Negara: Belanda

  • Krisis Baru Menghantam Eropa, Tanda Kiamat Makin Dekat

    Krisis Baru Menghantam Eropa, Tanda Kiamat Makin Dekat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Eropa turut bertarung melawan Amerika Serikat (AS) dan China untuk menjadi pusat kecerdasan buatan (AI) dunia. Namun, kawasan tersebut justru menghadapi ancaman baru yang tak kalah berbahaya, yakni krisis air bersih.

    Para ahli memperingatkan, ambisi digital Uni Eropa berisiko memperparah kelangkaan air, terutama di kawasan selatan yang kini makin kering akibat perubahan iklim.

    Uni Eropa telah mengumumkan rencana melipatgandakan hingga tiga kali kapasitas pusat data dalam 5-7 tahun ke depan, demi menjadikan kawasan itu sebagai hub AI kelas dunia.

    Di balik rencana besar tersebut, muncul ancaman bagi lingkungan yang tak bisa diabaikan, yaitu lonjakan konsumsi air dari fasilitas teknologi raksasa seperti Amazon, Microsoft, Meta, dan Google.

    Pusat data adalah jantung ekonomi digital. Infrastruktur itu menopang dunia digital, mulai dari media sosial, perbankan online, hingga alat AI seperti ChatGPT. Namun, untuk mendinginkan jutaan server yang bekerja 24 jam tanpa henti, pusat data membutuhkan air dalam jumlah besar.

    “AI memang masa depan, tapi keberlanjutan lingkungan jadi pemikiran belakangan,” ujar Kevin Grecksch, pakar kebijakan air dari University of Oxford, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya, banyak pusat data dibangun justru di wilayah yang kekurangan air, seperti Spanyol dan Yunani.

    “Wilayah kering dianggap ideal untuk server, tapi ironisnya justru paling rawan kekeringan,” katanya.

    Di Spanyol, misalnya, Amazon tengah membangun tiga pusat data di wilayah Aragon, daerah yang sudah mengalami tekanan air ekstrem. Proyek yang disebut menciptakan ribuan lapangan kerja ini justru memicu ketegangan antara petani lokal dan aktivis lingkungan.

    Menurut S&P Global, industri pusat data akan menghadapi paparan tinggi terhadap stres air di dekade 2020-an, terutama di Eropa Selatan. Sebagian besar jejak air dari pusat data bahkan tidak terlihat, karena terjadi di proses pembangkit energi dan pembuatan chip semikonduktor.

    “Perusahaan sering hanya melaporkan penggunaan air di lokasi, padahal lebih dari setengah penggunaan airnya terjadi di luar lokasi,” kata Nick Kraft, analis dari Eurasia Group.

    Badan Lingkungan Eropa (EEA) memperingatkan bahwa sepertiga populasi dan wilayah Eropa kini hidup di bawah tekanan air parah. Dengan petaka gelombang panas ekstrem dan kekeringan berkepanjangan, situasi ini diperkirakan akan makin buruk dan menjadi tanda ‘kiamat’ di Benua Biru.

    “Ledakan pembangunan pusat data di wilayah yang sudah kekeringan hanya memperburuk masalah,” ujar Laura Ramsamy, analis iklim dari Climate X.

    Beberapa negara bahkan mulai menarik rem. Belanda dan Irlandia telah menunda pembangunan pusat data baru karena kekhawatiran terhadap daya listrik dan dampak lingkungan.

    Namun, Kementerian Iklim, Energi, dan Lingkungan Irlandia menegaskan bahwa pusat data tetap memberikan kontribusi positif bagi ekonomi nasional.

    “Seperti sektor ekonomi lainnya, operasi dan pengembangan pusat data diatur oleh tujuan iklim nasional yang mengikat secara hukum dan kebutuhan menjaga keamanan energi,” kata juru bicara kementerian.

    Ia menambahkan, sebagian besar pusat data besar di Irlandia menggunakan sistem pendinginan udara, bukan air, yang membedakannya dari lokasi-lokasi pusat data di banyak negara lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Bengkulu (ANTARA) – Guru Besar Logistik Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Saut Gurning merekomendasikan sistem by-pass pasir (SBP) sebagai solusi mengatasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu secara permanen.

    “Prinsipnya sederhana, SBP itu memindahkan pasir dari kantong penumpukan ke tempat pembuangan menggunakan sistem isap. Jadi bukan hanya dikeruk lalu menunggu pendangkalan terjadi lagi, tetapi sedimen dialirkan terus-menerus 24 jam,” kata Saut Gurning lewat pesan elektronik di Bengkulu, Jumat.

    Saut Gurning merekomendasikan penerapan Sand Bypassing System (SBS) atau Artificial Sand Bypassing System (ASBS), merupakan metode modern yang memungkinkan sedimen pasir dialihkan secara berkelanjutan dari sisi penumpukan ke sisi yang mengalami erosi.

