Negara: Arab Saudi

  • Ini Penyebab LG Hengkang dari Proyek Baterai RI Rp130 Triliun

    Ini Penyebab LG Hengkang dari Proyek Baterai RI Rp130 Triliun

    Jakarta: Keputusan LG Energy Solution untuk mundur dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai 11 triliun won atau setara Rp130,7 triliun di Indonesia cukup mengejutkan.
     
    Pasalnya, proyek ini digadang-gadang sebagai tonggak penting pengembangan ekosistem EV Tanah Air. Namun, langkah tersebut diambil bukan tanpa alasan. 
    Melansir Antara, Rabu, 23 April 2025, menurut seorang pejabat dari LG Energy Solution, kondisi pasar dan lingkungan investasi global yang berubah, terutama akibat melambatnya permintaan kendaraan listrik secara global atau yang dikenal sebagai “jurang EV”, menjadi faktor utama di balik keputusan tersebut.
     
    “Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” ujar pejabat LG Energy Solution. 

    Meski mundur dari megaproyek ini, LG memastikan tetap berkomitmen pada bisnis lain di Indonesia, termasuk pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power yang merupakan joint venture dengan Hyundai Motor Group.
     

    Pemerintah pastikan keputusan LG tak hambat pembangunan rantai pasok baterai EV 
    Meski LG mundur, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa hal ini tidak akan menghambat percepatan pembangunan rantai pasok baterai EV nasional.
     
    “Keputusan dari LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok yang menguntungkan ekosistem di Indonesia,” tegas Erick di Jakarta.
     
    Ia menyebut kolaborasi dengan perusahaan global lain seperti Volkswagen, CBL Tiongkok, dan Ford Motor masih berjalan. Bahkan, lahan yang tadinya disiapkan untuk proyek LG kini akan ditawarkan kembali kepada mitra potensial dari negara lain seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Jepang, hingga Amerika Serikat.
     
    “Kita terbuka, yang penting percepatan daripada momentum,” pungkas Erick.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 26 Orang Tewas dan 17 Luka-luka dalam Serangan Terhadap Wisatawan di Jammu dan Kashmir

    26 Orang Tewas dan 17 Luka-luka dalam Serangan Terhadap Wisatawan di Jammu dan Kashmir

    JAKARTA – Sedikitnya 26 orang tewas dan 17 lainnya luka-luka ketika tersangka militan melepaskan tembakan ke arah wisatawan di wilayah Jammu dan Kashmir, India, kata polisi pada Hari Rabu, serangan terburuk di negara itu dalam hampir dua dekade.

    Serangan itu terjadi pada Hari Selasa di tujuan wisata populer Pahalgam di wilayah federal Himalaya.

    Serangan itu terjadi di padang rumput yang tidak dilalui kendaraan. Korban tewas termasuk 25 warga negara India dan satu warga negara Nepal, kata polisi, melansir Reuters 23 April.

    Kelompok militan yang kurang dikenal, “Perlawanan Kashmir,” mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pesan media sosial.

    Kelompok tersebut menyatakan ketidakpuasannya karena lebih dari 85.000 “orang luar” telah ditempatkan di wilayah tersebut, yang memicu “perubahan demografi”.

    Diketahui, serangan Hari Selasa menjadi yang terburuk terhadap warga sipil di India sejak penembakan Mumbai 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang.

    Perdana Menteri Narendra Modi mempersingkat kunjungan dua harinya ke Arab Saudi dan kembali ke New Delhi pada Rabu pagi.

    Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman juga mempersingkat kunjungannya ke Amerika Serikat dan Peru “untuk bersama rakyat kita di masa sulit dan tragis ini”, kata kementerian.

    Kekerasan militan telah melanda wilayah Himalaya, yang diklaim sepenuhnya, tetapi sebagian dikuasai oleh India dan Pakistan, sejak pemberontakan anti-India dimulai pada tahun 1989. Puluhan ribu orang telah tewas, meskipun kekerasan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.

    India mencabut status khusus Kashmir pada tahun 2019, membagi negara bagian itu menjadi dua wilayah yang dikelola federal – Jammu dan Kashmir, serta Ladakh.

    Langkah tersebut memungkinkan pemerintah daerah untuk mengeluarkan hak domisili kepada orang luar, yang memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan dan membeli tanah di wilayah tersebut.

    Hal itu menyebabkan memburuknya hubungan dengan Pakistan, yang juga mengklaim wilayah tersebut. Perselisihan tersebut telah memicu permusuhan sengit dan konflik militer antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir itu.

