Negara: Azerbaijan

  • Pesawat Azerbaijan Jatuh: Kotak Hitam Ditemukan, Ungkap Misteri Besar?

    Pesawat Azerbaijan Jatuh: Kotak Hitam Ditemukan, Ungkap Misteri Besar?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Misteri jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan lambat laun mulai terkuak. Maskapai mengatakan pesawatnya jatuh karena “campur tangan pihak luar” di tengah dugaan kemungkinan keterlibatan Rusia dalam hal ini.

    Berdasarkan penyelidikan awal, Azerbaijan Airlines mengatakan bahwa pesawat jet yang jatuh di Kazakhstan pada Natal mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal. Hal itu seiring dengan munculnya berbagai pertanyaan mengenai kemungkinan keterlibatan Rusia dalam bencana tersebut.

    Setidaknya 38 dari 67 orang yang berada di dalam pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut, di mana korban meninggal termasuk dua pilot dan seorang pramugari. Orang-orang dari Azerbaijan, Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan termasuk di antara mereka yang berada di dalam pesawat.

    Seorang penumpang mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa ia tidak mengira ia akan selamat setelah mendengar suara dentuman keras dan pesawat mulai berperilaku tidak wajar.

    “Jelas sekali bahwa (pesawat) mengalami kerusakan,” kata Subhonkul Rakhimov dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (28/12/2024).

    Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa indikasi awal menunjukkan bahwa sistem anti-pesawat Rusia mungkin telah menjatuhkan jet penumpang tersebut.

    Bantahan Rusia

    Rusia mengklarifikasi, jet penumpang tersebut dialihkan dari tujuan awal di Grozny, Chechnya, karena pesawat tak berawak Ukraina di daerah tersebut dan juga karena kabut.

    “Ketika penerbangan J2-8243 mencoba mendarat di republik Rusia selatan, pesawat tak berawak tempur Ukraina melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di kota Grozny dan Vladikavkaz,” kata Dmitry Yadrov, kepala Badan Transportasi Udara Federal Rusia.

    Yadrov mengatakan langit di wilayah tersebut ditutup yang berarti pesawat-pesawat yang berada di sekitarnya harus segera meninggalkan wilayah udara tersebut.

    Pilot pesawat berusaha mendarat di Grozny dua kali, kata Yadrov, tetapi tidak berhasil. Dia ditawari bandara lain untuk mendarat “memutuskan untuk melanjutkan ke bandara Aktau” di seberang Laut Kaspia di Kazakhstan.

    Menurutnya, Kabut tebal juga menyelimuti area bandara Grozny.

    Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan bahwa media Rusia telah berbohong mengenai penyebab kecelakaan, dan menambahkan bahwa Moskow “memaksa pesawat yang rusak itu menyeberangi lautan, kemungkinan besar untuk menyembunyikan bukti kejahatan mereka.”

    Bukti Kejanggalan

    Video dan gambar pesawat setelah jatuh menunjukkan adanya lubang-lubang di badan pesawat yang terlihat seperti kerusakan akibat pecahan peluru atau puing-puing. Penyebab lubang-lubang ini belum dikonfirmasi.

    Miles O’Brien, seorang analis kedirgantaraan CNN, mengatakan kepada Jim Sciutto pada Kamis bahwa fakta logam di sekitar lubang tertekuk ke dalam menunjukkan bahwa ada “ledakan di dekat ekor pesawat itu.”

    “Hal itu merupakan bukti nyata dari rudal permukaan-ke-udara,” kata O’Brien.

    Ia menambahkan bahwa pesawat itu terbang di atas Chechnya di tengah-tengah aktivitas militer yang meningkat.

    Kovalenko, dari Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, berspekulasi bahwa pihak berwenang akan berusaha menutupi alasan sebenarnya di balik kecelakaan itu, termasuk lubang-lubang di pesawat, karena akan “merepotkan” untuk menyalahkan Rusia.

