Negara: Arab Saudi

  • Dulu Jebol iPhone Pejabat RI, Kini WhatsApp Dibobol Israel

    Dulu Jebol iPhone Pejabat RI, Kini WhatsApp Dibobol Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan Spyware asal Israel NSO Group Technologies diputus bersalah dalam memata-matai pengguna WhatsApp. Menurut pengadilan Amerika Serikat (AS), perusahaan telah melanggar aturan peretasan, federal dan ketentuan layanan WhatsApp.

    Meta menggugat NSO karena mengawasi sebanyak 1.400 penggunaanya selama dua minggu pada 2019. Dalam aksinya itu, NSO disebut menggunakan software Pegasus untuk melakukan aksinya.

    Hakim Phyllis Hamilton telah meminta kode sumber spyware diberikan kepada WhatsApp sejak awal 2024. Namun menurutnya, NSO gagal mematuhi aturan tersebut.

    Kode sumber yang dipermasalahkan itu hanya bisa dilihat oleh warga Israel di negara tersebut. Hamilton menyebut tindakan tersebut tidak praktis, dikutip dari The Guardian, Selasa (24/12/2024).

    Dalam gugatan ini juga terungkap klaim NSO soal klien pemerintahnya mengendalikan penggunaan Pegasus dan bertanggung jawab atas kejahatan peretasan. Sebab NSO terbukti yang menginstal dan mengesktrak informasi dengan Spyware miliknya.

    Banyak pihak yang menjadi korban dalam kejadian ini. Mulai dari pejabat senior pemerintah, jurnalis, aktivis Hak Asasi Manusia, pembelot politik, dan diplomat.

    Keputusan pengadilan itu disambut baik oleh WhatsApp. Menurut anak perusahaan Meta, NSO tidak bisa lagi menghindari apa yang dituduhkan kepada mereka.

    “Setelah lima tahun ligitasi, kami berterima kasih atas keputusan. NSO tidak bisa menghindari akuntabilitas pada serangan melanggar hukum pada WhatsApp, jurnalis, aktivis HAM dan masyarakat sipil. Keputusan ini membuat perusahaan Spyware memperhatikan tindakan ilegal mereka tidak ditoleransi,” jelas WhatsApp.

    Sementara itu pihak NSO tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

    Pada 2021, pemerintah Joe Biden telah memasukkan NSO Group pada daftar hitam. AS melarang lembaga pemerintahannya membeli produk dari perusahaan.

    Sasar pejabat RI

    Menurut laporan Reuters, iPhone milik pejabat pemerintah RI juga sempat menjadi sasaran spyware buatan NSO Group. Ponsel beberapa pejabat militer, diplomat, dan menteriRI, diduga terpapar pada 2021. Alat yang digunakan peretas ternyata sangat canggih.

    Enam dari pejabat dan penasihat  yang menjadi target menyatakan kepada Reuters bahwa mereka menerima e-mail dari Apple Inc pada November 2021, menyatakan bahwa Apple menduga para pejabat disasar oleh “serangan oleh oknum yang disponsori oleh negara”.

    Upaya peretasan ke iPhone para pejabat itu, menggunakan ForcedEntry, software yang dikembangkan oleh NSO Group. Peranti lunak ini memanfaatkan celah di iPhone sehingga bisa mengakses data tanpa membutuhkan respons pengguna.

    Lembaga pengawas keamanan siber Citizen Lab mempublikasikan tentang software ini pada September 2021. Bahkan, peneliti keamanan Google mendapuk ForcedEntry sebagai “teknik paling canggih” yang pernah mereka lihat, dalam blog pada Desember.

    Celah yang dimanfaatkan oleh ForcedEntry telah ditutup oleh Apple pada September tahun lalu. Pada November, Apple mulai mengirimkan pesan ke “beberapa pengguna yang diduga menjadi sasaran”.

    Adapun, spyware Pegasus menyusup ke ponsel untuk mencuri data atau mengaktivasi kamera dan mikrofon. Pegasus dikaitkan dengan pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi.

