Negara: Belanda

  • Bukan Kayak Sekarang, Bendera Nasional RI Ide Awalnya Mau Begini

    Bukan Kayak Sekarang, Bendera Nasional RI Ide Awalnya Mau Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjelang peringatan ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025, publik dikejutkan oleh pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece di salah satu rumah warga.

    Aksi ini menuai kontroversi dan memicu reaksi dari berbagai pihak. Pengibaran tersebut dianggap menyimpang dari kebiasaan masyarakat yang selama bulan Agustus rutin memasang bendera merah-putih sebagai simbol nasionalisme.

    Namun di balik kisah ini, tak banyak yang tahu ide awal bendera nasional Indonesia ternyata bukan merah putih seperti yang kita kenal sekarang. 

    Pengibaran merah-putih sebagai bendera nasional Indonesia pertama kali terjadi pada momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Selain merah-putih, di kongres Sumpah Pemuda juga dilantunkan “Indonesia Raya” karya Wage R. Supratman sebagai lagu wajib nasional. 

    Sebelum merah-putih dikibarkan dan diresmikan sebagai bendera nasional di momen tersebut, ide awal bukanlah seperti itu. Sebagai catatan, merah-putih sudah dipakai sebagai simbol perlawanan dalam era pergerakan nasional di abad ke-20. 

    Bahkan, tokoh nasionalis Mohammad Yamin dalam 6.000 Tahun Sang Merah Putih (2016) melakukan romantisasi yang mengungkap merah-putih berakar dari zaman majapahit. 

    Lambang merah-putih pertama kali digunakan oleh mahasiswa Indonesia di Belanda dalam organisasi Indische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia. Organisasi yang berdiri pada 1908 itu, catat Harry A. Poeze dalam Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda (2008), menggunakan lambang merah-putih disertai kepala kerbau di tengahnya. 

    Alasan dipakai kepala kerbau karena hewan tersebut dianggap simbol kerakyatan. Para anggota pergerakan berasumsi jika kerbau diganggu maka akan berubah menjadi ganas. Ini seperti rakyat yang diganggu pemerintah kolonial, maka akan jadi marah. 

    Dari awalnya digunakan Perhimpunan Indonesia, lambang merah-putih berkepala kerbau itu kemudian diikuti oleh berbagai organisasi lain. Hanya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang melakukan penyesuaian.

    Menurut catatan Ruben Nalenan dalam Arnold Monotutu, Potret Seorang Patriot (1981), partai pimpinan Soekarno itu punya lambang mirip dengan Perhimpunan Indonesia. Jika lambang Perhimpunan Indonesia merah-putih dengan kerbau, maka PNI merah-putih dengan banteng.

    Banteng dipilih Soekarno karena dianggap lebih garang, tak seperti kerbau. Simbol kegarangan sesuai dengan perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Di momen Sumpah Pemuda, kemudian merah-putih tanpa kepala hewan, baik banteng atau kerbau, ditetapkan sebagai bendera nasional Indonesia.

    Namun, pada 1939 pernah ada wacana memasukkan kembali kepala banteng ke tengah-tengah bendera merah-putih. Dalam Kongres Rakyat Indonesia yang dibuat Gabungan Politik Indonesia, ada beberapa peserta yang meminta wacana itu ditetapkan.

    Sejarawan George Kahin dalam Nasionalisme dan Revolusi Indonesia (1952) mengungkap, wacana itu menimbulkan perdebatan. Tapi, kongres kemudian menetapkan merah putih sebagai bendera nasional. Tanpa kepala banteng. 

    “Kongres menetapkan bahwa Bendera Persatuan adalah Merah Putih, lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya, bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia,” tulis keputusan Kongres Rakyat Indonesia pada 23-25 Desember 1939.

    Dari sinilah, bendera merah-putih dikibarkan sebagai bendera nasional sampai sekarang. 

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

    (mfa/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini lima rekomendasi agenda akhir pekan di Jakarta

    Ini lima rekomendasi agenda akhir pekan di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – DKI Jakarta yang digodok sebagai Kota Global menyajikan beragam fasilitas dan terbaru untuk menarik wisatawan berkunjung.

    Maka, tak salah jika memilih Jakarta untuk menghabiskan waktu akhir pekan. Masyarakat dan pengunjung yang menghabiskan waktu libur akhir pekan di Jakarta tentu ingin menemukan kegiatan dan lokasi yang menarik dan berkesan dikunjungi.

    ANTARA telah merangkum sejumlah pilihan kegiatan yang bisa jadi rekomendasi liburan sebagai berikut:

    1. Pameran Flona 2025

    Pameran ini menampilkan beragam kegiatan bertema pelestarian flora dan fauna, serta memamerkan produk unggulan dari koperasi, UMKM dan perusahaan-perusahaan dari lima daerah yang ada di DKI Jakarta dan nasional yang dipamerkan dalam kegiatan tahunan ini.

    Pameran ini digelar di Lapangan Banteng Jakarta Pusat yang dimulai dari pukul 10.00 – 22.00 WIB dengan biaya akses masuk gratis.

    Dalam pameran ini pengunjung dapat menambah pengalaman dan wawasan mereka tentang flora dan fauna berupa satwa, tanaman hias yang ada di Jakarta.

