Negara: Arab Saudi

  • Mantan Diplomat Arab Saudi Diduga Lecehkan Perempuan di Klub Malam Jepang, Maksa Sentuh Payudara

    Mantan Diplomat Arab Saudi Diduga Lecehkan Perempuan di Klub Malam Jepang, Maksa Sentuh Payudara

    ERA.id – Seorang mantan diplomat Arab Saudi dirujuk ke jaksa Jepang atas tuduhan pelecehan seksual. Mantan diplomat itu dituduh menyentuh payudara seorang perempuan di sebuah klub malam di Tokyo, Jepang.

    Kasus dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada 15 Juli lalu sekira pukul 02.50 waktu setempat. Saat itu, mantan diplomat Arab Saudi diduga menyentuh payudara seorang perempuan di klub Roppingi.

    Perempuan itu lantas melaporkan ke pihak kepolisian. Setibanya polisi di lokasi kejadian, pria itu membantah telah melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh payudara secara paksa dan mengklam hanya menyentuh lengannya.

    “Dia setuju untuk menemani petugas untuk diinterogasi tetapi kemudian mengidentifikasi dirinya sebagai diplomat dan pergi,” kata sumber tersebut, dikutip Kyodo News, Jumat (6/12/2024).

    Kasus ini pun kemudian berkembang dengan polisi meminta kedutaan Saudi sebanyak dua kali melalui Kementerian Luar Negeri Jepang agar pria itu hadir untuk memenuhi interogasi.

    Namun yang terjadi justru pihak kepolisian tidak mendapat respons yang baik dari kedutaan Saudi di Jepang. Mantan diplomat itu justru kembali ke Arab Saudi pada bulan November.

    Pada saat itu, ia memiliki kekebalan berdasarkan Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, yang memberikan pengecualian kepada diplomat dari penangkapan.

  • Minyak Dunia Anjlok Akibat OPEC+ Tunda Peningkatan Produksi, Brent Dijual 68,30 Dolar AS – Halaman all

    Minyak Dunia Anjlok Akibat OPEC+ Tunda Peningkatan Produksi, Brent Dijual 68,30 Dolar AS – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia mengalami penurunan yang signifikan di pasar global akibat keputusan OPEC untuk menunda peningkatan produksi.

    Mengutip data dari CNBC International, harga minyak mentah Brent saat ini diperdagangkan pada angka 72,09 dolar AS per barrel, mengalami penurunan 22 sen atau 0,3 persen.

    Sementara itu, minyak WTI dari AS turun 24 sen atau 0,35 persen menjadi 68,30 dolar AS per barel.

    Penurunan ini terjadi setelah OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) sepakat untuk menunda rencana peningkatan produksi yang sebelumnya sudah ditetapkan sejak Oktober 2024.

    OPEC dan sekutunya memilih untuk menunda peningkatan pasokan untuk ketiga kalinya.

    Keputusan ini diambil buntut lambatnya permintaan global dan melonjaknya produksi minyak di luar kelompok OPEC.

    Dalam situasi ini, OPEC merasa perlu untuk mempertahankan kestabilan harga dengan cara menunda rencana peningkatan produksi.

    Adapun daftar 13 negara anggota OPEC yangs epakat menunda produksi diantaranya  termasuk Aljazair, Angola, Arab Saudi, Gabon, Guinea Khatulistiwa, Iran, Irak, Kongo, Kuwait, Libya, Nigeria, Uni Emirat Arab, dan Venezuela, secara kolektif mengambil keputusan untuk menjaga produksi tetap rendah demi stabilitas pasar.

    Apa Dampak dari Penurunan Harga Minyak?

    Menurut Mukesh Sahdev, kepala pasar komoditas minyak global di Rystad Energy, meskipun ada sinyal positif yang dapat mencegah penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek, faktor surplus yang ada dalam pasar memicu lemahnya permintaan, yang pada akhirnya menyebabkan harga minyak melemah.

    Penurunan harga ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk situasi geopolitik yang mempengaruhi pasar energi, terutama di Timur Tengah dan Rusia.

