Negara: Austria

  • Studi Ungkap Pecinta Kopi Hitam Pahit Bisa Jadi Tanda Psikopat, Ini Penjelasannya

    Studi Ungkap Pecinta Kopi Hitam Pahit Bisa Jadi Tanda Psikopat, Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Kopi hitam pahit menjadi salah satu minuman pagi hari yang menjadi kegemaran banyak orang. Namun, siapa sangka bahwa satu penelitian membuktikan, mereka yang doyan makanan atau minuman pahit, seperti kopi, cenderung lebih psikopat atau sadis.

    Dikutip dari Times of India, studi yang dilakukan oleh Innsbruck University di Austria menemukan suatu klaim yang cukup ekstrem. Pada penelitian tersebut, dinyatakan bahwa orang yang menyukai kopi hitam cenderung memiliki sifat sadis atau psikopat.

    Studi ini menyurvei sekitar 1.000 orang dewasa tentang preferensi kopi mereka dan juga melakukan tes kepribadian berdasarkan tipe-tipe kepribadian machiavellianisme, yakni sifat kepribadian yang ditandai dengan kecenderungan manipulatif, sinis, egois, dan licik untuk mencapai tujuan pribadi.

    Para peneliti menemukan hubungan yang ganjil antara preferensi kopi pahit dan ciri-ciri kepribadian psikopat. Tepatnya, kondisi ini terjadi pada mereka yang menyukai makanan atau minuman pahit.

    Di sisi lain, mereka yang menyukai kopi susu atau kopi manis cenderung menjadi pribadi yang lebih menyenangkan. Mereka cenderung memiliki simpati yang lebih baik.

    Diklaim Dapat Lebih Parah

    Para peneliti mengklaim makanan atau minuman pahit dan kecenderungan psikopat ini dapat menjadi kronis dan lebih serius seiring waktu.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesukaan seseorang terhadap makanan dan minuman pahit berkaitan erat dengan seberapa gelap kepribadian mereka,” tulis para peneliti Christina Sagiogloua dan Tobias Greitemeyerb.

    Namun, studi ini masih memiliki banyak ‘lobang’, sehingga perlunya penelitian lebih lanjut untuk dapat benar-benar menentukan pola kepribadian dan perilaku makan seseorang dengan sifat yang mungkin ditemukan.

    (dpy/suc)

  • Tantangan Pebalap Indonesia Arbi Aditama Berlaga di Moto3 Mandalika

    Tantangan Pebalap Indonesia Arbi Aditama Berlaga di Moto3 Mandalika

    Mandalika

    Pebalap Indonesia, Arbi Aditama, mengaku adaptasi menjadi tantangan utamanya saat tampil di kelas Moto3 GP Mandalika 2025. Sebelumnya, Arbi lebih sering membalap dengan motor produksi massal di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).

    Balapan Moto3 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Minggu (5/10/2025), harus dihentikan dua lap sebelum finis akibat insiden yang melibatkan beberapa pebalap. Jose Rueda keluar sebagai pemenang, diikuti Luca Lunetta di posisi kedua dan Guido Pini di tempat ketiga. Kemenangan ini sekaligus memastikan Rueda menjadi juara dunia Moto3 2025.

    Sementara itu, Arbi yang tampil sebagai pebalap pengganti Tatchakorn Buasri di Honda Team Asia, finis di posisi ke-19 atau terakhir. Meski hasilnya belum maksimal, Arbi bersyukur mendapat kesempatan kembali menjajal motor prototype Moto3.

    “Jangka waktu Arbi naik motor prototype Moto3 ini lumayan jauh. Tahun ini balap di Asia Road Racing. Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk mencoba Moto3 lagi,” ujar Arbi dalam wawancara di Mandalika.

    Arbi Aditama, pebalap Moto3 asal Indonesia Foto: Dok. Putra Rusdi

    Arbi menjelaskan, perbedaan karakter motor menjadi salah satu penyebab sulitnya adaptasi.

    “Adaptasinya cukup sulit karena Arbi di AP250 pakai motor produksi massal, CBR250, yang notabene motor harian, bukan motor balap. Jadi dari respons motor, rangka, dan rasanya juga berbeda. Loncatan kompetisinya juga lumayan jauh dari Asia Road Racing ke World Championship,” jelasnya.

    Meski demikian, Arbi mengaku mendapat banyak bantuan dari tim Honda untuk menyesuaikan diri.

