Negara: Arab Saudi

  • Tragedi Magdeburg: Arab Saudi Sudah Beri Peringatan, Jerman Malah Mengabaikan – Halaman all

    Tragedi Magdeburg: Arab Saudi Sudah Beri Peringatan, Jerman Malah Mengabaikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan brutal di Pasar Natal Kota Magdeburg, Jerman, , yang menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya, telah menarik perhatian internasional.

    Sorotan pun tertuju pada identitas pelaku dan peringatan yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.

    Pada hari Jumat (21/12/2024), serangan yang melibatkan penyerangan dengan kendaraan di pasar Natal menyebabkan kematian seorang anak berusia sembilan tahun dan empat orang dewasa.

    Tersangka, seorang psikiater berusia 50 tahun asal Arab Saudi yang diidentifikasi sebagai Taleb A, sudah menetap di Jerman selama hampir dua dekade.

    Dia ditangkap di lokasi kejadian beberapa saat setelah melakukan serangan tersebut.

    Menurut pejabat kepolisian kota Magdeburg, Taleb A mengemudikan kendaraannya secara perlahan ke arah kerumunan, sebelum akhirnya menambah kecepatan.

    Korban luka mencapai 41 orang, di mana sebagian di antaranya menderita luka serius atau dalam kondisi kritis.

    Pemerintah Arab Saudi mengeklaim bahwa mereka telah memberikan peringatan kepada Jerman tentang potensi aksi kriminal dari Taleb A.

    Sumber dari pemerintah Arab Saudi yang berbicara kepada Reuters mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memonitor Taleb A selama dua tahun terakhir.

    Pengawasan ini dilakukan karena pelaku diketahui memposting pandangan ekstremis di akun media sosialnya yang dianggap mengancam perdamaian dan keamanan.

    Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa Arab Saudi telah mengirimkan informasi terkait Taleb A pada tahun 2023 dan 2024.

    Meskipun informasi ini diteruskan ke otoritas keamanan Jerman, penilaian risiko yang dilakukan oleh penyelidik kriminal Jerman menyimpulkan bahwa Taleb A tidak menimbulkan bahaya khusus.

    Mengapa Jerman Mengabaikan Peringatan Arab Saudi?

    Dugaan pengabaian informasi dari Arab Saudi menjadi sorotan, dan banyak pihak mempertanyakan alasan di balik keputusan Jerman.

    Badan intelijen domestik dan luar negeri Jerman enggan memberikan komentar terkait isu ini ketika dihubungi oleh Reuters.

    Mereka tidak memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung.

    Pernyataan dari sumber di surat kabar Jerman, Welt, menunjukkan bahwa informasi dari Arab Saudi seharusnya dapat diambil lebih serius.

    Hal ini terjadi mengingat bahwa Taleb A sudah dicap sebagai sosok yang berpotensi melakukan tindakan membahayakan.

    Dengan adanya serangan yang mematikan ini, pemerintah Jerman diharapkan untuk lebih memperhatikan informasi dari pihak luar, terutama terkait dengan potensi ancaman keamanan.

    Penyelidikan terhadap peristiwa ini masih berlangsung, dan masyarakat internasional menantikan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    Dalam situasi yang tragis ini, diharapkan agar semua pihak dapat mengambil hikmah dan meningkatkan kerjasama internasional dalam memerangi terorisme dan menjaga keamanan publik.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tragedi Pasar Natal di Magdeburg: Masalah Imigrasi jadi Motivasi di Balik Serangan – Halaman all

    Tragedi Pasar Natal di Magdeburg: Masalah Imigrasi jadi Motivasi di Balik Serangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 21 Desember 2024, pasar Natal di Magdeburg, Jerman, mengalami tragedi yang mengerikan saat seorang pria melakukan serangan tabrak lari yang menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya.

    Korban tewas termasuk seorang anak berusia sembilan tahun.

    Pihak kepolisian setempat terus menyelidiki pelaku yang diidentifikasi sebagai seorang dokter psikiater asal Arab Saudi.

