Negara: Belarus

  • AS Bakal Cabut Sanksi ke Belarus

    AS Bakal Cabut Sanksi ke Belarus

    JAKARTA – Amerika Serikat akan mencabut sanksi terhadap Belarus sebagai tanda terbaru mencairnya hubungan antara Washington dan negara otokrasi yang terisolasi tersebut.

    John Coale, utusan khusus AS untuk Belarusia, bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, untuk melakukan pembicaraan di ibu kota Belarusia, Minsk, pada Jumat dan Sabtu, 13 Desember.

    Sebagai sekutu dekat Rusia, Minsk telah menghadapi isolasi dan sanksi Barat selama bertahun-tahun. Lukashenko memerintah negara berpenduduk 9,5 juta jiwa itu dengan tangan besi selama lebih dari tiga dekade.

    N egara itu telah berulang kali dikenai sanksi oleh negara-negara Barat baik karena penindasan terhadap hak asasi manusia maupun karena mengizinkan Moskow menggunakan wilayahnya dalam invasi ke Ukraina pada tahun 2022.

    – https://voi.id/berita/542891/presiden-abbas-desak-italia-akui-negara-palestina

    – https://voi.id/berita/542879/belgia-siapkan-1-500-pasukan-untuk-misi-pengerahan-cepat-nato

    – https://voi.id/berita/542864/iran-naikkan-harga-bensin-subsidi

    – https://voi.id/berita/542862/terbelit-korupsi-eks-presiden-bolivia-luis-arce-ditahan-5-bulan-sambil-tunggu-persidangan

    – https://voi.id/berita/542850/kamboja-tuding-thailand-terus-jatuhkan-bom-meski-trump-umumkan-gencatan-senjata

    [/see_also]

  • RI dan Rusia Siap Bangun Industri Perkapalan

    RI dan Rusia Siap Bangun Industri Perkapalan

    Jakarta

    Kerja sama industri antara Indonesia dengan Rusia terus menunjukkan perkembangan pesat dan semakin strategis. Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri pertemuan bilateral dan membuka gelaran Indonesia Russia Business Matching yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Moskow awal Desember 2025.

    Indonesia dan Rusia tengah menjajaki penyelesaian dua dokumen penting kerja sama industri. Dokumen tersebut meliputi MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding (Kerja Sama di Bidang Perkapalan) dan MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos (Kerja Sama di Bidang Penelitian Ilmiah tentang Penggunaan Asbes Krisotil).

    Salah satu MoU, yakni riset keselamatan penggunaan chrysotile asbestos, telah ditandatangani Menperin RI bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov di Moskow, 8 Desember 2025.

    “Kami berharap, MoU lainnya dapat segera diselesaikan sehingga memberikan kejelasan kerangka kolaborasi bagi industri besar maupun IKM kedua negara,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/12/2025).

    Hubungan kedua negara telah bergerak ke arah yang lebih substantif dan komprehensif, khususnya dengan pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, yang memperkuat koordinasi bilateral serta membuka ruang kerja sama strategis yang lebih luas.

    Agus mengungkapkan, selama ini perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara sangat positif. Pada 2024, total perdagangan bilateral nonmigas mencapai US$ 3,9 miliar, dengan tren peningkatan sebesar 18,69% sejak 2020. Hingga Oktober 2025, nilai perdagangan kedua negara telah meningkat menjadi US$ 4,04 miliar.

    Di sisi lain, investasi Rusia di Indonesia juga mencatat pergerakan yang konsisten. Pada 2024, total investasi mencapai US$ 262,7 juta, sementara hingga September 2025, investasi Rusia telah mencapai US$ 147,2 juta.

    “Angka-angka tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku industri Rusia terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pengembangan industri di Indonesia,” ujar Agus.

    Agus menambahkan, dialog intensif untuk menyelesaikan berbagai hambatan teknis antara pelaku industri Indonesia dan Rusia menjadi faktor penting dalam kelancaran hubungan dagang dan investasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya logistik akibat jarak geografis yang cukup jauh.

    Oleh karena itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Working Group on Trade, Investment and Industry ke-6 pada 1112 Maret 2025 sebagai bagian dari Sidang Komisi Bersama Indonesia Rusia yang dilaksanakan pada April 2025 di Jakarta. Forum tersebut telah menghasilkan sejumlah kesepakatan teknis yang mencakup isu industri, penguatan rantai pasok halal, perdagangan, logistik, standardisasi, sertifikasi, pertanian, hingga sektor finansial.

    Lebih lanjut, Agus menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap percepatan penyelesaian dan penandatanganan Indonesia Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU FTA). Menurutnya, perjanjian ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri Indonesia melalui peningkatan daya saing tarif dan pengurangan hambatan non-tarif.

    “Kami berharap perjanjian ini dapat segera ditandatangani dan menjadi instrumen penting untuk memperkuat ketahanan rantai pasok serta memperluas penetrasi produk industri nasional di kawasan Eurasia,” tegas Agus.

