Negara: Belarus

  • Tentara Belarus Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Ukraina selama Sebulan, Ancang-Ancang Perang? – Halaman all

    Tentara Belarus Gelar Latihan Militer Dekat Perbatasan Ukraina selama Sebulan, Ancang-Ancang Perang? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Belarus akan melakukan latihan militer di dekat perbatasan Ukraina dari 8 Januari hingga 31 Januari.

    Demikian diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Belarusia pada Rabu (8/1/2025), dikutip dari NV.

    Latihan tersebut akan diawasi oleh kepala Komite Eksekutif Distrik Homel, menurut kementerian.

    Adapun latihan yang dimaksud di antara mulai dari menerima dan memperlengkapi sepenuhnya pasukan cadangan dari pasukan teritorial dengan menggunakan sumber daya mobilisasi lokal.

    Kemudian pelatihan penyegaran bagi komandan pasukan teritorial dalam mengelola unit mereka.

    Lalu mempersiapkan prajurit cadangan untuk tugas yang diberikan, termasuk operasi gabungan dengan unit teknik Angkatan Bersenjata.

    Menerima dan memperlengkapi sepenuhnya pasukan cadangan dari pasukan teritorial dengan menggunakan sumber daya mobilisasi lokal.

    Pelatihan penyegaran bagi komandan pasukan teritorial dalam mengelola unit mereka.

    Mempersiapkan prajurit cadangan untuk tugas yang diberikan, termasuk operasi gabungan dengan unit teknik Angkatan Bersenjata.

    Sebelumnya, proyek pemantauan Belarusia Belaruski Hajun melaporkan bahwa Belarus telah mulai meningkatkan kehadiran militernya di dekat perbatasan Ukraina, mengerahkan pasukan tambahan ke daerah tersebut.

    Gertak NATO

    Usulan perubahan doktrin nuklir Rusia juga membuat pendukung setianya, Belarus, semakin garang.

    Pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, mengatakan bahwa negerinya tidak bisa disenggol-senggol oleh NATO karena risikonya adalah perang nuklir.

    Hal ini mengacu pada pasukan NATO pimpinan AS dan pasukan Polandia yang telah berkumpul di wilayah perbatasan dengan Belarus.

    “Begitu mereka menyerang kami, kami menggunakan senjata nuklir. Dan Rusia terlibat untuk kami,” kata Lukashenko pada Jumat (27/9/2024).dikutip dari Russia Today.

    Ia mengingatkan, jika nuklir telah ‘bicara’ maka perang dunia 3 langsung pecah.

    “Setiap serangan terhadap Belarus akan memicu perang dunia ketiga,” ujarnya.

    Awal minggu ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan amandemen terhadap doktrin nuklir negara tersebut. Berdasarkan perubahan tersebut, respons nuklir dapat dipicu jika Rusia atau Belarus menjadi sasaran agresi menggunakan senjata konvensional oleh negara non-nuklir, tetapi dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir.

    Pemimpin Belarus itu juga mengklaim bahwa AS dan Polandia telah memperkuat pasukan mereka di sepanjang perbatasan dan bahwa para pemimpin NATO di Warsawa “sudah bergotong royong.”

    Lukashenko mengakui bahwa jika Minsk menggunakan senjata nuklir, Barat kemungkinan akan menanggapi dan menargetkan Rusia juga, yang akan mendorong Moskow untuk mengerahkan seluruh persenjataannya.

    “Ini sudah menjadi perang dunia. Barat juga tidak menginginkan ini. Mereka belum siap untuk ini. Namun, kami katakan terus terang kepada mereka – batas toleransinya adalah perbatasan negara. Jika mereka menginjaknya, responsnya akan segera,” katanya.

    Lukashenko menyerukan penyelesaian konflik Ukraina sesegera mungkin dan untuk “menghentikan perang ini” sebelum garis merah apa pun dilanggar. Ia menyatakan keyakinannya bahwa “hubungan normal antarmanusia” dapat dipulihkan seiring berjalannya waktu dan menekankan bahwa eskalasi lebih lanjut harus dihindari. 

    “Kita sudah membuat lebih dari cukup kesalahan. Kita perlu mencapai kesepakatan.”

    Meskipun Minsk tidak memiliki persenjataan atomnya sendiri, tahun lalu Putin memerintahkan senjata nuklir taktis Rusia untuk ditempatkan di Belarus dan mengisyaratkan bahwa Moskow akan melindungi negara itu jika diserang.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Hendra Kurniawan)

  • Apa Itu Doktrin Nuklir Baru Putin? Jalan Menuju Perang Dunia ke-3

    Apa Itu Doktrin Nuklir Baru Putin? Jalan Menuju Perang Dunia ke-3

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Rusia secara resmi mengesahkan doktrin nuklir baru yang disebut sebagai Dasar-dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir, Selasa (19/11/2024).

    Doktrin yang tertulis sepanjang empat halaman ini menguraikan kondisi dan ancaman yang dapat memicu penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.

    Hal ini terjadi di tengah perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, dengan fokus utama Moskow untuk merebut secara penuh wilayah Donbass dan Krimea.

    “Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu, atau sekutunya Belarusia, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka,” kata doktrin baru tersebut, yang diteken Presiden Vladimir Putin.

    “Agresi terhadap Federasi Rusia dan (atau) sekutunya oleh negara non-nuklir mana pun dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dianggap sebagai serangan gabungan mereka,” tambah pernyataan itu.

    Ditambahkan pula bahwa senjata nuklir dapat digunakan dalam skenario berikut:

    1. Jika informasi yang dapat dipercaya diterima tentang peluncuran rudal balistik yang menargetkan wilayah Rusia atau sekutunya.

    2. Jika senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya menyerang wilayah Rusia atau sekutunya, atau digunakan untuk menyerang unit atau fasilitas militer Rusia di luar negeri.

    3. Jika dampak musuh pada pemerintah atau fasilitas militer Rusia yang sangat penting dapat melemahkan kemampuan serangan nuklir balasan.

    4. Jika agresi terhadap Rusia atau Belarus yang melibatkan senjata konvensional menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan integritas teritorial mereka.

    5. Jika informasi yang dapat dipercaya diterima tentang lepas landas atau peluncuran pesawat strategis dan taktis, rudal jelajah, pesawat nirawak, kendaraan terbang hipersonik atau lainnya dan penyeberangannya ke perbatasan Rusia.

    Ancaman langsung pada Amerika Serikat (AS)?

    Hal ini sendiri ditekan setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok Washington ke Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia. Secara teknis, rudal yang diizinkan untuk dipakai menyerang Rusia adalah Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS. Rudal ini dapat menempuh jarak sekitar 190 mil.

    Putin mengatakan pada 12 September bahwa persetujuan Barat untuk langkah tersebut akan berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina. Ini dikarenakan infrastruktur dan personel militer NATO harus dilibatkan dalam penargetan dan penembakan rudal.

