Negara: Afrika Selatan

  • Jusuf Kalla ke London, Hadiri Retret Pemikiran untuk Minoritas Muslim di Seluruh Dunia – Page 3

    Jusuf Kalla ke London, Hadiri Retret Pemikiran untuk Minoritas Muslim di Seluruh Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK dijadwalkan menghadiri Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim yang akan berlangsung pada 13-15 Januari 2025 di Kota London, Inggris.

    Acara ini akan mempertemukan para pemimpin Muslim dari berbagai negara untuk membahas tantangan yang dihadapi oleh komunitas Muslim minoritas di seluruh dunia. Demikian dalam keterangan yang diterima pada Minggu (12/1/2025).

    Retret pemikiran ini akan dihadiri oleh 10 mantan pemimpin Muslim dari negara-negara mayoritas Muslim, serta pemimpin Muslim dari negara-negara minoritas seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Afrika Selatan. Diskusi akan difokuskan pada upaya mendukung minoritas Muslim yang menghadapi diskriminasi, penganiayaan, bahkan genosida di berbagai belahan dunia.

    Menurut penyelenggara, Justice For All, tujuan retret ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pengalaman hidup minoritas Muslim yang beragam, mengidentifikasi tantangan bersama dan unik yang mereka hadapi, serta mengeksplorasi strategi konkret untuk memperkuat hak, representasi, dan kesejahteraan komunitas-komunitas ini.

    JK yang dikenal sebagai tokoh perdamaian dan mediator konflik, diundang karena pengalamannya dalam mengatasi konflik di Aceh, Ambon dan Poso serta keterlibatannya dalam isu-isu kemanusiaan.

  • Ekonom Tiongkok Sebut Langkah Indonesia Gabung BRICS Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Ekonom Tiongkok Sebut Langkah Indonesia Gabung BRICS Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia resmi bergabung dengan blok ekonomi BRICS atau Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan setelah Brasil mengumumkan pada Senin (6/1/2025). Ekonom Tiongkok menyebut, langkah ini disebut bisa mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga sesuai dengan target dari Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai 8 persen.

    Ekonom Tiongkok Song Qinghui mengatakan, memang seluruh perekonomian Indonesia saat ini menghadapi tantangan. Namun, bergabung dengan BRICS bisa membuka perdagangan Indonesia ke negara-negara yang tergabung.

    “Salah satu cara bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh, yakni dengan membuka pasar ke negara BRICS. Setelah produk dan perdagangan Indonesia masuk ke negara BRICS, maka pertumbuhan ekonomi akan mengikuti,” ucapnya dikutip dari Viory, Sabtu (11/1/2025).

    Ia menambahkan, Indonesia, sebagai pemimpin ekonomi di Asia Tenggara dan negara Muslim terbesar di dunia dengan populasi 280 juta jiwa, memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut.

    “Namun, pengaruh internasional Indonesia belum sesuai dengan statusnya. Maka, bergabung dengan organisasi BRICS, Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan pengaruh dan daya saing di pasar internasional,” paparnya.

    Lebih lanjut, Qinghui menyebut perekonomian Indonesia masih bergantung pada sektor jasa dan industri. Namun, dibandingkan dengan Rusia dan Tiongkok, sektor industri di Tanah Air masih belum berkembang.

    “Meskipun Indonesia adalah produsen utama nikel, tetapi perkembanganya masih jauh berada di ujung bawah rantai industri,” ujarnya.

    Namun, setelah Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, hubungan dengan antarsesama anggota bisa semakin mendalam, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    “Pada sektor nikel, Tiongkok dapat memberikan dukungan teknis untuk membantu Indonesia meningkatkan rantai industri nikelnya serta mengembangkan sektor hulu hingga hilir,” ucapnya.

    Sementara, pada sektor energi baru hingga mobil listrik Tiongkok juga bisa masuk ke pasar Indonesia.

    “Dengan kerja sama seperti itu, maka Tiongkok bisa memperluas pengaruh di Asia Tenggara secara khusus, dan lebih luas secara global,” papar Qinghui.

    Sementara, dalam sektor industri, Rusia bisa membantu Indonesia dalam memperluas dan memperkuat posisi pada seluruh rantai industri.

    Lebih lanjut, Qinghui menjelaskan, visi Indonesia di ASEAN juga sejalan dengan visi di BRICS. Maka, langkah Indonesia bergabung dengan BRICS akan menguntungkan kedua belah pihak.