    Pelaku, yang berusia 50 tahun dan telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade, ditangkap di lokasi kejadian hanya beberapa saat setelah melakukan aksi brutal tersebut.

    Menurut pejabat kepolisian, pelaku awalnya mengemudikan kendaraannya dengan perlahan menuju titik keluar darurat pasar Natal sebelum mempercepat laju mobilnya dan menabrak kerumunan yang sedang merayakan musim Natal.

    Pejabat kota Magdeburg, Ronni Krug, menjelaskan betapa tragisnya insiden ini, menyatakan, “Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi saya mengaitkan pasar Natal dengan anggur panas dan bratwurst, dan kemarin orang-orang meninggal di area ini. Lainnya sedang berjuang untuk hidup mereka.” 

    Apa yang Mendorong Pelaku untuk Bertindak?

    Jaksa Penuntut Magdeburg, Horst Nopens, mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi tindakan pelaku adalah isu imigrasi yang sedang hangat diperbincangkan di Jerman.

    Dikutip dari Reuters, Nopens menduga bahwa pelaku merasa frustrasi dengan cara pemerintah Jerman menangani imigrasi, khususnya terkait pengelolaan pengungsi asal Arab Saudi.

    Lebih lanjut, Nopens menegaskan bahwa pelaku dikenal vokal dalam menyuarakan pandangannya yang menentang kebijakan imigrasi pemerintah.

    Dalam postingan di akun X miliknya, ia sering menunjukkan dukungannya terhadap partai-partai anti-Islam dan sayap kanan, termasuk Alternative for Germany (AfD).

    Menurut Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, sifat Islamofobia pelaku sangat jelas terlihat, meskipun ia enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai motif serangan tersebut.

    Serangan ini memperburuk perdebatan di Jerman mengenai isu keamanan dan imigrasi, terutama menjelang pemilu nasional yang akan dilaksanakan pada bulan Februari.

    Beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa partai sayap kanan kemungkinan akan mendapatkan dukungan yang kuat.

    Friedrich Merz, pemimpin partai oposisi Christian Democrats, mengingatkan agar publik tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan mengenai pola serangan ini, menekankan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan pola serangan ekstremis sayap kanan yang telah dikenal sebelumnya.

    Serangan di pasar Natal Magdeburg ini telah memicu diskusi yang lebih luas mengenai isu imigrasi dan keamanan di Jerman.

    Dengan tersangka yang memiliki pandangan politik yang kuat terhadap isu-isu tersebut, kejahatan ini bukan hanya tragedi individu, tetapi juga mencerminkan ketegangan sosial yang lebih besar.

    Seiring pihak berwenang terus menyelidiki motif di balik serangan tersebut, masyarakat Jerman dihadapkan pada tantangan untuk memahami dan menangani isu-isu sensitif yang menjadi latar belakang tindakan brutal ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Saudi Pernah Peringatkan Jerman soal Penabrak Pasar Natal, tapi Diabaikan

    Saudi Pernah Peringatkan Jerman soal Penabrak Pasar Natal, tapi Diabaikan

    Berlin

    Pengemudi mobil yang menabrakkan mobil ke pasar Natal di Magdeburg, Jerman, ternyata buronan Arab Saudi. Pemerintah Saudi pernah meminta agar buron bernama Taleb al-Abdulmohsen (50) itu dipulangkan, namun Jerman menolak.

    Dilansir CNN, Minggu (22/12/2024), peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Abdulmohsen disebut berprofesi sebagai dokter dan telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade.

    Otoritas Saudi telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang Abdulmohsen pada beberapa kesempatan. Dua sumber yang mengetahui komunikasi tersebut mengatakan kepada CNN Peringatan pertama datang pada tahun 2007 dan terkait dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari berbagai jenis.

    Arab Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008. Namun, otoritas Jerman saat itu menolak dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pria itu jika dia kembali.

    Saudi disebut memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai ‘Catatan Verbal’ dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara Jerman, namun Jerman mengabaikan semua peringatan.