    Terlebih harga minyak mentah telah terkurung dalam kisaran yang ketat sejak pertengahan Oktober, yang mencerminkan ketidakpastian dalam permintaan global.

    Dengan OPEC menunda peningkatan produksi dan kondisi pasar yang masih bergejolak, harga minyak kemungkinan akan terus dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal.

    Oleh karenanya Investor dan pelaku pasar perlu memantau perkembangan ini secara seksama untuk memahami tren harga yang mungkin terjadi di masa mendatang lantaran tantangan dalam permintaan global akan terus menjadi pengaruh utama bagi pergerakan harga minyak.

     

  • Calo Perempuan Jadi Tersangka TPPO di Sumbawa, Korban Tak Digaji Selama 3 Bulan di Maroko
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2024

    Calo Perempuan Jadi Tersangka TPPO di Sumbawa, Korban Tak Digaji Selama 3 Bulan di Maroko Regional 6 Desember 2024

    Calo Perempuan Jadi Tersangka TPPO di Sumbawa, Korban Tak Digaji Selama 3 Bulan di Maroko
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Seorang perempuan berinisial ID telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
    Penetapan tersangka ini dikonfirmasi oleh PS KBO Reskrim Polres Sumbawa, Aiptu Arifin Setioko, Jumat (6/12/2024).
    “Benar, sudah ditetapkan tersangka ID atas kasus TPPO,” kata Arifin.
    Ia menjelaskan bahwa korban pernah menjadi
    pekerja migran
    Indonesia (PMI) di Arab Saudi.
    Setelah pulang ke Tanah Air, korban berusaha mencari peruntungan kembali sebagai PMI.
    Pada Maret 2024, korban menghubungi tetangganya untuk mencari sponsor.
    Tetangga korban kemudian mengenalkan korban kepada ID, yang berperan sebagai sponsor.
    ID bertanggung jawab mengurus semua dokumen keberangkatan korban.
    “Pengurusan dokumen dilakukan di wilayah Bogor,” ungkap Arifin.
    Setelah dokumen selesai, ID menyerahkannya kepada seorang agen berinisial SR.
    Sebelum diberangkatkan, korban menerima fee sebesar Rp 2 juta.
    Proses pemberangkatan dilakukan melalui jalur darat dari Sumbawa hingga Jakarta.
    Sesampainya di Jakarta, korban dijemput oleh seseorang berinisial HS yang membantu mengurus dokumen kelengkapan lainnya.
    Korban akhirnya diberangkatkan ke Maroko pada April 2024.
    Namun, selama bekerja di Maroko, korban tidak menerima gaji selama tiga bulan.
    “Korban tidak betah bekerja pada majikannya karena kesulitan air,” kata Arifin.
    Akibatnya, korban memutuskan untuk kabur dari majikannya dan mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat, Maroko.
    Di KBRI, korban menceritakan pengalamannya dan selama empat bulan ditampung sambil menunggu proses pemulangannya.
    “Awalnya, anak korban melapor ke Polres Sumbawa terkait persoalan ini. Anak korban melaporkan ID karena proses perekrutan tidak sesuai prosedur,” ujar Arifin.
    Dokumen korban masih berada di majikannya, namun KBRI mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk memulangkan korban.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, ID diduga memberangkatkan korban secara tidak prosedural, tanpa melalui Dinas Tenaga Kerja, sehingga korban tidak mendapatkan asuransi selama bekerja.
    Polres Sumbawa juga telah melakukan pemeriksaan terhadap SR, yang beralasan hanya membantu mencarikan pekerjaan.
    “Saat ini, sudah dilakukan penahanan terhadap ID sambil kami telusuri posisi SR yang berada di wilayah Depok,” sebut Arifin.
    Ia menambahkan bahwa pengungkapan kasus TPPO ini merupakan bagian dari upaya Polres Sumbawa mendukung Program 100 Hari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia.
    “Kami berharap masyarakat terus berperan aktif memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka,” tutupnya.
    Polres Sumbawa berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam memberantas praktik TPPO.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Pria ini Dihargai Rp 158 Miliar oleh Amerika Serikat, Simak Sepak Terjang Karirnya

    Kepala Pria ini Dihargai Rp 158 Miliar oleh Amerika Serikat, Simak Sepak Terjang Karirnya

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok ini menjadi orang yang paling dicari oleh Amerika Serikat.

