Negara: Aljazair

  • Indonesia Gebrak Sidang WIPO, Proposal Tata Kelola Royalti Musik Streaming dan AI Banjir Dukungan Global

    Indonesia Gebrak Sidang WIPO, Proposal Tata Kelola Royalti Musik Streaming dan AI Banjir Dukungan Global

    Jenewa (beritajatim.com) – Delegasi Republik Indonesia mencatatkan pencapaian diplomasi penting dalam sidang Standing Committee on Copyright and Related Rights (SCCR) ke-47 yang berlangsung di markas World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa. Pada hari ketiga pelaksanaan sidang, proposal Indonesia mengenai tata kelola royalti musik global mendapatkan dukungan masif dari berbagai blok negara dan kelompok regional, menandai langkah maju dalam reformasi industri musik digital dunia.

    Dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Arief Havas Oegroseno, dan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Hermansyah Siregar, delegasi Indonesia menyoroti posisi strategis tanah air sebagai pasar potensial dalam ekonomi music streaming. Isu utama yang diangkat adalah ketimpangan tata kelola royalti lintas negara serta dampak signifikan kehadiran Artificial Intelligence (AI) terhadap keberlangsungan produk media dan kreativitas seniman.

    “Proposal ini dimaksudkan untuk memperkuat keadilan, transparansi, dan akuntabilitas dalam ekosistem royalti global, serta memastikan royalti yang adil bagi para pencipta,” ungkap Arief Havas Oegroseno dalam forum WIPO tersebut.

    Urgensi usulan ini dipertegas oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Kementerian Hukum, Andry Indrady. Ia menekankan bahwa inisiatif Indonesia bertujuan mendorong terciptanya ekosistem royalti digital yang lebih transparan dan bertanggung jawab secara global. Dalam pemaparannya, Andry menguraikan tiga pilar utama yang menjadi fondasi proposal tersebut.

    “Pertama, Membangun Kerangka Tata Kelola Global di bawah WIPO, Kedua Eksplorasi Mekanisme Pembayaran Royalti Alternatif dan Model Distribusi yang Adil, Ketiga Penguatan tata kelola collective management organization (CMO) lintas negara,” tegasnya di hadapan para delegasi.

    Respon positif segera mengalir pasca-presentasi. Dukungan penuh secara resmi disampaikan oleh Arab Saudi, Iran, Mesir, Pakistan, Filipina, Aljazair, Thailand, dan Kazakhstan. Tak hanya itu, dukungan blok regional juga datang dari Asia Pacific Group dan African Group, yang menilai usulan ini relevan dengan kepentingan negara-negara berkembang.

    Sementara itu, kelompok negara yang tergabung dalam GRULAC (Group of Latin America and Caribbean Countries) serta CACEEC (Central Asia, Caucasus and Eastern Europe Group) menyambut inisiatif ini dengan positif dan menyatakan kesiapan mereka untuk berdialog lebih lanjut guna mematangkan konsep tersebut.

    Merespons luasnya dukungan internasional, Wakil Menteri Luar Negeri menyampaikan apresiasi mendalam atas solidaritas negara-negara anggota WIPO.

    “Kami menyampaikan apresiasi atas seluruh pandangan dan dukungan negara anggota, serta menegaskan komitmen untuk bekerja sama secara inklusif dan konstruktif dengan seluruh delegasi WIPO dalam mewujudkan tata kelola royalti global yang transparan, adil, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Arief Havas.

    Langkah strategis selanjutnya yang diambil Indonesia adalah membuka ruang diskusi terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan negara, pelaku industri, hingga komunitas musik global pada sesi SCCR berikutnya.

    Di sela-sela agenda utama sidang, delegasi Indonesia juga bergerak aktif melakukan pertemuan bilateral untuk memperkuat lobi. Pertemuan dilakukan dengan sejumlah mitra strategis, termasuk Jepang, Amerika Serikat, GRULAC, APG, CEBS (Central European Baltic State), Deputi Direktur Jenderal WIPO Sylvie Forbin, IFPI (International Federation of Phonogram Industry), Group B Country, Uni Eropa, dan CACEEC. [beq]

  • 2 Pria Ditahan Atas Perampokan Rumah Mantan Presiden Prancis

    2 Pria Ditahan Atas Perampokan Rumah Mantan Presiden Prancis

    Jakarta

    Dua pria telah ditahan di Prancis dan didakwa atas dugaan perampokan rumah mantan presiden Francois Hollande di Paris, ibu kota Prancis.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/12/2025), kantor kejaksaan di Paris mengatakan pada hari Senin (1/12) waktu setempat, bahwa kedua tersangka didakwa dan ditahan Jumat lalu. Pernyataan kejaksaan tersebut mengonfirmasi laporan dari jaringan televisi berita BFMTV.

    Disebutkan bahwa kedua tersangka merupakan dua pria berusia awal 30-an tahun dan keduanya merupakan kelahiran Aljazair.

