Negara: Afrika Selatan

  • Virus HMPV Mewabah di China, Apa Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes  – Halaman all

    Virus HMPV Mewabah di China, Apa Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes  – Halaman all

    Wabah Virus HMPV Merebak di China, Apakah Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

    Virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara. 

    Lantas, apakah virus HMPV sudah ada di Indonesia? 

    Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, drg. Widyawati, MKM beri jawaban. 

    Ia mengungkapkan jika saat ini belum ada laporan kasus virus HMPV di Indonesia. 

    “Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia,” ungkap Widyawati pada keterangannya, Minggu (5/1/2024). 

    Walau begitu, pihaknya mengimbau pada masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan. 

    “Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati.

    Sebagai informasi, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

    Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. 

    Meski begitu, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

    Kemenkes mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini. 

    Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan.

     

    Jangan lupa segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

     

     HMPV Tidak Sama dengan Covid-19, HMPV Bukan Virus atau Varian Baru

    Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus ahli paru Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China tidak sama dengan Covid-19.

    “Banyak yang ‘mensejajarkan’ infeksi HMPV ini mirip dengan Covid-19. Itu pernyataan yang tidak tepat,” kata Tjandra Yoga kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

    Prof Tjandra menyebut, HMPV bukanlah virus atau varian baru.

    HMPV sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

    Sementara, Covid-19 adalah varian baru dari virus corona.

    “Jika gejalanya adalah serupa, seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit. Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu,” tutur Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini.

    Lebih jauh ia menuturkan, peningkatan kasus HMPV di China yang dikhawatirkan sama seperti Covid-19 juga tidak tepat.

    Hal ini dikarenakan dari waktu ke waktu, selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China.

    “Sehingga tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” jelas dia.

    Asal Usul HMPV

    HMPV pertama kali dilaporkan di jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 yang berjudul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

    Pasca temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China, para peneliti bahkan memperkirakan HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi.

    Virus ini tidak hanya ada pada manusia melainkan juga pada hewan atau Animal Metapneumovirus.

    AMPV bahkan sudah lebih awal ditemukan, yaitu di tahun 1978 di Afrika Selatan, yang awalnya diberi nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV)  lalu menjadi AMPV Animal Metapneumovirus.

    Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D.

    Para pakar berpendapat bahwa penyakit pada manusia akibat HMPV nampaknya akibat evolusi dari AMPV sub tipe C.

  • Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Bumi

    Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Bumi

    Jakarta

    Tristan da Cunha adalah gugusan pulau di Samudra Atlantik Selatan yang menjadi rumah bagi pemukiman manusia paling terisolasi di dunia.

    Sekitar 250 orang yang memegang kewarganegaraan British Overseas Territory tinggal di satu-satunya pulau berpenghuni di kepulauan itu, yang juga disebut Tristan da Cunha, dalam komunitas yang dikenal sebagai Edinburgh of the Seven Seas.

    Tristan da Cunha, atau disingkat Tristan, terdiri dari enam pulau vulkanik yang terletak 2.400 km di barat daya Pulau St. Helena, pos terdepan Inggris lainnya di Atlantik.

    Bersama dengan Pulau Ascension, Tristan dan St. Helena membentuk British Overseas Territory yang membentang lebih dari 3.250 km di Samudra Atlantik, dari titik di sebelah barat lepas pantai Gabon di Afrika hingga titik yang lebih jauh ke selatan dari ujung Afrika Selatan.

    Pulau utamanya membentang sejauh 12 km dan gunung berapi berbentuk kerucutnya, yang disebut Queen Mary’s Peak, menjulang setinggi 2.062 meter di atas permukaan laut.

    Kawah tengah gunung berapi tersebut dipenuhi dengan danau berbentuk hati yang membeku di musim dingin dan mencair di musim panas, menyediakan air dingin bagi para pendaki yang mendaki ke puncaknya.

    Pulau ini juga merupakan surga bagi para pengamat satwa liar, dengan anjing laut, albatros, dan penguin rockhopper utara (Eudyptes moseleyi) yang berkembang biak di pesisirnya.

    Tristan hanya dapat diakses dengan perjalanan perahu enam hari dari Afrika Selatan, dan sebagian besar penduduknya adalah petani.

    Tristan da Cunha adalah gugusan pulau di Samudra Atlantik Selatan yang menjadi rumah bagi pemukiman manusia paling terisolasi di dunia. Foto: David Forman via Science AlertTerbentuk dari Pecahan Superbenua

    Enam pulau Tristan merupakan bukti aktivitas geologi masa lalu yang jauh di dalam mantel Bumi, masing-masing terbentuk dari puncak-puncak di kerak samudra.

    Pulau-pulau tersebut terletak sekitar 400 km di sebelah timur punggungan Atlantik tengah, tempat lempeng Amerika Utara dan Selatan bertemu dengan lempeng Eurasia dan Afrika.