    Model SBP telah digunakan di berbagai negara seperti Australia dan Belanda dengan hasil yang efisien. Menurut Saut, sistem ini jauh lebih hemat dibanding pengerukan konvensional.

    “Investasi awalnya memang sekitar Rp13 miliar, tetapi biaya operasionalnya bisa ditekan sampai di bawah 20 persen dari pengerukan biasa yang mencapai Rp70 miliar per tahun,” ucapnya.

    Selain efisiensi, SBP juga memiliki manfaat tambahan, material pasir hasil by-pass dapat digunakan untuk reklamasi atau perluasan area pelabuhan, menciptakan nilai tambah baru bagi ekonomi daerah.

    Selain urusan teknis normalisasi, Saut juga menyoroti pentingnya keberlanjutan pendanaan. Ia menilai, skema pembiayaan tahunan berbasis APBN tidak lagi memadai untuk menangani sedimentasi yang terjadi terus-menerus.

    Karena itu, ia mengusulkan kombinasi antara pendanaan publik dan partisipasi badan usaha pelabuhan melalui model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau konsesi operasional jangka panjang.

    “Negara-negara seperti Australia, Belanda, dan Malaysia sudah menerapkan model pembiayaan campuran. Pemerintah membangun fasilitas infrastruktur seperti jetty, pompa, dan pipa, sementara operasionalnya diserahkan ke operator pelabuhan dengan mekanisme tarif layanan,” kata Saut.

    Menurut Saut pendekatan seperti itu dapat menjadi solusi keberlanjutan di Bengkulu dalam mengelola pelabuhannya agar terus dalam kondisi terbaiknya.

    “Yang penting bukan hanya bagaimana mengeruk, tetapi bagaimana menjamin alur tetap dalam sepanjang waktu,” ucapnya.

    Saut Gurning menegaskan penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu harus beralih dari pola pengerukan darurat yang bersifat reaktif, menuju solusi permanen berbasis rekayasa pantai.

    Menurutnya kondisi sedimentasi tinggi di pelabuhan tersebut telah mencapai level yang tidak bisa lagi ditangani dengan cara-cara konvensional.

    “Pelabuhan Baai menghadapi situasi sedimentasi yang sangat berat. Ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi sudah menjadi persoalan sistemik akibat kombinasi arus sejajar pantai atau littoral drift dan gelombang besar dari Samudera Hindia,” kata dia.

    Ia menjelaskan wilayah perairan Baai merupakan zona berenergi tinggi atau high sedimentation zone, di mana material pasir dan lumpur dari arus laut serta sungai terus terakumulasi di alur pelayaran.

    Akibatnya setiap sembilan bulan sekali pelabuhan itu membutuhkan pengerukan untuk menjaga kedalaman agar kapal dapat beroperasi. Volume sedimentasi yang masuk mencapai 800 ribu meter kubik per tahun, termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia.

    “Wilayah Bengkulu itu langsung menghadap Samudera Hindia. Energi gelombangnya kuat, arusnya besar, dan proses sedimentasinya cepat,” kata dia.

    Menurut Saut pendangkalan kronis di Pelabuhan Pulau Baai memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas. Gangguan navigasi laut menyebabkan keterlambatan distribusi logistik.

    Kondisi itu juga mempengaruhi biaya hidup masyarakat karena harga barang di pulau menjadi jauh lebih mahal dibanding wilayah daratan utama.

    Ia menyebutkan cuaca ekstrem dan kondisi ombak yang mencapai lebih dari dua meter membuat kegiatan pengerukan konvensional sering menghadapi tantangan berat.

    “Kapal keruk mudah goyah, alat patah, bahkan operasi harus berhenti karena kondisi laut tidak stabil. Ini menyebabkan pekerjaan rework berulang kali,” ujarnya.

    Oleh karena itu, dia merekomendasikan penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu beralih dari cara-cara konvensional ke sistem by-pass pasir (SBP).

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akankah Gencatan Senjata Pengaruhi Kasus Kejahatan Perang Israel di Gaza?

    Akankah Gencatan Senjata Pengaruhi Kasus Kejahatan Perang Israel di Gaza?

    Jakarta

    Dalam rencana berisi 20 poin yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump, Jalur Gaza nantinya dikelola oleh pemerintahan teknokrat. Itu salah satu isi kesepakatan gencatan senjata yang didukung AS, yang berhasil menghentikan konflik bersenjata selama dua tahun di wilayah pesisir itu.

    Rencana itu juga menyebutkan bahwa Otoritas Palestina, yang saat ini menguasai Tepi Barat, tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan baru di Gaza hingga mereka melakukan reformasi.

    Dalam rencana tahun 2020 tersebut, AS menyatakan hanya akan mengakui negara Palestina jika pihaknya menghentikan “perang hukum terhadap negara Israel.”

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyinggung hal ini saat berkunjung ke Washington bulan lalu.

