Negara: Azerbaijan

  • Tragedi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    Tragedi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines terjadi pada 25 Desember 2024, ketika pesawat dengan nomor penerbangan 8243 jatuh di Kazakhstan.

    Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, dengan membawa 67 penumpang dan awak.

    Dari jumlah tersebut, 29 orang selamat sementara 38 lainnya tewas.

    Pengalaman Korban Selamat

    Dalam wawancara eksklusif dengan New York Times yang diterbitkan pada 27 Desember, beberapa korban selamat menceritakan pengalaman mereka.

    Pramugara Zulfugar Asadov, pramugari Aydan Rahimli, dan penumpang Subhonkul Rakhimov berbagi kisah menegangkan mereka.

    Zulfugar Asadov

    Asadov, yang kini dirawat di rumah sakit, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Saya bersyukur masih hidup,” katanya dalam wawancara telepon.

    Subhonkul Rakhimov

    Rakhimov, penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat, menggambarkan momen kacau saat kecelakaan.

    “Saya pikir itu doa terakhir saya,” ujarnya, mengingat bagaimana dia langsung berdoa setelah mendengar suara keras dan melihat kerusakan pesawat.

    Aydan Rahimli

    Rahimli menceritakan pengalaman saat dia terbangun sudah di luar pesawat.

    “Saya membuka mata dan melihat para pekerja. Saya bertanya di mana saya berada dan mereka mengatakan bahwa kami berada di Aktau,” ungkapnya.

    Keluarga Korban

    Putri Asadov, Konul, menggambarkan momen saat dia mengetahui bahwa ayahnya selamat.

    “Ketika saya mendengar suaranya, saya pikir saya sedang ditipu,” katanya.

    Konul menambahkan bahwa dia biasanya menghubungi ayahnya sebelum penerbangan, tetapi tidak melakukannya pada hari itu karena cuaca cerah.

    Penyelidikan Kecelakaan

    Saat ini, penyelidikan atas kecelakaan tersebut sedang berlangsung oleh pejabat Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia.

    Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa hasil awal menunjukkan adanya gangguan eksternal, baik fisik maupun teknis.

    Sementara itu, Gedung Putih mengindikasikan kemungkinan bahwa sistem pertahanan udara Rusia menjatuhkan pesawat tersebut.

    Juru bicara keamanan nasional, John Kirby, menyatakan bahwa AS memiliki bukti awal yang mendukung penilaian ini, meskipun penyelidikan masih berlangsung.

    “Ini adalah situasi yang sangat kompleks, dan kami akan membiarkannya begitu saja untuk saat ini,” ujar Kirby saat ditanya tentang informasi intelijen yang mendukung kesimpulan tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Putin Minta Maaf soal Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Putin Minta Maaf soal Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” yang melibatkan maskapai Azerbaijan Airlines yang jatuh di Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12).

    Penerbangan Azerbaijan Airlines bernomor J2-8243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan setelah mengalihkan rutenya dari Rusia selatan. Wilayah Aktau masih menjadi bagian dari wilayah udara Rusia. 

    Sebanyak 38 orang dari total 67 penumpang termasuk pilot dan kru tewas dalam insiden itu.

    Permintaan maaf itu disampaikan Putin melalui sambungan telepon dengan Aliyev pada Sabtu (28/12) waktu Moskow. Komunikasi Putin dan Aliyev pertama kali diumumkan oleh Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin.

    “(Presiden) Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia serta kembali menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada keluarga korban, serta harapan agar para korban luka segera pulih,” kata Kremlin melalui sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

    Permintaan maaf dari Putin ini muncul setelah sejumlah pihak dan sumber keamanan Azerbaijan meyakini pesawat Embraer 190 itu jatuh imbas rudal pertahanan Rusia yang salah sasaran.

    Meski begitu, Putin tidak secara gamblang mengakui bahwa rudal Rusia lah yang menyebabkan pesawat jatuh dalam percakapannya dengan Aliyev.

    Dalam percakapan itu, Kremlin juga menyebutkan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan, yang terbang sesuai jadwal, berulang kali mencoba mendarat di bandara Grozny.