    Seiring berjalannya waktu, lempeng-lempeng ini perlahan bergerak menjauh, yang memungkinkan batuan cair menggelembung ke celah-celah di antara keduanya. Kepulauan Tristan tidak terhubung ke punggungan, tetapi terbentuk sebagai akibat dari magma yang menyembur dari dalam lapisan Bumi.

    Kepulauan ini terbentuk ribuan tahun lalu dari apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai hotspot (titik panas), gumpalan besar material panas yang naik dari dalam mantel, lapisan tengah Bumi, dan membentuk gunung berapi di kerak di atasnya.

    Hotspot yang dimaksud, yang dikenal sebagai Walvis Ridge Hotspot, terbentuk antara Amerika Selatan dan Afrika sekitar 132 juta tahun yang lalu, ketika benua-benua ini terpecah setelah jutaan tahun terkunci bersama di superbenua kuno Gondwana.

    Ketika benua-benua terkoyak dan kerak Bumi mulai bergerak ke arah barat di atas Walvis Ridge Hotspot, gunung berapi berkembang satu per satu dalam garis horizontal di bawah Samudra Atlantik yang terbuka. Gunung berapi ini tumbuh menjadi pulau dan akhirnya punah saat mereka menjauh dari sumber magma yang menjadi hotspot.

    Pulau utama Tristan da Cunha merupakan pulau kedua terjauh di timur kepulauan tersebut, yang berarti pulau ini punah tak lama setelah empat pulau lainnya, Pulau Inaccessible, Nightingale, Middle, dan Stoltenhoff, dan tak lama sebelum pulau terjauh di timur, Gough.

    (rns/rns)

  • Prabowo Dinobatkan Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh 2025, Bersanding Donald Trump dan Xi Jinping

    Prabowo Dinobatkan Pemimpin Dunia Bakal Berpengaruh 2025, Bersanding Donald Trump dan Xi Jinping

    TRIBUNJATIM.COM – Presiden Prabowo Subianto kini dinobatkan jadi pemipin dunia yang bakal berpengaruh pada tahun 2025.

    Penobatan itu dilakukan oleh media asal Singapura, The Straits Times.

    Prabowo Subianto bersanding dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping hingga Presiden AS terpilih, Donald Trump.

    Mereka dinobatkan dalam artikel bertajuk “Meet 10 World Leaders to Watch in 2025′ yang terbit pada Sabtu (4/1/2025).

    Pemimpin dunia itu bakal memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dunia.

    “Dari Donald Trump dan Xi-Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia,” demikian tertulis dalam artikel tersebut.

    Dalam artikel tersebut, langkah Prabowo yang langsung melakukan kunjungan ke beberapa negara setelah dilantik menjadi Presiden ke-8 RI menjadi sorotan.

    Menurut media tersebut, kunjungan Prabowo tersebut lebih lebih bersifat untuk meningkatkan ekonomi Indonesia alih-alih membahas terkait geopolitik.

    Kendati demikian, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) era kepemimpinan Joko Widodo itu dianggap memiliki tujuan untuk menempatkan Indonesia sebagai negara yang turut berpengaruh dalam diplomasi internasional.

    Media tersebut turut menyanjung target Prabowo yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 persen.

     
    “Kurang dari sebulan setelah dilantik, Prabowo memulai kunjungan diplomatiknya dengan mengunjungi Tiongkok dan Amerika Serikat pada minggu yang sama serta menghadiri pertemuan-pertemuan multilateral besar sepert APEC, yang dengan cepat menandakan keinginannya untuk menempatkan Indonesia sebagai jantung diplomasi internasional.”

    “Motivasinya (kunjungan ke luar negeri) mungkin lebih bersifat ekonomi daripada geopolitik atau pribadi. Inti dari visi kepresidenannya adalah tujuan yang berani untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 8 persen, naik dari 5 persen saat ini,” tulis The Straits Times.

    The Straits Times juga menyanjung langkah Prabowo yang berani agar Indonesia masuk dalam kemitraan organisasi antar pemerintah, BRICS.

    Diketahui, BRICS saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

    “Pengumuman status kemitraan BRICS Indonesia dalam beberapa hari setelah ia menjabat sebagai presiden, ditambah dengan deklarasi bahwa negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara ini siap untuk menjadi anggota penuh, menunjukkan bahwa Prabowo tidak takut untuk melanggar posisi yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo,” tulisnya.

    The Straits Times juga turut menyoroti peran Prabowo terkait posisi Indonesia di ASEAN.

    Media tersebut memprediksi akan ada kerjasama yang erat dengan Malaysia untuk menunjang visi-misinya yaitu pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

    “Namun, yang lebih mungkin terjadi adalah skenario di mana Anwar (PM Malaysia) menemukan sekutu dalam diri Prabowo, yang diharapkan dapat memberikan dukungan kuat untuk hasil kerja sama ASEAN Malaysia.”