    Perusahaan ini juga terungkap sebagai aktor dibalik penyadapan ponsel jurnalis dan aktivis oleh pemerintah asing.Bahkan, NSO Group dikaitkan dengan upaya membobol ponsel Presiden Prancis Emmanuel Macron dan seluruh anggota kabinetnya.

    Pemerintah yang menjadi klien NSO Group, menurut Guardian, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan India.

    (npb/dem)

  • Saudi Pernah Minta Jerman Ekstradisi Pelaku Tabrak Pasar Natal

    Saudi Pernah Minta Jerman Ekstradisi Pelaku Tabrak Pasar Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Arab Saudi disebut pernah meminta Jerman memulangkan atau mengekstradisi warganya yang menjadi pelaku tabrak pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pekan lalu, Taleb Al Abdulmohsen.

    “Ada permintaan [ekstradisi],” kata seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dikutip AFP.

    Selain itu, kata sumber tersebut, Saudi juga sudah pernah berulang kali memperingati Jerman akan keberadaan Al Abdulmohsen di negaranya.

    Sebab, menurutnya, keberadaan pria yang bekerja sebagai psikiater tersebut kerap membahayakan warga sekitar.

    Al Abdulmohsen sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka pelaku tabrak pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pada Jumat (20/12) lalu.

    Insiden yang disebut otoritas setempat sebagai serangan itu menewaskan setidaknya menyebabkan satu orang dan puluhan warga lainnya luka-luka.

    “Saat ini layanan darurat mengonfirmasi angka-angka berikut: satu orang meninggal, 15 orang luka serius, 37 orang luka sedang, dan 16 orang luka ringan,” ujar otoritas kota dalam sebuah unggahan Facebook, seperti dilansir AFP.

    Abdulmohsen sendiri merupakan seorang imigran asal Arab Saudi yang berusia 50 tahun. Ia bekerja sebagai seorang psikiater di Bernburg, sebuah kota yang terletak sekitar 40 kilometer di selatan Magdeburg sejak Maret 2020.

    Al Abdulmohsen dilaporkan pindah ke Jerman dari Arab Saudi pada 2006. Setelah menetap di Jerman, ia mulai berbagi saran daring kepada orang-orang lain tentang cara melarikan diri dari rezim represif di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya melalui platform wearesaudis.net yang ia dirikan.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Atheist Refugee Relief, LSM yang Sempat Dibahas Pelaku Teror di Jerman

    Atheist Refugee Relief, LSM yang Sempat Dibahas Pelaku Teror di Jerman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Atheist Refugee Relief kini menjadi perbincangan usai dikaitkan pelaku penabrakan pasar Natal di Jerman, Taleb Al Abdulmohsen.

    Al Abdulmohsen dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pasar Natal di Jerman pada Jumat (20/12) hingga menyebabkan satu orang dan puluhan warga lainnya luka.

    Al Abdulmohsen dikabarkan pernah terlibat perselisihan dengan Organisasi Atheist Refugee Relief.

    Pada 2019, ia pernah melontarkan beberapa ujaran kebencian kepada organisasi tersebut hingga mereka memutuskan untuk melapor ke polisi.

    Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah memperingatkan otoritas Jerman tentang pelaku tabrakan kerumunan di Pasar Natal Jerman, sebelum insiden terjadi.

    Sumber Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah mengirimkan peringatan setelah penyerang memposting unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) yang mengancam perdamaian dan keamanan.

    Der Spiegel melaporkan bahwa tersangka bersimpati dengan AfD/Alternative fur Deutschland (partai politik sayap kanan di Jerman), tapi majalah itu tidak mengatakan asal informasi tersebut.

    Profil Atheist Refugee Relief

    Atheist Refugee Relief merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Jerman yang dibentuk pada 2017. LSM ini dibentuk untuk membantu dan menampung pengungsi-pengungsi yang tidak punya agama atau ateis.

    LSM yang dalam bahasa Jerman disebut Säkulare Flüchtlingshilfe ini menyediakan beberapa layanan, seperti mencarikan para pengungsi tempat tinggal, menemani mereka ke kantor, dan menemani mereka ke dokter.

    Selain itu, organisasi ini juga menyediakan layanan bantuan hukum berupa penyediaan pengacara, menyediakan layanan kursus bahasa, hingga layanan terapi fisiologis dan psikologis.