    Pihak berwenang Saudi menduga tersangka telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat tersangka telah menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam yang radikal.

    Abbdulmohsen punya riwayat membuat pernyataan anti-Islam dan mengatakan bahwa dia telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi. Kepala kantor Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.

    Nopens menyatakan tersangka dapat menghadapi lima tuduhan pembunuhan dan 205 tuduhan percobaan pembunuhan. Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki tempat tinggal tetap di negara tersebut. Zieschang mengatakan pria tersebut bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

    (haf/imk)

  • 200 Orang Terluka Usai Dokter Saudi Tabrak Kerumunan di Jerman

    200 Orang Terluka Usai Dokter Saudi Tabrak Kerumunan di Jerman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 200 orang terluka usai mobil yang dikendarai warga asal Arab Saudi, Taleb A, menabrak kerumunan di pasar Natal, Magdeburg, Jerman, Jumat (20/12).

    Pihak berwenang Jerman juga menyatakan empat orang dan satu balita tewas imbas insiden tersebut.

    Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menyebut pelaku sebagai “seorang Islamofobia.” Namun, dia tak memberi rincian lebih lanjut soal sebutan itu

    Faeser hanya mengatakan saat ini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.

    Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji pelaku akan menerima hukuman yang sesuai.

    “Penyidik akan berusaha memahami motif penyerang agar bisa menanggapi dengan kekuatan hukum penuh,” kata Sholz pada Sabtu, dikutip CNN.

    Dia juga menyampaikan bela sungkawa ke keluarga korban yang ditinggalkan dan menyerukan persatuan.

    Taleb A menabrak kerumunan di pasar Natal pada Jumat malam. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak mobil hitam melaju ke kerumunan.

    Puluhan orang terlihat berlarian, sementara yang lain masuk ke kios-kios. Mayat dan puing tampak berserakan di jalan sempit saat mobil itu keluar dari keramaian.

    Pelaku dilaporkan menggunakan mobil sewaan untuk melancarkan aksinya.

    Taleb bekerja sebagai dokter di Bernburg, kota kecil di selatan Magdeburg. Ia tinggal di Jerman sejak 2006.

    (isa/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada malam Jumat (20/12/2024) dunia dikejutkan oleh insiden tragis ketika sebuah mobil menabrak kerumunan pengunjung di pasar Natal di Magdeburg, Jerman.

    Lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka.

    Sopir mobil tersebut, Taleb Abdulmohsen, seorang pria asal Arab Saudi, segera ditangkap oleh pihak berwenang.

    Meskipun insiden ini mengingatkan masyarakat pada serangan serupa di Berlin pada 2016, profil Abdulmohsen dan latar belakangnya ternyata lebih kompleks dan mengejutkan.

    Latar Belakang dan Karir

    Taleb Abdulmohsen yang berusia 50 tahun adalah seorang dokter spesialis psikiatri dan psikoterapi.

    Ia telah tinggal di Jerman sejak 2006 setelah memperoleh status pengungsi, melarikan diri dari Arab Saudi.

    Abdulmohsen berasal dari keluarga Syiah di Hofuf, sebuah desa di provinsi al-Ahsa, di mana mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah.

    Mengapa Ia Menjadi Ateis?

    Abdulmohsen dikenal sebagai aktivis yang vokal dalam mengkritik Islam.

    Ia menyatakan dirinya sebagai seorang ateis, mengeklaim telah meninggalkan agama Islam setelah mengalami penganiayaan.

    Melalui berbagai platform media sosial, ia menggambarkan dirinya sebagai korban penindasan karena status murtad dan mengecam apa yang dianggapnya sebagai Islamisasi di Eropa, khususnya di Jerman.

    Apa Motivasi di Balik Serangan di Pasar Natal?
    Insiden Tragis di Magdeburg

    Pada malam serangan, Abdulmohsen mengemudikan mobil sewaan dan menabrak kerumunan orang yang merayakan Natal di pasar.