    Pada Hari Rabu, lebih dari selusin organisasi lokal menyerukan penutupan wilayah federal untuk memprotes serangan terhadap wisatawan, yang jumlahnya terus meningkat dan telah membantu perekonomian lokal.

    Banyak sekolah juga menangguhkan kelas untuk hari itu sebagai bentuk protes.

    Maskapai penerbangan mengoperasikan penerbangan tambahan dari Srinagar, ibu kota musim panas wilayah tersebut, karena para pengunjung berbondong-bondong meninggalkan wilayah tersebut, kata para pejabat.

    Serangan yang menargetkan wisatawan di Kashmir jarang terjadi. Insiden mematikan terakhir terjadi pada Bulan Juni 2024, ketika sedikitnya sembilan orang tewas dan 33 orang terluka setelah serangan militan menyebabkan sebuah bus yang membawa peziarah Hindu terjun ke jurang yang dalam.

  • India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

    India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

    Jakarta

    Pasukan keamanan India di Kashmir melakukan perburuan besar-besaran pada hari Rabu (23/4), sehari setelah orang-orang bersenjata menembaki rombongan turis, membantai sedikitnya 26 orang. Ini merupakan serangan paling mematikan di wilayah tersebut terhadap warga sipil sejak tahun 2000.

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk “tindakan keji” tersebut dan berjanji bahwa para penyerang “akan diadili”.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/4/2025), pembantaian ini membuat Modi mempersingkat kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi, dan kembali ke India pada hari Rabu pagi waktu setempat. Dia langsung bertemu dengan para pejabat keamanan tinggi setelah kedatangannya, kata seorang pejabat pemerintah India.

    Belum ada jumlah korban resmi yang dirilis, tetapi sumber keamanan mengatakan kepada AFP, bahwa sedikitnya 26 orang tewas pada Selasa (22/4) sore waktu setempat, ketika orang-orang bersenjata keluar dari hutan di tempat wisata populer dan menyerang kerumunan pengunjung dengan tembakan otomatis.

    Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah mengatakan serangan itu “jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kami lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir”.

    Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, para pemberontak di wilayah mayoritas Muslim itu telah melancarkan pemberontakan sejak 1989.

    Mereka menginginkan kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan, yang menguasai sebagian kecil wilayah Kashmir dan, seperti India, mengklaimnya sepenuhnya.

    “Operasi pencarian saat ini sedang berlangsung, dengan semua upaya difokuskan untuk membawa para penyerang ke pengadilan,” kata militer India dalam sebuah pernyataan.

    Pembantaian itu terjadi sehari setelah Modi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di New Delhi, ibu kota India.

    “Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kita untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” kata Modi dalam sebuah pernyataan tak lama setelah serangan itu.

    Serangan paling mematikan baru-baru ini terhadap warga sipil terjadi pada Maret 2000, ketika 36 warga India tewas. Serangan itu terjadi pada malam kunjungan mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Horor Serangan di Kashmir, PM India Buru-buru Balik dari Arab Saudi

    Horor Serangan di Kashmir, PM India Buru-buru Balik dari Arab Saudi

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi pada hari Selasa (22/4), menyusul serangan teror di wilayah Jammu dan Kashmir. Sebanyak 26 orang tewas dalam serangan hari Selasa di padang rumput Baisaran di wilayah Pahalgam, yang populer di kalangan wisatawan tersebut.

    Serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata tak dikenal itu, dikecam keras oleh tokoh-tokoh India dan asing.

    Dilansir The Star, Rabu (23/4/2025), dalam sebuah posting di media sosial X, Modi menyatakan “Mereka yang berada di balik tindakan keji ini akan diadili.”

    “Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” tulisnya.

    Modi telah melakukan perjalanan ke kota Jeddah di Saudi pada hari Selasa untuk kunjungan selama dua hari.

    Pemimpin India tersebut mengadakan pembicaraan bilateral dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman sebelum pulang ke New Delhi, ibu kota India pada Selasa malam, menyusul serangan di Kashmir.

    Putra Mahkota Saudi mengutuk serangan itu dan menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal.

    Pemimpin senior partai Kongres, Sonia Gandhi mengatakan dia “sangat sedih dan hancur” saat mengetahui serangan teror itu dan menggambarkannya sebagai “tindakan pengecut”.

    “Seluruh negara bersatu melawan teror. Kita memiliki tekad yang kuat untuk mengalahkan kekuatan yang memecah belah dan kejam ini. Kita perlu bekerja untuk membangun konsensus sosial yang luas melawan teror yang ada di masa lalu,” kata Gandhi.