    Bahkan sosoknya kini sampai dijadikan sayembara.

    Siapa yang bisa menangkap sosok tersebut akan mendapatkan hadiah miliaran Rupiah.

    Diketahui, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) kini menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, melalui serangan mendadak yang dipimpin oleh Abu Mohammed al-Jawlani (Abu Mohammed al-Golani).

     

    Al-Jawlani adalah sosok yang pernah membelot dari al-Qaeda dan ISIS.

    Dia juga dikenal sebagai pemimpin kelompok penentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

    Abu Mohammed al-Jawlani, yang dituduh sebagai pelanggar hak asasi manusia, memimpin HTS, yang merupakan jaringan al-Qaeda dan telah dilabeli sebagai organisasi teroris oleh banyak negara.

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah sebesar $10 juta (sekitar Rp158 miliar) bagi siapa saja yang dapat menangkapnya.

    Dikutip dari BBC, identitas asli al-Jawlani menjadi perdebatan.

    Dalam wawancara dengan PBS, ia mengaku bernama asli Ahmed al-Sharaa, lahir di Riyadh, Arab Saudi, dan dibesarkan di Damaskus, Suriah.

    Namun, laporan lain menyebutkan bahwa ia mungkin lahir di Deir ez-Zor, Suriah Timur, dengan rentang tahun kelahiran yang berbeda-beda, antara 1975 hingga 1981.

    Karier Militer dan Kepemimpinan HTS

    Al-Jawlani bergabung dengan al-Qaeda di Irak setelah invasi militer koalisi yang dipimpin AS pada 2003.

    Ia ditangkap oleh pasukan AS pada 2010 dan dipenjara di Camp Bucca, di mana ia bertemu dengan berbagai kombatan militan.

    Setelah dibebaskan, ia menjadi komandan kelompok bersenjata Nusra, yang terafiliasi dengan ISIS, sebelum memutuskan hubungan dengan ISIS pada 2013 dan beralih ke al-Qaeda.

    Pada 2017, al-Jawlani menggabungkan berbagai kelompok milisi di Suriahuntuk membentuk Hayat Tahrir al-Sham dan menjabat sebagai pemimpin.

    Di bawah kepemimpinannya, HTS menjadi kelompok dominan di wilayah Idlib dan sekitarnya, yang kini dihuni sekitar empat juta jiwa akibat arus pengungsi.

    Sebelum masa peperangan, sekitar 2,7 juta warga tinggal di wilayah itu.

    Sejumlah pihak memperkirakan penduduk di daerah tersebut bertambah menjadi sekitar empat juta jiwa lantaran arus masuk pengungsi.

    Kelompok al-Jawlani menguasai “Pemerintahan Keselamatan” yang bertindak layaknya otoritas lokal di Provinsi Idlib dengan memberikan layanan kesehatan, pendidikan, serta keamanan.

    Pada 2021, al-Jawlani berkata media PBS bahwa pihaknya tidak mengikuti strategi jihad global ala al-Qaeda, melainkan fokus pada upaya menjungkalkan Presiden al-Assad.

    AS dan negara-negara Barat pun memiliki tujuan yang sama dengan dirinya.

    “Wilayah ini tidak merepresentasikan ancaman keamanan kepada Eropa dan Amerika,” katanya.

    HTS diketahui menegakkan hukum Islam di wilayah kendalinya, tetapi dengan cara yang lebih longgar dibanding kelompok-kelompok jihad lainnya.

    Kelompok tersebut juga secara terbuka menjalin hubungan dengan komunitas Kristen dan kelompok non-Muslim lain.

    Hal ini membuat HTS sempat dikritik kelompok jihad lain karena dianggap terlalu moderat.