    Atheist Refugee Relief adalah LSM yang mengedepankan prinsip ‘masyarakat terbuka’ untuk para anggotanya. Sebab, organisasi ini terbuka menerima siapa pun sebagai anggotanya tanpa pandang bulu.

    Selain itu, dilansir laman resminya, organisasi ini juga bekerja dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan untuk menolong para pengungsi ateis yang ingin mencari suaka politik.

    (gas/bac)

  • Keamanan Publik Dipertanyakan Imbas Serangan di Magdeburg Jerman

    Keamanan Publik Dipertanyakan Imbas Serangan di Magdeburg Jerman

    Jakarta

    Pasukan keamanan Jerman menghadapi serangkaian pertanyaan sulit dalam konferensi pers pada hari Sabtu (21/12) di Magdeburg, Jerman.

    Terjadi serangan pada hari Jumat (20/12) malam, di mana Talib A.*, seorang pria asal Arab Saudi berusia 50 tahun menabrakkan mobilnya ke kerumunan di pasar Natal yang ramai di ibu kota Sachsen-Anhalt, dan menewaskan lima orang serta melukai sedikitnya 200 orang lainnya.

    Perwira kepolisian dan pejabat kota menghadapi tekanan pers yang tidak puas dengan jawaban atas pertanyaan: Bagaimana polisi bisa gagal mengamankan pasar Natal? Mengapa peringatan dari otoritas Arab Saudi diabaikan? Bagaimana unggahan di media sosial yang cukup mengkhawatirkan dari tersangka tidak memicu kewaspadaan?

    Meskipun polisi federal telah sepakat meningkatkan personelnya serta meninjau ulang langkah-langkah keamanan di ratusan pasar Natal di seluruh negeri, banyak dari pertanyaan itu masih sulit untuk dijawab.

    Keamanan pasar Natal di Jerman

    Tragedi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Serangan di pasar Natal Berlin pada Desember 2016 yang menewaskan 13 orang, di mana seorang pencari suaka asal Tunisia menabrakkan truk ke kerumunan, telah memicu dua penyelidikan parlemen dan peningkatan keamanan mendesak di pasar natal seluruh Jerman dan Austria.

    Namun, tampaknya pasar-pasar yang tersebar di hampir setiap wilayah di kota-kota Jerman selama 5-6 pekan menjelang Natal dan menarik ribuan pengunjung itu tidak bisa sepenuhnya dilindungi dari ancaman serangan. Sebagian besar karena kendaraan darurat juga harus bisa mengakses lokasi pasar, dan perlu adanya beberapa pintu keluar darurat agar orang-orang bisa menyelamatkan diri.

    “Jalur yang digunakan pelaku adalah rute akses darurat dan pintu keluar darurat,” kata Pejabat Kota Magdeburg Ronni Krug kepada wartawan, Sabtu (21/12).

    “Hal yang paling jelas dan mencolok adalah penghalang fisik di pasar Natal. Itu seharusnya tidak boleh ada celah yang memungkinkan mobil untuk masuk begitu saja,” katanya kepada DW. “Bahkan, jika penghalang fisik itu hanya dibuka sementara, pelaku tampaknya mengetahui hal ini karena ia menyewa mobil dan pergi ke pasar Natal sehingga ia sadar akan bisa masuk ke sana dengan mobil itu.”

    Peringatan dan kegagalan intelijen

    Berbicara kepada lembaga penyiaran publik ZDF pada hari Sabtu (21/12) malam waktu setempat, Holger Mnch, Kepala Kepolisian Federal Jerman (BKA) menggambarkan pelaku sebagai orang “tidak biasa.”

    Unggahan media sosial Talib A. menunjukkan bahwa ia adalah penentang rezim Arab Saudi, dan merasa para pembangkang dianiaya oleh otoritas Jerman, tetapi juga tidak puas dengan kebijakan liberal Jerman terhadap para pencari suaka. Pelaku juga terlihat lebih mendukung partai ekstremis sayap kanan AfD di Jerman.