    Reformasi “sejati” terhadap Otoritas Palestina, kata Netanyahu, berarti “mengakhiri perang hukum terhadap Israel di ICC (Mahkamah Pidana Internasional) dan ICJ (Mahkamah Internasional),” dua lembaga hukum internasional tempat berbagai kasus terhadap Israel sedang berjalan.

    Kasus apa saja yang ada di pengadilan Internasional?

    Kedua pengadilan itu berbasis di Belanda. Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) menuntut individu yang diduga melakukan kejahatan perang, sedangkan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) menangani perkara antarnegara, biasanya terkait pelanggaran perjanjian atau konvensi.

    Pada akhir 2023, Afrika Selatan menggugat Israel di ICJ dengan tuduhan melanggar Konvensi Genosida 1948 yang disahkan PBB setelah Perang Dunia II. Keputusan kasus itu kemungkinan baru keluar paling cepat akhir 2027.

    Sementara itu, pada 2024 ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, meski tidak atas tuduhan genosida. ICC juga sempat mengeluarkan surat perintah untuk tiga pimpinan senior Hamas, tetapi dibatalkan setelah mereka tewas.

    Kemungkinan ICC juga telah menyiapkan surat perintah penangkapan untuk politisi Israel lain yang belum diumumkan secara publik. Bahkan sebelum perang terakhir, Otoritas Palestina telah meminta ICC menyelidiki situasi di wilayah Palestina yang diduduki. Permintaan seperti ini dikenal sebagai pengajuan perkara.

    Apa gencatan senjata bisa mengubah situasi?

    Jika Otoritas Palestina menarik diri dari kasus ICC, seperti yang diinginkan Netanyahu, apakah itu berarti proses hukum berakhir?

    Tidak. Otoritas Palestina menyerahkan pengajuan perkara ke ICC sejak 2018. Kasus ini telah diselidiki sejak 2021 dan mencakup dugaan pelanggaran sejak 2014, sebelum serangan Hamas pada Oktober 2023. Fokus awalnya adalah pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat.

    Pada November 2023, sejumlah negara lain seperti Afrika Selatan, Bangladesh, Bolivia, Chili, dan Meksiko ikut bergabung dalam kasus ICC tersebut, menilai situasi yang dilaporkan Otoritas Palestina memang perlu diselidiki.

    Selain itu, sejumlah organisasi HAM juga terlibat. Misalnya, hingga akhir September 2025, Reporters Without Borders telah mengajukan lima pengaduan terhadap Israel ke ICC, menuduh militer Israel sengaja menargetkan jurnalis Palestina.

    Awal bulan ini, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengungkapkan bahwa ia dan beberapa menteri lainnya juga dilaporkan ke ICC oleh kelompok advokasi Palestina atas tuduhan “terlibat dalam genosida,” karena Italia memasok senjata ke Israel.

    Artinya, terlepas dari sikap Otoritas Palestina, berbagai proses hukum internasional tetap akan berjalan karena banyak pihak lain juga menjadi penggugat.

    Apa gencatan senjata menyulitkan pembuktian genosida?

    Menurut para ahli hukum, gencatan senjata tidak akan mengubah jalannya kasus di ICC maupun ICJ. Fakta bahwa Israel kini menghentikan serangan udara di Gaza tidak membatalkan dugaan pelanggaran sebelumnya.

    “Semua proses hukum, baik di tingkat nasional maupun internasional, tidak akan terpengaruh oleh perkembangan terkini,” kata Kai Ambos, profesor hukum pidana internasional di Universitas Gttingen, Jerman.

    Rencana 20 poin itu juga menawarkan amnesti bagi militan Hamas yang menyerahkan senjata. Namun, menurut Ambos, amnesti seperti itu “tidak mengikat sistem peradilan nasional seperti di Jerman, maupun ICC.” Kesepakatan itu hanya mengikat pihak-pihak yang berkonflik.

    “Gencatan senjata tidak akan berpengaruh terhadap penuntutan atau akuntabilitas atas kejahatan masa lalu di kedua sisi,” ujar Susan Akram, Direktur Klinik HAM Internasional di Fakultas Hukum Universitas Boston.

    Dia menambahkan masalah justru mungkin muncul dari sisi pembuktian karena banyak bukti kemungkinan hilang di bawah reruntuhan di Gaza, sementara ribuan saksi, termasuk ratusan jurnalis, telah tewas.

    Namun, Akram menambahkan, banyak bukti sudah terkumpul. Komisi Penyelidikan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina yang pada September lalu menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, memiliki basis data sendiri yang kemungkinan akan digunakan di pengadilan.

    Dampak pada kasus di pengadilan Jerman

    Hal ini juga berlaku untuk kasus yang diajukan di Jerman. Dalam waktu dekat, gugatan yang diajukan oleh Pusat Eropa untuk Hak Konstitusional dan Hak Asasi Manusia (European Center for Constitutional and Human Rights/ECCHR) terhadap pemerintah Jerman akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi Federal. ECCHR berpendapat Jerman seharusnya tidak mengekspor senjata atau komponen senjata ke Israel.

