Negara: Australia

  • Gandeng Telin dan APJII, Telkom Luncurkan Data Center 54 Megawatt di Batam – Page 3

    Gandeng Telin dan APJII, Telkom Luncurkan Data Center 54 Megawatt di Batam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Telkom Indonesia baru saja memperkenalkan data center baru berkapsitas 54 megawatt (MW) yang berlokasi di Kabil Integrated Industrial Estate, Batam.

    Batam dipilih sebagai lokasi strategis karena posisinya di jalur utama jaringan kabel bawah laut internasional serta statusnya sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone).

    Free Trade Zone sendiri menawarkan berbagai insentif investasi bagi perusahaan swasta di Indonesia di antaranya insentif fiskal, kemudahan perizinan, serta akses langsung ke jaringan kabel bawah laut internasional.

    Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan green data center, pusat data bernama NeutraDC Nxera Batam ini menggandeng Medco Power untuk memastikan pasokan energi terbarukan bagi operasional pusat data.

    Dari sisi konektivitas, telah terjalin kemitraan strategis dengan Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) guna memastikan latensi rendah dan jalur konektivitas yang efisien, serta menghubungkan Batam dengan kota-kota besar di Indonesia serta Singapura dan Australia.

    Dirut NeutraDC Nxera Batam, Indrama YM Purba, menjelaskan bahwa data center ini merupakan bagian dari ekosistem data center Telkom Indonesia, setelah sebelumnya menghadirkan Hyperscale Data Center di Cikarang melalui anak perusahaan Telkom, yaitu PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC).

    “Dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur digital yang efisien dan berkelanjutan, fasilitas ini dirancang dengan standar internasional sebagai AI-enabler, termasuk penggunaan energi terbarukan,” ujar Indrama melalui keterangannya, Kamis (17/4/2025).

    Selain solusi Data Center, Telkom juga menyediakan berbagai solusi lainnya seperti solusi managed service SD-WAN, dedicated connectivity, cybersecurity, cloud, dan lainnya.

    Ke depan, Telkom akan terus mendukung kebutuhan segmen perusahaan swasta di Indonesia melalui transformasi digital, pemenuhan kebutuhan industri AI, serta percepatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara.

  • Mobil China Sekarang Punya Teknologi Otonom, Cocok Dipakai di Indonesia?

    Mobil China Sekarang Punya Teknologi Otonom, Cocok Dipakai di Indonesia?

    Hong Kong

    Mobil China, Xpeng, sudah dibekali teknologi otonom alias pengemudian otomatis. Mobil pintar itu bisa berjalan sendiri meski tetap harus diawasi oleh pengemudinya.

    Senior Director of Autonomous Driving Products Xpeng, Yuan Tingting, mengatakan pihaknya telah mengembangkan teknologi otonom yang bisa membuat mobil melaju secara otomatis untuk berbagai rintangan.

    Teknologi otonom Xpeng memang masih berada di Level 2 dan Level 2+. Artinya memang belum sepenuhnya bisa berjalan sendiri. Pada teknologi otonom Level 2 itu, pengemudi perlu memantau secara aktif dan harus siap mengambil kendali kapan saja.

    Meski begitu, fungsi otonomnya semakin canggih. Misalnya untuk parkir otomatis, melaju di jalan tol, melakukan putar balik atau U-turn, hingga melewati jalan bundaran (roundabout) dengan lalu lintas yang dinamis. Bahkan bisa diterapkan di jalanan urban dan jalan tol dengan lalu lintas penuh kendaraan.

    Teknologi itu sudah diterapkan di produk massal Xpeng di China. Yuan Tingting bilang pihaknya sudah menguji coba fitur itu di beberapa negara Asia tenggara.

    “Saya percaya teknologi ini sudah mendapatkan pengakuan nasional. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, teknologi mengemudi otonom kami akan diluncurkan di Eropa, Australia, dan juga Indonesia. Kami pasti akan melakukannya karena kami adalah perusahaan AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) kendaraan global. Yang paling penting adalah melakukan pendekatan lokal, memahami perilaku pelanggan lokal, mengumpulkan data lokal, dan tampil baik di pasar tersebut,” jelas Yuan Tingting di hadapan ratusan jurnalis otomotif dunia di acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong.