    Mengutip dari sumber keamanan anonim, kantor berita Jerman DPA melaporkan bahwa otoritas Arab Saudi telah memperingatkan Jerman mengenai sosok Talib A. tahun lalu.

    Menurut Schindler, “peringatan tidak selalu berbentuk peringatan tentang apa yang akan terjadi, itu bisa tentang banyak hal. Dalam suatu konteks, peringatan itu mungkin tidak seberat yang seharusnya.”

    Di Berlin, pria 50 tahun itu sempat didakwa menyalahgunakan nomor telepon darurat setelah berselisih dengan petugas di kantor polisi pada Februari 2024. Talib A. seharusnya menghadiri sidang pengadilan bandingnya, sehari sebelum serangan di Magdeburg terjadi, tetapi ia tidak hadir di pengadilan.

    Peringatan soal sosok Talib A. ini juga telah dikirim dari seorang warga negara tahun lalu ke Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF) Jerman. Peringatan itu telah ditanggapi serius, kata BAMF, dan bahkan diteruskan ke otoritas terkait.

    Kurangnya moderasi media sosial

    Fakta bahwa Talib A. begitu aktif di media sosial dalam beberapa tahun terakhir telah memunculkan pertanyaan baru tentang peran platform media sosial seperti X dan Facebook dalam melacak dan mendorong radikalisasi.

    Beberapa media Jerman melaporkan bahwa unggahan pelaku, yang kini telah dihapus di X, mencakup pernyataan bahwa ia memperkirakan akan meninggal pada tahun 2024, dan mengancam akan membunuh 20 warga Jerman, serta ia mengira pemerintah Jerman berusaha membuat Eropa lebih Islami.

    “Anda tidak perlu menjadi pendukung keras kelompok ISIS. Dalam lingkungan konspiratif ini, setiap narasi ekstremis, ketika Anda menyimpulkannya, pasti akan mengarah pada tindak kekerasan,” kata Schindler.

    Schindler juga menambahkan, “Kita harus berhenti menerima bahwa industri (media sosial) ini, salah satu yang paling menguntungkan dalam sejarah manusia, tidak memiliki tanggung jawab hukum atas konten di platform mereka dan secara proaktif seharusnya bekerja sama dengan pasukan keamanan.”

    Namun, peraturan semacam itu akan membutuhkan waktu untuk terwujud. Untuk saat ini, otoritas keamanan Jerman sedang menghadapi pertanyaan langsung tentang apakah dan bagaimana mereka dapat menghentikan penyerang Magdeburg.

    *DW mengikuti kode etik pers Jerman, yang melindungi privasi pelaku atau korban, dengan tidak mengungkapkan nama lengkap terduga pelaku kriminal.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris

    Lihat juga video: Penabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Diduga Tak Puas soal Imigran

    (ita/ita)

  • BPKH Gandeng Lulu Group Tingkatkan Layanan Jemaah Haji dan Umrah di Arab Saudi

    BPKH Gandeng Lulu Group Tingkatkan Layanan Jemaah Haji dan Umrah di Arab Saudi

    loading…

    BPKH menjalin kemitraan strategis dengan PT. Lulu Group International untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH ) menjalin kemitraan strategis dengan PT. Lulu Group International untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi.

    Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Jeddah, pada Kamis, 19 Desember 2024 ini menandai komitmen bersama untuk memberikan layanan dan pengalaman beribadah yang lebih baik bagi para jemaah.

    Kerja sama ini akan berfokus pada penyediaan berbagai kebutuhan jemaah, seperti makanan bercita rasa Indonesia, bumbu-bumbu khas, dan souvenir produk UMKM Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya BPKH untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri di pasar internasional.

    “Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia selama di Arab Saudi, terutama saat musim haji, dengan mengutamakan produk dan UMKM Indonesia,” ujar anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander, Senin (23/12/2024).

    Kemitraan ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem perhajian secara keseluruhan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia. Selain di Arab Saudi, kerja sama ini juga akan menyasar pada peningkatan layanan setoran awal haji dan informasi perhajian melalui jaringan toko Lulu di Indonesia.

