Negara: Belanda

  • iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    Jakarta

    Apple resmi merilis pembaruan iOS 26.1 pada Selasa (4/11/2025), membawa serangkaian fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna iPhone. Pembaruan ini hadir sebagai respons terhadap umpan balik dari beta tester dan fokus pada peningkatan privasi, aksesibilitas, serta integrasi kecerdasan buatan.

    Dengan ukuran file sekitar 10-13 GB tergantung model perangkat, iOS 26.1 siap diunduh secara gratis melalui pengaturan bawaan iPhone. Berikut daftar iPhone yang mendapatkan, cara download dan fitur baru yang dibawa.

    Daftar iPhone yang Mendukung iOS 26.1

    iOS 26.1 kompatibel dengan berbagai model iPhone mulai dari seri lama hingga terbaru, memastikan aksesibilitas luas. Daftar lengkapnya meliputi:

    iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, iPhone AiriPhone 16e, iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro MaxiPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro MaxiPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, iPhone 14 Pro MaxiPhone 13, iPhone 13 mini, iPhone 13 Pro, iPhone 13 Pro MaxiPhone 12, iPhone 12 mini, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro MaxiPhone 11, iPhone 11 Pro, iPhone 11 Pro MaxiPhone SE (generasi kedua dan seterusnya)Cara Download dan Instal iOS 26.1

    Menginstal iOS 26.1 sangat mudah dan aman, asalkan kamu mengikuti langkah-langkah berikut. Pastikan iPhone terhubung ke Wi-Fi stabil, baterai minimal 50%, dan ruang penyimpanan cukup.

    Selalu lakukan cadangan data terlebih dahulu melalui iCloud atau komputer untuk menghindari kehilangan informasi penting. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

    Buka aplikasi Pengaturan.Ketuk Umum.Pilih Pembaruan Perangkat Lunak.Ketuk Undah dan InstallProsesunduh memakan waktu 10-30 menit, diikuti instalasi ulang (perangkat akan restart).Setelah instalasi,iPhone akan restart dan menampilkan layar selamat datang.

    Fitur Baru yang Wajib Dicoba di iOS 26.1

    Update iOS 26 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    iOS 26.1 tidak hanya memperbaiki bug dari versi sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan inovasi yang membuat interaksi harian lebih intuitif. Berikut adalah daftar fitur utama yang menjadi sorotan:Toggle Liquid Glass untuk Tampilan Lebih Fleksibel

    Pengguna kini dapat menyesuaikan tingkat transparansi elemen antarmuka Liquid Glass melalui Pengaturan > Tampilan & Kecerahan > Liquid Glass. Ada dua opsi: “Clear” untuk tampilan lebih transparan dan jernih, serta “Tinted” yang menambahkan opasitas untuk kontras lebih tinggi, mengurangi kelelahan mata saat penggunaan lama. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna dengan sensitivitas visual tinggi.

    Opsi Nonaktifkan Swipe Kamera di Layar Kunci

    Untuk meningkatkan keamanan, Apple menambahkan toggle baru di Pengaturan > Layar Kunci > “Geser untuk Buka Kamera”. Dengan ini, pengguna dapat mematikan fungsi geser ke kiri pada Layar Kunci untuk membuka aplikasi Kamera secara instan, mencegah akses tidak sengaja atau potensi pelanggaran privasi.

    Geser untuk Hentikan Alarm dan Timer

    Aplikasi Jam kini dilengkapi kontrol “geser untuk hentikan” saat alarm atau timer berbunyi. Ini memperbesar tombol stop dan memudahkan pengguna menghentikannya tanpa menyentuh layar secara presisi, terutama saat setengah tidur. Perubahan ini melanjutkan peningkatan ukuran tombol dari iOS 26.

    Geser Lagu di Apple Music

    Penggemar musik akan menyukai penambahan fitur geser pada pemutar Apple Music untuk beralih antar lagu dengan cepat. Cukup geser ke kiri atau kanan pada kontrol pemutar, tanpa perlu menekan tombol navigasi-membuat pengalaman mendengarkan lebih seamless.

    Rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV

    Ikon aplikasi Apple TV kini lebih berwarna dan dinamis, sebagai persiapan rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV. Ini memudahkan akses konten streaming dan menyatukan pengalaman hiburan di ekosistem Apple.

    Ekspansi Bahasa Apple Intelligence

    Fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence kini mendukung delapan bahasa baru: Denmark, Belanda, Norwegia, Portugis (Portugal), Swedia, Turki, Mandarin Tradisional, dan Vietnam. Ini memungkinkan pengguna di wilayah tersebut menikmati asisten AI yang lebih personal, seperti penulisan ulang teks atau ringkasan notifikasi.

    Penerjemahan Langsung AirPods dengan Lebih Banyak Bahasa

    Fitur Live Translation pada AirPods kini mencakup bahasa Jepang, Korea, Italia, serta Mandarin Tradisional dan Sederhana. Tersedia khusus untuk AirPods 4 dengan ANC, AirPods Pro 2, dan AirPods Pro 3, fitur ini ideal untuk perjalanan internasional atau panggilan lintas budaya.