    Media pemerintah Rusia sebelumnya melaporkan bahwa pesawat dialihkan karena kabut tebal di Grozny. Badan Transportasi Udara Federal Rusia juga sebelumnya mengatakan bahwa pesawat itu jatuh setelah bertabrakan dengan burung.

    Sementara investigasi berlanjut, Azerbaijan Airlines telah menangguhkan penerbangan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke tujuh kota di Rusia karena alasan keamanan.

    Adapun maskapai ini juga mengumumkan bahwa mereka akan membayar 20.000 manat sebagai kompensasi kepada para korban yang terluka dalam kecelakaan itu dan 40.000 manat kepada keluarga korban yang meninggal dalam bencana tersebut.

    Kotak Hitam

    Sementara itu, pihak berwenang telah menemukan kotak hitam kedua yang mereka harapkan akan menjelaskan penyebab bencana yang menewaskan puluhan orang. Butuh waktu sekitar dua minggu untuk membaca kotak hitam yang ditemukan di tempat kejadian.

    Menteri Transportasi Kazakhstan Marat Karabayev mengatakan bahwa pusat kendali Kazakhstan menerima sinyal dari Rusia sekitar 45 menit sebelum pesawat jatuh, yang mengatakan bahwa penerbangan dialihkan.

    Pengatur penerbangan Rusia mengatakan bahwa pesawat mengalami kegagalan dalam sistem kendalinya, dan bahwa kru memutuskan untuk terbang ke Aktau setelah menerima laporan cuaca buruk.

    Pengatur penerbangan kemudian mengatakan bahwa tangki oksigen meledak di kabin penumpang, menyebabkan penumpang kehilangan kesadaran.

    Ketika kru melakukan dua pendekatan pendaratan di bandara Aktau, pesawat menyimpang dari jalurnya, dan kehilangan komunikasi dengan pengatur penerbangan ketika jatuh.

    (luc/luc)

  • Pesawat Azerbaijan Jatuh karena Gangguan Eksternal

    Pesawat Azerbaijan Jatuh karena Gangguan Eksternal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami gangguan fisik eksternal. Penyelidikan ini juga menunjukkan keyakinan armada tertembak saat di udara.

    Hal tersebut diungkap pihak maskapai maupun Menteri Perhubungan Azerbaijan Rashad Nabiyev pada Jumat waktu setempat (27/12).

    “Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi mata, dapat disimpulkan ada gangguan eksternal,” kata Menteri Nabiyev kepada wartawan, dikutip AFP.

    Mengacu pada keterangan para korban selamat, ada tiga kali ledakan sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan.

    “Penting untuk mencari tahu dari jenis senjata apa,” imbuhnya.

    Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat spekulasi pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Di sisi lain, maskapai juga menyatakan pesawat dengan rute penerbangan Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia) dengan nomor J2-8243 itu jatuh akibat gangguan eksternal fisik dan teknis. Kini, Azerbaijan Airlines telah menangguhkan penerbangan ke 10 bandara Rusia.

    Sebelumnya, Kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia, Dmitry Yadrov mengatakan situasi pada hari ini dan pada jam-jam ini di area Bandara Grozny sangat kompleks.

    Jumat kemarin, ia menyebut Bandara Grozny diserang oleh pesawat nirawak Ukraina pada saat pesawat Azerbaijan Airlines mencoba mendarat.

    “Pesawat tanpa awak Ukraina saat ini melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil di kota Grozny dan Vladikavkaz,” kata Yadrov.

    Ia mengatakan pilot Azerbaijan telah dua kali mencoba mendaratkan pesawat di Grozny, yang tidak berhasil dalam kabut tebal.

    “Pilot itu ditawari bandara lain. Ia memutuskan untuk pergi ke bandara Aktau,” imbuhnya.

    Namun, Kremlin menolak mengomentari laporan bahwa pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh rudal pertahanan udara Rusia.

    Beberapa pakar penerbangan dan militer telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan pecahan peluru pada badan pesawat sebagai bukti armada itu dihantam oleh sistem pertahanan udara.

