelemahan.

    “Banyak keluhan pembeli, katanya sangkar dari kayu dan bambu cepat rusak, berjamur, bahkan burung bisa mati atau kabur karena sangkarnya rapuh,” ucapnya lirih.

    Berangkat dari keresahan itu, Eko semakin serius mengembangkan sangkar dari paralon.

    Ia mulai memasarkannya pada 2014 dan mendapat respons positif dari para pecinta burung.

    Jembatan Usaha

    Titik balik usahanya datang ketika ia bergabung dengan Rumah BUMN Solo pada awal 2017, tahun berdirinya lembaga pembinaan UMKM yang dikelola BRI itu.

    “Dulu itu tahunya jualan ya dari mulut ke mulut. Kalau sangkar burung ya dari bakul ke bakul, ke Pasar Hewan Depok Solo,” tuturnya.

    Melalui pelatihan digital marketing dari Rumah BUMN Solo, Eko mulai mengenal pemasaran berbasis media sosial dan marketplace.

    Ia belajar mengelola akun Facebook, membuat konten produk, bahkan mencoba menjangkau pasar luar negeri.

    Produk sangkar burung dari limbah pipa bekas dari Eank Solo (Instagram @sangkar_aquarium_paralon)

    “Upload video pertama saya malah pakai komputer Rumah BUMN. Saking senengnya, saya pakai akun YouTube Rumah BUMN, bukan akun saya sendiri,” kenangnya kemudian tersenyum.

    Ia pun menjadi salah satu pelaku UMKM ‘angkatan pertama’ yang merasakan manfaat langsung dari fasilitas Rumah BUMN, dari internet gratis, laptop, hingga pelatihan ekspor.

    “Kalau bingung jawab buyer luar negeri, saya konsultasi ke sana. Mereka bantu banget, rasanya kayak ngobrol sama keluarga,” kata Eko.

    Sejak 2018, ia benar-benar mulai mengirim produk ke luar negeri atas nama sendiri.

    Sebelumnya, ia hanya menjual kepada perantara yang kemudian membawa produk keluar negeri.

    “Kalau yang bener-bener saya ekspor sendiri itu baru 2018, dan itu pengalaman luar biasa,” ujarnya.

    Kini, usaha sangkar burung Eank Solo memproduksi berbagai ukuran sangkar, mulai diameter 16 hingga 60 sentimeter.

    Harganya bervariasi, dari Rp350 ribu hingga Rp2,5 juta tergantung desain dan tingkat kesulitan.

    Dalam sebulan, omzetnya bisa menembus belasan juta rupiah.

    Tak hanya pasar dan keuntungan, Eko juga mengukir prestasi lewat berbagai penghargaan.

    Ia pernah meraih Industry Innovation Award 2021 kategori Dampak Lingkungan, menjadi Juara Program BRIncubator 2018, serta tampil dalam program BRILIANPRENEUR yang mendukung UMKM unggulan Indonesia.

    Tak berhenti di situ, ilmu dan keberhasilan Eko juga ia tularkan kepada para pelaku UMKM lainnya.

    Ia kerap kali menjadi pembicara, untuk berbagi ilmu tentang wirausaha.

    Termasuk berbagi pengalaman perihal kepengurusan perizinan mengirim barang ke luar negeri.

    Kampus-kampus hingga komunitas-komunitas UMKM di daerah pun sering ia kunjungi atas dasar undangan.

    “Saya senang berbagi ilmu, apa yang saya punya saya sampaikan agar semuanya bisa terdorong dan termotivasi untuk maju,” paparnya.

    Koordinator Rumah BUMN Solo, Condro Rini, menyatakan bahwa pihaknya menjadi wadah agar UMKM bisa berkembang dan naik kelas.

    “Kami memberikan pelatihan, pendampingan, dan inkubasi bisnis agar UMKM bisa mandiri dan mampu menjawab tantangan zaman,” ujar Condro pada Kamis (17/4/2025).

    Program yang ditawarkan mencakup berbagai pelatihan tematik, termasuk pelatihan berbasis momen seperti workshop takjil saat bulan Ramadan.