    Xpeng juga sudah berjualan mobil pintarnya di Thailand. Salah satu konsumen Xpeng di Thailand membagikan videonya dan menunjukkan fitur parkir otomatis Xpeng X9 bekerja dengan lancar di rumahnya. Menurutnya, saat ini fitur adaptive cruise control (ACC) dan Lane Centering Control (LCC) di mobil Xpeng sudah bekerja dengan baik di luar China. Pihak Xpeng tidak menutup kemungkinan fitur-fitur tersebut tersedia juga untuk pasar Indonesia.

    “Kami sudah memiliki fitur bantuan mengemudi canggih dalam kendaraan kami yang bisa langsung dirasakan pelanggan. Saya sendiri mencoba fitur LCC dan parkir otomatis di Thailand dan Singapura bulan lalu, dan hasilnya memuaskan,” sebut Yuan Tingting.

    (rgr/din)

  • China Jadi Superpower Tanah Jarang, Ini Penyebabnya

    China Jadi Superpower Tanah Jarang, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    China dan Xi Jinping punya kartu yang ampuh dalam perang dagang dengan Amerika Serikat, yaitu tanah jarang, mineral sangat penting dalam berbagai industri. China menambang 70% tanah jarang di dunia dan memproses 90% pasokan global. Kok bisa?

    Di tengah ancaman tarif AS terhadap China, Beijing awal bulan ini memberlakukan pembatasan ekspor tujuh elemen tanah jarang dan magnet yang digunakan dalam teknologi pertahanan, energi, dan otomotif.

    Menilik sejarah, China memulai lebih awal dalam ekstraksi tanah jarang, dimulai tahun 1950-an, tapi industri tersebut baru benar-benar mulai berkembang akhir 1970-an. Waktu itu, China mengandalkan biaya tenaga kerja yang rendah dan standar lingkungan relatif longgar serta adopsi teknologi asing.

    “Banyak teknologi yang mereka bawa dikembangkan di AS, atau Jepang, atau Eropa,” kata Stan Trout, pendiri konsultan tanah jarang Spontaneous Materials yang dikutip detikINET dari CNN.

    Seiring meningkatnya produksi tanah jarang, China mulai memahami pentingnya mineral tersebut secara strategis. “Ada pengakuan bahwa ini bisa menjadi teknologi yang sangat penting bagi mereka untuk dikuasai,” tambah Trout.

    Di 1992, saat berkunjung ke salah satu pusat produksi tanah jarang di Mongolia Dalam, Deng Xiaoping, mantan pemimpin China yang mempelopori reformasi ekonomi negara, melontarkan ucapan terkenal. “Meskipun ada minyak di Timur Tengah, Tiongkok memiliki tanah jarang,” katanya.

    Kini, China telah memenuhi visi Deng dengan mendominasi rantai pasokan tanah jarang. Walau biaya tenaga kerja kini lebih tinggi, kendali China atas industri tersebut diperkuat berkat investasi teknologi, R&D, dan otomatisasi.

    Dulu ada perusahaan AS membuat magnet tanah jarang, namun mereka keluar dari bisnis karena munculnya alternatif China yang lebih murah. “Kita telah kehilangan pengetahuan, kita kehilangan kemampuan sumber daya manusia dan ini adalah operasi sangat padat modal,” katanya.

    Sekarang, sulit untuk bersaing dengan China karena skala ekonomi negara itu lebih besar, serta insentif pemerintah memberi keunggulan tambahan. Antara 2020 dan 2023, AS mengandalkan China untuk 70% impornya atas semua senyawa dan logam tanah jarang.

    Ahli mengatakan kontrol ekspor China membuat seluruh dunia memiliki alternatif sangat terbatas. Namun AS berupaya mengatasi kesenjangan itu. Sejak 2020, Departemen Pertahanan AS memberi lebih dari USD 439 juta untuk membangun rantai pasokan tanah jarang domestik.

    Beberapa perusahaan AS melihat kontrol ekspor China peluang mempercepat produksi domestik. Nicholas Myers, CEO Phoenix Tailings, startup pengolahan tanah jarang di Massachusetts, mengatakan perusahaannya mengembangkan teknologi memurnikan mineral tanah jarang tanpa limbah dan tanpa emisi. Mereka mengambil bahan baku domestik serta dari Kanada dan Australia.

    Perusahaannya saat ini memproduksi 40 metrik ton logam tanah jarang dan paduan logam per tahun dan ingin meningkatkannya hingga 400 ton dengan fasilitas baru di New Hampshire. “Semuanya pengolahan dalam negeri. Kami tak bergantung pada apa pun dari China,” katanya.

