Negara: Aljazair

  • 24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 24 nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk berbagai negara beredar luas di kalangan wartawan, Jumat (4/7/2025). Meski begitu, Komisi I DPR belum memberikan konfirmasi atas keabsahan daftar tersebut.

    Anggota Komisi I DPR, Nico Siahaan menegaskan, daftar resmi baru akan diterima oleh DPR pada Sabtu (5/7/2025) pagi. Ia menolak memastikan kebenaran nama-nama yang sudah lebih dahulu beredar.

    “Kami belum dapat daftar aslinya, baru akan dikeluarkan besok pagi,” kata Nico Siahaan saat dikonfirmasi Beritasatu.com.

    Selain itu, menurut Nico, proses fit and proper test untuk para calon dubes tersebut juga akan dilakukan esok hari, begitu daftar resmi diterbitkan oleh pemerintah.

    Daftar 24 Nama Calon Dubes yang Beredar

    Berikut ini adalah nama-nama 24 calon dubes yang disebut dalam dokumen yang belum terkonfirmasi kebenarannya:

    Judha Nugraha – Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)Yusron Ambari – Aljazair (Alger)Berlian Helmy – Azerbaijan (Baku)Hari Prabowo – Thailand (Bangkok)Abdul Kadir Jaelani – Jerman (Berlin)Andhika Chrisnayudhanto – Brasil (Brasilia)Redianto Heru Nurcahyo – Slowakia (Bratislava)Andi Rachmianto – Uni Eropa (Brussel)Lukman Hakim – Suriah (Damascus)Laurentius Amrih Jinangkung – Belanda (Den Haag)Listyowati – Bangladesh (Dhaka)Syahda Guruh Langkah Samudera – Qatar (Doha)Adam Mulawarman Tugio – Vietnam (Hanoi)Kuncoro Giri Waseso – Mesir (Kairo)Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Malaysia (Kuala Lumpur)Andi Rahadian – Oman (Muscat)Okto Dorinus Manik – Papua Nugini (Port Moresby)Sidharto Reza Suryodipuro – PTRI JenewaUmar Hadi – PTRI New YorkGina Yoginda – Korea Utara (Pyongyang)Imam A’sari – Ekuador (Quito)Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan – SingapuraNurmala Kartini Sjahrir – Jepang (Tokyo)Dwisuryo Indroyono Soesilo – Amerika Serikat (Washington D.C.)

    Meski daftar tersebut telah beredar, publik diimbau menunggu pengumuman resmi dari pihak terkait. Pemerintah dan Komisi I DPR akan memastikan kesesuaian nama-nama calon dubes dalam rapat resmi pada Sabtu (5/7/2025).

    DPR, melalui Komisi I, memiliki wewenang untuk melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon dubes, sebelum mereka disahkan presiden dan dilantik secara resmi.

  • Antisipasi Meluasnya Konflik Iran dan Israel, Pertamina Evakuasi Pekerja dari Irak

    Antisipasi Meluasnya Konflik Iran dan Israel, Pertamina Evakuasi Pekerja dari Irak

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) akhirnya mengevakuasi tujuh orang pekerja dari wilayah rawan konflik di Timur Tengah, khususnya di Basra, Irak.

    Proses evakuasi pekerja yang dilakukan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang minyak, gas alam, dan energi dengan lingkup kerja luar neger ini sebagai langkah antisipatif terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan.

    Plt Direktur Utama PIEP, Julius Wiratno menjelaskan bahwa proses evakuasi telah dimulai secara bertahap sejak 19 Juni 2025, menyusul potensi meluasnya konflik antara Iran dan Israel yang dapat berdampak pada keamanan operasional di Irak dan sekitarnya.

    “Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Basra ke Kuwait, yang dinilai lebih aman. Selanjutnya, tujuh perwira [pekerja Pertamina] diterbangkan ke Indonesia dan telah tiba dengan selamat di Jakarta pada 23 Juni,” kata Julius dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    Terkait dengan pemulangan karyawan ke Indonesia, PIEP sebelumnya telah menjalin komunikasi dan koordinasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Timur Tengah, KBRI Baghdad dan KBRI Kuwait, serta Kedutaan Kuwait di Jakarta. “Koordinasi juga dilakukan dengan Perlindungan Warga Negara Indonesia [PWNI] untuk memastikan kelancaran evakuasi,” tuturnya.

    Sejalan dengan itu, imbuhnya, PIEP juga terus memantau kondisi geopolitik di wilayah operasi, termasuk lapangan West Qurna 1 di Irak yang dikelola bersama PetroChina, serta lapangan MLN di Aljazair.

    Julius mengungkapkan bahwa untuk saat ini kegiatan operasional di Aljazair masih berjalan normal berdasarkan hasil kajian risiko, tetapi perusahaan tetap memperhitungkan rute perjalanan paling aman dalam setiap rotasi personel.

    Secara keseluruhan, seluruh lapangan di zona operasi PIEP—termasuk di Irak, Aljazair, dan Malaysia—masih beroperasi seperti biasa dengan pengawasan ketat.

    “Peningkatan tensi di Timur Tengah dan global menjadi perhatian serius bagi kami. PIEP terus melakukan pemantauan berkala dan penyesuaian strategi mitigasi risiko, termasuk melalui country risk assessment untuk memastikan keberlangsungan bisnis sekaligus keselamatan para perwira kami,” kata Julius.