    Pada saat itu, Kremlin mengeklaim wilayah Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang diserang oleh drone tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia sedang menangkis serangan tersebut.

    Sebelumnya, 

    Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, juga menyatakan pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah memutuskan mengubah rutenya dari tujuan semula karena kabut tebal dan peringatan muncul terkait drone Ukraina.

    Badan itu juga mengklaim pilot pesawat yang mengangkut 67 orang itu telah diberikan pilihan bandara lain untuk mendarat di Chechnya. Namun, pilot disebutmemilih untuk mendarat di Aktau, Kazakhstan.

    Rosaviatsia menyatakan pihaknya akan memberikan dukungan komprehensif kepada penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kazakhstan dan Azerbaijan terkait kecelakaan tersebut.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cerita Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Saya Pikir Itu Doa Terakhir Saya – Halaman all

    Cerita Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Saya Pikir Itu Doa Terakhir Saya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beberapa korban selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan, sebuah negara yang berbatasan dengan Rusia, angkat bicara untuk pertama kalinya sejak tragedi yang terjadi pada Hari Natal itu.

    Dalam wawancara terbaru dengan New York Times yang diterbitkan pada Jumat, 27 Desember, pramugara Zulfugar Asadov, pramugari Aydan Rahimli, dan penumpang Subhonkul Rakhimov menceritakan pengalaman mereka mengenai kecelakaan tersebut.

    Pada hari itu, pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan 8243 sedang dalam perjalanan ke Grozny, Rusia, dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan membawa 67 orang di dalamnya.

    Sebanyak 29 orang selamat, sementara 38 lainnya tewas.

    “Saya bersyukur masih hidup,” kata Asadov kepada Times dalam wawancara telepon dari ranjang rumah sakitnya di Baku.

    “Saya pikir itu doa terakhir saya,” kata Rakhimov, yang mengingat bagaimana dia langsung berdoa setelah mendengar suara keras di pesawat dan melihat kerusakan pada badan pesawat.

    Rakhimov, yang duduk di bagian belakang pesawat, menggambarkan kekacauan yang terjadi.

    Dia mengatakan tubuhnya terbentur-bentur, dan dia tidak mendengar suara lain selain teriakan orang-orang di sekitarnya.

    “Saya menyadari bahwa kami telah mendarat,” katanya.

    “Saya tidak tahu harus tertawa atau menangis.”

    pramugari Aydan Rahimli saat diwawancarai media lokal (AnewZ)

    Sementara itu, Rahimli mengatakan bahwa saat dia terbangun, dia sudah diangkut ke luar pesawat.

    “Saya membuka mata dan melihat para pekerja. Saya bertanya di mana saya berada, dan mereka mengatakan bahwa kami berada di Aktau.”

    Putri pramugara Asadov, Konul, menceritakan bagaimana dia mengetahui bahwa ayahnya selamat dari kecelakaan pesawat yang fatal.

    Konul melihat video kecelakaan pesawat tersebut yang beredar di media sosial.

    Dia terkejut ketika mengetahui bahwa ayahnya selamat.

    “Ketika saya mendengar suaranya, saya pikir saya sedang ditipu, karena saya merasa tidak mungkin dia bisa selamat dari insiden sebesar itu. Saya pikir seseorang sedang memalsukan suaranya untuk menghibur saya,” ujar Konul saat menerima telepon dari ayahnya.

    Konul menambahkan bahwa dia biasanya menghubungi ayahnya sebelum setiap penerbangan.

    Namun, karena cuaca hari itu cerah, dia tidak melakukannya.

    “Saya selalu meneleponnya sebelum penerbangan jika cuaca buruk,” kata putri Asadov.

    Menurut Times, seorang penumpang mengingat bahwa dia mendengar suara ledakan keras, kemudian melihat Asadov terhantam benda keras di lengannya, meskipun tidak jelas benda apa atau dari mana asalnya.