    “Pencegahan nuklir ditujukan untuk memastikan bahwa musuh potensial memahami keniscayaan pembalasan jika terjadi agresi terhadap Federasi Rusia dan/atau sekutunya,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Bersama-sama, Rusia dan AS mengendalikan 88% hulu ledak nuklir dunia. Putin adalah pengambil keputusan utama Rusia terkait penggunaan persenjataan nuklir Rusia.

    Perubahan dalam doktrin tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan bukan suatu kebetulan bahwa pengumuman versi baru pada hari Selasa diikuti oleh keputusan Washington selama dua hari untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh tersebut untuk menyerang target di Rusia.

    Selama berbulan-bulan, Presiden AS Joe Biden telah mempertimbangkan risiko eskalasi semacam itu.

    Meski begitu, peneliti senior di lembaga pemikir pertahanan dan keamanan Royal United Services Institute di Inggris, Jack Watling, mengatakan penggunaan rudal jarak jauh Barat ke wilayah Rusia ‘tentu saja tidak akan’ memicu respons nuklir Moskow seperti yang ditakutkan sebagian pihak di Barat.

    “Namun Rusia dapat meningkatkan berbagai cara untuk mengenakan biaya kepada Barat, mulai dari sabotase bawah laut hingga penggunaan proksi untuk mengganggu perdagangan di Bab Al Mandab selat di lepas Laut Merah tempat serangan terhadap pengiriman barang dikaitkan dengan pemberontak Houthi Yaman,” ujarnya kepada AP.

    Di sisi lain, peneliti Carnegie Russia and Eurasia Center, Tatiana Stanovaya, mencatat bahwa situasi saat ini memberi Putin godaan besar untuk melakukan eskalasi dan menandai ‘titik kritis yang sangat berbahaya’.

    “Putin mungkin ingin memberi Barat dua pilihan yang sulit: ‘Apakah Anda menginginkan perang nuklir? Anda akan mendapatkannya,’ atau ‘Mari kita akhiri perang ini sesuai dengan ketentuan Rusia,’” tulisnya di X.

    (pgr/pgr)

  • Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 148 150 Kurikulum Merdeka:Cut Nyak Dien and Teuku Umar

    Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 148 150 Kurikulum Merdeka:Cut Nyak Dien and Teuku Umar

    Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 148 150 Kurikulum Merdeka: Cut Nyak Dien and Teuku Umar

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut kunci Jawaban Bahasa Inggris kelas 10 SMA halaman 148 150.

    Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal-soal Bahasa Inggris.

    Pada bagian ini, membahas tentang materi Vocabulary Exercise.

    Simak ulasan selengkapnya di sini.

    Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 148 150

    Soal Halaman 148

    VOCABULARY EXERCISE

    Perintah:

    Complete the following sentences using the words in the box. If needed, you may change the parts of speech.

    (Lengkapi kalimat-kalimat berikut ini dengan menggunakan kata-kata dalam kotak. Jika diperlukan, Anda dapat mengubah bagian-bagian kalimatnya).

    Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 148

    1. A man who was arrested in Belarus on May 31 is being charged with treason, but the government officials have     not explained the charges.

    2. Bali is renowned for its beauty. It is called the Goddess Island.

    3. The guerrilla army would avoid any confrontation with large units of enemy troops, but seek and eliminate small groups of soldiers to minimize losses.

    4. In the past, the aristocratic class ruled the society. Their words were listened, followed and applied by people.

    5. During the earthquake, the troops are busy helping people to move. They evacuate women, old people and children to the prepared shelter.

    6. When people go to holy war, their intention is not to get wealth or worldly materials. They do it for the sake of God.

    7. The hijackers finally surrender to the police but they make three demands for the government to fulfill.

    8. One may not  betray his/her own country. If s/he does that, s/he should get a harsh punishment.

    9. After a long investigation, he declared that she was innocent.

    10. The man got four year’s imprisonment for assaulting a police officer. The punishment was given to make him feel a deep regret for having done such a cruel behavior.

    11. Upon returning back from a long journey to Europe, she reclaimed her ownership of the pretty house next  to the lake.

    12. He died as a martyr in the war against Dutch colonization.

    13. “No more tears! .” she said to herself after realizing that the man she loved and she expected to come back was a bandit.

    14. He can’t resist the temptation to pickpocket every time she is in the mall.

    15. As an exile,  she cannot return back to her own town.

    Soal Halaman 150

    TEXT STRUCTURE

    The text about Cut Nyak Dhien is a recount. Recounts are used to tell or write about past events. Remember that a recount consists of an orientation, a series of events, and a reorientation.

    Individually, complete the following chart to find out the text structure of the biographical recount of Cut Nyak Dhien.

    Then, please discuss with your classmates which part of the text is orientation, a series of events, and a reorientation.

    To start the recount by introducing Cut Nyak Dhien

    Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 150

    1.Her birth date and death.

    2. She was a leader of the Acehnese guerilla for 25 years

    3. She was an Indonesian National Hero.

    Supporting paragraph 1

    To tell about her family and first marriage

    4. She was from an Islamic aristocratic family.

    5. She was educated in religion and household matters.

    6. She was beautiful and many people wanted to marry her.

    7. She was finally married to Teuku Cik Ibrahim Lamnga.

    Supporting paragraph 2

    To tell the start of the war on Aceh

    1. The Dutch declared war on Aceh.

    2. The Dutch captured VI mukim and the Sultan’s Palace.

    3. Men fought, women and kids were evacuated.

    4. Ibrahim Lamnga was killed, Cut Nyak Dhien swore to destroy the Dutch

    Supporting paragraph 3

    To tell Cut Nyak Dhien’s 2nd marriage.

    1. Cut Nyak Dhien accepted Teuku Umar’s proposal.

    2. Their marriage greatly boosted the morale of Aceh armies.

    Supporting paragraph 4

    1. To tell Teuku Umar’s role in the war.

    2. The Acehnese declared Holy War against the Dutch.

    3. Undersupplied, Teuku Umar surrendered to Dutch.

    4. The Dutch army welcomed him.

    5. Teuku Umar secretly planned to betray the Dutch.

    6. Teuku Umar used the supplies to help Acehnese.

    Supporting paragraph 5

    1. To tell the killing of Teuku Umar and Cut Nyak Dhien’s response to it.

    2. The Dutch sent a spy to Aceh.

    3. Teuku Umar was killed in Meulaboh.

    4. Cut Nyak Dhien forbid her daughter from crying over Teuku Umar’s death.

    Supporting paragraph 6

    1. To tell Cut Nyak Dhien resistance after her husband died.

    2. Cut Nyak Dhien continued to resist the Dutch.

    3. Cut Nyak Dhien suffered from nearsightedness and arthritis

    4. The number of her troops was also decreasing.

    Concluding paragraph

    To conclude the recount by telling the end Cut Nyak Dhien’s resistance

    1. One of her troops betrayed her.

    2. The Dutch caught Cut Nyak Dhien.

    3. Cut Nyak Dhien was brought to Banda Aceh, then to Sumedang.

    Disclaimer

    – Jawaban di atas hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak.

    – Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Kalimat Pertama Langsung Cibir Rusia, Isi Pidato Lengkap Perdana 2025 Presiden Ukraina Zelensky – Halaman all

    Kalimat Pertama Langsung Cibir Rusia, Isi Pidato Lengkap Perdana 2025 Presiden Ukraina Zelensky – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai yang pertama membuka tahun baru 2025.

    Isi pidao Zelensky berisi tentang harapan kepada rakyat Ukraina untuk bangkit di tengah keterpurukan.

    Pada paragraf pertama pidatonya, Zelensky langsung menyebut Rusia.

    Tak tanggung-tanggung, narasi kejahatan Rusia ia bawa dalam pidato tersebut.

    Ini isi lengkap pidato Zelensky dikutip dari Ukrainska Pravda.

    “Rakyat Ukraina yang terhormat!


    Saya berbicara di depan monumen Ibu Ukraina. Ukraina yang berdiri kokoh, yang tidak menundukkan kepala, yang menatap ke depan, percaya pada masa depannya dan kemenangan atas kejahatan yang dibawa Rusia kepada kita.

    Ukraina dengan pedang dan perisai, yang mampu mengamankan perdamaian yang adil. 

    Melindungi rakyatnya, warna kulitnya, kemerdekaannya. Hari ini saya berbicara kepada semua orang yang menghargai Ukraina, melindungi negaranya, dan yang kata-katanya “Ini negaraku” dipenuhi dengan cinta.

    Saya berterima kasih kepada Anda untuk tahun 2024. Kepada Anda, orang-orang Ukraina, yang mengatasi kesulitan dengan bermartabat.

    Orang-orang yang bangga menjadi orang Ukraina. Saya juga bangga menjadi presiden orang-orang seperti itu, orang-orang Ukraina yang menunjukkan bahwa tidak ada rudal jelajah yang dapat mengalahkan orang-orang yang bersayap.

    Selama tahun ini, tahun kabisat, kita membuktikannya setiap hari. Kita melihatnya kemarin, ketika kita sangat gembira saat 189 warga Ukraina kembali dari tahanan Rusia. Mereka akan merayakan kedatangan tahun baru di rumah.

    Karena kita membawa pulang orang-orang kita, 1.358 orang tahun ini, 3.956 orang [sejak dimulainya invasi besar-besaran]. Ini bukan perkiraan tetapi angka pasti, karena di balik angka-angka ini ada orang-orang, orang-orang kita, orang-orang yang penting bagi kita.

    Dengan setiap orang yang kita bawa pulang, kita juga membawa kembali kehidupan.

    Dan kita semua menangis setiap kali hal ini terjadi. Tidak peduli apakah itu seorang ibu yang meneteskan air mata, atau seorang anak yang akhirnya dapat melihat ayahnya lagi, atau Presiden Ukraina – kita semua menangis, karena kita semua manusia, dan kita semua telah berhasil menjaga cahaya batin kita.

    Cahaya ini telah membantu kita berdiri teguh selama lebih dari 1.000 hari sekarang. Untuk menjadi berani ketika sangat dibutuhkan. Untuk menjadi kuat ketika sangat dibutuhkan. Inilah yang telah dilakukan oleh para guru, dokter, pekerja energi dan transportasi, personel pertahanan udara, dan unit pemadam kebakaran bergerak kita.

    Para prajurit yang telah menembak jatuh 1.310 rudal jelajah dan balistik dan 7.800 pesawat tanpa awak Shahed Iran tahun ini. Hebat! Kami sangat bangga kepada mereka! Kami sangat bersyukur. Kita berhasil melewati tahun ini bersama-sama. Bersama-sama kita mengatasi semua yang terjadi tahun ini: kemenangan dan kekalahan, kemenangan dan tantangan, air mata kegembiraan ketika kita berhasil melakukan apa yang kita tetapkan untuk dilakukan, dan air mata kesedihan ketika kita menghadapi kemunduran dan patah hati.

    Suatu pagi di bulan Juli. Rumah sakit anak-anak Okhmatdyt. Hanya orang-orang lemah dan pengecut yang bertindak seperti itu. Kami tidak akan pernah melupakan mata anak-anak itu. Dan kami tidak akan pernah memaafkan! Ketika kejahatan mendatangkan kematian, kami menanggapinya dengan membentuk rantai manusia. Seperti itulah kekuatan rakyat Ukraina. Persatuan kami terlihat dari angkasa. Tuhan melihatnya. Melihat rakyat kami, anak-anak kami. Dan saya tidak akan pernah melupakan mata anak laki-laki kecil dari Okhmatdyt, mata orang dewasa, yang penuh tekad, kehidupan, energi, dan martabat. Satu anak ini jauh lebih kuat dari Putin. Semua anak kita jauh lebih kuat dari kejahatan Rusia. Anak laki-laki dan perempuan Ukraina, yang memenangkan perang ini, belajar daring dan di ruang bawah tanah, memenangkan olimpiade sains internasional, mengumpulkan uang untuk tentara kita, menghasilkan solusi teknis yang inovatif untuk memperkuat pertahanan kita. Kalian adalah generasi yang luar biasa! Kalian adalah orang-orang yang kami perjuangkan. Kalian adalah orang-orang yang dibela oleh para pahlawan dan prajurit kita. Orang-orang yang bertahan dan memikul kemerdekaan Ukraina di pundak mereka. Di setiap garis depan, di mana keberanian dan kepahlawanan bertempur setiap hari, termasuk hari ini, pada Malam Tahun Baru. Di setiap garis depan. Di timur, di mana situasinya sangat menantang. Namun, kami percaya dan kami tahu: mereka akan berdiri. Prajurit kami akan berdiri. Semangat dan keberanian mereka akan berdiri. Segala sesuatu yang memungkinkan Anda untuk tidak menyerahkan Sumy dan Kharkiv, Kherson dan Zaporizhzhia kami, betapapun Rusia ingin merebut kota-kota itu. Sebaliknya, Anda telah membalas para penjajah dengan membawa perang ke rumah mereka, ke Rusia. Dan mereka yang membawa kejahatan ke tanah kami sekarang menaburnya di tanah mereka, di Oblast Kursk dan tempat-tempat lain yang menjadi sasaran serangan kami, keadilan kami

    Keadilan. Hanya satu kata, tetapi ratusan ribu rakyat kita mendukungnya. Industri pertahanan dan ilmu pengetahuan kita, yang bekerja untuk membuat kita lebih kuat, dengan 30 persen senjata dan peralatan yang digunakan tentara kita di medan perang tahun ini dibuat di Ukraina.

    Saya pernah bertanya kepada seorang insinyur muda di fasilitas produksi pertahanan: “Bagaimana Anda bisa mencapai begitu banyak hal, bagaimana orang-orang ini bisa melakukan begitu banyak hal?” Dia menjawab dengan nada menyindir: “Mereka bukan sekadar manusia, mereka roket.”