    Serangan itu bertepatan dengan kunjungan selama empat hari Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance ke India. Vance pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

    “Selama beberapa hari terakhir, kami terkagum-kagum dengan keindahan negara ini dan rakyatnya. Pikiran dan doa kami menyertai mereka saat mereka berduka atas serangan yang mengerikan ini,” tulisnya di X.

    Presiden AS Donald Trump telah menelepon Modi untuk menyampaikan belasungkawa.

    Trump pun menyatakan dukungan penuhnya kepada India “untuk mengadili para pelaku serangan keji ini.”

    Lihat Video ‘Militan di India Tembaki Rombongan Turis, Puluhan Orang Tewas’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Teror Mematikan Guncang India, 28 Wisatawan Tewas di Jammu dan Kashmir, New Delhi Berlakukan Siaga 1 – Halaman all

    Teror Mematikan Guncang India, 28 Wisatawan Tewas di Jammu dan Kashmir, New Delhi Berlakukan Siaga 1 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Ibu kota nasional India, Delhi, dalam keadaan siaga penuh setelah kelompok yang merupakan cabang dari Lashkar-e-Taiba bernama The Resistance Front (TRF) membunuh 28 wisatawan pada Selasa, 22 April 2025.

    Insiden ini terjadi di wilayah Pahalgam, Jammu dan Kashmir, seperti dilaporkan oleh kantor berita ANI.

    Menurut laporan, polisi Delhi telah diperintahkan untuk memantau tempat-tempat wisata dan situs-situs penting lainnya di sekitar kota dengan ketat, menurut pejabat polisi Delhi yang mengetahui perkembangan tersebut, seperti dikutip dari laporan agen berita.

    Menurut beberapa laporan media lokal, serangan itu terjadi sekitar pukul 14:30 pada Selasa, di mana tembakan dilepaskan di padang rumput atas lembah Baisaran, dekat resor wisata Pahalgam di distrik Anantnag, Jammu dan Kashmir.

     

    Wanita dan orang tua termasuk di antara mereka yang menjadi korban serangan teroris, yang menewaskan 26 orang, termasuk wisatawan, dua warga negara asing, dan dua warga lokal, dan melukai lebih dari 20 orang di Pahalgam.

    Serangan teroris di Pahalgam pada 22 April disebut sebagai serangan teroris terburuk sejak serangan Pulwama pada 2019. Ini terjadi saat Wakil Presiden AS J D Vance mengunjungi India, dan menjelang musim wisata dan ziarah puncak yang akan datang.

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk serangan teroris dan menyampaikan belasungkawa bagi orang-orang yang kehilangan nyawa dan berdoa bagi mereka yang terluka.

    “Saya sangat mengutuk serangan teroris di Pahalgam, Jammu dan Kashmir. Belasungkawa bagi mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai. Saya berdoa agar yang terluka pulih secepatnya. Semua bantuan yang mungkin diberikan kepada mereka yang terkena dampak,” kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam posting media sosial di X.

    Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara banyak orang lain yang menyampaikan belasungkawa bagi orang-orang yang terkena dampak serangan teroris pada 22 April.

    Putin menyampaikan belasungkawa yang tulus bagi para korban.

    “Kejahatan brutal ini tidak memiliki pembenaran apa pun. Kami berharap bahwa para dalang dan pelakunya akan menghadapi hukuman yang pantas,” kata Putin.

    Menurut laporan, pejabat mengatakan bahwa kemungkinan teroris dapat menyeberang dari Kishtwar di Jammu dan mencapai wilayah Baisaran melalui Kokernag di Kashmir Selatan.

    Kedatangan Wapres AS

    Sebagai informasi, setidaknya 28 wisatawan tewas dan banyak lainnya terluka pada Selasa ketika teroris melepaskan di Baisaran dekat kota Pahalgam.

    Baisaran berjarak sekitar enam kilometer dari kota resor Pahalgam.

    Tempat ini dianggap sebagai Swiss di India, dengan padang rumput yang luas dikelilingi hutan pinus yang lebat dan gunung di mana orang-orang datang untuk berkunjung dari seluruh negeri dan dunia.

    The Resistance Front, sebuah proksi dari LeT yang didukung ISI (intelijen Pakistan), mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

    Serangan itu bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS J D Vance selama empat hari ke India dan kedatangan PM Narendra Modi di Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara Islam yang berpengaruh tersebut. 

    Sama pentingnya, serangan itu terjadi setelah pidato provokatif Asim Munir, kepala tentara Pakistan, yang merupakan pendukung utama teroris.

    Di sisi lain, ini adalah serangan paling mematikan terhadap wisatawan sejak militansi dimulai di Kashmir pada 1990-an. 

