Foto Bisnis
Tripa Ramadhan – detikFinance
Sabtu, 19 Jul 2025 10:00 WIB
Sumatera Utara – Stasiun Lidah Tanah di Sumut aktif kembali layani penumpang sejak Februari 2025. Bangunan warisan Belanda tahun 1902 ini dulunya hanya jalur persilangan kereta.

Foto Bisnis
Tripa Ramadhan – detikFinance
Sabtu, 19 Jul 2025 10:00 WIB
Sumatera Utara – Stasiun Lidah Tanah di Sumut aktif kembali layani penumpang sejak Februari 2025. Bangunan warisan Belanda tahun 1902 ini dulunya hanya jalur persilangan kereta.

Tampak depan Museum Bank Indonesia di kawasan Kota Tua Jakarta, yang diresmikan pada 19 Juli 2009. (Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata)
19 Juli 2009: Museum Bank Indonesia dibuka, suguhkan sejarah keuangan dengan sentuhan modern
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Sabtu, 19 Juli 2025 – 06:00 WIB
Elshinta.com – Museum Bank Indonesia resmi dibuka pada 19 Juli 2009 di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Peresmian dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah upacara yang dihadiri pejabat negara, tokoh perbankan, serta masyarakat umum. Museum ini berdiri di gedung bersejarah bekas De Javasche Bank yang dibangun pada masa kolonial Belanda, dan kemudian menjadi kantor Bank Indonesia setelah kemerdekaan.
Pendirian museum bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai sejarah sistem keuangan dan perbankan di Indonesia. Melalui pendekatan multimedia dan teknologi interaktif, pengunjung dapat menelusuri perkembangan ekonomi nasional dari masa kerajaan Nusantara, era kolonial, kemerdekaan, hingga sistem perbankan modern. Koleksi yang ditampilkan mencakup uang kuno, dokumen keuangan bersejarah, hingga simulasi kebijakan moneter.
Gedung Museum Bank Indonesia sendiri merupakan salah satu cagar budaya yang telah direstorasi dengan tetap mempertahankan arsitektur aslinya. Dengan pembukaan museum ini, Bank Indonesia berharap dapat memperluas literasi keuangan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Museum ini kini menjadi salah satu destinasi wisata edukatif unggulan di Jakarta dan memperkuat citra kawasan Kota Tua sebagai pusat sejarah dan kebudayaan nasional.
Sumber : Sumber Lain
/data/photo/2025/07/18/6879c489d205b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ditemukannya Terakota Kuno Saat Penggalian Proyek MRT Jakarta
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (
MRT
) Jakarta ternyata tak hanya menyimpan cerita tentang modernisasi transportasi.
Di balik penggalian tanah untuk jalur MRT Fase 1 dan Fase 2A, sejumlah temuan bersejarah ikut terungkap, mulai dari saluran
terakota kuno
, jalur
trem
zaman kolonial, hingga granat sisa masa penjajahan.
Penemuan ini disampaikan langsung oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda), Weni Maulina, dalam program MRTJ Fellowship 2025 yang berlangsung di Jakarta, Kamis (17/7/2025).
“Kalau ditanya ada kejadian di luar prediksi, jawabannya ada. Kami pernah menemukan jalur trem saat menggali tanah,” ujar Weni.
Jalur trem yang dimaksud ditemukan saat penggalian di kawasan Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, dan diduga berasal dari masa kolonial Belanda.
Selain itu, pada kedalaman sekitar 47 meter, tim konstruksi juga menemukan sebuah granat yang diduga peninggalan zaman penjajahan.
Namun yang paling menarik adalah penemuan saluran air kuno berbahan terakota, yaitu saluran yang dibuat dari tanah liat yang dibakar.
Saluran ini mengindikasikan adanya sistem utilitas perkotaan yang telah tertata sejak era Hindia Belanda.
“Kami juga menemukan saluran terakota kuno. Makanya kami turut mengundang arkeolog dari Universitas Indonesia untuk mengawal pembangunan,” jelas Weni.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian temuan sejarah tersebut, MRT Jakarta menghadirkan galeri bawah tanah yang dirancang khusus di dua stasiun ikonik: Stasiun Monas dan Stasiun Kota.
Di Stasiun Monas, galeri akan menyajikan arsitektur bangunan bersejarah dengan konsep yang mengangkat tema-tema lokal.
Sementara di Stasiun Kota, akan dipamerkan berbagai
artefak
dan
benda cagar budaya
yang ditemukan selama pembangunan berlangsung.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk mengkurasi benda-benda apa saja yang akan dipamerkan,” kata Weni.