    Sebuah situs web pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, dan beberapa media lain telah mengutip pejabat Azerbaijan yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan mereka yakin rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S1 menyebabkan kecelakaan itu.

    Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12). Imbas kecelakaan ini, 38 dari 67 penumpang tewas.

    (pta/pta)

  • Kotak Hitam Ditemukan, Azerbaijan Airlines Diduga Kena Rudal Rusia

    Kotak Hitam Ditemukan, Azerbaijan Airlines Diduga Kena Rudal Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim pencari menemukan kotak hitam kedua pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan, dan menyebabkan puluhan orang meninggal.

    Indikasi keterlibatan Rusia dalam kecelakaan tersebut terus menjadi perbincangan dan kian menguat.

    Kantor berita Kazakhstan, Kazinform, melaporkan pihak berwenang menemukan kotak hitam kedua di lokasi kejadian pada Kamis (26/12).

    Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayef mengatakan perlu waktu dua pekan untuk membaca data di kotak hitam tersebut.

    Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12). Imbas kecelakaan ini, 38 dari 67 penumpang tewas.

    Sejumlah pengamat dan pejabat Amerika Serikat menduga Rusia terlibat dalam kecelakaan tersebut.

    Sejumlah pakar penerbangan juga sebelumnya menduga Azerbaijan Airlines kemungkinan ditembak sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Salah satu pejabat Amerika Serikat juga mengatakan ada indikasi awal sistem anti pesawat Rusia menyerang pesawat jenis Embraer 190 itu.

    Sementara itu, Menteri Perhubungan Kazakhstan Marat Karabayev mengatakan pusat kendali negara itu menerima sinyal dari Rusia sekitar 45 menit sebelum pesawat jatuh. Artinya, pesawat dialihkan.

    Karabayev juga mengatakan operator Rusia menyebut Azerbaijan Airlines mengalami kegagalan dalam sistem kontrol. Kru, kata dia, memutuskan terbang ke Aktau usai menerima laporan cuaca buruk.

    Azerbaijan Airlines terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Republik Chechnya. Pesawat sempat mendarat darurat di Aktau.

    Saat kru melakukan dua pendekatan pendaratan di bandara Aktau, pesawat menyimpang dari jalurnya, dan kehilangan komunikasi dengan operator saat jatuh.

    “[Operator] menyatakan tabung oksigen meledak di kabin penumpang, menyebabkan penumpang kehilangan kesadaran,” ujar Karabayev, dikutip CNN.

    Sementara itu, Flightradar24 menyatakan pesawat itu “terkena gangguan dan pemalsuan GPS di dekat Grozny.”

    Gangguan GPS dapat secara signifikan menghambat kemampuan pesawat untuk bernavigasi dan berkomunikasi, kata Flightradar24, yang dapat menimbulkan potensi risiko keselamatan.

    (isa/bac)

  • Jenis Rudal Rusia yang Diduga Tembak Jatuh Pesawat Azerbaijan Airlines

    Jenis Rudal Rusia yang Diduga Tembak Jatuh Pesawat Azerbaijan Airlines

    Jakarta, CNN Indonesia

    Salah satu jenis rudal Rusia diduga menghantam pesawat Azerbaijan Airlines dan menyebabkan kecelakaan di Kota Aktau, Kazakhstan pada Rabu (25/12).

    Sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan kecelakaan menyebut sistem pertahanan udara Pantsir-S menghantam pesawat tersebut.

    Sistem rudal Pantsir merupakan sistem rudal permukaan ke udara dan artileri anti-pesawat jarak menengah yang bisa bergerak sendiri.

    Dia juga mengatakan sistem komunikasi dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny, demikian dikutip Reuters.

    Beberapa sumber mengatakan ada aktivitas drone di Kota Grozny saat pesawat penerbangan 8243 mengudara. Rudal Rusia lantas menembak pesawat tersebut menggunakan misil.