    Seluruh program pelatihan di Rumah BUMN Solo disediakan secara gratis bagi para peserta.

    Saat ini, program rebranding logo sedang berjalan, ditujukan bagi UMKM yang telah lolos proses kurasi untuk memperkuat identitas usahanya.

    UMKM yang ingin menjadi mitra cukup mendaftar secara daring melalui tautan yang disediakan.

    Setelah itu, mereka akan diundang masuk grup WhatsApp sebagai media komunikasi dan jejaring antar pelaku usaha.

    Grup ini memfasilitasi koneksi antara pelaku UMKM, seperti produsen konveksi yang butuh bahan atau tenaga tambahan.

    Hingga kini terdapat sekitar 74 ribu UMKM yang terdaftar pada rumahbumn.id dari wilayah Solo Raya.

    Dari jumlah tersebut, sekitar seribu UMKM aktif dalam grup komunikasi daring.

    SANGKAR BURUNG PIPA – Pemilik sangkar burung Eank Solo, Eko Alif Muryanto (tengah) bersama Koordinator Rumah BUMN Solo dalam sebuah pameran.

    Jumlah mitra terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun sempat menurun saat pandemi COVID-19.

    Pasca pandemi, muncul banyak UMKM baru dari kalangan produktif, seperti mahasiswa dan lulusan baru.

    Kriteria utama untuk menjadi mitra adalah memiliki semangat wirausaha, baik yang sudah punya usaha maupun yang baru ingin memulai.

    Rumah BUMN Solo juga berperan dalam peningkatan daya saing dan akses pasar bagi UMKM.

    Mereka menggandeng platform digital seperti Shopee dan Tokopedia untuk mendukung pemasaran daring.

    Pelatihan yang diberikan mencakup public speaking, konten digital, dan editing video untuk menunjang promosi.

    “Dengan pelatihan ini, UMKM bisa tampil beda dan punya ciri khas produk yang kuat,” kata Condro.

    Produk mitra binaan juga sering diikutsertakan dalam pameran dan bazar, termasuk saat ada kunjungan direksi BRI atau pejabat kementerian.

    Beberapa produk unggulan bahkan sudah berhasil menembus pasar ekspor seperti ke Kanada.

    Kolaborasi menjadi prinsip utama dalam kerja Rumah BUMN Solo, sesuai arahan Kementerian BUMN.

    Termasuk dengan Pemerintah Kota Surakarta (Pemkot Solo) dalam berbagai event, bersinergi untuk mempromosikan serta aktif terlibat meningkatkan perekonomian kota.

    Pada Mei mendatang, mereka akan berkolaborasi dengan PNM, Pegadaian, Shopee, Tokopedia, dan perusahaan BUMN lain.

    “Tujuan utama kolaborasi ini adalah agar UMKM bisa naik kelas,” ungkap Condro.

    Selain itu, Rumah BUMN Solo juga mendukung program tahunan BRI seperti BRI UMKM Ekspor yang mempertemukan pelaku usaha dan calon buyer dari luar negeri.

    Tantangan terbesar yang dihadapi adalah membangun kesadaran UMKM tentang pentingnya peningkatan keterampilan usaha.

    Condro menilai, pelatihan harus dikemas menarik agar UMKM tertarik belajar dan meningkatkan kapasitas mereka.

    “Kami tidak ingin usaha mereka sekadar untung sesaat, tapi bisa bertahan bahkan sampai ke generasi berikutnya,” tambahnya.

    Ke depan, Rumah BUMN Solo berkomitmen untuk terus memberikan dukungan berupa ilmu, keterampilan, dan akses jejaring bisnis bagi para UMKM.

    Adapun keberadaan Rumah BUMN Solo membawa manfaat bagi ribuan UMKM, juga menjadi rumah kedua para pelaku usahanya.

    Di antaranya yang berhasil mengembangkan sayap adalah UMKM Sangkar Burung Eank Solo milik Eko Allif Muryanto asal Mojosongo yang telah mengirim produknya hingga ke Belgia.

    Lalu ada juga kain jumputan Lintang Kejora asli Kampung Baru, yang juga merasakan ekspor ke Malaysia dan Singapura.