    Dalam konteks kerja sama multilateral, Indonesia juga menyatakan komitmen kuat dalam mendukung program-program di bawah naungan BRICS. Salah satu fokus penting adalah partisipasi Indonesia dalam BRICS Centre for Industrial Competences (BCIC).

    Kerja sama itu akan menitikberatkan pengembangan berbagai sektor seperti digitalisasi industri, teknologi mobilitas baru, transportasi tanpa awak, pengembangan sumber daya manusia industri, pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM), transformasi digital, kecerdasan buatan, dan bioindustri.

    “Kami menilai BCIC merupakan platform strategis bagi transfer teknologi dan percepatan modernisasi industri nasional menuju industri yang cerdas, hijau, dan inklusif,” imbuhnya.

    Promosi industri strategis

    Rangkaian agenda bilateral ini diperkuat dengan penyelenggaraan IndonesiaRussia Business Matching, yang dihadiri oleh pejabat tinggi Rusia serta pelaku industri dari kedua negara. Forum ini dirancang untuk mempromosikan sektor-sektor industri strategis Indonesia dan memperkenalkan proyek investasi prioritas, sekaligus membuka peluang joint manufacturing dan alih teknologi dengan perusahaan Rusia.

    Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari sembilan perusahaan Indonesia yang mewakili kawasan industri, perusahaan teknologi, serta asosiasi komoditas. Dari pihak Rusia, hadir 51 peserta yang berasal dari sektor pertambangan, telekomunikasi, elektronik, mesin industri, jasa keuangan, hingga teknologi keamanan. Berbagai paparan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, perwakilan KADIN Komite RusiaBelarus, Himpunan Kawasan Industri (HKI), serta unit teknis Kemenperin.

    Business Matching tersebut menghasilkan capaian konkret berupa penandatanganan nota kesepahaman antara HKI dan dua lembaga Rusia. Komitmen dengan Foreign Trade Center (FTC) Rusia mencakup fasilitasi peluang investasi, penyelenggaraan roadshow, kunjungan industri, misi dagang, hingga pertukaran informasi yang akan mempermudah investor Rusia memasuki kawasan industri Indonesia.

    Sedangkan MoU kedua, yang dilakukan dengan Association of Industrial Parks (AIP) Rusia, berfokus pada peningkatan daya saing kawasan industri melalui pertukaran informasi pengembangan kawasan serta koordinasi kunjungan lapangan terstruktur di Indonesia maupun Rusia.

    Keseluruhan hasil ini menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia tidak hanya memperkuat dialog kebijakan, tetapi juga menghasilkan langkah konkret di tingkat dunia usaha. Kami optimistis, pertemuan bilateral dan kegiatan Business Matching ini akan memperkuat posisi kedua negara sebagai mitra strategis dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi dinamika global, ungkap Agus.

    Agus juga menyoroti kesiapan Indonesia untuk tampil sebagai Partner Country pada perhelatan INNOPROM 2026, pameran industri terbesar yang akan berlangsung pada 69 Juli 2026 di Rusia. Ia menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut merupakan peluang strategis untuk memperkenalkan kekuatan industri manufaktur nasional kepada pasar Rusia dan global.

    “Kami meminta dukungan Pemerintah Rusia agar keterlibatan Indonesia sebagai Partner Country dapat berjalan optimal. INNOPROM 2026 akan menjadi momentum penting untuk mempertemukan pelaku industri kedua negara serta menciptakan peluang kolaborasi baru,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ada/ara)

  • Diduga Kirim Bocah Ukraina ke Korut, Rusia Banjir Kecaman

    Diduga Kirim Bocah Ukraina ke Korut, Rusia Banjir Kecaman

    Jakarta

    Dua anak Ukraina disebut-sebut dikirim ke sebuah kamp untuk anak-anak elite Korea Utara. Kedua anak itu dipandang sejumlah analis sebagai pion dalam perang propaganda yang dijalankan Moskow dan Pyongyang. Sementara itu, seorang aktivis HAM mengatakan kedua anak tersebut adalah korban kejahatan perang.

    Pemindahan keduanya terungkap dalam kesaksian di hadapan subkomite Kongres AS pada 3 Desember yang disampaikan Kateryna Rashevska, pakar hukum dari Regional Center for Human Rights (RCHR) Ukraina.

    Kedua anak tersebut adalah Misha, 12 tahun, dari wilayah Donetsk yang diduduki Rusia, dan Liza, 16 tahun, dari Simferopol, ibu kota Krimea. Mereka termasuk di antara lebih dari 19.500 anak Ukraina yang menurut Kyiv ‘diculik’ dari wilayah Ukraina yang berada di bawah kendali Rusia.