    Mereka diyakini telah melakukan perampokan pada 22 November lalu di rumah Hollande di Paris timur, yang ia tinggali bersama pasangannya, Julie Gayet, yang merupakan seorang aktris dan produser.

    Sebuah sumber yang dekat dengan Hollande mengatakan polisi telah bereaksi cepat terhadap perampokan tersebut.

    (ita/ita)

  • Langit Arab Akan Gelap Total Saat Gerhana Matahari Terlama Abad Ini

    Langit Arab Akan Gelap Total Saat Gerhana Matahari Terlama Abad Ini

    Jakarta

    Lima negara Arab akan diliputi kegelapan saat terjadi gerhana Matahari total pada 2 Agustus 2027. Ini adalah fenomena langit langka, karena merupakan gerhana Matahari terlama abad ini, menurut NASA.

    Gerhana Matahari total akan melintasi langit Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mesir, sebelum berlanjut ke Arab Saudi dan Yaman. Gerhana ini menjanjikan pemandangan spektakuler karena diperkirakan akan menjadi gerhana Matahari terlama di abad ke-21, berlangsung hingga enam menit 26 detik.

    Meskipun gerhana Matahari total bukanlah fenomena yang jarang terjadi, fenomena ini umumnya hanya berlangsung sebentar. Namun, gerhana ini akan menjadi fenomena yang menonjol bukan hanya karena durasinya, tetapi juga karena kelangkaannya di wilayah tersebut. Fenomena ini juga akan mengubah siang menjadi seperti malam.

    Terakhir kali gerhana Matahari total yang berlangsung lama seperti itu terjadi adalah pada 2009. Para astronom menyebutkan, fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada 2114, sehingga peristiwa ini akan menjadi peristiwa langka.

    Dikutip dari Gulf News, NASA mengonfirmasi bahwa gerhana Matahari total 2027 tidak hanya akan menjadi gerhana terpanjang abad ini, tetapi juga akan menjadi pertunjukan langit yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi mereka yang berada di jalur yang dilaluinya.

    Fase totalitas, saat Bulan menutupi Matahari sepenuhnya, akan berlangsung selama lebih dari enam menit, memberikan kesempatan lebih lama bagi para pengamat langit untuk menyaksikan kegelapan yang menakjubkan yang menyelimuti lanskap yang ditutupinya.

    Selama fase ini, korona Matahari, lingkaran cahaya yang hanya terlihat selama totalitas, akan terlihat, memungkinkan pandangan yang jelas terhadap atmosfer luar Matahari.

    Gerhana ini memiliki arti penting bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi juga karena pentingnya dalam studi ilmiah. Gerhana Matahari total menawarkan kesempatan unik bagi para astronom untuk mempelajari korona Matahari, medan magnetnya, dan dampak radiasi Matahari.

    Gerhana 2027, khususnya, akan memberikan kesempatan utama bagi para peneliti untuk mengumpulkan data berharga tentang dinamika Matahari, dan peristiwa ini dapat menghasilkan wawasan baru tentang perilaku Matahari.

    Di luar komunitas ilmiah, gerhana ini juga akan menjadi pengingat akan misteri alam semesta dan ketertarikan manusia yang sudah lama terhadap fenomena langit. Pada zaman dahulu, gerhana Matahari sering dianggap sebagai pertanda, yang memicu rasa takut dan heran. Namun, saat ini, peristiwa ini dirayakan oleh para pengamat langit, ilmuwan, dan penonton yang penasaran.

    Seiring dengan terus berlanjutnya hitungan mundur hingga 2 Agustus 2027, berbagai persiapan telah dilakukan di negara-negara yang terkena dampak. Tempat-tempat pengamatan akan disiapkan, dan tindakan pencegahan keselamatan akan ditekankan untuk memastikan orang-orang dapat menyaksikan gerhana tanpa risiko bahaya bagi mata mereka.

    Gerhana Matahari di 2027 disebut-sebut akan menjadi peristiwa yang tak terlupakan, yang akan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di langit dunia Arab untuk generasi mendatang.

    (rns/rns)

  • UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    Jakarta

    Tujuh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan total transaksi lebih dari Rp206 miliar dan menembus pasar ekspor melalui penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra internasional.

    Hal ini berlangsung pada Pameran Agrinex 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan, keberhasilan ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat. “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Muhammad Baron.

    Baron menambahkan, UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa. Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran ini merupakan pameran yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina. Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, yang merasa terharu dan bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkap Ibu Tiwi dengan mata berkaca-kaca.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani kerja sama ekspor dengan buyer dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Salah satunya CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai US$50.000 (Rp834 juta). Sementara, PT Java Criollo Cokelat Indonesia menandatangani kesepakatan dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai US$10 juta (Rp167 miliar), dan PT Syailendra Bumi Investama menggandeng Angel Fragrances dari Dubai dengan nilai kerja sama mencapai US$600.000 (Rp10 miliar).

    Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan
    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, PT Pertamina (Persero) juga meraih penghargaan sebagai “Booth Terbaik (Best Performance Booth)”. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., kepada perwakilan Pertamina.

    Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina.

    Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pengembangan UMKM, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi UMKM di berbagai sektor. Upaya ini juga sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 dari pemerintah, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

    (fdl/fdl)

  • UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak tujuh UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan total transaksi senilai Rp206 miliar dengan tiga di antaranya menandatangani kesepakatan ekspor selama ajang Pameran Agrinex 2025 di Jakarta pada 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menyampaikan pencapaian ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.

    “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Baron menambahkan UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa dan Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran Agrinex ini merupakan yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina.

    Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkapnya.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11/2025), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani MoU kerja sama ekspor dengan pembeli dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Mereka adalah CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai Rp834 juta, PT Java Criollo Cokelat dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai Rp167 miliar, dan PT Syailendra Bumi Investama yang menggandeng Angel Fragrances dari Dubai senilai Rp10 miliar.

    Penandatanganan ini turut disaksikan mantan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, Pertamina juga meraih penghargaan “Booth Terbaik”, yang diserahkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

    “Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina,” sebut Baron.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bisa-bisanya, Penjara Inggris Keliru Bebaskan 2 Tahanan!

    Bisa-bisanya, Penjara Inggris Keliru Bebaskan 2 Tahanan!

    Jakarta

    Kepolisian Inggris melakukan operasi perburuan terhadap dua narapidana, termasuk seorang warga negara Aljazair, yang dibebaskan secara keliru dari penjara. Hal ini memicu kemarahan anggota parlemen atas kesalahan terbaru yang dilakukan oleh sistem penjara Inggris.

    Kesalahan ini semakin mempermalukan pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer yang sedang terpuruk di jajak pendapat, sementara Partai Reformasi Inggris yang anti-imigran melonjak dalam jajak pendapat nasional.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025), Kepolisian Metropolitan London mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang memburu Brahim Kaddour Cherif, seorang pelaku kejahatan seksual berusia 24 tahun, setelah ia dibebaskan secara keliru seminggu yang lalu.

    “Cherif telah memiliki waktu enam hari lebih awal, tetapi kami sedang bekerja segera untuk menutup celah dan memastikan keberadaannya,” kata komandan Paul Trevers, yang memimpin penyelidikan.

    Sebuah pernyataan polisi mengatakan bahwa pihak kepolisian diberitahu pada hari Selasa waktu setempat, bahwa Cherif telah dibebaskan secara keliru dari penjara Wandsworth di London barat daya pada tanggal 29 Oktober.

    Secara terpisah, polisi di Surrey, barat daya London, mengatakan bahwa penjara Wandsworth pada hari Senin juga keliru membebaskan seorang napi pria lain yang dihukum karena beberapa pelanggaran penipuan.

    Cherif dihukum pada bulan November 2024 atas tindakan tidak senonoh yang berkaitan dengan sebuah insiden pada bulan Maret tahun itu. Dia pun dimasukkan ke dalam daftar pelaku kejahatan seksual selama lima tahun.

    Menteri Kehakiman David Lammy mengatakan dia “sangat marah” dan “terkejut” atas kesalahan tersebut, yang terjadi hanya beberapa hari setelah pemeriksaan keamanan penjara yang lebih ketat diberlakukan.

    Langkah tersebut diambil setelah Hadush Kebatu, seorang pencari suaka asal Etiopia yang dihukum karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja putri dan seorang wanita, dibebaskan secara keliru dari penjara. Dia berhasil ditangkap kembali setelah perburuan selama 48 jam.

    Pemerintah Inggris kemudian mendeportasi Kebatu secara paksa, memberinya £500 untuk meninggalkan negara itu, dan meluncurkan penyelidikan independen atas pembebasannya yang tidak disengaja.

    Tonton juga Video: Penampilan Pendiri WikiLeaks Seusai 5 Tahun Mendekam di Penjara Inggris

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Sebelumnya, OPEC+ pada Minggu sepakat untuk menaikkan produksi minyak dalam jumlah kecil pada Desember dan menunda kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama tahun depan. Langkah ini diambil karena meningkatnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan (oversupply) di pasar global.

    Sejak April, OPEC+ telah menaikkan target produksi sekitar 2,9 juta barel per hari, setara dengan 2,7% dari pasokan minyak global. Namun, mulai Oktober, kelompok produsen minyak tersebut memperlambat laju peningkatan produksi seiring proyeksi kelebihan pasokan pada awal tahun depan.

    Kebijakan baru negara-negara Barat terhadap Rusia, anggota OPEC+, turut menambah tantangan strategi tersebut. Moskow diperkirakan kesulitan untuk meningkatkan produksi lebih lanjut setelah Amerika Serikat dan Inggris memberlakukan sanksi tambahan terhadap dua produsen besar Rusia, Rosneft dan Lukoil.