Untuk memastikan temuan-temuan ini tidak rusak atau hilang, PT MRT Jakarta secara aktif bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan tim arkeolog Universitas Indonesia.
Pendekatan kolaboratif ini menjadi penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur modern dan pelestarian warisan sejarah kota.
(Reporter: Dzaky Nurcahyo | Editor: Larissa Huda)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bisnis.com, JAKARTA – RA Kartini adalah tokoh emansipasi wanita Indonesia terkenal karena pemikiran progresifnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di tengah tekanan budaya dan sistem kolonial Belanda.
Sosok Kartini menjadi kunci sejarah perjuangan perempuan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesetaraan gender. Melalui tulisan dan gagasannya, dia menjadi simbol perjuangan perempuan dalam mendapatkan hak pendidikan, kebebasan berpikir, serta keadilan sosial.
Artikel ini mengulas biografi RA Kartini secara lengkap, simak penjelasannya di bawah ini.
Profil RA Kartini
Nama Lengkap: Raden Ajeng Kartini
Tempat, Tanggal Lahir: Jepara, 21 April 1879
Tempat, Tanggal Wafat: Rembang, 17 September 1904
Ayah: Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
Ibu: M.A. Ngasirah
Kebangsaan: Indonesia
Agama: Islam
Gelar: Pahlawan Nasional Indonesia
Masa Kecil dan Latar Belakang Kartini
Kartini lahir dari keluarga bangsawan Jawa, yang memiliki kedekatan dengan lingkungan kolonial Belanda. Dia anak bupati dan memiliki akses terhadap pendidikan formal.
Pendidikan menjadi hal yang sangat langka bagi perempuan pribumi pada masa itu. Sejak kecil, Kartini dikenal sebagai anak yang cerdas, gemar membaca, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Namun, meskipun berasal dari kalangan priyayi, Kartini tetap merasakan ketimpangan yang dialami oleh kaum perempuan. Setelah usia 12 tahun, ia dipingit sesuai adat Jawa, yang berarti dia harus tinggal di rumah dan dilarang melanjutkan pendidikan formal. Masa pingitan inilah yang membuat Kartini semakin sadar akan ketidakadilan gender dan mendorongnya untuk memperjuangkan perubahan.
Riwayat Pendidikan Kartini
Berikut adalah perjalanan pendidikan RA Kartini yang membentuk pemikirannya sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia:
Mengenyam Pendidikan Formal di Europeesche Lagere School (ELS): Kartini masuk ELS, sekolah Belanda untuk anak bangsawan. Di sini ia belajar bahasa Belanda dan mengenal budaya serta ilmu pengetahuan Barat.
Terhenti oleh Tradisi Pingitan: Pada usia 12 tahun, ia harus berhenti sekolah karena adat pingitan yang berlaku bagi perempuan Jawa, yang mengharuskannya tinggal di rumah dan tidak lagi mengikuti pendidikan formal.
Belajar Secara Otodidak: Meski dipingit, semangat belajar Kartini tidak padam. Ia membaca berbagai buku, majalah, dan surat kabar berbahasa Belanda yang memberinya wawasan baru tentang dunia luar.
Menjalin Korespondensi Internasional: Kartini mulai menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di Belanda, seperti Estelle Zeehandelaar dan Rosa Abendanon. Dari sinilah ia menyuarakan gagasan dan keprihatinannya tentang nasib perempuan pribumi.
Menemukan Visi Pendidikan untuk Perempuan: Lewat proses belajar mandiri dan korespondensi, Kartini menyadari bahwa pendidikan adalah kunci bagi perempuan untuk maju dan meraih kebebasan berpikir serta hidup yang mandiri.
Peran Surat-Surat Kartini
Dilansir dari Arsip Nasional, Jumat (18/7/2025), surat-surat RA Kartini kepada sahabat-sahabat Eropanya, terutama kepada Estelle Zeehandelaar dan Rosa Abendanon, merupakan cerminan perjuangan intelektualnya. Dalam surat-surat itu, ia mengungkapkan kegelisahan, harapan, dan cita-citanya untuk melihat perempuan Indonesia bebas dari belenggu adat yang mengekang.
Surat-surat ini kemudian dikumpulkan dan diterbitkan oleh J.H. Abendanon dalam sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1911. Buku tersebut menjadi karya monumental yang mengangkat nama Kartini ke kancah nasional dan internasional sebagai pelopor hak-hak perempuan di Indonesia.