    Sebagian besar dari 165 kamp anak yang didokumentasikan RCHR berada di Rusia dan Belarus. Namun, kedua negara tampak mempererat hubungan mereka sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

    Sebagai bagian dari persekutuan baru antara kedua negara, Korea Utara memasok amunisi dan pasukan untuk perang di Ukraina, sementara Rusia membalas dengan bantuan pangan, bahan bakar dan teknologi militer.

    Aktivis HAM kecam langkah ‘propaganda’

    Rashevska mengatakan kepada DW bahwa kedua anak yang sempat tinggal di Songdowon International Children’s Camp, dekat kota pelabuhan Wonsan di Korea Utara, kemudian dipulangkan ke wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

    “Mereka menggunakan anak-anak kami untuk membangun kemitraan strategis dengan negara yang oleh AS ditetapkan sebagai sponsor terorisme, dan pada kenyataannya, ikut dalam kejahatan agresi terhadap tanah air anak-anak ini, terhadap Ukraina. Itu sama sekali tidak bisa diterima.”

    Kamp Songdowon yang dibangun pada 1960 awalnya ditujukan untuk menampung anak-anak dari negara-negara blok Komunis, dengan fasilitas seperti taman air, pantai, lapangan sepak bola, gimnasium, akuarium dan berbagai kegiatan, serta asrama di dalam kompleks.

    Setelah Uni Soviet runtuh, kamp ini bergeser menjadi tempat menginap anak-anak pejabat tinggi Korea Utara. Sejak hubungan Moskow dan Pyongyang kembali menghangat, kamp ini juga menerima anak-anak dari luar negeri.

    Kamp menanamkan propaganda sejak dini

    “Bentuknya sedikit mirip seperti kamp pramuka, tetapi dengan keluarga Kim sebagai pusatnya,” kata Dan Pinkston, profesor hubungan internasional di Troy University kampus Seoul, yang pernah mengunjungi fasilitas itu pada 2013.

    “Bagi anak-anak Korea Utara, kamp ini hampir seperti ritus kedewasaan. Mereka bisa melakukan berbagai aktivitas rekreasi, tetapi semua itu dibarengi porsi besar propaganda dan indoktrinasi. Ada poster, papan informasi dan slogan yang menyerang imperialisme.”

    “Tetapi, yang menarik adalah bagaimana Korea Utara dan Rusia kini semakin sering bekerja sama, termasuk mengatur kunjungan wisatawan, pebisnis, dan kini pelajar,” tambahnya.

    Pinkston menilai dua anak Ukraina yang dikirim ke Korea Utara mungkin bagian dari percobaan untuk melihat dampak indoktrinasi yang dibungkus sebagai ‘penghargaan’ atas perilaku baik mereka.

    “Ini semua bagian dari proses ‘Russifikasi’ terhadap anak-anak ini dan saya memperkirakan kunjungan serupa bisa bertambah ke depannya,” katanya.

    Analis lain melihatnya hanya sebagai propaganda. Andrei Lankov, profesor sejarah dan hubungan internasional asal Rusia di Kookmin University, Seoul, menyebut kunjungan itu sebagai “manipulasi yang sangat terang-terangan.”

    Apa pun motif Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Rashevska menegaskan komunitas internasional perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi anak-anak Ukraina.

    ‘Perlakuan tidak manusiawi’

    “Bagi rezim Kim Jong Un, ini adalah cara yang lebih halus dan dapat diterima publik untuk memperdalam ‘kemitraan strategis’ dengan Rusia melalui ‘diplomasi anak’,” katanya.

    “Bagi Rusia, langkah ini efektif karena anak-anak dibawa ke negara yang kondisi hak asasi manusianya bahkan lebih buruk daripada Rusia. Tidak ada internet, tidak ada ponsel, tidak ada kemungkinan tetap menjalin kontak setelah pulang.”

    “Bahkan jika hanya satu anak yang terdampak. Bahkan jika hanya dua anak yang terdampak. Karena mereka adalah anak-anak kami. Anak bukan angka statistik. Anak bukan alat untuk mengguncang opini publik,” kata Rashevska.

    “Anak adalah masa depan kita. Dan masa depan itu seharusnya milik kita, tetapi telah dicuri. Itu perlu disuarakan.”

    Desakan pengembalian anak-anak Ukraina

    Majelis Umum PBB pekan lalu menyerukan pengembalian segera dan tanpa syarat anak-anak Ukraina yang “dipindahkan secara paksa” ke Rusia.

    Majelis mengadopsi resolusi tidak mengikat yang menuntut “Federasi Rusia menjamin pemulangan segera, aman dan tanpa syarat semua anak Ukraina yang telah dipindahkan atau dideportasi secara paksa.”