    Serangan itu membangkitkan kembali kenangan akan pembantaian Chittisinghpora di distrik Anantnag pada Maret 2000, di mana 36 anggota komunitas Sikh dibunuh beberapa hari sebelum kunjungan Presiden AS Bill Clinton ke India. 

    Sinkronisasi serangan itu sesuai dengan upaya Pakistan untuk mendapatkan intervensi internasional di J&K dengan menggambarkannya sebagai pemicu potensi konflik nuklir antara tetangga yang berseteru.

  • LG Hengkang dari Proyek EV, Bagaimana Nasib Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia?

    LG Hengkang dari Proyek EV, Bagaimana Nasib Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia?

    Jakarta: Mundurnya LG dari proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia memang mengejutkan, tapi bukan berarti langkah Indonesia untuk membangun ekosistem EV ikut terhenti. 
     
    Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa percepatan pembangunan ekosistem EV tetap berjalan.
    Proyek LG batal, ekosistem EV tetap jalan
    Keputusan LG Energy Solution dan konsorsiumnya menarik diri dari proyek baterai EV senilai Rp130,7 triliun tentu menjadi pukulan besar. Namun, Erick memastikan bahwa keputusan LG tidak akan memperlambat pembangunan supply chain EV dalam negeri.
     
    “Ya tentu, keputusan dari LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok (supply chain) yang menguntungkan ekosistem di Indonesia,” ujar Erick dilansir Antara, Selasa, 22 April 2025.
     

    Masih banyak mitra global yang siap berinvestasi
    Erick menjelaskan, kolaborasi dengan sejumlah mitra global lainnya masih terus berlangsung. Indonesia tetap bekerja sama dengan Volkswagen, CBL China, hingga Ford Motor dalam membangun ekosistem EV dari hulu ke hilir.

    “Tinggal lahan yang memang tadinya Korea Selatan berkenan, kita bisa tawarkan lagi kepada berbagai pihak,” ungkap Erick.
     
    Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, dan Amerika Serikat juga menjadi target baru untuk diajak bergabung dalam proyek pengembangan baterai EV.

    Peluang kerja sama dengan Amerika terbuka lebar
    Erick juga menegaskan bahwa Indonesia membuka pintu selebar-lebarnya untuk kerja sama dengan Amerika Serikat, terutama di tengah pembicaraan dagang kedua negara yang terus berkembang.
     
    “Dan juga tentu kita membuka luas kerja sama dengan Amerika Serikat, apalagi sedang ada pembicaraan bagaimana hubungan dagang Indonesia-Amerika. Kita terbuka, yang penting percepatan daripada momentum,” ujar Erick.
     
    Seperti diketahui, keputusan LG mundur disebabkan oleh perubahan lanskap industri kendaraan listrik global. 
     
    Konsorsium LG menilai saat ini terjadi “jurang EV”, yakni perlambatan atau penurunan permintaan global terhadap kendaraan listrik.
     
    “Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.
     
    Meski demikian, LG tetap melanjutkan bisnisnya yang sudah ada di Indonesia, termasuk pabrik baterai HLI Green Power, hasil kerja sama LG dengan Hyundai Motor Group.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Arab Saudi dan Indonesia perkuat hubungan di industri pangan 

    Arab Saudi dan Indonesia perkuat hubungan di industri pangan 

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Arab Saudi dan Indonesia perkuat hubungan di industri pangan 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 22 April 2025 – 16:24 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, menyelesaikan rangkaian pertemuan tingkat tinggi minggu ini dengan para pemimpin utama di Indonesia yang berfokus pada penguatan hubungan di industri pangan.

    Yang Mulia bertemu dengan perusahaan-perusahaan manufaktur makanan terkemuka serta perwakilan pemerintah untuk memperkuat kerja sama bilateral, menjajaki peluang investasi, dan mendorong integrasi yang lebih dalam antara kedua negara di sektor pangan. 

    Kunjungan ini merupakan bagian dari transformasi industri yang lebih luas di bawah Strategi Industri Nasional milik Kerajaan Arab Saudi. Strategi ini bertujuan untuk menarik investasi bernilai tinggi, mendorong lokalisasi produksi, dan memperkuat posisi Kerajaan sebagai regional hub produksi dan distribusi pangan. 

    Selama kunjungannya, Yang Mulia mengadakan diskusi tingkat tinggi dengan pimpinan Indofood, produsen makanan terbesar di Indonesia dan Mayora Indah, perusahaan multinasional ternama di sektor konfeksi. Pertemuan ini membahas kepentingan bersama termasuk produksi lokal di Kerajaan Arab Saudi, transfer teknologi, dan ekspansi ke pasar regional. 