Karya dan Gagasan Kartini
Meskipun Kartini tidak menulis buku secara langsung, kumpulan surat-suratnya adalah warisan intelektual yang sangat berharga. Dalam tulisannya, ia menyuarakan pentingnya pendidikan, kebebasan berpikir, dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Ia juga mengkritisi sistem feodal dan patriarki yang menempatkan perempuan dalam posisi rendah.
Kartini sempat mewujudkan cita-citanya dengan mendirikan sekolah untuk perempuan pribumi di Rembang bersama suaminya, Raden Adipati Joyodiningrat. Sekolah tersebut menjadi bentuk nyata perjuangan Kartini dalam memajukan pendidikan perempuan.
Perjuangan Kartini untuk Emansipasi Wanita
Kartini merupakan pelopor dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia. Ia menyuarakan bahwa perempuan tidak boleh hanya dikurung dalam urusan rumah tangga, tetapi harus memiliki kesempatan untuk belajar, bekerja, dan berperan dalam masyarakat. Kartini percaya bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan perempuan.
Pemikirannya menginspirasi banyak tokoh perempuan setelahnya dan menjadi tonggak penting dalam gerakan feminisme di Indonesia. Kartini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari pemikiran, pena, dan keberanian menyuarakan kebenaran.
Jasa-Jasa RA Kartini
Berikut adalah jasa-jasa penting RA Kartini yang memperkuat posisinya sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia:
Membuka Jalan Kesetaraan Gender: Kartini menjadi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam akses pendidikan dan kebebasan berpikir.
Mendirikan Sekolah untuk Perempuan Pribumi: Bersama suaminya, ia mendirikan sekolah perempuan di Rembang yang memberikan kesempatan belajar bagi gadis-gadis dari kalangan pribumi.
Mengkritisi Sistem Patriarki Lewat Surat-Surat: Melalui korespondensi dengan sahabat-sahabatnya di Belanda, Kartini menyuarakan pandangan kritis terhadap budaya patriarki yang membelenggu perempuan Indonesia.
Menginspirasi Gerakan Perempuan Indonesia: Pemikiran Kartini menjadi fondasi gerakan perempuan setelah kemerdekaan. Banyak organisasi perempuan yang menjadikannya sebagai simbol perjuangan.
Mengubah Cara Pandang Masyarakat terhadap Perempuan: Kartini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki intelektualitas dan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Dengan berbagai sumbangsihnya, RA Kartini tidak hanya dikenal sebagai pahlawan wanita, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang membentuk arah baru dalam sejarah perempuan Indonesia.
Warisan dan Pengakuan
Meskipun Kartini wafat pada usia muda, yakni 25 tahun, warisannya begitu abadi. Tanggal kelahirannya, 21 April, ditetapkan sebagai Hari Kartini oleh Presiden Soekarno melalui Keppres No. 108 Tahun 1964. Ia juga diberi gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan hak perempuan dan pendidikan.
Nama Kartini terus dikenang sebagai simbol perempuan tangguh yang melampaui batas zaman. Sekolah, jalan, hingga gedung pemerintahan banyak yang diberi nama Kartini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasanya.
Referensi Resmi:
Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebutkan AS berhasil mendapatkan akses penuh atas semua hal di Indonesia. Termasuk berbagai sumber daya alam seperti tembaga tanpa harus dikenakan tarif. Mengapa Trump begitu tertarik dengan tembaga Indonesia?
Tembaga menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan di Amerika Serikat (AS). Komoditas satu ini digunakan di setiap kabel-kabel elektronik yang digunakan di rumah-rumah hingga kendaraan-kendaraan di Amerika. Bahkan tembaga juga menjadi logam kedua yang paling banyak digunakan untuk industri pertahanan AS.
Para ahli mulai khawatir dengan rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif pada logam merah tersebut dapat menghambat tujuan peningkatan manufaktur Amerika, bahkan berpotensi memicu inflasi di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, Trump pada 8 Juli baru saja mengumumkan ancaman tarif 50% untuk impor tembaga yang dimulai 1 Agustus. Kebijakan itu langsung memicu harga tembaga melonjak 13% dalam satu hari, mencapai rekor tertinggi US$ 5,69 per pon. Ini merupakan kenaikan harga tembaga satu hari terbesar yang pernah tercatat sejak tahun 1968, menurut FactSet.