    Sementara itu, organisasi HAM menuduh HTS melakukan penindasan terhadap aksi protes dan telah melakukan pelanggaran HAM.

    Namun al-Jawlani membantah tuduhan ini.

    HTS dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh sejumlah negara Eropa, Timur Tengah, serta Dewan Keamanan PBB.

     

  • Nikahkan Putrinya dengan Zumi Zola di Masjid Nabawi, Zulkifli Hasan: Semoga Berkah Bahtera Rumah Tangganya

    Nikahkan Putrinya dengan Zumi Zola di Masjid Nabawi, Zulkifli Hasan: Semoga Berkah Bahtera Rumah Tangganya

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku bahagia bisa menikahkan putri pertamanya, Putri Zulkifli Hasan dengan Zumi Zola di depan Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, pada Kamis (5/12/2024).

    “Madinah 5 Desember 2024 telah berlangsung akad pernikahan putri saya  @putri_zulhas dengan ananda @zumizolazulkiflinurdin,” tulis Zulkifli Hasan dalam unggahan di media sosialnya dikutip Beritasatu.com, Jumat (6/12/2024).

    Dalam kesempatan itu, mantan Menteri Perdagangan di era Presiden Joko Widodo itu meminta doa restu bagi pernikahan Putri Zulkifli Hasan itu dengan Zumi Zola.

    “Mohon doa restu untuk Putri Zulkifli Hasan dan Zumi Zola agar segala kebaikan dan keberkahan senantiasa meliputi bahtera rumah tangga mereka. Putri, we love you,” tegas Zulkifli.

    Sejumlah rekan, sahabat, dan warganet mendoakan pernikahan Putri Zulkifli Hasan dengan Zumi Zola. Mereka berharap keduanya bisa bahagia selamanya.

    “Turut berbahagia untuk Mbak Putri dan Mas Zumi. Semoga pernikahannya menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya dan sakinah, mawaddah dan warrahmah,” tutur warganet.

    Zumi Zola menikahi Putri Zulkifli Hasan dengan mas kawin perhiasan emas seberat 13 gram. Dalam pernikahan itu, Zulkifli Hasan langsung menjadi wali nikah pernikahan. Adapun  pernikahan tersebut dipimpin ustaz Adi Hidayat. 

  • Tangis Maryam TKW yang Divonis Hukuman Mati di Arab Saudi, Kini Bisa Pulang ke Madura usai 30 Tahun

    Tangis Maryam TKW yang Divonis Hukuman Mati di Arab Saudi, Kini Bisa Pulang ke Madura usai 30 Tahun

    TRIBUNJATIM.COM – Maryam menangis bisa pulang kampung setelah 30 tahun di Arab Saudi.

    Ia berhasil lolos dari hukuman mati yang berada di hadapannya.

    Kisahnya menjadi sorotan.

    Sebab, ia sempat dijatuhi hukuman mati karena didakwa membunuh majikannya.

    Maryam bisa bebas setelah ada yang membayar denda yang dibebankan kepadanya.

    Maryam (54), warga Dusun Jaddih Laok, Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan selamat dari jerat hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan Arab Saudi. 

    Kini, Maryam telah kembali ke Tanah Air sejak awal Desember 2024 setelah 30 tahun meninggalkan keluarganya sebagai pekerja migran di Arab Saudi.

    Maryam berangkat ke Arab Saudi tahun 1994 saat ia masih berusia 24 tahun.

    Maryam yang menikah di usia 15 tahun meninggalkan sang suami dan ketujuh anaknya.

    Kini anak pertama Maryam, Hartatik sudah berusia 41 tahun.

    Sementara anak bungsunya atau yang ketujuh, Turmudzi berusia 35 tahun.

    Selama bekerja di Arab Saudi, Maryam menggunakan nama Hanan Muhammad Mahmud.

    Selama 15 tahun, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga majikannya, Yahya Muhammad Jabar.

    Di tahun 2009, Maryam dijatuhi hukuman mati.

    Perkara itu berawal saat majikannya muncul dalam kondisi marah-marah dan melakukan kekerasan pada dirinnya.