    Indofood, yang telah mengoperasikan tiga pabrik di Kerajaan Arab Saudi, di Jeddah dan Dammam, melalui kemitraan dengan Noor Wazran Company, menegaskan kembali komitmennya dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan Kerajaan. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi tahunan yang mengesankan sebesar 400.000 ton, memproduksi berbagai produk populer seperti mi goreng, saus, dan bumbu-bumbu lainnya. 

    Perusahaan juga membagikan detail proyek ekspansi senilai SAR (Saudi Arabia Riyal) 15 juta yang tengah berjalan di salah satu fasilitasnya di Jeddah, serta mengumumkan rencana untuk mengekspor 20–30% dari produksi yang berbasis di Kerajaan Arab Saudi ke pasar-pasar tetangga seperti Mesir, Yordania, dan wilayah GCC (Gulf Cooperation Council) secara lebih luas. 

    Mayora Indah, yang saat ini mendistribusikan produknya di Kerajaan Arab Saudi, menyatakan minat kuat untuk beralih dari sekedar distribusi menuju ke produksi lokal. Apalagi, melihat meningkatnya permintaan akan produk pangan berkualitas tinggi di Kerajaan Arab Saudi dan keuntungan strategis dari produksi di dalam negeri. 

    Kunjungan ini berlangsung di tengah pencapaian hubungan dagang antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia yang semakin meningkat. Pada tahun 2024 saja, nilai perdagangan di sektor pangan antara kedua negara mencapai sekitar SAR 3,4 miliar (USD 900 juta). Ekspor utama Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia mencakup kurma dengan nilai lebih dari SAR 50 juta, sementara impor utama dari Indonesia meliputi minyak kelapa sawit mentah dan ikan kaleng.

    Kerajaan telah mengidentifikasi sejumlah peluang investasi yang menjanjikan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya dalam produksi saus dan celupan makanan, serta manufaktur produk konfeksi dan biskcuit. Seluruhnya adalah segmen dengan permintaan domestik dan regional yang terus tumbuh. 

    Kerajaan Arab Saudi merupakan pasar pangan terbesar di Timur Tengah, dengan nilai mencapai SAR 184 miliar pada tahun 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi SAR 248 miliar pada 2035. Strategi Industri Nasional pemerintah mencanangkan target ambisius untuk menarik investasi baru lebih dari SAR 78 miliar, meningkatkan ekspor pangan, dan menciptakan lebih dari 170.000 lapangan pekerjaan baru di sektor ini.

    Untuk mendukung visi tersebut, Kerajaan telah memperkenalkan Standard Incentives Program, yang menawarkan insentif investasi modal hingga 35% (maksimal USD 13 juta) bagi investor lokal dan internasional. Program ini dirancang agar dapat diakses oleh berbagai struktur bisnis, termasuk LLC (Limited Liability Company) asing, usaha patungan (joint venture), dan perusahaan joint stock, dengan menawarkan fleksibilitas dan kemudahan masuk ke pasar Saudi. 

    Yang Mulia juga menyoroti Jeddah Food Cluster, klaster industri pangan pertama yang didedikasikan secara khusus di Kerajaan Arab Saudi. Klaster lebih dari 11 juta meter persegi ini terhubung secara strategis dengan Pelabuhan Islam Jeddah. Klaster ini menawarkan infrastruktur kelas dunia, logistik yang efisien, dan kedekatan dengan pasar ekspor domestik dan internasional.

    Dalam pertemuannya dengan Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Yang Mulia menegaskan kembali komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menjalin kolaborasi jangka panjang di seluruh rantai nilai industri pangan. Kedua pihak sepakat mengenai pentingnya praktik berkelanjutan, ketahanan pangan, dan peran inovasi dalam membentuk masa depan industri ini.

    Kunjungan ini mencerminkan semakin selarasnya hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia, sekaligus membuka babak baru dalam kemitraan ekonomi yang didorong oleh kepercayaan bersama, peluang yang saling menguntungkan, dan visi bersama untuk pertumbuhan industri.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jenderal senior (Purn) divisi cadangan tentara Israel (IDF), Itzhak Brik, mengakui kalau pasukan Israel, kalah di Jalur Gaza.

    Selain itu, IDF juga tidak mampu membentuk pemerintahan militer pengganti Hamas di Gaza.

    Itzhak Brik, Senin (21/4/2025) seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, mengatakan, klaim kalau pasukan Israel, telah meraih prestasi besar di Jalur Gaza, tidak benar.

    Pada kenyataan di lapangan, kata dia, pasukan Israel, menelan kekalahan telak dari Hamas.