Meskipun Trump mengatakan tarif tembaganya diperlukan untuk memacu produksi dalam negeri karena masalah keamanan nasional. Namun nampaknya itu tidak bisa menjadi solusi instan.
Diketahui selama ini AS mengimpor lebih dari 50% tembaga yang dibutuhkan untuk konsumsi nasional. Paling banyak impor dilakukan dari negara-negara Amerika Latin.
“Kenaikan harga-harga tersebut bisa jadi hanya pertanda akan datangnya masalah. Tarif 50% akan menjadi pajak besar-besaran bagi konsumen tembaga,” ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dilansir dari CNN, Jumat (18/7/2025).
Hasil akhir dari tarif tembaga yang besar itu diyakini hanya membuat harga yang lebih tinggi untuk banyak barang yang diedarkan di pasar AS.
“Harga yang ditimbulkan oleh tarif berisiko membuat tembaga dan juga manufaktur dan infrastruktur AS jadi jauh lebih mahal,” kata Hansen.
Tembaga sangat konduktif, menjadikannya input penting untuk produk listrik dan elektronik. Tembaga dapat ditemukan di chip ponsel, pipa ledeng di rumah, dan di mesin mobil. Komoditas satu ini benar-benar menjadi penopang kehidupan warga Amerika.
“Ini adalah logam vital untuk penggunaan sehari-hari. Anda mungkin tidak akan pernah melewati hari tanpa menggunakan sesuatu yang mengandung tembaga,” ujar Direktur Strategi Investasi Senior di grup manajemen aset US Bank, Rob Haworth.
Menjelang batas waktu tarif 1 Agustus yang ditetapkan sendiri oleh Trump, para pelaku bisnis dan investor masih bingung memikirkan risiko-risiko yang bisa terjadi karena kebijakan tersebut.
Yang jelas, para pelaku bisnis akan menghadapi biaya yang lebih tinggi karena tidak banyak pengganti tembaga yang layak. Hal ini diungkapkan langsung oleh Brandon Parsons, seorang praktisi ekonomi di Pepperdine Graziadio Business School.
Meskipun aluminium dapat menjadi pengganti tembaga. Namun, aluminium lebih mudah terbakar dan tidak memiliki konduktivitas yang sama, sehingga kurang layak untuk digunakan dalam produk seperti chip semikonduktor.
Sejauh ini, dari mana saja AS mendapatkan tembaganya? Chile, Kanada, dan Peru menjadi 3 negara terbesar pemasok tembaga ke negeri Paman Sam. Setidaknya pangsa pasar tembaga impor di AS dikuasai lebih dari 90% oleh ketiga negara Amerika Latin tersebut.
Sementara itu, pada tahun 2024 Amerika hanya mampu menambang sekitar 1,1 juta ton tembaga. Itu pun belum bisa memenuhi setengah dari konsumsi domestiknya. Arizona menjadi rumah bagi lebih dari 70% produksi tembaga domestik pada tahun 2024.
Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir telah memproduksi lebih sedikit tembaga seiring dengan liberalisasi ekonomi global, yang memungkinkan negara tersebut mengimpor tembaga yang relatif murah dari negara-negara seperti Chili. Di sisi lain, cara seperti ini juga memungkinkan ekonomi AS untuk berekspansi ke industri lain.
Pembeli industri dan pedagang Wall Street dalam beberapa bulan terakhir telah mengirimkan tembaga dalam jumlah besar ke Amerika Serikat untuk mengantisipasi potensi tarif.
Morgan Stanley memperkirakan 400.000 ton, atau sekitar enam bulan pasokan ekstra tembaga telah dimuat dan dikirim ke AS pada bulan-bulan awal tahun 2025. Stok tembaga tersebut dapat menahan sementara gejolak pasar ketika tarif berlaku.
Namun, penumpukan tembaga tidak akan berlangsung selamanya, dan akan sulit bagi AS untuk memproduksi tembaga dalam jumlah yang cukup di dalam negeri.
Ewa Manthey, Ahli Strategi Komoditas di bank Belanda ING menilai pada suatu saat, AS kemungkinan perlu mengimpor lebih banyak tembaga dengan tarif 50%, dan tentunya hal ini dapat berisiko memicu lonjakan inflasi.
“Harga tembaga yang lebih tinggi juga berisiko memicu inflasi yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya bagi produsen AS yang tidak memiliki alternatif domestik,” kata Manthey.