    Masih banyak lagi UMKM binaan Rumah BUMN Solo yang telah mandiri dan menjadi inspirasi UMKM lainnya di Solo Raya.

    (*)

  • 19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    19.000 Peziarah Tercatat Telah Datangi Persemayaman Jenazah Paus di Vatikan

    Vatikan

    Jenazah Paus Fransiskus telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4) pagi waktu setempat. Tercatat sudah sebanyak hampir 20.000 orang menyambangi persemayaman Bapa Suci dalam hari pertama.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4/2025), Vatikan menyampaikan hampir 20.000 orang melihat peti jenazah Paus Fransiskus pada malam hari pertama ia disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Rabu.

    Seorang juru bicara mengatakan bahwa sebanyak 19.430 orang mengunjungi gereja tersebut selama hampir sembilan jam antara pukul 11.00 (09.00 GMT), saat upacara penghormatan terakhir dimulai, dan pukul 19.45. Upacara penghormatan terakhir akan berlanjut hingga tengah malam sebelum dimulai lagi Kamis pagi waktu setempat.

    Diketahui, aparat setempat juga menerapkan keamanan besar-besaran menjelang pemakaman Paus di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma, pada Sabtu mendatang. Aparat setempat menerapkan keamanan ketat seiringnya umat Katolik dan para petinggi dunia datang berbondong-bondong ke Roma.

    Dilansir kantor berita AFP, para kardinal telah mulai berdatangan dari seluruh dunia untuk upacara pemakaman dan konklaf atau proses pemungutan suara rahasia untuk memilih paus baru.

    “Kami telah bersiaga sejak Senin (hari ketika Paus Fransiskus meninggal dunia),” kata seorang anggota Garda Swiss, tentara yang bertanggung jawab atas keamanan paus.

    Selain itu, warga lokal juga akan dihadapkan pada kebijakan karantina wilayah yang akan berlangsung selama beberapa minggu.

    Zona larangan terbang selama 24 jam di atas Roma juga disebut sudah diberlakukan.

    Adapun jajaran tamu politik VIP untuk pemakaman tersebut meliputi Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Argentina Javier Milei. Raja Belgia dan Spanyol disebut juga akan hadir, serta Pangeran William dari Inggris.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ada Tango, Teh Gelas hingga Kiranti, Bukan Minuman Beralkohol

    Ada Tango, Teh Gelas hingga Kiranti, Bukan Minuman Beralkohol

    PIKIRAN RAKYAT – Perusahaan OT (Orang Tua Group) merupakan salah satu raksasa industri consumer goods di Indonesia yang telah menorehkan jejak panjang sejak 1948. Berawal dari bisnis minuman kesehatan tradisional, OT kini dikenal luas sebagai produsen makanan, minuman, dan produk perawatan diri yang akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

    Tanpa dirasa, produk-produk OT Group hadir sebagai produk yang dikonsumsi keluarga sehari-hari dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sebut saja Tango, Teh Gelas minuman untuk wanita Kiranti hingga pasta gigi Formula.

    Sejarah dan Transformasi OT: Dari Tradisional ke Modern

    Perjalanan OT dimulai lebih dari tujuh dekade lalu. Produk pertama yang diperkenalkan adalah minuman kesehatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami dan diproses secara higienis. Masyarakat menyambut baik produk ini, sehingga OT mendirikan pabrik pertamanya di Semarang, lalu memperluas produksinya ke Jakarta.

    Transformasi besar terjadi pada tahun 1984, saat OT memasuki industri consumer goods. Produk pertamanya adalah pasta dan sikat gigi bermerek Formula.

    Tahun berikutnya, perusahaan membentuk holding company bernama ADA (Attention, Direction, Action) yang kemudian diubah menjadi ORANG TUA pada 1995 karena nama tersebut sudah mengakar kuat dalam masyarakat. Nama ini menjadi identitas baru sekaligus kekuatan emosional merek di mata konsumen.

    “Semua prestasi yang telah dicapai ini tentu tidak lepas dari dukungan konsumen, karyawan, serta nilai-nilai yang telah kami yakini sejak awal,” tutur pihak OT.