    Maryam yang membela diri kemudian menyiram majikannya dengan air panas.

    “Karena saya dihina, dicaci maki, dan rambut saya dijambak. Saya siram majikan saya dengan air panas mengenai bahu kanan dan sebagian wajahnya,” kata dia, Rabu (4/12/2024).

    Tindakan tersebut dilaporkan oleh adik Yahya, Husen Mohammad Jabar, yang kemudian mengakibatkan Maryam ditangkap dan diadili di Pengadilan Jeddah. “

    Saya tidak salah. Saya tidak membunuh majikan saya. Tapi saya divonis hukuman mati.

    Pengadilan Arab Saudi tidak adil kepada saya,” tegas dia.

    Selama menjalani proses hukum, Maryam mengaku merasa terisolasi dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa.

    Satu-satunya orang yang bisa diajak berkomunikasi adalah penerjemah yang ditunjuk oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

    “Penerjemah dari KJRI itu orang Sumenep. Hanya dia yang bisa komunikasi dengan saya selama saya disidang di pengadilan,” tutur Maryam.

    Selama di penjara, ia mengalami perlakuan yang tidak manusiawi, termasuk makanan yang tidak layak konsumsi.

    “Saya hanya makan roti dan bubur selama di penjara. Kalau ada daging, suruh makan kepada penjaganya karena dagingnya mentah, masih ada darahnya sepertinya tidak dicuci bersih,” kenang dia.

    Melalui KJRI, Maryam berharap bisa dibebaskan dengan membayar denda yang ditetapkan oleh pengadilan.

    Namun, permohonan tersebut tak kunjung dipenuhi.

    “Yang tetap marah ke saya adalah Husen Mohamad Jabar. Kalau keluarga majikan lainnya, termasuk kedua anak majikan yang saya asuh sejak kecil, sudah memaafkan,” ungkap Maryam.

    Maryam akhirnya dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 15 tahun tujuh bulan.

    Hidup puluhan tahun di Saudi membuat ada banyak dialek Arab yang keluar dari mulutnya, meski dia masih lancar berbahasa Indonesia.

    Maryam seharusnya bisa bebas lebih awal pada tahun 2022 jika dia mampu membayar denda sebesar Rp 1,6 miliar.

    Namun karena dia tidak memiliki uang, ia terpaksa menunggu.

    Saat di penjara, ia sempat dua kali dipindahkan dari Penjara Briman ke Penjara Dzahban di Jeddah.

    Maryam mengaku sempat kehilangan harapan untuk kembali ke Tanah Air.

    Lalu pada 30 November 2024, seorang warga Arab Saudi membayar denda tersebut, yang memungkinkan Maryam untuk kembali ke rumah.

    “Saya tidak tahu siapa yang ikhlas membayar denda yang diminta Pemerintah itu. Saya berterima kasih, semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlipat,” ungkap dia lirih.

    Saat kembali ke rumahnya, Maryam tak mengenal dengan jelas satu per satu keluarga dan kerabatnya.

    “Saya sedih, menangis saat diperkenalkan satu persatu anak-anak saya yang saya tinggalkan sejak kecil.”

    “Sekarang sudah besar, bahkan ada yang sudah punya anak. Padahal mereka semua, saya yang melahirkan,” kata Maryam.

    Kepada para tetangganya, Maryam juga sudah lupa kepada mereka.

    Padahal, banyak dari mereka adalah teman bermain dan teman bekerja saat dirinya menjadi kuli tani saat masih muda.

    “Tetangga sekaligus teman saya bernama Sayuna. Dulu ke mana-mana dengan dia saat kerja serabutan.

    Kemarin waktu pertama kali datang saya tidak ingat siapa dia,” imbuhnya.

    Perasaan bahagia dirasakan Jazuli, anak ketiga Maryam.

    Ia mengaku ditinggal ibunya saat masih berusia 12 tahun dan kini ia sudah memiliki 2 anak.

    Kala itu, Jazuli masih duduk di kelas lima SD.

    “Setelah ibu saya dipenjara pada tahun 2009, saya sempat telepon dia dan kondisinya sehat. Saya khawatir dia sudah dihukum mati.”