    “Amerika Serikat benar-benar memiliki kemampuan memproduksi logam tanah jarang pada waktu yang benar-benar kami butuhkan. Kami hanya perlu memastikan semua pelanggan, semua pembuat kebijakan fokus mendukung industri agar benar-benar meningkat,” imbuh Myers.

    Perusahaan AS lain juga membuat terobosan. USA Rare Earth sedang membangun pabrik magnet di Texas, bertujuan memproduksi 5.000 ton magnet tanah jarang setiap tahun.

    (fyk/fay)

  • USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson, AS Gunakan Dua Kapal Induk untuk Serang Yaman – Halaman all

    USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson, AS Gunakan Dua Kapal Induk untuk Serang Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat melancarkan gelombang serangan udara baru pada Rabu (16/4/2025), dengan menargetkan sejumlah lokasi di ibu kota Yaman, Sana’a, serta daerah-daerah sekitarnya.

    Dilansir Al Mayadeen, serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye militer AS yang terus meningkat sejak pertengahan Maret lalu.

    Menurut koresponden Al Mayadeen, jet tempur AS melancarkan 14 serangan udara di daerah al-Hafa, distrik al-Sabeen, Sana’a.

    Pesawat-pesawat tempur tersebut dilaporkan terus terbang di atas kota sepanjang hari.

    Sementara itu, akun X resmi Komando Pusat AS (CENTCOM) membagikan foto dan video yang memperlihatkan jet-jet tempur lepas landas dari dua kapal induk yang beroperasi di kawasan Timur Tengah, yaitu USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson.

    Dalam unggahan tertanggal 15 dan 16 April, CENTCOM menuliskan “24/7” dan “24…7…”, yang mengindikasikan bahwa serangan udara dilakukan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

    KAPAL INDUK AS – USS Carl Vinson saat berlayar bersama kapal Angkatan Laut Kerajaan Australia HMAS Warramunga selama operasi bilateral di Samudra Hindia, Desember 2021. (Akun X resmi kapal induk Angkatan Laut AS USS Carl Vinson (CVN 70)/@CVN70)

    Pangkalan Militer al-Hafa Kembali Jadi Sasaran

    Pangkalan militer al-Hafa bukan pertama kali menjadi target serangan Amerika Serikat, yang mendukung Israel dalam konflik di Gaza.

    Koalisi AS-Inggris sebelumnya juga mengebom kamp militer tersebut, yang terletak di pinggiran tenggara ibu kota, pada Januari dan November 2024.

    Selain al-Hafa, pasukan AS juga melancarkan tiga serangan ke distrik Bani Hushaysh dan mengebom distrik Manakhah di wilayah Sana’a.

    Seorang warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai kawasan permukiman al-Nahda, distrik al-Thawrah, di ibu kota.

    Serangan Udara Menyebar ke Yaman Utara dan Barat

    Lebih jauh ke utara, serangan udara AS juga menghantam al-Hazm, pusat administratif provinsi al-Jawf di timur laut Yaman.

    Pada Selasa (15/4/2025), operasi militer meluas hingga ke Laut Merah, di mana pesawat tempur AS meluncurkan 15 serangan ke Pulau Kamaran.

    Serangan juga dilaporkan terjadi di distrik al-Salim dan Kitaf di provinsi Saada, wilayah utara Yaman, dengan tambahan 13 serangan, serta di distrik al-Zahir di bagian timur dan distrik Sufyan di Amran, yang terletak di utara Sana’a.

    Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah melakukan puluhan serangan udara di Yaman yang dilaporkan telah menyebabkan sekitar 340 korban sipil dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

    Serangan Mulai Meningkat Sejak Maret 2025

    Mengutip PressTV, Amerika Serikat mulai mengintensifkan serangannya terhadap Yaman sejak bulan lalu atas perintah langsung Presiden Donald Trump.

    AS mengklaim bahwa serangan ini ditujukan untuk melindungi jalur pelayaran di sekitar Yaman, dengan alasan bahwa keamanan maritim di wilayah tersebut terancam oleh pihak Sana’a atau Houthi.

    Namun, pejabat Yaman menolak klaim tersebut dan menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal milik Israel atau kapal-kapal yang membawa pasokan untuk Israel.