    Dan Anda tahu, pada saat itu, saya sangat malu sebagai warga negara karena negara kita telah lama, sejak tahun 90-an, gagal memperhatikan orang-orang itu. Dan saya bangga ketika saya mendengar dalam pertemuan sepanjang tahun bahwa mereka senang bahwa Ukraina membutuhkan mereka. Bahwa Ukraina telah melanjutkan produksi dalam negeri [peralatan pertahanan], rudal, dan untuk pertama kalinya memproduksi lebih dari satu juta pesawat nirawak setahun dan memaksa musuh untuk mempelajari kata-kata Ukraina: Palianytsia, Peklo, Ruta; menggigil karena kata-kata Neptun dan Samsan. Ini semua adalah rudal kita. Rudal buatan Ukraina. Hor, Vampir, Kolibri, KAMIK, Liutyi, Heavy Shot, Fire Point – ini semua adalah pesawat nirawak kita. Pesawat nirawak buatan Ukraina. Ini semua adalah argumen yang kita gunakan untuk mencapai perdamaian yang adil.

    Hanya kekuatan yang dapat menjaminnya. Dan kami telah membuktikan berkali-kali bahwa kami memilikinya. Atlet kami. Oleksandr Khyzhniak, Olha Kharlan, Yaroslava Mahuchikh, semua atlet Olimpiade dan Paralimpiade kami, yang sangat kami dukung dan dukung, bersorak kegirangan saat bendera biru-kuning kami dikibarkan. Kami menerima pukulan dan melawan balik bersama Oleksandr Usyk. Semua ini lebih dari sekadar olahraga. Ini tentang karakter kami. Tentang siapa kami dan apa yang mampu kami lakukan. Ini tentang makna dan simbol. Ini tentang bagaimana pertarungan [Usyk], seperti pertempuran sehari-hari yang dihadapi Ukraina, menunjukkan kepada kita bahwa yang penting bukanlah seberapa besar musuh, tetapi seberapa kuat keinginan Anda. Dan seluruh dunia tercengang. Para pemimpin dunia mengatakan kepada saya dengan terus terang: “Kami belum pernah melihat hal seperti ini, dengan seluruh aula Notre Dame de Paris bertepuk tangan.” Tepuk tangan itu untuk Anda semua. Semua rakyat kita. Seperti inilah rasa hormat terhadap Ukraina. Inilah yang dinamakan kemerdekaan. 

    Ketika kita menolak untuk menyerahkan apa yang menjadi milik kita atau meninggalkan rakyat kita, mereka yang ditawan Rusia, di belakang. Kita akan berjuang untuk setiap orang yang sayangnya masih tinggal di sana. Kita akan berjuang untuk setiap orang yang dipaksa Rusia untuk menduduki, tetapi hati Ukraina mereka gagal diduduki. Dan tidak peduli berapa banyak paspor yang dibagikan oleh kejahatan ini dengan todongan senjata, rakyat kita berkata: “Kalian tidak di sini selamanya, kalian hanya di sini untuk sementara.” Dan semua gulma impor itu tidak akan berakar di tanah kita, tidak akan mengalahkan penduduk asli tanah ini. Saya selalu teringat kisah seorang pria tua Ukraina, yang ditanya oleh penjajah, dalam bahasa Rusia: “Jam berapa sekarang?” Dan dia berkata, dalam bahasa Ukraina: “Sudah waktunya bagi kalian untuk meninggalkan tanah kami.” Inilah kehendak, kehendak yang tidak mungkin diduduki. Dan saya ingin mengatakan kepada semua orang di wilayah yang diduduki sementara yang membawa kehendak ini di dalam diri mereka: Orang Ukraina yang terkasih! Saya tahu bahwa Anda merayakan Tahun Baru sesuai zona waktu kita, dan Anda mendengar kata-kata ini sekarang di Krimea, di Donbas, di Melitopol, di Mariupol – di mana-mana orang menunggu kembalinya Ukraina, dan di mana suatu hari Ukraina akan kembali, agar kita semua bisa bersama lagi. Satu-satunya hal yang akan menghalangi orang Ukraina adalah meja yang besar. 

    Saya tahu bahwa semua orang kita akan bertemu di meja ini, termasuk mereka yang sekarang berada di luar negeri tetapi telah menyimpan Ukraina di hati mereka. Lagu kebangsaan Ukraina akan diperdengarkan pada saat-saat pertama tahun baru di Warsawa, New York, dan Buenos Aires, dan orang-orang di Berlin, Praha, dan Tokyo akan berkata satu sama lain: “Kemuliaan bagi Ukraina!” Dan dunia akan menjawab: “Kemuliaan bagi para pahlawan!” Karena Ukraina tidak sendirian. Karena teman-teman kita berdiri di sisi kita. AS berdiri bersama Ukraina sejak saat-saat pertama perang ini, dan saya percaya bahwa AS akan tetap berada di sisi Ukraina pada saat-saat pertama perdamaian.

    Saya ingat percakapan saya dengan [Presiden AS] Joe Biden setelah dimulainya invasi besar-besaran Rusia. Saya ingat percakapan saya dengan Donald Trump setelah pemilihan umum. Semua percakapan saya dengan anggota Kongres AS, Senator, dan warga Amerika biasa – percakapan dengan orang-orang yang mendukung kami di AS, di Eropa, dan di seluruh dunia. Seruan umum dalam semua percakapan ini adalah ini: Putin tidak akan menang. Ukraina akan menang.

    Saya berterima kasih kepada setiap warga Amerika yang telah mewujudkan kata-kata ini. Saya tidak ragu bahwa Presiden Amerika yang baru bersedia dan mampu mewujudkan perdamaian dan mengakhiri agresi Putin. Ia memahami bahwa perdamaian tidak mungkin terwujud tanpa adanya perdamaian. Karena ini bukanlah pertarungan jalanan yang mengharuskan kedua belah pihak untuk berdamai. Ini adalah agresi besar-besaran dari negara yang gila terhadap negara yang damai. Dan saya percaya bahwa kita, bersama dengan Amerika Serikat, mampu menunjukkan kekuatan yang perlu kita tunjukkan, untuk memaksa Rusia menerima perdamaian yang adil. Itu berarti tidak melupakan atau memaafkan semua yang telah dilakukan Rusia: Bucha, Olenivka, Avdiivka, semua kota dan desa kita yang hancur. Perdamaian yang benar-benar adil tidak dapat dimulai dari awal. Karena skornya tidak 0-0. Skornya adalah ribuan dan ribuan warga Ukraina yang nyawanya direnggut oleh Rusia.

    Hati Ukraina saat ini dipenuhi luka, nama-nama pahlawan kita yang gugur. Semoga tidak ada keluarga lain di dunia yang mengalami hal seperti ini. Saya tidak ingin pemimpin dunia mana pun mengalami perasaan yang saya alami saat memberikan penghargaan anumerta dan melihat mata ibu, istri, dan anak-anak prajurit yang telah mengorbankan hidup mereka untuk Ukraina dan mendengar dari mereka: “Tolong jangan sia-siakan.” Ribuan pria dan wanita kita telah terbunuh. Mereka selalu ada di sini, bersama kita, mereka memandang kita dari surga. Dan kita tidak punya hak untuk mengecewakan mereka, mengkhianati tindakan heroik dan kenangan mereka.