    “Alhamdulillah, ini keajaiban bagi kelurga kami. Ibu yang kami rindukan bisa pulang,” kata Jazuli sambil menahan air matanya jatuh.

    Suami Maryam, Syafii mengaku bahagia istrinya telah kembali. Syafii mengaku sejak Maryam menjadi TKI, tak sekalipun berkomunikasi karena tidak punya alat telekomunikasi.

    Selain itu, dirinya merasa awam dan hanya tahu kabar istrinya dari anak-anaknya.

    “30 tahun itu waktu yang sangat lama. Saya bersyukur istri bisa kembali lagi ke rumah. Kami berdua sudah sama-sama tua dan akan menikmati sisa umur bersama-sama anak-anak dan cucu-cucu kami,” kata Syafii. (*)

  • Pendaftaran Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Berakhir Hari Ini, Cek 8 Formasinya!

    Pendaftaran Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Berakhir Hari Ini, Cek 8 Formasinya!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat Pusat 1446 H/2025 M. Pendaftaran seleksi dibuka dari 29 November – 6 Desember 2024.

    Pendaftaran seleksi PPIH pusat dilakukan secara online. Calon peserta dapat mengakses link pendaftaran seleksi petugas haji melalui tautan: https://haji.kemenag.go.id/petugas

    “Batas akhir submit dokumen pendaftaran pada 6 Desember 2024, pukul 23.59 WIB,” terang Direktur Bina Haji pada Ditjen PHU Arsad Hidayat dalam keterangannya.

    Adapun seleksi PPIH Pusat dilakukan dalam bentu Computer Asested Test (CAT) dan Wawancara. Tahap ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Desember 2024 di Asrama Haji Pondok Gede. Hasil seleksi rencananya akan diumumkan pada 24 Desember 2024.

    Terdapat delapan formasi layanan yang dibuka, yaitu: Layanan Akomodasi; Layanan Konsumsi; Layanan Transportasi; Layanan Bimbingan Ibadah; Layanan Pelindungan Jemaah; Layanan PKPPJH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji); Layanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas; dan Layanan MCH (Media Center Haji). (Pram/fajar)

  • Lonjakan PMI Non Prosedural Picu Kekhawatiran, Banyak Terjebak Jadi Scammer Online

    Lonjakan PMI Non Prosedural Picu Kekhawatiran, Banyak Terjebak Jadi Scammer Online

    JABAR EKSPRES – Jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat ke luar negeri melalui jalur non prosedural terus menjadi perhatian serius. Salah satu dampak mencoloknya adalah tren peningkatan PMI yang dipekerjakan sebagai scammer online di luar negeri.

    Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya pada Disnaker Jawa Barat, Halijah, mengungkapkan bahwa fenomena ini sangat memprihatinkan.

    “Itulah yang sangat kami sayangkan, karena kalau mereka mempunyai skill dan pendidikannya tinggi, harus lebih berhati-hati, terutama terhadap ajakan bekerja melalui media sosial,” ujarnya pada awak media, Jumat (6/12/24).

    BACA JUGA: UMP Naik 6,5 Persen, Menperin Siapkan Solusi Ini untuk Industri

    Halijah menjelaskan, pemerintah telah membentuk satuan tugas (Satgas) yang melibatkan Imigrasi, Kepolisian, Dinas Kesehatan, Disnaker, dan BP3MI untuk menangani kasus-kasus PMI non prosedural.

    Salah satu upaya Satgas adalah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat agar calon PMI memilih jalur prosedural saat bekerja ke luar negeri.

    “Jadi, boleh bekerja di luar negeri tetapi menempuh jalur prosedural. Yang sangat kami sayangkan yang menempuh jalur non prosedur itu ke Arab Saudi dengan bekal pendidikan rendah,” sambung Halijah.

    BACA JUGA: Ingin Lahirkan Bibit-Bibit Atlet Indonesia, Menpora Minta Guru Olahraga Terus Perbaharui Materi

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk mendaftar melalui pemerintah setempat jika ingin bekerja di luar negeri.