    Kekalahan telak yang dimaksud Itzhak Brik tersebut merujuk pada target perang yang ditetapkan sebelumnya oleh Israel dalam agresi militer yang kembali berlanjut setelah mereka sendiri yang melanggar kesepakatan itu pada Januari 2025 silam.

    Menurutnya, pasukan Israel, tidak berhasil mencapai satu pun dari target yang ditetapkan dalam perang Gaza, baik itu mengalahkan Hamas, atau membebaskan tawanan Israel.

    Itzhak Brik menambahkan, “Metode perang pasukan Israel, di Jalur Gaza, tidak menyebabkan kerusakan ratusan kilometer terowongan-terowongan Hamas.”

    Jenderal Rezim Zionis itu menegaskan, “Pasukan Israel, tidak mampu membentuk pemerintahan militer untuk menggantikan Hamas, di Jalur Gaza.”

    Belum lama ini, lembaga publik penyiaran Israel, KAN, dalam salah satu laporannya mengumumkan bahwa pasukan Israel, menghadapai masalah kekurangan personel.

    Media-media Israel, sebelumnya telah melaporkan kondisi sulit yang dialami oleh pasukan Israel, dan penolakan mereka untuk kembali diterjunkan ke dalam perang Gaza.

    Surat kabar Haaretz menulis, pasukan cadangan Israel, terus mengalami penurunan semangat setelah pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, dan dimulainya kembali perang di Jalur Gaza. 

    SAYAP MILITER HAMAS – Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. (Anews/File)

    Hamas Simpan Puluhan Ribu Petempur

    Di sisi lain, gerakan perlawanan Palestina, Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 petempurnya di Jalur Gaza.

    Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.

    Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.

    Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dan tiga lainnya terluka.

    Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.

    Terakhir kalinya tentara IDF tewas ialah pada bulan Januari lalu. Saat itu ada lima tentara Brigade Nahal yang tewas karena ledakan di sebuah bangunan di Beit Hanoun.

    Menurut penyelidikan IDF, para pejuang Hamas yang terlibat serangan itu muncul dari pintu terowongan yang tidak terdeteksi. Terowongan itu sebenarnya sudah ditandai agar nanti dihancurkan IDF.

    Hamas menembakkan sebuah RPG ke satu kendaraan yang membawa satuan pengintaian. Lalu, ada bom yang menghantam tim penyelamat yang tiba di tempat kejadian.

    Seorang tentara yang bernama G’haleb Sliman Alnasasara (35) yang berasal dari Kota Rahat tewas.

    Serangan seperti itu merupakan yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir di zona penyangga atau buffer zone.

    Dalam serangan sebelumnya, pejuang Hamas muncul dari terowongan dan menargetkan Brigade Lapis Baja Ke-401 yang sedang memperluas zona keamanan di Kota Daraj dan Tuffah. Israel mengaku berhasil melenyapkan pejuang Hamas itu.

    Yedioth Ahronoth mengklaim Hamas baru-baru ini memindahkan sebagian besar pasukannya guna menyimpan kekuatan demi menghadapi kemungkinan serangan darat besar-besaran oleh Israel.

    Pada waktu yang sama, Hamas berupaya menyerang pasukan Israel, terutama jika infrastruktur terowongannya terancam oleh IDF.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. (Telegram Quds News Network)

    Di sisi lain, IDF sudah mengurangi pengerahan tentara cadangan di pemukiman Israel dekat perbatasan.

    Israel belum menambah satuan reguler dari Divisi Ke-36 yang beroperasi di sepanjang Koridor Morag, di antara Kota Khan Yunis dan Kota Rafah.

    Dalam dua serangan Hamas yang telah disebutkan di atas, pejuang Hamas memanfaatkan terowongan di dekat perbatasan Gaza yang baru saja terdeteksi oleh IDF.

    IDF belum mengetahui lokasi pejuang Hamas yang melancarkan serangan itu. Pejabat militer Israel meyakini tindakan IDF menghancurkan terowongan belakangan ini telah memicu Hamas untuk melakukan aksi balasan.

    Perundingan gencatan senjata berjalan lamban

    Sudah sebulan Israel melanjutkan serangan di Gaza. Namun, perundingan-perundingan gencatan antara Hamas dan Israel masih menemui kebuntuan.

    Qatar yang menjadi salah satu juru penengah mengaku tidak puas dengan lambannya perundingan itu.

    “Kami pastinya frustrasi karena lambannya proses negosiasi. Ini persoalan sangat penting. Ada nyawa-nyawa yang dipertaruhkan di sini jika operasi militer berlanjut dari hari ke hari,” kata Mohammed Al-Khulaifi pekan lalu, dikutip dari First Post.

    Sebelumnya, Qatar bersama dengan AS dan Mesir berhasil memediasi gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari.