    Setiap hari di tahun baru, saya – dan kita semua – harus terus berjuang demi Ukraina, agar negara itu cukup kuat. Karena hanya Ukraina yang cukup kuat yang didengar dan dihormati, di medan perang dan di meja perundingan.

    Saya berterima kasih kepada semua orang yang berdiri di samping kita, mitra, sekutu, teman, dan pemimpin kita. Pemimpin sejati, yang saya sebut demikian bukan karena ini adalah ungkapan yang umum, tetapi karena mereka telah membuktikan keberanian mereka dengan tindakan mereka. Orang-orang yang tidak takut datang ke Ukraina, mengetahui betapa pentingnya untuk berdiri berdampingan secara fisik. Orang-orang yang bekerja bersama kita lintas jarak dan zona waktu untuk menemukan solusi dan mencapai hasil: Patriot, IRIS, NASAMS dan ATACMS, F-16, Scalps dan Storm Shadows. Inisiatif Ceko untuk memberi Ukraina satu juta peluru. Model Denmark dan ratusan juta yang diinvestasikan dalam produksi dalam negeri. Dua puluh tujuh perjanjian keamanan dan US$40 miliar untuk mendukung tentara kita. Keputusan Uni Eropa untuk memberikan €50 miliar untuk mendukung ekonomi kita. Kelompok Tujuh dan keputusan mereka mengenai US$50 miliar aset Rusia yang dibekukan. Ini adalah usaha internasional yang besar, kemenangan internasional kita yang hebat. Saya berterima kasih kepada mitra kita, berterima kasih kepada Anda, berterima kasih kepada tim. Tentara, pemerintah, Kantor [Presiden Ukraina], parlemen, daerah dan masyarakat, para relawan. Semua orang yang bekerja untuk membuat negara kita lebih kuat dan yang peduli pada rakyat kita.

    Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu Ukraina berdiri dan bertahan. Ukraina akan mencapai perdamaian dan kekuatan. Ukraina akan menjadi Ukraina Eropa. Dan ini bukan sekadar kata-kata. Ini menjadi kenyataan pada bulan Juni tahun ini dengan dibukanya negosiasi mengenai aksesi Ukraina ke UE, sebuah pencapaian bersejarah. Jalan ini tidak dapat diubah lagi. Ukraina akan menjadi anggota Uni Eropa. Dan suatu hari Ukraina akan menjadi anggota NATO, memperkuat Aliansi dan stabilitas di seluruh dunia. Persatuan Eropa menentukan nasib setiap negara di benua itu. Dan persatuan ini harus dihormati oleh semua orang, termasuk Budapest dan Bratislava. Saya tahu bahwa baik rakyat Hongaria maupun Slowakia bersama kita, dengan Ukraina, dengan rakyat Ukraina, di pihak kebenaran. Para pemimpin negara-negara ini juga harus melihat kebenaran. Tidak perlu takut dengan Ukraina di Eropa, tetapi kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk menjauhkan Rusia dari Eropa. Tank-tanknya, misilnya, dan kejahatannya pasti akan menyebar lebih jauh jika Ukraina tidak berdiri teguh. Jika Rusia menjabat tangan Anda hari ini, itu tidak berarti bahwa besok Rusia tidak akan mulai membunuh Anda dengan tangan yang sama. Karena orang Rusia takut pada orang bebas, pada apa yang tidak mereka kenal. Mereka takut pada kebebasan. Mereka lahir di bawah Putin, bersekolah di bawah Putin, mengabdi di bawah Putin, dan mati karena ide-idenya yang gila.

    Itulah sebabnya hari ini sangat penting untuk mendukung semua orang yang berjuang demi kebebasan mereka. Orang-orang di Chișinău yang menolak tidak akan melepaskan kebebasan mereka. Orang-orang di Tbilisi yang berjuang demi masa depan mereka. Dan saya yakin suatu hari nanti kita semua akan berkata: “Hidup Belarus!”

    Rakyat Ukraina yang terhormat! 

    Semoga tahun 2025 menjadi tahun kita, tahun Ukraina. Kita tahu kita tidak akan dianugerahi perdamaian. Namun, kita akan melakukan segalanya untuk menghentikan Rusia dan mengakhiri perang ini. Itulah yang kita semua inginkan.

    Ibu Ukraina menjaga kita semua. Ia berhak atas kedamaian. Itulah yang saya harapkan untuk kita semua. Tahun depan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk mencapainya, baik sebagai Presiden Ukraina maupun warga negara Ukraina. Dan saya akan tahu bahwa saya tidak sendirian, bahwa jutaan orang Ukraina melakukan hal yang sama di sisi saya. Bangsa yang kuat, bebas, cantik, dan mandiri.

    Selamat Tahun Baru, rakyat Ukraina yang terkasih!

    Selamat Tahun Baru, Ukraina!

    Kemuliaan bagi Ukraina!”

    (Tribunnews.com/Chrysnha)

  • BRICS Tambah Kekuatan, Indonesia dan 8 Negara Resmi Jadi Mitra Mulai 2025 – Halaman all

    BRICS Tambah Kekuatan, Indonesia dan 8 Negara Resmi Jadi Mitra Mulai 2025 – Halaman all

     Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia resmi bergabung menjadi mitra organisasi BRICS mulai 1 Januari 2025, pengumuman itu dirilis langsung oleh kata ajudan Kremlin Yury Ushakov.

    Tak hanya hanya Indonesia,  delapan negara lain juga sekapat menjalin mitra dengan BRICS diantaranya ada Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan.

    “Menjelang pertemuan puncak di Kazan, kami menerima 35 aplikasi untuk bergabung dengan BRICS dengan satu atau lain syarat,” kata Yury Ushakov dikutip dari The Star.

    Sebelum resmi bergabung, ke sembilan negara di atas telah lebih dulu menyandang status ‘negara mitra’ pada KTT BRICS pada bulan Oktober, yang diselenggarakan oleh Rusia di Kazan.

    Dicetuskan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill pada tahun 2001, BRIC awalnya dibentuk untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada abad ke-21. Namun pada 2009 Brasil, Rusia, India, dan China mengadakan pertemuan di Ekaterinburg, Rusia, dan menyetujui untuk membentuk kelompok ekonomi baru yang diberi nama BRICS

    Selama bertahun – tahun kelompok ini berusaha  mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta kerja sama politik yang saling menguntungkan antara negara-negara anggota.

    Berkat optimisme ini BRICS berhasil menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir.

    Tak hanya itu hadirnya organisasi multilateral ini juga memberikan dampak yang signifikan pada pembentukan analisis fundamental dan analisis sentimen pasar terhadap mata uang di masing-masing negara.

    Alasan tersebut yang kemudian membuat puluhan negara berminat untuk bergabung dalam kelompok ekonomi BRICS dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dalam negeri.

    Sejauh ini ada lebih dari 20 negara yang telah menunjukkan minat untuk bergabung mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau umum disebut Global South melalui BRICS.

    Meski tidak semua negara bisa mendaftar menjadi bagian dari BRICS, namun Putin mengatakan BRICS tak bisa mengabaikan keinginan puluhan negara itu untuk bergabung.

