Negara: Belgia

  • Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Tarif Impor AS Ditunda Lagi, ini Langkah Prabowo Rayu Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus melakukan perundingan dengan Amerika Serikat demi menurunkan tarif impor sebesar 32% yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Peningkatan impor produk asal Negeri Paman Sam hingga investasi jumbo telah disiapkan oleh Indonesia untuk memuluskan upaya tersbeut

    Teranyar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR), Jamieson Greer pekan lalu tak lama setelah Trump menetapkan tarif impor untuk Indonesia.

    Airlangga menyebut, perundingan telah mencapai kemajuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mencakup mengenai isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

    Dia menuturkan, Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan kembali perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan hingga menjelang tanggal pemberlakuan 1 Agustus 2025.

    “Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progress perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” ujar Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/7/2025).

    Airlangga menuturkan, RI ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Salah satu bentuk keseriusan Indonesia adalah penandatanganan MoU yang dilakukan perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang Energi dan Pertanian dengan perusahaan dan Asosiasi Usaha AS untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi.

    Selain itu, Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis (critical minerals). Airlangga menuturkan, AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals.

    “Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ungkapnya.

    Dalam konferensi pers terpisah, Airlangga juga mengungkap Pemerintah Indonesia be melakukan investasi besar-besaran ke Negeri Paman Sam melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sekaligus meningkatkan impor dari AS guna menekan surplus neraca perdagangan Indonesia.

    Airlangga menyampaikan, Indonesia menyiapkan anggaran hingga US$34 miliar atau sekitar Rp551,1 triliun (kurs US$1=Rp16.209) untuk menopang strategi ini.

    Nilai tersebut mencakup pembelian komoditas dari AS dan investasi, termasuk melalui BUMN serta Danantara yang baru dibentuk pada Februari 2025.

    “[Perjanjian tersebut termasuk] terkait dengan rencana investasi, termasuk di dalamnya oleh BUMN dan Danantara,” ujar Airlangga.

    Prabowo Bakal Temui Trump?

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membuka kemungkinan untuk Presiden Prabowo Subianto bertemu langsung dengan Presiden Donald Trump untuk negosiasi tarif impor 32%.

    Menurut Prasetyo, ada kemungkinan bagi Prabowo untuk langsung bertemu dengan Trump guna menegosiasi kembali tarif impor timbal balik itu.

    “Ada [kemungkinan Prabowo bertemu Trump]. Ada, tapi saya belum bisa memastikan kapan,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Prasetyo juga menuturkan, pemerintah belum mengatur jadwal kunjungan itu. Saat ini, Prabowo tengah berkunjung ke beberapa negara yang diawali sejak pekan lalu dari Arab Saudi, Brasil, Belgia dan Prancis.

    Meski demikian, dia menyebut keinginan Prabowo untuk langsung bernegosiasi itu ada.

    “Ya, sebagai sebuah upaya tentu ada. Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump,” ucap politisi Partai Gerindra itu.

  • Riset Global Tunjukkan Risiko Paparan BPA pada Galon Guna Ulang

    Riset Global Tunjukkan Risiko Paparan BPA pada Galon Guna Ulang

    Jakarta: Sejumlah penelitian global menunjukkan paparan Bisphenol A (BPA), bahan kimia pembentuk plastik keras seperti galon guna ulang dengan bahan polikarbonat dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

    BPA yang kerap ditemukan dalam kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kelainan neurobehavioral.

    Penelitian dari Harvard College (2009) mencatat bahwa hanya dalam satu minggu penggunaan kemasan plastik polikarbonat, kadar BPA dalam urin meningkat hingga 69%.

    Riset serupa di Kenya pada 2024 menemukan bahwa seluruh sampel kemasan plastik polikarbonat, baik baru maupun bekas, meluruhkan BPA melebihi batas asupan harian yang dapat ditoleransi (TDI) sebesar 4 μg/kg berat badan per hari, yang ditetapkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2023.

    BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu senyawa yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan jangka panjang yang bersifat akumulatif membuat efeknya kerap luput dari perhatian konsumen. 

    Menyikapi hasil riset terbaru, EFSA  menurunkan ambang batas TDI BPA secara drastis pada April 2023 menjadi 0,2 ng/kg berat badan. Angka ini 20.000 kali lebih rendah dari standar sebelumnya pada 2015.

    Perubahan ini mendorong langkah regulasi yang lebih ketat. Pada 19 Desember 2024, Komisi Eropa secara resmi melarang total penggunaan BPA dalam semua bahan yang bersentuhan dengan makanan dan minuman. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swedia, dan Tiongkok juga telah menerapkan larangan serupa.

    Baca juga: Penyebab, Bahaya, dan Cara Membersihkan Galon Air Minum Berlumut

    Di Indonesia, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) melakukan investigasi lapangan akhir 2024. Temuannya, hampir 40% galon guna ulang yang beredar telah melewati batas usia aman. 
    Sebagian galon bahkan telah digunakan 2-4 tahun. Ini jauh di atas rekomendasi aman dari pakar polimer Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid, yakni satu tahun atau maksimal 40 kali isi ulang.

    “Ganula itu seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan,” kata Ketua KKI, David Tobing. “Semakin tua usia pakai galon guna ulang, semakin banyak BPA yang bisa luruh ke dalam air minum,” tambahnya.

    Sementara itu, BPOM juga mencatat hasil serupa. Dalam uji post-market Januari 2022, ditemukan 33% sampel dari distribusi dan 24% dari produksi menunjukkan migrasi BPA yang mendekati ambang bahaya. Kelompok rentan seperti bayi 6–11 bulan dan anak 1–3 tahun masing-masing berisiko 2,4 kali dan 2,12 kali lebih tinggi terpapar BPA dibanding orang dewasa.

    Menanggapi temuan ini, BPOM mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024 yang mewajibkan label peringatan “Berpotensi Mengandung BPA” pada galon guna ulang berbahan polikarbonat. 
    Meski menghadapi penolakan industri, aturan ini diberi masa transisi hingga 2028. Namun, David Tobing mendesak agar penerapan label dipercepat dan regulasi batas usia pakai galon segera diberlakukan demi perlindungan konsumen.

    Jakarta: Sejumlah penelitian global menunjukkan paparan Bisphenol A (BPA), bahan kimia pembentuk plastik keras seperti galon guna ulang dengan bahan polikarbonat dapat menimbulkan risiko kesehatan. 
     
    BPA yang kerap ditemukan dalam kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kelainan neurobehavioral.
     
    Penelitian dari Harvard College (2009) mencatat bahwa hanya dalam satu minggu penggunaan kemasan plastik polikarbonat, kadar BPA dalam urin meningkat hingga 69%.

    Riset serupa di Kenya pada 2024 menemukan bahwa seluruh sampel kemasan plastik polikarbonat, baik baru maupun bekas, meluruhkan BPA melebihi batas asupan harian yang dapat ditoleransi (TDI) sebesar 4 μg/kg berat badan per hari, yang ditetapkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2023.
     
    BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu senyawa yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan jangka panjang yang bersifat akumulatif membuat efeknya kerap luput dari perhatian konsumen. 
     
    Menyikapi hasil riset terbaru, EFSA  menurunkan ambang batas TDI BPA secara drastis pada April 2023 menjadi 0,2 ng/kg berat badan. Angka ini 20.000 kali lebih rendah dari standar sebelumnya pada 2015.
     
    Perubahan ini mendorong langkah regulasi yang lebih ketat. Pada 19 Desember 2024, Komisi Eropa secara resmi melarang total penggunaan BPA dalam semua bahan yang bersentuhan dengan makanan dan minuman. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swedia, dan Tiongkok juga telah menerapkan larangan serupa.
     