    Sementara itu, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kasus BP3MI Jawa Barat, Neng Wefi, mencatat pada 2023 terdapat 1.103 PMI yang mereka tangani, di mana 80 persen di antaranya berangkat secara non prosedural.

    Wefi menyebutkan bahwa keberangkatan ilegal ini kerap membawa dampak buruk, termasuk menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

    BACA JUGA: Tanggapi Kekhawatiran Publik, PPN 12 Persen akan Dikaji Ulang

    “Hingga saat ini, di Myanmar yang mengadu pada kami ada 14 orang, 10 sudah pulang. Tapi itu yang mengadukan pada kami, tetapi berdasarkan keterangan dari KBRI dan Kemlu ada 3.000 warga Indonesia yang ada di Myanmar,” ungkapnya.

    Data dari World Bank mencatat bahwa sembilan juta PMI tersebar di berbagai negara penempatan, sementara data BP3MI menunjukkan hanya 4,5 juta yang tercatat resmi.

  • Top 5 News: Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang hingga Presiden Korea Selatan Hadapi Pemakzulan

    Top 5 News: Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang hingga Presiden Korea Selatan Hadapi Pemakzulan

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan para pengusaha Jepang membahas investasi hingga kerja sama pendidikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, menjadi salah satu berita terpopuler atau top news di Beritasatu.com sepanjang, Kamis (5/12/2024).

    Sikap parlemen Korea Selatan yang mengajukan pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol setelah memberlakukan darurat militer, dan pernikahan Zumi Zola dengan putri Zulkifli Hasan juga masuk dalam jajaran berita paling menarik perhatian pembaca.

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com, Kamis (5/12/2024):

    Prabowo Bertemu Pengusaha Jepang Bahas Investasi hingga Kerja Sama Pendidikan

    Berita terpopuler pertama mengenai Presiden Prabowo Subianto yang bertemu dengan pengusaha Jepang. Para pengusaha negeri sakura yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (Japinda) membahas investasi hingga kerja sama pendidikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Dalam pertemuan itu, Prabowo mengapresiasi perusahaan-perusahaan besar Jepang yang sudah berinvestasi cukup lama di Indonesia.

    “Banyak sekali yang dibicarakan, ada health care, kesehatan, pendidikan, kerja sama pengiriman mahasiswa kita ke Jepang. Bapak Presiden Prabowo juga mengundang agar dibuka sekolah-sekolah di Jepang, sekolah-sekolah, universitas Jepang di Indonesia. Jadi pembicaraan dari health care, edukasi, dan ESG, jadi tidak hanya dari sektor ekonomi atau bisnis saja,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani seusai mendampingi Prabowo bertemu Japinda.

    Zumi Zola Menikahi Putri Zulhas di Madinah

    Selebritas sekaligus politikus Zumi Zola menikahi Futri Zulya Savitri, putri Zulkifli Hasan (Zulhas) di depan Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Pernikahan itu diketahui lewat postingan di Instagram Zumi Zola, Kamis (5/12/2024). 

    Menko Pangan juga Ketua Umum PAN Zulhas menikahkan langsung putrinya dengan Zumi Zola. Pernikahan ini turut disaksikan oleh pendakwah kondang ustaz Adi Hidayat.

    Farhat Abbas Tak Berkutik di Hadapan Mensos Gus Ipul

    Sikap Farhat Abbas ketika bertemu dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjadi berita terpopuler berikutnya. Berita Farhat Abbas bertemu dengan menteri sosial menarik perhatian publik karena sikapnya yang tidak seperti biasanya saat membela kliennya, Agus Salim. Kali ini Farhat mengaku tidak bisa berkutik.

    “Menteri sosial ini (Saifullah Yusuf) adalah orang yang berjiwa besar. Bahkan, tadi siang pada saat bertemu, harus saya akui saya tidak bisa apa-apa. Saya tidak bisa berkutik,” kata Farhat Abbas di depan Gus Ipul.