Tonton juga video “Trump: Kami Punya Akses Penuh di RI, Tembaga dan Semuanya” di sini:
(hal/rrd)

Bisnis.com, JAKARTA – Jenderal Soedirman adalah Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang dikenal karena memimpin perang gerilya saat masa revolusi kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, dan sejak muda dikenal sebagai sosok religius, disiplin, dan berjiwa pemimpin.
Soedirman memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui strategi gerilya yang cukup merepotkan penjajah mulai dari Palagan Ambarawa hingga Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Melalui artikel ini, anda akan memahami perjalanan hidup Soedirman, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Biografi Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman adalah tokoh militer dan pahlawan nasional Indonesia yang sangat dihormati karena pengabdian dan kepemimpinannya dalam masa-masa sulit pasca kemerdekaan.
Dia lahir dengan nama Soedirman pada tanggal 24 Januari 1916 di desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak muda, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, religius, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
Kepemimpinannya dalam berbagai pertempuran, terutama saat memimpin perang gerilya, menunjukkan dedikasi luar biasa bahkan ketika menghadapi kondisi kesehatan yang sangat buruk.
Gelar “Panglima Besar” yang disematkan kepadanya bukan hanya simbol kehormatan militer, tetapi juga pengakuan atas perjuangan luar biasa yang menginspirasi banyak generasi.
Jenderal Soedirman wafat pada 29 Januari 1950 dalam usia yang relatif muda, yaitu 34 tahun. Namun warisannya sangat besar bagi bangsa ini. Ia menjadi salah satu ikon nasional yang namanya diabadikan di berbagai tempat seperti jalan, sekolah, universitas, dan rumah sakit.
Tanggal Lahir: 24 Januari 1916
Tanggal Wafat: 29 Januari 1950
Asal: Purbalingga, Jawa Tengah
Pangkat: Jenderal Besar (Panglima Besar)
Gelar: Pahlawan Nasional Indonesia
Soedirman kecil tumbuh dalam lingkungan yang penuh kesederhanaan dan nilai religius di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun lahir dari keluarga sederhana, ia menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar tinggi sejak dini. Ia sempat diasuh oleh pamannya yang merupakan seorang tokoh agama, yang kemudian banyak memengaruhi pandangan hidupnya.
Pendidikan formal Soedirman dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sebuah sekolah dasar Belanda untuk pribumi.
Sempat mengenyam pendidikan menengah, dia kemudian masuk ke sekolah guru Muhammadiyah di Solo, di mana ia aktif dalam kegiatan organisasi keislaman dan kepemudaan.
Di sanalah Soedirman belajar nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Ia juga menjadi guru dan kepala sekolah Muhammadiyah.
Karier Militer Soedirman
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada masa Perang Dunia II, mereka membentuk organisasi militer lokal bernama PETA (Pembela Tanah Air). Soedirman bergabung dalam PETA. Ia mendapatkan pelatihan militer dasar dan menunjukkan bakat strategi serta kepemimpinan.
Sebagai komandan batalyon PETA di Banyumas, Soedirman memimpin pasukan. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan tidak hanya dari pasukannya, tetapi juga dari para tokoh nasional. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, perannya semakin penting dalam membentuk kekuatan militer nasional.
Pada usia 29 tahun, Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melalui sidang di Yogyakarta. Ia mengalahkan perwira-perwira yang lebih senior karena dinilai lebih mumpuni secara kepemimpinan dan loyalitas terhadap negara. Dari sinilah dimulai kiprahnya sebagai pemimpin tertinggi militer Indonesia.
Perang Gerilya dan Perlawanan terhadap Belanda
Saat Agresi Militer Belanda II meletus pada Desember 1948, ibu kota Indonesia di Yogyakarta diduduki oleh Belanda dan para pemimpin pemerintahan ditawan. Namun Jenderal Soedirman yang sedang sakit berat memilih untuk tidak menyerah. Ia meninggalkan Yogyakarta dan memimpin perang gerilya dari pedalaman Jawa.
Dalam kondisi fisik yang sangat lemah dan paru-paru hanya berfungsi sebagian, Soedirman tetap melakukan perjalanan berbulan-bulan menembus hutan, gunung, dan desa. Dengan ditandu, ia menyemangati pasukannya dan rakyat yang ditemuinya di sepanjang jalan. Strategi gerilyanya membuat Belanda tidak bisa mengklaim kemenangan secara penuh.
Aksi heroik ini tidak hanya berdampak militer tetapi juga psikologis, memperlihatkan bahwa semangat kemerdekaan Indonesia belum padam. Perjuangan Soedirman selama gerilya menjadi simbol perlawanan rakyat dan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sah dan tidak dapat dikalahkan dengan senjata saja.