    Baca juga: Penyebab, Bahaya, dan Cara Membersihkan Galon Air Minum Berlumut
     
    Di Indonesia, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) melakukan investigasi lapangan akhir 2024. Temuannya, hampir 40% galon guna ulang yang beredar telah melewati batas usia aman. 
    Sebagian galon bahkan telah digunakan 2-4 tahun. Ini jauh di atas rekomendasi aman dari pakar polimer Universitas Indonesia, Prof. Mochamad Chalid, yakni satu tahun atau maksimal 40 kali isi ulang.
     
    “Ganula itu seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan,” kata Ketua KKI, David Tobing. “Semakin tua usia pakai galon guna ulang, semakin banyak BPA yang bisa luruh ke dalam air minum,” tambahnya.
     
    Sementara itu, BPOM juga mencatat hasil serupa. Dalam uji post-market Januari 2022, ditemukan 33% sampel dari distribusi dan 24% dari produksi menunjukkan migrasi BPA yang mendekati ambang bahaya. Kelompok rentan seperti bayi 6–11 bulan dan anak 1–3 tahun masing-masing berisiko 2,4 kali dan 2,12 kali lebih tinggi terpapar BPA dibanding orang dewasa.
     
    Menanggapi temuan ini, BPOM mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2024 yang mewajibkan label peringatan “Berpotensi Mengandung BPA” pada galon guna ulang berbahan polikarbonat. 
    Meski menghadapi penolakan industri, aturan ini diberi masa transisi hingga 2028. Namun, David Tobing mendesak agar penerapan label dipercepat dan regulasi batas usia pakai galon segera diberlakukan demi perlindungan konsumen.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • RI Bisa Untung Besar dari IEU-CEPA, Asal Aturan Asal Bahan Baku Fleksibel

    RI Bisa Untung Besar dari IEU-CEPA, Asal Aturan Asal Bahan Baku Fleksibel

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Uni Eropa mencapai perjanjian perdagangan melalui Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. Indonesia dinilai bisa untung banyak dari kesepakatan itu apabila ada fleksibilitas dalam aturan asal bahan baku.

    Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Riandy Laksono menilai tercapainya kesepakatan IEU-CEPA menjadi kabar positif, terutama bagi sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki.

    Dia menjelaskan pasar Uni Eropa merupakan salah satu yang terbesar di dunia untuk produk tekstil dan alas kaki. Hanya saja, selama ini, negara-negara Afrika lebih dominan sebagai mitra dagang utama kawasan tersebut karena mendapat akses preferensial.

    “IEU-CEPA akan membantu levelling the playing field [menyetarakan kondisi persaingan] dengan negara-negara yang selama ini sudah mendapatkan akses khusus ke Uni Eropa seperti negara-negara Afrika,” ujar Riandy kepada Bisnis Senin (14/7/2025).

    Dia pun menyoroti pentingnya fleksibilitas aspek rules of origin (ROO) atau aturan asal barang dalam implementasi IEU-CEPA. Dalam kasus ini, ROO akan menentukan apakah produk Indonesia layak mendapatkan tarif rendah atau bahkan 0% di Eropa.

    Menurutnya, perlu ada fleksibilitas dalam pengakuan asal bahan baku agar industri domestik bisa tetap kompetitif.

    Masalahnya, bahan baku untuk tekstil dan alas kaki produk Indonesia selama ini banyak bergantung dari pasokan negara kawasan Asean fan China. Misalnya, catat Riandy, impor bahan baku Indonesia dari China mencapai 25%.

    Dia mengaku mendengar bahwa ROO untuk tekstil akan mengizinkan kumulasional bahan baku dari negara yang juga memiliki perjanjian dagang bebas dengan Uni Eropa.

    “Jadi ini berita bagus buat kita, karena artinya semakin fleksibel dalam sourcing [mencari sumber] bahan baku,” kata Riandy.

