Negara: Belanda

  • Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Drone Misterius Bikin Eropa Kalang Kabut, Denmark: Pelaku Profesional

    Jakarta

    Penampakan drone misterius membuat beberapa negara di Eropa kalang kabut. Terbaru, bandara Aalborg di Denmark ditutup menyusul kedatangan drone yang belum jelas asal muasalnya ke wilayah udaranya. Drone tak berawak juga dilaporkan terlihat di bandara Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup.

    Awal pekan ini, penampakan drone menyebabkan penangguhan sementara penerbangan di bandara Kopenhagen. Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan kejadian ini ulah aktor profesional. “Ini jelas bukan kebetulan. Ini terlihat sistematis. Inilah yang saya definisikan sebagai serangan hibrida,” cetusnya.

    Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun terkait siapa dalang di balik ini. Meskipun tidak ada konfirmasi bahwa Rusia terlibat, selama sebulan terakhir drone Rusia telah melanggar wilayah udara Polandia, Rumania, dan mungkin juga Belanda, Finlandia, dan Denmark.

    Menanggapi pesawat drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia awal September, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan pihaknya meluncurkan operasi untuk melindungi sisi timurnya.

    Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding armada bayangan kapal tanker minyak Rusia digunakan untuk meluncurkan dan mengendalikan drone Rusia di atas kota-kota Eropa. “Ini adalah bukti lebih lanjut Laut Baltik dan laut lainnya harus ditutup untuk tanker Rusia, setidaknya untuk armada bayangan,” cetusnya.

    Armada bayangan tersebut mencakup ratusan tanker tua, seringkali tidak diasuransikan atau dirawat seadanya. Kapal-kapal ini biasanya beroperasi di bawah bendera negara lain sehingga menyulitkan regulator untuk menegakkan sanksi.

    Drone, atau beberapa jenis kendaraan udara tempur nirawak, telah digunakan oleh militer sejak tahun 1970-an, dan sekarang menjadi andalan peperangan modern, khususnya dalam perang Rusia di Ukraina. Teknologinya juga telah berkembang pesat di pasar komersial,

    “Drone lebih mudah didapat dan digunakan. Dan harganya pun turun drastis. Orang-orang kini dapat melakukan hal-hal di gudang kebun mereka yang hanya dapat dilakukan dengan kemampuan militer canggih 10 atau 15 tahun yang lalu,” sebut Richard Gill, pendiri dan CEO Drone Defence yang dikutip detikINET dari Duetsche Welle.

    Dalam peperangan, drone sering ditembak jatuh. Namun di perkotaan, seringkali mustahil untuk menentukan dari jauh apakah sebuah drone militer atau rekreasi dari warga sipil. Ancaman drone di area seperti bandara pun jadi sulit diantisipasi.

    “Tak mudah mengenai drone dengan proyektil kinetik, jadi Anda harus menembakkan banyak untuk mengenai sasaran. Bahkan jika berhasil mengenai, sebagian besar proyektil akan jatuh setelah ditembakkan. Jadi, saya tak menyarankan menembak di area padat penduduk, kecuali drone tersebut dianggap sebagai sumber ancaman langsung dan berbahaya,” kata Savolainen dari Hybrid CoE.

    (fyk/fyk)

  • Belanda Kembalikan Fosil Koleksi Dubois kepada Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 September 2025

    Belanda Kembalikan Fosil Koleksi Dubois kepada Indonesia Nasional 28 September 2025

