Negara: Argentina

  • Gerhana Bulan Total Minggu Depan, Catat Jadwal dan Lokasinya

    Gerhana Bulan Total Minggu Depan, Catat Jadwal dan Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gerhana bulan total akan terjadi di tengah bulan Ramadhan, tepatnya pada 13-14 Maret 2025. Gerhana bulan total kali ini menandai fenomena yang pertama kali terjadi sejak 2022 lalu.

    Gerhana bulan total akan membuat bulan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai bulan darah atau blood moon. Namun, fenomena blood moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari.

    Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.

    Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat bulan terbit.

    Tidak seperti saat gerhana matahari, melihat bulan selama gerhana bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.

    Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.

    Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 dini hari.

    Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

    Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.

    Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

    Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.

    (fab/fab)

  • Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    JABAR EKSPRES – Setelah sebelumnya sempat bocor jadwal penayangan untuk Indonesia, kini jadwal lengkap perilisan Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle di berbagai negara akhirnya terungkap.

    Film terbaru dari seri fenomenal ini siap mengguncang layar lebar di seluruh dunia.

    Baca juga : Ditengah Hiatus Panjang Kazuki Yao Pensiun Jadi Franky di Serial One Piece

    Film ini akan menghadirkan kelanjutan perjalanan Tanjiro dan kawan-kawan dalam pertempuran epik yang akan membawa kita masuk ke dalam Infinity Castle, markas besar para Iblis yang dipimpin langsung oleh sang antagonis utama, Muzan Kibutsuji.

    Disutradarai oleh Haruo Sotozaki dan diproduksi oleh Ufotable, film ini dipastikan akan memberikan pengalaman visual yang spektakuler, didukung oleh desain karakter dari Akira Matsushima serta musik dari Yuki Kajiura dan Go Shiina.

    Nah, buat kamu yang nggak sabar menantikan tayangnya di bioskop, berikut adalah jadwal lengkap Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle di berbagai negara:

    Jadwal Rilis Internasional Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle

    14 Agustus: Malaysia, Singapura, Pakistan15 Agustus: Kamboja, Indonesia, Vietnam20 Agustus: Filipina11 September: Meksiko, Cile, Peru, Argentina, Bolivia, Brasil, Karibia (Jamaika, Aruba, Suriname, Trinidad & Tobago, Curacao), Amerika Tengah, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Paraguay, Uruguay, Venezuela, Australia, Selandia Baru, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Mesir, Etiopia, Georgia, Yunani, Hungaria, Islandia, Irak, Israel, Italia, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Lithuania, Makedonia, Belanda, Oman, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Serbia, Slowakia, Slovenia, Swiss (berbahasa Italia), Suriah, Ukraina, Uni Emirat Arab.12 September: India, Mongolia, Spanyol, Bulgaria, Estonia, Finlandia, Kenya, Latvia, Nigeria, Norwegia, Polandia, Rumania, Afrika Selatan, Swedia, Turki, Inggris Raya.17 September: Belgia, Prancis, Afrika berbahasa Prancis, Luksemburg, Swiss (berbahasa Prancis).18 September: Moldova25 September: Austria, Jerman, Swiss (berbahasa Jerman)

    Sebelum menyapa para penggemarnya di seluruh dunia, film ini lebih dulu tayang perdana di Jepang pada bulan Juli sebagai penghormatan bagi negara asalnya.

    Baca juga : Kapan Blue Lock Season 3 Tayang? Ini Chapter di Manga Setelah Season 2

    Bukan sekadar film anime biasa, Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle akan menjadi bagian dari trilogi movie yang dipersiapkan sebagai penutup perjalanan epik Tanjiro dalam membasmi iblis.

  • Tainan City FC vs Madura United Berakhir Imbang 0-0, Alfredo Vera Kecewa: Modal Penting

    Tainan City FC vs Madura United Berakhir Imbang 0-0, Alfredo Vera Kecewa: Modal Penting

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kuswanto Ferdian

    TRIBUNJATIM.COM – Madura United hanya bermain imbang 0-0 dari tuan rumah Tainan City FC pada leg pertama babak perempat final AFC Challenge League 2024/2025, di Kaohsiung Nanzih Stadium, Taiwan, Kamis (6/3/2025) malam.

    Pelatih Madura United, Alfredo Vera mengaku kecewa timnya gagal meraih kemenangan pada laga ini, karena sepanjang laga mendominasi.

    “Kalau kita lihat dari permainan dan beberapa peluang, seharusnya kami bisa menang, sedikit kecewa,” kata Alfredo Vera setelah pertandingan.