    Resolusi itu juga mendesak Moskow untuk menghentikan tanpa penundaan praktik pemindahan paksa, deportasi, pemisahan dari keluarga dan wali, perubahan status pribadi termasuk melalui kewarganegaraan, adopsi, atau penempatan di keluarga asuh, serta indoktrinasi terhadap anak-anak Ukraina.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan resolusi tersebut memuat tuduhan yang mereka nilai berlebihan terhadap Rusia dengan menuduhnya mendeportasi anak-anak Ukraina, berbicara tentang ‘adopsi paksa’ dan upaya menghapus identitas mereka.

    “Rusia kembali menegaskan bahwa tuduhan deportasi anak-anak Ukraina tidak berdasar dan menyesatkan,” menurut pernyataan kementerian itu.

    “Ini sepenuhnya soal mengevakuasi anak-anak dari zona pertempuran ketika nyawa mereka terancam.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara
    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

  • Djauhari Oratmangun Raih Penghargaan BIG 40, Strategic Bilateral Diplomacy Leadership Excellence

    Djauhari Oratmangun Raih Penghargaan BIG 40, Strategic Bilateral Diplomacy Leadership Excellence

    Bisnis.com, JAKARTA — Djauhari Oratmangun, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk China merangkap Mongolia, menerima penghargaan BIG 40 Awards dari Bisnis Indonesia untuk kategori Strategic Bilateral Diplomacy Leadership Excellence.

    Penghargaan tersebut diberikan kepada Djauhari Oratmangun atas peran krusialnya sebagai diplomat karir ulung. 

    Dengan latar belakang diplomasi yang luas dan profesional, sosok yang sebelumnya menjabat Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarusia itu dinilai berhasil memperkuat kerja sama strategis Indonesia–China dalam perdagangan, investasi, teknologi, dan hubungan antarmasyarakat. 

    Bisnis Indonesia melihat pendekatan beliau mampu menjembatani kepentingan kedua negara dalam dinamika geopolitik Asia, secara signifikan meningkatkan kehadiran ekonomi Indonesia.

    “Kontribusinya menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra utama China di kawasan, sekaligus membuka peluang jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” demikian ungkap Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin, di sela-sela malam penganugerahan BIG 40 Awards, Senin (8/12/2025).

    Adapun penghargaan BIG 40 dipersembahkan oleh Bisnis Indonesia Group dalam rangka memperingati ulang tahun ke-40 tahun Harian Bisnis Indonesia. Ajang tersebut merupakan sebuah bentuk apresiasi kepada 40 tokoh yang memberikan kontribusi dan pengaruh signifikan bagi kemajuan Indonesia. 

    Penghargaan tersebut mencakup berbagai bidang dan berdampak nasional mulai dari ekonomi dan bisnis; sosial dan politik; budaya dan lingkungan; hingga olahraga.

    Penghargaan BIG 40 diberikan kepada figur-figur dengan rekam jejak luar biasa: para inspirator nasional, perumus kebijakan yang mendukung perkembangan dunia usaha, pendiri dan pelopor perusahaan berskala besar, tokoh penggerak pembangunan daerah, para eksekutif dan profesional terkemuka, generasi muda visioner, serta para tokoh yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan hubungan publik.

    Proses pemilihan dilakukan melalui metodologi yang ketat, meliputi desk research mendalam, penelusuran rekam jejak publik, dan kurasi komprehensif oleh Tim Redaksi Bisnis Indonesia yang dikenal sangat selektif dan independen.

    BIG 40 diharapkan tidak hanya mengapresiasi kiprah individu, tetapi juga menghadirkan inspirasi bagi masyarakat dan dunia usaha untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.

    “Penghargaan ini menjadi wujud penghormatan Bisnis Indonesia Group atas dedikasi, integritas, dan pencapaian para tokoh tersebut.”

    Profil Djauhari Oratmangun

    Lahir di Beo, Sulawesi Utara, 22 Juli 1957, Djauhari Oratmangun meraih sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1981.

    Sempat bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Djauhari kemudian ‘banting setir’ dengan menjadi aparatur sipil negara di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sejak 1983.

    Setelah menjabat Kepala Seksi pada Direktorat Kerjasama Ekonomi Multilateral, Kemlu pada 1984–1985, Djauhari mengawali penugasan diplomat sebagai Atase/Sekretaris III Perutusan Tetap RI untuk PBB, New York pada 1986–1990.

    Setelah itu, dia kembali ke Indonesia dengan menduduki posisi Kepala Seksi pada Direktorat Kerja sama Ekonomi Multilateral, Kemlu pada 1991–1992.

    Kemudian, dia kembali ditugaskan ke luar negeri sebagai Sekretaris I/Counsellor Perutusan Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional Lainnya (a.l. ILO, WTO, WHO, UNCTAD, dan lainnya) di Geneva, Swiss pada 1993–1997.

    Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun memberikan sambutan dalam sebuah acara./Dok-KBRi Beijing

    Djauhari kemudian menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat untuk Perundingan Perdagangan dan Keuangan Internasional (WTO, UNCTAD, IMF, dan World Bank pada Direktorat Kerja sama Ekonomi Multilateral pada 1998–1999, lalu mengisi posisi Kepala Bidang Ekonomi Perutusan Tetap RI untuk PBB, New York pada 1999–2001.