    Acara penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh Anggota Dewan Pengawas BPKH M. Dawud Arif Khan, Mudir BPKH Limited Sidiq Haryono,Direktur Lulu Group International, dan Direktur ITPC Jeddah.

    (cip)

  • Setelah 3 Tahun, Arab Saudi Buka Lagi Kedutaan di Afghanistan

    Setelah 3 Tahun, Arab Saudi Buka Lagi Kedutaan di Afghanistan

    Jakarta

    Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk melanjutkan operasi diplomatiknya di Kabul, ibu kota Afghanistan, lebih dari tiga tahun setelah Riyadh menarik stafnya selama pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban.

    Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada hari Senin (23/12) menyambut baik keputusan Arab Saudi tersebut.

    “Kami optimis tentang kemungkinan memperkuat hubungan dan kerja sama antara Arab Saudi dan Afghanistan melalui dimulainya kembali kegiatan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Zia Ahmad dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Senin (23/12/2024).

    “Kami juga akan dapat menanggapi masalah warga Afghanistan yang tinggal di Arab Saudi,” imbuhnya.

    Riyadh telah mengunggah keputusannya untuk melanjutkan operasi diplomatik di Kabul tersebut di platform media sosial X.

    “Berdasarkan keinginan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menyediakan semua layanan bagi saudara-saudara Afghanistan, telah diputuskan untuk melanjutkan kegiatan misi Kerajaan di Kabul mulai tanggal 22 Desember,” katanya.

    Sebelumnya, Riyadh pada tanggal 15 Agustus 2021 mengatakan telah menarik para diplomatnya dari ibu kota Afghanistan karena “situasi tidak stabil” yang diciptakan oleh kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan, setelah Amerika Serikat menarik diri dari negara tersebut.

    Pemerintah Taliban hingga saat ini tetap tidak diakui oleh negara mana pun.

    Arab Saudi adalah satu dari tiga negara, selain Pakistan dan Uni Emirat Arab, yang mengakui pemerintahan Taliban pertama yang berkuasa pada tahun 1996 dan digulingkan oleh invasi AS pada tahun 2001.

    (ita/ita)

  • Siapa Pelaku Tabrak Pasar Natal di Jerman yang Akui Keluar Islam?

    Siapa Pelaku Tabrak Pasar Natal di Jerman yang Akui Keluar Islam?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Imigran asal Arab Saudi, Taleb Al Abdulmohsen, menjadi perbincangan usai dirinya menjadi pelaku yang menabrak pasar Natal di Magdeburg, Jerman pekan lalu.

    Al Abdulmohsen dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pasar Natal di Jerman hingga menyebabkan satu orang dan puluhan warga lainnya luka-luka.

    Pelaku juga pernah mengaku sudah keluar dari agama Islam yang ia yakini sebelumnya.

    Ia juga kerap menyuarakan simpati terhadap partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD) yang terkenal anti-Islam. Abdulmohsen bahkan menuduh pemerintahan Kanselir Jerman Olaf Scholz mempromosikan Islamisasi di negara tersebut.

    “Saat ini layanan darurat mengonfirmasi angka-angka berikut: satu orang meninggal, 15 orang luka serius, 37 orang luka sedang, dan 16 orang luka ringan,” ujar otoritas kota dalam sebuah unggahan Facebook, seperti dilansir AFP.

    Televisi NTV menunjukkan beberapa ambulans dan mobil pemadam kebakaran berseliweran di lokasi yang kacau itu. Orang-orang yang terluka dilarikan ke rumah sakit dan yang lainnya dirawat saat mereka tergeletak di tanah.

    Profil Taleb Al Abdulmohsen

    Taleb Al Abdulmohsen merupakan seorang imigran asal Arab Saudi yang berusia 50. Ia bekerja sebagai seorang psikiater di Bernburg, sebuah kota yang terletak sekitar 40 kilometer di selatan Magdeburg.

    Al Abdulmohsen bekerja sebagai psikiater di Bernburg sejak Maret 2020, tetapi tidak masuk kerja sejak Oktober 2024 karena cuti dan sakit.