    “Hal ini akan memfasilitasi investasi lintas batas, konektivitas rantai pasokan, dan pembangunan berkelanjutan, dan selaras dengan penekanan pemerintahannya pada pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan,” tulis media tersebut.

    Di sisi lain, The Straits Times juga mewanti-wanti terkait pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo terkait hubungan Indonesia dengan Tiongkok dan Rusia yang dianggap memicu perdebatan.

    Media itu mewanti-wanti agar Prabowo dapat menyeimbangkan antara kebijakan luar negerinya yang dinilai ambisius serta mengakomodir kritik di dalam negeri terkait keputusan kebijakan internasionalnya.

    “Para pengamat politik di negara terbesar di kawasan ini akan memantau dengan seksama bagaimana Prabowo menyeimbangkan antara mengejar agenda global yang ambisius dan mengelola kritik domestik terhadap keputusan-keputusan internasionalnya,” pungkas media tersebut.

    Sebagai informasi, selain Prabowo, ada sembilan pemimpin negara yang turut dinobatkan sebagai pemimpin dunia yang akan berpengaruh tahun 2025 yaitu:

    Presiden terpilih AS, Donald Trump

    Presiden Tiongkok, Xi Jinping

    Presiden Rusia, Vladimir Putin

    Presiden Israel, Benjamin Netanyahu

    Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba

    Presiden Korea Utara, Kim Jong-un

    Perdana Menteri India, Narendra Modi

    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese

    Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim

    Jokowi Masuk Finalis Presiden Terkorup 2024 Versi OCCRP

    Beda dengan Prabowo, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) justru ditetapkan menjadi salah satu pemimpin terkorup di dunia pada tahun 2024 versi lembaga independen, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

    Selain Jokowi, ada lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi tersebut.

    Menurut organisasi tersebut, ‘pemenang’ dari nominasi tersebut adalah mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, yang digulingkan oleh kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada awal Desember 2024 lalu.

    Menurut salah satu juri nominasi ini, pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.

    Assad dianggap telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.

    Alia menilai, butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kondisi Suriah imbas kepemimpinan brutal Assad selama 24 tahun.

    “Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad menambahkan dimensi kejahatan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri.”

    “Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan ini, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasinya,” jelasnya.

    Di sisi lain, OCCRP turut memberikan ‘penghargaan khusus’ kepada Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang Nguema Mbasogo, berupa ‘Penghargaan Non-Prestasi Seumur Hidup’.

    Adapun ‘penghargaan’ ini diberikan imbas brutalnya Obiang dalam memimpin negara tersebut berupa penindasan, penangkapan yang melanggar hukum, hingga penghilangan paksa terhadap orang yang berbeda pendapat.

    Selain itu, Obiang dianggap telah mencuri sebagai besar kekayaan negara yang dipimpinnya secara bersama-sama dengan orang-orang di lingkarannya.

    Model kepemimpinan Obiang ini, membuat masyarakat Guinea Khatulistiwa menderita dalam kemiskinan ketika dirinya dan kroninya justru hidup dengan kemewahan.

    Jurnalis investigasi asal Ghana yang juga menjadi juri nominasi ini, Anas Aremeyaw Anas, menuturkan Obiang telah menciptakan dinasti otoriter sejak kepemimpinannya pada tahun 1979.

    “Melalui ketakutan, penindasan, dan korupsi, Teodoro Obiang telah menciptakan sebuah dinasti kekayaan dan kekebalan hukum,” kata Anas. 

    “Kecenderungan diktatornya dengan cepat ditiru oleh para pemimpin di seluruh benua Afrika, dengan para pemimpin kudeta saat ini yang memandangnya sebagai ayah baptis, dan memiliki ambisi yang sama untuk menjadi ayah baptis korupsi seperti dia,” sambung Anas.

    OCCRP menilai, model kepemimpinan seperti Assad dan Obiang menjadi contoh rezim diktator yang sudah lama berkuasa di mana korupsi memainkan peran penting.

    Selengkapnya, berikut daftar pemimpin terkorup tahun 2024 versi OCCRP:

    Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad

    Presiden Kenya, William Ruto

    Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi)

    Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu

    Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina

    Pengusaha India, Gautam Adani

    Sebagai informasi, OCCRP telah menggelar ‘penghargaan’ ini sejak tahun 2012 silam.

    Tak hanya pemimpin, OCCRP turut memasukkan organisasi pemerintah sebagai salah satu calon penerima ‘penghargaan’.

    Adapun berikut daftar ‘pemenang’ terkait pemimpin atau organisasi pemerintah terkorup di dunia tiap tahunnya sejak tahun 2012-2024:

    2012: Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev

    2013: Parlemen Rumania

    2014: Presiden Rusia, Ilham Aliyev

    2015: Mantan Presiden Montenegro, Milo Djukanovic

    2016: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

    2017: Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte

    2018: Bank Danske di Denmark

    2019: Mantan Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat

    2020: Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro

    2021: Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko

    2022: Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin

    2023: Jaksa Agung Guatemala, Maria Conseulo Porras

    2024: Mantan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad

    Di sisi lain, penentuan tokoh yang masuk sebagai finalis dilakukan OCCRP berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.