    “Lanskap politik global memang masih didominasi oleh AS dan saat ini tidak mungkin mengubahnya. Meskipun pengaruh BRICS terus berkembang setiap hari, tetapi dunia masih merupakan sistem unipolar dengan dominasi dolar AS,” ucapnya.

    Qinghui menegaskan, negara BRICS telah membentuk The New Development Bank atau BRICS Development Bank, yang bisa menciptakan mekanisme untuk dedolarisasi.

    “Saya percaya bahwa setelah mekanisme ini diberlakukan, dunia akan menjadi lebih beragam dan inklusif,” ucap Qinghui seorang ekonom Tiongkok dalam menanggapi langkah Indonesia bergabung BRICS.

  • Indonesia jadi Anggota BRICS, Mendag Budi Santoso Berharap Ekspor Bakal Melonjak

    Indonesia jadi Anggota BRICS, Mendag Budi Santoso Berharap Ekspor Bakal Melonjak

    JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan keuntungan masuk keanggotaan BRICS. Dia bilang salah satunya adalah meningkatkan nilai ekspor. Sebab, kerja sama perdagangan akan terbuka lebih luas.

    Seperti diketahui, Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh geng Brasil, Rusia, India, China South Africa (Afrika Selatan) atau BRICS.

    Saat ini, sambung Budi, cara menggenjot ekspor Indonesia dengan kerja sama perdagangan juga terus dilakukan.

    “Ya kan kita berbagai cara kita lakukan ya, pendekatan kerja sama regional, bilateral untuk pendekatan ekspor kita, ya itu salah satu tujuan kita semuanya, coba ekspor kita naik,” katanya saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 10 Januari.

    Menurut Budi, dengan masuknya Indonesia ke BRIC menunjukan bahwa Indonesia terbuka untuk kerja sama dengan negara mana pun. Karena itu, dia berharap, keanggotaan BRICS ini dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.

    “Ya kan kita terbuka kan dengan apa namanya, kerja sama ekonomi dengan siapapun terbuka. Ya, pasti sudah dikaji mendalam keikutsertaan kita, yang mudah-mudahan semuanya lebih baik,” ucapnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia telah diterima menjadi anggota BRICS.

    “Itu sudah diterima oleh BRICS. Jadi baik karena berarti dengan berbagai negara di global south kita sudah masuk dalam club,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 8 Januari.

    Selain itu, Airlangga menyampaikan bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dapat berpartisipasi dalam kerja sama yang melibatkan banyak negara dan diharapkan dapat semakin membuka akses perdagangan dan investasi.

    “Ya tentu kalau secara trilateral dengan multiple negara kan. Brasil, Rusia, India, China. Ini akan semakin terbuka lagi akses perdagangan dan investasi,” jelasnya.

  • Jajaki Peluang Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi, Kadin Agendakan Kunjungan ke India dan Pakistan – Halaman all

    Jajaki Peluang Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi, Kadin Agendakan Kunjungan ke India dan Pakistan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjelaskan awal tahun ini Kadin, akan mengikuti World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India dan kemungkinan dilanjutkan ke Pakistan.

    “Kami sudah bertemu dengan kedua duta besarnya (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin yang mewakilkan dunia usaha bisa bersama-sama memastikan bukan saja relasi yang sangat baik antar-pemerintah, tapi juga dari bisnis ke bisnis,” katanya dalam acara rutin bulanan “Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast” di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

    Anindya mengatakan, hal tersebut sangat baik dan mudah-mudahan ini bukan saja pertemuan diplomatis secara geopolitik kita kembangkan, tapi juga ujungnya bagaimana perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ini bisa tercapai lebih baik di tahun 2025 dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    Anin menuturkan, rombongan Kadin Indonesia akan tiba di India pada 24 Januari 2025 untuk mempersiapkan acara forum bisnis yang direncanakan pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, lalu ketahanan pangan, sampai pada sektor teknologi dan pertahanan.

    “Nah, ini merupakan suatu yang menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Pak Presiden (akan) hadir sebagai tamu kehormatan di Republic Day India,” kata Anin.

    Dia melanjutkan, pada 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin akan melakukan lawatan di sekitar ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit, sampai juga ke industri otomotif. Selain itu, romobongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata di sana.

    “Kami juga akan melibatkan teman-teman dari Kadin Provinsi (dalam kunjungan ke India). Kami ingin menggambarkan bahwa Kadin itu bukan saja untuk perusahaan besar, tapi juga untuk perusahaan-perusahaan daerah untuk bisa terlibat, termasuk untuk membuka pasar, mendapatkan investasi dari India yang saya rasa secara historis, secara kultural, mempunyai sejarah panjang dengan Indonesia,” ujarnya.