    Selain manfaat dagang, Riandy menilai IEU-CEPA juga membuka peluang penting dalam diversifikasi sumber investasi asing langsung (FDI). Dia menggarisbawahi pentingnya peran Eropa dalam investasi hijau. 

    Oleh sebab itu, Riandy mendorong agar pemerintah bisa menarik investasi Uni Eropa terutama untuk memperkuat agenda transisi ke energi hijau.

    “Ini utamanya sangat relevan buat investasi di hilirisasi nikel. Saat ini pangsa terbesar nikel olahan kita adalah China. Investasi dari Uni Eropa akan membantu mendorong nikel kita lebih punya standar hijau dan diterima di negara-negara maju,” tutupnya.

    Pasar Besar Uni Eropa

    Secara historis, hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara Eropa memang tidak terlalu signifikan. Berdasarkan data Harvard Growth Lab, nilai ekspor produk asal Indonesia ke Eropa tak pernah melebihi US$29 miliar atau sekitar Rp469,8 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS) sejak 1995.

    Data terbaru pada 2023 misalnya, nilai ekspor ke Eropa hanya sebesar US$24,3 miliar atau setara 8,46% dari total nilai ekspor Indonesia secara global (US$287 miliar). Sebagai perbandingan, nilai ekspor ke Asia mencapai US$188 miliar atau 65,5% dari total nilai ekspor Indonesia secara global.

    Padahal, Uni Eropa merupakan wilayah pengimpor produk-produk yang banyak diproduksi di Indonesia. Contoh nyata adalah tekstil dan agrikultur.

    Dua sektor itu kini terancam tarif impor 32% yang diterapkan AS untuk produk asal Indonesia. Masalahnya, sejak 1995, sektor tekstil dan agrikultur selalu berkontribusi lebih dari 50% dari nilai total barang ekspor Indonesia ke AS (pengecualian pada krisis finansial Asia 1997 dan 1998).

    Ancaman tarif tinggi Presiden AS Donald Trump memaksa eksportir produk tekstil dan agrikultur asal Indonesia mencari pasar baru. Tak berlebih rasanya menyebut Eropa sebagai wilayah paling strategis sebagai pasar ekspor baru itu.

    Dari tahun ke tahun, Eropa merupakan wilayah pengimpor produk tekstil dan agrikultur terbesar secara global.

    Pada 2023 misalnya, Eropa mengimpor produk tekstil sekitar US$521 miliar atau setara 40% dari total nilai impor global sebesar US$1,3 triliun. Eropa turut mengimpor produk agrikultur sekitar US$969 miliar atau setara 38,76% dari total nilai impor global sebesar US$2,5 triliun.

    Sementara pada 2023, nilai ekspor produk tekstil Indonesia ke Eropa senilai US$3,49 miliar. Jumlah itu hanya setara 0,66% dari total nilai impor produk tekstil Eropa secara global (US$521 miliar) dan 17,48% dari total nilai ekspor produk tekstil Indonesia secara global (US$20 miliar).

    Artinya, peluang membuka pasar ekspor produk tekstil dan agrikultur asal Indonesia ke Eropa sangat besar, terlebih usai tercapai perjanjian IEU-CEPA.

    Adapun, Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia pada Minggu (13/7/2025) waktu setempat. Pada pertemuan tersebut, kedua pimpinan negara resmi merampungkan negosiasi dan menyepakati Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA.

    Perjanjian kemitraan ekonomi secara menyeluruh antara kedua negara itu memakan waktu selama satu dekade dalam rangka negosiasi dan akhirnya baru disepakati melalui perundingan panjang.

    Dalam keterangan pers bersama di Brussel, Prabowo berterima kasih kepada Presiden von der Leyen yang telah menerimanya pada Minggu siang ini. Dia menyampaikan bahwa pertemuan itu menunjukkan kedua negara memiliki hubungan baik.

    Prabowo lalu mengumumkan bahwa pada hari ini kedua negara juga telah mencapai kesepakatan pada IEU-CEPA, yang dinilainya merupakan suatu terobosan.