    Dalam pertemuan bulanan OPEC+ yang diikuti delapan negara anggota — Arab Saudi, Rusia, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, Oman, Kazakhstan, dan Aljazair — disepakati bahwa target produksi Desember akan naik 137.000 barel per hari, sama seperti penambahan pada Oktober dan November.

    Dalam pernyataan resmi, OPEC+ menegaskan bahwa “setelah Desember, delapan negara tersebut akan menunda kenaikan produksi pada Januari, Februari, dan Maret 2026 karena faktor musiman.”

  • AWG Kembali Gelar Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025

    AWG Kembali Gelar Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025

    Jakarta: Aqsa Working Group (AWG) secara resmi membuka Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025. Tahun ini BSP mengusung tema “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza
    Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”

    Acara yang resmi Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, pada Sabtu, 1 November 2025, 
    menjadi tonggak dimulainya rangkaian kegiatan solidaritas sepanjang bulan November di seluruh Indonesia pada 2025. BSP 2025 ini merupakan bentuk nyata komitmen bangsa Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman penjajahan Zionis Israel.
    Momentum Penting dalam Sejarah Palestina

    Ketua Presidium Aqsa Working Group, Muhammad Anshorullah, menegaskan bahwa bulan November memiliki tempat istimewa dalam sejarah panjang perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.

    “November dalam sejarah perjuangan pembebasan Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina
    adalah bulan yang penting, memuat banyak kisah. Setidaknya ada 5 peristiwa penting yang
    terjadi, yaitu Deklarasi Balfour tahun 1917, kematian Yasser Arafat pemimpin Fatah pada
    2004, deklarasi kemerdekaan Palestina di Aljazair tahun 1988, kematian Izzuddin Al Qassam tahun 1935, tokoh yang menginspirasi Faksi Hamas, dan partition plan oleh PBB tahun 1947 tanggal 29 yang juga ditetapkan sebagai hari solidaritas Palestina sedunia,” paparnya. 

    Anshorullah menuturkan, sejak diawali dengan Pekan Solidaritas Palestina pada 2021 lalu,
    kemudian pada 2022 AWG menetapkan November sebagai Bulan Solidaritas Palestina (BSP), agenda ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi panggilan sejarah untuk terus menjaga dan menumbuhkan kesadaran umat manusia terhadap perlawanan atas penjajahan yang masih berlangsung hingga hari ini.

    Ia menegaskan bahwa BSP hadir sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945, dan
    menjadi bentuk penguatan dukungan politik dan kemanusiaan bangsa Indonesia terhadap
    Palestina yang telah diwariskan para pemimpin nasional sejak era Presiden Soekarno.
    “BSP tahun ini dilaksanakan di tengah genosida Zionis Israel yang masih berlangsung di Gaza. Padahal, perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani. Gaza tetap diblokade,tetap dibombardir, sementara para pejuang Palestina sudah memenuhi komitmen mereka,”  ujar Anshorullah.

    “Karena itu, BSP menjadi sangat penting — sebagai kampanye perlawanan moral dan politik terhadap kejahatan Zionis Israel yang dibiayai dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat.”

    Lebih jauh, ia menambahkan bahwa BSP 2025 merupakan bagian dari pembelaan global
    masyarakat sipil dunia terhadap Palestina, yang kini diekspresikan oleh berbagai bangsa
    tanpa memandang agama, ras, dan latar belakang.

    “Tema BSP tahun ini adalah seruan kepada dunia, khususnya bangsa Indonesia, untuk secara berjamaah membangun kembali Gaza yang hancur lebur karena kezaliman Zionis Israel,” ucapnya.

    Dalam konteks itu, AWG bersama Maemuna Center Indonesia—sayap perempuan AWG—
    akan membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. Rencana ini telah mendapatkan afirmasi dari pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI, sebagai bentuk kontribusi simbolik bangsa Indonesia bagi rakyat Palestina dan penguat persaudaraan antara kedua bangsa.

    Kehadiran Tokoh Nasional dan Perwakilan Dunia Islam

    Pembukaan BSP 2025 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Menteri
    Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta, Staf Ahli Kemenlu RI, Prasetyo Hadi, Penasihat Kedutaan Besar Palestina, Deyaeddin M.A. Alnamourah serta Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Selain itu hadir pula Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur; Ketua Pembina Maemuna Center Indonesia, Adhyaksa Dault; Pembina Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Abul Hidayat Saerodjie; Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin, para Duta Besar negara-negara Timur
    Tengah; serta berbagai aktivis dan tokoh kemanusiaan nasional seperti Sarbini Abdul
    Murad, Ahmad Juwaini, Maryam Rachmayani, dan Annisa Theresia.

    Kehadiran para tokoh ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah konsensus moral dan kemanusiaan bangsa Indonesia, lintas lembaga dan lapisan masyarakat.
     