    Hamas rekrut banyak pejuang baru

    Hamas dilaporkan melakukan rekrutmen anggota besar-besaran.

    Media Arab Saudi yang bernama Al-Hadath mengklaim Brigade Al-Qassam milik Hamas kini membutuhkan 30.000 pejuang baru. Klaim itu didasarkan pada keterangan narasumber Palestina secara anonim.

    Menurut media tersebut, rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi militer baru yang mengenalkan taktik gerilya. Kebanyakan pejuang baru ini kurang pelatihan dalam pertempuran konvensional.

    Sebagian besar pejuang baru itu sudah menerima pelatihan di kamp yang digelar setiap tahun secara rahasia oleh Brigade Al-Qassam.

    Disebutkan bahwa mereka sudah menjalani pelatihan perang gerilya, penggunaan rudal antitank, dan penanaman bom.

    Di samping itu, narasumber yang didapatkan Al-Hadath menyatakan Brigade Al-Qassam kehilangan banyak senjata, terutama drone atau pesawat nirawak dan rudal jarak jauh.

    Hal tersebut membuat Hamas memutuskan untuk “mendaur ulang” sampah rudal dan menggunakannya untuk membuat bom.

     

    (oln/pt/*)

  • Kuota 203.320 Jemaah, Sebanyak 210.558 Jemaah Lunas Bipih

    Kuota 203.320 Jemaah, Sebanyak 210.558 Jemaah Lunas Bipih

    Jakarta (Kemenag) – Total 210.558 jemaah haji reguler telah melakukan pelunasan hingga Senin (21/4/2025). Padahal, kuota jemaah haji reguler sebanyak 203.320 jemaah.

    Pada musim haji 2025, Indonesia mendapat 221 ribu kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Pada hari pertama tahap perpanjangan pelunasan, Senin (21/4/2025), sebanyak 1.199 jemaah reguler lunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 H/2025 M. Kemenag mencatat, hingga hari ini sebanyak 210.558 jemaah reguler sudah melakukan pelunasan.

    Tahap II pelunasan Bipih reguler sejatinya ditutup pada 17 April 2024. Namun, karena masih ada empat provinsi yang belum terserap 100% kuotanya, masa pelunasan diperpanjang hingga 25 April 2025. “Dan hari ini (Senin kemarin), sebanyak 1.199 jemaah reguler lunasi biaya haji, sehingga total yang melunasi sudah mencapai 210.558 jemaah,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain di Jakarta, Senin sebagaimana dilansir Kemenag.go.id.

    Dia menguraikan, dari sisi jumlah jemaah, mereka yang melunasi sudah melebihi kuota jemaah haji reguler. Namun, kata Zain, secara kewilayahan, masih ada tiga provinsi yang belum 100 persen terserap kuotanya. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Barat (1.259 kuota), Gorontalo (22), dan Sumatera Selatan (10).

    Direncanakan, pada tanggal 1 Mei 2025, jemaah haji kloter pertama masuk asrama haji. Pada tanggal 2 Mei, jemaah kloter pertama gelombang pertama diterbangkan ke Kota Madinah Arab Saudi. Para jemaah haji ini berada di Tanah Suci sekitar 40 hari.

    Sedangkan jemaah haji gelombang kedua diterbangkan dengan tujuan Bandar Udara Kiang Abdul Azis Jeddah dan selanjutnya menuju Makkah. Jemaah gelombang kedua digeser ke Kota Madinah setelah menyelesaikan semua rukun, wajib, dan sunnah haji, serta ritual religi lainnya. [air]

  • Langkah Sektor Perikanan dalam Menghadapi Tarif Trump

    Langkah Sektor Perikanan dalam Menghadapi Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak langsung dari tarif Trump, semula besaran tarif 32% yang berlaku untuk berbagai komoditas ekspor termasuk sektor unggulan seperti perikanan, tekstil, dan manufaktur ringan.

    Meskipun implementasinya kemudian ditunda selama 90 hari guna membuka ruang negosiasi bilateral, sinyal yang diberikan Amerika Serikat (AS) sudah sangat jelas: proteksionisme bukan lagi bayangan masa lalu. Ketegangan tarif ini merupakan bagian dari strategi “America First Trade Policy” di bawah Trump Administration 2.0 yang mencakup penerapan tarif umum 10% atas semua impor, tarif hingga 60% untuk produk asal China, dan pemangkasan pajak korporasi domestik dari 21% menjadi 15% demi mendorong reshoring industri manufaktur.