    Pada awal milenium baru itu, Djauhari kemudian mengisi posisi Direktur Kerja sama Ekonomi Multilateral, Kemlu pada 2001–2002. Dia kemudian menjabat Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup PBB, Kemlu pada 2002–2004.

    Karirnya sebagai diplomat berlanjut sebagai Deputy Chief of Mission (DCM) Kedutaan Besar RI Den Haag, Belanda pada 2004–2008. Setahun berselang, dia mengisi posisi Duta Besar/Wakil tetap Ad-Interim RI untuk Asean dengan pangkat Duta Besar pada 2009–2010.

    Pada 2009, dia juga mulai menjabat Direktur Jenderal Kerjasama Asean/SOM Leader Asean-Indonesia/ SOM Leader ARF-Indonesia/ Kepala Sekretariat Nasional Indonesia-Asean. Tugas itu berakhir pada 2012.

    Selanjutnya, Djauhari diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia merangkap Belarus sejak 2012 dan penugasan itu berakhir pada 2016.

    Kemudian selama setahun, dia diangkat sebagai Duta Besar/ staf khusus Menlu untuk isu-isu strategis pada 2016 hingga Februari 2017. Setelah itu, Djauhari diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Rakyat China merangkap Mongolia.

    Hingga saat ini, Djauhari Oratmangun masih menjabat posisi strategis itu dan berperan penting dalam berbagai pencapaian penting hubungan Indonesia-China dalam delapan tahun terakhir, termasuk dari sisi perdagangan dan kemitraan strategis.

  • Bandara Vilnius di Lituania Dibuka Kembali Setelah Insiden Balon

    Bandara Vilnius di Lituania Dibuka Kembali Setelah Insiden Balon

    JAKARTA – Otoritas Bandara Vilnius di Lituania pada Hari Senin mengumumkan bandara tersebut kembali beroperasi, setelah setelah dua kali ditutup sementara semalaman karena balon bergerak menuju wilayah udaranya, menyebabkan sejumlah penerbangan dialihkan ke kota-kota lain.

    Lituania mengatakan gangguan tersebut disebabkan oleh balon cuaca yang mengangkut rokok selundupan dari negara tetangga Belarus, dan menyalahkan Presiden Belarus Alexander Lukashenko karena mengizinkan praktik tersebut, menyebutnya sebagai bentuk “serangan hibrida.”

    “Pembatasan wilayah udara dicabut pada 24 November sekitar pukul 03.25 pagi (waktu setempat),” kata pihak bandara di Facebook pada Hari Senin, melansir Al Arabiya dari Reuters 24 November.

    Pada Minggu malam, otoritas bandara menyatakan operasi terganggu karena “tanda khas balon yang bergerak ke arah Bandara Vilnius,” dan dijadwalkan untuk dibuka kembali pada pukul 23.30 GMT.

    Namun, pada Senin pagi, bandara kembali menyatakan telah memberlakukan pembatasan sementara pada pukul 23.40 GMT karena balon-balon bergerak menuju wilayah udaranya.

    Diketahui, penerbangan Eropa telah berulang kali dilanda kekacauan dalam beberapa bulan terakhir akibat penampakan dan penyusupan drone, termasuk di bandara-bandara di Kopenhagen dan Brussels. Penutupan di Vilnius merupakan penutupan kesembilan ibu kota Lituania sejak awal Oktober.

    Bulan lalu, Lituania menutup kedua titik penyeberangan di perbatasannya dengan Belarus sebagai tanggapan atas insiden balon, tetapi membukanya kembali awal pekan ini karena gangguan lalu lintas udara tampaknya telah berhenti.

  • 25 ribu lebih orang semarakkan Green Democracy Fun Walk DPD RI di GBK

    25 ribu lebih orang semarakkan Green Democracy Fun Walk DPD RI di GBK

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 25.538 orang ikut menyemarakkan Green Democracy Fun Walk yang dimulai dari Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, sebagai puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-21 DPD RI.

    Ketua DPD RI Sultan B Najamudin yang melepas para peserta, mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan komitmen lembaganya dalam mengusung paradigma baru “Green Democracy” sebagai bentuk demokrasi yang sejuk, elegan, dan berwawasan lingkungan.

    “Hari ini kami tidak hanya jalan santai bersama masyarakat, tetapi juga menanam pohon damar sebagai simbol bahwa demokrasi hijau adalah demokrasi yang menyelamatkan bumi,” kata Sultan.

    Dia mengatakan Green Democracy merupakan simbol bahwa demokrasi tidak hanya berbicara tentang manusia dan politik, tetapi juga tentang keberlanjutan bumi. Menurut dia, konsep Green Democracy akan menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan kelembagaan DPD RI ke depan.