     

    Pesan Solidaritas
    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menegaskan bahwa Bulan Solidaritas Palestina bukanlah acara simbolik atau kegiatan seremonial belaka. Ia menggambarkan BSP sebagai manifestasi cinta, kepedulian, dan komitmen nyata bangsa Indonesia terhadap Palestina.

    “BSP adalah wujud cinta yang hidup. Cinta yang diterjemahkan dalam aksi, dalam gerakan,
    dalam kepedulian yang menembus batas negara. Setiap doa, setiap langkah, dan setiap
    kegiatan BSP adalah bagian dari pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan rakyat Palestina,”
    kata dia.

    Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyerukan agar semangat solidaritas ini terus dijaga dan dikuatkan. Dalam pandangannya, perjuangan membela Palestina bukan hanya urusan politik luar negeri, tetapi juga ujian keimanan dan kemanusiaan.

    “Palestina jadi bukti iman kita. Ayo terus bela. Hingga Palestina merdeka,” tegasnya.

    Pernyataan ini menggambarkan betapa isu Palestina telah menjadi bagian dari kesadaran
    kolektif umat dan bangsa Indonesia.
    Rangkaian Kegiatan BSP 2025

    Sepanjang November 2025, AWG bersama jaringan dan mitra nasionalnya akan
    melaksanakan berbagai kegiatan yang menggugah kesadaran publik, mulai dari edukasi, aksi sosial, hingga mobilisasi massa.

    Beberapa kegiatan utama BSP tahun ini antara lain:
    – Daurah Baitul Maqdis bersama Syekh Prof. Dr. Abd Fattah El-Awaisi di Semarang,
    – Pengibaran Bendera Palestina–Indonesia di 23 Gunung di seluruh Indonesia,
    – Expo Palestina dan Bedah Buku di Taman Ismail Marzuki (TIM),
    – Pengibaran Bendera Palestina–Indonesia di Sungai Kapuas dan Sungai Mahakam,
    – Festival Baitul Maqdis,
    – Solidarity Run, Konvoi, dan Gowes Cinta Al-Aqsa,
    – Kuliah Umum dan Talkshow,
    – Apel 1000 Relawan untuk Palestina dan kegiatan lain yang digelar di berbagai kota di Indonesia.

    Seluruh kegiatan ini melibatkan jaringan Aqsa Working Group dari Sabang sampai Merauke,
    bersama masjid, pesantren, kampus, dan komunitas kemanusiaan yang terus bergerak untuk Al-Aqsa.

    Melalui BSP 2025, Aqsa Working Group menyerukan kepada bangsa Indonesia dan
    masyarakat dunia untuk tidak berpaling dari penderitaan Gaza. BSP adalah panggilan sejarah agar umat manusia bangkit melawan penjajahan, menegakkan keadilan, dan membangun kembali Gaza dengan semangat kebersamaan.

    Dengan semangat Bergerak Berjamaah, BSP 2025 diharapkan menjadi gelombang kesadaran baru untuk membangkitkan solidaritas global, hingga bendera Palestina berkibar
    merdeka di tanahnya sendiri.

    Jakarta: Aqsa Working Group (AWG) secara resmi membuka Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025. Tahun ini BSP mengusung tema “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza
    Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     

    Acara yang resmi Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, pada Sabtu, 1 November 2025, 
    menjadi tonggak dimulainya rangkaian kegiatan solidaritas sepanjang bulan November di seluruh Indonesia pada 2025. BSP 2025 ini merupakan bentuk nyata komitmen bangsa Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman penjajahan Zionis Israel.

    Momentum Penting dalam Sejarah Palestina

    Ketua Presidium Aqsa Working Group, Muhammad Anshorullah, menegaskan bahwa bulan November memiliki tempat istimewa dalam sejarah panjang perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
     
    “November dalam sejarah perjuangan pembebasan Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina
    adalah bulan yang penting, memuat banyak kisah. Setidaknya ada 5 peristiwa penting yang
    terjadi, yaitu Deklarasi Balfour tahun 1917, kematian Yasser Arafat pemimpin Fatah pada
    2004, deklarasi kemerdekaan Palestina di Aljazair tahun 1988, kematian Izzuddin Al Qassam tahun 1935, tokoh yang menginspirasi Faksi Hamas, dan partition plan oleh PBB tahun 1947 tanggal 29 yang juga ditetapkan sebagai hari solidaritas Palestina sedunia,” paparnya. 

    Anshorullah menuturkan, sejak diawali dengan Pekan Solidaritas Palestina pada 2021 lalu,
    kemudian pada 2022 AWG menetapkan November sebagai Bulan Solidaritas Palestina (BSP), agenda ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi panggilan sejarah untuk terus menjaga dan menumbuhkan kesadaran umat manusia terhadap perlawanan atas penjajahan yang masih berlangsung hingga hari ini.
     