    “Setelah 10 tahun negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan terhadap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” ujarnya kepada awak media, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

  • Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis

    Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis

    Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) berjabat tangan saat keduanya bertemu di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025). ANTARA/HO-EC/Dati Bendo.

    Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuka diskusi terkait rencana membentuk Kemitraan Strategis untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa di berbagai sektor. Diskusi tersebut berlangsung saat pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Belgia, Minggu (13/7), yang merupakan kunjungan pertama Presiden Prabowo di markas Uni Eropa.

    “Eropa dan Indonesia berbagi komitmen mendalam yang sama untuk memelihara perdamaian, menjaga stabilitas, dan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada aturan. Jadi, hari ini, kami berdiskusi untuk meningkatkan hubungan kita menuju Kemitraan Strategis. Ini akan menjadi komitmen jangka panjang, yang berdasarkan kepada rasa saling percaya, hubungan timbal balik, dan hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat jumpa pers bersama Presiden Prabowo di Kantor Komisi Eropa selepas pertemuan.

    Bagi von der Leyen, Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Uni Eropa juga akan memperkuat hubungan strategis antara Uni Eropa dan ASEAN, mengingat Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN dan salah satu mitra strategis Uni Eropa di ASEAN.

    “Jadi, kami membuka diskusi itu dan saya berharap kami dapat membuat pencapaian penting bersama-sama,” sambung von der Leyen.

    Dalam pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen, Indonesia dan Uni Eropa juga berhasil merampungkan negosiasi perjanjian ekonomi komprehensif (I-EU CEPA) setelah perundingan itu berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Presiden Prabowo menyebut kesepakatan politik mengenai I-EU CEPA itu sebagai peristiwa bersejarah dan terobosan dalam hubungan Indonesia-Uni Eropa.

    Sementara itu, Presiden von der Leyen menilai keberhasilan Indonesia dan Uni Eropa merampungkan negosiasi CEPA menjadi pesan kuat bagi negara-negara lain di dunia mengenai pentingnya kerja sama, dan merawat hubungan jangka panjang antarmitra, terutama di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi global yang penuh gejolak dan serba tidak pasti.

    “Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda. Pesan yang kita kirimkan hari ini kuat dan jelas. Di tengah masa-masa sulit, beberapa justru memilih untuk menutup diri dan memilih perpecahan, tetapi Indonesia dan Eropa memilih jalan yang berbeda, yaitu satu dalam keterbukaan, kerja sama, dan berbagi peluang,” kata Presiden von der Leyen.

    “Anda selalu diterima di sini dan Anda dapat mengandalkan Eropa,” sambung Presiden Komisi Eropa kepada Presiden Prabowo.

    Sumber : Elshinta.Com

  • 10
                    
                        Kampung Haji Indonesia Berjarak 400 Meter dari Masjidil Haram, Disetujui MBS
                        Nasional