    “Tentunya tim selalu membantu Arbi dari data logger dan cara berkendara. Tapi untuk set-up khusus Arbi tidak ada, karena motor prototype balap itu memang pebalapnya sendiri yang harus menemukan cara agar bisa cepat,” tambahnya.

    Arbi tidak menargetkan hasil besar di Moto3 kali ini. Ia hanya ingin menambah pengalaman dan memberikan yang terbaik pada kesempatan yang ada.

    Kejuaraan Moto3 terbilang tak asing bagi Arbi. Ia melakoni debut balap Grand Prix sebagai wildcard di Mandalika pada 2023 dan mengemas finis ke-17. Sementara sepanjang musim 2024, pembalap bernomor #93 ini mencatatkan tiga penampilan wildcard Moto3 di GP Catalunya, GP Aragon, dan GP Indonesia.

    Pebalap asal Purworejo ini memulai debut GP Austria pada musim 2025.

    (pur/riar)

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Budaya Hak Fundamental dan Pilar Ekonomi di UNESCO MONDIACULT 2025

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Budaya Hak Fundamental dan Pilar Ekonomi di UNESCO MONDIACULT 2025

    BARCELONA – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menegaskan budaya harus diakui sebagai hak fundamental sekaligus pilar ekonomi global. Pesan itu ia sampaikan di hadapan para Menteri Kebudayaan dan organisasi internasional dalam forum budaya dunia UNESCO MONDIACULT 2025 di Barcelona, Spanyol.

    Bersama para panelis dari Bulgaria, Norwegia, Cabo Verde, Tiongkok, dan Austria, Menbud Fadli menekankan budaya bukan sekadar warisan, melainkan hak hidup yang dijamin negara. “Konstitusi Indonesia, Pasal 32 UUD 1945, mewajibkan negara memajukan kebudayaan nasional dan menjamin kebebasan masyarakat memelihara serta mengembangkan nilai budaya,” kata Menbud dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa, 30 September.

    Menbud Fadli menyoroti pentingnya akses publik, partisipasi, dan pelibatan masyarakat, termasuk perlindungan kebebasan berekspresi serta pengakuan atas kearifan lokal. “Budaya tidak boleh jadi privilese segelintir orang, tetapi hak setiap warga,” tegasnya.

    Ia juga menyinggung repatriasi sebagai pemenuhan hak budaya. Pemulangan Koleksi Dubois pekan lalu dari Belanda, berisi lebih dari 28 ribu fosil termasuk Homo erectus Trinil, disebutnya bukti keseriusan Indonesia memperjuangkan keadilan sejarah. “Repatriasi benda bersejarah memulihkan martabat bangsa dan menyambungkan identitas dengan generasi penerus,” jelasnya.

    Menbud Fadli menambahkan, Indonesia sudah memiliki mekanisme Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) untuk memastikan suara masyarakat adat dan kelompok rentan masuk dalam kebijakan budaya. “Hak budaya adalah hak asasi. Publik bukan hanya penerima manfaat, tapi aktor utama,” ujarnya.

    Pada sisi ekonomi, Menbud Fadli menegaskan budaya mampu menciptakan lapangan kerja, inovasi, dan pemberdayaan sosial. Ia menyebut industri budaya dan kreatif menyumbang USD 4,3 triliun atau 6% dari ekonomi dunia. Untuk itu, Indonesia tengah mengembangkan instrumen pembiayaan melalui dana abadi kebudayaan Indonesiana, kerja sama produksi internasional, hingga kemitraan publik-swasta dalam pembangunan infrastruktur budaya.

    “Komitmen kami jelas: melindungi hak budaya, memperkuat partisipasi publik, dan membuka ruang pembiayaan agar budaya benar-benar jadi pilar pembangunan berkelanjutan pasca-2030,” tegasnya.

    Partisipasi Indonesia di MONDIACULT 2025, menurut Fadli, adalah bagian dari diplomasi budaya. “Indonesia membawa pesan bahwa budaya adalah hak yang dijamin sekaligus kekuatan ekonomi global. Kehadiran kita menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa berperadaban besar yang siap memimpin dialog budaya dunia,” tutupnya.

  • Ban Serep Krisis: Mengapa Kamu Wajib Simpan Uang Tunai di Rumah – Page 3

    Ban Serep Krisis: Mengapa Kamu Wajib Simpan Uang Tunai di Rumah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Warga di Eropa disarankan untuk menyimpan sejumlah uang tunai di rumah sebagai persiapan membayar kebutuhan pokok selama masa krisis. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis empat peristiwa besar yang menyebabkan gangguan di Eropa, termasuk pandemi COVID-19 dan invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

    Penelitian yang diterbitkan oleh European Central Bank (ECB) pada hari Rabu menunjukkan adanya lonjakan permintaan konsumen terhadap uang kertas di setiap rangkaian krisis tersebut.