    “Tapi satu poin juga bagus, karena kami tidak kalah, menjadi modal penting laga selanjutnya di Indonesia,” tambahnya.

    Dalam leg kedua, Madura United yang bertindak sebagai tuan rumah akan bermain di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/3/2025) mendatang.

    Pelatih asal Argentina itu juga menyampaikan terima kasih pada suporter dari Indonesia yang hadir ke stadion.

    Ia menyebut, dukungan suporter memberi semangat lebih pada pemain di lapangan.

    “Terima kasih mereka bisa hadir support tim Madura yang dari Indonesia. Terima kasih sudah memberi dukungan,” pungkasnya.

    Pemain Madura United, Haudi Abdillah menyampaikan hal sama.

    “Alhamdulillah hari ini kami mendapat satu poin, semua pemain bermain kompak. Besok saat main di Indonesia, saya berharap bisa meraih hasil lebih baik,” kata Haudi Abdillah.

  • Paus Fransiskus Alami Gagal Pernapasan Akut

    Paus Fransiskus Alami Gagal Pernapasan Akut

    Jakarta

    Paus Fransiskus, yang telah dirawat di rumah sakit karena pneumonia selama lebih dari dua minggu, mengalami dua episode “gagal pernapasan akut” pada Senin (3/3/2025).

    Paus, 88 tahun, sempat stabil selama akhir pekan setelah mengalami muntah pada Jumat lalu. Kini, Vatikan mengatakan Paus mengalami gagal napas akut disebabkan oleh akumulasi lendir endobronkial yang signifikan dan bronkospasme.

    “Oleh karena itu, dua bronkoskopi dilakukan, yang memerlukan aspirasi sekresi yang melimpah. Pada sore hari, ventilasi mekanis non-invasif dilanjutkan,” tulis Vatikan dalam keterangannya dikutip Selasa (4/3).

    Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit pada tanggal 14 Februari dengan bronkitis, tetapi kondisinya memburuk menjadi pneumonia di kedua paru-paru. Pada tanggal 22 Februari, ia mengalami serangan asma yang berkepanjangan dan memerlukan transfusi darah karena jumlah trombosit yang rendah.

    Setelah beberapa hari di minggu lalu kondisinya mengalami sedikit perbaikan, Paus mengalami episode yang mirip dengan serangan asma pada hari Jumat yang juga menyebabkannya menghirup muntahan.

    Paus Fransiskus rentan terhadap infeksi paru-paru karena mengidap radang selaput dada saat masih muda dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru saat ia menjalani pelatihan untuk menjadi pendeta di negara asalnya, Argentina. Para ahli medis mengatakan bahwa usia Fransiskus dan penyakit pernapasan kronis yang diidapnya membuat pemulihan yang berkelanjutan akan memakan waktu.

    (kna/kna)

  • Marquez Melambat Cuma ‘Main-Main’, Aslinya Unggul Jauh

    Marquez Melambat Cuma ‘Main-Main’, Aslinya Unggul Jauh

    Jakarta

    Francesco Bagnaia, rekan setim Marc Marquez mengomentari performa apik The Baby Aliens pada MotoGP Thailand 2025. Dia yakin Marc Marquez sebenarnya sadar bisa unggul lebih jauh.

    MotoGP Thailand laga perdana Marquez bersama tim pabrikan Ducati. Tampil menjanjikan sedari start, lalu timbul pertanyaan kenapa Marquez melambat setelah tikungan tiga pada lap ketujuh di sirkuit Buriram, Thailand, MInggu (2/3/2025).

    Bagnaia menganggap Marquez cuma main-main. Dia yang berada di posisi tiga menyaksikan sebenarnya Marquez punya kecepatan yang bagus untuk langsung memimpin jalannya balapan.

    Dia sudah memimpin sejak lap pertama. Namun tiba-tiba mendadak pelan, setelah keluar dari tikungan tiga pada lap ketujuh. Marquez lalu tengok ke belakang, dan membiarkan adiknya menyalip.

    “Marc sedang bermain-main. Maksudku, kalau dia (Marc) mau, dia bisa menang balapan dengan selisih lebih dari lima detik,” kata Bagnaia dikutip dari Marca.

    Kombinasi motor terbaik saat ini dan juara dunia 8 kali. Marquez di atas Ducati Merah menjadi perpaduan yang dinanti.

    Saking nyetelnya dengan motor, Bagnaia melihat Marquez unggul jauh saat balapan MotoGP Thailand 2025.

    Marquez terus membuntuti saudaranya dan akhirnya menyalip di tikungan 12 dengan empat lap tersisa.