    Peningkatan Keamanan Latar Belakang

    Di Pengaturan > Privasi & Keamanan > Peningkatan Keamanan, pengguna dapat mengaktifkan unduhan otomatis “Peningkatan Keamanan Latar Belakang”. Ini adalah patch keamanan cepat yang dirilis di antara pembaruan penuh, menggantikan Rapid Security Responses, untuk melindungi perangkat dari ancaman tanpa gangguan.

    Selain itu, iOS 26.1 juga membawa optimalisasi baterai yang lebih efisien, dengan klaim penghematan hingga 10% pada penggunaan harian intensif, serta perbaikan bug kecil pada aplikasi Foto dan Pengingat. Apple menekankan komitmennya terhadap privasi, di mana semua pemrosesan Apple Intelligence dilakukan di perangkat atau server anonim.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “4 Fitur iOS 17 yang Sudah Lama Ada di Android”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • FIFA Resmi Tolak Banding FAM terkait Pemalsuan Pemain Naturalisasi

    FIFA Resmi Tolak Banding FAM terkait Pemalsuan Pemain Naturalisasi

    JAKARTA – FIFA resmi mengumumkan penolakan terhadap banding yang diajukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Banding tersebut dilayangkan terkait pemalsuan pemain naturalisasi.

    “Setelah menganalisis pengajuan banding dan melakukan sidang, Komite Banding memutuskan untuk menolak banding tersebut,” demikian pernyataan resmi Komite Banding FIFA dikutip pada Selasa, 4 November 2025.

    Bukan cuma menolak, Komite Banding FIFA juga mengonfirmasi hukuman kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi yang dianggap melakukan pemalsuan dokumen tidak berubah.

    Penolakan banding diputuskan lantaran tempat lahir kakek dan nenek dari tujuh pemain itu dinyatakan berbeda.

    FAM mengklaim lokasi lahir di wilayah Malaysia, sedangkan berdasarkan dokumen FIFA tempat lahirnya tersebar di Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.

    Dari keputusan terbaru, FIFA juga menjatuhi denda sebesar 350 ribu Swiss franc (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM yang dianggap bersalah dalam melakukan proses naturalisasi di luar regulasi.

    “FAM dan para pemain telah diinformasikan tentang ketentuan keputusan tersebut hari ini.”

    “Mereka memiliki waktu 10 hari untuk meminta penjelasan atas keputusan tersebut. Setelah pemberitahuan ini, para pihak memiliki waktu 21 hari untuk mengajukan banding di hadapan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS),” demikian lanjutan keterangan FIFA tersebut.

    Sebelumnya, FIFA menghukum tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia dengan denda 2.000 Swiss franc (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan.

    Ketujuh pemain yang dihukum ialah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

  • Misi Arkeolog UGM di Penggalian Situs Macan Putih, Ibu Kota Kerajaan Blambangan yang Kini Jadi Permukiman

    Misi Arkeolog UGM di Penggalian Situs Macan Putih, Ibu Kota Kerajaan Blambangan yang Kini Jadi Permukiman

    Sementara itu, Dr. Sri Margana bersama tim arkeolog UGM sebelumnya juga terlibat dalam ekskavasi Situs Macan Putih pada 2015. Dari penggalian di 13 titik, ditemukan sejumlah struktur arkeologis seperti pondasi bangunan, tembok keliling istana, serta berbagai artefak peninggalan Kerajaan Blambangan abad ke-17 berupa gerabah, pecahan keramik, dan tulang. 

    “Saat ini kami menyiapkan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi situs-situs penting dan menentukan langkah konservasi agar Situs Macan Putih tetap terjaga,” terang Sri Margana. 

    Selain penelitian lapangan, tim juga menelusuri arsip Belanda, toponimi, serta kesaksian masyarakat lokal guna memperkuat data sejarah.

    “Tujuan akhirnya, kami ingin menjadikan Macan Putih sebagai laboratorium sejarah sekaligus destinasi wisata edukatif,” ungkapnya.

    Sri Margana menilai langkah Pemkab Banyuwangi sangat tepat karena pelestarian situs bersejarah akan memperkaya daya tarik wisata daerah. 

    “Banyuwangi memiliki narasi sejarah panjang. Jika dapat direkonstruksi dan ditampilkan, akan menjadi daya tarik wisata budaya yang luar biasa,” ujarnya.

    Untuk tahap awal, fokus penelitian difokuskan pada kawasan Macan Putih, sebelum dikembangkan ke situs-situs lain di Banyuwangi.

    “Situs Macan Putih termasuk yang terancam secara konservasi, sehingga perlu segera dilindungi,” tutup Margana. 

  • Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Peristiwa 10 November, Mengenang Hari Pahlawan dan Pertempuran Surabaya yang Melegenda

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.

    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.

    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.

    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.

    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.

    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.

    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.

    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.

    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.

    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.

    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini merupakan momen krusial untuk mengenang kembali sejarah kelam namun heroik di Surabaya pada tahun 1945.
     
    Peristiwa yang terjadi di ‘Kota Pahlawan’ ini menunjukkan betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Rakyat Indonesia, yang baru saja merdeka dua bulan sebelumnya, harus menghadapi pasukan Sekutu (termasuk tentara Inggris) yang ingin menegakkan kembali kekuasaan kolonial.
     
    Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan dan semangat patriotisme yang tak pernah padam.
    Asal Usul Peringatan 10 November
    Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali berkuasa. Pasukan Sekutu, yang dipimpin oleh Inggris (AFNEI), mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti tentara Jepang. Namun, ternyata ada juga tentara Belanda (NICA) yang ikut serta dan memicu konflik dengan pihak Indonesia.

    Ketegangan di Surabaya memuncak setelah insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Situasi semakin memanas pasca penandatanganan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 yang gagal sepenuhnya meredakan bentrokan.
     
    ​Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, pimpinan pasukan Inggris untuk Jawa Timur, tewas dalam baku tembak. Kematian Mallaby memicu kemarahan Inggris. Penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, lantas mengeluarkan ultimatum yang sangat keras.
     
    ​Ultimatum tersebut meminta seluruh rakyat Surabaya menyerahkan senjata dan datang melapor dengan tangan diangkat ke pos-pos Inggris selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi, 10 November 1945. Jika menolak, Surabaya akan digempur dari darat, laut, dan udara.
     
    ​Para pemimpin dan rakyat Surabaya menolak ultimatum itu mentah-mentah. Penolakan inilah yang menjadi awal pertempuran dahsyat 10 November 1945.
     

     

    Kobaran Semangat “Jihad fi Sabilillah” Bung Tomo

    ​Penolakan terhadap ultimatum Inggris tidak lepas dari peran para tokoh agama dan pejuang. Salah satu motor penggerak utama adalah Sutomo atau yang akrab disapa Bung Tomo.
     
    ​Melalui siaran Radio Pemberontakan, Bung Tomo membakar semangat juang rakyat jelata, pemuda, santri, dan laskar-laskar rakyat. Pidato Bung Tomo yang menggelegar dan berapi-api berhasil menyatukan rakyat dari berbagai latar belakang untuk mengangkat senjata.
     
    ​Dukungan moral juga datang dari kalangan ulama. Jauh sebelum 10 November, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa yang dikenal sebagai “Resolusi Jihad”. Fatwa ini menyatakan bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban bagi setiap Muslim (Fardhu Ain) dan mereka yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah ditetapkan sebagai syahid. Fatwa inilah yang menjadi landasan spiritual perlawanan rakyat Surabaya.
     
    Baca juga: 
    Simbol Persatuan Total Rakyat Semesta

    ​Pertempuran 10 November berlangsung sengit selama kurang lebih tiga minggu. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Sekutu, pertempuran ini dikenang sebagai konfrontasi pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan.
     
    ​Yang paling penting, peristiwa ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya urusan para elite politik atau tentara, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat, seperti guru, pedagang, petani, buruh, hingga pemuda dan ulama, semuanya bersatu melawan musuh dengan semangat kebersamaan yang tak tergoyahkan.
     
    ​Peringatan Hari Pahlawan adalah refleksi agar semangat keberanian, persatuan, dan pengorbanan para pahlawan di Surabaya terus menginspirasi kita untuk berjuang demi kemajuan bangsa di masa kini.
     
    (Sheva Asyraful Fali)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Produsen Mobil Eropa Bersiap Sambut Penjualan 2026 Lebih Cerah

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil Eropa bersiap untuk pulih pada tahun depan setelah mengalami tekanan laba di sepanjang 2025.  Adapun, langkah-langkah efisiensi biaya dan rencana restrukturisasi mendorong para analis untuk menaikkan perkiraan pendapatan.

    Berdasarkan data Bloomberg Intelligence, indeks otomotif Stoxx Europe 600 diperkirakan mencatat lonjakan laba per saham pada 2026 dan 2027.

    Analis BI Laurent Douillet mengatakan untuk 2025 kemungkinan akan menjadi “titik terendah” bagi laba sektor otomotif di Benua Biru. Optimistis perbaikan tahun depan seiring dengan hadirnya subsidi kendaraan listrik baru, kebijakan penghematan biaya, dan perombakan strategi yang memperbaiki prospek ke depan.

    Adapun, laba produsen mobil Eropa terpukul dari berbagai sisi sepanjang 2025 akibat kombinasi hambatan internal dan eksternal, termasuk tarif AS, lemahnya permintaan di China, persaingan ketat dari produsen mobil asal China, serta perlambatan pasar kendaraan listrik.

    Produsen mobil mewah Porsche AG bahkan memangkas panduan labanya hingga empat kali tahun ini setelah memutuskan mengurangi ambisinya di segmen kendaraan listrik.

    Pemilik merek Jeep, Stellantis NV turut menanggung beban biaya sekali jalan bernilai miliaran euro saat menyesuaikan portofolio produknya dan mengalihkan produksi di AS. Sementara Renault SA mencatat kerugian sebesar 9,5 miliar euro (sekitar US$10,9 miliar) akibat perubahan metode akuntansi untuk kepemilikannya di Nissan Motor Co.

    Belum lama ini, kekurangan komponen penting dari Nexperia BV yaitu produsen chip yang terjebak dalam ketegangan politik antara Belanda dan China menambah tantangan baru.

    Pekan lalu, Volkswagen AG memperingatkan bahwa pencapaian target keuangannya sangat bergantung pada pasokan semikonduktor yang berkelanjutan, menyebutkan bahwa persediaan chip yang dimiliki hanya cukup untuk menjaga operasional pabrik di Jerman selama satu minggu.