    Sejumlah pakar penerbangan juga sebelumnya menduga Azerbaijan Airlines kemungkinan ditembak sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Salah satu pejabat Amerika Serikat juga mengatakan ada indikasi awal sistem anti pesawat Rusia menyerang pesawat jenis Embraer 190 itu.

    Menanggapi dugaan tersebut Rusia buka suara. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah Negeri Beruang Merah menyerang pesawat tersebut.

    “Kami, tentu saja, tak melakukan ini dan tak seorang pun boleh melakukannya,” kata Peskov.

    Dia lantas meminta publik untuk menunggu hasil investigasi akhir dan tak berasumsi apapun sebelum penyelidikan lengkap rilis.

    Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan pada Rabu. Pesawat ini terbang dari Baku menuju Grozny.

    Namun, karena cuaca buruk pesawat mengalihkan rute ke lepas pantai Laut Kaspia dan jatuh di dekat Aktau. Imbas insiden ini 38 dari 67 penumpang tewas.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penampakan Lubang Pesawat Azerbaijan Diduga Akibat Rudal Rusia

    Penampakan Lubang Pesawat Azerbaijan Diduga Akibat Rudal Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lubang besar ditemukan di ekor pesawat Azerbaijan Airlines, memperkuat dugaan bahwa pesawat jatuh karena serangan.

    Insiden ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang.

    Warganet berspekulasi bahwa lubang tersebut disebabkan oleh serpihan rudal yang meledak tak jauh dari pesawat.

    Dugaan ini muncul setelah pesawat Azerbaijan gagal mendarat di Rusia pada Rabu (25/12).

    Pakar penerbangan menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan terkena rudal, dan Rusia dianggap harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.

  • Dugaan Azerbaijan Airlines Kena Rudal Rusia: Banyak Lubang di Pesawat

    Dugaan Azerbaijan Airlines Kena Rudal Rusia: Banyak Lubang di Pesawat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah lubang besar ditemukan di ekor pesawat Azerbaijan Airlines, menguatkan dugaan bahwa kapal terbang itu jatuh akibat diserang.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Warganet pun menilai lubang itu kemungkinan disebabkan oleh serpihan rudal yang meledak tak jauh dari badan pesawat. Netizen percaya pesawat penerbangan 8243 itu telah ditembak jatuh oleh serangan udara, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

    Dugaan ini muncul setelah pesawat Azerbaijan Airlines dengan rute penerbangan Baku (Azerbaijan) ke Grozny (Rusia) gagal mendarat di ibu kota Chechnya, Rusia, pada Rabu (25/12).

    Pesawat itu justru mendarat di Kota Aktau, Kazakhstan, dengan tubuh pesawat hancur usai menubruk landasan pacu dan terbakar.

    Sejumlah pakar penerbangan menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada indikasi awal sistem anti-pesawat Rusia menyerang pesawat tersebut.

    Ketika dikonfirmasi oleh BBC, kantor kejaksaan di Baku menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

    Sejumlah sumber dari pemerintah Azerbaijan sementara itu mengonfirmasi kepada Euronews bahwa rudal permukaan-ke-udara Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan ini.

    Menurut sumber-sumber pemerintah tersebut, terdapat aktivitas drone di atas Kota Grozny ketika pesawat penerbangan 8243 mengudara. Sistem pertahanan udara Rusia lantas menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone.

    Rudal itu pun diduga meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Para sumber mengatakan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun, namun tak diberikan izin.

    Pesawat yang terkena pecahan proyektil rudal itu pun diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    Sumber-sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada outlet internasional yang berbasis di Baku AnewZ bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.

    Menurut laporan BBC, komite investigasi yang terdiri dari otoritas Azerbaijan dan Kazakhstan tampaknya sudah memiliki bukti untuk ini namun menunggu Rusia untuk mengumumkannya terlebih dulu.

    Azerbaijan diduga tak ingin membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kesal dengan menyalahkan Kremlin sehingga menunggu agar Rusia yang mengakuinya.