    2. Festival Kekayaan Intelektual 2025

    Pameran Kekayaan Intelektual merupakan panggung bagi kreator, inovator dan pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan karya -karya dalam beragam bentuk mulai dari kerajinan produk lokal hingga pertunjukan musik dan seni.

    Festival ini digelar di Taman Ismail Marzuki yang dimulai sejak 1 Agustus hingga 3 Agustus 2025. Pameran ini dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB dan pengunjung dapat mengakses festival ini secara gratis.

    3. Gelar Batik Nusantara 2025

    Kegiatan Batik Gelar Nusantara yang digelar di Pasarraya Blok M Jakarta pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 ini menyajikan beragam koleksi batik autentik, diorama sejarah batik nusantara yang sangat menarik untuk dikunjungi. Kegiatan ini dapat dikunjungi dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22. 00 WIB

    Selain itu, kegiatan ini juga dimeriahkan bazar kain dan produk batik lainnya hingga pelatihan pembuatan batik tulis bagi pengunjung. Tentu kesempatan ini sayang untuk dilewatkan karena akses masuk ke lokasi Gelar Nusantara juga tidak berbayar.

    4. Parade Budaya di Jakarta World Folklore Festival

    Parade budaya ini akan digelar di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada Minggu (3/8) dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB

    Jakarta World Folklore merupakan parade budaya internasional akan menghadirkan seni dari sejumlah negara mulai daru Rusia Korsel, India, Jepang dan Bulgaria.

    Pertemuan budaya dalam bentuk parade kostum warna warni tentu akan sangat unik untuk dikunjungi dan parade ini gratis.

    5. Pameran NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro

    Pameran Nyala menghadirkan 33 karya dari 26 perupa yang dipilih dari berbagai daerah berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa dan seni media serta artefak berupa arsip, naskah, koin dan buku-buku terkait Perang Diponegoro menghadapi Belanda.

    Sejumlah karya dipamerkan dari sejumlah perupa mulai dari Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Adrian Adinugraha x Fahira Herniman, Aliansyah Caniago, Arafura, Ugo Untoro, Jompet Kuswidananto, Irene agrivina.

    Pameran ini mengangkat makna perjuangan Pangeran Diponegoro melalui perspektif visual, artistik yang digelar di Gedung A Galeri Nasional dan tidak berbayar.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polrestro Jakut ungkap peredaran ekstasi jaringan Indonesia-Belanda

    Polrestro Jakut ungkap peredaran ekstasi jaringan Indonesia-Belanda

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz bertanya kepada pengedar pil ekstasi saat jumpa pers ungkap kasus peredaran pil ekstasi di Jakarta Utara pada Jumat (1/8). ANTARA/HO Polres Metro Jakut

    Polrestro Jakut ungkap peredaran ekstasi jaringan Indonesia-Belanda
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 01 Agustus 2025 – 19:51 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Utara mengungkap peredaran pil ekstasi jaringan Indonesia-Belanda dengan jumlah seluruh barang bukti sebanyak 14.521 butir atau senilai Rp15 miliar yang akan dipasarkan di sejumlah tempat hiburan malam di Jakarta.

    “Dari pengungkapan kasus ini kami menangkap empat pelaku berinisial MF, FD, DK dan R yang di tangkap di tiga lokasi,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Erick Frendriz saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan, pengungkapan kasus ini setelah tim gabungan menemukan adanya informasi dugaan rencana peredaran narkoba jenis pil ekstasi usai pengungkapan yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Noegroho membagi dua tim, yaitu tim dari Satrenarkoba Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cilincing untuk melakukan pengembangan.

    Unit Reskrim Polsek Cilincing melakukan penggerebekan di wilayah Lontar Dalam, Koja, Jakarta Utara, pada Minggu (22/6). Di lokasi tersebut petugas menemukan barang bukti 9.460 butir pil ekstasi merah muda bertuliskan Tesla. Kemudian tim kembali melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku berinisial RI alias I di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, pada Kamis (26/6) sekitar pukul 11.00 WIB

    Sedangkan Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Utara langsung melakukan penyelidikan dan melakukan penangkapan terhadap pelaku MF alias F dan DK alias W di Jalan Kebun Diponogoro, tepatnya di depan Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (5/7) pagi.

    Dari kedua tersangka dapat ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu. Setelah dilakukan interogasi terhadap kedua tersangka, mereka mengaku memiliki 5.000 butir pil ekstasi yang disimpan di rumah rekan mereka berinisial FD alias F di Jalan Muteran Baru Pabean Cantian Kota Surabaya.

    ​​​​​​Di lokasi kedua ini, pelaku FD ditangkap bersama 21 unit plastik yang berisi 2.0001 butir pil ekstasi dan 12 plastik vakum yang berisi pil ekstasi berlogo TMT sebanyak 3.058 butir yang diduga mengandung MDMA Murni. Jaringan tersebut merupakan jaringan Indonesia-Belanda.

    Selanjutnya, tersangka dan barang bukti diamankan dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara. Keempat tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman paling rendah enam tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

    Sumber : Antara

  • PT Timah Cetak Laba Bersih Rp 300 M di Semester I

    PT Timah Cetak Laba Bersih Rp 300 M di Semester I

    Jakarta

    PT Timah Tbk membukukan laba bersih Rp 300,07 miliar di semester I 2025. Angka tersebut 93% dari target Rp 322,64 miliar.