    “Dia sudah unggul satu detik atau lebih dari Alex, lalu dia (Marquez) membiarkan (Alex) lewat, dia (Marquez) di sana untuk main-main, lalu saat tersisa dua putaran lagi, dia memutuskan untuk mengambil alih pimpinan, dia melaju. Dia sebenarnya unggul jauh dari kami,” ucap Bagnaia.

    Ini merupakan kemenangan pertama warna merah Borgo Panigale bersama Marc Márquez.

    Sementara itu, pada tahap akhir, Bagnaia memangkas kesenjangan waktu dan akhirnya melewati garis finis berjarak 0,6 detik dari posisi kedua, Alex Marquez.

    “Saya ingin lebih, setidaknya lebih dekat dengan Marc, tetapi pada akhirnya ia telah melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada saya dan kami akan melaju ke yang berikutnya, yang masih belum menjadi sirkuit yang lebih baik bagi saya dan itu bagus untuknya,” kata Bagnaia.

    Marquez memimpin klasemen kejuaraan setelah balapan pembuka musim dengan 37 poin. Bagnaia berada di urutan ketiga dengan selisih 14 poin. Ducati memimpin klasemen pabrikan (37 poin), dengan Ducati Lenovo Team di puncak klasemen tim (60 poin).

    Grand Prix kedua musim ini akan berlangsung di Termas de Río Hondo, Argentina, pada 14-16 Maret.

    (riar/din)

  • Paus Fransiskus Tulis Surat dari Rumah Sakit, Sampaikan Pesan Perdamaian Dunia – Halaman all

    Paus Fransiskus Tulis Surat dari Rumah Sakit, Sampaikan Pesan Perdamaian Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus masih berjuang melawan pneumonia yang dideritanya.

    Meski dalam kondisi sakit, pemimpin Gereja Katolik Dunia itu tetap menyampaikan pesan kepada umat yang telah mendoakannya.

    Vatikan menyampaikan surat yang ditulis oleh Paus dari rumah sakit.

    Dalam surat tersebut, Paus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada umat beriman yang selalu mendukungnya dalam kondisinya saat ini.

    “Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda, dan pada saat ini, saya merasa seolah-olah saya ‘didukung’ dan didukung oleh semua umat Tuhan. Terima kasih semuanya!” tulis Paus, dikutip dari Vatican News.

    Tidak hanya melalui surat yang ia tulis, melalui akun X, ia juga menuliskan pesan terima kasih kepada seluruh umat yang mendoakannya.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan dari hati banyak umat beriman di berbagai belahan dunia: Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda dan, pada saat ini, saya merasa ‘didukung’ dan dikuatkan oleh semua Umat Tuhan. Terima kasih kepada semua!” tulisnya.

    Tak hanya itu, Paus Fransiskus juga menyerukan umatnya untuk terus berdoa demi perdamaian dunia. 

    Ia menyebutkan bahwa dari tempatnya saat ini, perang tampak semakin tidak masuk akal. 

    “Saya berdoa terutama untuk perdamaian. Dari sini, perang tampak semakin tidak masuk akal,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Ia meminta umat Katolik di seluruh dunia untuk mendoakan negara-negara yang tengah dilanda konflik, seperti Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Kivu.

    “Mari kita berdoa untuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Kivu yang menjadi martir,” tambahnya.

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma sejak 14 Februari lalu.

    Ia dirawat setelah didiagnosis menderita infeksi saluran pernapasan dan pneumonia di kedua paru-parunya.

    Vatikan mengumumkan bahwa pada Minggu (2/3/2025) pagi, Paus beristirahat dengan baik sepanjang malam.

    Kondisi Paus juga telah stabil karena saat ini tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, hanya terapi oksigen aliran tinggi dan tidak mengalami demam.

    Sebelumnya, pada hari Jumat (28/2/2025), Paus mengalami kejadian yang menyerupai serangan asma yang menyebabkan beliau mengalami kesulitan bernapas.

    Paus lebih rentan terhadap infeksi paru-paru karena saat muda ia pernah mengalami radang selaput dada.

    Ia harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di Argentina ketika masih menjalani pelatihan untuk menjadi pendeta.

    Doa untuk kesembuhan Paus terus dilakukan di Basilika Santo Petrus serta di berbagai kota di Italia dan seluruh dunia. 

    Sebelum dirawat di rumah sakit, Paus memiliki jadwal yang padat.

    Terutama dalam rangka menyambut Tahun Yubileum Katolik yang menjadi agenda penting bagi umat Katolik di seluruh dunia.

    Meskipun tengah berjuang melawan penyakitnya, Paus Fransiskus tetap menunjukkan keteguhan hati dan kepeduliannya terhadap perdamaian dunia.