    India dan Indonesia, lanjut Anin, adalah negara yang diprediksikan di dalam waktu 15-20 tahun ke depan menjadi negara dengan ekonomi terbesar. India di prediksi akan menjadi negara ekonomi nomor 4 terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi nomor 5 terbesar di dunia.

    “Nah, sehingga hubungan dengan India sangat menguntungkan. Bukan saja dari ekspor kita yang  perlu lebih besar lagi, dan sekarang kita surplus, tapi masih bisa lebih besar lagi, tapi juga dari sisi investasi. Baik dari India ke Indonesia, maupun dari Indonesia ke India,” ujar Anin.

    “Tipenya (India dan Indonesia) sama, demokratis, banyak sekali penduduknya, dan juga mesti disejahterakan semuanya. Sehingga untuk bisa memulai hubungan baik secara diplomatis, secara bisnis-bisnis besar, maupun bisnis yang bersifat kerakyatan. Seperti contohnya ketahanan pangan, itu mereka juga cukup maju, tentunya juga dengan ketahanan energi, lalu ketahanan kesehatan, dan Pendidikan. Itu semua adalah bidang-bidang yang sama dengan Indonesia, sangat dibutuhkan,” paparnya.

    Rencananya, selain ke India, rombongan Kadin juga akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan adalah negara yang cukup menarik. Dan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.

    “Duta Besar Pakistan (Ameer Khurram Rathore) sudah berkunjung ke kantor Kadin Indonesia (Kamis, 9/1/2025). Dari Kadin juga sudah siap, kita memastikan dari bisnis ke bisnis, antar-bisnis itu jalan, dan yang menarik di sana sangat kuat industri dari sisi pertahanan yang kita tahu ini merupakan sebuah industri besar,” ujar Anin.

    Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS

    Dalam acara KED Breakfast tersebut juga dibahas mengenai partisipasi Indonesia di BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa), yang sudah diresmikan menjadi anggota penuh BRICS. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dari gabungan negara Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan, jumlah populasi penduduknya sudah lebih dari 2 miliar orang. Dengan jumlah ekonominya diperkirakan mencapai hampir 10 triliun dolar AS. Angka tersebut besar baik dari jumlah penduduk maupun ekonomi.

    Dengan demikian, Anin mengatakan, Indonesia memiliki suatu peluang untuk membuka akses pasar, untuk berdagang, dan juga untuk berinvestasi dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS nanti.

    “Dan saya rasa inilah alasan Pak Prabowo melihat (BRICS) ini sebagai peluang. Tentu sebagai negara yang tidak berpihak, kita mesti pandai-pandai untuk memainkan peran kita, terutama dengan negara besar seperti Amerika Serikat (AS). Tapi secara konsep, Indonesia mesti mempunyai suatu pasar alternatif. Karena kita tahu bahwa China itu melambat, sementara AS akan fokus pada industri domestiknya,” jelasnya.

    “Indonesia membutuhkan apa yang terbaik untuk dirinya, supaya ekonomi terus berjalan, dan masyarakat juga bisa semakin sejahtera,” tutur Anin.

  • Politikus Senior Emir Moeis: Megawati dan Hasto Masih Layak Pimpin PDIP

    Politikus Senior Emir Moeis: Megawati dan Hasto Masih Layak Pimpin PDIP

    Jakarta, Beritasatu.com – Politikus senior PDIP Emir Moeis menegaskan Megawati Soekarnoputri masih layak menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Ia juga menyatakan Hasto Kristiyanto tetap pantas menjadi sekretaris jenderal partai berlambang banteng moncong putih tersebut, meskipun tengah menghadapi kasus hukum.

    Menurut Emir, hingga kini belum ada figur yang mampu menggantikan Megawati sebagai pemimpin utama PDIP.

    “Kalau yang mau gantikan ya harus sanggup seperti Bu Mega, dan sementara saya lihat masih bisa Bu Mega,” ujar Emir seusai menghadiri rangkaian HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) malam.

    Emir menyebut Megawati memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan NKRI, meskipun ia tidak lagi menjabat sebagai presiden. “Enggak menikmati hiruk pikuk bunga-bunga reformasi dan sebagainya. Namun, justru kita yang menjaga,” ujar mantan anggota DPR ini.