    Dalam gambar selebaran yang dirilis oleh kementerian situasi darurat Kazakhstan, spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Handout / Kazakhstan’s emergency situations ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Saat ini, pejabat Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia sedang melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.

    Namun, Azerbaijan Airlines mengatakan hasil awal menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan eksternal, baik fisik maupun teknis.

    Sementara itu, Gedung Putih menyebutkan adanya “indikasi awal” bahwa sistem pertahanan udara Rusia mungkin telah menjatuhkan pesawat Azerbaijan Airlines tersebut.

    Mengutip Euronews, penilaian pada Jumat oleh juru bicara keamanan nasional John Kirby mendukung penilaian yang dibuat oleh beberapa pejabat Azerbaijan dan pakar penerbangan, yang sama-sama menyalahkan kecelakaan tersebut pada respons Rusia terhadap serangan udara Ukraina.

    Kirby mengatakan bahwa AS memiliki bukti yang mengarah pada kemungkinan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Namun, dia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, dengan alasan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

    Ketika ditanya apakah AS memiliki informasi intelijen yang mendukung kesimpulan tersebut atau hanya mengandalkan spekulasi dari para ahli berdasarkan penilaian visual terhadap kecelakaan itu, Kirby menjawab, “Ya.”

    Ia mengatakan akan “membiarkannya begitu saja.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Juru Bicara Gedung Putih Sebut Rusia Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Juru Bicara Gedung Putih Sebut Rusia Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan indikasi awal bahwa Rusia mungkin adalah pihak yang bisa diminta tanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada 25 Desember lalu, yang menewaskan 38 orang.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, dilansir dari BBC, Sabtu, 28 desember, menyatakan pihak AS telah menawarkan bantuan dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Berdasarkan informasi awal, pesawat tersebut diduga menjadi sasaran tembak sistem pertahanan udara Rusia ketika mencoba mendarat di wilayah Chechnya. Setelah gagal mendarat, pesawat itu dialihkan ke Kazakhstan, tetapi jatuh di sana.

    Pihak Kremlin menolak memberikan komentar terkait insiden ini. Namun, kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia menyebutkan bahwa situasi di Chechnya “sangat rumit” akibat serangan drone dari Ukraina di wilayah tersebut.

    Sementara, menurut para pakar penerbangan dan pejabat Azerbaijan, sistem GPS pesawat tersebut kemungkinan terganggu oleh alat pengacau elektronik, sebelum akhirnya rusak akibat serpihan rudal pertahanan udara Rusia. Foto-foto kerusakan pada pesawat yang beredar luas memperkuat dugaan adanya serangan rudal.

    Lalu Menteri Transportasi Azerbaijan Rashad Nabiyev juga mengungkapkan bahwa pesawat tersebut mengalami “interferensi eksternal” dan kerusakan di bagian dalam serta luar saat mencoba mendarat. 

    “Semua korban selamat tanpa kecuali mendengar tiga ledakan saat pesawat berada di atas Grozny,” ujar Nabiyev.

    Tim penyelidik kini fokus memeriksa jenis senjata atau rudal yang digunakan dalam insiden ini. Meski Azerbaijan belum secara langsung menuduh Rusia, komentar dari pejabat tinggi menunjukkan adanya keterlibatan pihak eksternal dalam tragedi ini.

    Insiden ini semakin mempertegang hubungan antara Rusia dan negara-negara di kawasan, serta memunculkan perhatian internasional terhadap keamanan penerbangan di zona konflik.

  • Hasil Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Dirilis, Ada Gangguan Fisik dari Luar – Halaman all

    Hasil Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Dirilis, Ada Gangguan Fisik dari Luar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan tentang jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines jenis Embraer 190 menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat gangguan eksternal fisik dan teknis dari luar.

    Pernyataan itu diungkap oleh juru bicara Azerbaijan Airlines setelah selesai melakukan penyelidikan awal.

    Black box kedua pesawat Azerbaijan Airlines ditemukan persis di lokasi kecelakaan dekat Bandara Akatau, Kazakhstan, pada Jumat (27/12/2024).