    “Secara non-hukum, wajar bila ada yang bertanya apakah situasi terbaru bisa berdampak pada kasus ini,” kata Alexander Schwarz, salah satu direktur program kejahatan internasional di ECCHR. “Namun secara hukum, gencatan senjata, berapa pun lamanya, tidak mengubah dasar hukum klaim kami.”

    Menurutnya, kasus ECCHR hanya menilai situasi hingga Januari 2025. Selain itu, aturan perdagangan senjata internasional mewajibkan Jerman untuk menilai apakah senjata ekspor mereka berpotensi digunakan dalam kejahatan perang.

    Pada Agustus lalu, Jerman sempat menangguhkan sebagian izin ekspor senjata ke Israel. Namun setelah gencatan senjata diumumkan, sejumlah politisi Jerman menyerukan agar pembatasan itu dicabut.

    “Setelah dua tahun pelanggaran sistematis terhadap hukum kemanusiaan oleh Israel, risiko bahwa senjata Jerman akan digunakan dalam kejahatan perang masih sangat nyata. Butuh waktu sebelum Jerman bisa kembali mengekspor senjata ke Israel secara sah,” ujar Schwarz.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Prita Kusumaputri

    Editor: Yuniman Farid

    (haf/haf)

  • Kisah Haru 2 WN Belanda Datangi Gorontalo Demi Cari Asal Usul Keluarga, Berbekal Foto Usang & Kenangan – Page 3

    Kisah Haru 2 WN Belanda Datangi Gorontalo Demi Cari Asal Usul Keluarga, Berbekal Foto Usang & Kenangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Di antara deretan rumah tua di Kota Tua Gorontalo, dua sosok asing tampak berdiri lama di depan sebuah bangunan bergaya kolonial. Di tangan mereka tergenggam selembar foto lusuh berwarna sepia, yang usianya lebih dari seabad lalu.

    Mereka menatap bergantian antara foto dan bangunan di hadapan mereka, lalu saling berpandangan dengan mata berkaca-kaca.

    Yannick Jaime datang bersama saudaranya, Kenneth Maxime, dari Belanda ke Gorontalo bukan untuk berlibur, tetapi untuk mencari jejak keluarga yang hilang dalam perjalanan waktu. Mereka membawa warisan berupa foto-foto tua dan cerita keluarga yang turun-temurun, tentang buyut mereka yang pernah tinggal dan wafat di Kota Gorontalo.

    “Kami hanya punya foto lama dan sedikit cerita. Tapi hati kami yakin, kami harus ke sini,” tutur Yannick pelan, mengenang perjalanan penuh harap dan keharuan itu.

    Kakek Buyut mereka, J Caffin, lahir di Belanda pada 15 Maret 1865 dan wafat di Gorontalo pada 25 September 1949. Istri J Caffin, Beatrise Anetta Caffin, lahir di Ambon pada 21 Juni 1873 dan menghembuskan napas terakhir di Gorontalo pada 16 Juni 1962.

    Dari arsip dan kisah keluarga, mereka tahu bahwa Caffin pernah menjabat sebagai Kepala Pelabuhan Gorontalo pada tahun 1890, masa ketika pelabuhan menjadi urat nadi perdagangan di pesisir utara Sulawesi.

    Berbekal foto hitam putih, mereka menapaki jalan-jalan di jantung Kota Tua Gorontalo. Deretan bangunan tua, jendela kayu lebar seperti membawa mereka melintasi waktu. Hingga akhirnya, pandangan mereka tertuju pada sebuah rumah yang tampak sangat akrab.

    Struktur bangunannya, lengkung jendelanya, bahkan pilar depannya sama persis seperti dalam foto, di wilayah ini memang banyak berdiri megah rumah peninggalan belanda dengan arsitektur yang mudah dikenali .

    Mereka mengetuk pintu, seorang penghuni rumah menyambut dengan ramah. Percakapan hangat pun terjadi, hingga akhirnya terungkap bahwa keluarga yang kini tinggal di rumah itu masih memiliki hubungan darah dengan keluarga Caffin.

    Bagi mereka, menemukan rumah itu seperti menemukan potongan diri yang hilang. Sejarah keluarga yang selama ini hanya diceritakan dalam kisah masa kecil kini berdiri nyata di depan mata, lengkap dengan aroma kayu tua dan angin laut Gorontalo yang lembut.

    Perjalanan mereka berlanjut ke Pelabuhan Gorontalo, tempat buyut mereka dulu bekerja. Bersama pemandu wisata dari Harry and Mimin Homestay dan beberapa warga, mereka mencari jejak makam keluarga. Setelah beberapa hari mencari dan bertanya, mereka akhirnya tiba di sebuah area sunyi yang dipenuhi rerumputan.

    Di Kelurahan Tenda, Kota Gorontalo, mereka menemukan dua nisan tua di antara beberapa makam lainnya dengan nama yang tak asing yaitu J Caffin dan Beatrise Anetta. Hening menyelimuti tempat itu. Yannick berlutut, membersihkan rumput yang menutupi batu nisan, sementara Kenneth menatap nama buyutnya dengan mata yang basah.