    Indonesia pun terkena imbas dalam banyak sisi, terutama pada sektor perikanan yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekspor non-migas. AS merupakan mitra strategis dengan kontribusi signifikan: pada 2024, Indonesia mengekspor produk perikanan senilai US$2,02 miliar ke AS, menempati peringkat keempat dalam struktur impor perikanan AS.

    Komoditas utama seperti udang, tuna, rajungan, dan cumi-cumi menjadi andalan ekspor. Bahkan Indonesia menjadi pemasok udang terbesar ketiga di AS dengan pangsa pasar 17,1%, bersaing ketat dengan India dan Ekuador.

    Namun, tarif Trump ini bukan sekadar soal harga, juga menyentuh sisi struktural: ketergantungan terhadap pasar tunggal, lemahnya diversifikasi ekspor, dan daya saing logistik yang tertinggal. Data ekspor 2012—2023 menunjukkan tren fluktuatif, di mana volume ekspor Perikanan Indonesia ke AS sempat menyentuh 700 ton (2016), tetapi anjlok tajam pada 2021 hingga hanya 22 ton, dan mulai pulih perlahan pada 2023. Biaya logistik laut kita 25%—30% lebih mahal dibanding Vietnam. Di sisi lain, sertifikasi ekspor perikanan juga berjalan lambat dan tumpang tindih seperti keharusan sertifikat karantina untuk pengiriman ikan beku antar-pulau, yang bahkan tidak diwajibkan oleh negara tujuan ekspor seperti Jepang.

    Dalam lanskap global yang makin menantang ini, sektor perikanan Indonesia harus melangkah dengan empat rekomendasi strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama, diversifikasi pasar ekspor seperti ke kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur. Negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) seperti UEA, Arab Saudi, dan Qatar menunjukkan pertumbuhan konsumsi seafood di atas 6% per tahun. Besarnya potensi perikanan Indonesia dan status halal serta citra tropis dapat membuat Indonesia bersaing dengan negara lain. Sementara itu, negara-negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rusia mulai terbuka akibat terganggunya suplai dari China dan Vietnam. Strategi penetrasi perlu melibatkan diplomasi G2G, harmonisasi standar halal-seafood, optimalisasi peran diaspora, dan penguatan fungsi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) sebagai ujung tombak promosi produk.

    Kedua, peningkatan daya saing ekspor perikanan harus dimulai dari dalam negeri. Penyederhanaan regulasi sehingga menurunkan biaya transaksi (20%—30% dari biaya produksi), digitalisasi proses ekspor serta pembangunan dashboard ekspor real-time untuk pelaku UMKM perlu menjadi prioritas. Lebih penting lagi, peninjauan ulang terhadap pungutan perikanan seperti PNBP yang membebani nelayan dan pembudidaya ikan harus menjadi bagian dari reformasi struktural sektor hulu. Kebijakan jangan sampai menjadi penghalang produktivitas dan akses pasar. Salah satu contoh, di saat banyak negara tidak mewajibkan sertifikat karantina untuk produk ikan beku, Indonesia justru menerapkannya untuk pengiriman antar pulau.

    Ketiga, penghiliran produk perikanan tidak lagi bisa ditunda. Lebih dari 70% ekspor perikanan Indonesia ke AS masih berupa produk mentah atau beku, sementara Vietnam telah unggul dalam produk olahan seperti ebi powder, canned tuna, dan breaded shrimp. Komoditas seperti bandeng boneless vacuum pack, rumput laut olahan semi-farmasi, dan frozen fillet kerapu punya potensi tinggi untuk masuk ke pasar hotel dan ritel global. Kawasan industri seperti Bitung dan Banyuwangi difokuskan sebagai klaster penghiliran perikanan yang didukung oleh kolaborasi triple helix (Academics, Businessman, and Government/ABG).

    Keempat, Mendorong lahirnya kebijakan konkret berbasis data dan kebutuhan lapangan. Pemetaan daya saing, penyusunan policy brief lintas kementerian, dan perlunya forum yang dapat menjadi kanal diplomasi teknokratik menghadapi disrupsi global. Dalam konteks ini, setiap strategi dagang tidak boleh mengabaikan prinsip perlindungan dan keberlanjutan usaha domestik. Kita tidak bisa lagi sekadar responsif, tetapi harus proaktif dan sistematis.

    Kebijakan tarif Trump memang menjadi tantangan besar, tetapi sekaligus menjadi panggilan bagi Indonesia untuk memanfaatkan krisis ini sebagai momentum transformatif. Bukan hanya bertahan, tetapi berbenah dan melangkah lebih jauh dalam menata kembali strategi ekspor perikanan berbasis nilai tambah, efisiensi sistem, dan keadilan bagi pelaku usaha domestik.