    “Dari Green Democracy, kami akan turunkan menjadi Green Parliament, Green Legislation, Green Diplomacy, hingga Green Economy dan Green Education. Karena masa depan demokrasi harus bersinergi dengan masa depan bumi,” kata dia.

    Di Parlemen, dia mengungkapkan bahwa DPD RI telah menginisiasi penyusunan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) strategis yang berkaitan dengan isu lingkungan, termasuk RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.

    “Dunia tidak boleh hanya memanfaatkan isu iklim untuk keuntungan ekonomi. Regulasi setingkat undang-undang harus ada untuk mengorkestrasi isu besar ini,” katanya.

    Empat RUU usulan DPD yang masuk dalam Prolegnas 2025, yakni RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, RUU Pemerintah Daerah, RUU Masyarakat Hukum Adat, dan RUU Daerah Kepulauan.

    Berdasarkan pendaftaran, sebanyak 25 ribu peserta turut meramaikan acara yang baru pertama kali dilaksanakan oleh DPD RI ini. Acara Green Democracy Fun Walk DPD RI ini juga dihadiri beberapa menteri, antara lain Menko Pangan Zulkifli Hasan, Wamenpora Taufik Hidayat, Kepala BKN Prof Zudan Arif Fakrullah serta Duta-duta besar negara sahabat seperti Chile, Belarus dan dubes lainnya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Sigit Pinardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Hadapi Beruang, Gubernur Jepang Minta Bantuan Militer

    Anda sedang membaca sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara selama 24 jam terakhir yang telah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini.

    Berita dari Jepang menjadi pembuka edisi Selasa, 28 Oktober 2025.

    Jepang meminta militer membasmi beruang

    Gubernur Akita, Kenta Suzuki, melalui media sosial membahas rencananya, yang menurutnya akan mencakup permintaan bantuan militer untuk menangani beruang paling cepat Selasa (28/10), waktu setempat.

    “Kelelahan kami di lapangan sudah mencapai batasnya,” kata Suzuki dalam unggahan Instagram-nya.

    Statistik pemerintah menunjukkan bahwa setidaknya sembilan orang telah tewas akibat serangan beruang di Jepang sejak April tahun ini, yang menjadikannya sebuah rekor tahunan, sementara puluhan korban luka telah dilaporkan seantero negeri.

    Dalam seminggu terakhir, media Jepang telah melaporkan sejumlah serangan beruang, termasuk orang-orang yang berolahraga di daerah perkotaan Prefektur Akita, sebuah wilayah pegunungan di utara.

    Ada sekitar 8.000 penampakan beruang di Akita tahun ini, meningkat sekitar enam kali lipat dibandingkan tahun lalu.

    Badai Melissa menerjang Jamaika dan Haiti

    Badai Melissa, badai yang menurut badai nasional AS masuk ke kategori lima, mulai menerpa Jamaika.

    Dengan demikian, badai yang membawa angin berkecepatan hingga 265 kilometer per jam itu menjadi badai terkuat yang menghantam pulau itu sejak pencatatan badai dimulai pada tahun 1851.

    Badai tersebut diperkirakan akan bergerak mendekati atau melewati Jamaika sebagai badai besar pada Selasa (28/10) hari ini pagi waktu setempat, kemudian mencapai Kuba, dan bergerak melintasi Bahama tenggara pada Rabu besok.

    Badai Melissa diperkirakan akan menyebabkan “kerusakan infrastruktur yang luas, pemadaman listrik dan saluran komunikasi yang berkepanjangan, menyebabkan komunitas yang terisolasi.”

    Lithuania akan tembak jatuh balon udara Belarus

    Lithuania telah menyusun rencana untuk menutup perbatasannya dengan Belarus tanpa batas waktu, setelah bandara ibu kota berulang kali terganggu oleh dugaan penampakan balon yang membawa rokok selundupan.

    Gangguan yang berulang telah menyebabkan perdana menteri Lithuania bersumpah akan menembak jatuh balon-balon itu, menuduh tetangganya yang didukung Rusia itu telah menjadi bagian dari kampanye “perang hibrida” melawan NATO.

    Komisi Keamanan Nasional Lithuania juga telah bertemu kemarin setelah penampakan balon udara tersebut mempengaruhi lalu lintas udara di Bandara Vilnius selama tiga malam terakhir, yang menyebabkan pembatalan, pengalihan, dan penundaan.

    Akhir pekan lalu, bandara Kaunas, yang lebih jauh dari perbatasan Belarus, juga terdampak.

    Katy Perry dan Justin Trudeau resmi pacaran?

    Spekulasi ini menguat setelah Katy Perry dan mantan perdana menteri Kanada Justin Trudeau tampil bersama di depan umum di Paris pada hari ulang tahun penyanyi pop tersebut.