    Operasi militer oleh Angkatan Bersenjata Yaman dimulai sejak Oktober 2023, saat Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

    Hingga kini, sekitar 51.000 warga Palestina — sebagian besar perempuan dan anak-anak — dilaporkan tewas dalam konflik tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Wilayah RI Terbelah Jadi Dua, Ahli Beberkan Faktanya

    Wilayah RI Terbelah Jadi Dua, Ahli Beberkan Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti mengungkap misteri mengapa Indonesia terbelah menjadi dua bagian.

    Seperti diketahui, Indonesia terbagi menjadi dua bagian berdasarkan garis Wallace. Garis tersebut membagi 25 ribu wilayah di Asia Tenggara hingga Australia selama 160 tahun lamanya.

    Garis Wallace dipetakan oleh Alfred Wallace pada 1863. Saat itu, dia tengah dalam perjalanan melewati beberapa wilayah termasuk Indonesia, Singapura, Filipina, dan Papua Nugini.

    Ternyata Wallace menyadari ada perbedaan spesies pada tiap wilayah. Namun ternyata ini menjadi awal misteri yang tersimpan selama ratusan tahun.

    Misteri tersebut adalah spesies Asia dapat menyeberangi garis Wallace ke bagian lainnya. Sebaliknya, ini tidak bisa terjadi pada spesies yang berasal dari Australia.

    Menurut para peneliti, ini terjadi karena adanya perubahan iklim esktrem. Penyebabnya adanya aktivitas tektonik pada 35 juta tahun lalu.

    Aktivitas itu yang membuat Australia terpisah dengan Antartika dan menabrak Asia. Pada akhirnya kejadian tersebut melahirkan Nusantara.

    Untuk menjelaskan efek iklim dari tumbukan tersebut, para peneliti menggunakan model komputer. Dengan model tersebut, mereka memperhitungkan kemampuan menyebarkan, preferensi ekologi dan keterkaitan evolusi pada lebih dari 20 ribu spesies di kedua sisi garis Wallace.

    “Ketika Australia menjauh dari Antartika, itu membuka area laut dalam yang mengelilingi Antartika yang sekarang menjadi tempat Arus Sirkumpolar Antartika (ACC) berada,” kata ketua penulis studi dan ahli biologi evolusi di Universitas Nasional Australia, Alex Skeels, dikutip dari Live Science, Kamis (17/4/2025).

    Sebagai informasi, ACC di Antartika merupakan arus laut terbesar dunia. Arus inilah yang memiliki peranan penting untuk mengatur iklim Bumi.

    Model tersebut berhasil mengungkapkan perubahan iklim tidak berdampak pada semua spesies. Misalnya saja iklim di Semenanjung Asia Tenggara dan Indonesia lebih hangat dan basah, sedangkan Australia memiliki musim dingin dan kering.

    Pada akhirnya, musim ini memengaruhi kemampuan adaptasi tiap makhluk hidup di wilayah tersebut. Spesies di Asia bisa beradaptasi di Indonesia dan menyeberang garis Wallace dan berpindah ke zona Australia. Namun hal serupa tidak berlaku pada spesies yang hidup di benua Australia.

    (fab/fab)

  • Penuturan Pengusaha UMKM China Terdampak Tarif Trump: Kami Kewalahan

    Penuturan Pengusaha UMKM China Terdampak Tarif Trump: Kami Kewalahan

    Beijing

    “Trump itu orang gila,” ujar Lionel Xu, seorang pengusaha UMKM di sela-sela pameran Canton Fair di Guangzhou, China.

    Di belakang Xu, terlihat kotak-kotak berisi perangkat pengusir nyamuk yang diproduksi perusahaannya, Sorbo Technology.

    Dulu, produk-produk Xu laris manis di toko-toko Walmart di Amerika Serikat.

    Sekarang, tumpukan alat-alat pembasmi nyamuk Sorbo teronggok di gudang perusahaan di Zhejiang.

    Situasi ini tidak akan berubah kecuali Presiden Donald Trump mencabut tarif 145% pada semua barang buatan China yang hendak masuk ke AS,

    “Kami kewalahan. Ini sangat berat bagi kami,” keluh Xu.

    Sekitar separuh dari seluruh produk buatan Sorbo Technology memang dijual ke AS. Perusahaan ini tergolong kecil untuk standar China dengan sekitar 400 pegawai.

    “Kami khawatir. Bagaimana kalau Trump tidak berubah kiran? Itu akan menjadi hal yang berbahaya bagi pabrik kami,” imbuhnya.