    10 Kampung Haji Indonesia Berjarak 400 Meter dari Masjidil Haram, Disetujui MBS Nasional

    Kampung Haji Indonesia Berjarak 400 Meter dari Masjidil Haram, Disetujui MBS
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyatakan, kampung haji yang khusus menampung jamaah Indonesia akan terletak 400 meter dari
    Masjidil Haram
    , tempat berdirinya Kabah.
    Rosan mengatakan, Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud sudah menyetujui rencana pembangunan kampung haji itu saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Jeddah, Arab Saudi, pekan lalu.
    “Beliau (Pangeran MBS) menyetujui permintaan dari Bapak Presiden untuk menjadikan kampung Indonesia Village yang lokasinya itu tidak terlalu jauh, 400 meter dari Masjidil Haram,” kata Rosan di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025), dikutip dari 
    Antara.
    Lokasi
    kampung haji Indonesia
    di Mekkah ini diharapkan dapat memberi kemudahan akses jamaah yang ingin menuju Masjidil Haram.
    Selain soal
    Kampung Haji Indonesia
    , Rosan juga telah menandatangani kerja sama dengan ACWA Power yang merupakan perusahaan bidang energi terbarukan dari Sovereign Wealth Fund milik Arab Saudi, yakni PIF.
    “Saya kebetulan tanda tangan dengan Danantara dan ACWA, yang di mana adalah perusahaan dari PIF, sovereign wealth funding, mereka yang bergerak dalam bidang clean energy,” kata Rosan.
    Adapun dalam pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama menyediakan pelayanan terbaik untuk jamaah haji Indonesia.
    Tidak hanya soal haji, Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan energi.
    Dua negara sepakat saling mendukung target masing-masing untuk mencapai Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045.
    Presiden Prabowo dan Pangeran MBS kemudian juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama pada 10 bidang, yang mencakup ekonomi digital dan inovasi; sistem hukum dan penegakan hukum; tenaga kerja dan sumber daya manusia; kebudayaan; pariwisata; olahraga dan kepemudaan; pendidikan dan riset; industri dan pertambangan; pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan; kemudian konektivitas via udara antara dua negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Riset Ilmiah Global Buktikan Bahaya BPA pada Galon Guna Ulang, Hanya Satu Minggu Kadar BPA dalam Urin Meningkat 69 Persen

    Riset Ilmiah Global Buktikan Bahaya BPA pada Galon Guna Ulang, Hanya Satu Minggu Kadar BPA dalam Urin Meningkat 69 Persen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ratusan riset ilmiah dari berbagai negara secara konsisten menunjukkan bahaya Bisphenol A (BPA) berpotensi mengganggu sistem hormon manusia. BPA merupakan bahan kimia pembentuk plastik keras seperti galon guna ulang atau ganula dengan bahan polikarbonat.

    BPA berbahaya pada sistem hormon manusia karena kerap ditemukan dalam kemasan pangan, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang. Keberadaan BPA ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan reproduksi, hingga kelainan neurobehavioral.

    Penelitian dari Harvard College (2009) mencatat bahwa hanya dalam satu minggu penggunaan kemasan plastik polikarbonat, kadar BPA dalam urin meningkat hingga 69%. Riset serupa di Kenya pada 2024 menemukan bahwa seluruh sampel kemasan plastik polikarbonat, baik baru maupun bekas, meluruhkan BPA melebihi batas asupan harian yang dapat ditoleransi (TDI) sebesar 4 μg/kg berat badan per hari, yang ditetapkan Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) pada 2023.

    BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu senyawa yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Paparan jangka panjang yang bersifat akumulatif membuat efeknya kerap luput dari perhatian konsumen.

    Menyikapi hasil riset terbaru, EFSA menurunkan ambang batas TDI BPA secara drastis pada April 2023 menjadi 0,2 ng/kg berat badan—angka ini 20.000 kali lebih rendah dari standar sebelumnya pada 2015.

    Perubahan ini mendorong langkah regulasi yang lebih ketat. Pada 19 Desember 2024, Komisi Eropa secara resmi melarang total penggunaan BPA dalam semua bahan yang bersentuhan dengan makanan dan minuman. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Swedia, dan Tiongkok juga telah menerapkan larangan serupa.

  • Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing

    Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing

    Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saat menemui Presiden Dewan
    Uni Eropa
    , Presiden RI
    Prabowo Subianto
    membuka pintu untuk kampus asing yang hendak berinvestasi di Indonesia. 
    “Kampus, universitas juga diterima di Indonesia sekarang. Dan saya pikir ini sangat penting, yaitu
    interaksi budaya