    Tujuannya adalah untuk melukai lebih dari 80 orang, namun akhirnya, serangan tersebut merenggut nyawa lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

    Pihak berwenang Jerman segera menangkap Abdulmohsen dan menyatakan bahwa ia bertindak sendirian.

    Apakah Ada Hubungan dengan Ekstremisme?

    Polisi Jerman menegaskan bahwa Abdulmohsen tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris atau jihadis.

    Meskipun motif di balik serangannya masih belum sepenuhnya jelas, ada kecurigaan bahwa tindakan tersebut mungkin berkaitan dengan pandangan ekstremisnya terhadap Islam dan Islamisasi di Eropa.

    Bagaimana Reaksi Pemerintah Jerman terhadap Serangan Ini?

    Reaksi terhadap serangan ini datang dari berbagai pihak di pemerintah Jerman.

    Perdana Menteri negara bagian Sachsen-Anhalt, Reiner Haseloff, menegaskan bahwa Abdulmohsen bertindak sendirian.

    Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, melalui akun media sosialnya, menyatakan keprihatinannya dan menyebut insiden ini sebagai ancaman yang sangat mengkhawatirkan.

    Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, juga mengungkapkan rasa terkejutnya atas kejadian yang menggangu suasana menjelang perayaan Natal.

    Mengapa Insiden Ini Mengingatkan pada Serangan di Berlin 2016?

    Serangan di Magdeburg mengingatkan banyak orang pada peristiwa yang terjadi di Berlin pada tahun 2016, di mana seorang teroris menggunakan truk untuk menabrak kerumunan di pasar Natal, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 70 orang.

    Meskipun motif serangan di Magdeburg berbeda, peristiwa ini tetap menjadi pengingat akan potensi ancaman terhadap keramaian publik dan perayaan yang biasanya berlangsung dengan damai.

    Dengan memahami profil dan latar belakang Taleb Abdulmohsen, kita dapat melihat betapa kompleksnya situasi yang dihadapi oleh individu yang berseberangan dengan norma sosial dan agama di masyarakat.

    Insiden di Magdeburg menyoroti pentingnya dialog dan pemahaman antarbudaya untuk mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Harry Kane Tanggapi Tragedi Magdeburg yang Batalkan Acara Natal Bayern Munchen

    Harry Kane Tanggapi Tragedi Magdeburg yang Batalkan Acara Natal Bayern Munchen

    JAKARTA – Tragedi Magdeburg pecah satu jam sebelum laga Bayern Munchen vs RB Leipzieg di Allianz Arena pada Sabtu, 21 Desember 2024, dini hari WIB.

    Sebuah penyerangan mematikan ke pasar Natal Magdeburg, Jerman, menewaskan lima orang dan membuat sekitar 200-an korban luka-luka.

    Striker Bayern Munchen, Harry Kane, pun ikut menyoroti tragedi itu yang memberikan perspektif baru.

    Pemain asal Inggris tersebut membagikan penghormatan yang menyayat hati dalam sebuah unggahan di X.

    “Mendengar berita tragedi di Magdeburg membuat segalanya menjadi lebih jelas. Pada malam-malam seperti ini, sepak bola bukanlah hal yang paling penting.”

    “Pikiran dan belasungkawa saya bersama semua yang terkena dampak tragedi mengerikan ini,” tulis Kane.

    Menurut laporan Reuters, penyerangan tersebut dilakukan seorang dokter asal Arab Saudi berusia 50 tahun yang sudah tinggal lama di Jerman.

    Dia menabrak orang-orang di pasar Natal Magdeburg dengan mobilnya. Pelaku pun sudah diamankan kepolisian setempat dan tengah diselidiki terkait motif penyerangan tersebut.

    Sementara itu, Harry Kane tinggal bersama keluarganya di atas Sungai Isar, dekat Munchen. Daerah itu dijuluki Beverly Hills Bavaria.

    Tragedi itu pun membuat rencana upacara Natal setelah laga Bayer Munchen vs Leipzig di Allianz Arena batal digelar. Klub menggantinya dengan mengheninkan cipta.

    Laga pekan ke-15 Bundesliga 2024/2025 itu berakhir dengan kemenangan FC Hollywood dengan skor telak 5-1.