    Mengutip dari CNN International, juru bicara Azerbaijan Airlines menjelaskan bahwa hasil  pesawat yang jatuh di Kazakhstan pada Hari Natal mengalami “gangguan eksternal fisik dan teknis”.

    Pesawat Embraer 190 yang mengangkut 67 penumpang itu seharusnya terbang ke arah barat laut dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Kota Grozny di Chechnya, Rusia selatan. 

    Namun, pesawat tersebut malah menyimpang jauh melintasi Laut Kaspia.

    Tak lama pesawat melakukan pendaratan darurat di sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau yang merupakan pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    Imbas insiden tersebut, 38 orang dilaporkan tewas sementara 29 orang, termasuk 2 anak, telah dibawa ke fasilitas medis untuk menjalani perawatan intensif.

    AS Tuding Rusia Jadi Dalang Utama

    Awalnya Azerbaijan Airlines mengatakan pesawat itu menabrak kawanan burung. 

    Meski demikian, pesawat ini jatuh dengan keadaan bagian ekor penuh dengan lubang bekas tembakan.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Seorang pejabat AS mengatakan bahwa indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia bernama Pantsir-S mungkin telah menjatuhkan pesawat penumpang tersebut. 

    Reuters juga melaporkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, mengutip beberapa sumber anonim di Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan tersebut.

    Mereka mengatakan ketika pesawat mengudara, ada aktivitas drone di atas Kota Grozny, Rusia. 

    Rudal darat Rusia kemudian menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone. 

    Rudal itu meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Sumber-sumber pemerintah menjelaskan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun, tetapi tak diberikan izin.

    Akhirnya pesawat yang telah rusak karena terkena pecahan peluru itu diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    “Itu benar-benar bukti kuat adanya rudal permukaan ke udara,” kata Miles O’Brien, analis kedirgantaraan CNN, seraya menambahkan bahwa pesawat itu terbang di atas Chechnya “di tengah meningkatnya aktivitas militer.”

    Rusia Minta Publik Tak Sebar Hoax

    Sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut, sebuah tim dari Azerbaijan yang dipimpin oleh Presiden Ilham Aliyev telah dikirim ke Kazakhstan untuk membantu penyelidikan.

    Sejauh ini Moskow dengan tegas membantah bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.

    Moskow juga mendesak publik untuk tidak menyebar informasi palsu terkait jatuhnya Azerbaijan Airlines hingga proses investigasi rampung digelar.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini,” kata Peskov di Moskow.

    “Mengajukan hipotesis apapun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah,” ucapnya.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

    Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korban selamat insiden kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines mengungkapkan bagaimana kondisi sebelum pesawat tersebut jatuh di Kazakhstan.

    Dua penumpang dan satu awak pesawat Azerbaijan Airlines yang selamat itu mengaku mereka mendengar setidaknya satu ledakan keras saat mendekati lokasi tujuan pesawat, Grozny di Rusia selatan.

    “Setelah ledakan…Saya pikir pesawat akan hancur,” ucap penumpang bernama Subhonkul Rakhimo kepada Reuters, Jumat (27/12).

    Usai mendengar suara ledakan itu, sambung Rakhimo, ia pun mulai membaca doa dan bersiap untuk kemungkinan yang buruk. “Jelas sekali pesawat itu mengalami kerusakan dalam beberapa hal,” katanya.

    Penumpang lainnya, Vafa Shabanova, juga mengatakan kesaksian yang sama bahwa ia mendengar ledakan keras. Tak hanya sekali, ia bahkan mendengar dua ledakan. “Saya sangat takut,” ucapnya.

    Usai mendengar suara ledakan, sambungnya ia disuruh oleh pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.

    Rakhimo Shabanova sama-sama mengatakan bahwa tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah ledakan tersebut.

    Sementara itu, Pramugari Zulfugar Asadov mengatakan pendaratan ditolak di Grozny karena kabut sehingga pilot berputar-putar hingga terdengar ledakan di luar pesawat.

    “Pilot baru saja menaikkan pesawat, saya mendengar suara ledakan dari sayap kiri. Ada tiga ledakan,” ujarnya.

    Hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami gangguan fisik eksternal. Penyelidikan ini juga menunjukkan keyakinan armada tertembak saat di udara.

    Hal tersebut diungkap pihak maskapai maupun Menteri Perhubungan Azerbaijan Rashad Nabiyev pada Jumat waktu setempat (27/12).

    “Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi mata, dapat disimpulkan ada gangguan eksternal,” kata Menteri Nabiyev kepada wartawan, dikutip AFP.

    Mengacu pada keterangan para korban selamat, ada tiga kali ledakan sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan. “Penting untuk mencari tahu dari jenis senjata apa,” imbuhnya.

    Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat spekulasi pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    (fby/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Tragis Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Pemerintah Rusia memperingatkan semua pihak untuk tidak menyebarkan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang di Kazakhstan pada Rabu (25/12).

    Rekaman video dari badan pesawat yang hancur tampaknya mengindikasikan kerusakan akibat pecahan peluruh dan beberapa pakar penerbangan memperkirakan pesawat tersebut kemungkinan terkena sistem pertahanan udara di Republik Chechnya, Rusia.

    Sebelum pesawat itu jatuh di kota Aktau di Kazakhstan, rute pesawat dialihkan melintasi Laut Kaspia, dari tujuan semula di Grozny, Chechnya ke Kazahkstan bagian barat, karena kabut tebal.

    Sebanyak 29 dari 67 orang di dalamnya selamat.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia bahwa dia yakin pilot pesawat itu telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny sebelum “yang ketiga kalinya, sesuatu meledak… sebagian kulit pesawat terlepas.”

    Azerbaijan mengadakan hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk para korban kecelakaan itu.

    “Ini adalah tragedi besar yang menjadi kesedihan luar biasa bagi rakyat Azerbaijan,” kata Presiden Ilham Aliyev pada Kamis (26/12).

    Azerbaijan Airlines mengatakan terdapat 62 penumpang dan lima awak dalam pesawat Embraer 190 tersebut.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Seorang perempuan muda menceritakan kesedihannya kepada BBC di Azerbaijan ketika dia mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada ayahnya, yang berada dalam penerbangan tersebut.

    Dia menjelaskan bahwa ayahnya sedang bepergian bersama putranya, yang selamat dari kecelakaan itu. Sang anak berhasil menghubungi adiknya, namun masih belum ada kabar dari ayahnya

    EPA Puluhan orang dilaporkan tewas setelah pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan. Reuters Tim tanggap darurat yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. EPA Petugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024. Reuters Pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dilaporkan terbakar ketika berusaha melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024. BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Rute dialihkan karena kabut

    Pihak maskapai penerbangan mengatakan kepada BBC bahwa pesawat seharusnya terbang dari Baku menuju Grozny di Rusia, tetapi rute pesawat tersebut terpaksa dialihkan karena kabut.

    Grozny adalah ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Aktau, kota di Kazakhstan yang berjarak 3 kilometer dari lokasi kecelakaan, terletak di seberang Laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.

    BBCLokasi Baku, Grozny, dan Aktau

    Pesawat tersebut lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, pada Rabu (25/12) pukul 03.55 GMT dan jatuh sekitar pukul 06.28, menurut data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24.

    Video yang telah diverifikasi kantor berita Reuters menunjukkan pesawat menuju permukaan tanah dalam kecepatan tinggi dengan roda darat terulur.

    Beberapa detik setelah pesawat terlihat berusaha mendarat, bola api besar tampak meledak.

    ReutersPemandangan dari atas menunjukkan tim penyelamat bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Video yang belum diverifikasi dari kecelakaan tersebut menunjukkan pesawat yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines terbakar hebat saat menghantam tanah di tepi pantai, dan asap hitam tebal kemudian mengepul.

    Penumpang yang berlumuran darah dan memar terlihat terhuyung-huyung dari bagian badan pesawat yang masih utuh.

    EPAPetugas yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.

    Apa penyebab pesawat jatuh?

    Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan “semua skenario yang mungkin terjadi” sedang diperiksa dan Presiden Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut.

    Sementara itu, pihak berwenang Kazakh telah menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan.

    Tak lama setelah kecelakaan itu, laporan dari TV milik pemerintah Rusia mengatakan kemungkinan besar penyebab kecelakaan adalah serangan dari sekawanan burung.

    Namun tabrakan semacam itu biasanya mengakibatkan pesawat meluncur ke arah lapangan terbang terdekat, kata analis penerbangan Richard Aboulafia kepada kantor berita Reuters.

    “Anda bisa saja kehilangan kendali atas pesawat, namun sebagai konsekuensinya Anda tidak akan terbang keluar jalur dengan liar,” katanya.

    Baca juga:

    Pakar pertahanan udara berpendapat bahwa pola kerusakan di dalam dan di luar pesawat mengindikasikan pertahanan udara Rusia yang aktif di Grozny mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu.

    “Ini terlihat seperti ledakan rudal pertahanan udara di bagian belakang dan kiri pesawat, jika Anda melihat pola pecahan peluru yang kita lihat [dalam video],” ujar Justin Crump dari perusahaan penasihat risiko Sibylline mengatakan kepada BBC Radio 4.

    Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Adalah salah jika mengajukan hipotesis sebelum kesimpulan penyelidikan.”

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini, dan tidak seorang pun boleh melakukan ini. Kami harus menunggu sampai penyelidikan selesai.”

    EPAPetugas bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazahstan, pada 25 Desember 2024

    Chechnya telah dilanda serangan drone Ukraina pada bulan ini dan pihak berwenang di negara tetangga Ingushetia mengatakan wilayah itu telah menjadi sasaran sejak perang di Ukraina dimulai.

    Sebuah pusat perbelanjaan terdampak serangan ketika sebuah pesawat tak berawak ditembak jatuh di dekat Ossetia Utara, menewaskan seorang perempuan, menurut sejumlah laporan.

    Ketua Senat Kazakhstan, Ashimbayev Maulen, menegaskan penyebab jatuhnya pesawat di dekat Aktau masih belum diketahui.

    “Tidak satu pun dari negara-negara iniAzerbaijan, Rusia atau Kazakhstanyang tertarik menyembunyikan informasi. Semua informasi akan tersedia untuk umum,” katanya.

    Mereka yang berada di dalam pesawat sebagian besar adalah warga negara Azerbaijan, namun ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Rekaman video menunjukkan orang-orang yang selamat merangkak keluar dari reruntuhan, beberapa di antaranya terlihat mengalami luka-luka.

    Korban luka dirawat di rumah sakit dan 11 orang berada dalam perawatan intensif, lapor kantor berita AFP.

    Embraer, pabrikan asal Brazil, merupakan pesaing yang lebih kecil dari Boeing dan Airbus, dan memiliki catatan keselamatan yang kuat.

    Artikel ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Potret Evakuasi Penumpang Selamat Pesawat Azerbaijan Airlines ke Baku

    Potret Evakuasi Penumpang Selamat Pesawat Azerbaijan Airlines ke Baku

    Foto Internasional

    Potret Evakuasi Penumpang Selamat Pesawat Azerbaijan Airlines ke Baku

    News

    1 jam yang lalu

  • Ledakan Terdengar sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh, Tembakan Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab? – Halaman all

    Ledakan Terdengar sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh, Tembakan Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban selamat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengaku mendengar dentuman keras saat sebelum kecelakaan terjadi.

    Pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh pada Rabu (25/12/2024).

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines menyebabkan 38 orang tewas dan 29 lainnya selamat.

    Dentuman keras didengar penumpang Azerbaijan Airlines saat pesawat mendekati tujuan awalnya di Grozny, Rusia selatan.

    “Setelah dentuman… Saya pikir pesawat akan hancur berkeping-keping,” kata Subhonkul Rakhimov, salah satu penumpang, dilansir Reuters, Sabtu (28/12/2024).