    Tidak jauh dari gerai Xu, perempuan bernama Amy tengah bertugas menjual mesin pembuat es krim untuk Guangdong Sailing Trade Company.

    Pembeli utamanya, termasuk Walmart, juga berasal dari AS.

    “Kami sudah menghentikan produksi,” ujar Amy. “Semua produk ada di gudang.”

    Kisah serupa terdengar hampir di setiap stan di pameran besar itu.

    Ketika BBC berbicara dengan Xu, pengusaha itu sedang bersiap-siap mengajak beberapa pembeli asal Australia makan siang.

    Calon-calon pembeli datang mencari harga miring dan berharap bisa menekan harga.

    “Kita lihat saja nanti,” ujar Xu tentang tarif Trump. Dia yakin Trump mengubah posisinya.

    “Mungkin situasinya akan membaik dalam satu atau dua bulan,” tambah Xu, sambil menyilangkan jari.

    “Mudah-mudahan…”

    Minggu lalu, Trump menunda sebagian besar tarif setelah pasar saham global anjlok dan terjadi penjualan besar-besaran di pasar obligasi AS.

    Namun, Trump mempertahankan pungutan impor ke barang-barang China.

    Beijing merespons ini dengan memberlakukan pungutan 125% pada impor AS.

    Hal ini membingungkan para pedagang dari lebih dari 30.000 perusahaan yang datang ke pameran Guangzhou ini.

    Baca juga:

    Setiap tahun, banyak perusahaan memamerkan produk mereka di aula-aula pameran seluas 200 lapangan sepak bola.

    Di bagian peralatan rumah tangga, berbagai produk ditampilkan mulai dari mesin cuci hingga pengering pakaian, sikat gigi elektrik hingga pemeras jus dan pembuat wafel.

    Pembeli datang dari seluruh dunia untuk melihat produk secara langsung dan membuat kesepakatan dagang.

    Namun, tarif Trump melambungkan harga mesin pengaduk makanan atau penyedot debu dari China.

    Saking tingginya, harga barang-barang itu menjadi terlalu tinggi bagi mayoritas perusahaan AS untuk membebankan biaya tersebut kepada pelanggan.

    Dua raksasa ekonomi terbesar di dunia menemui jalan buntu.

    Alih-alih masuk ke rumah tangga di AS, barang-barang buatan China kian menumpuk di lantai-lantai pabrik.

    Dampak perang dagang ini kemungkinan besar akan terasa di dapur dan ruang keluarga di seluruh AS yang kini harus membeli barang-barang tersebut dengan harga lebih tinggi.

    China bersikukuh dengan sikapnya dan bersumpah untuk melawan perang dagang ini “sampai akhir.”

    Baca juga:

    Nada serupa juga diungkapkan oleh beberapa peserta pameran.

    Hy Vian, yang sedang mencari oven listrik untuk perusahaannya, menampik dampak tarif Trump.

    “Jika mereka tidak ingin kami mengekspor, ya, biarkan saja mereka menunggu. Kami sudah memiliki pasar domestik di China, kami akan memberikan produk terbaik kepada rakyat kami terlebih dahulu.”

    China memang memiliki populasi yang besar: 1,4 miliar jiwa. Di atas kertas, negara Asia Timur itu punya pasar domestik yang kuat.

    Para pembuat kebijakan China juga telah berupaya mendorong pertumbuhan lebih lanjut dalam ekonomi yang lesu dengan mengimbau konsumen untuk berbelanja.

    Namun, upaya ini belum berhasil.

    Sebagian besar masyarakat kelas menengah di China telah menginvestasikan tabungan mereka untuk membeli rumah keluarga.

    Namun, dalam empat tahun terakhir, harga properti merosot tajam dan membuat dan membuat mereka lebih memilih menabung ketimbang berbelanja.

    Dibandingkan negara lain, China barangkali berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi gejolak perekonomian global.

    Akan tetapi, pada kenyataan ekonomi China tetap saja didorong ekspor.

    Tahun lalu, ekspor menyumbang sekitar setengah dari pertumbuhan ekonomi China.

    China juga masih menjadi pabrik dunia.

    Goldman Sachs memperkirakan sekitar 10 hingga 20 juta orang di China mungkin bekerja secara spesifik untuk ekspor barang ke AS.

    Sebagian pekerja tersebut sudah merasakan dampaknya.