    Ia menegaskan bahwa BSP hadir sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945, dan
    menjadi bentuk penguatan dukungan politik dan kemanusiaan bangsa Indonesia terhadap
    Palestina yang telah diwariskan para pemimpin nasional sejak era Presiden Soekarno.
    “BSP tahun ini dilaksanakan di tengah genosida Zionis Israel yang masih berlangsung di Gaza. Padahal, perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani. Gaza tetap diblokade,tetap dibombardir, sementara para pejuang Palestina sudah memenuhi komitmen mereka,”  ujar Anshorullah.
     
    “Karena itu, BSP menjadi sangat penting — sebagai kampanye perlawanan moral dan politik terhadap kejahatan Zionis Israel yang dibiayai dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat.”
     
    Lebih jauh, ia menambahkan bahwa BSP 2025 merupakan bagian dari pembelaan global
    masyarakat sipil dunia terhadap Palestina, yang kini diekspresikan oleh berbagai bangsa
    tanpa memandang agama, ras, dan latar belakang.
     
    “Tema BSP tahun ini adalah seruan kepada dunia, khususnya bangsa Indonesia, untuk secara berjamaah membangun kembali Gaza yang hancur lebur karena kezaliman Zionis Israel,” ucapnya.
     
    Dalam konteks itu, AWG bersama Maemuna Center Indonesia—sayap perempuan AWG—
    akan membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. Rencana ini telah mendapatkan afirmasi dari pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI, sebagai bentuk kontribusi simbolik bangsa Indonesia bagi rakyat Palestina dan penguat persaudaraan antara kedua bangsa.
     
    Kehadiran Tokoh Nasional dan Perwakilan Dunia Islam
     
    Pembukaan BSP 2025 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Menteri
    Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta, Staf Ahli Kemenlu RI, Prasetyo Hadi, Penasihat Kedutaan Besar Palestina, Deyaeddin M.A. Alnamourah serta Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, Selain itu hadir pula Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur; Ketua Pembina Maemuna Center Indonesia, Adhyaksa Dault; Pembina Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Abul Hidayat Saerodjie; Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin, para Duta Besar negara-negara Timur
    Tengah; serta berbagai aktivis dan tokoh kemanusiaan nasional seperti Sarbini Abdul
    Murad, Ahmad Juwaini, Maryam Rachmayani, dan Annisa Theresia.
     
    Kehadiran para tokoh ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah konsensus moral dan kemanusiaan bangsa Indonesia, lintas lembaga dan lapisan masyarakat.
     

     

    Pesan Solidaritas
    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menegaskan bahwa Bulan Solidaritas Palestina bukanlah acara simbolik atau kegiatan seremonial belaka. Ia menggambarkan BSP sebagai manifestasi cinta, kepedulian, dan komitmen nyata bangsa Indonesia terhadap Palestina.
     
    “BSP adalah wujud cinta yang hidup. Cinta yang diterjemahkan dalam aksi, dalam gerakan,
    dalam kepedulian yang menembus batas negara. Setiap doa, setiap langkah, dan setiap
    kegiatan BSP adalah bagian dari pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan rakyat Palestina,”
    kata dia.
     
    Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyerukan agar semangat solidaritas ini terus dijaga dan dikuatkan. Dalam pandangannya, perjuangan membela Palestina bukan hanya urusan politik luar negeri, tetapi juga ujian keimanan dan kemanusiaan.
     
    “Palestina jadi bukti iman kita. Ayo terus bela. Hingga Palestina merdeka,” tegasnya.
     
    Pernyataan ini menggambarkan betapa isu Palestina telah menjadi bagian dari kesadaran
    kolektif umat dan bangsa Indonesia.
    Rangkaian Kegiatan BSP 2025

    Sepanjang November 2025, AWG bersama jaringan dan mitra nasionalnya akan
    melaksanakan berbagai kegiatan yang menggugah kesadaran publik, mulai dari edukasi, aksi sosial, hingga mobilisasi massa.
     
    Beberapa kegiatan utama BSP tahun ini antara lain:
    – Daurah Baitul Maqdis bersama Syekh Prof. Dr. Abd Fattah El-Awaisi di Semarang,
    – Pengibaran Bendera Palestina–Indonesia di 23 Gunung di seluruh Indonesia,
    – Expo Palestina dan Bedah Buku di Taman Ismail Marzuki (TIM),
    – Pengibaran Bendera Palestina–Indonesia di Sungai Kapuas dan Sungai Mahakam,
    – Festival Baitul Maqdis,
    – Solidarity Run, Konvoi, dan Gowes Cinta Al-Aqsa,
    – Kuliah Umum dan Talkshow,
    – Apel 1000 Relawan untuk Palestina dan kegiatan lain yang digelar di berbagai kota di Indonesia.
     
    Seluruh kegiatan ini melibatkan jaringan Aqsa Working Group dari Sabang sampai Merauke,
    bersama masjid, pesantren, kampus, dan komunitas kemanusiaan yang terus bergerak untuk Al-Aqsa.
     