    Pelatih kedua tim, Vincent Kompany dan Marco Rose, enggan mengomentari pertandingan selepas laga dan memilih berbelasungkawa atas tragedi tersebut.

  • Duka Kanselir Jerman untuk Korban Tabrak Mobil di Pasar Natal

    Duka Kanselir Jerman untuk Korban Tabrak Mobil di Pasar Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kanselir Jerman Olaf Scholz meletakkan bunga di pintu gereja setelah mengunjungi lokasi penabrakan mobil di Magdeburg, Jerman pada Sabtu (21/12) yang menewaskan sedikitnya lima orang.

    Insiden yang melibatkan tabrakan mobil di pasar Natal ini juga mengakibatkan 200 orang terluka.

    Pelaku diduga merupakan dokter berusia 50 tahun dari Arab Saudi yang tinggal di Jerman selama hapir dua dekade.

  • Penabrak Pasar Natal Jerman Ternyata Buronan Saudi, Punya Riwayat Anti-Islam

    Penabrak Pasar Natal Jerman Ternyata Buronan Saudi, Punya Riwayat Anti-Islam

    Berlin

    Pengemudi mobil yang menabrakkan mobilnya ke pasar Natal di Magdeburg, Jerman, telah ditangkap. Polisi menyebut tersangka punya riwayat anti-Islam.

    Dilansir BBC, Minggu (22/12/2024), peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Tersangka diidentifikasi sebagai warga negara Arab Saudi, Taleb al-Abdulmohsen (50), dan berprofesi sebagai dokter.

    Abdulmohsen telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade. Dia punya riwayat membuat pernyataan anti-Islam dan mengatakan bahwa dia telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi.

    Kepala kantor Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi. Nopens menyatakan tersangka dapat menghadapi lima tuduhan pembunuhan dan 205 tuduhan percobaan pembunuhan.

    Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki tempat tinggal tetap di negara tersebut. Zieschang mengatakan pria tersebut bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

    Kantor berita Reuters juga telah merilis gambar tersangka, yang bersumber dari kelompok aktivis RAIR Foundation USA yang berbasis di AS. RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan al-Abdulmohsen pada tanggal 12 Desember, di mana dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang membantu ‘mantan pengungsi Muslim yang melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi’.

    Menurut otoritas Jerman, tersangka ditangkap dan diduga bertindak sendiri. Dalam feed yang sekarang dihapus pada X yang tampaknya milik tersangka, dia membuat pernyataan anti-Islam dan mengidentifikasi dirinya sebagai pembangkang Saudi.

    Dia berbicara terbuka tentang meninggalkan keyakinan Islamnya, menyatakan simpati kepada partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut. Jerman menyambut lebih dari 1 juta pengungsi dan pencari suaka pada tahun 2015 dan 2016, sebagian besar dari Timur Tengah.

    Otoritas Saudi sebelumnya telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerang pada beberapa kesempatan, dua sumber yang mengetahui komunikasi tersebut mengatakan kepada CNN. Peringatan pertama datang pada tahun 2007 dan terkait dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari berbagai jenis.

    Arab Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008. Namun, otoritas Jerman menolak dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan pria itu jika dia kembali.

    Saudi disebut memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai ‘Catatan Verbal’ dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara tersebut. Sumber tersebut mengatakan semua peringatan diabaikan.

    Pihak berwenang Saudi menduga tersangka telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat bahwa tersangka telah menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam yang radikal.

    Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menggambarkan pria itu sebagai ‘seorang Islamofobia’. Dia memberikan sedikit rincian lain dan mengatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal, dengan otoritas keamanan menyelidiki latar belakang serangan tersebut. Pihak berwenang belum merilis informasi apa pun tentang motifnya.

    (haf/imk)

  • 5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya lima orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka setelah seorang pria menabrakkan mobilnya ke kerumunan di pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman Timur, pada Jumat (20/12/2024).