    “Secara keseluruhan, produksi mobil hanya bisa bergerak secepat komponen yang paling lambat,” ujar analis Citigroup Ross MacDonald, dikutip Bloomberg pada Selasa (4/11/2025).

    Douillet menambahkan tantangan pun masih membayangi sektor otomotif di Eropa dengan tanda-tanda pelemahan yang berlanjut di pasar utama seperti AS dan China serta kondisi fundamental yang masih dianggap rapuh.

    Namun, dia menegaskan arah perbaikan mulai terlihat. Produsen mobil kini menantikan tambahan subsidi kendaraan listrik senilai 3 miliar euro di Jerman hingga 2029, sementara upaya pengurangan biaya dan penataan ulang lini model diperkirakan mulai membuahkan hasil pada 2026.

    Porsche, yang menghadapi lemahnya permintaan di China, hambatan rantai pasok, serta menurunnya minat terhadap kendaraan listrik, menandakan bahwa masa terburuk mungkin telah berlalu dalam laporan kinerjanya yang terbaru. Perusahaan tersebut berupaya memulihkan citranya sebagai merek mewah papan atas.

    “Meski Porsche membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan penjualan di China dan pergeseran strategi kendaraan listriknya, kami percaya sebagian besar proses tersebut kini telah selesai,” ujar analis Citigroup Harald Hendrikse, yang memperkirakan peningkatan laba signifikan pada 2026.

    Perusahaan induknya, Volkswagen, yang mencatat beban penurunan nilai goodwill sebesar 2,7 miliar euro terkait perubahan strategi Porsche, melaporkan arus kas dan margin yang solid pada kuartal ketiga. Alhasil, kepercayaan investor meningkatterhadap potensi pemulihan. Produsen tersebut juga menyatakan bahwa meredanya ketegangan dagang AS–China merupakan “sinyal positif” bagi kemungkinan dilanjutkannya pasokan chip dari Nexperia.”

    Mercedes-Benz Group AG juga mempertahankan panduan keuangannya dan meluncurkan program pembelian kembali saham senilai 2 miliar euro sambil melakukan pemangkasan biaya guna menjaga profitabilitas.

    Optimisme ini juga didorong oleh pemulihan penjualan mobil di Eropa, yang naik selama tiga bulan berturut-turut hingga September. Kombinasi antara meredanya kekhawatiran tarif dan mulai terlihatnya hasil dari upaya restrukturisasi memberi sinyal positif bagi prospek tahun 2026.

  • OTT Gubernur Riau, Marwah Melayu, dan Jalan Kebudayaan Melawan Korupsi

    OTT Gubernur Riau, Marwah Melayu, dan Jalan Kebudayaan Melawan Korupsi

    OTT Gubernur Riau, Marwah Melayu, dan Jalan Kebudayaan Melawan Korupsi
    Alumnus Sekolah Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. Anggota Dewan Pembina Wahana Aksi Kritis Nusantara (WASKITA), Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Saat ini aktif melakukan kajian dan praktik pendidikan orang dewasa dengan perspektif ekonomi-politik yang berkaitan dengan aspek sustainable livelihood untuk isu-isu pertanian dan perikanan berkelanjutan, mitigasi stunting, dan perubahan iklim di berbagai daerah.
    LAGI
    dan lagi, pejabat daerah ditangkap karena korupsi. Kali ini, publik dikejutkan tertangkapnya Gubernur Riau Abdul Wahid dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi.
    Mengikuti pendahulunya, Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun, Wahid menorehkan namanya dalam rapor merah Gubernur Riau sejak era otonomi daerah yang berhadapan dengan hukum akibat kasus rasuah.
    Sebagai orang yang pernah tinggal lama dan tumbuh berkembang di daerah itu, penulis merasa malu dengan rentetan praktik korupsi yang tak kunjung hilang.
    Provinsi yang dikenal kaya minyak itu kembali menjadi sorotan nasional. Bukan karena prestasi pembangunan, melainkan karena keberhasilannya mempertahankan reputasi sebagai daerah dengan kepala daerah terbanyak yang ditangkap KPK.
    Prestasi ini melampaui Sumatea Utara yang sebelumnya bersaing ketat dalam urusan “maling uang rakyat”.
    Khusus untuk daerah Riau, praktik ini bukan hanya domain tingkat provinsi. Di kabupaten dan kota, cerita serupa berulang: belasan atau bahkan lebih dari dua puluh bupati, wali kota, dan wakilnya di Riau terseret kasus korupsi sejak otonomi daerah diberlakukan.
    Korupsi di Indonesia bukan hal alamiah. Ia tumbuh sebagai bagian dari struktur kekuasaan yang panjang dan berlapis.
    Pada masa kolonial Belanda, praktik
    culturstelsel
    dan sistem pajak tanah melahirkan lapisan pejabat pribumi yang disebut pangreh praja (projo). Mereka diberi kewenangan untuk menarik pajak dan mengatur rakyat, tetapi minim pengawasan.
    Di banyak catatan kolonial, penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat lokal dianggap biasa, bahkan dilegalkan sepanjang setoran ke pusat tetap mengalir. Inilah akar awal dari relasi kekuasaan dan rente yang terus membekas hingga era negara modern.
    Pasca-kemerdekaan, Presiden Soekarno memang menolak praktik korupsi. Dalam pidatonya, Soekarno bahkan mengakui adanya “mental korupsi”.
    Namun, lemahnya institusi dan konflik politik menjadikan praktik tersebut terbiarkan, terlebih lagi para penyintas dapat juga membantu eksistensi kekuasannya.
    Korupsi mencapai tingkat paling sistematik ketika Soeharto berkuasa selama lebih dari tiga dekade.
    Orde Baru menciptakan apa yang disebut Richard Robison dan Vedi Hadiz (2004) sebagai
    state corporatism
    , yakni negara yang bekerja sama dengan perusahaan dan militer untuk menguasai sumber daya ekonomi. Korupsi dalam rezim ini bersifat tersentralisasi.
    Soeharto dan keluarganya mengendalikan konsesi hutan, migas, hingga monopoli perdagangan melalui kroni-kroni dekatnya dan kaum konglomerat.
    Birokrasi dan aparat daerah ikut menikmati remah kekuasaan itu melalui sistem setoran vertikal. Korupsi menjadi hierarkis: ada tarif untuk mengamankan jabatan camat, bupati, gubernur hingga menteri; semua berjalan dalam logika patron-klien.
    Samuel P. Huntington dalam
    Political Order in Changing Societies
    (1968) mengingatkan bahwa korupsi sering kali bukan sekadar degradasi moral, tetapi tanda bahwa lembaga politik tidak berkembang secepat mobilisasi sosial.
    Indonesia kala itu mengalami gejala itu: modernisasi ekonomi berjalan cepat, tetapi institusi pengawasan tetap lemah dan personalistik.
    Pada 1998, Orde Baru runtuh. Publik berharap reformasi akan memutus mata rantai kekuasaan dan korupsi.
    Salah satu jawaban politis terhadap krisis legitimasi adalah mengubah struktur negara dari sentralistik menjadi desentralistik.
    Maka lahirlah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
    Semangatnya sederhana: kekuasaan dan anggaran harus turun ke daerah agar kesejahteraan lebih merata, dan rakyat lebih dekat dengan penguasa sehingga lebih mudah mengawasi.
    Namun, harapan itu berbelok arah. Kekuasaan memang diturunkan, tetapi tidak disertai pengawasan yang kuat.
    Bupati, wali kota, dan gubernur diberi kewenangan mengelola Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan perizinan investasi, tetapi mekanisme etik, hukum, dan politik lokal belum siap mengawasi. Desentralisasi membentuk apa yang disebut banyak ilmuwan sebagai “raja-raja kecil”.
    Namun, desentralisasi itu melahirkan ironi. Kekuasaan memang berpindah, tetapi pengawasan tidak ikut menguat.
    Banyak kepala daerah justru berubah menjadi raja kecil (
    little kings
    ). Fenomena ini dikaji tajam oleh Vedi R. Hadiz dalam bukunya
    Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia
    (2010).
    Hadiz menyimpulkan bahwa desentralisasi tidak membongkar oligarki Orde Baru; ia hanya “memindahkannya” dari Jakarta ke daerah-daerah.
    Oligarki lama menemukan wajah baru: gubernur, bupati, wali kota, DPRD, dan jaringan bisnis lokal. Korupsi tidak menghilang, hanya berganti alamat.
    Penelitian Edward Aspinall dan Mietzner (2010) menunjukkan bahwa biaya politik untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau gubernur meningkat drastis pascapilkada langsung yang dimulai tahun 2005 (UU No. 32/2004).
    Untuk memenangkan pilkada, kandidat harus mengeluarkan puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Setelah menang, mereka “memulihkan modal” lewat proyek APBD, pendapatan asli daerah, hingga jual beli jabatan.
    Robert Klitgaard (1988), memberi rumus klasik korupsi:
    corruption
    =
    monopoly
    +
    discretion

    accountability
    . Kepala daerah memiliki monopoli kewenangan atas anggaran dan perizinan, bebas menentukan keputusan (diskresi), dan minim pengawasan karena DPRD sering ikut bermain.
    Nordholt dan Gerry van Klinken (2007) menyebut ini sebagai “demokrasi kriminal”, di mana pemilu berjalan, tetapi tujuannya bukan untuk menyejahterakan rakyat, melainkan untuk mengakses rente.
    Otonomi daerah yang dulu diharapkan menjadi jalan keluar, justru melahirkan jalan buntu. Transparansi tidak tumbuh secepat kekuasaan. Demokrasi berjalan, tetapi substansinya kosong. Negara mengalami desentralisasi, tetapi korupsi juga ikut serta.
    Perang melawan korupsi tidak dapat semata-mata mengandalkan operasi tangkap tangan. Tindakan hukum memang penting, tetapi ia hanya menyentuh permukaan persoalan.
    Korupsi adalah penyakit struktural dan kultural sekaligus. Karena itu, melawannya membutuhkan dua kekuatan: reformasi sistem politik, dan penguatan nilai budaya. 
    Di tanah Melayu nilai itu dikenal dengan istilah marwah. Budayawan Melayu asal Riau, Tenas Effendy (1994) mendefinisikan marwah sebagai “harga diri dan kehormatan yang tak boleh dijual, meski dengan emas segunung.”
    Marwah bukan sekadar kebanggaan etnis, tetapi kesadaran moral, martabat, dan tanggung jawab sosial.
    Dalam adat Melayu, kekuasaan bukan dipandang sebagai kepemilikan, melainkan amanah. Karena itu, pepatah lama menegaskan: “Raja adil raja disembah, raja zalim raja disanggah.”
    Pepatah ini tidak muncul dari ruang kosong, tetapi tercatat dalam naskah hukum Undang-Undang Melaka (abad ke-15, disusun kembali 1520-an) dan diwariskan melalui tambo dan hikayat kerajaan Melayu.
    Sikap tersebut tercermin pula dalam literatur klasik seperti “Hikayat Hang Tuah” (ditulis sekitar abad ke-17, diterbitkan kembali oleh Kassim Ahmad, 1964).
    Dalam hikayat itu, Hang Tuah — laksamana Melaka, bukan hanya simbol keberanian, tetapi perwujudan manusia Melayu yang menjunjung marwah, taat pada keadilan, bukan pada kekuasaan yang lalim.
    Sumpahnya yang termasyhur, “Takkan Melayu hilang di bumi,” sering dipahami sekadar sebagai pernyataan kebangsaan. Padahal makna terdalamnya adalah: selama marwah dijaga, selama keadilan ditegakkan, orang Melayu tidak akan runtuh martabatnya.
    Ungkapan lain mempertegas etos resistensi itu: “Saat layar terkembang, tak surut biduk ke pantai; esa hilang dua terbilang”. Ini menandakan keteguhan moral: jika perjuangan telah dimulai demi kebenaran, mundur adalah bentuk pengkhianatan.
    Karena itu, budaya Melayu tidak pernah mengajarkan korupsi. Budaya ini mengajarkan wibawa dan rasa malu (malu kepada adat, malu kepada Tuhan, malu kepada anak cucu).
    Korupsi adalah antitesis dari marwah. Seorang pejabat yang mencuri uang rakyat tidak hanya melanggar hukum negara, tetapi sekaligus mempermalukan adat dan mencoreng kehormatan leluhur.
    Di masa lalu, menurut William R. Roff dalam “The Origins of Malay Nationalism” (1967), pemimpin dalam masyarakat Melayu dihormati bukan karena kekayaan atau jabatan, tetapi karena budi, amanah, dan takzim.
    Kekuasaan yang tidak adil dianggap mencederai marwah, dan karenanya boleh dikritik, bahkan dilawan.
    Maka pemberantasan korupsi di Riau dan tanah Melayu tidak bisa berhenti pada ranah hukum. Ia harus menjadi gerakan kebudayaan untuk memulihkan marwah.
    Surau, balai adat, sekolah, kampus, dan ruang publik perlu menjadi tempat tumbuhnya kembali etika ini. Generasi muda Melayu harus mewarisi bukan hanya syair dan pantun, tetapi keberanian moral untuk mengatakan tidak terhadap kekuasaan yang mengkhianati rakyat.
    Kasus Abdul Wahid hanyalah satu bab dalam cerita panjang relasi antara kekuasaan, uang, dan lemahnya tanggung jawab publik.
    Namun, ia juga adalah alarm, menandakan bahwa otonomi daerah tanpa marwah hanya melahirkan tirani baru. Jika sistem politik tidak diperbaiki dan nilai budaya tidak dihidupkan kembali, maka sejarah akan terus berulang.
    Namun, bila hukum ditegakkan, politik dibersihkan dari transaksi, dan budaya Melayu dikembalikan pada martabatnya, maka sumpah Hang Tuah akan menjadi nyata: Melayu tak akan hilang, juga tak akan tunduk pada korupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap! AS Mau Tinggalkan NATO, Aliansi Terguncang

    Terungkap! AS Mau Tinggalkan NATO, Aliansi Terguncang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) selama ini dikenal sebagai “donatur” utama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun, siapa sangka aliansi tersebut sempat terancam goyah akibat rencana Donald Trump untuk membawa negaranya angkat kaki.

    Mantan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkap hal ini terjadi setelah Trump mengancam akan menarik AS keluar dari organisasi tersebut.

    Klaim tersebut diungkapkan Stoltenberg dalam kutipan dari memoarnya yang akan datang, On My Watch. Ia mengenang kembali KTT NATO 2018 di Brussel, di mana Trump mengeluhkan bahwa AS menanggung 80-90% dari biaya aliansi dan mengancam akan menarik diri.

    “Dengar, jika kami pergi, kami pergi. Anda membutuhkan NATO, sangat membutuhkan. Kami tidak membutuhkan NATO,” kata Trump, seperti dikutip oleh Stoltenberg, seraya mencatat bahwa jika AS menarik diri dari blok tersebut, “aliansi itu akan mati.”

    Trump dilaporkan membuat pernyataan serupa di kemudian hari. Ia sempat menegaskan bahwa AS “tidak membutuhkan NATO” dan akan “melakukan urusan sendiri” kecuali anggota Eropa meningkatkan belanja militer hingga 2% dari PDB mereka. Ia juga mengancam akan pergi dengan mengatakan,

    “Tidak ada alasan bagi saya untuk berada di sini lagi,” ungkapnya saat itu.

    Sikap keras Trump ini dilaporkan memicu kekhawatiran bahwa blok tersebut akan runtuh. Stoltenberg mengatakan Kanselir Jerman saat itu Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berusaha meredakan ketegangan.

    Sementara itu, mantan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang kini memimpin NATO, membantu membujuk Trump untuk tetap tinggal.

    Rutte berhasil meyakinkan Trump dengan mencatat bahwa negara-negara anggota blok telah meningkatkan belanja mereka sebesar US$33 miliar (Rp547,8 Triliun). Trump kemudian setuju untuk tetap berada di NATO setelah secara terbuka diberikan pujian atas peningkatan belanja tersebut.

    Mantan kepala NATO itu juga menulis bahwa jika Trump benar-benar keluar, perjanjian dan jaminan keamanan blok itu akan menjadi tidak berharga.

    “Episode tersebut menyoroti betapa tergantungnya kami pada partisipasi AS,” tuturnya.

    Di sisi lain, Moskow secara konsisten menyatakan kekhawatiran atas peningkatan militerisasi NATO dalam beberapa tahun terakhir dan berulang kali menggambarkan ekspansi ke timur blok tersebut sebagai salah satu akar penyebab konflik Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov baru-baru ini menyatakan bahwa NATO secara de facto sedang berperang dengan Rusia.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Arzeti Bilbina Desak BGN Tinjau Ulang India Sebagai Role Model Program Makan Bergizi Gratis

    Arzeti Bilbina Desak BGN Tinjau Ulang India Sebagai Role Model Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina meminta Badan Gizi Nasional (BGN) meninjau ulang rencana menjadikan India sebagai role model dalam peningkatan mutu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai keputusan tersebut perlu dikaji secara mendalam dan dilakukan secara transparan agar sesuai konteks kebutuhan gizi di Indonesia.

    “Kita tentu boleh belajar dari negara lain, tetapi keputusan kebijakan harus berbasis bukti dan sesuai konteks Indonesia,” ujar Arzeti di Jakarta.

    Menurut Arzeti, berdasarkan data Global Hunger Index (GHI) 2025, India menempati peringkat 102 dari 123 negara dan masih berada pada kategori “serius”. Kondisi itu, kata dia, seharusnya menjadi pertimbangan penting bagi BGN sebelum menjadikan India sebagai acuan.

    “Kalau indikator kelaparan dan gizi India masih rendah, apa alasan menjadikannya model untuk MBG? Ini perlu dijelaskan terbuka,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

    Arzeti juga mempertanyakan siapa pihak yang memberi rekomendasi kepada BGN terkait pemilihan India sebagai rujukan program makan bergizi. “BGN harus menjelaskan siapa yang memberi masukan, apa dasar kajiannya, dan bagaimana mekanisme pemilihannya. Jangan sampai kebijakan publik diambil tanpa transparansi,” tambahnya.

    Sebagai alternatif, Arzeti menyarankan BGN untuk belajar dari negara-negara dengan manajemen gizi terbaik di dunia berdasarkan laporan World Food Programme (WFP) dan School Meals Coalition. Ia mencontohkan Finlandia yang sukses menurunkan obesitas dan kekurangan gizi melalui integrasi data sekolah, layanan kesehatan, dan program makan gratis berbasis lokal.

    Selain itu, Jepang dinilai berhasil menerapkan pendidikan gizi (shokuiku) dan makan siang sekolah bergizi seimbang yang mendukung kesehatan anak. Norwegia memiliki sistem pangan berkelanjutan dengan pengawasan gizi nasional yang kuat, sementara Belanda dikenal dengan kebijakan publik gizi berbasis nabati yang terintegrasi. Korea Selatan juga disebut sebagai pemimpin di Asia dalam indeks ketahanan gizi berkat manajemen pangan lokal dan regulasi ketat terhadap makanan olahan.

    “Negara-negara itu sudah terbukti menjaga ketahanan pangan dan gizi warganya dengan sistem yang efisien dan transparan,” jelas Arzeti.

    Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pihaknya menjadikan India sebagai model dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, kunjungan ke India dilakukan untuk melihat langsung implementasi dan menerima bimbingan teknis guna meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia.

    “Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India. Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,” kata Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) lalu. [hen/beq]

  • Merawat semangat kepahlawanan lewat Parade Surabaya Juang

    Merawat semangat kepahlawanan lewat Parade Surabaya Juang

    Surabaya (ANTARA) – Minggu sore, sejumlah jalan protokol di Kota Surabaya ditutup total, karena ada pergelaran Parade Surabaya Juang, kegiatan tahunan yang merupakan salah satu ikon dari Kota Pahlawan itu.

    Sedikitnya 2.000 peserta terlibat dalam agenda setiap November, sebagai bagian dari upaya memeriahkan Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.

    Aksi teatrikal tentang perjuangan Arek-arek Suroboyo dalam merebut kemerdekaan disuguhkan dalam teater kolosal ini. Sejak tahun 2008, sejumlah elemen masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan ini, mulai dari veteran pejuang, komunitas sejarah, komunitas sepeda tua, anggota kepolisian dan TNI, pelajar, serta para seniman.

    Mereka berjalan sepanjang 2,5 kilometer yang dimulai dari Tugu Pahlawan, hingga Balai Pemuda (Alun-Alun Surabaya). Mereka beraksi bak pejuang, lengkap mengenakan atribut perlawanan terhadap penjajah.

    Ledakan suara bom dan dentuman suara senapan menambah suasana heroik di acara itu. Teriakan semangat membara para pejuang, rintihan mereka yang terluka terkena tembakan menjadikan suasana semakin heroik.

    Disusul kemudian para perawat yang dengan sigap membantu para pejuang, hingga akhirnya kemenangan berhasil diraih untuk kemerdekaan Indonesia.

    Konvoi kendaraan lawas dan juga alutsista, seperti kendaraan taktis dari TNI turut mewarnai sepanjang parade juang berlangsung.

    Sejak awal pertunjukan teatrikal kolosal disajikan di tiga titik utama di sepanjang rute dari Tugu Pahlawan sebagai pembuka, berlanjut ke Perempatan Siola, dengan adegan perlawanan dan mencapai klimaks pertempuran di Balai Pemuda.

    Parade ini melintasi jalur bersejarah, seperti Jalan Tunjungan dan berhenti di depan Hotel Majapahit untuk prosesi penghormatan bendera kemudian dilanjutkan menuju ke Balai Pemuda atau Alun-Alun Surabaya. Hotel Majapahit yang dulu dikenal sebagai Hotel Oranje merupakan lokasi perobekan bendera Belanda menjadi merah putih oleh para pejuang muda Kota Surabaya.

    Parade Surabaya Juang bukan sekadar perayaan, akan tetapi merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk memasarkan dan mempromosikan Kota Pahlawan. Acara ini juga kembali diajukan agar masuk ke dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) dan dirangkai dengan kegiatan lain yang memberi dampak ekonomi positif bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Pahlawan.

    Memperingati Hari Pahlawan di Kota Surabaya ini diwarnai dengan tiga agenda utama, yakni nostalgia Tjangkroekan Djoeang di Tugu Pahlawan pada 31 Oktober–1 November 2025, Parade Juang yang menampilkan teatrikal kolosal pada 2 November 2025. Perayaan ditutup dengan sentuhan modern melalui HerockMob, festival musik rock yang digelar di sebuah plaza di Kota Lama Surabaya, 8 November 2025.

    Surabaya Epic

    Setiap tahun, kegiatan Parade Juang Surabaya mengusung tema yang berbeda dan tahun ini mengusung tema “Surabaya Epic”, dengan membawakan kisah perjuangan tokoh-tokoh pahlawan perempuan yang namanya jarang terekspos.

    Tokoh pahlawan perempuan itu, di antaranya ada Lukitaningsih, seorang pemimpin Laskar Putri yang berperan vital di dapur umum dalam perjuangan Surabaya tahun 1945 yang diperankan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani.

    Selain itu, ada pula teatrikal yang menceritakan “Mbok Dar Mortir”, tokoh pahlawan perempuan yang turut berperan dalam pertempuran di Kota Surabaya.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan teatrikal Parade Surabaya Juang 2025 ini menceritakan bahwa perjuangan seorang perempuan, saat itu sangat luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa seorang perempuan juga berperan dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

    “Karena itulah, saya selalu mengatakan, di zaman seperti ini, di zaman modern seperti ini, peran perempuan sangat penting dalam merebut kemerdekaan di Kota Surabaya,” katanya.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Kiriman Wafer Belanda Disetop ke China, Pabrik Mobil Dunia Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen chip Belanda Nexperia menghentikan pasokan wafer ke pabriknya di China. Langkah ini dinilai bisa menyebabkan kelangkaan chip untuk komponen produksi mobil di seluruh dunia.

    Reuters melaporkan bahwa penghentian pasokan tersebut disampaikan oleh Nexperia ke konsumennya dalam surat yang dikirim pada 29 Oktober 2025. CEO interim Nexperia, Stefan Tilger, menandatangani surat tersebut.

    Wafer adalah cakram semikonduktor tempat sirkuit dicetak, yang kemudian dipotong kecil menjadi chip elektronik. 

    Tilger menyatakan penghentian pasokan dilakukan karena anak usahanya di Dongguan, China, gagal menaati ketentuan pembayaran sesuai dengan kontrak.

    Nexperia sedang dalam sengketa dengan unit bisnisnya di China, setelah pemerintah Belanda mengambil alih Nexperia dari pemilik perusahaan asal China, yaitu Wingtech Technology. Pemerintah Belanda mengambil langkah ekstrem tersebut karena takut teknologi Nexperia dieksploitasi oleh Wingtech.

    Unit bisnis Nexperia di China terus menyalurkan semikonduktor ke pelanggan di China usai induknya diambil alih. Namun, pelanggan di China diharuskan membayar menggunakan mata uang yuan. Sebelumnya seluruh transaksi pembelian semikonduktor dari Nexperia dilakukan dalam mata uang asing, termasuk dolar AS.

    Mayoritas chip buatan Nexperia diproduksi di Belanda dengan pelanggan utama produsen otomotif dan industri elektronik. Sekitar 70 persen chip yang diproduksi di Eropa kemudian dikemas di China.

    Pelaku industri otomotif cemas permasalahan pasokan bakal berpengaruh ke produksi mobil di seluruh dunia. Stellantis, produsen 14 merek mobil termasuk Peugeot dan Jeep, sudah membentuk tim khusus untuk memantau situasi pasokan chip. Adapun, Nissan menyatakan mereka memiliki chip untuk memasok produksi hingga awal November.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]