    “Kami tak bisa berkata-kata. Ini bukan sekadar menemukan makam, tapi menemukan bagian dari sejarah hidup kami yang sempat hilang,” ujar Yannick lirih. Demikian dikutitp dari Antara, Jumat (17/10/2025).

    Momen itu menjadi puncak perjalanan mereka, campuran antara haru, syukur, dan kelegaan. Mereka mengabadikan momen itu dengan foto dan doa, seolah berbicara pada jiwa-jiwa yang bersemayam di bawah nisan.

  • Dipecat PSSI, Patrick Kluivert: Saya Tetap Bangga dengan apa yang Kita Bangun Bersama

    Dipecat PSSI, Patrick Kluivert: Saya Tetap Bangga dengan apa yang Kita Bangun Bersama

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Patrick Kluivert angkat bicara usai kabar pemecatan dirinya dari kursi pelatih Timnas Indonesia.

    Kluivert harus mengakhiri kontrak yang awal dua tahun dengan PSSI usai kegagalan yang didapatkan.

    Kegagalan Timnas Indonesa untuk bisa menembus ajang Piala Dunia 2026 jadi salah satu faktor pemutusan kontrak pelatih asal Belanda itu.

    Usai dipecat, Kluivert angkat bicara lewat unggahan terbaru di Instagram pribadinya soal pemecatanya.

    Ia mengaku sangat kecewa dengan kegagalannya membawa Indonesia ke panggung sepakbola terbesar di dunia.

    Meski begitu, ia tetap menaruh rasa bangga karena sudah berjuang dan yang dibangunya bersama Timnas Indonesia.

    “Meskipun saya sangat kecewa dan menyesal karena tidak lolos ke Piala Dunia, saya akan selalu bangga dengan apa yang telah kita bangun bersama,” tulis Kluivert.

    “Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar, para pemain, staf saya, dan Bapak Erick Thohir atas perjalanan yang tak terlupakan ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, PSSI akhirnya mengambil langkah tegas terkait tim kepelatihan Timnas Indonesia.

    Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert secara resmi diumumkan diputus kontrak.

    Kontrak Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya awalnya berdurasi dua tahun. Namun langsung diakhiri oleh PSSi dengan kesepakatan tentunya dari pihak terkait.

    “Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis PSSI dalam keterangan resminya.

  • Kluivert "Out", Reaksi Istana, dan PSSI yang Diminta "Move On"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 Oktober 2025

    Kluivert "Out", Reaksi Istana, dan PSSI yang Diminta "Move On" Nasional 17 Oktober 2025