    Dikutip dari CNN, Sabtu (27/9/2025), uang fisik menawarkan kegunaan psikologis dan praktis yang berbeda, demikian temuan studi tersebut, yang judulnya mendesak masyarakat untuk keep calm and carry cash atau (tetap tenang dan bawa uang tunai).

    Uang Tunai sebagai Cadangan

    Temuan ini mendukung pengakuan yang berkembang di kalangan otoritas bahwa uang tunai adalah “komponen penting dari kesiapsiagaan krisis nasional,” tulis para peneliti.

    Sebagai contoh, otoritas di Belanda, Austria, dan Finlandia merekomendasikan rumah tangga untuk menyimpan sekitar USD 82 atau Rp 1,37 juta (estimasi kurs (Rp 16.715 per USD) hingga USD 117 atau Rp 1,95 juta per orang di rumah, atau cukup untuk menutupi kebutuhan penting selama sekitar 72 jam.

    Di Swedia, rekomendasinya adalah menyimpan uang tunai yang cukup untuk membayar kebutuhan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar setidaknya selama seminggu.

    “Hitung total biaya barang-barang ini setidaknya selama seminggu untuk keluarga. Simpan uang tunai di rumah, dalam denominasi kecil, untuk tujuan perdagangan jika metode pembayaran digital terganggu,” demikian saran resmi mereka.

    ECB menjelaskan daya tarik uang kertas, menyebutkan bahwa di saat stres akut, publik melihat uang tunai sebagai penyimpan nilai yang andal dan alat pembayaran yang tangguh.

    Krisis serupa terjadi pada April lalu, ketika pemadaman listrik besar-besaran melumpuhkan Spanyol dan Portugal, memengaruhi terminal pembayaran dan memaksa banyak toko hanya menerima pembayaran tunai.

    “Uang tunai menyediakan redundansi esensial, ‘ban serep’ , untuk sistem pembayaran. Redundansi ini vital untuk sistem apa pun, karena tidak ada sistem yang sempurna,” tulis penulis studi tersebut.

  • Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Akhir pekan ini, MotoGP kembali digelar di Misano, San Marino. Untuk pertama kalinya dalam sejarah balap di arena MotoGP, empat pebalap Indonesia binaan Astra Honda Motor akan berlaga di tiga dari empat kelas yang dilombakan di Misano World Circuit Simoncelli.

    Pebalap Indonesia yang berlaga di Misano akhir pekan ini antara lain Mario Suryo Aji, Fadillah Arbi Aditama, Veda Ega Pratama, dan M. Kiandra Ramadhipa. Mereka adalah lulusan Astra Honda Racing School (AHRS).

    Keempat pebalap Tanah Air itu akan bertarung di ajang balap GP Moto2, GP Moto3, dan Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC). Bahkan, rider muda Indonesia tersebut berpeluang besar mengibarkan Merah Putih dari podium tertinggi.

    Setelah comeback di ajang GP Moto2 Catalunya 2025 usai pemulihan cedera bahu selama 3 bulan, Mario Aji mampu menyelesaikan balapannya dengan penuh perjuangan. Pemuda asal Magetan, Jawa Timur, lulusan AHRS tahun 2016 ini akan fokus mengejar ketertinggalan pada balapan dunia mendatang di seri Grand Prix San Marino, di Misano.

    “Setelah menjalani balap di putaran sebelumnya dengan baik, percaya diri saya bangkit lagi di minggu ini. Target balapan di minggu ini mengembalikan feeling dan mengejar ritme dari pebalap-pebalap lainnya agar lebih kompetitif di seri Asia. Saya akan berikan yang terbaik di setiap sesinya,” ujar Mario.

    Selain Mario Aji, Fadillah Arbi Aditama akan bersaing di Moto3. Arbi menjadi pebalap pengganti dari Tatchakorn Buasri yang masih dalam masa pemulihan cedera. Turun bersama Honda Team Asia sejak seri Grand Prix Austria, pebalap lulusan AHRS 2018 ini terus berjuang menembus zona poin.