    Sementara, penentuan para tokoh yang menjadi finalis merupakan masukan dari publik, pembaca, jurnalis, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP.

  • Sindir Pemimpin Jerman hingga Campur Tangan Pemilu

    Sindir Pemimpin Jerman hingga Campur Tangan Pemilu

    Berlin

    Menjelang pemilu Jerman yang akan berlangsung pada 23 Februari 2025, suhu politik semakin memanas. Partai sayap kanan Alternative fr Deutschland (AfD) saat ini berada di posisi kedua dalam jajak pendapat dengan perolehan suara sekitar 20%.

    Dukungan partai ini mendapatkan sorotan setelah miliarder Elon Musk secara terbuka memberikan dukungannya.

    Elon Musk, pengusaha AS kelahiran Afrika Selatan yang kini berusia 53 tahun, dianggap telah melakukan intervensi langsung dalam kampanye politik di Jerman. Tidak hanya mendukung AfD secara terbuka, Musk juga melontarkan serangkaian komentar kontroversial terhadap para pemimpin lembaga demokrasi tertinggi di Jerman.

    Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Musk menyebut Presiden Frank-Walter Steinmeier sebagai “tiran yang anti-demokrasi,” menambahkan kata “Memalukan.”

    Kantor Presiden Steinmeier mencatat pernyataan tersebut tetapi memilih untuk tidak memberikan tanggapan resmi.

    Reaksi Para Politisi Jerman

    Pernyataan Musk memicu kemarahan di kalangan politisi Jerman. Mereka menyebut komentar tersebut “ofensif,” “tidak bermartabat,” dan “melewati batas.”

    Kontroversi ini semakin meningkat setelah Musk menerbitkan opini di salah satu harian Jerman yang secara terbuka mendukung AfD. Juru bicara pemerintah Jerman menilai langkah Musk sebagai upaya nyata untuk memengaruhi hasil pemilu.

    Pada November lalu, setelah bubarnya koalisi tiga partai pemerintah Jerman, Musk juga menyerang Kanselir Olaf Scholz melalui unggahan di X, menyebutnya sebagai “bodoh” (Olaf ist ein Narr). Serangan ini menambah daftar panjang komentar kontroversial Musk terhadap pemimpin politik Jerman.

    Hukum Pencemaran Nama Baik di Jerman

    Di Jerman, kebebasan berekspresi dijamin oleh Pasal 5 Undang-Undang Dasar. Namun, undang-undang tersebut juga melindungi individu dari penghinaan publik melalui kategori “kejahatan kehormatan”. Hal ini mencakup penghinaan, fitnah, dan penyebaran informasi palsu yang merugikan reputasi atau menyebabkan kerugian finansial dan emosional.

    Pelanggaran penghinaan dapat dihukum hingga dua tahun penjara, tetapi biasanya hanya berupa denda. Hukuman yang lebih berat, seperti penjara, hanya diberikan dalam kasus berulang atau jika penghinaan mengandung unsur rasisme atau antisemitisme.

    Namun, hukum ini hanya dapat diterapkan jika pihak yang merasa dirugikan mengajukan gugatan resmi.

    Tidak Ada Langkah Hukum terhadap Musk

    Hingga saat ini, politisi yang dihina oleh Musk, termasuk Presiden Steinmeier dan Kanselir Scholz, tidak menunjukkan niat untuk mengambil tindakan hukum. Meskipun demikian, Menteri Ekonomi Robert Habeck dari Partai Hijau sebelumnya pernah mengajukan tuntutan penghinaan atas unggahan serupa di media sosial.

    Musk juga pernah menghina Habeck sebagai “idiot” (Schwachkopf) dalam sebuah unggahan pada November lalu. Insiden ini mencerminkan peningkatan serangan terhadap politisi Partai Hijau, yang tidak hanya berupa penghinaan verbal tetapi juga ancaman fisik dan serangan langsung.

    Miliarder AS ini diperkirakan akan semakin menunjukkan dukungannya kepada AfD. Menurut juru bicara AfD, rencana konkret sedang dibuat untuk mengatur pertemuan antara Musk dan pemimpin partai, Alice Weidel, melalui fitur obrolan X-Space.

    Langkah ini diprediksi akan memperkuat hubungan Musk dengan AfD, sekaligus memicu kritik lebih lanjut terkait intervensinya dalam politik Jerman.

    Artikel ini diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris.

    (nvc/nvc)

  • Eks Direktur WHO Beberkan 4 Fakta Seputar HMPV, Virus yang Mewabah di China

    Eks Direktur WHO Beberkan 4 Fakta Seputar HMPV, Virus yang Mewabah di China

    Jakarta

    Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini sedang merebak di China dan tengah menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia. Hal ini karena HMPV menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus meningkat, khususnya di China bagian Utara.

    Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) drg Widyawati, MKM, mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait HMPV ini. Terpenting saat ini adalah tetap melakukan langkah-langkah preventif seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum.

    “Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati, dikutip dari laman Kemkes, Sabtu (4/1/2025).

    Terkait hal ini, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan setidaknya ada empat fakta yang masyarakat harus tahu terkait virus ini.

    1. Bukan Virus Baru

    Prof Tjandra mengatakan HMPV pertama kali dilaporkan di jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2021 yang berjudul ‘A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease’.

    “Sesudah itu ada lagi laporan temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China,” ujar Prof Tjandra kepada detikcom, Sabtu (4/1/2025).

    “Para peneliti bahkan memperkirakan bahwa sebelum resmi dilaporkan di 2001 itu maka HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi. HMPV bukan virus baru,” sambungnya.

    2. HMPV Memiliki Kaitan dengan AMPV

    Prof Tjandra menjelaskan bahwa kata ‘human’ dalam HMPV sebenarnya memiliki kaitan dengan Animal Metapneumovirus (AMPV). AMPV atau yang dulunya dikenal sebagai Turkey Rhinotracheitis Virus (TRTV) sudah ditemukan sejak tahun 1978 di Afrika Selatan.

    “Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D,” ucapnya.

    Para pakar berpendapat bahwa penyakit pada manusia akibat HMPV nampaknya akibat semacam evolusi dari AMPV yang sub tipe C.

    3. Pemerintah China Belum Menerapkan Keadaan Darurat

    Prof Tjandra juga menegaskan bahwa kabar yang menyebut pemerintah China menyatakan ‘state of emergency’ atau keadaan darurat yang mulai bertebaran di grup WhatsApp adalah hoaks.

    Pasalnya belum ada sumber resmi dari pemerintah China maupun World Health Organization (WHO) terkait hal itu.

    4. Tidak Bisa Disejajarkan dengan COVID-19

    Terkait kabar bahwa HMPV yang coba “disejajarkan” dengan COVID-19, Prof Tjandra mengatakan bahwa ini tidaklah tepat. Menurutnya, ada tiga alasan mengapa HMPV tidak bisa sejajar dengan COVID-19.

    “Pertama, ini (HMPV) bukanlah virus atau varian baru, ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Di sisi lain COVID-19 adalah varian baru dari virus corona,” katanya.

    Kedua terkait gejala HMPV yang dinilai sama dengan COVID-19, menurut Prof Tjandra gejala yang muncul dari masalah pernapasan dan infeksi paru-paru umumnya akan seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit.

    “Ketiga, ada juga yang menyebut HMPV mirip COVID-19 karena sekarang ada peningkatan kasus di China. Ini juga tidak tepat karena dari waktu ke waktu memang selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China,” tutur Prof Tjandra.

    “Jadi, tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan COVID-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” tutupnya.

    (dpy/suc)

  • Ahli Tegaskan HMPV Tidak Sama dengan Covid-19, HMPV Bukan Virus atau Varian Baru – Halaman all

    Ahli Tegaskan HMPV Tidak Sama dengan Covid-19, HMPV Bukan Virus atau Varian Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus ahli paru Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China tidak sama dengan Covid-19.

    “Banyak yang ‘mensejajarkan’ infeksi HMPV ini mirip dengan Covid-19. Itu pernyataan yang tidak tepat,” kata Tjandra Yoga kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

    Prof Tjandra menyebut, HMPV bukanlah virus atau varian baru.

    HMPV sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

    Sementara, Covid-19 adalah varian baru dari virus corona.

    “Jika gejalanya adalah serupa, seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit. Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu,” tutur Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini.

    Lebih jauh ia menuturkan, peningkatan kasus HMPV di China yang dikhawatirkan sama seperti Covid-19 juga tidak tepat.

    Hal ini dikarenakan dari waktu ke waktu, selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China.

    “Sehingga tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” jelas dia.

    Asal Usul HMPV

    HMPV pertama kali dilaporkan di jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 yang berjudul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

    Pasca temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China, para peneliti bahkan memperkirakan HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi.

    Virus ini tidak hanya ada pada manusia melainkan juga pada hewan atau Animal Metapneumovirus.

    AMPV bahkan sudah lebih awal ditemukan, yaitu di tahun 1978 di Afrika Selatan, yang awalnya diberi nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV)  lalu menjadi AMPV Animal Metapneumovirus.

    Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D.

    Para pakar berpendapat bahwa penyakit pada manusia akibat HMPV nampaknya akibat evolusi dari AMPV sub tipe C. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

  • China dan Rusia Makin Terang-terangan Tantang AS

    China dan Rusia Makin Terang-terangan Tantang AS

    Bisnis.com, JAKARTA – China dan Rusia tampak semakin terang-terangan menantang AS, terutama dalam persaingan teknologi yang memang sudah terjadi sejak beberapa dekade terakhir.