    Insiden ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang termasuk awak kabin.

    Pemerintah Azerbaijan telah memperingati hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan.

    (blq/bac)

  • 29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    29 Orang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines, Maskapai Puji Aksi Heroik Pilot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Maskapai penerbangan Azerbaijan Airlines memuji tindakan heroik dua pilot yang berhasil melakukan pendaratan darurat di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).

    Mengutip PEOPLE, kedua pilot tersebut termasuk di antara 38 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan.

    Berbicara kepada wartawan setelah insiden pada Hari Natal tersebut, Presiden Azerbaijan Airlines, Samir Rzayev, memuji tindakan para pilot yang berhasil menyelamatkan 29 orang lainnya di dalam pesawat.

    “Sayangnya, dua pilot berpengalaman kami dan seorang kru kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu,” kata Rzayev, menurut laporan dari kantor berita Azerbaijan Report dan Business Insider.

    “Kepahlawanan mereka tidak akan pernah terlupakan.”

    “Meskipun kecelakaan tragis ini membawa duka mendalam bagi bangsa kita, dedikasi para kru yang dengan gagah berani melaksanakan tugas hingga detik-detik terakhir, serta prioritas mereka terhadap keselamatan penumpang, akan selalu tercatat dalam sejarah.”

    Kedua pilot tersebut bernama Captain Igor Kshnyakin, dan co-pilot Aleksandr Kalyaninov.

    Azerbaijan Airlines menjelaskan, pesawat Embraer 190 mereka, yang terbang dalam rute Baku (Azerbaijan)-Grozny (Rusia), melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Kota Aktau, Kazakhstan.

    Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP) (AFP/ISSA TAZHENBAYEV)

    Pada saat kecelakaan, pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk 62 penumpang dan lima awak pesawat.

    “Kontak sudah dilakukan dengan otoritas Kazakhstan, dan bantuan operasional yang diperlukan sedang diberikan oleh badan penyelamat darurat Kazakhstan di lokasi kejadian,” demikian pernyataan Azerbaijan Airlines.

    Maskapai tersebut juga menegaskan bahwa para korban selamat sudah menerima bantuan medis.

    Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, turut memberikan komentar mengenai tragedi tersebut.

    “Saya berdoa agar Allah memberikan ampunan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat ini,” ujarnya.

    “Saya menyampaikan belasungkawa dan doa agar keluarga serta orang-orang terkasih mereka diberi kekuatan dan kesabaran.”

    “Ini adalah tragedi besar, sebuah kehilangan yang mendalam bagi rakyat Azerbaijan.”

    Aliyev mengatakan bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini.

    Penyebab Kecelakaan

    Berdasarkan informasi yang ia terima, Aliyev menjelaskan bahwa pesawat tersebut mengubah rute karena cuaca buruk dan mulai menuju bandara Aktau di Kazakhstan, tempat kecelakaan terjadi saat pendaratan.

    Sementara itu, pejabat Ukraina dan pakar penerbangan berspekulasi bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tembakan antipesawat dari Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

    “Video reruntuhan dan kondisi keamanan wilayah udara di barat daya Rusia menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena tembakan antipesawat,” kata Matt Borie, kepala intelijen di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, kepada surat kabar tersebut.

    Dalam sebuah postingan di X, Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, menyebut adanya dugaan keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut.

    “Pagi ini, pesawat Embraer 190 milik maskapai Azerbaijan, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” tulis Kovalenko.

    “Namun, mengakui hal ini tidak nyaman bagi pihak tertentu, jadi akan ada upaya untuk menutupinya, termasuk dengan menyembunyikan lubang-lubang di bagian pesawat yang masih tersisa.”

    “Ada juga rekaman video dari dalam pesawat saat penerbangan, yang memperlihatkan kerusakan pada rompi pelampung dan bagian lainnya.”

    “Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny tetapi gagal melakukannya,” lanjut Kovalenko.