    Umat Katolik di seluruh dunia pun terus memberikan dukungan dan doa bagi kesembuhannya.

    Semua berharap agar ia segera pulih dan dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

    Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

    Jakarta

    Paus Fransiskus masih berjuang dalam menghadapi sakit pneumonia yang dideritanya. Di tengah kondisi sakit, pemimpin gereja Katolik dunia itu mengirimkan pesan kepada tiap orang yang telah mendoakannya.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3/2025), Paus Fransiskus telah dirawat selama dua pekan di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari silam. Selama terbaring sakit, Paus Fransiskus melewatkan doa mingguan tradisional yang biasa dilakukan Vatikan tiap pekannya.

    Vatikan lalu merilis surat yang ditulis Paus Fransiskus hari ini. Dalam surat tersebut, Paus mengucapkan terima kasih atas dukungan doa masyarakat kepadanya.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan dari hati umat beriman dari berbagai belahan dunia. Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda dan, pada saat ini, saya merasa seolah-olah saya ‘dibawa’ dan didukung oleh seluruh umat Tuhan. Terima kasih semuanya,” tulis Paus asal Argentina itu.

    Paus Fransiskus juga konsisten menyerukan perdamaian di tengah sakit yang dideritanya. Ia menitipkan pesan damai kepada negara yang saat ini masih terlibat konflik.

    “Saya terutama berdoa untuk perdamaian. Dari sini, perang tampak semakin tidak masuk akal. Mari kita berdoa untuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan dan Kivu yang tersiksa,” tulis Paus.

    Pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus telah dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena pneumonia ganda. Vatikan mengungkapkan Paus berada dalam kondisi stabil sambil kembali menolak memberikan prognosis.

    “Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil,” tulis Vatikan.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sempat Muntah, Kondisi Paus Fransiskus Stabil dan Beristirahat di Rumah Sakit

    Sempat Muntah, Kondisi Paus Fransiskus Stabil dan Beristirahat di Rumah Sakit

    Jakarta, Beritasatu.com – Kondisi kesehatan Paus Fransiskus terus menjadi perhatian dunia. Vatikan menginformasi, pemimpin tertinggi umat Katolik seluruh dunia itu tidur dengan nyenyak dan memanfaatkan sebagian pagi hari untuk beristirahat. 

    “Setelah malam yang tenang, Paus sedang beristirahat,” demikian bunyi pernyataan singkat dari Kantor Pers Takhta Suci, yang dikutip pada Minggu (2/3/2025).

    Lebih lanjut, Paus Fransiskus tidak mengalami kondisi kritis lebih lanjut setelah bronkospasme yang terjadi sehari sebelumnya. Pada Sabtu (1/3/2025), Paus makan pagi, menikmati kopi, dan membaca surat kabar.

    Namun demikian,Vatikan menyebut kondisi Paus Fransiskus tetap kompleks, dan prognosisnya masih belum dapat dipastikan.

    Paus Fransiskus tidur dengan nyenyak dan sedang beristirahat, menurut keterangan dari Kantor Pers Takhta Suci pada Sabtu pagi.

    Sebelumnya, pada Jumat malam, kondisi pernapasan Paus memburuk setelah mengalami bronkospasme terisolasi. Beliau langsung diberikan bantuan ventilasi mekanis non-invasif, yang berhasil menstabilkan kondisinya.

    Dalam pernyataan resminya, Vatikan menjelaskan krisis pernapasan ini disebabkan oleh Paus Fransiskus yang menghirup muntahannya sendiri sehingga menyebabkan gangguan pernapasan akut.

    “Setelah muntah, Paus mengalami kesulitan bernapas yang mengakibatkan penurunan mendadak pada kondisi paru-parunya,” kata Vatikan dalam pernyataannya.

    Berkat ventilasi mekanis non-invasif, pertukaran gas dalam tubuh Paus kembali ke tingkat yang mendekati normal sebelum kejadian tersebut. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 24 hingga 48 jam untuk mengevaluasi kondisi klinisnya lebih lanjut.

    Pernyataan ini disampaikan saat Paus masih menerima perawatan untuk pneumonia bilateral di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Ia dirawat sejak 14 Februari 2025, setelah terinfeksi saluran pernapasan.

    Paus Fransiskus yang kini berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah paru-paru sejak muda. Saat masih menjalani pendidikan sebagai imam di Argentina, dirinya pernah menderita pleuritis, yaitu peradangan pada selaput paru-paru.

  • Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Umat Islam seluruh dunia mulai melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1446 Hijriah pada hari Sabtu (1/3/2025).