    Dalam laporan keuangan konsolidasian untuk semester I 2025, PT Timah mencatat pendapatan sebesar Rp 4,22 triliun, dengan beban pokok pendapatan sebesar Rp 3,37 triliun. Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 380 miliar dan EBITDA mencapai Rp 838 miliar. Dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 12,33 triliun, dengan liabilitas sebesar Rp 5,03 triliun dan ekuitas sebesar Rp 7,29 triliun.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Fina Eliani mengatakan kinerja tersebut didukung oleh stabilisasi harga logam timah di London Metal Exchange (LME) dengan rata-rata US$ 32.116 per metrik ton, naik 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini didukung oleh keterbatasan pasokan global dan peningkatan ekspor Indonesia sebesar 177% secara tahunan (yoy) dalam enam bulan pertama 2025.

    Fina mengatakan penjualan logam timah domestik sebesar 8% dan ekspor logam timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 20%, Korea Selatan 19%, Singapura 16%, Belanda 10%, Italia 5%, dan India 4%. Ia mengatakan PT Timah berhasil mempertahankan profitabilitas dan stabilitas keuangan, serta terus mendorong efisiensi di seluruh lini operasional.

    “Strategi efisiensi biaya, penurunan utang berbunga, serta penguatan pengelolaan arus kas menjadi kunci dalam menjaga kinerja keuangan tetap stabil,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    PT Timah mencatatkan produksi bijih timah sebesar 6.997 ton Sn, sedangkan produksi logam mencapai 6.870 metrik ton. PT Timah terus berupaya untuk meningkatkan kinerja produksi dengan mengimplementasikan sejumlah langkah strategis seperti peningkatan jumlah tambang darat dan melakukan bor pandu arah penggalian pada blok rencana kerja.

    Sedangkan untuk penambangan laut, perseroan juga mengupayakan penambahan kerja sama Kapal Isap Produksi (KIP), pengolahan Sisa Hasil Pengolahan KIP maupun Ponton Isap Produksi dan penggunaan bor pandu menggunakan 1 unit kapal bor pada masing-masing area produksi (Area Bangka Utara, Area Bangka Selatan dan Area Kundur) untuk meningkatkan confident level dan efektifitas penggalian.

    “Perseroan terus berupaya mengoptimalkan volume produksi melalui peningkatan sumber daya dan cadangan, penambahan armada produksi dan jumlah tambang, pengamanan wilayah Izin Usaha Pertambangan, serta transformasi proses bisnis agar dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan Perseroan.” ujar Fina.

    Lebih lanjut Fina menjelaskan, perseroan telah menetapkan target tahun 2025 yaitu produksi bijih timah sebesar 21.500 ton Sn, produksi logam timah sebesar 21.545 metrik ton, dan penjualan logam timah sebesar 19.065 metrik ton.

    Lihat juga Video: Korupsi Pengelolan Timah Rp 300 T, Alwin Albar Divonis 10 Tahun Bui

    (acd/acd)

  • Daftar Pemenang Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Ini Prestasi Pembalap Indonesia

    Daftar Pemenang Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Ini Prestasi Pembalap Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta Tour de Banyuwangi Ijen kembali melahirkan juara baru. Tahun ini Pembalap DC Fukuoka Jepang, Benjamin Reverte Prades berhasil menjuarai kompetisi balap sepeda agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI) atau Federasi Balap Sepeda Dunia tersebut.

    Bagi pembalap asal Spanyol tersebut, kemenangan ini merupakan penantian selama 11 tahun untuk bisa menjuarai Tour de Banyuwangi Ijen.

    Pembalap berusia 41 tahun itu berhasil menjadi yang tercepat Etape Empat dengan catatan waktu 4 jam 9 menit 42 detik. Sementara peringkat dua diraih Adne Van Engelen dari Terengganu Cycling Team Malaysia, dan peringkat tiga oleh Nicolo Pettiti dari Swat Club Italia, dengan selisih waktu masing-masing 2 detik dan 47 detik.

    Etape terakhir tersebut start di RTH Maron Genteng dan finish di Paltuding Gunung Ijen, Kamis (31/7) yang juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

    Benjamin pertama kali mengikuti TdBI mulai 2014. Ini merupakan keenam kalinya dia mengikuti kompetisi yang memasuki tahun ke-10 tersebut.

    Tour de Banyuwangi Ijen pertama kali digelar pada 2012. Sempat terhenti tiga tahun karena pandemi Covid-19 pada 2020 dan kembali digelar pada 2024.

    “Ini enam kalinya saya ikut. Saya pernah meraih finish di posisi dua dan tiga, tapi belum pernah juara sebelumnya. Saya bahagia karena balapan ini luar biasa. Ini salah satu balapan favorit saya,” kata Benjamin.

    Bahkan karena berhasil meraih juara TdBI, Benjamin berpikir ulang untuk pensiun. “Setelah melihat hasil ini, saya jadi bertanya mengapa harus berhenti, kalau saya masih bisa tampil bagus. Sekarang saya punya satu alasan lagi untuk lanjut setidaknya satu tahun lagi,” katanya.

    Benjamin mengaku tak menyangka bisa menjadi juara, karena tipikalnya bukan pembalap climber sejati. “Saya pikir tidak akan pernah menang di sini. Karena lintasannya cocok untuk climber sejati. Sementara saya bukan. Saya hanya lakukan terbaik untuk menang,” tambahnya.