    Dilansir dari Miami Herald, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pemerintah dan Sberbank, bank milik negara terbesar di Moskow, untuk berkolaborasi dengan China dalam mengembangkan teknologi AI.

    Reuters menyebut bahwa manuver ini kemungkinan merupakan upaya untuk menantang AS.

    Dalam instruksi resmi di situs web Kremlin yang dipublikasikan pada hari Rabu, Putin menulis bahwa entitas tersebut harus “memastikan kerja sama lebih lanjut dengan Republik Rakyat Tiongkok dalam penelitian dan pengembangan teknologi di bidang kecerdasan buatan.”

    China merupakan salah satu negara adikuasa dunia dalam hal pengembangan AI, sehingga negara tersebut dapat membantu Rusia dalam mengembangkan senjata bertenaga AI dan banyak lagi.

    Bukan hanya itu, Putin baru-baru ini mengumumkan bahwa Rusia akan bekerja sama dengan negara-negara lain yang menjadi anggota BRICS, aliansi internasional yang terdiri dari negara-negara anggota termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, untuk mengembangkan AI.

    Dalam hal ini, presiden Rusia mengatakan bahwa ia ingin menciptakan aliansi AI, yang dimaksudkan untuk melawan kemajuan AS dalam pengembangan AI.

    Sanksi yang dijatuhkan oleh Barat membatasi kemampuan Rusia untuk mengejar tujuan AI-nya, karena Moskow tidak dapat mengakses teknologi yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi teknologi tersebut, termasuk microchip.

    Pada tahun 2023, CEO Sberbank German Gref mencatat bahwa kurangnya akses Rusia ke unit pemrosesan grafis, microchip yang mendukung pengembangan AI, membuat kemajuan di bidang ini menjadi sulit.

    Apa Fokus Rusia?

  • Perintah Putin, Rusia-China Satukan Kekuatan Lawan AS di 2025

    Perintah Putin, Rusia-China Satukan Kekuatan Lawan AS di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan jejeran pemerintah dan bank terbesar di negaranya, Sberbank, untuk membangun kerja sama dengan sistem kecerdasan buatan (AI) China.

    Instruksi Putin tersebut dipublikasikan di situs resmi Kremlin, tiga pekan setelah pengumuman Rusia akan berkolaborasi dengan anggota BRICS untuk mengembangkan AI.

    Untuk diketahui, BRICS merupakan forum kerja sama antar-pemerintah yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Kerja sama antara Rusia dan China ditegakkan untuk melawan dominasi Amerika Serikat (AS) di sektor teknologi kecerdasan buatan.

    “Sebagai ujung tombak rencana pengembangan AI Rusia, pemerintah dan Sberbank harus memastikan kerja sama yang lebih dalam dengan China di bidang riset dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan,” kata Putin, dikutip dari Reuters, Kamis (2/1/2025).

    AS selama ini membatasi akses teknologi canggih seperti AI ke Rusia dan China. Hal ini membuat Moskow kesulitan untuk mengembangkan teknologi dalam perang melawan Ukraina.

    Dengan kemitraan strategis bersama negara non-Barat, Rusia ingin menantang dominasi AS yang saat ini sangat maju dalam pengembangan teknologi terkemuka di abad-21.

    Pada Desember lalu, Putin mengatakan Jaringan Aliansi AI yang baru akan memperkuat kolaborasi para spesialis dari negara-negara BRICS dan negara-negara lain untuk mengembangkan teknologi canggih.

    Saat ini Rusia berada di peringkat ke-31 dari 83 negara yang mengembangkan AI, diukur dari implementasi, inovasi, dan investasi, menurut laporan Global AI Index dari Tortoise Media yang berbasis di Inggris.

    Posisi itu tak hanya tertinggal dibandingkan AS dan China, tetapi juga masih kalah dari negara-negara BRICS lain seperti India dan Brasil.

    (fab/fab)

  • XL-Smartfren Kawin, Elon Musk Terkaya Sepanjang Sejarah

    XL-Smartfren Kawin, Elon Musk Terkaya Sepanjang Sejarah

    Jakarta

    Di bulan Desember 2024 atau penghujung tahun, masih terdapat beberapa peristiwa menarik, bahkan menghebohkan, di jagat teknologi. Dari merger dua raksasa telekomunikasi Indonesia sampai sosok manusia yang menjadi terkaya sepanjang sejarah manusia.

    Pada bulan ini, CEO Intel, Pat Gelsinger, menjadi berita karena dipaksa mengundurkan diri. Performa Intel yang terus merosot memicu kekhawatiran tentang masa depan perusahaan teknologi ikonik ini.

    Kemudian kabar menghebohkan datang dari industri telekomunikasi Indonesia, di mana XL Axiata dan Smartfren resmi merger. Proses merger itu berlangsung cukup lama dan sempat menimbulkan gejolak.