    Dengan bergabung bersama BRICS, negara-negara itu berharap dapat mengatasi hambatan perdagangan internasional. Lantaran organisasi ini akan mempermudah negara berkembang untuk menjual produksi barang ke banyak negara meski tak ada kerja sama.

    Putin Sesumbar BRICS Kalahkan G7

    Baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pencapaian produk domestik bruto (PDB) global dari negara-negara koalisi BRICS telah berhasil mengalahkan dominasi kelompok G7.  

    Putin mengungkap bahwa PDB BRICS, organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan berkontribusi menyumbang ekonomi global sebesar 37,4 persen hingga nilainya mencapai 60 triliun dolar AS.

    Lebih unggul ketimbang PDB dari kelompok G7 yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat yang hanya menyumbang 29,3 persen.

    “Pada tahun 1992, G7 menguasai 45,5 persen PDB global, sementara BRICS hanya 16,7 persen. Namun pada 2023, perbedaan ini semakin besar, dengan BRICS yang terus tumbuh lebih besar, dan G7 terus menyusut,” kata Putin, mengutip dari CNBC International.

    “Kini lebih dari 40 persen pertumbuhan PDB global datang dari BRICS. Berdasarkan proyeksi tahun ini, pertumbuhan ekonomi BRICS akan mencapai rata-rata 4 persen, lebih tinggi dibandingkan G7 yang hanya tumbuh 1,7 persen,” imbuh Putin.

  • Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia termasuk salah satu dari sembilan negara yang disetujui sebagai mitra BRICS. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12).

    “Daftar negara mitra BRICS yang akhirnya disetujui, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda,” kata Mao Ning, seperti dilansir Antara, Rabu (25/12).

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober lalu, Mao Ning menyatakan bahwa para pemimpin negara BRICS telah mencapai konsensus penting tentang pembentukan mekanisme negara mitra, yang merupakan tonggak dalam proses pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya.

    “Setelah KTT itu, China secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya,” bebernya.

    Mao Ning mengatakan bahwa keberadaan negara-negara mitra dalam BRICS, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara negara anggota ke level yang lebih tinggi.

    “Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” kata Mao Ning.

    Dia menambahkan, China siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

    “Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” terangnya.

    Berdiri pada 2009, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Aftica), yang menyusul bergabung pada 2011, yang kemudian membentuk akronim dari huruf pertama negara anggota tersebut.

    Kini, blok BRICS kian luas yakni mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, tapi kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.

    Rusia saat ini menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.

    Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.
    BRICS bertujuan untuk memakai mata uang mereka sendiri demi mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gerbang PD 3 Terbuka, Putin Ungkap Kapan Rusia Tembak Senjata Nuklir

    Gerbang PD 3 Terbuka, Putin Ungkap Kapan Rusia Tembak Senjata Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Kremlin berhak menggunakan senjata nuklir terhadap negara mana pun yang mengancam Rusia atau Belarus. Hal ini disampaikannya saat membahas doktrin nuklir baru negaranya.

    “Saat kita berbicara tentang bahaya militer tertentu yang dapat berkembang menjadi ancaman baru, kita berbicara tentang peningkatan tanggung jawab negara-negara non-nuklir yang dapat berpartisipasi dalam agresi terhadap Rusia, di samping negara-negara yang memiliki kemampuan nuklir,” kata Putin dalam sesi tanya jawab yang disiarkan televisi, seperti dikutip Newsweek, Senin (23/12/2024).

    “Jika negara-negara tersebut mengancam kami, kami berhak menggunakan senjata nuklir kami untuk melawan mereka,” tambahnya.

    Putin juga mengumumkan bahwa jika ancaman yang sama ditujukan kepada Belarus, pihaknya akan melakukan segala hal untuk menjamin keamanan negara sekutu tersebut.

    “Saya pikir ini adalah komponen yang sangat penting dari doktrin nuklir yang diperbarui,” tambahnya.

    Doktrin nuklir baru Rusia untuk menurunkan ambang batas penggunaan persenjataan atom terbesar di dunia menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional.

    Dokumen yang diperbarui tersebut ditandatangani 1.000 hari sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dan diikuti oleh pemerintahan Presiden Joe Biden yang mencabut pembatasan penggunaan ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) oleh Kyiv untuk menyerang wilayah Rusia.

    Perubahan sikap Rusia mencakup setidaknya empat perubahan besar.

    Pertama, agresi terhadap Belarus ditambahkan ke doktrin tersebut, yang sebelumnya hanya menyebutkan ancaman terhadap Rusia. Pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, adalah sekutu terdekat Putin di Eropa dan telah mengizinkan negaranya menjadi tuan rumah bagi hulu ledak nuklir Rusia.

    Kedua, Rusia sebelumnya telah memperingatkan tentang respons nuklir jika “keberadaan negara terancam.” Pedoman yang direvisi sekarang merujuk pada “ancaman kritis” terhadap “kedaulatan,” serta “integritas teritorial” Rusia dan Belarus.

    Ketiga, doktrin baru tersebut menambah daftar hal-hal yang dianggap Rusia sebagai bahaya militer yang mungkin memerlukan respons nuklir.

    Hal-hal tersebut termasuk kepemilikan segala jenis senjata pemusnah massal yang dapat digunakan untuk melawan Rusia, latihan militer di dekat perbatasan Rusia, serta upaya untuk menyerang fasilitas yang membahayakan lingkungan atau mengisolasi sebagian wilayah Rusia.

    Terakhir, dokumen yang diperbarui tersebut tidak lagi mengatakan bahwa Rusia menganggap senjata nuklir “hanya” sebagai alat pencegahan, dan menambahkan bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir untuk melawan musuh-musuh “potensial”.

    (sef/sef)

  • Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus – Halaman all

    Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di semua zona perang pada Malam Natal nanti.

    Ia mengutuk kekejaman pemboman sekolah dan rumah sakit di Ukraina dan Gaza.

    Pidato Paus dikutip oleh kantor berita AP , sebagaimana dilaporkan oleh European Pravda, berharap, agar senjata tidak bersuara dan lagu-lagu Natal dikumandangkan.

    “Marilah kita berdoa agar pada hari Natal akan ada gencatan senjata di semua medan perang, di Ukraina, di Tanah Suci, di seluruh Timur Tengah, dan di seluruh dunia,” kata Paus.

    Fransiskus, seperti yang sering dilakukannya, mengenang penderitaan Ukraina, yang terus dirundung oleh serangan terhadap kota-kota yang “kadang-kadang merusak sekolah, rumah sakit, dan gereja.”

    Ia juga mengungkapkan kesedihannya saat berbicara tentang Gaza, “atas kekejaman tersebut, penembakan anak-anak dengan senapan mesin, pemboman sekolah dan rumah sakit.”

    Sementara itu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban baru-baru ini meningkatkan upayanya untuk membangun “gencatan senjata Natal” antara Ukraina dan Rusia.

    Hal itu direspons oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina yang meminta Hungaria untuk menahan diri dari memanipulasi perang di Ukraina.

    Khususnya terkait usulan gencatan senjata Natal.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, memberikan penegasan.