    pendidikan
    antara kami berdua, antara Eropa dan Indonesia, saya pikir sangat penting,” kata Prabowo dalam penyampaian pernyataan bersama Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025).
    Sudah banyak mahasiswa dari Indonesia yang menuntut ilmu di Eropa. Ada 8 juta WNI yang mengunjungi kota-kota di Eropa setiap tahunnya.
    “Kami juga mengirimkan 3.394 mahasiswa setiap tahun, yang didanai oleh pemerintah kami untuk belajar di Eropa, dan hingga saat ini kami telah mendanai 11.784 mahasiswa,” ujarnya.
    “Dan ini di luar mahasiswa yang datang ke Eropa untuk belajar sendiri. Jadi, ini semua disponsori pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar di Eropa,” imbuh Prabowo.
    Selain itu, Prabowo juga membuka pintu untuk investasi Eropa di
    sektor kesehatan
    di Indonesia.
    “Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka banyak sektor untuk
    partisipasi asing
    . Sekarang kami membuka sektor kesehatan. Setiap rumah sakit atau institusi medis asing dapat membuka anak perusahaan atau institusi afiliasinya di Indonesia,” ujar Prabowo.
    Prabowo mengatakan, kini Indonesia mengizinkan rumah sakit asing dibuka di RI. Kemudian, Prabowo mengungkit Eropa sebagai tujuan utama wisatawan Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BKSAP: Schengenmultientry strategis bangun peradaban kolaboratif

    BKSAP: Schengenmultientry strategis bangun peradaban kolaboratif

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengapresiasi fasilitas visa Schengen multientry bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negara-negara Uni Eropa untuk kedua kalinya sebagai langkah strategis dalam membangun peradaban kolaboratif.

    “Ini adalah langkah strategis untuk membangun peradaban kolaboratif. Kita bicara tentang masa depan yang lebih terbuka, di mana masyarakat Indonesia dapat menjalin kerja sama lebih luas di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, hingga budaya,” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan kebijakan visa itu juga hadir seiring dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA.

    Menurut dia, perjanjian perdagangan bebas itu membuka peluang besar bagi ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa dan mendorong kolaborasi investasi serta pertukaran tenaga kerja profesional yang lebih dinamis.

    Untuk itu, dia mengingatkan Indonesia harus segera sigap memanfaatkan peluang ini dengan membangun ekosistem dukungan di dalam negeri.

    “Baik dari sisi kesiapan pelaku usaha, UMKM, sektor pariwisata, maupun pemanfaatan konektivitas antar masyarakat yang lebih erat,” ucapnya.

    BKSAP DPR RI, kata dia, mendorong seluruh elemen bangsa pelaku usaha, profesional muda, komunitas diaspora, sektor pendidikan, hingga generasi muda untuk aktif menyambut momentum tersebut.

    “Kolaborasi lintas kawasan bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah menjadi kenyataan yang harus direspon dengan kesiapan dan inovasi,” kata dia.

    Sebelumnya, Minggu (13/7), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan fasilitas terbaru yang diberikan kepada warga negara Indonesia (WNI), khususnya mereka yang berkunjung ke negara-negara anggota Uni Eropa untuk kedua kalinya.

    Dalam sesi pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Minggu, von der Leyen mengatakan Uni Eropa mengadopsi kebijakan visa cascade untuk paspor Indonesia yang mengajukan visa Schengen.

    “Artinya, mulai dari sekarang warga negara Indonesia yang berkunjung ke Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan visa Schengen yang berjenis multientry,” kata Presiden Komisi Eropa saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Prabowo.

    Pemilik visa Schengen multientry dapat masuk ke wilayah Uni Eropa berulang kali dengan satu dokumen visa yang sama.

    Menurut von der Leyen, kebijakan itu dapat mempermudah warga Indonesia yang ingin berkunjung, belajar, dan berjejaring di Uni Eropa.

    “Intinya, kami ingin membangun jembatan antarmasyarakat (Indonesia dan Uni Eropa),” kata von der Leyen.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`

    Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`

    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pernyataan pers bersama di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut bahwa Indonesia dan Uni Eropa memiliki kesamaan nilai, termasuk dalam semboyan nasional yang menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Hal itu disampaikannya dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025).