    Berita menggembirakan datang dari jagatesport, di mana Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Gelar ini didapatkan, setelah Indonesia mengalahkan Brasil di babak grand final.

    Terakhir, Elon Musk dinobatkan sebagai manusia terkaya sepanjang sejarah manusia. Untuk lebih lengkapnya, simak rangkumannya berikut ini.

    2 Desember 2024: CEO Intel Pat Gelsinger Mengundurkan Diri

    Foto: Dok. Intel

    Pada 2 Desember 2024, Pat Gelsinger secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO Intel Corporation, efektif segera. Keputusan ini diambil di tengah upaya perusahaan untuk memulihkan kepercayaan investor dan menghadapi tantangan dalam industri semikonduktor global.

    “Memimpin Intel merupakan kehormatan seumur hidup saya – sekelompok orang ini merupakan yang terbaik dan tercerdas dalam bisnis ini, dan saya merasa terhormat untuk menyebut setiap orang sebagai kolega. Hari ini, tentu saja, pahit sekaligus manis karena perusahaan ini telah menjadi hidup saya selama sebagian besar karier kerja saya,” kata Gelsinger dalam siaran pers yang diterbitkan Intel.

    Menurut laporan Reuters, Gelsinger mengundurkan diri setelah rapat dewan direksi minggu lalu. Dalam rapat tersebut para direktur merasa rencana Gelsinger yang mahal dan ambisius untuk mengubah Intel tidak berhasil dan kemajuan yang dijanjikan malah berjalan lambat, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

    Dewan direksi akhirnya memberi tahu Gelsinger bahwa ia dapat pensiun atau diberhentikan. Pria 63 tahun ini memilih untuk mengundurkan diri, menurut sumber tersebut.

    11 Desember 2024: XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart

    Foto: Andhika Akbaryansyah/detikcom

    PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk (“Smartfren”), dan PT Smart Telcom (“SmartTel”) akhirnya mengumumkan bahwa para pihak telah menandatangani perjanjian definitif untuk usulan penggabungan dengan nilai perusahaan pra-sinergi gabungan sebesar Rp104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Dalam keterangan yang diterima detikINET, penggabungan ini akan membentuk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”), perusahaan telekomunikasi baru yang menggabungkan kekuatan kedua operator telekomunikasi di Indonesia, untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan meningkatkan konektivitas digital secara nasional.

    XLSmart disebut akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian untuk mendorong investasi dalam infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan sekaligus berkontribusi pada pasar yang lebih sehat dan lebih kompetitif.

    Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu. Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.

    13 Desember 2024: Elon Musk Jadi Manusia Terkaya Sepanjang Sejarah

    Foto: via REUTERS/Brandon Bell

    Elon Musk semakin kaya raya. Menurut Bloomberg Billionaires Index, harta pria kelahiran Afrika Selatan itu tembus USD 400 miliar atau lebih dari Rp 6.400 triliun, menjadikannya orang pertama yang melewati angka itu.

    Harta Elon Musk melonjak sekitar USD 20 miliar salah satunya karena kesepakatan yang melejitkan valuasi perusahaan roket Musk, SpaceX, menjadi sekitar USD 350 miliar. SpaceX dan investornya setuju membeli sebanyak USD 1,25 miliar saham internal.

    Setelah pemilihan presiden AS 2024 yang memenangkan Donald Trump, Musk memang menikmati lonjakan kekayaan pribadi. Kedekatan Musk dengan Trump membuat investor yakin perusahaanya akan semakin berkibar.

    Musk adalah CEO Tesla dan SpaceX, serta pemilik X (dulu Twitter) dan CEO usaha lain, termasuk Neuralink, xAI, dan Boring Company. Sekarang, bersama Vivek Ramaswamy, ia juga akan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dalam pemerintahan mendatang.

    13 Desember 2024: Indonesia Juara Dunia FIFAe World Cup 2024 eFootball

    Foto: (FIFAe)

    Timnas eFootball Indonesia berhasil menjadi juara FIFAe World Cup 2024 kategori konsol. Gelar ini didapatkan, setelah Indonesia mengalahkan Brasil di grand final. Pertandingan diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi. Adapun atlet esports yang mewakili Tanah Air ialah Elga Cahya, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie.

    Mereka bermain dalam format best of 3 (Bo3). Kendati demikian pertandingan di game pertama babak pertama tak berjalan mulus. Mereka harus bersusah payah menahan segala gempuran Brasil, hingga akhirnya kebobolan di menit ke-19. Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama usai.

    Di babak kedua, Rizky-Elga mencoba membombardir garis pertahanan Brasil. Gol penyama kedudukan pun terjadi di menit ke-87, setelah tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan atlet esports Tanah Air tak bisa dihalau. Menjelang berakhirnya game pertama, Indonesia mencetak gol kedua di menit ke-91. Skor 2-1 bertahan hingga game babak kedua berakhir untuk kemenangan Indonesia.