    Menurut rekaman yang dipublikasikan oleh media selebritas Amerika TMZ, Perry dan Trudeau terlihat meninggalkan Le Crazy Horse Cabaret Club pada Sabtu malam sambil bergandengan tangan, indikasi kuat yang mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjalin hubungan.

    Pasangan ini telah terlihat bersama dalam beberapa kesempatan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat makan siang dan di atas kapal pesiar.

    Keduanya baru-baru ini berpisah dari mantan pasangan mereka.

    Perry menceraikan aktor Orlando Bloom pada bulan Juli, sementara Trudeau yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri Kanada pada bulan Januari, telah berpisah dari istrinya, Sophie Gregoire Trudeau, pada bulan Agustus 2023.

  • Bom Bunuh Diri Hantam Stasiun Kereta di Ukrania, Pelaku dan 3 Perempuan Tewas

    Bom Bunuh Diri Hantam Stasiun Kereta di Ukrania, Pelaku dan 3 Perempuan Tewas

    JAKARTA – Seorang pria meledakkan bom bunuh diri saat penjaga perbatasan sedang memeriksa dokumen di stasiun kereta api di Ukraina utara.

    Dinas Penjaga Perbatasan Negara menyebut bom bunuh diri itu menewaskan pelaku dan tiga perempuan.

    Dilansir Reuters, Jumat, 24 Oktober, dinas tersebut menyatakan 12 orang lainnya terluka dalam ledakan di stasiun di Ovruch, dekat perbatasan dengan Belarus, dan seorang penjaga perbatasan termasuk di antara korban tewas.

    Pria yang meledakkan bom tersebut adalah seorang warga Kharkiv berusia 23 tahun di timur laut Ukraina yang baru-baru ini ditahan karena mencoba melintasi perbatasan. Laporan itu tidak menyebutkan adanya hubungan apa pun dengan perang Rusia di Ukraina.

  • IOC Hukum Indonesia Karena Tolak Israel, Netizen: Standar Ganda

    IOC Hukum Indonesia Karena Tolak Israel, Netizen: Standar Ganda

    Jakarta

    Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberi dua peringatan ke Indonesia usai melarang atlet Israel berlaga di Kejuaraan Dunia Senam 2025. Netizen pun banyak yang membahasanya di linimasa media sosial

    Dalam rilisnya Kamis (23/10) dini hari WIB, IOC mengambil sikap memutus dialog dengan Indonesia perihal potensi menggelar ajang Olimpiade di masa mendatang. Indonesia diminta memberi jaminan soal akses kepada semua atlet berpartisipasi ke depannya.

    Kemudian, IOC meminta semua federasi Internasional tidak menggelar kejuaraan internasional lebih dulu di Indonesia. Lagi-lagi, IOC meminta jaminan Indonesia tidak melarang semua atlet, termasuk Israel, berpartisipasi di tempatnya.

    Hukuman yang cukup keras itu langsung memantik komentar dari para netizen di media sosial X khususnya. “IOC juga diskriminasi. Menolak atllet Rusia dan Belarusia tampil di Olimpiade Musim Dingin Italia 2026 tapi marah ketika Indonesia menolak atlet senam Israel tampil di Jakarta. Sikap Indonesia itu udah benar, jangan menyerah dengan pelaku genosida,” sebut sebuah akun.

    “Shame on you IOC, standar ganda banget nih organisasi. Russia sm Belarus aja di banned eh giliran si zionis dibelain,” tulis yang lain.

    “Terlepas bahwa IOC emang standar ganda, tapi emang Indonesia mending nggak usah jadi host dari event kayak Olimpiade deh. Ngapain? Ujung-ujungnya cuma bakal jadi “arena” buat bancakan korupsi doang,” demikian pendapat selanjutnya.

    Ada pula yang berpendapat insiden ini justru menjadi keuntungan bagi Indonesia. “Dengan kondisi skg mungkin perlu disyukuri, karena host event juga ga murah. Bisa dialihkan dananya untuk pengembangan atlet dan untuk ikut event di luar negeri,” tulis sebuah akun.

    “Ya udah. Toh jadi host olimpiade juga makan banyak anggaran, in this economy jelas susah lah. Mending anggarannya dipake buat pembinaan atlet sama ngirim atlet ke event olahraga internasional,” sebut akun selanjutnya.

    (fyk/fyk)

  • Kemendag Proyeksikan Peningkatan Kinerja Ekspor ke Eurasia

    Kemendag Proyeksikan Peningkatan Kinerja Ekspor ke Eurasia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Indonesia untuk menembus pasar nontradisional di kawasan Eurasia (Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia) semakin matang. Hal ini ditandai dengan adanya perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU) Free Trade Agreement (FTA) telah mencapai kesepakatan substansial pada 19 Juni 2025.

    Kesepakatan tersebut ditargetkan untuk ditandatangani pada Desember 2025 dan diimplementasikan pada 2026. Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis perjanjian ini akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke kawasan tersebut hingga dua sampai tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan.