    Adapun, PIEP tak hanya fokus pada teknis evakuasi karyawan tetapi juga memberikan perhatian khusus pada keluarga pekerja.

    Syamsu Yudha, Country Manager PT Pertamina Irak EP (PIREP) menerangkan bahwa perusahaan secara intensif menjaga komunikasi dengan keluarga pekerja serta memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami rencana dan tahapan proses evakuasi pekerja.

    “Di tengah ketidakpastian, serta terbatasnya jalur komunikasi di lapangan, komunikasi dengan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Kami memahami kekhawatiran mereka, dan berupaya menjaga ketenangan para keluarga di Tanah Air,” tuturnya.

    Salah satu momen yang menyentuh adalah saat keluarga menerima kabar bahwa para perwira Pertamina di Irak telah melintasi perbatasan dengan selamat. “Itu bukan hanya kabar baik, tapi juga kabar yang menenangkan hati mereka,” ujarnya.

    Sebanyak tujuh orang karyawan PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) yang bekerja di Irak berhasil dipulangkan ke Tanah Air. /Istimewa-PIEP

    Setali tiga uang, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen dalam menjaga keselamatan para perwira di luar negeri, khususnya di wilayah konflik di Irak dan Kawasan Timur Tengah lainnya.

    “Pertamina memastikan perwira yang bertugas di wilayah Timur Tengah sudah tiba di Indonesia dengan aman,” ujarnya.

    Sebagai gambaran, PIEP didirikan berdasarkan kebutuhan untuk mengelola aset-aset internasional dengan fokus utama yaitu mengelola aset luar negeri yang dimiliki Pertamina.

    Didirikan pada 18 November 2013, PIEP melakukan inovasi dalam mengakuisisi dan mengelola lapangan migas overseas serta mencari sumber-sumber migas di berbagai negara.

    Hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 11 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Prancis, Italia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela.

  • Rawan Konflik, Pertamina Evakuasi 7 Pekerja dari Timur Tengah

    Rawan Konflik, Pertamina Evakuasi 7 Pekerja dari Timur Tengah


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) berhasil mengevakuasi tujuh perwira (pekerja) dari wilayah rawan konflik di Timur Tengah, khususnya dari Basra, Irak. Proses evakuasi ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan.

    Plt Direktur Utama PIEP, Julius Wiratno, menjelaskan bahwa proses evakuasi telah dimulai secara bertahap sejak 19 Juni 2025, menyusul potensi meluasnya konflik antara Iran dan Israel yang dapat berdampak pada keamanan operasional di Irak dan sekitarnya.

    “Evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Basra ke Kuwait, yang dinilai lebih aman. Selanjutnya, tujuh perwira diterbangkan ke Indonesia dan telah tiba dengan selamat di Jakarta pada 23 Juni,” ujar Julius.

    Langkah taktis ini dilakukan setelah sebelumnya, PIEP menjalin komunikasi dan koordinasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Timur Tengah, KBRI Baghdad dan KBRI Kuwait, serta Kedutaan Kuwait di Jakarta. Koordinasi juga dilakukan dengan Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) untuk memastikan kelancaran evakuasi.

    Tak hanya fokus pada teknis evakuasi, PIEP juga memberikan perhatian khusus pada keluarga perwira. perusahaan secara intensif menjaga komunikasi dengan keluarga perwira, memberikan kabar perkembangan dan memastikan bahwa setiap anggota keluarga memahami rencana dan tahapan proses evakuasi.

    “Di tengah ketidakpastian, serta terbatasnya jalur komunikasi di lapangan, komunikasi dengan keluarga menjadi hal yang sangat penting. Kami memahami kekhawatiran mereka, dan berupaya menjaga ketenangan para keluarga di tanah air. Salah satu momen yang menyentuh adalah saat keluarga menerima kabar bahwa para perwira telah melintasi perbatasan dengan selamat. Itu bukan hanya kabar baik, tapi juga kabar yang menenangkan hati mereka,” terang Syamsu Yudha Country Manager PT Pertamina Irak EP (PIREP)

    PIEP juga terus memantau kondisi geopolitik di wilayah operasi, termasuk lapangan West Qurna 1 di Irak yang dikelola bersama PetroChina, serta lapangan MLN di Aljazair. Untuk saat ini, kegiatan operasional di Aljazair masih berjalan normal berdasarkan hasil kajian risiko, namun perusahaan tetap memperhitungkan rute perjalanan paling aman dalam setiap rotasi personel. Secara keseluruhan, seluruh lapangan di zona operasi PIEP – termasuk di Irak, Aljazair, dan Malaysia – masih beroperasi seperti biasa dengan pengawasan ketat.

    “Peningkatan tensi di Timur Tengah dan global menjadi perhatian serius bagi kami. PIEP terus melakukan pemantauan berkala dan penyesuaian strategi mitigasi risiko, termasuk melalui country risk assessment untuk memastikan keberlangsungan bisnis sekaligus keselamatan para perwira kami,” lanjut Julius.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina menegaskan komitmennya dalam menjaga keselamatan para perwira di luar negeri, khususnya di wilayah konfilik di Irak dan Kawasan Timur Tengah lainnya. “Pertamina memastikan perwira yang bertugas di wilayah Timur Tengah sudah tiba di Indonesia dengan aman,” terang Fadjar.***

  • Viral CT Scan Bayi yang ‘Membatu’ di Perut Wanita, Sudah Ada Selama 30 Tahun!