    Tidak jauh dari Canton Fair, berjubel pabrik kecil di Guangdong yang membuat pakaian, sepatu, dan tas.

    Ini adalah pusat manufaktur untuk perusahaan seperti Shein dan Temu.

    Setiap gedung menampung beberapa pabrik di berbagai lantai. Di sini, para pekerja bekerja keras selama 14 jam sehari.

    Baca juga:

    Di trotoar dekat sejumlah pabrik sepatu, beberapa pekerja tampak berjongkok sambil berbincang dan merokok.

    “Keadaan sedang tidak baik,” ujar seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya. Temannya mendesaknya untuk berhenti bicara.

    Membahas kesulitan ekonomi merupakan isu sensitif di China.

    “Kami mengalami masalah sejak pandemi Covid, dan sekarang ada perang dagang ini. Dulu saya dibayar 300-400 yuan (sekitar Rp 690 ribu – Rp 920 ribu) per hari. Sekarang? Bisa mendapat 100 yuan (sekitar Rp 230 ribu) sehari saja sudah bagus.”

    Pekerja itu mengatakan sulit mencari pekerjaan belakangan ini.

    Pekerja lainnya mengatakan kepada BBC bahwa penghasilan mereka hanya cukup untuk menjalani hidup sederhana.

    Sebagian orang di China bangga akan produk mereka. Namun, sebagian lainnya merasakan dampak negatif kenaikan tarif dan bertanya-tanya bagaimana krisis ini akan berakhir.

    China menghadapi prospek kehilangan mitra dagang yang membeli barang senilai lebih dari US$ 400 miliar (sekitar Rp 6,7 kuadriliun) setiap tahun.

    Di sisi lain, dampaknya juga akan dirasakan di AS. Para ekonom sudah memperingatkan kemungkinan AS menuju resesi akibat perang dagang ini.

    Segala ketidakpastian ini diperparah dengan sikap Trump yang dikenal dengan gaya konfrontatifnya.

    Dia terus menekan Beijing sementara China tidak gentar.

    Namun, Beijing menyatakan tidak akan menambah tarif 125% yang saat ini berlaku untuk barang-barang AS.

    China bisa saja membalas dengan cara lain. Namun, ini setidaknya memberikan sedikit ruang bernapas bagi kedua negara.

    Dilaporkan bahwa komunikasi antara Washington dan Beijing sangat minim. Kedua pihak tampaknya belum bersedia untuk kembali ke meja perundingan dalam waktu dekat.

    Kepada BBC, beberapa perusahaan di Canton Fair memanfaatkan waktu pameran untuk mencari peluang pasar baru.

    Amy berharap mesin pembuat es krimnya akan mendapat rumah baru.

    “Kami berharap bisa membuka pasar Eropa yang baru. Mungkin Arab Saudi, dan tentu saja Rusia,” katanya.

    Pengusaha lainnya yakin masih ada potensi keuntungan di pasar domestik.

    Mei Kunyan, 40 tahun, mengatakan perusahaan sepatunya yang memperoleh sekitar 10.000 yuan (sekitar Rp 23 juta) per bulan di perusahaan sepatunya dengan menjual kepada pelanggan China.

    Banyak produsen sepatu besar telah pindah ke Vietnam karena biaya tenaga kerja di negara itu lebih murah.

    Mei Kunyan juga menyadari sesuatu yang kini mulai disadari oleh para pelaku bisnis di sekitarnya: “Orang Amerika terlalu rumit.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 April 2025

    Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli Megapolitan 17 April 2025