Wafat dan Pengaruh Sejarah
Setelah perjuangan gerilya berakhir dan pengakuan kedaulatan diberikan oleh Belanda pada Desember 1949, kesehatan Jenderal Soedirman semakin menurun. Ia dirawat di Magelang, namun kondisinya yang sudah sangat kritis tidak kunjung membaik. Pada 29 Januari 1950, Soedirman menghembuskan napas terakhir dalam usia 34 tahun.
Kabar wafatnya Panglima Besar disambut duka mendalam oleh seluruh rakyat Indonesia. Upacara pemakamannya dihadiri ribuan orang dan digelar secara militer penuh penghormatan. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, dan hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah nasional.
Kepergian Soedirman menandai akhir dari era perjuangan bersenjata, namun semangatnya tetap hidup dalam sanubari bangsa. Ia menjadi simbol keteguhan hati, kepemimpinan sejati, dan pengorbanan yang tulus demi kemerdekaan dan keutuhan negara Indonesia.
Jasa-Jasa dan Penghormatan Negara
Jenderal Soedirman adalah Panglima pertama dan satu-satunya dalam sejarah Indonesia yang memimpin langsung perang gerilya dalam kondisi kesehatan yang sangat berat. Sebagai bentuk penghargaan tertinggi, ia dianugerahi pangkat Jenderal Besar, yang hingga kini hanya diberikan kepada tiga tokoh militer.
Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional. Namanya diabadikan di berbagai institusi seperti Universitas Jenderal Soedirman, Rumah Sakit Tentara, serta jalan protokol di berbagai kota. Monumen dan patungnya juga dibangun sebagai pengingat perjuangannya.
Selain itu, banyak kisah hidupnya yang dijadikan inspirasi dalam dunia pendidikan dan militer. Buku-buku biografi, dokumenter, hingga film mengangkat nilai perjuangannya sebagai teladan moral dan patriotisme. Ia bukan hanya tokoh militer, tetapi juga pahlawan karakter dan semangat nasional.
Fakta Menarik Tentang Soedirman
Jenderal Soedirman menolak perawatan rumah sakit meskipun dokter menyarankan istirahat total, karena ia merasa tanggung jawab terhadap bangsa lebih penting dari kesehatannya sendiri.
Dalam kondisi kritis, ia tetap berpidato membakar semangat pasukan dan rakyat. Salah satu pidatonya bahkan dilakukan saat tubuhnya hanya ditopang tandu kayu.
Rumah yang ia tempati selama gerilya kini menjadi situs sejarah nasional dan museum yang ramai dikunjungi pelajar serta peneliti sejarah perjuangan Indonesia.
Kata-Kata Mutiara Jenderal Soedirman
“Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah saya yang sedang berjuang.”
“Kita tentara Republik akan timbul dan tenggelam bersama negara.”
FAQ Seputar Jenderal Soedirman
Kenapa disebut Panglima Besar? Karena beliau adalah Panglima pertama TNI yang memimpin langsung perang kemerdekaan dengan strategi gerilya luar biasa.
Apakah dia wafat di medan perang? Tidak, beliau wafat di Magelang akibat penyakit paru-paru yang dideritanya sejak lama.
Referensi Resmi:
Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

Jakarta –
Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani ditutup sementara. Hal ini ibas dari jatuhnya turis asal Swiss dan Belanda di tempat yang sama.
“Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, dilansir dari detikBali di Sembalun, Kamis (17/7/2025).
Yarman mengungkapkan penutupan sementara pendakian Gunung Rinjani untuk memperbaiki jalur menuju Danau Segara Anak dari Pelawangan Sembalun oleh Balai TNGR. Harapannya, jalur tersebut bisa lebih aman dilalui wisatawan.
“Kalau orang tidak berhati-hati di jalur tersebut sangat berbahaya karena jalurnya cukup ekstrem,” jelas Yarman.
TNGR masih melakukan asesmen terkait kebutuhan, perbaikan dan konsep perbaikan di jalur tersebut. “Saat ini tim kami masih bekerja, mendata apa-apa kebutuhan di sana entah itu memasang tali atau bentuknya seperti apa itu nanti,” imbuh Yarman.
Yarman menjelaskan pengunjung yang telanjur memesan tiket masih bisa mendaki menuju puncak Gunung Rinjani. Namun, calon pendaki yang belum memesan tiket tidak bisa melakukan pendakian karena aplikasi eRinjani ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
(isa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini