Whoosh Vs Parahyangan: Dua Kereta yang Terluka
Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
RENCANA
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memodernisasi jalur kereta api Bandung-Jakarta, mengangkat nama kereta Parahyangan dalam diskursus.
Ini adalah kereta yang punya cengkeraman sejarah panjang—melintang hingga 31 Juli 1971. Satu masa di mana tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dan tol Jakarta-Cikampek belum muncul dalam sejarah republik.
Tujuh tahun selepas
KA Parahyangan
beroperasi, tol pertama di Tanah Air, yakni tol Jagorawi mulai beroperasi melayani kendaraan roda empat dari Jakarta-Bogor dan sebaliknya.
Berikutnya, tahun 1988, tol Jakarta-Cikampek melengkapi jalur masuk dan keluar Jakarta ke Jawa Barat.
Sejarah kereta api sebagai ikon transportasi modern dunia mengemuka sejak tahun 1800-an atau awal abad 19. Moda ini baru menclok ke negeri kita, hampir tujuh dekade kemudian, yaitu 17 Juni 1864, tatkala Belanda menjajah Indonesia.
Riwayat itu memberi pijakan sejarah untuk menoleh kembali secara serius pada moda transportasi massal, kereta api.
Memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, berarti mengurus jalur rel sepanjang 166 kilometer sehingga memungkinkan kereta Parahyangan melaju lebih kencang dan cepat. Dari durasi perjalanan tiga jam lebih sedikit menjadi 1,5 jam.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghitung, langkah memodernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta yang telah ada saat ini, butuh dana Rp 8 triliun.
Dana itu sangat murah dibandingkan membangun sarana dan prasarana kereta cepat Jakarta-Bandung,
Whoosh
, yang menelan 7,26 miliar dollar AS atau hampir Rp 120 triliun.
Durasi perjalanan Whoosh cuma 36-43 menit. Kecepatannya sangat “whoosh”, dapat menembus 300 kilometer per jam.
Cuma stasiun terluar kereta cepat ini berada di pinggiran kota, Stasiun Halim (Jakarta) dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
Sementara stasiun terluar KA Parahyangan berada di dalam kota, yakni Stasiun Gambir (Jakarta) dan Stasiun Bandung/Stasiun Hall.
Saya pernah berutang budi pada KA Parahyangan antara tahun 2004-2005 silam. Saban Senin dan Jumat, kereta ini membawa saya ke Bandung dan Jakarta. Senin pagi, saya antre di Stasiun Bandung untuk berangkat kerja ke Jakarta menggunakan Parahyangan.
Harga tiketnya saat itu sekitar Rp 45.000. Masih terjangkau oleh isi dompet saya yang ketika itu bekerja di sekitar Menteng, tak jauh dari Stasiun Gambir.
Maka saya terperangah ketika presiden di masa itu, Joko Widodo, kebelet membangun kereta cepat Jakarta-Bandung untuk mempersingkat durasi perjalanan antardua kota menjadi 30 menitan.
Pada 2015 itu, studi kelayakan oleh China menyebut potensi penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 60.000per hari. Data ini diungkap oleh Ekonom senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin dalam podcast “Mencintai Indonesia” (8/11/2025).
Perkiraan penumpang itu ternyata terlampau tinggi. Setelah beroperasi pada Oktober 2023, Whoosh ternyata cuma mengangkut 16.000-18.000 penumpang per hari. Jadi, meleset total dari studi kelayakannya.
Dengan cuma melayani seperempat penumpang dari target maksimal, Whoosh berakhir sebagai transportasi supercepat yang merugi, bikin tekor PT KCIC. Ternyata perhitungan di atas kertas itu kontras dengan kenyataan di lapangan.
Whoosh juga menguak kisah BUMN yang dibebani penugasan oleh pemerintah. Setelah PT KAI, PT Wijaya Karya (WIKA) ikut bersuara ihwal kerugian yang harus ditanggungnya.
Bersama tiga BUMN lain, WIKA tergabung dalam konsorsium yang membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ( PSBI).
Dengan kepemilikan saham 32 persen, WIKA menyetor Rp 6,1 triliun. Selain itu, BUMN ini menjadi kontraktor lokal yang tergabung dalam konsorsium dengan sejumlah kontraktor China. Posisi itu bukan bikin cuan, tapi merana.
WIKA mengaku memiliki klaim atas pembengkakan biaya (
cost overrun
) pembangunan kereta cepat senilai Rp 5,01 triliun. Namun, belakangan, hal itu masih jadi dispute (sengketa).
PT PSBI memiliki saham hingga 60 persen di PT KCIC sebagai pemilik kereta cepat. Sisanya dikuasai konsorsium BUMN. Karena kereta cepat boncos, WIKA juga harus menanggung kerugian tadi.
Kinerja keuangan WIKA sepanjang Januari-September 2025 menjadi merah, tekor Rp 3,21 triliun.
Kerugian itu disumbang oleh keikutsertaannya dalam PT PSBI. Bandingkan dengan kinerja di periode yang sama tahun 2024 di mana WIKA menangguk laba Rp 741,43 miliar (
Bisnis.com
, 12/11/2025).
WIKA adalah korban “business to business” yang tak berawal dari inisiatif BUMN sebagai perusahaan plat merah yang membawa misi meraih keuntungan.
Seperti KAI, PT Jasa Marga Tbk dan PTPN VIII, WIKA menjadi pesakitan: Terbebani proyek mercusuar kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sepekan setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa dia mengambil alih masalah Whoosh, berikut utangnya, belum ada solusi solid dari pemerintah. Yang ada baru kepingan-kepingan rencana.
Contohnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara disebut akan mengambil penuh operasional Whoosh.
Ini disebut bagian dari restrukturisasi untuk memperkuat kontribusi Whoosh terhadap mobilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal sama diutarakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa modernisasi jalur kereta Bandung-Jakarta, dengan begitu mempersingkat atau mempercepat durasi perjalanan KA Parahyangan, dapat memudahkan mobilisasi masyarakat di wilayah Jawa Barat.
Oh iya, selain itu Dedi bertekad memperbaiki jalur kereta Bandung-Banjar. Sang gubernur yang punya sapaan akrab KDM (Kang Dedi Mulyadi) sedang percaya diri lantaran provinsi yang dipimpinnya meraup pertumbuhan ekonomi di atas kinerja ekonomi nasional.
Meski terlambat setidaknya satu dekade, ide KDM mengangkat Parahyangan menjadi kereta dengan kecepatan menengah, layak dihargai.
Menurut saya, Whoosh dan Parahyangan sama-sama sedang “terluka”. Pada April 2010, Parahyangan sempat gulung tikar dan digantikan oleh Argo Parahyangan (hasil “peleburan” Parahyangan dan Argo Gede yang lux).
Mulai 1 Februari 2025, KA Argo Parahyangan digantikan oleh KA Parahyangan. Sang legendaris hidup lagi. Kereta ini melayani kelas ekonomi dengan harga tiket Rp 150.000. Kemudian kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 200.000-250.000. Ada pula kelas Panoramic dan Luxury Rp 435.000-450.000.
Harga tiket kelas eksekutif dan lux itu setara tiket Whoosh. Bedanya, Whoosh punya waktu tempuh lebih cepat, tapi stasiun akhir di pinggiran kota Bandung dan Jakarta. Dalam skema KDM, tarif KA Parahyangan akan dimoderasi menjadi Rp 150.000-300.000.
Jika ide KDM menjadi kenyataan–waktu tempuh Parahyangan jadi lebih singkat–akan terjadi persaingan sengit atau duel langsung dengan Whoosh.
Perbandingannya 36 menit versus 90 menit. Dan harga tiket Parahyangan lebih murah dibandingkan Whoosh di hari normal.
Apakah itu berarti Parahyangan akan merebut kembali pasarnya? Belum tentu. Mari kita cermati data berikut.
Pada 2024, KA Argo Parahyangan–“pendahulu” Parahyangan–cuma mengangkut 301.737 penumpang. Tolong dicatat, ini dalam kondisi durasi perjalanan antara dua sampai 2,5 jam. Sedangkan sepanjang 2024, Whoosh mengklaim mengangkut 6,06 juta penumpang.
Jika ide KDM terwujud, KAI berada di tengah-tengah. Dalam kasus Parahyangan ia menjadi pemain utama, tapi pada saat yang sama menjadi pemain penting di Woosh dengan kepemilikan saham mayoritas di PT PSBI, konsorsium yang menguasai 60 persen saham KCIC.
Saya menduga isi hati dan pikiran PT KAI ada pada KA Parahyangan. Sebab, ia tak terbebani utang seperti kereta cepat Whoosh.
Namun, entahlah di mana gerangan pemerintah pusat berdiri ketika presiden Prabowo mengambilalih utang Whoosh dan menganggap kereta cepat ini sebagai investasi sosial yang boleh diongkosi dengan APBN.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Belanda
-

Mirip Manusia, Simpanse Bisa Galau Juga
Jakarta –
Peneliti telah mengamati bahwa simpanse menunjukkan berbagai karakteristik manusia, termasuk mabuk, bahkan memasukkan rumput ke pantat mereka sebagai tren mode. Studi terbaru mengungkapkan mereka bisa berubah pikiran alias galau seperti manusia.
Dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Science, ilmuwan Belanda mengungkapkan bahwa kera pintar memiliki sifat antropomorfik lain yang mengejutkan, yakni menyesuaikan keyakinan mereka saat dihadapkan dengan bukti baru.
“Saya rasa kita punya bukti yang bisa kita katakan, oke, tidak, rasionalitas dalam bentuk fundamentalnya tidak hanya dimiliki manusia, tapi kita juga punya beberapa proses dasar yang sama dengan simpanse,” ujar penulis studi Hanna Schleihauf, psikolog di Utrecht University di Belanda, dikutip dari Science Alert, Kamis (13/11/2025).
Ia dan rekan-rekannya berupaya mencari tahu apakah primata ini dapat berpikir rasional, yang didefinisikan sebagai kemampuan merumuskan keyakinan berdasarkan bukti. Namun, ketika bukti baru muncul, manusia atau hewan yang berpikir dapat membandingkan satu set informasi dengan yang lain untuk menentukan mana yang lebih kuat.
Untuk mengukur apakah simpanse memiliki keterampilan penalaran ini, Schleihauf dan rekan-rekannya melakukan serangkaian percobaan di Suaka Simpanse Pulau Ngamba di Uganda. Dalam penelitian mereka, simpanse diberi dua kotak, satu berisi apel dan satu lagi tanpa apel. Mereka kemudian harus memilih kotak berdasarkan bukti yang diberikan, seperti permainan cangkang otak.
“Ini benar-benar ujian terkuat dan tersulit untuk pemahaman tentang apa yang disebut bukti tingkat kedua,” kata Schleihauf.
Bukti yang lebih kuat bersifat visual, yakni melihat manusia meletakkan apel di dalam kotak atau melihat apel melalui sisi kotak yang bening. Sementara bukti yang lebih lemah melibatkan kemampuan mendengar bunyi gemerincing di dalam kotak atau remah-remah.
Ketika simpanse diberi bukti yang lebih kuat sebelum bukti yang lebih lemah, mereka cenderung bertahan dengan pilihan awal mereka, tetapi berubah pikiran ketika petunjuk kedua yang lebih meyakinkan disajikan.
Selama salah satu percobaan, hewan uji diberi bukti lemah yang berulang, yaitu makanan berderak di dalam kotak, atau bukti lemah yang baru, seperti potongan makanan kedua yang dijatuhkan ke dalam kotak.
Lebih seringnya, hewan primata itu memilih yang lama daripada yang baru, yang menunjukkan bahwa mereka dapat membedakan antara informasi lama dan baru. Saat itulah para peneliti memutuskan untuk mengacaukan percobaan tersebut.
Subjek diperlihatkan sesuatu yang tampak seperti apel, hanya untuk kemudian mengetahui bahwa itu hanyalah gambar apel. Untungnya, mereka cenderung memilih petunjuk yang dapat diandalkan daripada bukti palsu. Komunitas ilmiah terpesona dengan hasil penelitian ini.
“Simpanse berhasil melakukannya dengan sangat baik. Jelas ini sangat mudah bagi mereka,” kata Brian Hare, seorang antropolog evolusi di Duke University, yang kini berafiliasi dengan penelitian ini.
Christopher Krupenye, yang mempelajari kognisi hewan di Johns Hopkins University dan tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa percobaan tersebut menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut tidak hanya didorong oleh respons emosional yang sederhana, tetapi memiliki kesadaran yang agak kompleks.
Secara keseluruhan, percobaan tersebut mungkin membuktikan bahwa kecerdasan simpanse lebih dekat dengan kecerdasan manusia daripada yang diperkirakan sebelumnya. “Meskipun masih terdapat perbedaan besar di antara kita (manusia dan simpanse), terdapat juga ‘lebih banyak’ kesamaan daripada yang kita duga,” Schleihauf menyimpulkan.
(rns/fay)
-

Ini Dia Daerah Penghasil Migas Terbesar RI, Sumbang 32% untuk Negeri
Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur telah berkontribusi terhadap pasokan energi nasional sejak lebih dari satu abad lalu, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Menurut dia, kegiatan perminyakan di Kalimantan sejatinya telah berlangsung sejak lama, terutama ketika Belanda bekerja sama dengan Kesultanan Kutai pada tahun 1897, dan melakukan pengeboran pertama yang sukses pada 1903.
“Jadi ratusan tahun yang lalu memang sudah memberikan energi yang luar biasa,” kata Rudy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (13/11/2025).
Dengan sejarah yang cukup panjang tersebut, Kalimantan Timur saat ini disebut memberikan kontribusi besar bagi energi domestik yakni sekitar 32% dari total minyak dan gas bumi nasional.
“Tentu Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, hari ini memberikan kurang lebih sekitar 30%, tepatnya mungkin 32% energi, baik minyak dan gas untuk Indonesia ini,” kata dia.
Ia lantas menceritakan bahwa Kaltim berbatasan langsung dengan negara-negara penghasil migas lain. Salah satunya seperti Sarawak dengan Kota Kuching sebagai salah satu pusat produksinya.
Rudy lantas membeberkan bahwa Kuching saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 160 ribu barel minyak per hari (bph) serta produksi gas mencapai 4,2 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) per tahun. Sementara produksi migas di Kaltim tercatat untuk minyak 53 ribu bph, dan gas sekitar 1,2 BSCFD.
Ia pun optimistis posisi Kaltim akan sejajar dengan produksi migas wilayah Kuching di Sarawak. Mengingat, produksi gas di Kaltim akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
“Insya Allah kalau tidak ada halangan melintang, beberapa kegiatan oil and gas, khususnya ENI, ENI ini akan memproduksi di puncaknya nanti di tahun 2028, 2029, 2030, kurang lebih sekitar 1,8 miliar (BSCFD) untuk gasnya dan kondensat hampir kurang lebih sekitar 100 ribu barel kondensat per harinya,” kata Rudy.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
-

Renovasi Grahadi Tertunda, Pemprov Jatim Tunggu Kayu Jati Perhutani dan Cat Jerman
Surabaya (beritajatim.com) – Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, memberikan kabar terbaru mengenai rencana pembangunan kembali Gedung Negara Grahadi sisi Barat. Ini setelah dibakar massa perusuh pada 30 Agustus 2025.
Pembangunan tersebut saat ini menghadapi kendala pasokan bahan baku, yang harus memenuhi standar originalitas cagar budaya.
Adhy menjelaskan bahwa pembangunan, yang dialokasikan anggarannya melalui Bantuan Tak Terduga (BTT), terhambat oleh kebutuhan akan material khusus.
”Pihak cagar budaya memutuskan bahwa harus kembali dibangun dengan originalitas, terutama adalah bahan bangunan kayu jati yang diameter dan panjangnya di luar yang ada di pasaran,” kata Adhy kepada wartawan saat acara BPBD Jatim di Surabaya, Rabu (12/11/2025).
Menurut dia, pengadaan kayu jati yang disyaratkan membutuhkan waktu lama. Kayu tersebut harus diperoleh dari Perhutani, melalui proses penebangan pohon khusus, dan kemudian melalui proses pengeringan yang memakan waktu berbulan-bulan.
Selain kayu jati, kendala lain adalah material pengecatan. Cat pemutih yang digunakan di Grahadi sisi Barat adalah cat khusus dari Jerman yang bersifat anti-luntur dan tahan kelembaban, diyakini dibawa oleh Belanda di masa lampau.
Adhy mengaku ingin mempercepat pembangunan. Namun, ia harus mematuhi masukan dari Tim Cagar Budaya. ”Kami dihadapkan dengan kondisi harus kembali membangun originalitas dengan hitungan-hitungannya dan itu memerlukan waktu,” tegasnya.
Karena keterbatasan waktu pengadaan bahan, proses penunjukan langsung atau pengadaan baru bisa dilakukan pada Januari 2026. Anggaran yang dialokasikan sebelumnya sekitar Rp9 miliar, kini diperkirakan akan membengkak karena hitungan ulang biaya material khusus tersebut. [tok/suf]
-

BPOM belum temukan kontaminasi radioaktif Cesium-137 di dalam negeri
Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) belum menemukan kontaminasi zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137) pada produk-produk yang beredar di dalam negeri.
“Belum, belum (ditemukan),” ucap Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Elin Herlina dalam media briefing “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pangan, Jakarta, Rabu.
Untuk menyaring produk-produk di dalam negeri, Herlina menyampaikan BPOM secara rutin melakukan sampling dan pengujian yang terkait dengan keamanan, mutu, dan lainnya terhadap produk-produk yang beredar di dalam negeri.
BPOM juga bekerja sama dengan BRIN untuk mendeteksi cemaran cesium atau radioaktif. Bahkan, lanjut dia, BPOM juga sedang menjajaki perluasan cakupan laboratorium, agar mampu melakukan pengujian cemaran radioaktif.
“Sehingga banyak alternatif yang bisa digunakan percepatan untuk pengujiannya,” kata Herlina.
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengatakan pemerintah telah bekerja keras untuk memastikan pencemaran zat radioaktif Cesium 137 tidak meluas.
Saat ini, selain udang dan cengkih, produk alas kaki yang diekspor ke Amerika Serikat dan Belanda juga terdeteksi terkontaminasi oleh zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Meskipun baru menerima informasi tersebut secara resmi setelah bertemu dengan pihak Amerika Serikat, Bara menjelaskan peristiwa kontaminasi sepatu berlangsung pada rentang waktu yang sama dengan udang dan cengkih.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Selain udang dan cengkih, sepatu juga terkontaminasi radioaktif Cs-137
Jakarta (ANTARA) – Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan menyampaikan selain udang dan cengkih, produk alas kaki yang diekspor ke Amerika Serikat juga terdeteksi terkontaminasi oleh zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
“Ada temuan kontaminasi Cs-137 pada produk footwear, alas kaki,” ucap Bara dalam media briefing “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pangan, Jakarta, Rabu.
Amerika Serikat mengembalikan dua kontainer produk alas kaki ke Indonesia sebab dideteksi terkontaminasi Cs-137. Setelah ditelusuri, tutur Bara, produk alas kaki tersebut berasal dari sebuah perusahaan industri yang juga berlokasi di Cikande, Banten, namun di luar kawasan industri.
“Dengan radius 5 km dari sumber kontaminasi Cs-137, yaitu fasilitas PT PMT,” kata Bara.
Meskipun baru menerima informasi tersebut secara resmi setelah bertemu dengan pihak Amerika Serikat, Bara menjelaskan peristiwa kontaminasi sepatu berlangsung pada rentang waktu yang sama dengan udang dan cengkih.
“Kontainer pertama sudah tiba bulan lalu di Indonesia dan belum diproses oleh pihak produsen, sehingga belum ada pemeriksaan. Kontainer kedua sudah tiba 29 Oktober lalu dengan notifikasi adanya kontaminasi CS-137,” kata Bara.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) pun melakukan pemeriksaan terhadap kontainer kedua. Hasil pemeriksaan dari kontainer kedua tidak ditemukan kontaminasi di permukaan, sehingga aman untuk disimpan di pelabuhan.
“Namun sekarang sedang dilakukan uji pada produk alas kaki, pada isinya kontainer tersebut, yaitu produk footwear, alas kaki, yang dilakukan oleh BRIN,” ucapnya.
Saat ini, tutur dia melanjutkan, proses dekontaminasi kawasan tersebut sudah berjalan dan 22 pabrik yang terkontaminasi di kawasan Cikande sudah dinyatakan bersih, termasuk pabrik alas kaki yang mengekspor sepatu ke Amerika Serikat.
“Sudah kami bersihkan semuanya, sudah clean and clear, sudah fully decontaminated. Alas kaki ini memang informasi baru, tetapi sebetulnya kejadian itu hampir bersamaan,” ujar dia.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan sebanyak 22 fasilitas produksi di Kawasan Industri Modern Cikande (MCIE), Serang, Banten sudah selesai didekontaminasi dari Cesium 137 (Cs-137), dan tujuh lokasi di luar kawasan dalam proses pembersihan.
Dekontaminasi tersebut merupakan salah satu upaya penanganan yang dilakukan pemerintah melalui Satuan Tugas (satgas) Penanganan Bahaya Radiasi Cs-137, bersama pemangku kepentingan terkait seperti Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Disampaikan pula, sebelum United States Food and Drugs Administration (USFDA) merilis import alert 99-51 terhadap produk udang yang berasal dari Indonesia setelah ditemukan adanya kontaminasi radiasi Cs-137, pihak Bea Cukai Belanda melaporkan temuan kontaminasi radionuklida pada produk sepatu kets asal Indonesia.
Temuan Bea Cukai Belanda dikonfirmasi oleh ahli radiasi ANVS dengan hasil temuan beberapa kotak yang berisi sepatu kets memiliki peningkatan paparan radiasi maksimal 110 nanoSv/jam (radiasi latar 20 nanoSv/jam) akibat Cs-137.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Ancaman Nyata Buat Honda Datang dari Mobil China
Jakarta –
Honda menurunkan proyeksi laba tahunannya dan menyoroti tekanan dari tarif impor AS serta kelangkaan chip global. Namun ancaman lebih nyata justru datang dari produsen mobil listrik China.
Produsen mobil terbesar kedua di Jepang itu belum lama ini memangkas proyeksi laba tahunannya hingga seperlima. Alasannya berkaitan dengan biaya kendaraan listrik dan kelangkaan komponen yang menggunakan chip dari perusahaan berbasis di Belanda, Nexperia. Diketahui pemerintah Belanda mengambil alih perusahaan yang dimiliki oleh Wingtech, China, pada 30 September 2025.
Diberitakan Reuters, Honda juga memperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 385 miliar yen akibat penerapan tarif impor AS. Angka tersebut sejatinya lebih rendah dari yang diperkirakan pada awal tahun sebesar 450 miliar yen.
Saham Honda tercatat anjlok 4,7 persen pada Senin. Namun ancaman yang patut diwaspadai Honda dan secara tidak langsung para produsen Jepang lainnya adalah penurunan pangsa pasar di kawasan Asia Tenggara. Padahal dulu mereka mendominasi tanpa tantangan berarti di pasar Asia.
“Di pasar seperti Thailand, persaingan sangat ketat dan secara keseluruhan kami telah kehilangan keunggulan secara kompetitif dari sisi harga,” urai Executive Vice President Honda Motor Co., Ltd Noriya Kaihara.
Kaihara menyebut para produsen itu meningkatkan pemberian insentif dan memangkas harga untuk menarik pembeli. Hal itu berarti margin keuntungan yang didapat lebih tipis. Honda kini menargetkan bisa menjual 925.000 unit mobil di Asia, termasuk China, pada tahun fiskal ini. Proyeksi tersebut mengalami penurunan 10 persen dari target sebelumnya yang mencapai 1,09 juta unit.