    Belanda Kembalikan Fosil Koleksi Dubois kepada Indonesia
    Editor
    KOMPAS.com
    – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon secara resmi menerima dokumen pengembalian koleksi fosil temuan ahli paleoantropologi Eugene Dubois dari pemerintah Belanda.
    Prosesi serah terima dilaksanakan di Museum Naturalis, Leiden, Belanda.
    Menurut keterangan resmi Museum Naturalis, Koleksi Dubois terdiri atas sekitar 28.000 fosil yang ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera.
    Koleksi ini mencakup fosil Homo erectus (dahulu disebut Pithecanthropus erectus) yang ditemukan Dubois pada 1891–1892 di Trinil, wilayah yang kini termasuk Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
    Menurut siaran pers pemerintah pada Sabtu, pengembalian fosil koleksi Dubois kepada pemerintah Indonesia berlangsung bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda.
    Fadli Zon mengatakan, pengembalian koleksi fosil yang menjadi rujukan penting dalam studi evolusi manusia menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.
    “Hari ini kita menutup jurang sejarah dan memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil,” kata Fadli, seperti dilansir dari Antara, Minggu (29/9/2025).
    “Kepulangan Koleksi Dubois adalah bukti bahwa diplomasi budaya Indonesia bekerja, kepemilikan sah NKRI diakui, dan akses riset dunia tetap terjaga,” tambah dia.
    Fadli mengatakan, pengembalian koleksi Dubois ke Indonesia merupakan hasil kerja panjang Tim Repatriasi Kementerian Kebudayaan, yang sejak awal 2025 melakukan riset asal-usul dan perundingan intensif dengan Colonial Collections Committee (CCC) Belanda.
    Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Gouke Moes menyampaikan bahwa pengembalian koleksi fosil ke Indonesia merupakan wujud komitmen pemerintah Belanda dalam melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab.
    Kementerian Kebudayaan RI telah menyusun rencana teknis pemindahan koleksi fosil, yang sudah disepakati oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda.
    Kedua kementerian menyepakati pembentukan tim gabungan untuk mengamankan tahapan pemulangan koleksi fosil serta meningkatkan kerja sama riset, inventarisasi, konservasi, publikasi ilmiah, pameran, digitalisasi, dan peningkatan kapasitas peneliti maupun pengelola koleksi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • CEPA Indonesia–Kanada Resmi Ditandatangani, Prabowo Sebut Langkah Strategis Perkuat Ekonomi

    CEPA Indonesia–Kanada Resmi Ditandatangani, Prabowo Sebut Langkah Strategis Perkuat Ekonomi

    JAKARTA – Tercapainya penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Kanada dinilai Presiden RI Prabowo Subianto merupakan sebuah terobosan besar dalam hubungan ekonomi kedua negara.

    “Di Kanada kami juga dapat suatu terobosan, kita berhasil tanda-tangan CEPA ya Comprehensive Economic Partnership Agreement. Jadi free trade antara Kanada dan Indonesia ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga berapa tahun terobos,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 27 September.

    Presiden menegaskan kesepakatan tersebut akan memperkuat kerja sama dagang, membuka akses pasar baru, dan menurunkan hambatan tarif bagi produk unggulan Indonesia. CEPA dengan Kanada melengkapi capaian serupa dengan Uni Eropa yang telah diperjuangkan sejak satu dekade lalu.

    Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substansial CEPA antara Indonesia dan Eropa dilaksanakan di Bali, Selasa (23/9) lalu antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič.

    Prabowo menilai rangkaian kunjungan ke PBB, Kanada, dan Belanda membawa hasil yang konkret baik di bidang diplomasi maupun kerja sama ekonomi.

    “Saya kira alhamdulillah kunjungan saya membawa manfaat,” ujarnya.

    Selain kerja sama ekonomi, Presiden juga menyebut kunjungannya ke Belanda menghasilkan komitmen pengembalian 30 ribu artefak bersejarah milik Indonesia serta kerja sama edukasi keuangan masyarakat oleh Ratu Máxima pada kunjungannya ke Jakarta mendatang.

    Diketahui, Presiden Prabowo tiba di tanah air usai merampungkan lawatan ke empat negara mitra strategis, yakni Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.

    Tampak menyambut kedatangan Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, antara lain Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Kepala BIN Muhammad Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo.

  • Belanda Bakal Kembalikan Koleksi Fosil Era Kolonial ke Indonesia

    Belanda Bakal Kembalikan Koleksi Fosil Era Kolonial ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Belanda akan mengembalikan koleksi fosil era kolonial ke Indonesia, berdasarkan kesimpulan komite penasihat independen bahwa fosil-fosil tersebut diperoleh secara tidak sah pada era kolonial.

    Keputusan pengembalian ini diresmikan dalam surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Gouke Moes yang ditujukan kepada Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (RI) Fadli Zon.