    “Kita sama-sama merupakan demokrasi yang dinamis dan beragam. Faktanya, kami mengetahui bahwa semboyan nasional Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dalam keberagaman. Salah satu semboyan inti Uni Eropa adalah united in diversity, bersatu dalam keberagaman,” kata Ursula.

    Menurut Ursula, hal tersebut menunjukkan bahwa Eropa dan Indonesia memiliki nilai dan ambisi yang sama. Dia lalu mencontohkan kesamaan yang lain antara kedua pihak, seperti komitmen pada transisi energi bersih yang tidak meninggalkan siapa pun.

    “Dan saya sangat senang bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) kita telah menjadi sukses,” kata dia.

    Ursula mengatakan pertemua tersebut juga menandai tercapainya kesepakatan politik terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa setelah sepuluh tahun perundingan. Dia menyatakan bahwa perjanjian ini merupakan langkah besar dalam kemitraan jangka panjang antara kedua pihak.

    CEPA dinilainya akan membuka peluang besar bagi sektor perdagangan, pertanian, otomotif, dan jasa, serta memperkuat rantai pasok bahan mentah penting yang mendukung transisi digital dan energi bersih. Ursula menyampaikan bahwa Eropa menginginkan pasokan yang tidak hanya aman tetapi juga bertanggung jawab, dengan menghormati lingkungan, masyarakat lokal, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.

    Uni Eropa juga menilai Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan salah satu mitra penting dalam rantai pasok global, meskipun saat ini masih menempati posisi kelima dalam hubungan dagang.

    “Saat ini, Indonesia hanya merupakan mitra dagang kelima Uni Eropa di kawasan tersebut, dan penerima investasi asing langsung kelima terbesar dari Uni Eropa di antara negara-negara ASEAN. Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” kata dia.

    Sementara itu, Presiden Prabowo menegaskan ingin lebih banyak kehadiran dan partisipasi Eropa di perekonomian Indonesia. Prabowo mengatakan bahwa Eropa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas global.

    Eropa dinilai sebagai mitra strategis di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan.

    “Eropa adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan. Sementara kami memiliki sumber daya yang krusial,” ujarnya.

    Prabowo juga menyatakan keinginan agar kerja sama dengan Eropa terus ditingkatkan, mengingat Eropa masih dipandang sebagai pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan modern. Presiden Prabowo melaksanakan lawatan resmi ke Brussels, Belgia, untuk memenuhi undangan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

    Di Brussels, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden Dewan Eropa António Costa dan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.

    Sumber : Antara

  • Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen

    Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen

    Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    menyebutkan bahwa hampir semua tarif perdagangan antara Indonesia dan
    Uni Eropa
    akan menjadi nol persen.
    Prabowo mengatakan, hal tersebut merupakan buah dari kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (
    CEPA
    ) yang akan menjadi kerangka kerja sama
    perdagangan bebas
    antara kedua kawasan.
    “Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough. Semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi kita sudah punya sekarang Perjanjian Komprehensif Ekonomi, Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa, yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi
    free trade agreement
    ya,” ujar Prabowo di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025), dikutip dari 
    YouTube 
    Sekretariat Presiden.
    “Hampir semua tarif kita sudah selesai ya, hampir semuanya 0 persen. Jadi ini saya katakan terobosan baru,” imbuh dia.
    Prabowo mengeklaim, perjanjian ini membuka akses yang sangat besar bagi Indonesia ke pasar Uni Eropa yang memiliki populasi ratusan juta jiwa dan kekuatan ekonomi besar di tingkat global.
    “Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih. Total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar,” kata Prabowo.
    Prabowo menilai pencapaian ini menjadi momen penting dan strategis di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.
    Dengan terwujudnya CEPA, Indonesia memiliki alternatif mitra dagang yang kuat dan dapat diandalkan.
    “Alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia sekarang, kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” imbuhnya.
    Kesepakatan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa ini juga diharapkan dapat memperkuat ekspor Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kemitraan ekonomi kedua kawasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.