    “Tidak ada “gencatan senjata Natal” yang nyata di atas meja” dan bahwa usulan yang dituduhkan tersebut “hanya sekadar aksi humas oleh pihak Hungaria.”

    Ketegangan antara Kyiv dan Budapest meningkat setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menelepon penguasa Kremlin Vladimir Putin minggu lalu.

    Setelah itu, Orban mengatakan bahwa ia telah mengusulkan gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang skala besar antara Kyiv dan Moskow untuk Natal tetapi mengklaim bahwa Presiden Volodymyr Zelenskyy telah menolak gagasan tersebut.

    Kyiv menekankan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui usulan “gencatan senjata” dari laporan media, karena pihak Hungaria belum mengomunikasikannya secara langsung.

    Sebelumnya, Presiden Zelenskyy mengkritik upaya Orban untuk menampilkan dirinya sebagai “mediator” dalam “penyelesaian” perang Rusia-Ukraina.

    Ancaman Rudal Rusia

    Defence Blog memberitakan, saat negara-negara Barat terus memperdebatkan hak Ukraina untuk menyebarkan rudal balistik dan jelajah jarak pendek untuk pertahanan diri, Rusia memperluas persenjataan mereka, mempersenjatai diri dengan rudal jarak jauh canggih dan bahkan senjata nuklir taktis.

    Kontras yang mencolok ini telah menjadi masalah mendesak bagi Ukraina, yang terus-menerus diserang rudal yang diluncurkan Rusia dan serangan udara yang berasal dari pangkalan di dekat perbatasan.

    Selama berbulan-bulan, Ukraina telah meminta persetujuan Barat untuk menggunakan rudal balistik jarak pendek dan rudal jelajah canggih untuk menargetkan pangkalan perbatasan Rusia.

    Lokasi-lokasi ini merupakan pusat penting untuk meluncurkan serangan udara dan serangan rudal balistik terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.

    Meskipun ancaman terus-menerus ada, diskusi di Barat berjalan lambat, sering kali dibatasi oleh masalah politik dan logistik.

    “Negara-negara demokrasi yang lemah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berdebat apakah akan mengizinkan Ukraina menggunakan ATACMS dan Taurus. Sementara itu, negara-negara otoriter dengan mudah mengubah Belarus menjadi proksi nuklir dan bersiap untuk menyerang Ukraina dengan rudal balistik jarak menengah Korea Utara,” tulis Oleksandr Arhat, salah satu pendiri Militarnyi, di platform media sosial X.

    Rusia semakin bergantung pada kemitraan dengan rezim sekutu untuk memperkuat persenjataannya.

    Salah satu contoh penting adalah Belarus, tempat senjata nuklir taktis yang dirancang untuk digunakan dengan sistem rudal Iskander telah dikerahkan.

    Moskow juga telah mengumumkan rencana untuk memasok Belarus dengan rudal balistik jarak menengah RS-26 Oreshnik pada tahun 2025, sebuah perkembangan yang dapat mengancam negara Eropa mana pun.

    Bersamaan dengan itu, Rusia telah menerima sistem rudal taktis dari Korea Utara, termasuk KN-23—yang juga dikenal sebagai Hwasong-11—yang telah digunakan secara luas terhadap target-target Ukraina.

    Andrii Cherniak, seorang perwakilan dari Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina, melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan sekitar 60 rudal Korea Utara selama invasi skala penuhnya ke Ukraina.

    Laporan terbaru dari Militarnyi mengindikasikan bahwa Rusia mungkin telah memperoleh rudal balistik jarak menengah KN-15 Pukguksong-2 milik Korea Utara.

    Sistem berkemampuan nuklir ini, yang terlihat di Oblast Tyumen, Rusia, diperkirakan memiliki jangkauan 2.000 kilometer, yang berpotensi menimbulkan ancaman jauh melampaui batas Ukraina.

    Ketimpangan dalam kemampuan rudal menyoroti ketidakseimbangan yang semakin besar.

    Sementara permintaan Ukraina untuk sistem Barat yang canggih seperti rudal Tomahawk dan Taurus masih dalam pertimbangan, rezim otokratis dengan cepat meningkatkan kemampuan ofensif mereka. Dinamika ini berisiko tidak hanya melemahkan upaya pertahanan Ukraina tetapi juga mengganggu stabilitas lanskap keamanan Eropa yang lebih luas.

    Seiring berkembangnya situasi, negara-negara demokrasi Barat harus bergulat dengan konsekuensi keputusan yang tertunda sementara negara-negara otoriter terus bertindak dengan impunitas relatif.

    (Tribunnews.com/Chrysnha)

  • Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dituduh melakukan penyerangan siber terhadap perusahaan teknologi China. Bahkan, diduga penyerangan tersebut bertujuan mencuri dokumen rahasia yang berisi data-data perdagangan sejak Mei 2023.

    Hal itu disampaikan Pusat Koordinasi/Tim Teknis Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional China (CNCERT/CC) melalui pernyataan di laman resminya.

    Secara spesifik, disebutkan bahwa lembaga intelijen AS menargetkan unit penelitian dan desain material canggih China, serta perusahaan teknologi berskala besar yang fokus pada energi canggih dan informasi digital.

    CNCERT/CC merupakan lembaga non-pemerintah yang bertujuan mencegah dan mendeteksi ancaman keamanan siber di China. Peretasan itu dikatakan telah menyebabkan pencurian besar terhadap dokumen rahasia dagang China, dikutip dari Reuters, Jumat (20/12/2024).

    Sebelumnya, AS menuduh China telah melakukan penyerangan berskala masif terhadap jaringan telekomunikasi AS. Ahasil, FBI dan CISA mewanti-wanti masyarakat untuk berhenti menggunakan layanan chat tidak berenkripsi untuk menghindari penyadapan.

    AS dan China selama bertahun-tahun memang kerap saling tuduh menjadi korban peretasan satu sama lain untuk melancarkan aksi spionasi yang menargetkan pemerintah dan industri.

    Tuduhan saling lempar serangan siber kian menguat di tengah perang dagang yang memanas antara AS dan China. AS baru-baru ini mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor tahap ketiga yang memperketat pemblokiran akses chip dan alat pembuat chip canggih ke China.

    AS juga maju terus dengan rencana pemblokiran TikTok secara nasional. TikTok diminta lepas dari induk ByteDance asal China atau diblokir pada 19 Januari 2025.

    Balas dendam, China kemudian mengeluarkan pengetatan pembatasan ekspor mineral penting ke AS. Masing-masing gallium, germanium, dan antimon. Mineral itu krusial untuk mengembangkan senjata, alat militer, dan material baterai untuk mobil listrik (EV).

    Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan CNCERT/CC.

    Pada bulan Maret 2022, CNCERT/CC mengatakan China telah menghadapi gelombang serangan siber, yang sebagian besar berasal dari AS dan beberapa negara sekutu AS seperti Jerman dan Belanda.

    Serangan-serangan ini mengambil kendali komputer di China dan menggunakannya untuk melakukan serangan siber di Rusia, Ukraina, dan Belarus, menurut lembaga tersebut.