    Viral CT Scan Bayi yang ‘Membatu’ di Perut Wanita, Sudah Ada Selama 30 Tahun!

    Jakarta

    Viral di media sosial tangkapan layar ct scan yang memperlihatkan bayi yang sudah ‘membatu’ di dalam perut wanita berusia 73 tahun. Disebutkan bahwa wanita itu mengalami kondisi yang disebut litopedion.

    Berdasarkan hasil penelusuran, kejadian itu tercatat pada tahun 2016. Laman Al Arabiya melaporkan kasus litopedion di fasilitas kesehatan di kota Skikda, Aljazair timur. Seorang wanita berusia 73 datang dengan keluhan nyeri perut yang ternyata adalah bayinya yang membatu di rahimnya selama 35 tahun.

    Lansia itu menjalani kehidupan yang sangat normal, hingga ia merasakan nyeri yang tidak biasa di tubuhnya dan dibawa ke rumah sakit tempat ia didiagnosis.

    Setelah menjalani pemeriksaan, para dokter menemukan hal yang tidak terduga. Pemindaian X-ray menunjukkan adanya benda asing di perut wanita tua itu, bukan di dalam rahimnya.

    Wanita itu mengandung janin yang telah membatu selama 35 tahun terakhir, dengan berat lebih dari 2 kilogram dan berusia 7 bulan. Meskipun demikian, ia menikmati kualitas hidup yang baik dan tidak terpengaruh, atau dirugikan oleh janin yang telah mengeras yang dikandungnya pada tahun 1981.

    Litopedion merupakan salah satu komplikasi langka dari kehamilan ektopik, yang bermanifestasi sebagai massa yang mengalami pengapuran di bagian rongga perut atau panggul.

    Dalam kasus lain, seorang wanita berusia 90 tahun di Chili juga mengalami kondisi ini. Estela Melendez, 91 tahun, mengatakan bahwa ia memiliki benjolan di perutnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak tahu bahwa ia mengandung janin.

    Dokter mengatakan bahwa benjolan itu telah berada di rahimnya selama lebih dari enam dekade. Janin tersebut mengalami pengapuran dan tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi wanita tersebut.

    (kna/kna)

  • Pengaman Tribune Roboh, 3 Suporter Meninggal

    Pengaman Tribune Roboh, 3 Suporter Meninggal

    GELORA.CO -Sebuah tragedi menimpa sepak bola Aljazair. Tiga orang dilaporkan tewas dan lebih dari 70 lainnya cedera usai pengaman tribune atas stadion di negara Afrika Utara itu roboh usai laga.

    Dikutip dari BBC, Senin 23 Juni 2025, tragedi itu terjadi pada Sabtu kemarin, 21 Juni 2025, di Stade du 5 Juillet, setelah laga antara MC Alger versus NC Magra yang berakhir tanpa gol di pekan terakhir Algerian Ligue 1.

    Hasil imbang itu memastikan Alger meraih gelar juara liga untuk kedua kalinya secara beruntun di kasta tertinggi sepak bola Aljazair. 

    Spontan para suporter mereka merayakan keberhasilan itu di atas tribune.

    Namun perayaan tersebut berubah menjadi tragedi saat pengaman tribune bagian atas mendadak roboh. Sejumlah fan yang bergerak maju ‘mendorong’ suporter lain yang berada di tepi hingga akhirnya jatuh ke tribune bawah.

    Melalui pernyataan resminya, Minggu 22 Juni 2025, Kementerian Kesehatan Aljazair mengungkap bahwa RS Universitas Beni Messous merawat 38 korban cedera, dan tercatat tiga orang meninggal. Sementara ada 27 korban cedera dirawat di RS Ben Aknoun dan 16 lainnya di RS Bab El Oued.

    Akibat insiden ini acara penyerahan trofi juara pun terpaksa ditunda. Para pemain dan staf Alger dikabarkan telah pergi ke rumah sakit lokal untuk mendonor darah mereka sebagai bentuk bantuan langsung.

    Kejadian ini juga mendapat sorotan dari Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune. Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga menyatakan berduka cita dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang cedera

  • KSAL apresiasi perwira TNI AL jadi lulusan terbaik di Rusia

    KSAL apresiasi perwira TNI AL jadi lulusan terbaik di Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhamad Ali mengapresiasi capaian perwira TNI AL asal Kabupaten Garut, Mayor Laut (P) Firman Cahyadi lantaran menjadi lulusan terbaik Military Educational and Scientific Centre of The Navy di Rusia.

    Dalam siaran pers resmi TNI AL yang diterima Antara di Belitung Timur, Senin, dijelaskan bahwa capaian yang diraih Firman Cahyadi patut menjadi inspirasi bagi seluruh personel TNI AL.

    “Jadi seperti dalam hal ini bidang pendidikan guna mewujudkan prajurit yang profesional, modern, dan berdaya saing global, serta dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi prajurit lainnya,” kata Ali dalam siaran pers tersebut.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan bahwa Firman mengikuti pendidikan tersebut sejak tahun 2022 hingga 2025.