    Al Abdulmohsen dilaporkan pindah ke Jerman dari Arab Saudi pada 2006. Setelah menetap di Jerman, ia mulai berbagi saran daring kepada orang-orang lain tentang cara melarikan diri dari rezim represif di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya melalui platform wearesaudis.net yang ia dirikan.

    Awalnya, Al Abdulmohsen menunjukkan apresiasi terhadap Jerman. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia tampak semakin kecewa terhadap negara tersebut karena kebijakan imigrasinya. Sebab, pada 2015, Jerman menerima lebih dari satu juta pengungsi dari Timur Tengah, tetapi kemudian memperketat pengawasan perbatasan.

    Awal tahun ini, ia mengeluarkan ancaman gelap terhadap Jerman dan rakyatnya secara daring. Pada Mei, di akun X-nya yang memiliki 50 ribu pengikut, ia menulis “Terorisme Jerman akan diadili. Sangat mungkin saya akan mati tahun ini demi keadilan,” kata dia.

    Pernyataan serupa ia buat pada Agustus.

    “Saya pastikan, jika Jerman ingin perang, kami akan melawan. Jika Jerman ingin membunuh kami, kami akan membantai mereka, mati, atau masuk penjara dengan kebanggaan,” jelas Al Abdulmohsen.

    Ia juga terlihat berselisih dengan Atheist Refugee Relief, sebuah NGO Jerman yang mendukung perempuan pelarian Saudi sambil menunggu klaim suaka mereka diproses.

    Sementara itu, Arab Saudi telah memperingatkan otoritas Jerman tentang Al Abdulmohsen sejak 2007, menyebutnya sebagai buronan dan meminta ekstradisinya. Namun, permintaan tersebut ditolak dengan alasan kekhawatiran atas keselamatannya jika kembali ke Saudi.

    Otoritas Saudi memberikan empat peringatan resmi ke intelijen Jerman dan Kementerian Luar Negeri Jerman terkait pandangan ekstremis Al Abdulmohsen. Namun, semua peringatan tersebut diabaikan.

    (gas/bac)

  • Pemerintah Targetkan Kirim 500.000 Tenaga Kerja ke 100 Negara Tujuan Tahun Depan

    Pemerintah Targetkan Kirim 500.000 Tenaga Kerja ke 100 Negara Tujuan Tahun Depan

    Pemerintah Targetkan Kirim 500.000 Tenaga Kerja ke 100 Negara Tujuan Tahun Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pelindungan
    Pekerja Migran Indonesia
    /BP2MI Abdul Kadir Karding menargetkan dapat mengirim 500.000
    pekerja migran Indonesia
    (
    PMI
    ) ke 100 negara tujuan pada tahun depan. 
    Target ini, disebutnya, memang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Kita enggak muluk-muluk, kalau kemarin 287.000 (PMI yang dikirim) kalau bisa di angka 400.000 sampai 500.000 sudah top,” kata Karding di Kantor BP2MI, Jakarta, Senin (23/12/2024).
    Karding mengatakan, pemerintah memiliki 6 negara tujuan utama untuk PMI yaitu Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
    Tak hanya memberangkatkan, Kementerian P2MI juga bertanggungjawab ketika PMI kembali ke Tanah Air.
    “Kita akan dampingi mereka mendorong agar terjadi pemberdayaan. Banyak hal yang bisa kita lakukan, (mulai dari) pelatihan, menyambungkan produk ke pasar modal, dan mencoba melatih manajemen keuangan dan bisnis,” ujarnya.
    Terakhir, Karding mengatakan, terkait pengiriman PMI ke Arab Saudi, pemerintah memberikan dua syarat yaitu, jaminan gaji tinggi, dan perlindungan kesehatan.
    “Arab saudi masih kita kaji, prinsipnya kalau kita buka harus dua hal pertama gajinya tinggi, perlindungan kesehatan, perlindungan terhadap tenaga kerja paripurna,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemarin, kenaikan PPN hingga KPU-Bawaslu lembaga permanen

    Kemarin, kenaikan PPN hingga KPU-Bawaslu lembaga permanen

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA pada Minggu (22/12), mulai dari perkembangan mengenai kenaikan PPN menjadi 12 persen hingga keinginan Ketua Komisi II DPR RI mempertahankan KPU dan Bawaslu sebagai lembaga yang berstatus permanen.