Sebelumnya, Honda memperkirakan akan menjual 5.000 unit mobil lebih sedikit di Asia di luar China dibandingkan tahun lalu. Tapi angkanya justru melonjak menjadi 75.000 unit lebih sedikit.
Tak bisa dipungkiri, produsen China memang kian masif masuk ke pasar Asia Tenggara, termasuk Thailand dan juga Indonesia. Ini kian menyulitkan bagi para produsen Jepang.
“Asia Tenggara mulai merasakan dampak signifikan dari para pemain China. Pertumbuhan mobil listrik China di Thailand selama dua tahun terakhir sangat luar biasa,” kata seorang sumber yang enggan disebutkan namanya sebelum Honda mengumumkan kinerja keuangannya.
Di Indonesia pun demikian, penjualan Honda mengalami penurunan yang cukup signifikan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pada tahun 2024 misalnya, Honda per bulannya bisa menjual 8.500-an unit secara retail. Namun pada tahun 2025, sepanjang Januari-Oktober, rata-rata per bulannya Honda menjual 5.800-an unit mobil. Pada tahun lalu, pangsa pasar Honda mencapai 11,6 persen sedangkan tahun ini menurun menjadi 8,9 persen. Perusahaan kabarnya tidak menyiapkan model baru untuk Asia Tenggara di tahun fiskal ini dan tahun berikutnya, kecuali pembaruan pada sedan. Ini justru memicu perusahaan kian kehilangan pangsa pasar terhadap para produsen China.
Pabrikan Jepang kini mulai beralih ke pasar India. Di Negeri Bollywood itu, mobil listrik China masih sulit untuk masuk. Honda pada bulan lalu mengumumkan akan menjadikan India sebagai basis produksi dan ekspor untuk salah satu mobil listriknya.
(dry/din)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5407720/original/063477900_1762752066-Tuan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Respons Bobby Usai Rondahaim Berjuluk Napoleon der Bataks Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Liputan6.com, Jakarta Tokoh pejuang asal Sumatera Utara (Sumut) Rondahaim Saragih dianugerahi gelar pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Gubernur Sumut Bobby Nasution, menyampaikan rasa bangganya atas penganugerahan gelar itu kepada almarhum Tuan Rondahaim Saragih.
“Kita masyarakat Sumut patut berbangga dan berbahagia, karena satu dari sepuluh nama yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Bapak Prabowo Subianto berasal dari Sumut, yaitu almarhum Tuan Rondahaim Saragih,” kata Bobby Nasution, Medan, Selasa (11/11/2025).
Rondahaim Saragih, yang bergelar Raja Raya Namabajan (1828–1891), dikenal sebagai penguasa Partuanan Raya dan merupakan sosok pejuang tangguh yang menentang kolonialisme Belanda.
Dia dijuluki pemerintah kolonial sebagai ‘Napoleon der Bataks’ (Napoleon dari Batak) karena keberaniannya dalam mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
Di bawah kepemimpinannya, Partuanan Raya menjadi satu-satunya wilayah di tanah Batak yang tidak pernah takluk kepada Belanda.
Gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada Rondahaim Saragih merupakan bentuk penghargaan atas jasa dan perjuangannya di bidang perjuangan bersenjata, dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Bobby Nasution juga menyampaikan, penganugerahan ini diharapkan menjadi motivasi bagi masyarakat Sumut, khususnya generasi muda, untuk terus memupuk semangat kebersamaan dan persatuan demi kemajuan bangsa dan negara.
“Sekaligus sebagai pengingat akan jasa para pahlawan yang telah berjuang demi Indonesia,” tambah Bobby.
Pemprov Sumut, lanjut Bobby, akan terus berkomitmen menjaga nilai-nilai perjuangan para pahlawan dan menanamkannya dalam setiap kebijakan pembangunan daerah.
Dalam momentum Peringatan Hari Pahlawan ini, Bobby Nasution juga mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk meneladani semangat juang para pahlawan dengan cara berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan bangsa.
/data/photo/2024/02/19/65d2f4c50dc4f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/13/6915fc6b434bd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