    Seorang anak berusia sembilan tahun termasuk di antara korban tewas, sementara korban lainnya dirawat di 15 rumah sakit berbeda.

    Pria yang diduga mengemudikan kendaraan tersebut telah ditangkap.

    Saat mengunjungi lokasi serangan pada Sabtu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut insiden ini sebagai “tindakan yang mengerikan dan gila.”

    “Tidak ada tempat yang lebih damai dan menyenangkan selain pasar Natal,” kata Scholz. “Sungguh tindakan mengerikan melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu.”

    “Kami kini mengetahui bahwa lebih dari 200 orang terluka,” tambahnya.

    “Hampir 40 orang mengalami luka serius, dan kami sangat mengkhawatirkan kondisi mereka.”

    Mengutip SBS News, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang insiden ini.

    1. Bagaimana kronologi kejadiannya?

    Petugas berjaga di lokasi kejadian (YouTube Bild)

    Kota Magdeburg, di bagian timur Jerman, terletak sekitar 130 km barat daya Berlin. Orang-orang berkumpul di pasar untuk merayakan Natal, beberapa hari sebelum hari perayaan tersebut.

    Direktur Kepolisian Magdeburg, Tom-Oliver Langhans, mengatakan bahwa tersangka menggunakan rute darurat untuk mencapai pasar Natal.

    Insiden ini berlangsung sekitar tiga menit.

    Rute darurat tersebut tidak dilindungi oleh penghalang dan dirancang untuk memungkinkan layanan darurat mengakses alun-alun pasar jika terjadi keadaan darurat, jelas Ronni Krug, pejabat kota.

    Rekaman video pengawasan menunjukkan sebuah BMW hitam melaju kencang menerobos kerumunan tepat setelah pukul 7 malam waktu setempat.

    Orang-orang jatuh ke tanah.

    Televisi lokal menunjukkan suasana yang kacau dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran di lokasi, disinari lampu biru dan sirine yang meraung-raung.

    Korban yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lainnya dirawat di tempat kejadian.

    2. Siapa pelakunya?

    Tersangka utama adalah seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi, yang telah tinggal di Jerman sejak 2006.

    Media Jerman mengidentifikasinya sebagai Taleb A.

    Pria tersebut tinggal di Bernburg, sekitar 40 km selatan Magdeburg, dan memiliki izin tinggal permanen.

    Polisi telah menggeledah rumahnya.

    Dia bekerja sebagai psikiater di sebuah klinik rehabilitasi khusus untuk pelaku kriminal yang kecanduan di Bernburg sejak Maret 2020.

    Tersangka, yang menggambarkan dirinya sebagai “ateis Saudi,” memiliki pandangan yang sangat anti-Islam.

    “Saat ini, kami dapat memastikan bahwa pelakunya jelas memiliki sikap Islamofobia—ini bisa kami konfirmasi,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, pada Sabtu.

    “Segala hal lainnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut, dan kami harus menunggu hasilnya.”

    Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan otoritas Jerman tentang tersangka, setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di akun media sosial X yang mengancam perdamaian dan keamanan.

    Arab Saudi telah meminta ekstradisi tersangka, tetapi Jerman belum menanggapi permintaan tersebut, kata sumber itu.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengutuk serangan ini.

    Tersangka muncul dalam sejumlah wawancara media pada tahun 2019, melaporkan tentang pekerjaan aktivisnya yang membantu warga Arab Saudi yang  meninggalkan Islam untuk melarikan diri ke Eropa.

    Dia adalah seorang kritikus Islam yang keras dalam wawancara-wawancara ini.

    Akun X milik tersangka, yang diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dukungannya terhadap partai sayap kanan anti-imigrasi, Alternative for Germany (AfD), serta terhadap miliarder AS, Elon Musk.

    Musk pernah mengkritik Kanselir Jerman Olaf Scholz dan mendukung AfD.

    Sebelum serangan ini, Musk mengatakan bahwa hanya AfD yang dapat “menyelamatkan Jerman”.

    Ia menyerukan agar Scholz mengundurkan diri setelah serangan tersebut.