    Benjamin mengatakan Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini lebih menantang. “Tahun ini litasannya lebih bervariasi dan menantang. Ditambah hujan, membuat balapan menjadi lebih sulit,” katanya.

    Hasil ini membuat Benjamin berhak atas Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey).

    Peraih Jersey di Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini diraih oleh pembalap yang berbeda-beda. Meski Benjamin keluar sebagai juara, namun Pembalap Italia, Pettiti yang finish di posisi tiga berhasil mempertahankan Polkadot Jersey (Raja Tanjakan) yang didapatnya dalam dua etape terakhir.

    “Tanjakannya sangat berat dan panjang. Bahkan ada lintasan sepanjang satu kilometer dengan kemiringan lebih dari 20 persen. Saya tidak tahu apakah ada tanjakan lain seperti di sini,” kata Pettiti.

    “Saya sangat berharap bisa ikut lagi. Saya sangat menikmati balapan di sini. Saya suka tempat ini, saya suka orang-orangnya. Ini pengalaman terbaik hidup saya. Saya tidak akan melupakan momen ini,” tambah Pettiti.

    Sementara Blue Fire Jersey (Green Jersey/Best Sprinter Classification) tetap diraih pembalap Belanda, Jeroen Meijers dari Victoria Sports Pro Cycling Filipina.

    Pembalap Indonesia, Syelhan Nurahmat Muhammad, dari ASC Monster Indonesia, berhasil mempertahankan Best Indonesian Rider (Banyuwangi Reborn Jersey).

    Hasil Etape Empat Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025

    Individual General Classification by Time (Ijen Sulfur Jersey)

    1. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka 13:47:40

    2. 13 Van Engelen Adne Terengganu Cycling Team 13:48:30

    3. 181 Pettiti Nicolo Swatt Club 13:49:02

    Stage Individual Classification

    1. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka

    2. 13 Van Engelen Adne Terengganu Cycling Team

    3. 181 Pettiti Nicolo Swatt Club

    Stage Best Indonesian Rider

    1. 55 Syelhan Nurahmat Muhammad ASC Monster Indonesia

    Best Indonesian Rider (Banyuwangi Reborn Jersey)

    1. 55 Syelhan Nurahmat Muhammad ASC Monster Indonesia

    2. 191 Raihan Maulidan Muhammad Pontianak Wijaya Racing

    3. 125 Ramadhan Ilham Dzukri Nusantara

    Best Sprinters Classification (Blue Fire Jersey)

    1. 72 Meijers Jeroen Victoria Sports Pro Cycling

    2. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka

    3. 4 Bettles Carter Roojai Insurance

    Best Climbers Classification-KOM (Polkadot Jersey)

    1. Nicolo Pettiti

    2. Prades Reverte Benjamin

    3. Van Engelen Adne

    Team General Classification by Time

    1. Swatt Club

    2. Thailand National Team

    3. Roojai Insurance

    Best Indonesian Team

    1. ASC Monster Indonesia

    2. Nusantara – BYC

    3. Pontianak Wijaya Racing

  • Hacker Incar 90 Instansi Pemerintahan Memanfaatkan Kelemahan Microsoft SharePoint

    Hacker Incar 90 Instansi Pemerintahan Memanfaatkan Kelemahan Microsoft SharePoint

    Bisnis.com, JAKARTA — Lebih dari 90 pemerintah negara bagian di Amerika Serikat (AS), telah menjadi sasaran penggunaan kerentanan yang baru-baru ini terungkap dalam perangkat lunak server Microsoft.

    Menurut salah satu kelompok AS yang dikhususkan membantu otoritas lokal melawan peretasan, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang target serangan, tetapi tidak memiliki bukti peretas sudah berhasil menerobos.

    “Tidak ada yang mengakibatkan insiden keamanan yang terkonfirmasi,” Kata Wakil Presiden Operasi Keamanan dan Intelijen Pusat Tersebut, Randy Rose, dikutip dari Reuters (31/07/25).

    Gelombang peretasan telah melanda server yang menjalankan versi Microsoft SharePoint yang rentan sekitar bulan ini, menyebabkan kekhawatiran yang meluas. Kampanye peretasan itu telah menelan korban setidaknya 400 sistem di 41 negara, menurut perusahaan keamanan siber yang berbasis di Belanda, Eye Security.

    Beberapa instansi pemerintahan federal dilaporkan menjadi korban, dan diperkirakan akan ada instansi baru yang terus diidentifikasi setiap harinya.

    Juru bicara dari 17 laboratorium nasional Departemen Energi AS mengatakan, laboratoriumnya, juga termasuk dari perusahaan yang terdampak serangan.

    “Penyerang memang mencoba masuk mengakses server SharePoint Fermilab. Sudah diidentifikasi, tetapi dampaknya minimal, tanpa ada data sensitif atau rahasia yang diakses,” Kata juru bicara tersebut merujuk pada insiden Laboratorium Fermilab.

    Dia juga menambahkan, meski peretasan keamanan belum sampai menyentuh data penting perusahaan, tetapi Departemen Energi AS berpendapat, itu mempengaruhi sejumlah kecil kinerja sistem laboratorium.

    Menurut para ahli keamanan siber, peretas bekerja dengan cara mengeksploitasi kelemahan versi lokal Microsoft SharePoint, yang digunakan banyak organisasi untuk menyimpan dan berbagi berkas.