    Namun meski dimulai pada tanggal yang sama, lama puasa di penjuru dunia berbeda disebabkan oleh posisi lokasi-lokasi tersebut relatif terhadap ekuator dan kutub. Kondisi ini menyebabkan lama waktu siang atau matahari bersinar di wilayah-wilayah tertentu lebih panjang bahkan bisa lebih pendek dari negara lain.

    Saat ini di wilayah yang lebih dekat dengan Lingkaran Arktik seperti Skandinavia, jam puasa akan jauh lebih lama sehingga Swedia, Norwegia, dan Finlandia puasa akan sangat lama dan lebih dari 15 jam.

    Di sisi lain, negara-negara di Hemisfer Selatan atau yang berada di bagian selatan garis Khatulistiwa memiliki jam siang lebih pendek sehingga mengalami periode puasa yang jauh lebih pendek.

    Di kota-kota seperti Brasilia, Brasil, dan Harare, Zimbabwe, serta Islamabad, Pakistan, puasa akan berlangsung antara 12 hingga 13 jam.

    Berikut Daftar Kota dengan durasi puasa terlama dalam satuan jam

    Helsinki, Finlandia 17,5 jam
    Nuuk, Greenland 17 Jam
    Glasgow, Skotlandia 16,5 Jam
    Otawa, Kanada 16,5 Jam
    Zurich, Swiss 16,5
    Roma, Italia 16,5
    Madrid, Spanyol 16 jam
    London, Inggris 16 Jam
    Paris, Prancis 15,5 jam
    Reykjavik, Islandia 15 jam

    Daftar Kota dengan durasi puasa terpendek dalam satuan jam

    Christchurch, Selandia Baru 11,5 jam
    Puerto Montt, Chile 11,5 jam
    Karachi, Pakistan 12 jam
    Buenos Aires, Argentina 12 jam
    Cape Town, Afrika Selatan 12,5 jam
    New Delhi, India 12,5 jam
    Jakarta, Indonesia 12,5 Jam
    Dubai, UAE 13 jam
    NIROBI, Kenya 13 jam

  • Kabar Terbaru Kondisi Paus Fransiskus Usai Sempat Muntah-Muntah

    Kabar Terbaru Kondisi Paus Fransiskus Usai Sempat Muntah-Muntah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan mengumumkan pada Sabtu pagi Paus Fransiskus tidur nyenyak dan menghabiskan bagian pertama pagi harinya untuk beristirahat.

    “Setelah malam yang tenang, Paus sedang beristirahat,” demikian pernyataan singkat dari Kantor Pers Takhta Suci, dikutip Sabtu (1/3/2025).

    Paus tidak mengalami krisis lebih lanjut setelah bronkospasme yang terjadi kemarin. Pagi ini, beliau sarapan, menikmati kopi, dan membaca koran. Namun, kondisinya tetap kompleks, dan prognosisnya masih belum pasti.

    Paus Fransiskus tidur nyenyak dan sedang beristirahat, menurut pernyataan dari Kantor Pers Takhta Suci pada Sabtu pagi.

    Sebelumnya, pada Jumat malam, kondisi pernapasan Paus memburuk setelah mengalami bronkospasme terisolasi. Beliau segera diberikan ventilasi mekanis non-invasif, yang berhasil membantu stabilisasi kondisinya.

    Dalam pernyataan resminya, Vatikan menjelaskan, krisis pernapasan ini terjadi karena Paus Fransiskus menghirup muntahannya sendiri, yang menyebabkan gangguan pernapasan akut.

    “Setelah mengalami episode muntah, Paus mengalami kesulitan bernapas yang signifikan, yang menyebabkan perburukan mendadak pada kondisi paru-parunya,” demikian pernyataan dari Vatikan.

    Berkat ventilasi mekanis non-invasif, nilai pertukaran gas dalam tubuhnya kembali ke tingkat yang mendekati normal sebelum kejadian tersebut. Namun, dibutuhkan waktu sekitar 24 hingga 48 jam untuk mengevaluasi kondisi klinisnya lebih lanjut.

    Pernyataan ini muncul saat Paus masih menjalani perawatan untuk pneumonia bilateral di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Beliau dirawat sejak Jumat, 14 Februari, setelah mengalami infeksi saluran pernapasan.

    Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah paru-paru sejak muda. Saat masih menjalani pendidikan sebagai imam di Argentina, ia pernah mengalami pleuritis, kondisi peradangan pada selaput paru-paru, yang membuatnya harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Kondisi inilah yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia yang kini tengah ia derita. Ini bukan pertama kalinya Paus harus dirawat akibat gangguan paru-paru.

    (dce)