    Produk OT: Menyentuh Kehidupan Sehari-Hari

    Kolase produk-produk OT Group.

    Produk-produk OT telah menjadi bagian dari rutinitas keluarga Indonesia. Kategori dan merek yang dihasilkan OT meliputi:

    1. Makanan Ringan dan Wafer

    Tango: Wafer krim ikonik, tersedia dalam varian cokelat, vanilla, keju, dan lainnya. Fullo: Wafer stik dengan isian krim lembut di dalamnya. Walet: Wafer dengan tekstur renyah dan rasa premium. Oops dan Chizmill: Camilan ringan berbasis keju dan jagung.

    2. Biskuit dan Kue Kering

    Klop Saluto: Biskuit lapis krim berbalut cokelat. Imperial Crème: Biskuit krim klasik. Fugu: Camilan modern berbasis keripik.

    3. Permen dan Cokelat

    MintZ dan Blaster: Permen dengan sensasi mint dan rasa buah. FruZZ: Permen jelly dengan rasa segar. Cannon Ball dan Blastoz: Permen cokelat isi dan choco-balls.

    4. Minuman

    Teh Gelas: Teh siap minum dalam cup dan botol, salah satu produk minuman teh paling laris di Indonesia. Vita Jelly & Vita Pudding: Minuman jelly dan pudding siap saji dalam kemasan praktis. Crystalline: Air mineral kemasan botol, cup, dan galon. Kiranti: Minuman herbal wanita untuk melancarkan haid, mengandung kunyit dan rempah alami. Jagak & Pegal Linu: Minuman kesehatan tradisional untuk menjaga daya tahan tubuh.

    5. Susu dan Nutrisi

    Susu Tango: Susu UHT dalam kemasan kotak untuk anak-anak dan remaja. Milk-Ido: Susu segar pasteurisasi dalam botol, cocok untuk keluarga.

    6. Kesehatan dan Kebersihan

    Formula: Pasta dan sikat gigi yang telah menjadi standar rumah tangga Indonesia. Prima Protect+: Produk sanitasi seperti hand sanitizer, sabun antibakteri, dan masker yang berkembang saat pandemi. Komitmen terhadap Produk Halal

    Sebagai perusahaan yang melayani pasar mayoritas Muslim, komitmen OT terhadap produk halal bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari filosofi bisnis.

    Semua produk makanan, minuman, dan perawatan tubuh dari OT telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. OT juga menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang ketat di seluruh lini produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi.

    “Kami menjamin seluruh produk OT halal dan diproduksi sesuai standar syariat. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada konsumen,” ujar perwakilan OT.

    Selain halal, produk OT juga mematuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sertifikasi ISO, menjamin higienitas dan keamanan pangan.

    Prestasi dan Pengakuan Nasional-Internasional

    Konsistensi OT dalam menjaga kualitas dan inovasi membuahkan banyak penghargaan bergengsi, antara lain:

    Top Brand Award: Merek seperti Tango, Formula, dan Teh Gelas secara rutin menjadi pemenang. Indonesia Best Brand Award Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) Superbrands Indonesia iTQi (International Taste & Quality Institute) Belgia: Penghargaan cita rasa untuk produk Tango dan Kiranti. SWA 100 Best Companies dan Most Admired Company Distribusi dan Ekspansi Pasar

    Distribusi produk OT dikelola oleh PT Arta Boga Cemerlang, anak usaha OT yang khusus menangani distribusi ke seluruh Indonesia. Dengan jaringan logistik yang kuat dan sistem distribusi modern, produk OT dapat ditemukan di warung, minimarket, supermarket, hingga pasar daring.

    Selain dalam negeri, produk OT juga telah diekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Afrika. OT terus memperluas pasar ekspor, menjadikan produk lokal sebagai kebanggaan Indonesia di pasar internasional.

    Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

    Visi

    “Go Beyond” — OT ingin melampaui ekspektasi pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat.

    Misi

    “We exist to brighten and delight the lives of Customers, Employees, Shareholders, and Society by creating and meeting consumers needs.”