    (fab/fab)

  • Putin Masih Bungkam soal Suriah Semenjak Runtuhnya Pemerintah Assad, Ini Kata Analis – Halaman all

    Putin Masih Bungkam soal Suriah Semenjak Runtuhnya Pemerintah Assad, Ini Kata Analis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampil dalam sebuah pertemuan tahunan yang disiarkan di televisi pada Senin (16/12/2024).

    Selama pertemuan tersebut, Putin tampak berusaha menjaga fokus pembicaraan pada keberhasilan Rusia di Ukraina, menurut laporan Business Insider.

    Putin tidak memberikan komentar apa pun mengenai perkembangan terbaru di Suriah, di mana sekutu lama Rusia, Bashar al-Assad, digulingkan oleh kelompok bersenjata awal bulan ini.

    Rusia telah lama mendukung rezim Assad dengan bantuan militer.

    Namun, serangan kilat oleh kelompok bersenjata yang tak terdeteksi oleh intelijen Rusia, berhasil menggulingkan Assad hanya dalam dua minggu.

    Peristiwa ini menyoroti batasan ambisi Putin dalam membangun kembali Rusia sebagai kekuatan global, kata para analis.

    “Runtuhnya rezim Assad menandakan kelemahan Rusia dalam melindungi sekutunya,” ujar Yaniv Voller, dosen senior politik Timur Tengah di Universitas Kent, kepada Business Insider.

    Jatuhnya Assad juga memicu pertanyaan tentang masa depan pangkalan militer strategis Rusia di Suriah, yang semakin membuat Putin membutuhkan kemenangan di Ukraina lebih dari sebelumnya.

    Respons Lambat Rusia terhadap Suriah

    Dalam foto tanggal 20 November 2017 ini, Presiden Rusia Vladimir Putin, kiri, memeluk Presiden Suriah Bashar Assad di kediaman Bocharov Ruchei di resor Laut Hitam Sochi, Rusia. (Mikhail Klimentyev, Kremlin Pool Photo via AP, File)

    Putin sebelumnya sering membanggakan keberhasilan intervensi militer Rusia di Suriah.

    Pada 2015, Rusia meluncurkan misi militer asing pertamanya sejak berakhirnya Perang Dingin, dan berhasil membantu Assad mempertahankan kekuasaannya.

    Keberhasilan itu digunakan oleh Kremlin untuk mengejek kebijakan Timur Tengah Amerika Serikat dan sekutunya yang dianggap gagal.

    Rusia juga memanfaatkan pangkalan militer di Suriah untuk memperluas pengaruhnya ke Afrika dan kawasan sekitarnya.

    Namun, dengan angkatan bersenjata Rusia yang kewalahan oleh perang di Ukraina, Putin tampak tidak mampu atau tidak bersedia mengirimkan pasukan tambahan untuk menyelamatkan Assad.

    Sejauh ini, Kremlin hanya mengonfirmasi bahwa mereka telah memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya, yang melarikan diri dengan pesawat Rusia saat kelompok bersenjata mendekati Damaskus.

    Media Rusia yang berada di bawah kontrol ketat Kremlin juga bungkam dalam meliput peristiwa di Suriah.

    Sementara itu, para blogger militer menyalahkan kegagalan ini pada pemimpin militer Rusia dan pasukan Assad.

    Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mencoba mengalihkan kesalahan dengan menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya.

    “Ini adalah pengulangan pola lama: menciptakan kekacauan, lalu mengambil keuntungan dari situasi,” kata Lavrov.

    Apa Dampaknya bagi Rusia?

    Runtuhnya pemerintahan Assad mungkin berdampak besar pada jejak militer global Rusia, yang menjelaskan mengapa Putin tetap bungkam soal isu ini.

    Nikolay Kozhanov, profesor di Gulf Studies Center, Qatar University, menyebutkan dalam artikelnya untuk Chatham House minggu lalu bahwa runtuhnya Assad merusak reputasi Rusia sebagai sekutu yang dapat diandalkan.

    Stefan Wolff, profesor Keamanan Internasional di University of Birmingham, berpendapat dalam artikelnya di The Conversation.

    Ia menyatakan bahwa kegagalan Rusia dalam menyelamatkan Assad menunjukkan kelemahan signifikan dalam kemampuannya bertindak sebagai negara adidaya.

    Beberapa mantan pejabat AS dan peneliti militer bahkan memprediksi bahwa negara-negara di bawah pengaruh Rusia mungkin segera melepaskan diri, seperti yang terjadi pada tahun 1991 setelah Uni Soviet runtuh.

    “Bangunan kekuasaan yang dibangun dengan hati-hati oleh Vladimir Putin selama lebih dari dua dekade kini mulai runtuh di depan mata kita,” tulis mantan pejabat itu dalam Majalah Time.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Kazakhstan. (EPA Photo)

    Namun, beberapa analis lebih berhati-hati dalam menyikapi situasi ini.

    Mohammed Albasha, pendiri Basha Report, konsultan yang berbasis di Virginia, mengatakan kepada Business Insider bahwa penarikan militer Rusia dari Suriah mungkin akan mempengaruhi pengaruhnya di Timur Tengah.

    Hal ini juga dapat mendorong pemerintah di Armenia atau negara-negara di wilayah Sahel seperti Niger dan Burkina Faso untuk mempertimbangkan kembali aliansi mereka dengan Rusia, dan mulai beralih dengn menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Barat atau China.

    Namun, negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia seperti Georgia, Tajikistan, dan Belarus kemungkinan akan tetap setia karena hubungan ekonomi dan keamanan nasional yang kuat dengan Rusia.

    Alasan Putin Tetap Bungkam

    Beberapa analis percaya bahwa diamnya Putin mengenai Suriah bukan sekadar pengalihan perhatian dari kekalahan memalukan, tetapi mungkin juga bagian dari upaya untuk menegosiasikan kesepakatan dengan pemerintah baru Suriah.

    Hal itu dilakukan agar Rusia bisa mempertahankan sebagian aset militernya di negara tersebut.

    Laporan menyebutkan bahwa Rusia telah menarik kapal-kapal angkatan laut dari pangkalan Tartus, tetapi masih mempertahankan pesawat dan aset angkatan udara lainnya di pangkalan Hmeimim.

    “Bahkan jika Rusia menarik pasukannya dari Suriah, Moskow tetap akan berupaya menjaga penarikan ini agar tidak terlihat sebagai tanda kekalahan,” kata Voller kepada Business Insider.

    Fokus Putin pada Ukraina dalam pertemuan hari Senin itu menegaskan bahwa ia sangat membutuhkan kemenangan di sana.

    Kemenangan di Ukraina akan membantu Rusia mempertahankan citranya sebagai kekuatan militer yang kuat, meskipun ada kemunduran baru-baru ini.

    “Tidak ada keraguan bahwa Rusia akan terus meningkatkan upayanya di Ukraina,” tulis Wolff dalam posting blog minggu lalu.

    “Putin membutuhkan keberhasilan yang segera untuk memulihkan kepercayaan domestik dan internasional.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)