    Koleksi yang digali di Indonesia pada akhir abad ke-19 itu kini dikelola oleh Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis di Leiden, Belanda. Koleksi ini mencakup sebuah tengkorak, sebuah gigi geraham, dan sebuah tulang paha yang berkaitan dengan Homo erectus, spesies penting dalam rantai evolusi manusia.

    “Saran komite itu didasarkan pada penelitian yang ekstensif dan cermat,” ujar Moes dalam sebuah pernyataan.

    “Kami akan bekerja sama dengan Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis dan mitra-mitra di Indonesia dengan perhatian yang sama untuk mengatur pengembalian ini secara baik,” katanya.

    Komisi Koleksi Kolonial yang independen menyarankan restitusi tanpa syarat setelah penyelidikannya menyimpulkan bahwa koleksi tersebut tidak pernah secara sah menjadi milik Belanda.

    Komisi itu menemukan bahwa situasi pengambilan secara masuk akal menunjukkan fosil-fosil tersebut diambil bertentangan dengan kehendak penduduk setempat yang bagi mereka fosil-fosil tersebut memiliki makna spiritual dan ekonomi. Komisi itu juga menemukan bahwa aksi pemaksaan digunakan untuk mengidentifikasi lokasi penggalian.

    “Saran yang menyeluruh ini memberikan wawasan hukum baru, yang menjadikan restitusi sebagai pilihan yang tepat,” kata Marcel Beukeboom, direktur umum Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis.

  • Microsoft Putus Akses Layanan Cloud Militer Israel, Ini Alasannya

    Microsoft Putus Akses Layanan Cloud Militer Israel, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft, memutus akses layanan teknologi komputasi awan atau cloud Azure terhadap militer Israel.

    Keputusan itu diambil setelah Unit 8200 atau badan mata-mata elit militer, kedapatan melanggar ketentuan layanan perusahaan dengan menyimpan sejumlah besar data pengawasan masyarakat sipil Palestina di platform cloud Azure.

    Berdasarkan laporan The Guardian, Unit 8200 mengumpulkan jutaan panggilan telepon warga sipil Palestina yang dilakukan setiap hari di Gaza dan Tepi Barat, serta melakukan pengawasan ketat terhadap data yang dikumpulkan itu.

    Keputusan untuk menghentikan layanan terhadap Unit 8200 dalam menggunakan beberapa teknologi Microsoft merupakan hasil respons langsung perusahaan terhadap investigasi yang dipublikasikan oleh The Guardian bulan lalu.

    “Investigasi tersebut mengungkap bagaimana Azure digunakan untuk menyimpan dan memproses data komunikasi Palestina dalam program pengawasan massal,” dikutip dari laporan The Guardian, Sabtu (27/9/2025).

    Guardian mengungkapkan bagaimana Microsoft dan Unit 8200 sebetulnya telah bekerja sama dalam rencana untuk memindahkan sejumlah besar materi intelijen sensitif ke Azure.

    Proyek ini dimulai setelah pertemuan pada tahun 2021 antara kepala eksekutif Microsoft, Satya Nadella, dan komandan Unit 8200 saat itu, Yossi Sariel.

    Menanggapi investigasi tersebut, Microsoft memerintahkan penyelidikan eksternal yang mendesak untuk meninjau hubungannya dengan Unit 8200. Temuan awal tersebut kini telah mendorong perusahaan untuk membatalkan akses unit tersebut ke beberapa layanan penyimpanan cloud dan AI miliknya.

    Dilengkapi dengan kapasitas penyimpanan dan daya komputasi Azure yang hampir tak terbatas, Unit 8200 telah membangun sistem baru tanpa pandang bulu yang memungkinkan petugas intelijennya mengumpulkan, memutar ulang, dan menganalisis konten panggilan seluler seluruh populasi.

    Unit 8200 dilaporkan mampu mengumpulkan data satu juta panggilan per jam. Penyimpanan data panggilan yang disadap dalam jumlahnya mencapai 8.000 terabyte disimpan di pusat data Microsoft di Belanda.

    Beberapa hari setelah Guardian menerbitkan investigasi tersebut, Unit 8200 dilaporkan dengan cepat memindahkan data pengawasan tersebut ke luar kawasan Uni Eropa.