    “Saya dalam kondisi terbaik, pengalaman dari seri-seri sebelumnya menjadi bekal untuk saya tampil lebih baik. Target saya pada seri Misano ini berusaha untuk bersaing di zona poin, mohon dukungannya selalu,” ujar Arbi.

    Di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, terdapat dua pebalap muda potensial Indonesia. Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa, pebalap binaan PT Astra Honda Motor asal Yogyakarta ini secara mengesankan terus memberikan prestasi yang membanggakan pada setiap seri yang telah berlangsung.

    Veda yang merupakan lulusan AHRS tahun 2018 memiliki kans juara dengan menempati posisi kedua pada klasemen sementara dengan kolektivitas poin sebanyak 170, selisih 21 poin dengan pemuncak klasemen. Hasil ini ia raih atas beberapa capaian, di antaranya 3 podium tertinggi di seri Mugello, Italia dan Sachnsering, Jerman, serta 2 podium kedua yang diraih pada putaran Spielberg, Austria.

    “Balapan minggu ini sangat penting bagi saya, karena ini adalah seri terakhir Red Bull Rookies Cup 2025. Saat ini saya berada di peringkat kedua klasemen, dan tentunya saya akan memberikan yang terbaik untuk meraih hasil maksimal di klasemen akhir nanti. Mohon doanya agar saya dapat meraih hasil terbaik untuk menutup musim ini,” ucap Veda.

    Rekan satu tim Veda, yakni M. Kiandra Ramadhipa juga tampil kompetitif di ajang ini. Saat ini lulusan AHRS 2022 tersebut berada di posisi kesembilan klasemen sementara dengan 82 poin. Dalam persaingan RBRC Ramadhipa mampu meraih podium kedua pada seri Sachsenring, Jerman, race pertama.

    “Untuk round terakhir ini saya mempersiapkan diri sebaik mungkin karena saya butuh kondisi fisik yang maksimal. Saya mempunyai target untuk podium dan saya akan bertarung untuk itu, mohon doanya,” ujar Ramadhipa.

    (rgr/dry)

  • Paus Leo XIV Dapat Moge Baru, Dilelang buat Amal

    Paus Leo XIV Dapat Moge Baru, Dilelang buat Amal

    Jakarta

    BMW R 18 Transcontinental yang telah dimodifikasi secara khusus diberikan kepada Paus Leo XIV di Vatikan. Namun motor tersebut bakal dilelang untuk amal.

    Motor yang sudah memiliki tanda tangan Paus ini akan dilelang oleh Missio Austria melalui Sotheby’s pada Oktober 2025. Seluruh hasil lelang akan disumbangkan untuk proyek bantuan anak-anak di Madagaskar.

    Motor gede ini merupakan sumbangan dari BMW Motorrad Deutschland dan disempurnakan oleh diler BMW Motorrad, Witzel.

    Beberapai modifikasi yang dilakukan antara lain dicat warna putih mutiara, serta dihiasi lambang Vatikan.

    Tersemat juga lencana “Leo XIV” pada mesin dan kata damai yang tertulis dalam berbagai bahasa. Selain itu, motor ini dilengkapi dengan aksen krom cerah dan jok kulit berwarna putih yang dilengkapi pemanas.

    Moge BMW Paus Leo XIV Foto: Dok. BMW

    Lanjut, aksen krom yang cerah pada mesin, knalpot, dan beberapa bagian lain, memberikan tampilan yang mewah.

    Jok ini juga dilengkapi sandaran punggung untuk kenyamanan pengendara, serta sandaran untuk penumpang di belakang.

    Pada bagian depan, motor ini memiliki fairing besar dengan kaca depan tinggi untuk melindungi pengendara dari angin. Motor ini juga dilengkapi tas samping dan sebuah top case untuk penyimpanan, menjadikannya cocok untuk perjalanan jarak jauh.

    Soal spesifikasi mesinnya, R18 Transcontinental ini dibekali jantung pacu 1.802 cc ini. Di atas kertas menghasilkan tenaga 91 hp pada 4.750 rpm. Berkat karakteristik mesin boxer yang khas, pengendara mengandalkan torsi minimal 110 lb-ft ((149,16 Nm) antara 2.000 hingga 4.000 rpm. Torsi yang kuat dan responsif ini memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan untuk jarak jauh-terasa santai, namun tidak pernah membosankan.

    Model motor edisi khusus ini memulai perjalanannya dalam acara “Peace Ride” yang dimulai di Sennfeld, Jerman dan berakhir di Roma. Motor tersebut kemudian dipersembahkan kepada Paus oleh CEO BMW Motorrad, Markus Flasch.