    Tunggul menjelaskan, Firman mengikuti pendidikan tersebut bersama 299 perwira lainnya yang berasal dari Rusia, Afrika Selatan, Angola, Aljazair, China, Djibouti, Ethiopia, Guinea, Indonesia, Kazakstan, Kongo, Korea Selatan, Libya, Nikaragua, Suriah, dan Vietnam.

    Tunggul menambahkan, mayoritas peserta didik berasal dari Rusia dengan jumlah 161 siswa.

    Selama menempuh pendidikan, Firman bersama ratusan perwira lainnya mendalami ilmu di bidang kepemimpinan militer, perencanaan strategis, manajemen sumber daya pertahanan, dan manajemen operasi militer.

    Setelah mempelajari ragam ilmu tersebut selama masa pendidikan, Firman akhirnya berhasil mendapatkan gelar Strata 2 (S2) dengan predikat cumlaude.

    Tunggul berharap ilmu yang didapat Firman bisa diimplementasikan ketika kembali bertugas di TNI AL demi memajukan pertahanan laut Indonesia.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenang Jasa Soekarno di Bulan Bung Karno 2025

    Mengenang Jasa Soekarno di Bulan Bung Karno 2025

    Surabaya: Bulan Juni dikenal sebagai “Bulan Bung Karno” karena menyimpan beberapa tanggal penting yang berkaitan dengan kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Berkaitan dengan momen ini, DPP PDI Perjuangan akan memperingati Bulan Bung Karno di makam Sang Proklamator pada 20-21 Juni 2025.

    Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, mengatakan, kegiatan ini diniatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, di beri kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus.

    Dalam rangkaian Puncak Bulan Bung Karno, DPP PDI Perjuangan pada tanggal 20 Mei 2025 mengundang, KH Ahmad Muwawiq, ulama muda kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah.

    “Kami mengundang Gus Muwafiq karena selain ulama beliau juga memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat. Gus Muwafiq akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia,” kata Said Abdullah.

    Sehari setelahnya, pada tanggal 21 Juni 2025, seluruh jajaran Partai yang dipimpin oleh Ibu Ketua umum Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri dan para santri dari berbagai pondok pesantren akan mengelar doa bersama di makam Bung Karno. Puncak acara akan di isi Pidato Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri.

    “Kami juga mengundang Bapak Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, Nasionalisme dan Agenda Pembangunan Peradaban Bangsa dan Dunia,” lanjut pria yang menjabat ketua Banggar DPR itu.

    Said menjelaskan, dipilihnya tanggal 21 Juni sebagai hari puncak peringatan Bulan Bung Karno dikarenakan tanggal tersebut merupakan hari wafatnya Soekarno yakni pada 21 Juni 1970. Selain itu, bulan Juni juga identik dengan Soekarno karena sang Proklamator lahir pada tanggal 6 Juni, juga pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila yang digagas oleh Soekarno.

    Peringatan Bulan Bung Karno juga sebagai pengingat jasa-jasa Soekarno, tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. Seperti diketahui, nama Bung Karno bukan hanya harum di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia lewat pemikiran dan ideologinya yang terus relevan dengan dinamika zaman.

    Nama Soekarno dicatat di Rusia, Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang, Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno. 

    Di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis.  Monumen Bung Karno di didirikan oleh Pemerintah Meksiko. Di tengah tengah taman kota berdiri gagah patung Bung Karno. 

    Rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno, mereka memberi kehormatan melalui pemberian jalan utama dengan nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno.

    Di Pakistan, rakyat dan pemerintah disana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan. Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut.

    Masih dalam momen mengingat Bung Karno, pada tahun 2008 Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh penting, salah satunya bergambar Bung Karno. 

    Terbaru, KBRI Tokyo memberikan penghormatan kepada Bung Karno, dengan membangun monumen Bung Karno yang baru saja diresmikan oleh Mbak Puan Maharani, selaku cucu Bung Karno dan Ketua DPR pada akhir Mei 2025 lalu.

    Surabaya: Bulan Juni dikenal sebagai “Bulan Bung Karno” karena menyimpan beberapa tanggal penting yang berkaitan dengan kehidupan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Berkaitan dengan momen ini, DPP PDI Perjuangan akan memperingati Bulan Bung Karno di makam Sang Proklamator pada 20-21 Juni 2025.
     
    Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, mengatakan, kegiatan ini diniatkan untuk merawat api perjuangan yang diwariskan melalui ajaran ajaran Bung Karno yang menjadi jalan perjuangan politik PDI Perjuangan. Sekaligus mendoakan agar arwah beliau diberikan pahala kebaikan, di beri kemudahan saat yaumul hisab menuju jannatul firdaus.
     
    Dalam rangkaian Puncak Bulan Bung Karno, DPP PDI Perjuangan pada tanggal 20 Mei 2025 mengundang, KH Ahmad Muwawiq, ulama muda kharismatik dari Yogyakarta untuk memberikan tausiah.

    “Kami mengundang Gus Muwafiq karena selain ulama beliau juga memiliki kedalaman ilmu sejarah yang sangat kuat. Gus Muwafiq akan menjelaskan keislaman Bung Karno, dan pikiran pikiran Bung Karno bagi kemajuan peradaban Islam, serta sejarah perjuangan Bung Karno untuk dunia Islam, Indonesia dan dunia,” kata Said Abdullah.
     