    Kluivert “Out”, Reaksi Istana, dan PSSI yang Diminta “Move On”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, akhirnya terpental dari tim kepelatihan Timnas Indonesia setelah gagal membawa Skuad Garuda ke Piala Dunia 2026.
    Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Kluivert melalui mekanisme
    mutual termination
    .
    Dalam pernyataan resmi pada Kamis (15/10/2025), PSSI menjelaskan bahwa pemutusan kontrak dilakukan lebih cepat dari durasi kerja sama yang seharusnya berlangsung dua tahun.
    “Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tulis pernyataan resmi PSSI.
    PSSI menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari arah baru dalam pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional ke depan.
    PSSI menyampaikan apresiasi kepada Kluivert dan staf pelatih atas dedikasi selama bertugas bersama Skuad Garuda.
    “Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tulis PSSI.
    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat, dan kami mendoakan yang terbaik untuk langkah mereka selanjutnya,” lanjut pernyataan tersebut.
    Adapun Kluivert langsung pulang ke Belanda ketika Timnas kalah melawan Arab Saudi dan Irak pada ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
    Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menyambut baik keputusan PSSI yang mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert dan jajaran tim kepelatihannya.
    “Setuju dengan langkah PSSI. Ini menjawab keresahan di masyarakat. Ayo move on, segera PSSI laksanakan peta jalan sepak bola nasional yang sudah dibuat,” ujar Lalu Hadrian saat dihubungi, Kamis.
    Menurut Lalu, keputusan tersebut merupakan langkah yang tepat sekaligus menjawab keresahan publik atas performa tim nasional dalam beberapa laga terakhir.
    Dia menegaskan, Komisi X akan terus mengawal pelaksanaan peta jalan sepak bola nasional yang disusun PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
    “Persiapkan timnas kita dengan baik. Tentunya kami di Komisi X terus akan kawal pelaksanaan peta jalan sepak bola nasional,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.
    Terkait langkah ke depan, Lalu Hadrian menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI untuk menentukan pelatih baru yang dianggap paling tepat memimpin Skuad Garuda.
    “Semua keputusan ada di tangan PSSI. Silakan cari yang terbaik. Harapan kami, semoga PSSI bisa mendapatkan pelatih yang betul-betul mampu menjadikan timnas kita kekuatan yang luar biasa dan mampu menerjemahkan blueprint serta target-target yang sudah ditetapkan,” tutur Lalu.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memerintahkan PSSI untuk segera mencari pelatih Timnas Indonesia yang baru.
    Prasetyo menyebut, mereka semua tidak boleh patah arang imbas gagal melaju ke Piala Dunia 2026. “Tentunya kami pemerintah menyambut baik keputusan dari PSSI untuk memberhentikan pelatih Patrick Kluivert. Dan kemudian untuk sesegera mungkin bisa mencari penggantinya,” ujar Prasetyo dalam keterangan videonya, Kamis.
    “Bagaimanapun kita tidak boleh patah arang,” imbuh dia.
    Prasetyo mengatakan, rakyat Indonesia harus terus yakin terhadap Timnas Indonesia.
    Dia memastikan pemerintah akan terus berusaha untuk memperbaiki kualitas Timnas Indonesia.
    “Sehingga diharapkan pada saatnya nanti apa yang menjadi mimpi dari 287 juta rakyat Indonesia untuk Timnas kita bisa berlaga di kancah Piala Dunia dapat terwujud,” imbuh Prasetyo.
    Patrick Kluivert hanya memimpin Indonesia di delapan pertandingan sejak mulai menjabat pada Januari 2025 lalu menggenatikan Shin Tae Yong.
    Dari delapan pertandingan, ia hanya mampu mempersembahkan tiga kemenangan.
    Dua kemenangan diraih saat Indonesia menaklukkan Bahrain dan China dengan skor masing-masing 1-0 dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
    Sementara satu kemenangan lainnya diperoleh dari laga persahabatan melawan China Taipei pada September 2025 yang berkesudahan dengan skor 6-0 untuk Indonesia.
    Selain itu, Kluivert juga sempat membawa Timnas Indonesia menahan imbang Lebanon 0-0 pada laga persahabatan, September lalu.
    Selama masa kepemimpinan Kluivert, Timnas Indonesia justru lebih sering menelan kekalahan, dua di antaranya adalah kekalahan telak 1-5 dari Australia dan 0-6 dari Jepang dalam laga tandang pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
    Anak asuh Kluivert juga menelan dua kekalahan pada babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak.
    Kekalahan dari dua tim Timur Tengah itu membuat langkah skuad Garuda terhenti untuk meraih mimpi lolos ke Piala Dunia pertama kalinya sejak Indonesia merdeka dan berujung pada dihentikannya kerja sama antara PSSI dan Kluivert.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PT KAI raih Going Digital Awards 2025 berkat transformasi digital

    PT KAI raih Going Digital Awards 2025 berkat transformasi digital

    Amsterdam, Belanda (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) sukses meraih kemenangan dalam Going Digital Awards 2025 yang digelar oleh Bentley Systems dalam rangkaian acara tahunan Years in Infrastructure di Amsterdam, Belanda.

    PT KAI dinilai unggul melalui penerapan sistem AssetWise Linear Analytics (WLA) milik Bentley, yang memungkinkan perusahaan melakukan analisis kondisi lintasan secara prediktif dan berbasis data. Inovasi ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan operasi perkeretaapian.

    “Solusi ini menggunakan AI untuk predictive maintenance serta menilai tingkat kesehatan lintasan kereta,” ujar Arie Dwi Radiati, Culture Communication and Capability Lead Transformation Office PT KAI, dalam presentasinya di hadapan para juri di Okura Hotel, Amsterdam, Belanda pada Kamis (16/10).

    Melalui penerapan analitik linear aset, KAI beralih dari sistem pemeliharaan reaktif menjadi pendekatan prediktif dan preventif. “Hal ini meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan umur aset secara signifikan,” lanjut Arie.

    Implementasi sistem tersebut terbukti memberikan dampak nyata. Biaya operasional berhasil ditekan hingga 39 persen, emisi karbon berkurang 30 persen, dan insiden infrastruktur turun dari 79 kasus pada 2023 menjadi 15 kasus pada 2025.

    Arie Dwi Radiati, Culture Communication and Capability Lead Transformation Office PT KAI bersama Mohamad Arifudin, VP Infrastructure Asset PT KAI di forum tahunan Year of Infrastructure 2025 di Amsterdam, Belanda pada Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Ida Nurcahyani)

    Menurut Arie, keberhasilan itu juga ditopang oleh transformasi budaya kerja di internal perusahaan. “KAI fokus pada peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan reguler agar karyawan dapat memanfaatkan teknologi baru secara optimal. Perubahan budaya kerja menjadi faktor penting dalam transformasi digital ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Mohamad Arifudin, VP Infrastructure Asset PT KAI, menjelaskan bahwa seluruh data infrastruktur kini dianalisis secara digital melalui platform WLA.

    “Kami memiliki big data geometri, real profile, hingga jaringan listrik aliran atas. Semuanya dianalisis untuk memperkirakan kebutuhan perawatan secara presisi,” katanya.

