Negara: Azerbaijan

  • Puan apresiasi sambutan pihak keluarga Kerajaan UEA

    Puan apresiasi sambutan pihak keluarga Kerajaan UEA

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi kepada Ibu Suri Uni Emierat Arab Seikha Fatima binti Mubaraq Al Ketbi atas sambutan hangat dari pihak keluarga Kerajaan UEA terhadap Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan delegasi selama berkunjung ke Abu Dhabi.

    “Setiap hari kami dikirim dua kali makanan. Makan siang dan malam. Saat mendarat di Abu Dhabi pun kami disambut hangat oleh Utusan Khusus Ibu Suri, Maitha binti Salem Al Shamsi yang menyambut kedatangan rombongan dan juga atas suguhan makanan yang sangat lezat,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

    Hal tersebut disampaikan Puan sebelum meninggalkan Abu Dhabi pada Minggu dan dalam kesempatan itu Puan juga mendoakan agar Ibu Suri senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan.

    “Semoga Ibu Suri selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT. Amien,” tuturnya.

    Puan mengatakan pertemuan dengan Pangeran Abu Dhabi Khaled bin Mohamed bin Zayed, Sabtu (15/2) malam sebagai pertemuan dua keluarga pendiri bangsa.

    “Pertemuan tadi malam berlangsung dengan hangat dengan berbagai topik yang dibahas. Pangeran Khaled terbuka atas berbagai pandangan Ibu Megawati dan yang saya sampaikan. Termasuk kami undang untuk hadir ke Indonesia,” ucap Puan.

    Dalam pertemuan itu, Puan menyuarakan gagasan tentang perempuan dan anak-anak.

    “Perempuan dan anak-anak selalu menjadi korban akibat perang antarnegara, bangsa maupun akibat konflik-konflik atau perang saudara dalam satu negara,” kata Puan Maharani.

    Selepas dari Abu Dhani, Ketua DPR RI Puan Maharani akan melanjutkan tugas parlemen dengan menghadiri forum Asian Parliamentary Assembly (APA) Ke-15 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, 17-21 Februari 2025, .

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Bujuk Erdogan Kerja Sama Kembangkan Drone Tempur

    Prabowo Bujuk Erdogan Kerja Sama Kembangkan Drone Tempur

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendorong kerja sama pengembangan pesawat nir awak atau drone dengan Turki saat bertemu dengan Presiden Recep Tayyib Erdogan. 

    Turki adalah salah satu negara yang memiliki industri pertahanan cukup maju. Produk perawat nir awak telah terbukti battle proven atau terbukti di medan pertempuran.

    Kemenangan Azerbaijan dalam perang melawan Armenia beberapa tahun lalu, salah satunya dipengaruhi oleh dukungan pesawat tak berawak dari Turki.

    Dengan segudang pengalaman, termasuk di palagan Rusia Vs Ukraina, Prabowo ingin memiliki joint venture dengan industri pertahanan Turki.

    “Kami juga mohon dukungan yang mulia karena kami ingin mempunyai joint venture dengan beberapa perusahaan Turki dan kami ingin joint production bersama industri pertahanan,” ujarnya dalam forum itu.

    Apalagi, kata Prabowo, Indonesia sudah memiliki kerja sama yang baik dengan sejumlah perusahaan Turki. Misalnya dengan Roketsan yang merupakan perusahaan pertahanan Turki yang memproduksi roket, rudal, dan peluru kendali.

    Lalu, kerja sama lain dengan Askeri Elektronik Sanayi (Aselsan) yang merupakan industri elektronik militer, Havelsan yang merupakan perusahaan pertahanan ternama asal Turki milik Turkish Air Force Foundation dan Baykar, yakni perusahaan teknologi di Turki yang mengembangkan pesawat tanpa awak dalam negeri.

    “Kami ingin serius untuk ikut serta dalam program-program yang sedang dilaksanakan bersama Turki,” pungkas Prabowo.

  • Laboratorium Kelas Dunia: Komitmen Sampoerna dalam Mendorong Inovasi – Halaman all

    Laboratorium Kelas Dunia: Komitmen Sampoerna dalam Mendorong Inovasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inovasi lahir dari perkembangan teknologi dan riset yang membuka peluang baru bagi berbagai sektor untuk menciptakan solusi yang lebih baik. Dengan pendekatan terintegrasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi kini mampu menjawab berbagai tantangan global, termasuk untuk memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa (21+).

    Untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau dan produk nikotin lainnya, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), bersama perusahaan induknya Philip Morris International (PMI), memperkenalkan berbagai produk tembakau inovatif bebas asap yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dengan pendekatan pengurangan bahaya pada produk tembakau.