    Sehari setelahnya, pada tanggal 21 Juni 2025, seluruh jajaran Partai yang dipimpin oleh Ibu Ketua umum Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri dan para santri dari berbagai pondok pesantren akan mengelar doa bersama di makam Bung Karno. Puncak acara akan di isi Pidato Prof. Dr. Hj Megawati Soekarnoputeri.
     
    “Kami juga mengundang Bapak Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA selaku Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal untuk memberikan tausiah, seputar Islam, Nasionalisme dan Agenda Pembangunan Peradaban Bangsa dan Dunia,” lanjut pria yang menjabat ketua Banggar DPR itu.
     
    Said menjelaskan, dipilihnya tanggal 21 Juni sebagai hari puncak peringatan Bulan Bung Karno dikarenakan tanggal tersebut merupakan hari wafatnya Soekarno yakni pada 21 Juni 1970. Selain itu, bulan Juni juga identik dengan Soekarno karena sang Proklamator lahir pada tanggal 6 Juni, juga pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila yang digagas oleh Soekarno.
     
    Peringatan Bulan Bung Karno juga sebagai pengingat jasa-jasa Soekarno, tidak hanya untuk bangsa Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. Seperti diketahui, nama Bung Karno bukan hanya harum di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia lewat pemikiran dan ideologinya yang terus relevan dengan dinamika zaman.
     
    Nama Soekarno dicatat di Rusia, Saint Petersburg Mosque yang dulunya difungsikan sebagai gudang, Bung Karno meminta Nikita Kruschev, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu untuk mengembalikan fungsinya menjadi masjid, dan kemudian dikenal dengan Masjid Soekarno. 
     
    Di Aljazair, pemerintah setempat membangun monumen besar Bung Karno dengan telunjuk ke atas sebagai dukungan pembebasan dan kemerdekaan Aljazair dari Perancis.  Monumen Bung Karno di didirikan oleh Pemerintah Meksiko. Di tengah tengah taman kota berdiri gagah patung Bung Karno. 
     
    Rakyat dan Pemerintah Maroko mengingat jasa dan nama besar Bung Karno, mereka memberi kehormatan melalui pemberian jalan utama dengan nama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno.
     
    Di Pakistan, rakyat dan pemerintah disana mengingat perjuangan Bung Karno melalui penamaan Soekarno Square yang ada di Peshawar, dan Soekarno Bazar yang berlokasi di Gunj Lahore, keduanya di Pakistan. Demikian halnya di Mesir dan Turki, jalan Ahmed Soekarno ditempatkan di salah satu jalan utama di kedua negara tersebut.
     
    Masih dalam momen mengingat Bung Karno, pada tahun 2008 Pemerintah Kuba menerbitkan perangko edisi tokoh penting, salah satunya bergambar Bung Karno. 
     
    Terbaru, KBRI Tokyo memberikan penghormatan kepada Bung Karno, dengan membangun monumen Bung Karno yang baru saja diresmikan oleh Mbak Puan Maharani, selaku cucu Bung Karno dan Ketua DPR pada akhir Mei 2025 lalu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ACF)

  • Mengenal Mobil Nasional Iran Khodro: Harga Terjangkau, Sudah Ekspor

    Mengenal Mobil Nasional Iran Khodro: Harga Terjangkau, Sudah Ekspor

    Jakarta

    Iran ternyata punya industri otomotif dalam negeri yang sudah lama eksis. Iran memiliki mobil nasional sendiri yang sudah berkiprah sejak 1960-an, malah sudah diekspor.

    Merek mobil nasional Iran itu namanya Khodro. Sejarah ini bermula sejak pendirian Iran Khodro Company (IKCO) oleh keluarga Khayami pada Agustus 1962. Saat itu IKCO menjadi produsen bus LP (Long Platform) yang mengimpor sasis dari Jerman. Merek ini punya fasilitas perakitan di Teheran.

    Arti Mobil Khodro

    Dalam bahasa Persia, Khodro berarti mobil. Jadi, Iran Khodro berarti Mobil Iran.

    Khodro sudah memproduksi mobil penumpang pada 1966. Dikutip dari situs resmi IKCO, Khodro menandatangani kerja sama dengan perusahaan Inggris Rootes untuk membuat sedan dengan nama ‘Paykan’. Setahun berselang, IKCO untuk pertama kalinya membuat mobil nasional Iran.

    Sejak 1967 hingga 1978, Khodro Paykan terus diproduksi dengan berbagai model seperti sport, wagon, dan pikap. Hingga 1977, Paykan sudah diproduksi sebanyak 98 ribu unit. Tak hanya memproduksi mobil untuk merek sendiri, pada 1974 Khodro juga merakit mobil asal Prancis, Peugeot. Khodro pun tercatat pernah memproduksi Peugeot 206 dan 405.

    Line Up Mobil Khodro: Sedan sampai Pikap

    Khodro tak hanya fokus pada model sedan Paykan. Di situs resminya, Khodro memiliki model Samand LX, Soren ELX, Runna, dan Dena. Kesemuanya merupakan mobil jenis sedan. Khodro juga punya satu model pikap dengan nama Arisun.