    Dia mengatakan mulai melafalkan doa dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhir setelah mendengar dentuman itu.

    “Jelas bahwa pesawat mengalami kerusakan,” ujarnya.

    “Pesawat itu seperti mabuk, tidak lagi seperti pesawat yang sama.”

    Penumpang lain mengatakan kepada Reuters bahwa dia juga mendengar dentuman keras.

    “Saya sangat takut,” kata Vafa Shabanova, seraya menambahkan bahwa ada dentuman kedua.

    Dia kemudian diminta oleh seorang pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.

    Kedua penumpang itu mengatakan bahwa tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah dentuman itu.

    Kata Awak Pesawat

    Sementara itu, seorang pramugara, Zulfugar Asadov, mengatakan pendaratan di Grozny ditolak karena kabut sehingga pilot memutar pesawat. Pada saat itu terdengar dentuman dari luar pesawat.

    “Pilot baru saja mengangkat pesawat ketika saya mendengar dentuman dari sayap kiri. Ada tiga dentuman,” katanya.

    Sesuatu menghantam lengan kirinya, dan kabin kehilangan tekanan.

    Azerbaijan Airlines menangguhkan sejumlah penerbangan ke kota-kota di Rusia pada hari Jumat dan menyatakan bahwa mereka menganggap kecelakaan itu disebabkan oleh “gangguan eksternal fisik dan teknis”. 

    Tetapi, mereka tidak merinci gangguan tersebut.

    Dugaan Sistem Pertahanan Udara Rusia Jadi Penyebab

    Masih dari Reuters, empat sumber yang mengetahui temuan awal penyelidikan Azerbaijan terhadap kecelakaan itu mengatakan pada hari Kamis bahwa pertahanan udara Rusia secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.

    Rusia mengatakan penting untuk menunggu hasil investigasi resmi untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

    Diketahui, pesawat ini jatuh dengan keadaan bagian ekor penuh dengan lubang bekas tembakan.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Warganet pun menilai lubang itu mungkin disebabkan oleh serpihan rudal yang meledak tak jauh dari badan pesawat.

    Netizen percaya pesawat penerbangan 8243 itu telah ditembak jatuh oleh serangan udara, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

    Komentar serupa juga dilontarkan sejumlah pakar penerbangan yang menyatakan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines kemungkinan telah ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.

    Sebelum jatuh, Pesawat Embraer 190, dengan nomor penerbangan J2-8243, sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

    Namun, saat berada di tengah perjalanan pesawat dilaporkan menyimpang ratusan mil dari rute yang direncanakan.

    Pada pukul 11.28 waktu setempat, komunikasi dengan pesawat terputus, dan sekitar pukul 11.30, pesawat Azerbaijan Airlines itu menghantam daratan pada upaya melakukan putaran ketiga.

    Terungkap bahwa pesawat tidak mengalami pendaratan keras, melainkan jatuh dengan puing-puing pesawat ditemukan di lokasi kecelakaan.

    Kemudian, kobaran api yang muncul dari pesawat Azerbaijan Airlines berhasil dipadamkan pada pukul 12.05.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Namira)

  • Top 3: Jadwal Seleksi PPPK 2024 Tahap 2 untuk Tenaga Non-ASN – Page 3

    Top 3: Jadwal Seleksi PPPK 2024 Tahap 2 untuk Tenaga Non-ASN – Page 3

    Pejabat senior pemerintah Azerbaijan mengonfirmasi kabar yang beredar terkait kemungkinan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) disebabkan oleh misil Rusia.

    Dikutip dari Antara, Jumat (27/12/2024), hal tersebut disampaikan setelah media Azerbaijan, dengan mengutip sumber pemerintah, melaporkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa pesawat nahas itu terkena serangan sistem rudal Pantsir saat mendekati tujuan penerbangannya, Grozny, di Chechnya.

    Menurut laporan itu, sistem komunikasi pesawat lumpuh akibat sistem pertahanan elektronik Rusia, sehingga pesawat tersebut menghilang dari radar selama di kawasan udara Rusia.

    Selengkapnya