    3. Apa motifnya?

    Menurut Al Jazeera, jaksa Horst Walter Nopens menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

    Para penyidik sedang memeriksa apakah serangan ini mungkin dipicu oleh ketidakpuasan pelaku terhadap perlakuan Jerman terhadap pengungsi asal Saudi.

    4. Serangan terjadi menjelang pemilu Jerman

    Kanselir Jerman Olaf Scholz (Deutsche Welle)

    Jerman dijadwalkan menggelar pemilihan umum lebih awal pada 23 Februari, setelah koalisi tiga partai pemerintahan Scholz runtuh pada November karena perdebatan mengenai kebijakan ekonomi.

    Scholz berharap untuk memenangkan masa jabatan kedua, tetapi jajak pendapat menunjukkan bahwa blok Union, oposisi berhaluan kanan-tengah, sedang unggul.

    Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Scholz tertinggal jauh di belakang.

    AfD mendapatkan dukungan yang kuat dalam jajak pendapat.

    Namun kandidatnya untuk jabatan kanselir, Alice Weidel, tidak memiliki peluang realistis karena partai-partai lain menolak bekerja sama dengan AfD.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ketua MPR Temui Sekjen Liga Muslim Dunia di Makkah, Bahas Apa Saja?

    Ketua MPR Temui Sekjen Liga Muslim Dunia di Makkah, Bahas Apa Saja?

    Jakarta: Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, di Makkah Al-Mukarromah, Arab Saudi, Sabtu, 21 Desember 2024. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait dunia Islam.

    Syaikh Al-Isa memuji Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa menjaga keberagaman dengan tetap mempertahankan persatuan kebangsaan. Dia menegaskan pentingnya kerja sama antara Liga Muslim Dunia dan Indonesia dalam mempromosikan nilai Islam yang rahmatan lil alamin di tingkat global.

    Syaikh Al-Isa mengatakan selama ini terjalin kerja sama yang baik antara Liga Muslim Dunia dan Indonesia dalam berbagai bidang, yang diperankan Ketua ASFA Foundation/Ketua Majelis Pakar DMI Komjen (Purn) Syafruddin Kambo.

    “Indonesia adalah contoh sukses bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk memelihara persatuan. Liga Muslim Dunia siap terus bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang strategis,” ujar Syaikh Al-Isa, dalam keterangannya, Minggu, 22 Desember 2024.
    Dukungan untuk Museum Rasulullah
    Ketua MPR Ahmad Muzani mengapresiasi berbagai program Liga Muslim Dunia, termasuk rencana pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia. Rencana pembangunan museum yang digagas Liga Muslim Dunia dan Syafruddin Kambo itu juga mendapat dukungan dari Presiden Prabowo Subianto. 

    “Pembangunan Museum Rasulullah akan menjadi ikon penting, tidak hanya bagi umat Islam di Indonesia tetapi juga dunia, sebagai pusat pembelajaran dan penguatan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad SAW,” kata Muzani.
     

    Di samping itu, Muzani menyoroti pentingnya percepatan pengembangan sumber daya manusia unggul di Indonesia, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dia berharap kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Liga Muslim Dunia dapat diperluas, termasuk melalui pertukaran pelajar dan dukungan beasiswa.

    “Kami sangat berharap adanya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan umat Islam di Indonesia, sehingga dapat menghadapi tantangan global dengan SDM yang kompetitif,” ujar dia.

    Pada kesempatan tersebut, Muzani menyampaikan undangan resmi kepada Sekjen Liga Muslim Dunia untuk berkunjung ke Indonesia. Sekjen Al-Isa diharapkan dapat bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Pimpinan MPR RI, tokoh agama, pimpinan organisasi Islam, perguruan tinggi, pesantren, serta tokoh-tokoh nasional.

    “Kunjungan ini akan menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendiskusikan langkah strategis untuk memajukan umat Islam di Indonesia dan dunia,” ujar Muzani.

    Muzani juga menyampaikan penghargaan atas peran Liga Muslim Dunia mempromosikan perdamaian global dan menyebarkan nilai-nilai toleransi. 