    Transfer data besar-besaran itu terjadi pada awal Agustus. Sumber intelijen mengatakan Unit 8200 berencana mentransfer data tersebut ke platform cloud Amazon Web Services. Baik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) maupun Amazon tidak menanggapi permintaan komentar.

    Keputusan Microsoft untuk mengakhiri akses badan mata-mata tersebut ke teknologi utama dibuat di tengah tekanan dari karyawan dan investor terhadap kerja sama perusahaan dengan militer Israel dan peran teknologinya dalam serangan hampir dua tahun di Gaza.

    Komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Israel tetapi didukung oleh banyak ahli hukum internasional.

    Investigasi gabungan The Guardian memicu protes di kantor pusat Microsoft di AS dan salah satu pusat datanya di Eropa, serta tuntutan oleh kelompok kampanye yang dipimpin pekerja bernama No Azure for Apartheid untuk mengakhiri semua hubungan dengan militer Israel.

    Pada hari Kamis lalu, wakil ketua dan presiden Microsoft, Brad Smith, memberi tahu staf tentang keputusan tersebut. Dalam surel yang dilihat oleh Guardian, ia mengatakan perusahaan telah “menghentikan dan menonaktifkan serangkaian layanan untuk sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel”, termasuk layanan penyimpanan cloud dan AI.

    Smith menulis: “Kami tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil. Kami telah menerapkan prinsip ini di setiap negara di dunia, dan kami telah berulang kali menekankannya selama lebih dari dua dekade.”

    Keputusan ini mengakhiri secara tiba-tiba periode tiga tahun kerja badan mata-mata tersebut dengan Microsoft dalam mengoperasikan program pengawasannya menggunakan teknologi perusahaan teknologi raksasa asal AS itu.

    Menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh Guardian, seorang eksekutif senior Microsoft mengatakan kepada Kementerian Pertahanan Israel akhir pekan lalu: “Meskipun peninjauan kami masih berlangsung, pada titik ini kami telah mengidentifikasi bukti yang mendukung unsur-unsur pelaporan Guardian.”

    Pihak eksekutif mengatakan kepada pejabat Israel bahwa Microsoft “tidak bergerak di bidang bisnis yang memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil” dan memberi tahu mereka bahwa mereka akan “menonaktifkan” akses ke layanan yang mendukung proyek pengawasan Unit 8200 dan menangguhkan penggunaan beberapa produk AI.

    Penghentian ini merupakan kasus pertama perusahaan teknologi AS menarik layanan yang diberikan kepada militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza.

    Keputusan ini tidak memengaruhi hubungan komersial Microsoft yang lebih luas dengan IDF, yang merupakan klien lama dan akan tetap memiliki akses ke layanan lainnya. Penghentian ini sebatas menimbulkan pertanyaan di Israel tentang kebijakan penyimpanan data militer sensitif di cloud pihak ketiga yang di hosting di luar negeri.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Microsoft Putus Akses Layanan Cloud Militer Israel, Ini Alasannya

    Microsoft Putus Akses Layanan Cloud Militer Israel, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft, memutus akses layanan teknologi komputasi awan atau cloud Azure terhadap militer Israel.

    Keputusan itu diambil setelah Unit 8200 atau badan mata-mata elit militer, kedapatan melanggar ketentuan layanan perusahaan dengan menyimpan sejumlah besar data pengawasan masyarakat sipil Palestina di platform cloud Azure.

    Berdasarkan laporan The Guardian, Unit 8200 mengumpulkan jutaan panggilan telepon warga sipil Palestina yang dilakukan setiap hari di Gaza dan Tepi Barat, serta melakukan pengawasan ketat terhadap data yang dikumpulkan itu.

    Keputusan untuk menghentikan layanan terhadap Unit 8200 dalam menggunakan beberapa teknologi Microsoft merupakan hasil respons langsung perusahaan terhadap investigasi yang dipublikasikan oleh The Guardian bulan lalu.

    “Investigasi tersebut mengungkap bagaimana Azure digunakan untuk menyimpan dan memproses data komunikasi Palestina dalam program pengawasan massal,” dikutip dari laporan The Guardian, Sabtu (27/9/2025).