    Optimisme ini disampaikan Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial pada seminar bertajuk “Potensi Bisnis Indonesia dengan Negara-Negara Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU)”. Seminar yang merupakan rangkaian acara Trade Expo Indonesia 2025 ini berlangsung pada Jumat, (17/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Tujuan seminar ini yaitu untuk mendiseminasi perkembangan Indonesia-EAEU FTA serta menyampaikan potensi produk-produk Indonesia di kawasan tersebut.

    “Indonesia-EAEU FTA membuka peluang memperluas akses pasar dan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia dengan kawasan Eurasia. Dengan nilai ekspor Indonesia ke EAEU saat ini mencapai US$ 1,9 miliar, berpotensi meningkat dua hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan setelah Indonesia-EAEU FTA diimplementasikan,” ungkap Danang.

    Danang menjelaskan, produk-produk unggulan Indonesia yang telah menembus pasar EAEU, antara lain, minyak sawit, karet, kopi, tekstil, perikanan, serta produk makanan olahan dan manufaktur ringan.

    “Diharapkan produk-produk Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar Eurasia dan para pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang pasar nontradisional, khususnya kawasan Eurasia,” ujarnya.

    Sejumlah narasumber lain hadir pada seminar ini, yaitu dari unsur pemerintah, perwakilan perdagangan asing, serta pelaku ekspor Indonesia. Mereka berbagi pengalaman menghadapi regulasi, preferensi konsumen, dan sistem logistik di kawasan Eurasia. Untuk memanfaatkan peluang ini, Atase Perdagangan (Atdag) RI Moscow Ardianto Mahdi menyampaikan strategi untuk menembus pasar EAEU, yaitu dengan melakukan riset pasar, membangun jejaring bisnis, serta partisipasi aktif dalam pameran dan promosi di negara-negara Eurasia.

    “Selain itu, kolaborasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Moscow, Atdag RI Moscow, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga sangat penting untuk memfasilitasi kerja sama bisnis,” ungkap Ardianto.

    Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Perdagangan Rusia di Indonesia, Viktor Tolstov, menyampaikan, FTA ini akan memberi keuntungan besar. FTA dengan EAEU akan menurunkan atau bahkan menghapus tarif lebih dari 90% komoditas yang diperdagangkan antara Indonesia dan EAEU.

    “Dengan demikian, produk Indonesia seperti makanan olahan, furnitur, tekstil, dan produk konsumsi akan menjadi lebih kompetitif di pasar EAEU,” jelasnya.

    Selanjutnya, Ketua Komite Bilateral Rusia dan Belarus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Didit Ratam menegaskan kesiapan KADIN untuk mendukung pelaku usaha.

    “Kami siap membantu Kementerian Perdagangan dalam mendukung pelaku usaha Indonesia untuk menjelajahi pasar Rusia dan EAEU serta membuka peluang bersama,” ungkapnya.

    Selain itu, peluang pasar produk sawit Indonesia di kawasan Eurasia, khususnya di negara-negara Asia Tengah seperti Kyrgyzstan dan Armenia dinilai masih terbuka lebar dan sangat potensial. Wakil Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Lolita Bangun, melihat ini sebagai momentum bagi pelaku usaha nasional untuk menggenjot promosi mengingat produk kita belum dikenal luas di sana.

    “Berdasarkan survei pasar, produk minyak sawit Indonesia belum dikenal luas, terutama di negara-negara Asia Tengah seperti Kyrgyzstan dan Armenia sehingga menjadi peluang yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha nasional,” ucapnya.

    Lolita juga mendorong pemerintah mengoptimalkan rantai logistik untuk ekspor ke wilayah Eurasia. “Pengiriman dari Jakarta ke Vladivostok, Rusia, memerlukan waktu sekitar 45 hari melalui laut, kemudian dilanjutkan menggunakan kereta ke Moskow yang memakan waktu sekitar dua minggu. Perbaikan dan koordinasi transportasi dapat meminimalkan waktu pengiriman serta menekan biaya logistik bagi pelaku usaha,” ungkapnya.

    Menjawab tantangan ini, Danang mengatakan, pemerintah berkomitmen membuka pasar ekspor dan memastikan kelancaran ekspor Indonesia, termasuk ke EAEU.

    “Pemerintah akan berupaya secepatnya menghapus berbagai hambatan perdagangan, terutama hambatan logistik, serta memperkuat diplomasi ekonomi agar produk Indonesia semakin kompetitif di pasar global,” jelas Danang.

    Salah satu peserta seminar yaitu Tata, karyawan PT Cipta Kreatif Globalindo, Salatiga, Jawa Tengah menunjukkan antusiasmenya. Ia menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat.

    “Seminarnya luar biasa, benar-benar membuka mindset kami sebagai pihak yang ingin melakukan ekspor ke Rusia. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan agar lebih banyak eksportir mendapatkan inspirasi dan solusi yang nyata,” ujarnya. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]