    Nilai-Nilai Perusahaan:

    IN GOD WE TRUST: Iman dan ketaatan dalam bekerja. INTEGRITY: Jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. RELATIONSHIP: Membangun hubungan yang sehat dan harmonis. WINNING SPIRIT: Semangat juara dan pantang menyerah. INNOVATION: Berani berubah dan terus berinovasi. Ikon FMCG yang Terus Berkembang

    OT bukan sekadar produsen makanan dan minuman, tetapi bagian dari perjalanan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia. Dengan produk-produk halal, berkualitas, dan inovatif, OT menunjukkan bahwa perusahaan lokal mampu bersaing di panggung global.

    Dengan fondasi nilai yang kuat, SDM unggul, dan loyalitas konsumen yang terus tumbuh, OT siap menghadapi masa depan sebagai pemimpin industri FMCG berbasis nilai dan keberlanjutan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ada Tango, Teh Gelas hingga Kiranti, Bukan Minuman Beralkohol

    Bukan Minuman Alkohol tapi Tango, Teh Gelas, dan Kiranti

    PIKIRAN RAKYAT – Perusahaan OT (Orang Tua Group) merupakan salah satu raksasa industri consumer goods di Indonesia yang telah menorehkan jejak panjang sejak 1948. Berawal dari bisnis minuman kesehatan tradisional, OT kini dikenal luas sebagai produsen makanan, minuman, dan produk perawatan diri yang akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

    Sejarah dan Transformasi OT: Dari Tradisional ke Modern

    Perjalanan OT dimulai lebih dari tujuh dekade lalu. Produk pertama yang diperkenalkan adalah minuman kesehatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami dan diproses secara higienis. Masyarakat menyambut baik produk ini, sehingga OT mendirikan pabrik pertamanya di Semarang, lalu memperluas produksinya ke Jakarta.

    Transformasi besar terjadi pada tahun 1984, saat OT memasuki industri consumer goods. Produk pertamanya adalah pasta dan sikat gigi bermerek Formula.

    Tahun berikutnya, perusahaan membentuk holding company bernama ADA (Attention, Direction, Action) yang kemudian diubah menjadi ORANG TUA pada 1995, karena nama tersebut sudah mengakar kuat dalam masyarakat. Nama ini menjadi identitas baru sekaligus kekuatan emosional merek di mata konsumen.

    “Semua prestasi yang telah dicapai ini tentu tidak lepas dari dukungan konsumen, karyawan, serta nilai-nilai yang telah kami yakini sejak awal,” tutur pihak OT.

    Produk OT: Menyentuh Kehidupan Sehari-Hari

    Kolase produk-produk OT Group.

    Produk-produk OT telah menjadi bagian dari rutinitas keluarga Indonesia. Kategori dan merek yang dihasilkan OT meliputi:

    1. Makanan Ringan dan Wafer

    Tango: Wafer krim ikonik, tersedia dalam varian cokelat, vanilla, keju, dan lainnya. Fullo: Wafer stik dengan isian krim lembut di dalamnya. Walet: Wafer dengan tekstur renyah dan rasa premium. Oops dan Chizmill: Camilan ringan berbasis keju dan jagung.

    2. Biskuit dan Kue Kering

    Klop Saluto: Biskuit lapis krim berbalut cokelat. Imperial Crème: Biskuit krim klasik. Fugu: Camilan modern berbasis keripik.

    3. Permen dan Cokelat

    MintZ dan Blaster: Permen dengan sensasi mint dan rasa buah. FruZZ: Permen jelly dengan rasa segar. Cannon Ball dan Blastoz: Permen cokelat isi dan choco-balls.

    4. Minuman

    Teh Gelas: Teh siap minum dalam cup dan botol, salah satu produk minuman teh paling laris di Indonesia. Vita Jelly & Vita Pudding: Minuman jelly dan pudding siap saji dalam kemasan praktis. Crystalline: Air mineral kemasan botol, cup, dan galon. Kiranti: Minuman herbal wanita untuk melancarkan haid, mengandung kunyit dan rempah alami. Jagak & Pegal Linu: Minuman kesehatan tradisional untuk menjaga daya tahan tubuh.