    Selain membuat mobil dengan merek Iran Khodro dan bekerja sama dengan Peugeot, IKCO juga memproduksi beberapa model lain di bawah lisensi perusahaan otomotif ternama. IKCO memproduksi truk, bus, dan mobil penumpang dengan lisensi dari Mercedes-Benz. IKCO juga memproduksi Grand Vitara yang berada di bawah lisensi Suzuki.

    Khodro diklaim menjadi salah satu pemain otomotif besar di Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika Utara. Pada 2010, merek ini memproduksi sekitar 775.000 mobil penumpang dan kendaraan komersial.

    Mobil-mobil buatan IKCO diekspor ke beberapa negara seperti Rusia, Suriah, Turki, Irak, Azerbaijan, Ukraina, Mesir, Aljazair, dan Bulgaria.

    Lini produk mobil nasional Iran ini kebanyakan model sedan. Salah satu modelnya adalah IKCO Runna yang menggunakan basis Peugeot 206. IKCO Runna mengisi segmen sedan kelas B.

    Harga Mobil Nasional Iran Khodro

    Mobil ini pakai mesin bensin 1.600 cc empat silinder bertenaga 108 daya kuda. IKCO Runna kabarnya dijual setara 7.000 USD atau sekitar Rp 115 jutaan. Harganya bahkan lebih murah daripada LCGC di Indonesia yang saat ini sekitar Rp 130 jutaan sampai Rp 200 jutaan.

    Selain itu, ada juga IKCO Tara yang mengisi segmen sedan kompak segmen C. Mobil itu diproduksi oleh Iran Khodro sejak tahun 2021. Sedan IKCO Tara merupakan turunan dari Peugeot 301 dan didasarkan pada platform IKP1 Iran Khodro, yang merupakan versi modifikasi dari platform PSA PF1.

    Platform ini digunakan bersama dengan Peugeot 208, Peugeot 2008, dan Citroën C-Elysée. Mobil itu menggunakan mesin 1.600 cc, empat silinder, bertenaga maksimal 1 15 PS dengan torsi 144 Nm. Mesin tersebut bisa membawa mobil melaju hingga 190 km/jam. Sedan IKCO Tara dijual dengan kisaran harga setara 12.000-13.000 USD atau sekitar Rp 196-200 jutaan.

    Yang terbaru, Khodro juga merilis crossover bernama Reera. Mobil itu mengusung mesin 1.700 cc turbocharged bertenaga 160 daya kuda. Harganya sekitar 23.000 USD atau setara Rp 370 jutaan.

    (rgr/din)

  • 10 Negara Muslim Terbesar di Dunia, Indonesia Masih di Puncak?

    10 Negara Muslim Terbesar di Dunia, Indonesia Masih di Puncak?

    Jakarta, Beritasatu.com – Umat muslim tersebar di berbagai belahan dunia dan membentuk komunitas mayoritas di sejumlah negara, terutama di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

    Dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya, populasi muslim kini menjadi bagian penting dalam struktur demografi global. Pertumbuhan ini tidak hanya memengaruhi dinamika sosial dan budaya, tetapi juga memberikan dampak besar pada ekonomi dan kebijakan publik di negara-negara tersebut.

    Setiap negara dengan populasi muslim besar memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda. Di beberapa negara, umat muslim mendominasi sektor agrikultur dan pekerjaan informal, sementara di negara lain mereka terlibat aktif dalam industri, jasa, dan sektor modern lainnya.

    Berikut ini 10 negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, yang dikutip dari Pew Research Center, Senin (9/6/2025).

    Negara Muslim Terbesar di Dunia

    1. Indonesia

    Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan jumlah mencapai sekitar 229 juta hingga 244 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi nasional.

    Sebagian besar penduduk muslim Indonesia bekerja di sektor jasa, seperti perdagangan, pemerintahan, dan keuangan. Selain itu, sektor pertanian masih menyerap sekitar 27% tenaga kerja, diikuti oleh sektor industri manufaktur sekitar 18%.

    2. Pakistan

    Pakistan memiliki sekitar 200 juta hingga 240 juta penduduk muslim, yang mencakup sekitar 96% dari total populasinya. Ekonomi negara ini didominasi oleh sektor agrikultur yang menyerap sekitar 40% tenaga kerja. Selain itu, banyak masyarakat bekerja di sektor manufaktur tekstil, perdagangan, konstruksi, serta jasa informal.

    3. India

    India adalah negara dengan populasi muslim minoritas terbesar di dunia, yaitu sekitar 195 juta hingga 223 juta jiwa atau sekitar 14 hingga 15% dari total penduduknya. Mayoritas muslim India bekerja di sektor agrikultur, perdagangan kecil, manufaktur rumah tangga, serta sektor jasa informal, termasuk transportasi dan jasa teknis.

    4. Bangladesh

    Bangladesh memiliki sekitar 150 juta hingga 160 juta penduduk muslim, atau sekitar 91% dari populasi negara tersebut. Pekerjaan utama masyarakat muslim di Bangladesh terdapat di sektor tekstil dan garmen, yang menyerap sekitar 20% dari tenaga kerja nasional. Selain itu, agrikultur tetap menjadi andalan dengan sekitar 40% pekerja, disusul oleh sektor jasa seperti perdagangan dan transportasi.