    Guardian mengungkapkan bagaimana Microsoft dan Unit 8200 sebetulnya telah bekerja sama dalam rencana untuk memindahkan sejumlah besar materi intelijen sensitif ke Azure.

    Proyek ini dimulai setelah pertemuan pada tahun 2021 antara kepala eksekutif Microsoft, Satya Nadella, dan komandan Unit 8200 saat itu, Yossi Sariel.

    Menanggapi investigasi tersebut, Microsoft memerintahkan penyelidikan eksternal yang mendesak untuk meninjau hubungannya dengan Unit 8200. Temuan awal tersebut kini telah mendorong perusahaan untuk membatalkan akses unit tersebut ke beberapa layanan penyimpanan cloud dan AI miliknya.

    Dilengkapi dengan kapasitas penyimpanan dan daya komputasi Azure yang hampir tak terbatas, Unit 8200 telah membangun sistem baru tanpa pandang bulu yang memungkinkan petugas intelijennya mengumpulkan, memutar ulang, dan menganalisis konten panggilan seluler seluruh populasi.

    Unit 8200 dilaporkan mampu mengumpulkan data satu juta panggilan per jam. Penyimpanan data panggilan yang disadap dalam jumlahnya mencapai 8.000 terabyte disimpan di pusat data Microsoft di Belanda.

    Beberapa hari setelah Guardian menerbitkan investigasi tersebut, Unit 8200 dilaporkan dengan cepat memindahkan data pengawasan tersebut ke luar kawasan Uni Eropa.

    Transfer data besar-besaran itu terjadi pada awal Agustus. Sumber intelijen mengatakan Unit 8200 berencana mentransfer data tersebut ke platform cloud Amazon Web Services. Baik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) maupun Amazon tidak menanggapi permintaan komentar.

    Keputusan Microsoft untuk mengakhiri akses badan mata-mata tersebut ke teknologi utama dibuat di tengah tekanan dari karyawan dan investor terhadap kerja sama perusahaan dengan militer Israel dan peran teknologinya dalam serangan hampir dua tahun di Gaza.

    Komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Israel tetapi didukung oleh banyak ahli hukum internasional.

    Investigasi gabungan The Guardian memicu protes di kantor pusat Microsoft di AS dan salah satu pusat datanya di Eropa, serta tuntutan oleh kelompok kampanye yang dipimpin pekerja bernama No Azure for Apartheid untuk mengakhiri semua hubungan dengan militer Israel.

    Pada hari Kamis lalu, wakil ketua dan presiden Microsoft, Brad Smith, memberi tahu staf tentang keputusan tersebut. Dalam surel yang dilihat oleh Guardian, ia mengatakan perusahaan telah “menghentikan dan menonaktifkan serangkaian layanan untuk sebuah unit di Kementerian Pertahanan Israel”, termasuk layanan penyimpanan cloud dan AI.

    Smith menulis: “Kami tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil. Kami telah menerapkan prinsip ini di setiap negara di dunia, dan kami telah berulang kali menekankannya selama lebih dari dua dekade.”

    Keputusan ini mengakhiri secara tiba-tiba periode tiga tahun kerja badan mata-mata tersebut dengan Microsoft dalam mengoperasikan program pengawasannya menggunakan teknologi perusahaan teknologi raksasa asal AS itu.

    Menurut sebuah dokumen yang dilihat oleh Guardian, seorang eksekutif senior Microsoft mengatakan kepada Kementerian Pertahanan Israel akhir pekan lalu: “Meskipun peninjauan kami masih berlangsung, pada titik ini kami telah mengidentifikasi bukti yang mendukung unsur-unsur pelaporan Guardian.”

    Pihak eksekutif mengatakan kepada pejabat Israel bahwa Microsoft “tidak bergerak di bidang bisnis yang memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil” dan memberi tahu mereka bahwa mereka akan “menonaktifkan” akses ke layanan yang mendukung proyek pengawasan Unit 8200 dan menangguhkan penggunaan beberapa produk AI.

    Penghentian ini merupakan kasus pertama perusahaan teknologi AS menarik layanan yang diberikan kepada militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza.