    “Peran Liga Muslim Dunia sangat strategis, terutama dalam membangun jembatan perdamaian dan menyebarkan Islam yang damai, rahmatan lil alamin,” ujar Muzani.

    Dalam pertemuan ini, Muzani didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Anggota MPR Himmatul Aliyah, Konjen RI Jeddah Yusron Ambari, dan Sekjen MPR Siti Fauziah. Kemudian, hadir jiga sejumlah tokoh Indonesia seperti Ali Hasan Al-Bahar dari ASFA Foundation, dan KH. Anizar Masyhadi dari Pondok Modern Tazakka Batang.

    Jakarta: Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, di Makkah Al-Mukarromah, Arab Saudi, Sabtu, 21 Desember 2024. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait dunia Islam.
     
    Syaikh Al-Isa memuji Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa menjaga keberagaman dengan tetap mempertahankan persatuan kebangsaan. Dia menegaskan pentingnya kerja sama antara Liga Muslim Dunia dan Indonesia dalam mempromosikan nilai Islam yang rahmatan lil alamin di tingkat global.
     
    Syaikh Al-Isa mengatakan selama ini terjalin kerja sama yang baik antara Liga Muslim Dunia dan Indonesia dalam berbagai bidang, yang diperankan Ketua ASFA Foundation/Ketua Majelis Pakar DMI Komjen (Purn) Syafruddin Kambo.
    “Indonesia adalah contoh sukses bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk memelihara persatuan. Liga Muslim Dunia siap terus bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang strategis,” ujar Syaikh Al-Isa, dalam keterangannya, Minggu, 22 Desember 2024.
    Dukungan untuk Museum Rasulullah
    Ketua MPR Ahmad Muzani mengapresiasi berbagai program Liga Muslim Dunia, termasuk rencana pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia. Rencana pembangunan museum yang digagas Liga Muslim Dunia dan Syafruddin Kambo itu juga mendapat dukungan dari Presiden Prabowo Subianto. 
     
    “Pembangunan Museum Rasulullah akan menjadi ikon penting, tidak hanya bagi umat Islam di Indonesia tetapi juga dunia, sebagai pusat pembelajaran dan penguatan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad SAW,” kata Muzani.
     

    Di samping itu, Muzani menyoroti pentingnya percepatan pengembangan sumber daya manusia unggul di Indonesia, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dia berharap kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Liga Muslim Dunia dapat diperluas, termasuk melalui pertukaran pelajar dan dukungan beasiswa.
     
    “Kami sangat berharap adanya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan umat Islam di Indonesia, sehingga dapat menghadapi tantangan global dengan SDM yang kompetitif,” ujar dia.
     
    Pada kesempatan tersebut, Muzani menyampaikan undangan resmi kepada Sekjen Liga Muslim Dunia untuk berkunjung ke Indonesia. Sekjen Al-Isa diharapkan dapat bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Pimpinan MPR RI, tokoh agama, pimpinan organisasi Islam, perguruan tinggi, pesantren, serta tokoh-tokoh nasional.
     
    “Kunjungan ini akan menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendiskusikan langkah strategis untuk memajukan umat Islam di Indonesia dan dunia,” ujar Muzani.
     
    Muzani juga menyampaikan penghargaan atas peran Liga Muslim Dunia mempromosikan perdamaian global dan menyebarkan nilai-nilai toleransi. 
     
    “Peran Liga Muslim Dunia sangat strategis, terutama dalam membangun jembatan perdamaian dan menyebarkan Islam yang damai, rahmatan lil alamin,” ujar Muzani.
     
    Dalam pertemuan ini, Muzani didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Anggota MPR Himmatul Aliyah, Konjen RI Jeddah Yusron Ambari, dan Sekjen MPR Siti Fauziah. Kemudian, hadir jiga sejumlah tokoh Indonesia seperti Ali Hasan Al-Bahar dari ASFA Foundation, dan KH. Anizar Masyhadi dari Pondok Modern Tazakka Batang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)