    “Apa yang awalnya terdengar seperti ide gila telah berkembang menjadi kampanye amal yang luar biasa,” kata Flasch.

    “Saya senang bahwa kami di BMW Motorrad dapat mendukung proyek bantuan untuk anak-anak di Madagaskar dengan R 18 Transcontinental kami, tambahnya lagi.

    Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Paus Leo XIV atas waktu dan dukungannya.

    Motor R 18 Transcontinental yang unik ini akan dipamerkan di BMW Welt di Munich mulai 15 September hingga 7 Oktober 2025, sebelum acara lelang.

    (riar/dry)

  • Geger Mahasiswa RI Meninggal di Austria, Kenapa Serangan Panas Bisa Fatal?

    Geger Mahasiswa RI Meninggal di Austria, Kenapa Serangan Panas Bisa Fatal?

    Jakarta

    Kasus kematian mahasiswa asal Indonesia mendapat respons yang luas dari publik. Dikabarkan kematiannya ini terjadi saat mendampingi kunjungan kerja pejabat publik Indonesia di Wina, Austria, Rabu (27/8/2025).

    PPI Belanda menyebut bahwa Muhammad Athaya Helmi Nasution, yang merupakan anggota mereka, meninggal pada 27 Agustus 2025 akibat “serangan panas yang berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi serta kelelahan” usai beraktivitas sebagai pemandu seharian.

    “Almarhum suspected seizure kemungkinan besar mengalami heatstroke (sengatan panas) berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi yang mengakibatkan electrolyte imbalances (ketidakseimbangan elektrolit) dan hypoglycemia (kadar gula darah turun di bawah kadar normal) hingga berujung pada stroke,” kata PPI Belanda dalam keterangannya, dikutip Selasa (9/9/2025).

    Kenapa serangan panas picu stroke?

    Serangan panas atau heatstroke merupakan kondisi mengancam jiwa yang harus mendapatkan penanganan segera. Heat stroke terjadi akibat paparan suhu tinggi atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi dalam waktu lama.

    Sebuah studi di China menemukan bahwa paparan suhu tinggi sekitar 33 derajat celcius hanya selama satu jam meningkatkan risiko stroke hingga 10 jam kemudian, bahkan setelah mereka pindah ke tempat bersuhu lebih rendah.

    “Ketika suhu naik, tubuh Anda mengirimkan lebih banyak darah ke kulit untuk mendinginkannya dan membuat Anda berkeringat. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang mengentalkan darah, sehingga lebih mudah membentuk gumpalan yang dapat menghalangi aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke,” kata rekan penulis studi Jing Zhao, MD, PhD, wakil direktur neurologi di Universitas Fudan dan kepala neurologi di Rumah Sakit Minhang Universitas Fudan di Shanghai, China, dikutip dari WebMD.

    Selain itu, panas dapat membuat lapisan usus lebih permeabel, sehingga memungkinkan bakteri memasuki aliran darah. Bakteri ini melepaskan racun yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, yang juga dapat berkontribusi terhadap stroke dengan membuat plak arteri menjadi tidak stabil.

    Suhu tinggi dapat memicu dehidrasi, yang dapat membuat darah lebih kental dan lebih mudah menggumpal. Hal ini lah yang kemudian memicu stroke pada orang dengan risiko.

    Tonton juga video “Kemlu soal Mahasiswa RI Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria” di sini:

    (kna/kna)

  • Studi Ungkap Wanita ‘Alumni’ COVID Rentan Kena Penyakit Jantung-Stroke, Ini Alasannya

    Studi Ungkap Wanita ‘Alumni’ COVID Rentan Kena Penyakit Jantung-Stroke, Ini Alasannya

    Jakarta

    Sebuah studi baru yang dipublikasikan di European Heart Journal mengungkap kaitan penyakit jantung dengan wanita yang pernah terkena COVID-19. Penelitian tersebut menemukan, infeksi COVID-19 dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun, terutama pada wanita.

    Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara alami menjadi lebih kaku. Namun, studi baru ini menunjukkan bahwa infeksi COVID dapat mempercepat proses tersebut. Hal ini penting karena pembuluh darah yang lebih kaku meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung.

    “Sejak pandemi, kami telah mempelajari bahwa banyak orang yang terinfeksi Covid mengalami gejala yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, kami masih mempelajari apa yang terjadi di dalam tubuh yang menyebabkan gejala-gejala ini.” tutur Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité, Prancis, yang memimpin penelitian ini.