    Keputusan ini tidak memengaruhi hubungan komersial Microsoft yang lebih luas dengan IDF, yang merupakan klien lama dan akan tetap memiliki akses ke layanan lainnya. Penghentian ini sebatas menimbulkan pertanyaan di Israel tentang kebijakan penyimpanan data militer sensitif di cloud pihak ketiga yang di hosting di luar negeri.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Rampungkan CEPA dengan Kanada, Prabowo: Ini suatu terobosan 

    RI Rampungkan CEPA dengan Kanada, Prabowo: Ini suatu terobosan 

    “Di Kanada kami juga dapat suatu terobosan, kita berhasil tanda-tangan CEPA ya Comprehensive Economic Partnership Agreement. Jadi free trade antara Kanada dan Indonesia ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga berapa t

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Kanada merupakan sebuah terobosan besar dalam hubungan ekonomi kedua negara.

    “Di Kanada kami juga dapat suatu terobosan, kita berhasil tanda-tangan CEPA ya Comprehensive Economic Partnership Agreement. Jadi free trade antara Kanada dan Indonesia ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga berapa tahun terobos,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

    Presiden menegaskan kesepakatan tersebut akan memperkuat kerja sama dagang, membuka akses pasar baru, dan menurunkan hambatan tarif bagi produk unggulan Indonesia. CEPA dengan Kanada melengkapi capaian serupa dengan Uni Eropa yang telah diperjuangkan sejak satu dekade lalu.

    Penandatanganan dan Pengumuman Bersama tentang Kesepakatan Substansial CEPA antara Indonesia dan Eropa dilaksanakan di Bali, Selasa (23/9) lalu antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič.

    Prabowo menilai rangkaian kunjungan ke PBB, Kanada, dan Belanda membawa hasil yang konkret baik di bidang diplomasi maupun kerja sama ekonomi.

    “Saya kira alhamdulillah kunjungan saya membawa manfaat,” ujarnya.

    Selain kerja sama ekonomi, Presiden juga menyebut kunjungannya ke Belanda menghasilkan komitmen pengembalian 30 ribu artefak bersejarah milik Indonesia serta kerja sama edukasi keuangan masyarakat oleh Ratu Máxima pada kunjungannya ke Jakarta mendatang.

    Diketahui, Presiden Prabowo tiba di tanah air usai merampungkan lawatan ke empat negara mitra strategis, yakni Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.

    Tampak menyambut kedatangan Presiden di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, antara lain Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Kepala BIN Muhammad Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Usai Kunjungan Luar Negeri, Prabowo Harap Ada Terobosan untuk Gaza – Page 3

    Usai Kunjungan Luar Negeri, Prabowo Harap Ada Terobosan untuk Gaza – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengatakan pertemuan selama Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa di New York, Amerika Serikat berlangsung sangat produktif.

    Dia menuturkan, banyak pemimpin negara yang menerima dengan positif pesan-pesan dalam pidatonya di Sidang Umum PBB.

    Hal ini disampaikan Prabowo saat tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Sabtu (27/9/2025), usai menyelesaikan kunjungan luar negeri. Dalam rangkaian kali ini, Prabowo mengunjungi Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.

    “Perjalanan cukup lama, tapi saya kira bermanfaat, produktif. Kita dapat sambutan yang baik di mana-mana dan Alhamdulillah pertemuan-pertemuan di PBB sangat produktif. Saya kira juga pesan-pesan yang saya sampaikan dalam sambutan saya di PBB juga diterima dengan positif oleh banyak pemimpin,” kata Prabowo kepada wartawan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu.

    Dia berharap adanya terobosan terkait penyelesaian konflik di Gaza, Palestina. Prabowo melihat banyak negara yang juga memiliki itikad baik tersebut.

    “Saya penuh harapan mungkin kali ini bisa tercapai terobosan ya khususnya di persoalan Palestina-Gaza, mudah-mudahan ada terobosann. Ya kita berdoa, saya lihat ada itikad baik dari banyak pihak,” ujarnya.

     

  • Prabowo: Belanda Kembalikan 30 Ribu ‘Harta Karun’ yang Dibawa dari RI

    Prabowo: Belanda Kembalikan 30 Ribu ‘Harta Karun’ yang Dibawa dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Belanda akan mengembalikan sebanyak 30 ribu artefak yang diambil dari Indonesia. Hal ini disampaikan langsung Presiden Prabowo Subianto usai tiba ke Indonesia setelah kunjungan dari beberapa negara.