    Celah keamanan tersebut memungkinkan penyerang membobol, mencuri data, dan dalam beberapa kasus sampai memasang perangkat lunak yang lebih berbahaya.

    Pihak Microsoft serta pemerintah AS mengatakan mereka akan mengadakan kerja sama untuk memperbaiki masalah dan melindungi organisasi yang terdampak serangan siber.

    Perusahaan teknologi tersebut juga telah mengimbau agar semua pengguna SharePoint Server segera memperbarui sistem mereka.

    Untuk pengguna versi lama SharePoint yang tidak lagi didukung dianjurkan untuk segera menonaktifkannya untuk menghindari risiko keamanan sistem lebih lanjut. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Alasan Pemberian Visa Cascade, Tak Banyak WNI Berminat Tinggal di Eropa

    Alasan Pemberian Visa Cascade, Tak Banyak WNI Berminat Tinggal di Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengungkap alasan pihaknya memberlakukan skema Visa Cascade kepada Indonesia.

    Chaibi mengatakan bahwa salah satu faktor utama pemberian status Visa Cascade adalah minimnya minat Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tinggal di Eropa. 

    Hal tersebut terlihat dari rendahnya tingkat ketidakkembalian (non-return rate) warga Indonesia yang memperoleh visa Uni Eropa.

    “WNI sangat mencintai tanah airnya dan sebagian besar tidak berniat tinggal di Eropa. Mayoritas pemegang visa ini kembali ke Indonesia. Hal tersebut menjadi faktor penting dalam pemberian kemudahan tersebut,” kata Chaibi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

    Chaibi menjelaskan bahwa langkah tersebut bersifat politis karena banyak negara lain yang memiliki tingkat ketidakkembalian yang rendah.

    Meski begitu dalam 10 tahun terakhir, tambah Chaibi, Uni Eropa berupaya bertindak sesuai dengan potensi hubungan bilateralnya. 

    Menurutnya, para duta besar negara anggota Uni Eropa di Indonesia telah memberi tekanan kuat kepada pemerintah masing-masing untuk mendorong kemajuan dalam pemberian status visa tersebut.

    “Faktor utama yang mendorong pemberian Visa Sascade ini adalah kemitraan yang kuat dan keinginan kami untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dengan Indonesia,” katanya.

    Chaibi memaparkan perbedaan status Visa Cascade yang diperoleh Indonesia dengan negara-negara lain. Pada umumnya, negara-negara penerima visa ini harus melalui dua tahap perantara.

    Pertama, memperoleh visa satu tahun dengan tiga kunjungan sukses. Kedua, pendatang akan memperoleh visa selama dua tahun dengan satu kunjungan sukses lagi. Setelah itu, barulah para pendatang akan mendapatkan visa multi-entry berdurasi lima tahun.

    Adapun, pengunjung dari Indonesia tidak perlu melewati dua tahapan pertama. WNI akan langsung memperoleh visa multiple-entry berdurasi lima tahun tanpa harus melalui dua tahap awal. 

    “Ini merupakan loncatan besar dan kemudahan signifikan bagi warga Indonesia,” jelasnya.

    Chaibi menambahkan fokus utama Uni Eropa saat ini adalah menembangkan sistem visa digital. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem yang sepenuhnya terdigitalisasi, di mana pemohon dapat melakukan sebagian besar proses dari komputer masing-masing, termasuk proses verifikasi.

    Melalui fokus yang besar pada digitalisasi sistem, Uni Eropa tidak memiliki banyak ruang untuk mengembangkan kebijakan di luar pemberian Visa Cascade. Apalagi, Visa Cascade diimplementasikan oleh negara-negara anggota melalui kedutaan masing-masing.

    “Sedangkan liberalisasi visa merupakan kewenangan Brussels. Jadi, prioritasnya kini adalah digitalisasi penuh,” kata Chaibi.

    Melansir laman resmi Komisi Eropa, kebijakan Visa Cascade resmi diberlakukan pada 23 Juli 2025. WNI yang berdomisili di Indonesia dapat memperoleh Visa Schengen multi-entry dengan masa berlaku hingga lima tahun, setelah sebelumnya pernah mendapatkan dan menggunakan satu visa secara sah dalam tiga tahun terakhir selama masa berlaku paspor masih mencukupi. 

    “Selama masa berlaku visa tersebut, pemegang visa akan memiliki hak perjalanan yang setara dengan warga negara bebas visa,” jelasnya.

    Kebijakan tersebut menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral Uni Eropa dan Indonesia, dan diumumkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 13 Juli. 

    Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempererat koneksi antarwarga, di samping kerja sama dalam bidang perdagangan dan pendidikan.

    Sebagai informasi, Visa Schengen memungkinkan pemegangnya untuk bepergian bebas di wilayah Schengen untuk kunjungan jangka pendek, maksimal 90 hari dalam periode 180 hari. 

    Visa ini tidak mengikat tujuan perjalanan, namun tidak memberikan hak untuk bekerja. Kawasan Schengen terdiri dari 29 negara Eropa, termasuk 25 negara anggota UE seperti Jerman, Prancis, Belanda, Italia, dan Spanyol, serta empat negara non-UE yakni Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

  • Visa Schengen Cascade Berlaku, Permudah Akses dan Perkuat Bisnis RI–Uni Eropa

    Visa Schengen Cascade Berlaku, Permudah Akses dan Perkuat Bisnis RI–Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA — Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengungkapkan fasilitas baru berupa Visa Schengen Cascade yang sudah mulai berlaku bagi warga negara Indonesia dapat mempermudah bisnis antara kedua belah pihak. 