    Di Indonesia, Sampoerna telah mengalokasikan sekitar USD 330 juta untuk investasi produk bebas asap. Investasi ini diwujudkan melalui peresmian fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, dan pelepasan ekspor perdana ke Asia Pasifik pada awal 2023. Pabrik ini merupakan fasilitas produksi PMI untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia. 

    Upaya ini juga menunjukkan peran aktif Sampoerna sebagai salah satu pilar ekonomi nasional melalui investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja, pengembangan sumber daya manusia, dan penciptaan nilai tambah untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Tuai Respons Positif Melalui Ekspor

    Fasilitas produksi di Indonesia difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik dan domestik, sejalan dengan langkah pemerintah mendorong investasi dan meningkatkan ekspor barang jadi. Dua tahun beroperasi, fasilitas ini telah mengirimkan produk ke berbagai negara seperti Armenia, Azerbaijan, Jepang (duty free), Kazakhstan, Maldives, Malaysia, Nepal, New Zealand, Filipina, Pakistan, Korea (duty free), dan lainnya. 

    Produk dari pabrik ini mendapat banyak tanggapan positif dari negara tujuan. “Tanggapan yang kami terima sangat positif. Terbukti dari makin meningkatnya jumlah negara yang kami pasok,” ucap Head of Quality Sampoerna, Nikolas Widhi Ananggadipa.

    Hal ini juga merupakan bagian dari upaya Sampoerna untuk berkontribusi di bidang ekonomi melalui hilirisasi tembakau sebagai salah satu komoditas strategis nasional, serta industrialisasi hasil tembakau melalui pemanfaatan inovasi dan teknologi.

    Laboratorium Kelas Dunia

    Selain fasilitas produksi, Sampoerna juga membangun Laboratorium Pengujian dan Analisis kelas dunia di Karawang, Jawa Barat, yang dilengkapi dengan fasilitas tercanggih untuk menguji kualitas produk tembakau inovatif bebas asap. Laboratorium ini didukung oleh 200 tenaga ahli berkualifikasi tinggi dari dalam negeri. 

    “Saintis kami di Indonesia berjumlah sekitar 200 orang yang terdiri dari talenta lokal lulusan universitas ternama di Indonesia dan luar negeri,” ujar Nikolas.

    Nikolas juga mengungkapkan kebanggaannya bahwa laboratorium di Karawang adalah salah satu dari dua SuperLab PMI di seluruh dunia. “Sampoerna terpilih menjadi salah satu dari dua SuperLab PMI di dunia, yang satu di Indonesia dan satunya di Italia. Kami sangat bangga memiliki fasilitas ini,” jelasnya.

    Hal ini merupakan hasil dari komitmen Sampoerna dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui peningkatan kompetensi yang dapat mendukung kemajuan individu, organisasi, dan negara, yang turut mendorong perekonomian nasional maupun daerah serta menjadi bagian dari kemajuan bangsa. PMI terkesan dengan kekayaan talenta di Indonesia, yang dinilai telah secara konsisten menunjukkan etos kerja yang kuat, dedikasi terhadap kemajuan, dan keinginan yang kuat untuk belajar. 

    Laboratorium ini dilengkapi dengan instrumen mutakhir, teknologi, dan metodologi pengujian yang selaras dengan standar PMI untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen produk nikotin dewasa (21+).

    Aktif Berperan dalam Pengembangan Inovasi Produk Bebas Asap

    Sejak 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari USD 12,5 miliar untuk riset, pengembangan, manufaktur, dan komersialisasi produk tembakau inovatif bebas asap. Upaya ini didukung oleh lebih dari 1.500 ilmuwan, teknisi, dan staf pendukung kelas dunia, termasuk dari Indonesia.

    Salah satu produknya adalah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS ILUMA. Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS ILUMA memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran, sehingga menghasilkan 95% lebih rendah tingkat zat kimia berbahaya dengan asap rokok.

    Dua tahun sejak inaugurasi, fasilitas di Karawang berkembang menjadi salah satu fasilitas produksi dan laboratorium kelas dunia terbaik PMI. “Dulu, kami belajar dari tempat lain sebelum pendirian fasilitas ini. Sekarang, kami juga bisa membantu afiliasi PMI di berbagai negara lainnya untuk menguji dan menganalisa kualitas produk tembakau inovatif bebas asap,” pungkas Nikolas.

     

  • AMAN-25 di Karachi galang kemampuan hadapi terorisme dan bajak laut

    AMAN-25 di Karachi galang kemampuan hadapi terorisme dan bajak laut

    Karachi (ANTARA) – Latihan perang multilateral AMAN Exercise 2025 yang digelar oleh Angkatan Laut Pakistan di Karachi pada 7–11 Februari bertujuan menggalang kemampuan angkatan laut dari berbagai negara untuk menghadapi ancaman terorisme dan bajak laut.

    Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda (Laksda) Abdul Munib saat acara pembukaan AMAN Exercise 2025 (AMAN-25) di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan (PAK Navy), Karachi, Jumat, menilai ancaman-ancaman itu merupakan tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara di berbagai belahan dunia.

    “Ini saatnya untuk menggalang kerja sama dan upaya-upaya bersama untuk menciptakan keamanan maritim daripada harus berusaha sendiri. Cakupan, jangkauan, dan beragamnya jenis ancaman di laut menunjukkan tak ada satu negara pun, sekuat apapun mereka, yang mampu menghadapi ancaman-ancaman itu sendirian,” kata Laksamana Muda Munib.

    Oleh karena itu, Angkatan Laut Pakistan yakin latihan multilateral seperti AMAN dapat meningkatkan kemampuan angkatan laut masing-masing negara, sekaligus menggalang kerja sama dan membangun interoperabilitas antarangkatan laut.

    Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan Laksamana Muda Abdul Munib (dua kiri) menggelar jumpa pers selepas upacara pembukaan AMAN Exercise 2025 di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, Karachi, Pakistan, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.

    Dalam kesempatan yang sama, Abdul Munib secara khusus menyoroti Samudera Hindia sebagai salah satu jalur utama perdagangan, logistik, dan rute pelayaran militer (SLOC) negara-negara dunia. Dia melanjutkan dalam rangkaian AMAN Exercise negara-negara peserta juga akan berdialog berdiskusi membahas ancaman-ancaman dan potensi ancaman non-tradisional yang dapat tumbuh di kawasan.

    “Penting untuk memahami akar ancaman di kawasan Samudera Hindia (IOR), dan bagaimana itu berkembang, juga penting bagi kita untuk memahami kemampuan pasukan yang menjaga perairan internasional ini dalam bekerja sama,” sambung Panglima Armada Angkatan Laut Pakistan.

    Oleh karena itu, AMAN Exercise pun menjadi salah satu cara untuk mempertemukan berbagai pengalaman, gagasan dan pikiran, sekaligus meminggirkan perbedaan.

    “Terkadang, negara-negara yang berkompetisi pada akhirnya dapat menjadi dekat dan bekerja sama, karena mereka meyakini ada tujuan bersama yaitu menciptakan stabilitas di laut,” kata Laksamana Muda Munib.

    AMAN-25 diikuti oleh kurang lebih 60 negara, termasuk Indonesia. TNI Angkatan Laut yang mewakili Indonesia dalam latihan multilateral itu mengirimkan satu kapal fregat ringan serbaguna-nya (MRLF) KRI Bung Tomo-357 untuk berlatih bersama-sama dengan 30 kapal perang dari Angkatan Laut Pakistan dan negara-negara peserta.

    Dari 60 negara peserta, ada 11 kapal asing yang turut serta, yaitu BNS Somudra Joy (Bangladesh), PLANS Baotou-133 dan PLANS Gaoyouhu-966 (China), KRI Bung Tomo-357 (Indonesia), JS Murasame (Jepang), HMS Jazan dan HMS Hail (Arab Saudi), KD Terengganu-174 (Malaysia), RNOV Sadh (Oman), SLNS Vijayabahu (Sri Lanka), USS Lewis B. Puller (Amerika Serikat), IRIS Jamaran-76 (Iran), dan Abu Dhabi P-191 (Uni Emirat Arab).

    Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko, Komandan KRI Bung Tomo sekaligus Komandan Satgas Latma AMAN Exercise 2025 TNI AL (tujuh kiri), berfoto bersama delegasi angkatan laut dari berbagai negara saat acara pembukaan AMAN Exercise 2025 di Pangkalan Angkatan Laut Pakistan, Karachi, Pakistan, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am.

    Sementara itu, negara-negara peserta AMAN-25 mencakup Australia, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Belarusia, Brazil, Brunei, Burundi, Kamboja, Kanada, China, Komoros, Ceko, Djibouti, Mesir, Fiji, Perancis, Jerman, Indonesia, Iran, Irak, Italia, Jepang, dan Yordania.

    Kemudian, ada pula Kazakhstan, Kenya, Arab Saudi, Kuwait, Libya, Malaysia, Maladewa, Maroko, Myanmar, Belanda, Nigeria, Oman, Palestina, Filipina, Qatar, Romania, Rusia, Rwanda, Seychelles, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, dan Sri Lanka.

    Negara-negara lain yang juga turut serta mencakup Swiss, Tajikistan, Tanzania, Thailand, Timor Leste, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Uganda, Inggris, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.