    “Pesawat tersebut dialihkan ke Kazakhstan alih-alih melakukan pendaratan darurat segera di Grozny, untuk menyelamatkan nyawa.”

    Dalam gambar selebaran yang dirilis oleh kementerian situasi darurat Kazakhstan, spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Handout / Kazakhstan’s emergency situations ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan kepada wartawan bahwa karena penyelidikan masih berlangsung.

    “Tidaklah tepat untuk membuat spekulasi sebelum ada kesimpulan resmi,” ujarnya.

    “Kami jelas tidak akan membuat hipotesis, dan orang lain pun seharusnya tidak melakukannya,” kata Peskov, sebagaimana dilaporkan oleh NBC News.

    Aliyev juga mengingatkan untuk tidak membuat spekulasi terlalu dini mengenai penyebab kecelakaan.

    “Ada video yang memperlihatkan kecelakaan pesawat tersebut di media dan media sosial, dan semua orang bisa menontonnya. Namun, penyebab pasti kecelakaan belum diketahui,” ujarnya.

    “Ada berbagai teori yang muncul, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya.”

    “Masalah ini perlu diselidiki dengan cermat.”

    Rzayev, Presiden Azerbaijan Airlines, menyatakan bahwa kotak hitam pesawat telah ditemukan.

    Ia juga mengatakan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan menyeluruh pada bulan Oktober dan lulus dari pemeriksaan teknis.

    Pilot pesawat tersebut telah mencatat lebih dari 15.000 jam terbang, menurut laporan dari Report.

    “Para korban selamat akan segera dipulangkan ke negara ini,” kata Rzayev kepada wartawan.

    “Jenazah korban yang meninggal akan dipulangkan dalam dua hari ke depan.”

    “Semoga Tuhan mengasihani mereka yang meninggal, dan kami berdoa agar para korban selamat segera pulih.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Azerbaijan Airlines Jatuh Diduga Gegara Rudal Rusia, Moskow Buka Suara

    Azerbaijan Airlines Jatuh Diduga Gegara Rudal Rusia, Moskow Buka Suara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia segera buka suara menanggapi sejumlah klaim bahwa pesawat Azerbaijan Airlines jatuh pada Rabu (25/12) karena rudal dari negara itu.

    Moskow membantah tegas bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini,” kata Peskov di Moskow.

    “Mengajukan hipotesis apa pun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah,” ucap dia.

    Sejumlah pakar penerbangan sebelumnya menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada indikasi awal sistem anti-pesawat Rusia menyerang pesawat jenis Embraer 190 itu.

    Ketika ditanya oleh BBC, kantor kejaksaan di Baku menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

    Sejumlah sumber dari pemerintah Azerbaijan sementara itu mengonfirmasi kepada Euronews bahwa rudal Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan di Kota Aktau, Kazakhstan, ini.

    Menurut sumber-sumber pemerintah tersebut, ada aktivitas drone di atas Kota Grozny ketika pesawat penerbangan 8243 mengudara. Rudal permukaan-ke-udara Rusia lantas menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone.

    Rudal itu pun meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Para sumber mengatakan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun namun tak diberikan izin.

    Pesawat yang telah rusak karena terkena pecahan peluru itu pun diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    Sumber-sumber pemerintah Azerbaijan mengatakan kepada outlet internasional yang berbasis di Baku AnewZ bahwa rudal itu ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.

    Komite investigasi yang terdiri dari pejabat Azerbaijan dan Kazakhstan tampaknya sudah memiliki bukti untuk ini namun menunggu Rusia untuk mengumumkannya lebih dulu.

    Azerbaijan diduga tak ingin membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kesal dengan menyalahkan Kremlin sehingga menunggu agar Rusia yang mengakuinya, demikian dilansir dari BBC.

    Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) pagi.

    Pesawat itu seharusnya terbang dari Baku ke Kota Grozny namun mengalihkan rutenya ke lepas pantai timur Laut Kaspia. Maskapai sebelumnya beralasan pesawat dialihkan karena kabut tebal.