    Depok Lama Siap Disulap Jadi Cagar Budaya, Kedubes Belanda Kirim Tim Ahli
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Kedutaan Besar Belanda akan menyiapkan tim ahli untuk membantu rancangan revitalisasi kawasan Depok Lama menjadi
    cagar budaya
    .
    Langkah ini merupakan bagian dari kerjasama dalam mendukung Pemerintah Kota Depok untuk mengembalikan citra “Belanda Depok” sebagai
    destinasi pariwisata
    .
    “Kami akan mencari keahlian dari Belanda untuk dibawa ke Depok dalam rangka membantu pembangunan kota ini,” ungkap Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen, kepada wartawan pada Rabu (16/4/2025).
    Para ahli tersebut akan difokuskan untuk memperluas pengembangan kawasan yang banyak berlokasi di sekitar Jalan Pemuda, Pancoran Mas, termasuk kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein.
    Diperkirakan, saat ini terdapat 17 obyek cagar budaya yang akan dilestarikan bersama Pemkot Depok dan Duta Besar Australia.
    “Tidak hanya untuk renovasi warisan budaya, tapi mungkin juga untuk bagaimana mengembangkan kembali Depok Lama sebagai kota yang ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki,” tambah Gerritsen.
    Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menjelaskan, peresmian Depok Cultural Heritage akan menjadi bentuk komitmen Pemkot untuk menjadikan Depok Lama sebagai destinasi pariwisata.
    Program ini termasuk dalam prioritas 100 hari kerja Wali Kota Depok, Supian Suri, dan akan dimulai dari revitalisasi jalur pedestrian di Jembatan Panus hingga Stasiun Depok Lama.
    “Insya Allah
    tahun ini (mulai perencanaan). Jadi saya sedikit menyampaikan di sini, mungkin besok saja beliau (Supian) di kantor, bisa tanya lebih detail,” kata Chandra.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Laga Timnas Indonesia Hadapi China Mendapatkan Perubahan Jadwal dari AFC

    Laga Timnas Indonesia Hadapi China Mendapatkan Perubahan Jadwal dari AFC

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Jadwal pertandingan Timnas Indonesia menghadapi China dilanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde Ketiga mengalami perubahan.

    Perubahan ini dilakukan langsung oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) jelang laga yang berlangsung di bulan Juni itu.

    Laga Indonesia berhadapan dengan China akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni mendatang.

    Berdasarkan jadwal sebelumnya, pertandingan antara kedua tim bakal berlangsung pada pukul 19.00 WIB.

    Namun, menurut pembaruan terkini di laman resmi, AFC telah mengubah jadwal pertandingan.

    Jadwal pertandingan ini mengalami sedikit perubahan diundur lebih lama menjadi pukul 20.45 WIB.

    Sejauh ini belum diketahui pasti apa yang membuat AFC merubah jadwal laga Timnas Indonesia vs China.

    Sejauh ini alasan ada pengunduran jadwal pertandingan karena laga ini dianggap bentrokan dengan laga lain di Grup C.

    Sebagai catatan, pada 5 Juni mendatang juga akan berlangsung pertandingan antara Australia vs Jepang.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Kemlu Tegaskan Indonesia Tak Pernah Izinkan Negara Manapun Bangun Pangkalan Militernya di Tanah Air – Halaman all

    Kemlu Tegaskan Indonesia Tak Pernah Izinkan Negara Manapun Bangun Pangkalan Militernya di Tanah Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Indonesia tak pernah mengizinkan negara manapun membangun atau memiliki pangkalan militernya di Tanah Air.

    Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat menyusul adanya isu Rusia ingin menjadikan Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua di Kabupaten Biak Provinsi Papua, sebagai markas bagi pesawat-pesawatnya.

    “Indonesia tidak pernah memberikan ijin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia,” kata Roy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Namun lantaran politik luar negeri RI yang menganut bebas aktif, Indonesia tetap mengizinkan pesawat atau kapal militer negara lain masuk ke wilayah tanah air jika atas dasar misi perdamaian.

    “Indonesia sebagai negara yang memiliki tradisi polugri yang bebas aktif akan menerima dan mengijinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung ke Indonesia,” jelas Roy.

    Di Provinsi Biak, Indonesia memang punya rencana membangun tempat peluncuran satelit.

    Namun rencana itu belum sampai pada keputusan apapun meski pembicaraannya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu.  

    “Indonesia memiliki rencana untuk membangun tempat peluncuran satelit di Biak. Pembicaraan mengenai hal tersebut telah dimulai beberapa tahun yang lalu namun belum sampai kepada keputusan apapun,” pungkas Roy.

    Sebelumnya beredar kabar militer Rusia ingin menjadikan Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua di Kabupaten Biak Provinsi Papua sebagai markas bagi pesawat-pesawatnya.

    Dilansir dari Janes pada Senin (14/4/2025), Pemerintah Indonesia disebut sudah menerima permintaan resmi dari Rusia untuk menjadikan fasilitas pertahanan di provinsi paling timur Indonesia sebagai markas pesawat milik Angkatan Udara dan Antariksa Rusia (VKS).

    Janes menyebut sumber-sumber dari Pemerintah Indonesia juga sudah mengonfirmasi kabar permintaan itu telah diterima Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai tindaklanjut pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei K. Shoigu pada Februari 2025 lalu.