    5. Nigeria

    Nigeria diperkirakan memiliki sekitar 99 juta hingga 119 juta penduduk muslim, yang mencakup 50 hingga 55% dari total populasi nasional. Sebagian besar masyarakat muslim Nigeria bekerja di sektor pertanian subsisten. Di samping itu, sektor minyak dan gas, serta perdagangan informal, juga memegang peran penting dalam perekonomian masyarakat muslim.

    6. Mesir

    Mesir memiliki sekitar 90 juta hingga 110 juta penduduk muslim, yang mencakup antara 90 hingga 98% dari jumlah penduduk. Penduduk muslim Mesir banyak bekerja di sektor pemerintahan dan publik, pariwisata, serta agrikultur, seperti pertanian tebu dan padi. Manufaktur ringan dan sektor jasa urban juga merupakan pilihan pekerjaan yang umum.

    7. Iran

    Iran memiliki populasi muslim yang sangat dominan, yaitu sekitar 82 juta hingga 89 juta orang atau sekitar 99% dari total penduduk. Pekerjaan utama mereka berada di sektor energi, khususnya minyak dan gas. Selain itu, manufaktur otomotif, jasa pemerintahan dan militer, serta perdagangan dan pertanian menjadi sektor penting lainnya dalam struktur ekonomi Iran.

    8. Turki

    Jumlah penduduk muslim di Turki berkisar antara 79 juta hingga 85 juta orang, dengan proporsi sekitar 97% hingga 99% dari total populasi. Sebagian besar masyarakat muslim Turki bekerja di sektor manufaktur, termasuk industri otomotif dan garmen. Sektor jasa seperti perdagangan, pariwisata, dan jasa keuangan juga memainkan peran penting dalam ekonomi nasional.

    9. Aljazair

    Aljazair memiliki sekitar 41 juta hingga 46 juta penduduk muslim, yang mencakup sekitar 99% dari total penduduknya. Sebagian besar masyarakat bekerja di sektor energi, khususnya hidrokarbon, seperti gas alam dan minyak. Selain itu, sektor konstruksi, agrikultur kecil, dan sektor publik menjadi pilihan pekerjaan yang dominan.

    10. Sudan

    Sudan menutup daftar dengan sekitar 39 juta hingga 45 juta penduduk muslim, atau sekitar 92 hingga 97% dari total populasi. Mayoritas masyarakat muslim Sudan bekerja di bidang agrikultur, termasuk pertanian dan peternakan. Tidak hanya itu, sektor informal, perdagangan lokal, dan proyek konstruksi pemerintah juga menyerap banyak tenaga kerja.

    Negara-negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar tidak hanya mencerminkan kekuatan demografis, tetapi juga menunjukkan keragaman sektor ekonomi yang digeluti oleh masyarakatnya.

    Sebagian besar negara tersebut masih mengandalkan agrikultur dan jasa sebagai tulang punggung perekonomian. Namun, pergeseran ke arah industri dan perdagangan juga terlihat semakin signifikan, khususnya di negara-negara, seperti Indonesia, Turki, dan Iran.

  • Ibadah Haji dari Masa ke Masa dan Sederet Teknologi yang Menunjangnya

    Ibadah Haji dari Masa ke Masa dan Sederet Teknologi yang Menunjangnya

    Jakarta

    Ibadah haji tahun ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 2 juta jemaah. Kunjungan mereka, seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya, dimungkinkan bahkan ditingkatkan pengalamannya berkat teknologi modern.

    Peneliti Andrea Stanton yang merupakan Associate Professor Studi Islam dan Afiliasi Fakultas Pusat Studi Timur Tengah di University of Denver, di Colorado, Amerika Serikat, mengamati bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengembangkan sejumlah aplikasi smartphone yang ditujukan untuk memudahkan organisasi kelompok jemaah haji dalam beribadah.

    Peziarah memanfaatkan aplikasi tersebut dengan panduan untuk membantu mereka menemukan dan beribadah di lokasi suci tertentu. Negara ini juga meluncurkan kartu pintar bagi jemaah untuk mengakses layanan dan informasi haji, serta melakukan pembayaran tanpa uang tunai.

    “Seiring perubahan itu terjadi, liputan berita tentang haji sering menyebut tentang teknologi yang terlibat, menggambarkannya sebagai fenomena baru yang ‘mengubah’ ibadah haji,” sebut Stanton dalam tulisannya di The Conversation yang dikutip detikINET.

    “Padahal sebagai sejarawan Timur Tengah dan pakar Islam kontemporer, saya tahu bahwa teknologi telah menjadi jantung pelaksanaan haji sejak pertengahan 1800-an. Teknologi transportasi dan komunikasi telah lama menjadi dasar pengelolaan ibadah ziarah ke Tanah Suci oleh pemerintah dan pengalaman spiritual para peziarah,” sambungnya.

    Teknologi perjalanan

    Dalam hal teknologi penunjang perjalanan haji, ada masa ketika kapal uap menjadi andalan dan dielu-elukan. Sejak tahun 1850-an, teknologi kapal uap memungkinkan lebih banyak Muslim untuk menunaikan ibadah haji meskipun mereka tinggal jauh dari Makkah.