    Dari hasil implementasi selama hampir satu tahun, sistem WLA memberikan efisiensi signifikan di lapangan. “Untuk pekerjaan tamping mesin misalnya, volume pekerjaannya berkurang sekitar 30 persen,” ujar Arifudin.

    Selain efisiensi teknis, PT KAI juga memperkuat tata kelola data melalui proses data cleansing untuk memastikan seluruh pengambilan keputusan berbasis data yang valid dan terintegrasi. “Dengan data yang bersih, keputusan perusahaan menjadi data-driven dan jauh lebih objektif,” tambahnya.

    Ke depan, PT KAI berencana memperluas penggunaan sensor Internet of Things (IoT) dan analitik AI untuk memperkuat sistem perawatan aset di lebih dari 7.000 kilometer jalur kereta yang dikelola. Langkah ini diharapkan mampu mendukung pelayanan transportasi publik yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.

    Sementara terkait keamanan data, Arifudin memastikan pengelolaan sepenuhnya dilakukan oleh divisi teknologi informasi internal PT KAI. “Platform-nya dari Bentley, tapi seluruh keamanan data berada di bawah pengawasan internal KAI,” ujarnya.

    Dalam ajang Going Digital Awards 2025, KAI masuk dalam kategori Rail and Transit berkat inovasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pemeliharaan infrastruktur perkeretaapian. Pada kategori ini, PT KAI bersaing dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai, serta Network Rail dari Inggris dengan proyek Severn Tunnel Digital Twin.

    “Padahal dulu kami berguru dan benchmarking dengan Network Rail. Sekarang malah jadi saingan di Going Digital Awards,” ujar Arie.

    Ajang tahunan ini diikuti hampir 250 nominasi dari 47 negara dalam 12 kategori berbeda yang menampilkan transformasi digital di berbagai sektor infrastruktur global.

    Keberhasilan PT KAI menegaskan komitmen perusahaan dalam menciptakan sistem transportasi modern, efisien, dan berbasis teknologi mutakhir untuk mendukung mobilitas nasional yang berkelanjutan.

    Pewarta: Ida Nurcahyani
    Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WIKA ubah sampah jadi energi lewat inovasi digital

    WIKA ubah sampah jadi energi lewat inovasi digital

    Kami mengubah sampah hari ini menjadi energi esok lebih cepat, lebih aman, dan lebih berkelanjutan

    Amsterdam, Belanda (ANTARA) – Di tengah meningkatnya krisis sampah perkotaan dan terbatasnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menghadirkan solusi konkret melalui proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara.

    Proyek ini bukan hanya menjawab tantangan pengelolaan sampah, tetapi juga menandai langkah besar Indonesia menuju ekonomi sirkular berbasis energi terbarukan.

    Selama ini, kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia dihadapkan pada dilema klasik: volume sampah terus meningkat, sementara kapasitas TPA kian terbatas. Di Jakarta saja, lebih dari 7.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan sebagian besar masih berakhir di TPA Bantargebang.

    Melalui RDF Rorotan, WIKA membuktikan bahwa sampah bukanlah beban, melainkan sumber energi alternatif yang bernilai tinggi.

    Refuse Derived Fuel (RDF) adalah bahan bakar padat hasil pengolahan sampah rumah tangga dan perkotaan melalui proses pemilahan, pencacahan, pengeringan, hingga pengolahan lanjutan. Fasilitas RDF Rorotan mampu mengolah sekitar 2.500 ton sampah per hari menjadi bahan bakar pengganti batu bara yang digunakan oleh industri semen, seperti Indocement.

    Penggunaan RDF mampu menekan ketergantungan pada batu bara hingga 30 persen, serta menurunkan emisi karbon sebanyak 100.000 ton karbon dioksida per tahun yang setara dengan mengurangi 28.000 mobil dari jalan raya.

    “Proyek ini merupakan langkah nyata dalam mendukung target pengurangan emisi dan transisi energi nasional,” ujar Sagara Senjakartika Putra, Engineering Manager RDF Plant Jakarta, usai mempresentasikan proyek tersebut dalam ajang Going Digital Awards 2025, bagian dari acara tahunan Bentley Systems Year in Infrastructure yang digelar di Amsterdam, Belanda pada Kamis (16/10).

    “Setiap ton sampah yang masuk ke RDF berarti satu langkah lebih dekat menuju masa depan energi yang lebih hijau,” tambahnya.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar

    Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar

    Melalui keikutsertaan dalam TEI, kami ingin memberikan akses promosi dan pemasaran yang lebih luas, memperkuat jejaring bisnis

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi 19 industri kecil menengah (IKM) binaan, dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15-19 Oktober, Tangerang, Banten, untuk membuka akses pasar ekspor produknya ke mancanegara.

    Dalam keterangan di Jakarta, Kamis, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, melalui keikutsertaan dalam berbagai ajang pameran seperti TEI 2025, pelaku IKM memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan usaha, memperkenalkan produk unggulan, serta menjangkau pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.