    Dalam permintaan tersebut, Rusia ingin menempatkan beberapa pesawat udara jarak jauh di Lanud Manuhua yang berbagi landasan dengan Bandara Frans Kaisiepo.

    Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara, Brigjen TNI Frega Wenas juga sudah membantah isu tersebut.

    Frega mengatakan, isu itu tidak benar karena sejauh ini tak ada permintaan dari Rusia. 

    “Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles telah berkomunikasi dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Ia mendapat penjelasan bahwa isu terkait penggunaan pangkalanudara Indonesia oleh Rusia tidak benar karena sejauh ini belum pernah ada permintaan tersebut,” kata Frega saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (15/4/2025).

    “Terkait pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemhan mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar,” sambung dia.

  • Rekor! Penjualan Tahunan Royal Enfield Tembus 1 Juta Unit

    Rekor! Penjualan Tahunan Royal Enfield Tembus 1 Juta Unit

    Jakarta

    Royal Enfield mencatatkan rekor penjualan tahunan melampaui angka 1 juta unit. Dalam total penjualan sepeda motor untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2025, merek asal Inggris yang kini dimiliki India itu mengalami peningkatan sebesar 11%.

    Kawasan Asia Pasifik mencatat pertumbuhan tahunan 13%, dengan persentase penjualan terbesar di negara-negara kunci seperti Australia, Thailand, Jepang, Selandia Baru, dan Malaysia.

    Tahun yang memecahkan rekor ini juga mencatat Hunter 350 melampaui angka 500.000 unit sejak diluncurkan, sementara Super Meteor 650 mencatat penjualan kumulatif sebanyak 50.000 unit hingga saat ini.

    Royal Enfield Hunter 350 Foto: 20 Detik

    Secara rinci, perusahaan mencatat penjualan sebesar 1,09 juta unit sepanjang tahun fiskal ini, meningkat 11% dibandingkan tahun fiskal 2023-24. Penjualan di Maret 2025 sendiri meningkat 34%, dan ekspor naik hingga 37%.

    “Tahun ini benar-benar luar biasa bagi Royal Enfield. Melampaui tonggak penjualan tahunan 1 juta unit-yang tertinggi dalam sejarah kami-adalah bukti sejauh mana kami telah melangkah. Dari masa ketika menjual 50.000 unit dalam setahun saja terasa seperti kemenangan besar, hingga kini menetapkan standar global baru di segmen sepeda motor mid-size, perjalanan kami sungguh luar biasa. Respons luar biasa terhadap Bullet Battalion Black dan Classic 350 terbaru, ditambah kemampuan kami dalam merespon cepat masukan pengendara lewat berbagai varian baru, menjadikan tahun ini sebagai tahun terbaik kami,” bilang B. Govindarajan, Managing Director Eicher Motors dan CEO Royal Enfield, dalam keterangan resminya.

    “Secara global, ekspansi kami belum pernah sebesar ini. Peluncuran Pabrik Perakitan di Thailand dan masuknya kami ke pasar Bangladesh bisa menjadi langkah penting dalam memperkuat kehadiran internasional kami. Peluncuran empat sepeda motor revolusioner dan langkah awal kami di mobilitas listrik lewat Flying Flea telah membuka batasan baru. Ditambah lagi, Royal Enfield meraih peringkat tertinggi dalam studi J.D. Power 2025 India Two-Wheeler Initial Quality, mempertegas komitmen kami terhadap kualitas kelas dunia. Memasuki tahun ke-125 kami, ini baru permulaan. Jalan di depan penuh peluang baru, dan kami sangat antusias untuk terus membentuk masa depan dunia motor,” sambung dia.

    Di wilayah Asia Pasifik, Royal Enfield mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 13%. Merek ini kini menjadi salah satu yang terdepan di segmen motor mid-size di pasar-pasar utama seperti Thailand, Australia, Jepang, Malaysia, dan Selandia Baru.

    “Ini adalah bukti nyata dari upaya kami yang konsisten dan rencana pertumbuhan strategis kami di pasar-pasar utama. Kami selalu bertekad untuk tidak hanya memimpin, tetapi juga memperluas segmen motor mid-size secara global. Pencapaian luar biasa ini adalah hasil dari semua itu-dan baru permulaan dari tahun luar biasa berikutnya,” tambah Anuj Dua, Business Head Asia Pasifik di Royal Enfield.

    (lua/lth)