    Chaibi mengatakan bahwa sistem ini akan memungkinkan pelaku bisnis merencanakan perjalanan dengan lebih baik karena tak perlu khawatir masa berlaku visa habis. Pasalnya, melalui fasilitas baru ini, masyarakat Indonesia akan mendapatkan visa masuk berkali-kali (multi-entry) selama lima tahun. 

    Dengan demikian, hal ini akan jauh lebih praktis, lebih murah, dan tidak perlu mengunjungi kedutaan dari negara-negara yang tergabung dalam Schengen berkali-kali. Dalam sistem sebelumnya, Visa Schengen hanya berlaku 180 hari. 

    “Kami melihat banyak sekali keuntungan, dan kami benar-benar menantikan implementasi program ini serta kedatangan warga Indonesia ke Eropa dan penguatan hubungan ekonomi yang lebih kuat di bawah CEPA,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (31/7/2025). 

    Chaibi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki akses terbaik ke Eropa. Fasilitas baru yang dirinya lebih suka sebut sebagai visa ladder ini menandakan token of recognition alias tanda pengakuan dari Uni Eropa untuk Indonesia. 

    “Kami sangat berminat untuk menarik lebih banyak pelaku bisnis ke Indonesia berkat sistem Visa Cascade ini, yang saya sebut sebagai ladder,” lanjutnya. 

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia juga telah memberikan kemudahan bagi turis asal Eropa yang datang ke Indonesia melalui visa on arrival bagi 27 negara Uni Eropa. 

    Airlangga meyakini kebijakan baru ini akan berdampak langsung pada ekonomi dan bisnis, di mana komunitas bisnis kedua pihak memiliki fleksibilitas lebih besar sehingga pengusaha kini dapat menghadiri pameran dagang, forum bisnis, pertemuan investasi di seluruh Eropa dengan lebih mudah.

    Mobilitas yang semakin meningkat tidak hanya tentang perjalanan untuk rekreasi, tetapi juga untuk bisnis, perdagangan, workshop, riset pasar, hingga jaringan bisnis. 

    Pasalnya, tambah Airlangga, saat ini Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam pameran dagang besar di Eropa seperti Hannover Messe, SIAL Paris, Ambiente Frankfurt, Food Ingredients in Europe, Paris Fashion Weeks, Biofac, sampai Medica Dusseldorf.

    “Saya berharap kebijakan visa berjenjang baru ini dapat lebih memperkuat kehadiran global Indonesia dan membuka peluang ekspor yang lebih besar di pasar Eropa, serta menawarkan beragam produk dan harga yang lebih kompetitif bagi Uni Eropa,” tutur Airlangga. 

    Untuk diketahui, visa baru ini berlaku bagi para WNI yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan Visa Schengen yang bersifat multi-entry. Artinya, warga Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan bisa mengajukan Visa Schengen multi-entry. 

    Melansir laman resmi Uni Eropa, EEAS, fasilitas ini telah mulai berlaku per 23 Juli 2025. WNI yang tinggal di Indonesia kini dapat memperoleh visa Schengen masuk ganda dengan masa berlaku lima tahun setelah memperoleh dan menggunakan secara sah satu visa dalam tiga tahun terakhir, asalkan paspor masih memiliki masa berlaku yang cukup. 

    Dengan demikian, selama masa berlaku visa ini, pemegang visa menikmati hak perjalanan yang setara dengan warga negara yang bebas visa.

    Kesepakatan ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat, bersamaan dengan kemajuan dalam perdagangan dan pendidikan. Visa ini tidak terikat tujuan, tetapi tidak memberikan hak untuk bekerja.

    Wilayah Schengen terdiri dari 29 negara Eropa (di antaranya 25 negara anggota Uni Eropa), yakni Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Estonia, Yunani, Spanyol, Prancis, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Hongaria, Malta, Belanda, Austria, Polandia, Portugal, Rumania, Slovenia, Slovakia, Finlandia, dan Swedia, serta Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

  • Rohana Kudus: Jurnalis Perempuan Pertama dan Pejuang Pendidikan Wanita Indonesia

    Rohana Kudus: Jurnalis Perempuan Pertama dan Pejuang Pendidikan Wanita Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Rohana Kudus adalah sosok perempuan tangguh dari ranah Minangkabau yang melawan keterbatasan zaman dengan pena dan ketajaman pikirannya.

    Keberaniannya menjadi bekal bagi Rohana Kudus. Dia juga dikenal sebagai jurnalis perempuan yang berani membuat gebrakan baru. Dia tidak hanya mendidik generasi wanita tetapi juga menantang struktur sosial yang membungkam mereka.

    Biografi Rohana Kudus

    Biografi Singkat dan Profil Rohana Kudus

    Dilansir dari Perpustakaan Nasional RI, Kamis (31/7/2025), Rohana Kudus, yang bernama asli Siti Rohana, lahir pada 20 Desember 1884 di Koto Gadang, Sumatera Barat. Dia adalah anak dari keluarga terpelajar. Ayahnya, Muhammad Rasjad Maharadja Soetan, adalah seorang pejabat Belanda yang juga pencinta literasi.