    “Dukungan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mengakselerasi IKM naik kelas, memperluas peluang ekspor, serta memperkenalkan potensi produk lokal ke pasar global,” ucap dia.

    Lebih lanjut, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan 19 IKM yang difasilitasi oleh pihaknya berasal dari IKM yang bergerak di sektor sandang, anyaman, makanan dan minuman, logam, kerajinan dan mainan.

    Reni menyampaikan keikutsertaan IKM dalam TEI tidak hanya bertujuan untuk promosi produk, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran dan penguatan kapasitas bisnis.

    “Melalui keikutsertaan dalam TEI, kami ingin memberikan akses promosi dan pemasaran yang lebih luas, memperkuat jejaring bisnis, membuka peluang masuk ke rantai pasok industri, serta menjadi wadah pertukaran wawasan dan pengalaman antar pelaku usaha,” ujar Reni.

    Tercatat pada pameran TEI tahun lalu terdapat total transaksi mencapai 22,73 miliar dolar AS, dengan 1.460 peserta pameran, 8.042 buyers, dan lebih dari 41 ribu pengunjung, dengan negara tujuan utama transaksi ekspor berasal dari India, Vietnam, Belanda, Filipina, dan Mesir.

    Data tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah peserta, pengunjung, serta nilai transaksi selama empat tahun terakhir (2021–2024), yang menunjukkan Pameran TEI sebagai ajang perdagangan internasional bergengsi di Indonesia.

    Reni mengatakan potensi produk IKM Indonesia di pasar internasional sangat menjanjikan. Terutama dengan semakin banyaknya produk lokal yang memenuhi standar mutu dan memiliki keunikan tersendiri.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini Arahan Istana Usai Patrick Kluivert Tak Latih Timnas Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Oktober 2025

    Ini Arahan Istana Usai Patrick Kluivert Tak Latih Timnas Indonesia Nasional 16 Oktober 2025

    Ini Arahan Istana Usai Patrick Kluivert Tak Latih Timnas Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) angkat bicara usai Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert.
    Kini, Patrick Kluivert resmi tak lagi menangani tim nasional (Timnas) usai gagal mengantarkan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
    Prasetyo pun meminta PSSI yang dipimpin Erick Thohir untuk segera mencari pelatih Timnas Indonesia yang baru.
    Menurutnya, kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Meksiko tidak boleh membuat patah semangat Timnas.
    “Tentunya kami pemerintah menyambut baik keputusan dari PSSI untuk memberhentikan pelatih Patrick Kluivert. Dan kemudian untuk sesegera mungkin bisa mencari penggantinya,” ujar Prasetyo, dalam keterangan videonya, Kamis (16/10/2025).
    Di samping itu, ia meminta masyarakat Indonesia tetap yakin kepada Timnas. Pemerintah sendiri disebutnya akan terus memperbaiki sepak bola nasional.
    Pada saatnya, pemerintah dapat mewujudkan mimpi 287 juta rakyat Indonesia yang ingin melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia.
    “Sehingga diharapkan pada saatnya nanti apa yang menjadi mimpi dari 287 juta rakyat Indonesia untuk Timnas kita bisa berlaga di kancah Piala Dunia dapat terwujud,” ujar Prasetyo.
    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menyerahkan keputusan soal pelatih baru Timnas Indonesia kepada PSSI.
    Hal itu disampaikannya usai PSSI memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih kepala Timnas Indonesia, setelah gagal mengantarkan negara ini lolos Piala Dunia 2026.
    “Harapan kami, semoga PSSI bisa mendapatkan pelatih yang betul-betul mampu menjadikan timnas kita kekuatan yang luar biasa dan mampu menerjemahkan blueprint serta target-target yang sudah ditetapkan,” ujar Lalu saat dihubungi, Kamis (16/10/2025).
    Ia sendiri setuju dengan langkah PSSI yang memecat Patrick Kluivert dari posisi pelatih Timnas Indonesia.
    Setelah gagal membawa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026, publik terus menyuarakan agar eks pemain Barcelona itu hengkang.
    “Setuju dengan langkah PSSI. Ini menjawab keresahan di masyarakat. Ayo move on, segera PSSI laksanakan peta jalan sepak bola nasional yang sudah dibuat,” ujar Lalu.
    Kini, PSSI serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) perlu menyiapkan langkah persiapan untuk masa depan Timnas Indonesia.
    “Persiapkan timnas kita dengan baik. Tentunya kami di Komisi X terus akan kawal pelaksanaan peta jalan sepak bola nasional,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
    Diketahui, PSSI resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, yang sebelumnya memimpin tim kepelatihan Timnas Indonesia.
    Keputusan ini diambil melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama antara kedua pihak.
    PSSI menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari arah baru dalam pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional ke depan.
    Dengan demikian, Patrick Kluivert dan timnya tidak lagi menangani Timnas Indonesia senior, U-23, maupun U-20.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.