    “Di Belanda saya diterima dengan sangat baik oleh Raja dan Belanda mengembalikan 30.000 item artefak yang mereka bawa dari Indonesia dikembalikan ke kita,” kata Prabowo, Sabtu (27/9/2025).

    “Saya kira itikad dari Belanda ingin pelihara hubungan baik dengan kita,” dia menambahkan.

    Selain itu, Prabowo mengabarkan Ratu Maxima akan berkunjung ke Indonesia pada 25 November 2025 mendatang. Kunjungan itu untuk mendiskusikan terkait sektor keuangan.

    Dia menjelaskan jika Ratu merupakan ahli keuangan. Kedatangannya nanti untuk berdiskusi dengan ahli keuangan Indonesia serta membantu keuangan rakyat.

    “Bagaimana membantu keuangan rakyat yang belum mahir belum pandai soal keuangan akan dibantu oleh PBB dan sebagainya ya,” jelasnya.

    Prabowo melakukan lawatannya ke Belanda setelah Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Saat berkunjung di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda, Jumat (26/9/2025), Prabowo diterima langsung oleh Raja Belanda Willem dan Ratu Maxima.

    Kunjungan itu begitu istimewa. Mengutip siaran pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, penyambutan raja dan ratu bersamaan adalah hal yang jarang terjadi dan menjadi bentuk penghormatan tertinggi Kerajaan Belanda kepada Presiden Prabowo.

    Dalam pertemuan itu, mereka berdiskusi mengenai berbagai isu penting. Termasuk hubungan bilateral dua negara dalam berbagai bidang strategis.

    Di sela-sela kunjungannya itu, Prabowo juga menyempatkan diri berziarah ke makam nenek dan kakek dari sisi ibunya. Dia terlihat mengunjungi makam keduanya yang berada di pemakaman umum Oud Eik en Duinen di Den Haag, Belanda.

    “Di sela-sela kunjungan resmi kenegaraan ke Kerajaan Belanda, saya menyempatkan diri berziarah ke pemakaman umum Oud Eik en Duinen di Den Haag,” ungkap Prabowo melalui akun Instagram resminya @prabowo.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Ungkap Ratu Belanda Ahli Keuangan, Mau ke Indonesia 25 November

    Prabowo Ungkap Ratu Belanda Ahli Keuangan, Mau ke Indonesia 25 November

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Ratu Belanda Máxima akan berkunjung ke Indonesia pada 25 November mendatang. Kunjungan itu dalam rangka berdiskusi dengan para ahli keuangan Indonesia.

    Kabar ini disampaikan oleh Prabowo setibanya di Jakarta usai lawatan ke sejumlah negara dalam seminggu terakhir. Salah satunya Belanda.

    Prabowo mengatakan, dirinya disambut dengan sangat baik oleh Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda, pada Jumat (26/9). Ia juga mengaku baru mengetahui bahwa Ratu Máxima merupakan seorang ahli keuangan.

    “Ratu juga seorang, ternyata seorang ahli keuangan dan akan ke sini tanggal 25 November untuk diskusi sama ahli-ahli keuangan kita,” kata Prabowo, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, dikutip dari siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (27/9/2025).

    Selain itu, Prabowo juga menyampaikan, pada kesempatan tersebut Belanda mengembalikan 30.000 item artefak yang mereka bawa dari Indonesia. Kini, semuanya telah kembali ke tangan Indonesia.

    “Saya kira etika baik dari Belanda ingin periharaan keuangan baik kita,” ujarnya.

    Di samping itu, Prabowo sebelumnya juga sempat berkunjung ke Ottawa, Kanada. Dalam kesempatan itu, ia resmi meneken Nota Kesepahaman Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).

    Perjanjian dagang akan menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara. Melalui kesepakatan tersebut, Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.

    “Jadi free trade antara Kanada dan Indonesia, ini terobosan juga. Kita sudah dengan Eropa. Dengan Eropa 10 tahun, dengan Kanada juga beberapa tahun terobos,” kata dia.

    (hns/hns)