    Dalam rangkaian AMAN-25, Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko yang saat ini menjabat sebagai Komandan KRI Bung Tomo, bertindak sebagai Komandan Satgas Latma AMAN Exercise 2025 TNI AL. Kolonel Dedi turut menghadiri upacara pembukaan AMAN-25 di Karachi, Jumat, bersama Atase Pertahanan (Athan) RI untuk Pakistan Kolonel Inf. Henru Hidayat Susanto.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hashim Blak-blakan Sebut JETP Program Gagal: Banyak Omon-omon

    Hashim Blak-blakan Sebut JETP Program Gagal: Banyak Omon-omon

    Bisnis.com, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menilai Just Transition Energy Partnership (JETP) sebagai program gagal. 

    Menurutnya, program bantuan pendanaan transisi energi senilai US$20 miliar atau setara Rp325,94 triliun (asumsi kurs Rp16.297 per dolar AS) itu hanya omong kosong.

    Hashim bercerita dirinya bertemu dengan utusan khusus dari Presiden Amerika Serikat (AS) bernama John Podesta di Baku, Azerbaijan beberapa waktu lalu. Hashim mengatakan, Podesta menanyakan kelanjutan JETP. 

    Namun, Hashim mengatakan, JETP gagal karena tak ada satu dolar pun dana dikucurkan AS untuk Indonesia demi transisi energi. Ini termasuk dana hibah US$5 miliar dalam total keseluruhan komitmen JETP sama sekali tidak ada yang mengalir.

    “Banyak omon-omon ternyata. Ya, hibah US$5 miliar. Dalam US$20 miliar ternyata tidak ada. Itu ada khusus dalam JETP itu. US$5 miliar itu akan hibahkan apabila dana tersedia,” ungkap Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).

    Adik Presiden Prabowo Subianto itu pun mengonfirmasi hal ini kepada stakeholder di Indonesia, termasuk PT PLN (Persero). Hashim lalu mendapat konfirmasi bahwa memang benar tidak ada dana JETP yang masuk ke RI.

    “Setelah dicek kapan bisa dihibahkan. ‘Siap’ mereka bilang oh maaf tidak tersedia. Ini realita Pak. Yang saya dengar dari kawan-kawan PLN. Ya. So, ini saya kira kita jangan harapan ya US$20 miliar,” ucap Hashim.

    Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani membenarkan ucapan Hashim. Kamia menyebut belum ada anggaran dari JETP yang masuk untuk mendanai proyek transisi energi PLN.

    “Memang seperti yang disampaikan oleh Pak Hashim tadi, JETP memang sampai saat ini belum secara konkret ya membiayai proyek dari PLN,” katanya.

    Kendati demikian, berdasarkan catatan Bisnis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pendanaan transisi energi dari skema JETP untuk Indonesia baru masuk sebesar US$500 juta atau Rp7,76 triliun (asumsi kurs Rp15.521) pada Agustus 2024 lalu.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pendanaan tersebut berasal dari Uni Eropa dan International Partners Group (IPG) yang dipimpin AS dan Jepang. 

    “Ada dua tuh dari Uni Eropa, sudah dengan SMI, kemudian yang satu lagi dari IPG, dari United States [AS]. Uni Eropa kalau tidak salah US$500 juta,” kata Dadan saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

    Dadan menuturkan, pendanaan dari dua sumber tersebut langsung disalurkan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang merupakan pengelola dana JETP, untuk proyek panas bumi (geothermal).  

    “Kemudian diarahkan juga ke SMI untuk proyek geothermal. Kan itu yang ditunjuk sama pemerintah untuk yang di SMI,” tutur Dadan.

  • Nominasi OCCRP dan Beban Berat Presiden Prabowo

    Nominasi OCCRP dan Beban Berat Presiden Prabowo

    loading…

    Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino. Foto/Dok Pribadi

    Arjuna Putra Aldino
    Ketua Umum DPP GMNI

    ORGANIZED Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) adalah lembaga independen jaringan jurnalis investigasi global khusus kejahatan terorganisir dan korupsi.

    Setiap tahunnya organisasi yang didanai oleh United Nations Democracy Fund (UNDEF) Dana Demokrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan nominasi “Person of the Year” kepada mereka tokoh yang dianggap melakukan kejahatan terorganisir dan korupsi.

    Belakangan nominasi lembaga ini menjadi perbincangan akibat memasukkan nama Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu tokoh terkorup tahun 2024.

    Masuknya nama Jokowi karena dinilai banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), memanipulasi pemilihan umum, menjarah sumber daya alam, hingga pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan. Penilaian ini bersumber dari penominasian masyarakat sipil dan jurnalis.

    Dalam rekam jejaknya, OCCRP banyak mengungkap kasus korupsi besar dan mengesankan. Misalnya, investigasi mereka terhadap kasus Russian Laundromat, yang mengungkap skema pencucian uang senilai lebih dari 20 miliar dolar AS melalui bank-bank di Eropa. Investigasi lainnya, Azerbaijani Laundromat, menunjukkan bagaimana elit Azerbaijan menggunakan skema pencucian uang untuk menyuap pejabat asing.

    Tentu, nominasi OCCRP ini punya pengaruh yang sangat luas mengingat OCCRP sendiri memiliki 70 anggota media investigasi dan 50 mitra, termasuk The New York Times, The Guardian, Der Spiegel, dan Le Monde.

    Apalagi OCCRP didukung oleh sejumlah nama-nama besar dalam konteks ekonomi global seperti The European Union, Ford Foundation, Rockefeller Brothers Fund, Open Society Foundations, Swedish International Development Cooperation Agency, United Kingdom Foreign, Commonwealth & Development Office, Ministry for Europe and Foreign Affairs of France, U.S. Department of State hingga National Endowment for Democracy.

    Artinya nominasi ini sangat berpengaruh pada citra Indonesia di mata internasional, terutama menggerus kepercayaan investor global terhadap ekonomi Indonesia.

    State Capture Corruption dan Investasi
    Definisi korupsi yang menjadi fokus OCCRP bukanlah semata-mata korupsi yang dikenal luas yang dalam pengertiannya sebuah tindakan korupsi yang melibatkan pejabat administrasi publik layaknya suap yang dilakukan kepada petugas penegak hukum, petugas bea cukai, penyedia layanan kesehatan, dan pejabat pemerintah lainnya.

    Namun, sebuah “State Capture Corruption” yakni sebuah upaya individu dan perusahaan untuk membentuk aturan hukum, kebijakan, dan peraturan negara demi keuntungan mereka sendiri dengan memberikan keuntungan pribadi yang tidak sah kepada pejabat publik.

  • Opini: Memilih Kembali Nuklir

    Opini: Memilih Kembali Nuklir

    Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis energi sepanjang 2024 ditandai dengan beramai-ramainya perusahaan digital memilih nuklir sebagai sumber energi untuk data centre-nya. Amazon, Microsoft, dan Google berkomitmen untuk memanfaatkan nuklir guna mendukung pertumbuhan bisnis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang pesat.  

    Nuklir saat ini menyumbang sekitar 10% dari pasokan listrik dunia dan signifikan mendukung dekarbonisasi di berbagai negara (IEA, 2024). Per Mei 2024, terdapat 440 reaktor nuklir beroperasi di 32 negara dengan kapasitas 392 GW.

    Amerika Serikat mempunyai nuklir terbanyak yaitu 94 unit, disusul oleh China dan Perancis yang sama-sama mengoperasikan 56 unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Disamping yang sudah beroperasi, terhitung Juli 2024, sebanyak 59 PLTN sedang dikembangkan di China dan satu unit di Pakistan. 

    Pertumbuhan energi nuklir mengalami pasang surut sejalan dengan perkembangan teknologi, dinamika geopolitik, isu lingkungan, dan persepsi publik. Kecelakaan nuklir di Three Mile Island pada 1975, Chernobyl pada 1986, dan Fukushima pada 2010, jelas berimbas signifikan terhadap perkembangan nuklir global.

    Setelah medio 2012—2020, banyak negara mengendorkan pengembangan PLTN, meskipun China dan India justru intensif membangun nuklir untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Kapasitas nuklir kembali tumbuh kendati lambat dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) 0,6%, dari kapasitas 370 GW pada 2010 menjadi 392 GW pada 2020.

    Berbeda dengan pandangan publik, beberapa studi menunjukkan bahwa nuklir memiliki risiko tingkat kematian paling rendah dibanding pembangkit listrik lainnya.

    Jika PLTU batu bara memiliki laju kematian antara 24,62—32,73 per TWh listrik yang dihasilkan, pembangkit listrik BBM mencapai 18,43TWh; biomassa 4,63 TWh; pembangkit berbahan bakar gas 2,82 TWh; pembangkit hidro 1,3 TWh; energi angin 0,04 TWh, dan nuklir hanya 0,03 TWh, disusul paling rendah pembangkit surya 0,02 TWh (Markandya & Wilkinson, 2007; Sovacool et al., 2016; UNSCEAR, 2008; & 2018). 

    DAMPAK LINGKUNGAN RENDAH

    Nuklir juga memiliki dampak lingkungan paling rendah dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Untuk setiap 1 GWh produksi listrik, pembangit listrik tenaga uap (PLTU) menghasilkan emisi CO2 970 ton, disusul pembangkit BBM 720 ton, pembangkit gas 440 ton, biomassa 78—230 ton, pembangkit hidro 24 ton, energi angin 11 ton, dan nuklir 6 ton (IPP ARS, 2014; UNECE, 2020; Ember Energy, 2021).

    Sebenarnya Indonesia telah memposisikan dirinya sebagai negara nuklir sejak 1956, sesudah Presiden Soekarno mengadakan kunjungan kenegaraan ke AS dan mencanangkan “Nuklir Untuk Maksud-Maksud Damai”.

    Pada 1958 dibentuklah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Setelah itu dibangunlah reaktor atom pertama di Bandung yang mulai beroperasi pada 1965, disusul reaktor atom RA Kartini di Yogyakarta pada 1979, dan reaktor atom GA Siwabessy di Serpong Jawa Barat pada 1987.  

    Namun di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang dikenal antinuklir, persiapan pengembangan PLTN stagnan dan malah mundur ke belakang. Pada 2011, saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah dicanangkan rencana pembangunan PLTN ini, dan digelontorkan dana yang besarnya signifikan untuk kegiatan studi kelayakan, survei lokasi dan sosialisasi kepada masyarakat.  

    Di era Presiden Joko Widodo, isu nuklir seolah-oleh terlupakan dan jalan di tempat. Alih-alih melanjutkan rencana pengembangan PLTN, Jokowi malah meggenjot pembangunan PLTU batu bara secara masif lewat program nasional 35.000 MW pembangkit listrik.

    Isu nuklir kembali hangat di Tanah Air setelah Hasjim Djojohadikusimo, Ketua Delegasi Indonesia untuk COP-29, menyatakan pada 19 November 2024 di Baku, Azerbaijan bahwa Indonesia akan membangun PLTN berkapasitas 5 GW hingga 2040.

    Sebelumnya pembangunan PLTN sudah masuk dalam dokumen Rencana Umum Kelistrikan Nasional (RUKN) pada 2023. 

    Merujuk pada kriteria dan pendekatan strategic planning (Johson and Schols, 1993), jika memang Indonesia serius mau memanfaatkan nuklir sebagai salah pemasok listrik beban dasar, pertanyaan fundamentalnya berapa kapasitas yang layak dibangun, kapan, dan di mana?

    Selanjutnya berdasarkan teori adopsi teknologinya Rogers (1962), terdapat beberapa faktor penentu yang perlu dipertimbangkan yaitu skala penerimaan publik, risiko operasional khususnya risiko geologi, pengelolaan limbah nuklir, dan ketergantungan bahan bakar serta teknologi.

    Diperlukan inovasi untuk pembangunan serta pengoperasian jenis pembangkit nuklir dengan penggunaan seminimal mungkin sumber daya seperti air baku, tanpa mengurangi keandalan produksi listrik, tingkat keamanan, dan bisa mengurangi dampak lingkungan secara signifikan.

    Dalam jangka panjang, pemanfaatan unit produksi bahan bakar nuklir yang sudah ada misalnya, akan lebih efisien dan memberi banyak benefit dibanding membangun unit produksi baru (Merk et al, 2017).

    Indonesia perlu belajar dari Finlandia bagaimana bisa membangun pembangkit nuklir Olkiluoto 3 dan sukses beroperasi sejak 2013, tanpa resistensi yang berarti dari masyarakat bahkan sesudah terjadinya kecelakaan PLTN Fukushima.

    Aspek yang tak kalah pentingnya adalah faktor ketergantungan terutama pasokan bahan bakar maupun teknologi kepada pihak luar.

    Jangan sampai pengembangan nuklir malah membuat Indonesia menjadi tergantung kepada suatu negara atau institusi asing. Hal yang jelas tidak sejalan dengan semangat “swa sembada energi” dari Presiden Prabowo Subianto. 

     

  • Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran – Halaman all

    Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran – Halaman all

    Vladimir Putin Memuji Perjanjian Kemitraan dengan Masoud Pezeshkian dari Iran

    TRIBUNNEWS.COM- Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Iran, Presiden Masoud Pezeshkian,  menandatangani  perjanjian kerja sama yang luas pada 17 Januari setelah mengadakan pembicaraan di Moskow. 

    Perjanjian ini akan meningkatkan hubungan Rusia-Iran dalam bidang pertahanan, keamanan, perdagangan, pertanian, dan berbagai bidang lainnya.

    Dalam konferensi pers bersama, Putin memuji perjanjian tersebut sebagai “terobosan nyata yang menciptakan kondisi bagi pembangunan yang stabil dan berkelanjutan bagi Rusia, Iran, dan seluruh kawasan.” 

    Putin menyatakan harapan bahwa perjanjian baru itu akan membantu memperluas perdagangan dan bahwa kedua negara berupaya memecahkan masalah teknis untuk memajukan proyek yang bertujuan untuk mengirimkan gas Rusia ke Iran dan membangun koridor transportasi ke pelabuhan Iran.

    Pezeshkian menyebut kesepakatan ini sebagai “babak baru” antara Rusia dan Iran – dua negara yang paling banyak dikenai sanksi. 

    Presiden Rusia dan Iran menegaskan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan kerja sama di beberapa bidang, termasuk politik, keamanan, perdagangan, transportasi, energi, pertanian, teknologi, kontraterorisme, dan pertahanan. 

    Penandatanganan perjanjian tersebut telah meresmikan status kedua negara sebagai mitra strategis dan menetapkan preseden hukum untuk kerja sama jangka panjang. 

    Ketentuan tersebut menetapkan bahwa jika satu pihak diserang, pihak lain tidak dapat memberikan bantuan militer kepada pihak penyerang. Berdasarkan perjanjian tersebut, Rusia dan Iran telah menekankan komitmen untuk mengembangkan kerja sama militer dan teknis mereka sambil sepakat untuk melakukan latihan militer bersama. 

    Moskow dan Teheran sepakat secara resmi untuk tidak bergabung dengan sanksi negara ketiga terhadap satu sama lain, dan telah menjamin bahwa tidak akan ada penggunaan tindakan pemaksaan sepihak. 

    Kesepakatan itu akan melihat mereka bekerja sama dalam masalah pengendalian senjata, pelucutan senjata, dan peningkatan keamanan internasional. 

    Mereka akan bekerja sama untuk melawan disinformasi dan propaganda media terhadap kedua negara, dan akan berupaya meningkatkan metode pembayaran bersama.

    Sistem pembayaran kartu Iran dan Rusia secara resmi dihubungkan pada 11 November sebagai bagian dari upaya untuk menghindari sanksi Barat. Tahun lalu, Iran bergabung dengan kelompok ekonomi berkembang BRICS+, alternatif utama bagi kelompok G7 yang dipimpin Barat. 

    Rusia dan Iran juga telah meningkatkan hubungan militer secara signifikan. 

    Pejabat Iran telah mengonfirmasi bahwa perjanjian yang ditandatangani antara Teheran dan Moskow tidak akan memuat klausul mengenai pertahanan bersama, yang berarti mereka tidak diharuskan untuk saling membantu jika salah satu diserang. 

    Penandatanganan kesepakatan pada hari Jumat bertepatan dengan laporan bahwa kedua negara telah menyetujui rute pipa gas dari Iran ke Rusia, yang akan melewati Azerbaijan.

    “Kami sekarang berada dalam tahap akhir negosiasi – persetujuan harga. Volume telah ditetapkan. Harga selalu menjadi masalah komersial, pencarian kompromi, jadi kelompok kerja telah dibentuk di kedua belah pihak, dan para spesialis tengah mengembangkan pendekatan untuk penetapan harga,” kata Menteri Energi Rusia Sergey Tsivilev, menurut TASS. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Pererat Hubungan Rusia-Iran, Putin & Pezeshkian Setujui Pakta Kerja Sama Militer Berdurasi 20 Tahun – Halaman all

    Pererat Hubungan Rusia-Iran, Putin & Pezeshkian Setujui Pakta Kerja Sama Militer Berdurasi 20 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Iran, Masoud Pezeshkian, resmi memperdalam hubungan militer antara kedua negara mereka pada hari Jumat (17/1/2025).

    Komitmen tersebut resmi terjadi setelah keduanya menandatangani kemitraan strategis selama 20 tahun yang kemungkinan akan menjadi perhatian bagi negara-negara Barat. 

    Dikutip dari Reuters, melalui perjanjian tersebut, Rusia dan Iran akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk layanan keamanan mereka, latihan militer, kunjungan kapal perang, dan pelatihan bersama bagi perwira.

    Kedua negara juga sepakat untuk tidak membiarkan wilayah mereka digunakan untuk tindakan yang mengancam negara lainnya dan tidak akan memberikan bantuan kepada agresor yang menyerang salah satu negara, menurut pakta tersebut.

    Melalui pakta tersebut, Iran dan Rusia juga menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mengatasi ancaman militer.

    Namun, perjanjian tersebut tidak mencakup klausul pertahanan bersama seperti yang ada dalam perjanjian antara Rusia dan Korea Utara.