    5. Susu dan Nutrisi

    Susu Tango: Susu UHT dalam kemasan kotak untuk anak-anak dan remaja. Milk-Ido: Susu segar pasteurisasi dalam botol, cocok untuk keluarga.

    6. Kesehatan dan Kebersihan

    Formula: Pasta dan sikat gigi yang telah menjadi standar rumah tangga Indonesia. Prima Protect+: Produk sanitasi seperti hand sanitizer, sabun antibakteri, dan masker yang berkembang saat pandemi. Komitmen terhadap Produk Halal

    Sebagai perusahaan yang melayani pasar mayoritas Muslim, komitmen OT terhadap produk halal bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari filosofi bisnis.

    Semua produk makanan, minuman, dan perawatan tubuh dari OT telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. OT juga menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang ketat di seluruh lini produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi.

    “Kami menjamin seluruh produk OT halal dan diproduksi sesuai standar syariat. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada konsumen,” ujar perwakilan OT.

    Selain halal, produk OT juga mematuhi standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sertifikasi ISO, menjamin higienitas dan keamanan pangan.

    Prestasi dan Pengakuan Nasional-Internasional

    Konsistensi OT dalam menjaga kualitas dan inovasi membuahkan banyak penghargaan bergengsi, antara lain:

    Top Brand Award: Merek seperti Tango, Formula, dan Teh Gelas secara rutin menjadi pemenang. Indonesia Best Brand Award Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) Superbrands Indonesia iTQi (International Taste & Quality Institute) Belgia: Penghargaan cita rasa untuk produk Tango dan Kiranti. SWA 100 Best Companies dan Most Admired Company Distribusi dan Ekspansi Pasar

    Distribusi produk OT dikelola oleh PT Arta Boga Cemerlang, anak usaha OT yang khusus menangani distribusi ke seluruh Indonesia. Dengan jaringan logistik yang kuat dan sistem distribusi modern, produk OT dapat ditemukan di warung, minimarket, supermarket, hingga pasar daring.

    Selain dalam negeri, produk OT juga telah diekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Afrika. OT terus memperluas pasar ekspor, menjadikan produk lokal sebagai kebanggaan Indonesia di pasar internasional.

    Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

    Visi

    “Go Beyond” — OT ingin melampaui ekspektasi pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat.

    Misi

    “We exist to brighten and delight the lives of Customers, Employees, Shareholders, and Society by creating and meeting consumers needs.”

    Nilai-Nilai Perusahaan:

    IN GOD WE TRUST: Iman dan ketaatan dalam bekerja. INTEGRITY: Jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. RELATIONSHIP: Membangun hubungan yang sehat dan harmonis. WINNING SPIRIT: Semangat juara dan pantang menyerah. INNOVATION: Berani berubah dan terus berinovasi. Ikon FMCG yang Terus Berkembang

    OT bukan sekadar produsen makanan dan minuman, tetapi bagian dari perjalanan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia. Dengan produk-produk halal, berkualitas, dan inovatif, OT menunjukkan bahwa perusahaan lokal mampu bersaing di panggung global.

    Dengan fondasi nilai yang kuat, SDM unggul, dan loyalitas konsumen yang terus tumbuh, OT siap menghadapi masa depan sebagai pemimpin industri FMCG berbasis nilai dan keberlanjutan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Surplus Perdagangan RI-AS US$ 4,32 Miliar, Komoditas Ini Paling Laris

    Surplus Perdagangan RI-AS US$ 4,32 Miliar, Komoditas Ini Paling Laris

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) mencatatkan surplus sebesar US$ 4,32 miliar pada periode Januari hingga Maret 2025. Selama kuartal I tahun ini, nilai ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam mencapai US$ 7,3 miliar, sementara impornya hanya sebesar US$ 2,98 miliar.

    Kontribusi terbesar terhadap ekspor Indonesia ke AS berasal dari sejumlah komoditas unggulan, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesorisnya baik yang berbahan rajutan maupun bukan rajutan.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekspor keempat komoditas tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Mesin dan perlengkapan elektrik mencatat nilai ekspor sebesar US$ 1,2 miliar, menyumbang 16,71% dari total ekspor ke AS, dengan pertumbuhan 17,65%. Sementara itu, ekspor alas kaki mencapai US$ 657,9 juta atau 9,01% dari total ekspor,” ucapnya pada Senin (21/4/2025).