    Kecintaan ayahnya terhadap buku dan pengetahuan menjadi akar yang menyuburkan semangat intelektual Rohana sejak kecil. Rohana tumbuh dalam keluarga yang melek huruf, sebuah keistimewaan langka untuk perempuan pada masa itu.

    Dia mendapat pendidikan informal dari ayahnya dan secara otodidak mempelajari aksara Latin dan Arab. Meski tak menempuh pendidikan formal seperti anak lelaki, pengetahuannya melampaui zamannya.

    Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Awal

    Kehidupan keluarga Rohana dilingkupi nilai-nilai Minangkabau yang menjunjung tinggi adat dan agama. Di tengah lingkungan yang konservatif, ia memperoleh ruang tumbuh yang unik: rumahnya menjadi tempat diskusi sastra dan agama. Pendidikan awalnya bukan dari sekolah formal, melainkan dari buku, majalah, dan interaksi dengan tokoh-tokoh intelektual yang sering berkunjung ke rumahnya.

    Kakaknya, Sutan Sjahrir, dan sepupunya, Agus Salim, adalah tokoh-tokoh nasional yang kelak mewarnai sejarah Indonesia. Lingkungan ini membentuk cara berpikir Rohana yang kritis dan terbuka.

    Masa Kecil dan Ketertarikannya pada Literasi

    Sejak masih kecil, Rohana menunjukkan minat besar pada dunia literasi. Dia membaca apa saja yang tersedia di rumahnya, seperti buku agama hingga surat kabar berbahasa Belanda. Semangatnya dalam menyerap pengetahuan menjadi pelita dalam hidupnya, dan ia mulai menulis artikel opini sejak usia remaja.

    Dalam budaya Minangkabau yang menganut garis keturunan ibu (matrilineal), perempuan punya posisi sosial tertentu, tetapi tetap dikekang dalam urusan publik. Rohana memanfaatkan keistimewaan budaya itu untuk masuk ke ruang publik melalui tulisan. Ia percaya bahwa pena adalah senjata untuk menyuarakan keadilan.

    Masa Muda dan Minat pada Dunia Tulis-Menulis

    Lingkungan intelektual Koto Gadang memberi Rohana ruang untuk tumbuh sebagai perempuan dengan pandangan maju. Minatnya pada dunia tulis-menulis dipupuk dari kebiasaannya membaca surat kabar lokal dan majalah berbahasa Melayu serta Belanda. Ia menyerap gaya jurnalistik modern dan mulai menulis dengan sudut pandang perempuan.

    Pendidikan tidak menjadi halangan bagi Rohana untuk belajar secara mandiri. Ia menulis dalam bahasa yang lugas, menyuarakan keresahan perempuan pribumi yang terkungkung adat dan kolonialisme. Setiap tulisannya ibarat gelombang kecil yang menggoyang tembok kebisuan perempuan Indonesia.

    Perjuangan sebagai Wartawan Perempuan Pertama di Indonesia

    Pada tahun 1912, Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe di Padang, surat kabar pertama yang dikelola dan ditujukan khusus untuk perempuan. Ini adalah tonggak penting dalam sejarah pers Indonesia.

    Dalam sebuah artikel pembuka, Rohana menulis “Kami ingin perempuan bersuara, bukan sekadar diam di dapur. Dunia tidak akan berubah bila setengah manusianya bungkam.”

    Soenting Melajoe terbit mingguan dan memuat artikel tentang pendidikan, kesehatan, moral, dan hak-hak perempuan. Tujuan Rohana bukan hanya memberi informasi, tetapi menyadarkan kaumnya tentang pentingnya pendidikan dan peran aktif dalam masyarakat.

    Ia menghadapi berbagai tantangan: skeptisisme masyarakat, tekanan dari lingkungan adat, hingga sikap diskriminatif dari pengelola pers kolonial. Namun ia tetap berdiri tegak, seperti api yang tak padam di tengah badai.

    Gaya Menulis dan Pengaruh Tulisannya

    Gaya menulis Rohana tegas, ringkas, dan sarat emosi. Ia tidak menyembunyikan pendapatnya di balik eufemisme. Ia menyerukan pendidikan untuk anak perempuan, mengecam praktik pernikahan dini, dan menyoroti ketimpangan gender dalam akses terhadap ilmu pengetahuan.

    Tulisan-tulisannya menjadi bahan diskusi di rumah-rumah tangga Minang. Di Hindia Belanda, nama Soenting Melajoe dikenal sebagai surat kabar perempuan pertama yang bersifat emansipatoris dan edukatif. Rohana bukan hanya jurnalis; ia adalah suara perempuan yang tak lagi ingin diredam.

    Peran dalam Dunia Pendidikan dan Emansipasi Wanita

    Selain aktif di dunia jurnalistik, Rohana Kudus juga mendirikan sekolah khusus perempuan di Koto Gadang yang mengajarkan membaca, menulis, berhitung, dan menjahit. Sekolah ini bernama Sekolah Kerajinan Amai Setia. Visi Rohana adalah perempuan yang cakap, mandiri, dan melek pengetahuan.

    Ia percaya bahwa pendidikan adalah tangga menuju kebebasan. Ia pun aktif memberikan pelatihan kepada perempuan dewasa agar mereka mampu meningkatkan kualitas hidup keluarganya.

    Dalam pandangan Rohana, “Perempuan yang terdidik adalah pilar bangsa yang kokoh, bukan beban rumah tangga semata.”