    Farhat Abbas sempat dinasihati oleh Gus Ipul agar tidak mengedepankan emosi dalam menyelesaikan kasus donasi Agus Salim, korban penyiraman air keras.

    Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1,522 Juta Per Gram

    Harga emas Antam naik sebesar Rp 9.000 per gram, Kamis (5/12/2024). Menurut laporan laman Logam Mulia Antam, harga emas Antam mencapai Rp 1,522 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,513 juta untuk pengambilan di Butik Emas LM Gedung Antam.

    Sementara itu, harga buyback emas Antam berada pada level Rp 1,368 juta per gram atau turun Rp 7.000 per gram.

  • PBB Desak IDF Angkat Kaki dari Dataran Tinggi Golan, Sebut Tindakan Israel Ilegal – Halaman all

    PBB Desak IDF Angkat Kaki dari Dataran Tinggi Golan, Sebut Tindakan Israel Ilegal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Majelis Umum PBB secara resmi menuntut PM Israel Benjamin Netanyahu menarik pasukan pertahanan IDF dari Dataran Tinggi Golan, Suriah.

    Desakan itu dilayangkan lewat resolusi atau naskah formal yang diadopsi oleh PBB, pada Kamis (5/12/2024).

    Isi resolusi tersebut menegaskan kembali perlunya Israel untuk mematuhi hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.

    Serta menekankan bahwa keputusannya untuk memaksakan hukum dan yurisdiksinya di Dataran Tinggi Golan adalah “batal demi hukum dan tidak memiliki keabsahan apa pun.”

    Lebih lanjut, pasukan Israel juga dituntut untuk menarik diri dari seluruh Golan, Suriah hingga ke garis batas 4 Juni 1967.

    Resolusi itu juga menekankan legalitas pembangunan pemukiman serta kegiatan lain di wilayah tersebut.

    “Pendudukan berkelanjutan atas Golan Suriah dan aneksasi de facto merupakan batu sandungan dalam upaya mencapai perdamaian yang adil, komprehensif, dan abadi di wilayah tersebut,” jelas resolusi tersebut, dikutip dari Anadolu Agency.

    PBB tak sendiri untuk menekan resolusi tersebut sekelompok negara turut mendukung upaya ini diantaranya ada Bolivia, Kuba, Korea Utara, Mesir, Irak, Yordania, Lebanon.

    Disusul Oman, Qatar, Arab Saudi, Afrika Selatan, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Yaman.

    Dataran Tinggi Golan sejak dulu menjadi medan tempur antara Israel dan Hizbullah. 

    Penara berbatu yang menjulang hingga ketinggian 2.800 meter di barat daya Suriah itu telah lama diperebutkan lantaran letaknya yang strategis.

    Golan sendiri membelah Israel, Lebanon, Suriah dan Yordania, antara Danau Galilea di barat, Sungai Yarmouk di selatan, Wadi Raqqad di timur dan Gunung Hermon di utara.

    Meski dipenuhi berbatu, Golan menyisakan lahan pertanian yang luas yang kini digunakan untuk perkebunan anggur atau lahan rumput untuk sapi dan domba.

    Elevasi ini yang membuat Golan bernilai strategis bagi militer Israel, terutama untuk mencegah serangan dari Suriah dan Lebanon.

    Karena dengan menduduki Golan, militer Israel memaksa Suriah tidak berkutik karena punya alat perang yang hanya berjarak 60 kilometer dari ibu kota Damaskus. 

    Selain itu, dengan menduduki Golan Israel dapat mengamankan sumber air minum bagi populasinya.

    Alasan ini yang membuat Israel mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.
     
    Suriah mengatakan wilayah tersebut selalu menjadi miliknya dan telah berjanji untuk merebut kembali wilayah tersebut, sementara Israel mengatakan bahwa ketinggian tersebut sangat penting untuk pertahanannya dan akan tetap berada di tangannya selamanya.

    Pasca perebutan itu, sekitar 20.000 pemukim Yahudi dilaporkan tinggal secara ilegal di Dataran Tinggi Golan.

    Permukiman tersebut dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantahnya.
     
     (Tribunnews.com / Namira Yunia)