    Insiden ini menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang termasuk awak kabin. Sekitar 28 orang selamat dari kecelakaan ini.

    Pemerintah Azerbaijan telah memperingati hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan.

    (blq/bac)

  • Rudal Rusia Diduga Tembak Jatuh Pesawat Azerbaijan, Kremlin Ingatkan Ini

    Rudal Rusia Diduga Tembak Jatuh Pesawat Azerbaijan, Kremlin Ingatkan Ini

    Jakarta

    Rudal Rusia diduga menjadi biang kerok jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di wilayah Kazakhstan hingga menewaskan 38 orang. Kremlin bersuara atas tudingan tersebut.

    Dikutip AFP, Jumat (27/12/2024), Para pejabat Azerbaijan dan AS meyakini rudal Rusia yang ditembakkan ke udara menyebabkan jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan.

    Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan mereka yakin rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S menjatuhkan pesawat tersebut.

    Klaim tersebut juga dilaporkan oleh The New York Times, penyiar Euronews, dan kantor berita Turki Anadolu.

    Sejumlah pakar penerbangan dan militer mengatakan pesawat itu mungkin secara tidak sengaja ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia karena terbang di area tempat aktivitas pesawat nirawak Ukraina dilaporkan.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: “Adalah salah untuk membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi.”

    Euronews–yang mengutip sumber pemerintah Azerbaijan–mengatakan bahwa “pecahan peluru menghantam penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan”.

    Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia menyerang pesawat tersebut.

    Azerbaijan Airlines sebelumnya mengatakan pesawat itu terbang melewati sekawanan burung, sebelum menarik pernyataan tersebut.

    Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan, pusat minyak dan gas, pada hari Rabu setelah keluar jalur karena alasan yang tidak diketahui. 38 dari 67 orang di dalamnya dinyatakan tewas.

    Pejabat Kazakhstan mengatakan 38 orang tewas dan ada 29 orang yang selamat, termasuk tiga anak-anak.

    Pesawat Embraer 190 seharusnya terbang ke arah barat laut dari ibu kota Azerbaijan Baku ke kota Grozny di Chechnya, Rusia selatan, tetapi malah berbelok jauh dari jalurnya melintasi Laut Kaspia.

    (taa/taa)

  • AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang pejabat Amerika Serikat menyatakan indikasi awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12) gegara hantaman sebuah sistem pertahanan udara Rusia. Insiden itu menewaskan 38 orang.

    Pernyataan pejabat AS tersebut, yang berbicara secara anonim itu, muncul setelah laporan media juga mewartakan bahwa pihak berwenang Azerbaijan sama-sama meyakini bahwa rudal darat Rusia menjadi penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut total 67 orang itu.

    Dikutup AFP, pejabat AS tersebut mengatakan bahwa jika indikasi tersebut terbukti benar, hal itu akan menggarisbawahi apa yang digambarkan AS sebagai tindakan ceroboh Rusia terkait invasinya di Ukraina sejak 2022.

    Belakangan, aktivitas drone hingga rudal memang semakin sering terjadi di wilayah Rusia dekat Ukraina seperti Ingushetia dan Ossetia Utara. 

    Sementara itu, pesawat Embraer 190 itu jatuh saat dalam rute perjalanan dari Baku ke Kota Grozny, Rusia. Kota Grozny sendiri sedang dipertahankan dengan ketat oleh Rusia di tengah perangnya melawan Ukraina.

    Spekulasi soal kemungkinan pesawat jatuh karena tembakan rudal Rusia pertama kali muncul dari sumber resmi Azerbaijan.

    Dikutip Euronews, tim penyelidik mendapat kesaksian dari penumpang selamat. Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Jika spekulasi kabar ini terkonfirmasi, insiden ini akan berkorelasi dengan jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak jatuh dengan rudal oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas pada tahun 2014 lalu.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]