    Hubungan dengan Tokoh Sezaman

    Rohana memiliki jaringan yang luas dengan tokoh pergerakan seperti Abdul Muis dan Rasuna Said. Ia sering berdiskusi dengan mereka tentang kondisi bangsa dan peran perempuan dalam perjuangan nasional. Meskipun Kartini lebih dikenal karena surat-suratnya yang diterbitkan Belanda, Rohana telah lebih dulu menulis di media massa dan bergerak nyata di tengah masyarakat.

    Ia bahkan dijuluki “Kartini dari Sumatera”, tetapi perbedaan utamanya adalah Rohana mengekspresikan gagasannya langsung kepada publik, bukan lewat surat pribadi. Ia tidak menanti untuk dikenang, tapi memilih untuk bertindak.

    Warisan dan Pengakuan terhadap Jasa Rohana Kudus

    Rohana Kudus diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2019 berdasarkan Keputusan Presiden No. 120/TK/2019. Ini merupakan pengakuan atas jasanya sebagai pelopor pers perempuan dan tokoh pendidikan. Ia menjadi inspirasi bagi banyak jurnalis dan aktivis perempuan Indonesia.

    Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di Padang dan Bukittinggi. Beberapa buku dan film dokumenter juga telah dibuat untuk mengenang kontribusinya. Ia membuktikan bahwa suara perempuan dapat mengubah arah zaman.

    Fakta Menarik tentang Rohana Kudus

    Ia adalah perempuan Minang pertama yang aktif sebagai wartawan dan editor.
    Ia menulis hingga usia lanjut, bahkan setelah pensiun dari dunia jurnalistik.
    Tulisannya menjadi referensi penting bagi studi jurnalisme dan feminisme Indonesia.
    Ia pernah menolak jabatan kehormatan dari pemerintah kolonial, sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan terhadap perempuan pribumi.

    Rohana Kudus bukan hanya wartawan perempuan pertama, tetapi juga pelopor pendidikan dan emansipasi wanita Indonesia. Dia menjadikan pena sebagai pedang, kata-kata sebagai peluru perjuangan, dan surat kabar sebagai medan tempurnya.

    Dalam dunia yang masih gelap bagi perempuan, ia menjadi lentera yang memberi arah. Gagasan dan aksinya tetap relevan hari ini, ketika kita masih berbicara tentang kesetaraan dan akses pendidikan. Rohana Kudus adalah warisan hidup tentang bagaimana satu perempuan dapat mengguncang zaman.

    FAQ

    Siapakah Rohana Kudus? Rohana Kudus adalah wartawan perempuan pertama Indonesia dan tokoh pendidikan perempuan dari Minangkabau.
    Apa kontribusi utama Rohana Kudus? Ia mendirikan surat kabar Soenting Melajoe dan sekolah perempuan pertama di Koto Gadang.
    Mengapa Rohana Kudus dijuluki wartawan perempuan pertama? Karena ia adalah perempuan pertama yang mendirikan dan memimpin surat kabar di Indonesia.
    Kapan Rohana Kudus diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Tahun 2019, berdasarkan Keputusan Presiden No. 120/TK/2019.
    Apa yang membedakan Rohana Kudus dari Kartini? Rohana menulis langsung ke media massa dan terlibat langsung di tengah masyarakat, sedangkan Kartini menulis melalui surat pribadi.

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Pelajar TRIP gugur di pertempuran Jalan Salak, Malang

    Pelajar TRIP gugur di pertempuran Jalan Salak, Malang

    Para anggota Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) bersiap di sepanjang Jalan Salak menjelang Pertempuran 31 Juli 1947. Meskipun bersenjata seadanya, semangat juang mereka tak tergoyahkan. (https://tinyurl.com/2c8kh43e)

    31 Juli 1947: Pelajar TRIP gugur di pertempuran Jalan Salak, Malang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada 31 Juli 1947, sekelompok pelajar yang tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) menunjukkan keberanian luar biasa di tengah Agresi Militer Belanda I. Berbekal semangat kemerdekaan dan senjata seadanya, mereka terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan Belanda di kawasan Jalan Salak, Kota Malang, Jawa Timur.

    Pertempuran ini terjadi sebagai bagian dari strategi pertahanan kota Malang yang menjadi salah satu titik penting dalam jalur logistik dan komunikasi di Jawa Timur. Ketika pasukan Belanda melakukan serangan masif, para pelajar TRIP bersama beberapa satuan TNI berinisiatif mempertahankan jalur masuk kota, termasuk Jalan Salak yang menjadi pintu strategis.

    Walau usia mereka masih belia, para pelajar ini telah menjalani latihan militer dasar dan memiliki disiplin tinggi. Mereka bertempur habis-habisan menghadang laju Belanda. Dalam peristiwa itu, tercatat 35 anggota TRIP gugur. Kisah kepahlawanan mereka hingga kini menjadi simbol semangat juang generasi muda dalam mempertahankan kedaulatan negara.

    Kini, nama-nama mereka diabadikan di Taman Makam Pahlawan TRIP Malang, dan kisah heroik ini dikenang setiap tahun dalam napak tilas dan upacara penghormatan. Pertempuran Jalan Salak bukan sekadar catatan sejarah, melainkan bukti bahwa cinta tanah air tak mengenal usia.

    Sumber : Sumber Lain