    Melalui BSP 2025, Aqsa Working Group menyerukan kepada bangsa Indonesia dan
    masyarakat dunia untuk tidak berpaling dari penderitaan Gaza. BSP adalah panggilan sejarah agar umat manusia bangkit melawan penjajahan, menegakkan keadilan, dan membangun kembali Gaza dengan semangat kebersamaan.
     
    Dengan semangat Bergerak Berjamaah, BSP 2025 diharapkan menjadi gelombang kesadaran baru untuk membangkitkan solidaritas global, hingga bendera Palestina berkibar
    merdeka di tanahnya sendiri.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • 2 Tersangka Didakwa Pencurian Museum Louvre, Perhiasan Belum Ditemukan

    2 Tersangka Didakwa Pencurian Museum Louvre, Perhiasan Belum Ditemukan

    Jakarta

    Dua pria yang ditangkap terkait pencurian perhiasan di Museum Louvre, Prancis, akan didakwa dengan pencurian dan konspirasi kriminal. Perhiasan yang digondol oleh tersangka belum ditemukan.

    Dilansir AFP, Kamis (30/10/2025), puluhan detektif telah memburu empat pencuri yang menggunakan truk pengangkut perhiasan dan peralatan pemotong untuk membobol galeri lantai satu museum ternama dunia tersebut, lalu melarikan diri dengan perhiasan yang diperkirakan bernilai lebih dari $102 juta.

    Para tersangka akan dihadapkan ke hadapan hakim dengan tujuan “mendakwa mereka dengan pencurian terorganisir, yang dapat dijatuhi hukuman penjara 15 tahun”, dan konspirasi kriminal, yang dapat dihukum 10 tahun, kata jaksa Laure Beccuau dalam konferensi pers, menambahkan bahwa kedua pria tersebut telah “mengakui sebagian dakwaan”.

    Perhiasan yang dicuri pada pagi hari tanggal 19 Oktober belum ditemukan. “Saya ingin tetap berharap bahwa perhiasan-perhiasan itu akan ditemukan,” kata Beccuau.

    Kedua pria yang ditangkap di wilayah Paris tersebut diduga memasuki Galeri Apollo di Louvre untuk mencuri perhiasan tersebut, sementara rekan-rekan mereka tetap berada di luar, menurut jaksa penuntut.

    Salah satunya berusia 34 tahun, berkewarganegaraan Aljazair, dan tinggal di Prancis. Tersangka kedua berusia 39 tahun, lahir dan tinggal di Aubervilliers, pinggiran kota Paris. Keduanya dikenal oleh polisi.

    Hanya sedikit rincian yang terungkap tentang bagaimana penyidik melacak para pelaku, beberapa di antaranya mengenakan balaklava dan rompi antipeluru saat perampokan yang dilakukan di siang bolong.

    Seorang tersangka ditangkap saat hendak naik pesawat ke Aljazair, ungkap seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut akhir pekan ini, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang berbicara kepada wartawan.

    Setelah pemberitaan media tentang penahanan tersebut, Beccuau mengatakan pihak berwenang telah “melakukan penangkapan pada Sabtu malam”, dan mengonfirmasi bahwa “salah satu pria yang ditangkap hendak meninggalkan negara itu” dari bandara Charles de Gaulle di ibu kota.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Persimpangan Jalan dalam Kerja Sama Tiongkok–Afrika dan AS–Afrika

    Persimpangan Jalan dalam Kerja Sama Tiongkok–Afrika dan AS–Afrika

    Di tengah transformasi mendalam lanskap ekonomi global, kerja sama Tiongkok–Afrika melaju mantap menuju tahap baru. Pada 24 Oktober 2025, Chongqing meluncurkan rute pertama yang langsung menuju Afrika untuk layanan China–Europe Railway Express (CR Express)—menandai babak baru konektivitas Tiongkok–Afrika. Rute ini mengadopsi model intermoda lintas benua “kereta api + pelayaran”, dengan tujuan akhir Aljir, Aljazair, sehingga membuka koridor logistik yang lebih efisien dan andal bagi perdagangan Tiongkok–Afrika. Konektivitas infrastruktur ini bukan sekadar perluasan jalur fisik, melainkan wujud konkret pembangunan komunitas Tiongkok–Afrika dengan masa depan bersama.

    Data menunjukkan, pada tiga triwulan pertama tahun ini, total perdagangan Tiongkok–Afrika tumbuh 19,5%, dengan skala yang terus meningkat. Tren positif ini terkait erat dengan kebijakan yang diumumkan pemerintah Tiongkok pada Juni tahun ini—pemberlakuan tarif 0% (bebas bea masuk) untuk seluruh komoditas asal 53 negara Afrika. Cakupan yang luas serta basis penerima manfaat yang besar menjadikan langkah keterbukaan ini bermakna historis dalam hubungan ekonomi dan perdagangan.