    COVID sendiri diketahui dapat langsung memengaruhi pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan apa yang disebut penuaan pembuluh darah dini, yaitu kondisi ketika pembuluh darah menjadi lebih tua dibanding usia biologis seseorang, sehingga ia lebih rentan terkena penyakit jantung.

    “Jika itu terjadi, kita perlu mengidentifikasi siapa yang berisiko pada tahap awal untuk mencegah serangan jantung dan stroke,” lanjutnya.

    Adapun studi ini studi ini melibatkan 2.390 orang dari 16 negara berbeda, Austria, Australia, Brasil, Kanada, Siprus, Prancis, Yunani, Italia, Meksiko, Norwegia, Turki, Inggris, dan AS, yang direkrut antara September 2020 hingga Februari 2022. Peserta dikategorikan berdasarkan empat kelompok, yakni Tidak pernah terkena COVID, baru terkena COVID namun tidak dirawat di rumah sakit, dirawat di ruang perawatan umum, serta peserta yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

    Para peneliti menilai usia vaskular peserta dengan perangkat yang mengukur kecepatan gelombang tekanan darah dari arteri karotis (leher) ke arteri femoralis (paha). Pengukuran ini disebut carotid-femoral pulse wave velocity (PWV). Semakin tinggi nilainya, semakin kaku pembuluh darah dan semakin tua usia vaskular seseorang. Pengukuran dilakukan enam bulan setelah infeksi dan diulang 12 bulan kemudian.

    Selain itu, peneliti juga mencatat faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi lain yang memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    Hasil Penelitian

    Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, peneliti menemukan bahwa semua kelompok pasien yang pernah terinfeksi COVID, termasuk yang hanya mengalami gejala ringan, memiliki pembuluh darah lebih kaku dibandingkan mereka yang tidak pernah terinfeksi. Efek ini lebih jelas pada wanita dan pada pengidap long COVID dengan gejala seperti sesak napas dan kelelahan.

    Rata-rata peningkatan PWV pada wanita dengan infeksi COVID ringan adalah 0,55 meter per detik, pada wanita yang dirawat di rumah sakit 0,60 m/s, dan pada yang dirawat di ICU mencapai 1,09 m/s. Peneliti menyebut peningkatan sekitar 0,5 m/s sudah bermakna secara klinis, setara dengan penuaan lima tahun, serta meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 3 persen pada wanita usia 60 tahun.

    Orang yang telah divaksinasi umumnya memiliki pembuluh darah yang lebih lentur dibandingkan yang tidak divaksin. Dalam jangka panjang, penuaan pembuluh darah akibat COVID tampak stabil atau sedikit membaik.

    Alasan Wanita ‘Alumni’ COVID Bisa Kena Penyakit Jantung

    “Ada beberapa kemungkinan penjelasan mengenai dampak COVID terhadap pembuluh darah,” kata Prof Bruno.

    Virus SARS-CoV-2 menempel pada reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang terdapat di lapisan pembuluh darah. Virus menggunakan reseptor ini untuk masuk dan menginfeksi sel, yang kemudian dapat menyebabkan disfungsi vaskular dan mempercepat penuaan pembuluh darah. Respon peradangan dan sistem imun tubuh juga berperan.

    Salah satu alasan adanya perbedaan antara pria dan wanita mungkin terkait fungsi sistem imun. Wanita cenderung memiliki respon imun yang lebih cepat dan kuat, sehingga lebih terlindungi dari infeksi. Namun, respon yang sama juga bisa memperparah kerusakan pembuluh darah setelah infeksi awal.

    Prof Bruno mengatakan, penuaan pembuluh darah mudah diukur dan bisa ditangani dengan pengobatan yang tersedia luas, seperti perubahan gaya hidup, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kolesterol. Bagi orang yang mengalami percepatan penuaan pembuluh darah, penting untuk melakukan segala cara guna menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Ia dan timnya akan terus memantau peserta penelitian selama beberapa tahun ke depan untuk mengetahui apakah percepatan penuaan pembuluh darah tersebut benar-benar meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Duh! Studi Bawa Kabar Nggak Enak Bagi Wanita ‘Alumni’ COVID, Bisa Kena Penyakit Ini

    Duh! Studi Bawa Kabar Nggak Enak Bagi Wanita ‘Alumni’ COVID, Bisa Kena Penyakit Ini

    Jakarta

    Dari Long COVID hingga masalah kesehatan berkepanjangan, para ahli masih terus meneliti dampak jangka panjang infeksi COVID-19. Sebuah studi terbaru menemukan, infeksi COVID dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun, terutama pada perempuan.

    Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité, Prancis, dan hasilnya dipublikasikan di European Heart Journal.

    Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara alami akan menjadi lebih kaku. Namun, studi ini menemukan, COVID-19 dapat mempercepat proses tersebut. Pengerasan pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung.

    “Sejak pandemi, kita tahu banyak orang yang setelah terkena COVID mengalami gejala yang bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Namun, kami masih mencari tahu apa yang terjadi di dalam tubuh hingga menimbulkan gejala tersebut,” jelas Prof Bruno, dikutip dari Times of India.

    “Kami tahu COVID bisa langsung memengaruhi pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan apa yang kami sebut penuaan pembuluh darah dini-artinya pembuluh darah menjadi lebih tua dari usia kronologis seseorang, sehingga lebih rentan terhadap penyakit jantung. Jika itu benar terjadi, kita harus bisa mengenali siapa saja yang berisiko sejak dini untuk mencegah serangan jantung dan stroke,” tambahnya.

    Untuk memahami dampak COVID terhadap pembuluh darah, peneliti menganalisis 2.390 orang dari 16 negara, yakni Austria, Australia, Brasil, Kanada, Siprus, Prancis, Yunani, Italia, Meksiko, Norwegia, Turki, Inggris, dan AS, pada periode September 2020-Februari 2022.

    Peserta dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu mereka yang tidak pernah terkena COVID, mereka yang baru terkena COVID namun tidak dirawat di rumah sakit, mereka yang dirawat di ruang perawatan biasa, serta mereka yang dirawat di ICU.

    Penuaan pembuluh darah diukur enam bulan setelah infeksi, lalu diulang 12 bulan kemudian. Semakin kaku pembuluh darah, semakin tinggi usia vaskular seseorang.

    Peneliti menemukan, orang yang pernah terkena COVID, termasuk yang hanya mengalami gejala ringan, memiliki pembuluh darah lebih kaku dibanding mereka yang tidak pernah terinfeksi. Efek ini lebih kuat pada perempuan dan pada penderita long COVID dengan gejala seperti kelelahan dan sesak napas.

    Pada perempuan yang mengalami infeksi ringan, kekakuan arteri rata-rata meningkat 0,55 m/s. Angka ini naik menjadi 0,60 m/s bila dirawat di rumah sakit, dan 1,09 m/s bila dirawat di ICU.

    Menurut peneliti, peningkatan 0,5 m/s dianggap relevan secara klinis, setara dengan penuaan sekitar lima tahun, serta meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 3 persen pada perempuan berusia 60 tahun. Studi juga menunjukkan, orang yang sudah divaksinasi memiliki pembuluh darah yang lebih lentur dibandingkan yang tidak divaksinasi.

    “Ada beberapa kemungkinan penjelasan mengenai dampak COVID pada pembuluh darah. Virus SARS-CoV-2 menyerang reseptor ACE2 yang terdapat pada lapisan pembuluh darah untuk masuk dan menginfeksi sel. Hal ini bisa menyebabkan disfungsi vaskular dan mempercepat penuaan pembuluh darah. Respon imun dan peradangan tubuh juga turut berperan,” ujar Prof Bruno.

    Perbedaan antara laki-laki dan perempuan mungkin terkait dengan sistem imun. Perempuan umumnya memiliki respon imun yang lebih cepat dan kuat, yang di satu sisi melindungi dari infeksi, tapi di sisi lain bisa memperburuk kerusakan pembuluh darah setelah infeksi. Untungnya, penuaan pembuluh darah mudah diukur dan bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup, obat penurun tekanan darah, serta obat penurun kolesterol.

    “Bagi orang dengan penuaan vaskular yang dipercepat, penting untuk melakukan segala upaya guna mengurangi risiko serangan jantung dan stroke,” tambahnya.

    Dalam editorial pendamping, Dr. Behnood Bikdeli dari Harvard Medical School, Boston, AS, menegaskan meski ancaman akut pandemi sudah mereda, kini muncul tantangan baru: sindrom pasca-COVID. WHO mendefinisikannya sebagai gejala yang muncul tiga bulan setelah infeksi dan bertahan setidaknya dua bulan.

    “Studi menunjukkan hingga 40 persen penyintas COVID mengalami sindrom ini.”