    Menurut pakar sejarah Islam dan Timur Tengah Eric Schewe, layanan transportasi Eropa memanfaatkan para penumpang jemaah haji untuk menambah penghasilan di luar pengiriman kargo komersial melalui Terusan Suez. Dengan mengangkut dan menurunkan jemaah haji di pelabuhan Arab di sepanjang rute yang sudah dilalui kapal mereka, para pedagang dapat memperoleh penghasilan tambahan di musim haji.

    “Para peziarah sangat mengapresiasi keamanan, kecepatan, keandalan, dan biaya perjalanan kapal uap yang lebih terjangkau. Dampaknya, mereka dapat menempuh perjalanan ibadah haji lebih cepat dan lebih terjangkau dibandingkan periode sebelumnya dalam sejarah. Dari tahun 1880-an hingga 1930-an, jumlah jemaah haji setiap tahun meningkat empat kali lipat,” jelas Stanton.

    Sementara kapal uap membantu mereka yang bepergian lewat jalur laut, kereta api menunjang jemaah yang datang melalui jalur darat, terutama mereka yang berasal dari Rusia, yang perjalanannya sering kali mencakup perjalanan dengan kereta api ke Odessa, di Ukraina saat ini, atau pelabuhan Laut Hitam, tempat mereka menyeberang ke Istanbul dengan kapal uap, kemudian ke Makkah.

    Teknologi komunikasi

    Sebelum keberadaan internet di smartphone, telegraf memainkan peran penting dalam ibadah haji. Pemerintah Ottoman menggunakan jaringan telegrafnya yang luas untuk memerintah dan sebagai tanda kemerdekaan dari dominasi Eropa. Jaringan telegraf ini mencakup ibu kota di Istanbul, Damaskus, Suriah, hingga ke Makkah. Di masa itu, para pejabat konsuler Eropa, perusahaan kereta api dan kapal uap, dan bahkan jemaah haji menggunakan sistem telegraf untuk komunikasi terkait haji.

    Di sisi lain, Kecepatan perjalanan kereta api dan uap memunculkan kekhawatiran para peziarah membawa pulang penyakit menular, seperti yang terjadi dengan wabah kolera yang merebak setiap musim haji di tahun 1800-an.

    Pergerakan jemaah haji dari Makkah pulang ke negara asalnya juga menjadi perhatian kekuatan kolonial di masa itu, yang khawatir berkumpulnya massa umat Islam bisa memunculkan kekuatan politik baru bahkan kerusuhan politik.

    Sejumlah negara pun menerapkan peraturan yang memungkinkan pelacakan dengan mengandalkan teknologi cetak. Belanda pada tahun 1825 mulai mewajibkan para peziarah punya paspor, sedangkan Prancis pada tahun 1892 mulai mewajibkan peziarah Aljazair memiliki izin perjalanan. Inggris, di tahun 1886 memberikan kontrak eksklusif kepada agen perjalanan Thomas Cook untuk perjalanan haji dari India yang mengharuskan jemaah membeli tiket terlebih dahulu untuk setiap tahap perjalanan.

    “Peraturan-peraturan ini membantu jemaah menjalankan ibadah haji dengan aman. Tapi mereka juga berupaya meminimalkan potensi risiko politik dan kesehatan publik bagi kekuatan kolonial yang menguasai sebagian besar populasi dunia,” terang Stanton.

    Era modern

    Penyebaran perjalanan udara komersial mulai tahun 1940-an mengubah dinamika haji lebih jauh lagi. Jalur udara memungkinkan perjalanan lebih cepat, lebih terjangkau, dan lebih aman dibandingkan perjalanan menggunakan kapal uap.

    Perjalanan menggunakan pesawat memungkinkan lebih banyak Muslim bisa berpartisipasi dalam ibadah haji, sekaligus menciptakan tantangan logistik, politik dan ekonomi yang besar karena jumlah jemaah meningkat enam hingga tujuh kali lipat antara tahun 1950-1980.

    Selain itu, kehadiran teknologi komunikasi modern semakin mempopulerkan haji. Misalnya, stasiun radio meliput haji, dan mulai tahun 1940-an liputan haji disiarkan ke para pendengar radio di rumah. Kemudian, televisi sejak tahun 1960-an menayangkan cuplikan para peziarah yang mengelilingi atau berjalan di sekitar Ka’bah. Tayangan ini menginspirasi dan memotivasi pemirsa televisi ingin pergi haji juga.

    Sementara itu, tingkat melek huruf yang meningkat pun memungkinkan umat Islam membaca lebih banyak panduan haji tertulis yang membantu mereka menavigasi penginapan, makan, dan ibadah.

    Meski teknologi semakin memudahkan perjalanan ibadah haji, kebanyakan Muslim, bahkan saat ini, tidak serta merta bisa pergi berhaji kapan saja. Kebanyakan yang melakukan ibadah haji hanya bisa pergi satu kali seumur hidup mereka.

    Dengan kemudahan perjalanan dan komunikasi, kemampuan Kerajaan Arab Saudi menangani kunjungan para peziarah menjadi tantangan utama. Mereka diharapkan dapat menjamu, memberikan pengalaman yang aman, sehat, dan bermakna secara spiritual bagi semua jamaah

    (rns/rns)