    Sebaliknya, Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) milik Amerika Serikat resmi berakhir masa berlakunya pada 30 September 2025. Sejak diberlakukan pada 2000, AGOA memberikan preferensi tarif dan kemudahan akses pasar bagi banyak negara Afrika, mendorong ekspor Afrika ke AS. Namun hingga kini proses otorisasi ulang di Kongres belum berjalan. Lebih jauh, sejak April 2025 AS memberlakukan tarif 10–30% terhadap negara-negara Afrika—kebijakan yang langsung menggerus keunggulan ekspor yang dibangun selama bertahun-tahun dan menekan prospek pengembangan manufaktur di Afrika.

    Dua jalur kebijakan terhadap Afrika kian kontras. Jalur pertama menempatkan persaingan geopolitik sebagai tujuan, berupaya menarik Afrika ke dalam rantai pasok eksklusif yang dipimpin Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, AS melalui Inflation Reduction Act (IRA) dengan aturan asal barang (rules of origin) dan klausul Foreign Entity of Concern (FEOC), serta melalui Defense Production Act (DPA) yang mendorong friend-shoring, telah merangkul politik dan perdagangan dalam satu kerangka, membentuk jaringan rantai pasok yang menyaring partisipasi berdasarkan keselarasan politik. Dalam model ini, akses negara-negara Afrika ke ekosistem produksi AS kurang ditentukan oleh daya saing industri, dan lebih oleh preferensi strategis Washington—dengan risiko penghentian preferensi tarif atau dikeluarkan dari skema subsidi rantai pasok bila posisi diplomatik dianggap tidak selaras.

    Jalur kedua bertumpu pada keterbukaan perdagangan. Kebijakan Tiongkok terhadap Afrika menunjukkan karakter keterbukaan yang menonjol: tarif 0% untuk 53 negara Afrika diberlakukan tanpa prasyarat politik dan tanpa saringan ideologis. Keterbukaan ini bersifat berkelanjutan dan terinstitusionalisasi, dengan tujuan menciptakan lingkungan pasar yang stabil dan terprediksi. Dalam kerangka ini, pembentukan rantai pasok mengikuti mekanisme pasar dan pilihan mandiri negara-negara Afrika—bukan intervensi politik eksternal. Selain menurunkan biaya perdagangan, yang lebih penting, kebijakan ini memberi harapan jangka panjang yang kondusif untuk investasi, pembinaan manufaktur, dan peningkatan kapabilitas industri.

    Secara esensial, kebijakan tarif 0% Tiongkok merupakan dukungan struktural bagi pembangunan mandiri Afrika. Fondasi industrialisasi Afrika relatif masih rapuh—menurut UN Industrial Statistics Yearbook 2024, ekspor manufaktur Afrika hanya sekitar 1,3% dari total global; kontribusi manufaktur terhadap PDB pada 2023 sekitar 13%, jauh di bawah rata-rata global 28%. Dengan menurunkan biaya masuk produk industri Afrika ke pasar Tiongkok, kebijakan ini menginsentif arus modal menuju manufaktur Afrika. Perusahaan yang berinvestasi dan membangun pabrik di Afrika dapat memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya lokal, sekaligus memanfaatkan akses bebas bea ke pasar konsumsi terbesar kedua di dunia, sehingga meningkatkan kelayakan dan imbal hasil investasi.

    Kebijakan ini mencerminkan pemahaman mendalam atas hukum dasar globalisasi ekonomi. Berbeda dari praktik mempolitisasi perdagangan, langkah keterbukaan pasar Tiongkok berpijak pada esensi kolaborasi ekonomi internasional. Tarif 0% sekaligus menjadi pengakuan atas potensi pertumbuhan Afrika dan bentuk dukungan pada sistem perdagangan multilateral. Di tengah menguatnya proteksionisme global, sikap keterbukaan ini menjadi semakin bernilai. Melalui kebijakan konkret seperti tarif 0%, Tiongkok mendorong peningkatan posisi tawar Afrika dalam rantai nilai global, menghormati hak atas pembangunan yang mandiri, dan berlandaskan kesetaraan serta saling menguntungkan—memberi paradigma baru bagi kerja sama ekonomi internasional.

    Kesimpulan

    Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia, kerja sama Tiongkok–Afrika tengah merintis model baru kolaborasi ekonomi internasional. Kebijakan tarif 0% menyampaikan sinyal tegas: keterbukaan dan kemitraan adalah cara efektif menghadapi tantangan global. Berbasis prinsip pasar dan saling menghormati, tanpa prasyarat politik, model ini menawarkan pendekatan segar bagi kemitraan pembangunan. Praktik yang berkembang bukan hanya mengakselerasi pertumbuhan kedua belah pihak, tetapi juga menyuntikkan daya dorong baru bagi pemulihan ekonomi dunia.