    Game kedua jual beli serangan terjadi, tapi Indonesia lebih mendominasi. Bahkan Rizky-Elga mencetak gol menit ke-8. Mereka terus melancarkan gempuran, dan membuahkan hasil di menit ke-18. Indonesia memperbesar keunggulan menjadi 2-0 dan bertahan sampai babak pertama usai. Victor dan Guefara yang mewakili Brasil di kompetisi ini akhirnya menemukan cara menjebol gawang Indonesia di menit ke 72.

    Namun dengan waktu yang tersisa, Brasil gagal membuat gol penyama kedudukan. Indonesia berhasil bertahan hingga pluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan. Skor akhir pun serupa dengan game pertama, yakni 2-1 untuk kemenangan Timnas eFootball Indonesia.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video Kaleidoskop 2024: Catatan Peristiwa dan Kasus Kesehatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fyk/rns)

  • Trump Jamin Beri Visa Pekerja Asing tapi…

    Trump Jamin Beri Visa Pekerja Asing tapi…

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela program visa yang memungkinkan pekerja asing berketerampilan tinggi untuk berimigrasi ke AS. Ini menjadi komentar pertamanya tentang masalah yang telah memecah belah para pendukungnya minggu ini.

    Dilansir CNN, Senin (30/12/2024), Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The New York Post bahwa dia ‘penganut H-1B’. Istilah H-1B mengacu pada visa yang diberikan kepada ribuan pekerja asing yang berimigrasi ke AS untuk mengisi pekerjaan khusus.

    Dalam masa jabatan pertamanya, Trump membatasi akses ke visa pekerja asing dan dia sebelumnya mengkritik program tersebut. Namun selama kampanye 2024, Trump mengisyaratkan keterbukaan untuk memberikan status hukum kepada beberapa pekerja kelahiran luar negeri jika mereka lulus dari universitas AS.

    “Saya selalu menyukai visa, saya selalu mendukung visa. Itulah sebabnya kami memilikinya,” kata Trump kepada The New York Post pada hari Sabtu (28/12).

    “Saya memiliki banyak visa H-1B di properti saya. Saya penganut H-1B. Saya telah menggunakannya berkali-kali. Ini program yang hebat,” imbuhnya.

    Namun, banyak pekerja di properti Trump yang diberikan visa melalui program H-2B terpisah, yang memungkinkan pengusaha membawa pekerja asing ke Amerika Serikat untuk pekerjaan sementara nonpertanian seperti lansekap dan perhotelan. Departemen Tenaga Kerja memposting data pekerja visa terperinci secara daring sejak 2008.

    Selama waktu itu, bisnis Trump meminta dan menerima persetujuan pemerintah untuk mempekerjakan pekerja asing untuk lebih dari 2.100 posisi. Sekitar 70 dari posisi tersebut diperuntukkan bagi pekerja berketerampilan tinggi melalui program H-1B.

    Komentar Trump kepada New York Post itu menandai pertama kalinya dia mempertimbangkan masalah H-1B sejak pengusaha Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, yang ditunjuknya memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, membela program visa pekerja asing.

    Komentar Musk dan Ramaswamy itu memicu kritik tajam dari para loyalis Make America Great Again (MAGA) yang berharap untuk membatasi imigrasi. Selama beberapa hari minggu ini, Musk dengan penuh semangat membela visa H-1B di unggahan media sosial.

    Dia mengemukakan pentingnya visa tersebut dalam memungkinkan perusahaan teknologi, termasuk perusahaannya sendiri, untuk mengembangkan bisnis mereka. Dalam unggahan Jumat lalu, Musk mengatakan dia akan ‘berperang’ untuk melindungi akses ke visa H-1B.

    “Alasan saya berada di Amerika bersama dengan begitu banyak orang penting yang membangun SpaceX, Tesla, dan ratusan perusahaan lain yang membuat Amerika kuat adalah karena H1B,” tulis maestro teknologi tersebut.

    “Saya akan berperang dalam masalah yang tidak mungkin Anda pahami ini,” sambungnya.

    Musk, yang lahir di Afrika Selatan dan memperoleh kewarganegaraan Kanada melalui ibunya, datang ke AS sebagai mahasiswa asing. Dia kemudian bekerja dengan visa H-1B.

    Pembelaan Musk dan Ramaswamy terhadap visa pekerja asing telah mendapat penolakan keras dari para pendukung anti-imigrasi dalam koalisi Trump. Mantan ajudan Trump Steve Bannon menyebut visa H-1B sebagai ‘penipuan’ dalam sebuah episode podcastnya bersama dengan kontingen vokal pendukung setia Trump yang mencakup mantan politikus Republik Matt Gaetz dan provokator sayap kanan Laura Loomer.

    Lihat juga video: Ini Dia Seluk Beluk Soal Work Holiday Visa

    (haf/dhn)