    Menurutnya, studi besar berskala internasional ini menunjukkan bahwa kekakuan arteri tetap bertahan pada orang yang pernah terinfeksi. Analisis berdasarkan jenis kelamin menyoroti perbedaan mencolok, perempuan pada semua kelompok COVID-19 menunjukkan peningkatan signifikan kekakuan pembuluh darah, terutama mereka yang dirawat di ICU (+1,09 m/s).

    “Studi CARTESIAN menunjukkan bahwa COVID-19 telah menua arteri kita, terutama pada perempuan dewasa. Pertanyaannya adalah apakah kita dapat menemukan target yang dapat dimodifikasi untuk mencegah hal ini pada lonjakan infeksi di masa mendatang, dan mengurangi dampak buruk pada mereka yang mengidap penuaan vaskular akibat COVID-19,” tambah peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Akhiri Perang via Dialog Atau Diakhiri dengan Kekerasan

    Akhiri Perang via Dialog Atau Diakhiri dengan Kekerasan

    Beijing

    Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan dua opsi untuk mengakhiri perang dengan Ukraina. Opsi pertama adalah mengakhiri perang melalui perundingan atau dialog, sedangkan opsi kedua adalah Moskow akan mengakhiri perang dengan kekerasan.

    Putin, seperti dilansir Reuters, Kamis (4/9/2025), mengatakan kepada Ukraina bahwa ada peluang untuk mengakhiri perang melalui negosiasi “jika akal sehat menang”. Namun jika negosiasi tidak terwujud, Putin menegaskan dirinya siap untuk mengakhiri perang dengan kekerasan, jika memang itu satu-satunya cara.

    Putin mengatakan dirinya lebih memiliki opsi pertama. Pernyataan terbaru itu disampaikan Putin pada Rabu (3/9) waktu setempat, di akhir kunjungannya ke China.

    Dikatakan Putin bahwa dirinya melihat “sedikit cahaya di ujung terowongan” merujuk pada apa yang disebutnya sebagai upaya tulus Amerika Serikat (AS) untuk mengupayakan penyelesaian bagi perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

    “Menurut saya, jika akal sehat menang, akan dimungkinkan untuk menyepakati solusi yang dapat diterima untuk mengakhiri konflik ini. Itulah asumsi saya.” kata Putin saat berbicara kepada wartawan di Beijing.

    “Terutama karena kita dapat melihat suasana hati pemerintahan AS saat ini di bawah Presiden (Donald) Trump, dan kita melihat bukan hanya pernyataan mereka, tetapi juga keinginan tulus mereka untuk mencari solusi,” sebutnya.

    “Dan saya pikir ada sedikit cahaya di ujung terowongan. Mari kita lihat bagaimana situasinya berkembang. Jika tidak, maka kita harus menyelesaikan semua tugas yang ada di hadapan kita dengan kekuatan senjata,” tegas Putin dalam pernyataannya.

    Tonton juga video “Putin Siap Bahas Perdamaian Jika Zelensky Bersedia ke Moskow” di sini:

    Putin, dalam pernyataannya, tidak menunjukkan kesediaan untuk melunakkan tuntutannya yang telah lama diajukan agar Ukraina meninggalkan gagasan untuk bergabung dengan aliansi NATO. Dia juga tidak mencabut pernyataan soal apa yang digambarkan Moskow sebagai diskriminasi terhadap penutur bahasa Rusia dan etnis Rusia di Ukraina.

    Putin juga tidak mundur dari gagasan soal Moskow memiliki kendali penuh setidaknya atas wilayah Donbas di Ukraina bagian timur.

    Dikatakan Putin bahwa dirinya siap berunding dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, jika Zelensky bersedia datang ke Moskow. Otoritas Kyiv mengatakan usulan Putin soal pertemuan di Moskow itu “tidak dapat diterima”, dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebut ada tujuh negara, termasuk Austria, Vatikan, Swiss, dan tiga negara Teluk, yang siap menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.

    Putin kembali menegaskan bahwa dirinya selalu terbuka untuk bertemu Zelensky. Namun dia juga menegaskan kembali sikap Kremlin bahwa pertemuan semacam itu harus dipersiapkan dengan baik sebelumnya dan memastikan ada hasil yang nyata.

    “Mengenai pertemuan dengan Zelensky, saya tidak pernah mengesampingkan kemungkinan pertemuan semacam itu. Tetapi apakah ada gunanya? Kita lihat saja nanti,” kata Putin.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)