    Ia melanjutkan, produk alas kaki Indonesia juga paling banyak diekspor ke AS, yakni mencapai 34,16% dari total ekspor alas kaki nasional, disusul oleh Belanda, Belgia, Jepang, dan China.

    Kemudian, produk pakaian rajutan juga menjadi primadona dengan nilai ekspor sebesar US$ 629,25 juta atau setara 8,61% dari total ekspor ke AS.

    “Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan sebesar 20,46%. Pangsa pasar ekspor pakaian rajutan Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 63,4%, menjadikannya yang tertinggi, diikuti Jepang dan Korea Selatan,” tambah Amalia terkait surplus perdagangan.

    Untuk produk pakaian bukan rajutan, ekspor ke AS tercatat sebesar US$ 568,46 juta atau 7,78% dari total ekspor, dengan pertumbuhan 1,47%. Pangsa ekspor komoditas ini ke Amerika Serikat mencapai 42,96%, disusul Jepang dan Korea Selatan sebagai pasar utama berikutnya.

    Amalia menegaskan bahwa AS masih menjadi pasar utama bagi produk tekstil dan alas kaki Indonesia hingga catat surplus perdagangan. Hal ini juga menunjukkan kekuatan industri nasional di sektor tersebut dalam persaingan global.

  • Produsen Sepatu Butuh Stimulus Tembus Pasar Ekspor Potensial Selain AS

    Produsen Sepatu Butuh Stimulus Tembus Pasar Ekspor Potensial Selain AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) membutuhkan dukungan pemerintah untuk mempermudah ekspor produk alas kaki ke pasar potensial di Uni Eropa. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi dampak pengenaan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).  

    Direktur Eksekutif Aprisindo Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan, pengusaha alas kaki yang berorienstasi ekspor saat ini sangat mendukung penyelesaian perjanjian dagang yaitu Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). 

    “IEU-CEPA sebagai FTA [free trade agreement] yang didorong teman-teman asosiasi saat pertemuan Kemenko untuk dapat segera dirampungkan agar Eropa menjadi akses alternatif pasar bagi Indonesia,” kata Billie kepada Bisnis, dikutip Senin (21/4/2025). 

    Selain itu, pihaknya tetap berharap selama pengenaan tarif tinggi bea masuk ke AS ditunda 90 hari, pihaknya mendukung pemerintah untuk melakukan negosiasi sebagai jalan yang dipilih agar tarif yang dikenakan terhadap barang asal Indonesia tidak tinggi.

    Untuk diketahui, pada 2 April 2025, pemerintah AS memutuskan untuk menerapkan tarif resiprokal sebesar 32% atas produk asal Indonesia. Tarif tersebut akan menjadi tarif tambahan dari tarif dasar 10% sehingaa menjadi 42%. 

    Sebelumnya, Aprisindo juga tengah berupaya mencari pasar ekspor yang potensial lainnya selain Eropa, seperti Timur Tengah, Asia, dan lainnya. Pengusaha juga akan memanfaatkan peluang dari perjanjian perdagangan bebas yang telah dimiliki Indonesia dengan berbagai negara. 

    Hingga saat ini, AS merupakan pangsa pasar ekspor utama bagi industri alas kaki nasional. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor alas kaki (HS 64) ke AS pada kuartal I/2025 memberikan pangsa sebesar 34,16% sebanyak 33.370 ton. 

    Selanjutnya, ekspor alas kaki ke Belanda mengambil andil 8,40% atau sebanyak 8.180 ton, disusul ke Belgia sebanyak 6.950 ton atau berkontribusi 7,14%, kemudian ke Jepang 5.750 ton atau 5,90% dan ke China sebanyak 5.470 ton atau 5,61%.  

    Adapun, nilai ekspor alas kaki ke AS pada Januari-Maret 2025 naik 16,62% menjadi US$657,90 juta dari periode yang sama tahun lalu seniai US$564,13 juta.