    Adapun klausul yang telah dibuat oleh Rusia bersama Korea Utara tersebut menjadi sorotan negara-negara Barat karena dituding jadi penyebab pengerahan pasukan Korea Utara untuk berperang di Ukraina.

    Moskow sendiri belum mau mengonfirmasi ataupun membantah tudingan dari negara-negara barat tersebut meskipun beberapa tentara dari Korea Utara sudah ditangkap oleh pihak Ukraina.

    Sementara itu terkait topik persenjataan, tidak ada penyebutan khusus mengenai transfer senjata dalam pakta antara Iran dan Rusia.

    Kedua belah pihak hanya menyatakan bahwa Rusia dan Iran akan bersama-sama mengembangkan “kerja sama militer-teknis”.

    Pezeshkian, yang melakukan kunjungan pertama ke Kremlin setelah memenangkan pemilihan presiden pada Juli lalu, memuji perjanjian tersebut sebagai babak baru yang penting dalam hubungan bilateral bersama Rusia.

    Sementara itu, Putin mengatakan Moskow dan Teheran memiliki pandangan yang sama dalam banyak hal terkait urusan internasional.

    “Perjanjian ini menciptakan kondisi yang lebih baik untuk kerja sama bilateral di semua bidang,” kata Putin.

    “Kita membutuhkan lebih sedikit birokrasi dan lebih banyak tindakan konkret. Apa pun kesulitan yang diciptakan oleh pihak lain, kita akan mampu mengatasinya dan maju ke depan,” tambah Putin, merujuk pada sanksi Barat terhadap kedua negara. 

    Putin mengatakan Rusia secara teratur memberi informasi kepada Iran tentang apa yang terjadi dalam konflik Ukraina dan bahwa mereka sering berkonsultasi tentang peristiwa di Timur Tengah dan wilayah Kaukasus Selatan.

    Putin juga mengatakan bahwa pekerjaan untuk membangun pipa gas yang membawa gas Rusia ke Iran melalui Azerbaijan sedang berlangsung meskipun menghadapi kesulitan.

    Dia menambahkan, meskipun ada penundaan dalam pembangunan reaktor nuklir baru untuk Iran, Putin juga terbuka untuk mengambil lebih banyak proyek nuklir yang ditawarkan Teheran.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Peluang Besar untuk Ekspor dan Investasi

    Peluang Besar untuk Ekspor dan Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengungkapkan sejumlah manfaat dari bergabungnya Indonesia ke kelompok ekonomi BRICS. Keuntungan utama yang diharapkan adalah peningkatan kerja sama antarnegara yang mendorong investasi, khususnya Penanaman Modal Asing (PMA).

    “Yang diharapkan itu peningkatan investasi PMA dan juga penguatan pasar perdagangan internasional,” kata Rully di Kantor Mirae Asset Sekuritas, Jakarta, Senin (14/1/2025).

    Dengan Indonesia gabung BRICS, Rully menambahkan, Indonesia memiliki potensi memperluas pasar ekspor-impor ke negara-negara anggota seperti Brasil dan Afrika Selatan. Sebagai contoh, kerja sama perdagangan terbesar Indonesia saat ini adalah dengan China. Melalui BRICS, kerja sama ini dapat semakin diperluas dengan melibatkan negara-negara anggota lainnya.

    Indonesia secara resmi diumumkan sebagai anggota BRICS oleh Pemerintah Brasil pada Senin (6/1/2025). Kelompok BRICS, yang awalnya dibentuk pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, diperluas dengan keanggotaan Afrika Selatan pada 2010.

    Pada 2024, BRICS juga menerima anggota baru seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. Sejumlah negara lain, termasuk Turki, Azerbaijan, dan Malaysia, juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung.

    “Dengan Indonesia gabung BRICS, harusnya akan memperluas kerja sama perdagangan kita,” ujar Rully.

    Keanggotaan Indonesia di BRICS membuka peluang untuk menjangkau pasar-pasar baru di luar negara-negara tradisional yang menjadi mitra ekspor utama selama ini.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan pandangannya mengenai dampak positif keanggotaan Indonesia di BRICS. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat atau China.

    “Dengan BRICS, kita memiliki peluang untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Ia juga menyoroti ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berencana memberlakukan tarif baru pada barang dan jasa tertentu. Langkah ini dinilai dapat memengaruhi perekonomian nasional jika tidak diantisipasi dengan kebijakan yang tepat.

    “Keuntungan bergabung ke BRICS adalah memperbesar pasar kita di tengah tantangan global,” tambah Luhut.

    Keanggotaan Indonesia di BRICS diharapkan tidak hanya memperluas pasar perdagangan, tetapi juga meningkatkan stabilitas ekonomi di tengah perubahan kebijakan global.