    Berikut sejumlah berita politik kemarin untuk kembali Anda simak.

    1. Waka Banggar: Kebijakan kenaikan PPN 12 persen diinisiasi PDIP

    Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Wihadi Wiyanto mengatakan kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen merupakan keputusan Undang-Undang (UU) Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) merupakan produk legislatif periode 2019-2024 dan diinisiasi oleh PDI Perjuangan (PDIP).

    “Kenaikan PPN 12 persen itu adalah merupakan keputusan Undang-Undang (UU) Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan menjadi 11 persen tahun 2022 dan 12 persen hingga 2025, dan itu diinisiasi oleh PDI Perjuangan,” kata Wihadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/12).

    Baca selengkapnya di sini.

    2. PDIP minta pemerintah kaji ulang rencana kenaikan PPN 12 persen

    Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 menjadi 12 persen.

    “Jadi, sama sekali bukan menyalahkan pemerintahan Pak Prabowo (Subianto), bukan, karena memang itu sudah given dari kesepakatan periode sebelumnya,” ujar Deddy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12).

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Ketua MPR bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia bahas dunia Islam

    Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Muslim Dunia Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa membahas perkembangan dunia Islam, perdamaian hingga kemanusiaan, di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (21/12).

    “Peran Liga Muslim Dunia sangat dirasakan penting dan manfaatnya, khususnya dalam mengkampanyekan Islam yang rahmatan lil alamin dan toleransi, baik di dunia Islam maupun barat,” kata Muzani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (22/12).

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Akademisi sebut jatuhnya Al-Assad seperti reformasi 98 di Indonesia

    Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Robi Sugara, menilai jatuhnya Bashar Al-Assad merupakan bentuk reformasi Suriah layaknya reformasi 1998 yang terjadi di Indonesia, di mana masyarakat sudah jengah terhadap pemerintahan dan menginginkan adanya perubahan.

    Menurut dia, tergulingnya mantan Presiden Suriah itu sebenarnya merupakan protes dari masyarakat. Adapun Al-Assad turun takhta setelah kelompok anti rezim menguasai Damaskus, Ibu Kota Suriah, pada Minggu (8/12).

    “Bashar al-Assad itu kan sebenarnya sudah dikomplain oleh masyarakatnya. Ini betul transisi politik, transisi dari masyarakat yang sebetulnya memang diinginkan,” kata Robi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (22/12).

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Ketua Komisi II ingin pertahankan KPU-Bawaslu sebagai lembaga permanen

    Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengatakan bahwa dirinya ingin mempertahankan status Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai lembaga permanen, alih-alih lembaga ad hoc.

    Dia mengatakan, pembahasan untuk mengubah status kedua lembaga penyelenggara pemilu itu belum bergulir di parlemen. Akan tetapi, secara pribadi, Rifqi memilih menentang wacana perubahan status KPU dan Bawaslu menjadi lembaga ad hoc.

    “Pembahasannya ‘kan belum dilakukan terkait dengan revisi sejumlah undang-undang. Ya kita tunggu saja nanti. Partai-partai politik juga belum menyampaikan sikap resminya kepada kami. Tapi, kalau ditanya secara pribadi, saya kira lebih baik kita pertahankan yang ada sekarang,” ujarnya menjawab ANTARA saat ditemui di Badung, Bali, Minggu (22/12).

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Hernawan Wahyudono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hal-hal tentang Sosok Pria Anti-Islam yang Tabrak Pasar Natal Jerman

    Hal-hal tentang Sosok Pria Anti-Islam yang Tabrak Pasar Natal Jerman

    Berlin

    Otoritas Jerman menangkap pelaku penabrakan ke kerumunan di pasar Natal Magdeburg. Setelah diselidiki, pelaku ternyata punya riwayat anti-Islam dan merupakan buronan Arab Saudi.

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/12/2024) waktu setempat. Pelaku yang diketahui bernama Taleb al-Abdulmohsen (50) menabrakkan mobil BMW jenis SUV hitam dengan kecepatan tinggi ke kerumunan di pasar itu.

    Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 200 orang terluka. Abdulmohsen pun telah ditangkap dan menghadapi lima dakwaan pembunuhan serta 205 dakwaan percobaan pembunuhan.

    Pria itu diidentifikasi sebagai seorang dokter yang telah tinggal di Jerman sejak 2007. Selain itu, Abdulmohsen juga disebut telah meninggalkan Islam dan punya riwayat anti-Islam.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Sosok Anti-Islam

    TKP penabrakan pasar Natal di Jerman (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)

    Abdulmohsen telah tinggal di Jerman sekitar satu dekade. Dia juga punya riwayat membuat pernyataan anti-Islam.

    Abdulmohsen menyatakan dirinya telah membantu orang-orang, khususnya perempuan, melarikan diri dari Arab Saudi. Kepala kantor Kejaksaan Umum Magdeburg, Horst Walter Nopens, mengatakan tersangka diduga tidak senang dengan perlakuan Jerman terhadap pengungsi Saudi.

    Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Tamara Zieschang, mengatakan tersangka pertama kali datang ke Jerman pada tahun 2006 dan memiliki tempat tinggal tetap di negara tersebut. Dia menyebut Abdulmohsen bekerja sebagai dokter di Bernburg, sebuah kota kecil sekitar 25 mil selatan Magdeburg.

    Kantor berita Reuters telah merilis gambar tersangka, yang bersumber dari kelompok aktivis RAIR Foundation USA yang berbasis di AS. RAIR Foundation USA mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Reuters bahwa mereka melakukan wawancara dengan Abdulmohsen pada 12 Desember, di mana dia memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang membantu ‘mantan pengungsi Muslim yang melarikan diri dari penganiayaan dari Arab Saudi’.

    Media Jerman menyebut tersangka sebagai Taleb A, mengikuti konvensi di Jerman yang tidak menyebutkan nama lengkap tersangka dalam kasus pidana. Menurut otoritas Jerman, tersangka ditangkap dan diduga bertindak sendiri.

    Dalam feed yang sekarang dihapus pada X yang tampaknya milik tersangka berisi pernyataan anti-Islam. Dia juga mengidentifikasi dirinya sebagai pembangkang Saudi.

    Dia berbicara terbuka tentang meninggalkan keyakinan Islamnya, menyatakan simpati kepada partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut. Jerman menyambut lebih dari 1 juta pengungsi dan pencari suaka pada tahun 2015 dan 2016, sebagian besar dari Timur Tengah.

    Saudi Pernah Minta Abdulmohsen Dipulangkan

    Foto: REUTERS/Axel Schmidt

    Otoritas Saudi telah memperingatkan rekan-rekan mereka di Jerman tentang tersangka penyerang pada beberapa kesempatan. Sumber CNN menyebut peringatan pertama disampaikan Saudi pada tahun 2007.

    Saudi saat itu mengingatkan Jerman terkait dengan kekhawatiran yang dimiliki oleh otoritas Saudi bahwa Abdulmohsen telah mengungkapkan pandangan radikal dari berbagai jenis. Saudi menganggap tersangka sebagai buronan dan meminta ekstradisinya dari Jerman antara tahun 2007 dan 2008.

    Namun, Jerman menolak. Alasannya, Jerman khawatir akan keselamatan pria itu jika dia dipulangkan ke Saudi.

    Saudi telah memberi tahu Jerman tentang orang tersebut dalam empat pemberitahuan resmi. Tiga dari pemberitahuan tersebut, yang dikenal sebagai ‘Catatan Verbal’ dikirim ke dinas intelijen Jerman dan satu ke kementerian luar negeri negara tersebut, namun semua peringatan diabaikan.

    Pihak berwenang Saudi menduga Abdulmohsen telah melecehkan warga Saudi di luar negeri yang menentang pandangan politiknya. Mereka juga mencatat tersangka menjadi pendukung AfD dan telah mengembangkan pandangan anti-Islam yang radikal.

    Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menggambarkan pria itu sebagai ‘seorang Islamofobia’. Dia memberikan sedikit rincian lain dan mengatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal, dengan otoritas keamanan menyelidiki latar belakang serangan tersebut.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)