    Emir juga mengibaratkan Hasto sebagai jangkar kapal besar PDIP yang dinakhodai Megawati. Menurut Emir, Hasto berperan penting dalam menjaga stabilitas partai dan bangsa dari pengaruh negatif seperti kapitalisme, neoliberalisme, dan komunisme.

    “Bagaimanapun Pak Hasto itu pendamping Ibu, bagaikan jangkar. Ibu itu nakhoda, bukan hanya jangkar partai, tetapi NKRI, supaya kapal tidak oleng,” kata Emir terkait usulan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum PDIP kembali.

    Emir tetap optimistis Hasto dapat menjalankan tugasnya sebagai sekjen PDIP meski ia tengah terjerat kasus hukum terkait Harun Masiku. Bahkan, Emir membandingkannya dengan Nelson Mandela yang tetap memimpin Afrika Selatan dari dalam penjara.

    “Pak Hasto tetap harus jadi sekjen. Kalau kita dalam keadaan terpuruk, misalnya dia ditahan, dia tetap bisa jadi sekjen. Nelson Mandela saja dari penjara bisa mimpin Republik Afrika Selatan, kenapa kita enggak bisa?” pungkas Emir.

    Menanggapi dorongan politikus Effendy Simbolon agar Megawati mundur sebagai ketua umum PDIP, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengingatkan agar semua pihak menghormati proses internal partai.

    “Kita jangan berandai-andai. Kita saling menghormati dan menghargai proses internal ada di suatu partai,” ujar Puan seusai menghadiri HUT ke-52 PDIP.

    Puan menegaskan PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam merespons status hukum kader dan pergantian struktur organisasi partai. Menurutnya, pergantian kepemimpinan partai hanya dapat diputuskan melalui kongres PDIP, yang dijadwalkan berlangsung pada April 2025.

    “Jadi kita ikuti proses PDIP, prosesnya itu untuk internal ada di kongres,” tutup Puan terkait usulan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum PDIP kembali.

  • Jajaki Kerja Sama Ekonomi, Kadin Terbang ke India dan Pakistan

    Jajaki Kerja Sama Ekonomi, Kadin Terbang ke India dan Pakistan

    Jakarta: Awal tahun 2025, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia langsung tancap gas. Guna menjajaki kerja sama bisnis dan ekonomi, Januari ini Kadin akan ke India dan Pakistan.
     
    Kunjungan ke kedua negara itu sejalan dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto. Pada Januari 2025 ini pun, Kadin akan ikut serta dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
     
    “Kami sudah bertemu dengan kedua duta besarnya (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin yang mewakilkan dunia usaha bisa bersama-sama memastikan bukan saja relasi yang sangat baik antar-pemerintah, tapi juga dari bisnis ke bisnis,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Januari 2025.

    Rencananya, rombongan Kadin Indonesia tiba di India pada 24 Januari 2025. Agenda awal adalah menghadiri forum bisnis pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, sampai pada sektor teknologi dan pertahanan.
     
    “Ini menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Pak Presiden hadir sebagai tamu kehormatan di Republic Day India,” ujar Anin, sapaan Anindya.
     
    Selanjutnya, pada 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin melawat ke sekitar ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit, sampai industri otomotif. Rombongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata.
     
    “Kami melibatkan teman-teman dari Kadin Provinsi. Agar perusahaan-perusahaan daerah bisa terlibat, termasuk untuk membuka pasar dan mendapatkan investasi dari India. Secara historis maupun kultural Indonesia dan India mempunyai sejarah panjang,” kata dia.
     

    India dan Indonesia, lanjut Anin, diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar pada 15 hingga 20 tahun ke depan. India diprediksi menjadi negara ekonomi nomor 4 terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi nomor 5 terbesar di dunia.
     
    “Tipenya (India dan Indonesia) sama, demokratis, banyak sekali penduduknya, dan juga mesti disejahterakan semuanya,” kata dia. 
     
    Untuk itu, Anin menekankan hubungan bisnis kedua negara harus bersifat kerakyatan. Menurut dia, India kuat dalam bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, serta ketahanan kesehatan dan Pendidikan. 
     
    “Itu semua adalah bidang-bidang yang sama dengan Indonesia, sangat dibutuhkan,” ujar dia.
     
    Berkunjung ke Pakistan
    Selanjutnya, rombongan Kadin akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan adalah negara yang cukup menarik. Dan Kadin telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.
     
    “Duta Besar Pakistan (Ameer Khurram Rathore) sudah berkunjung ke kantor Kadin Indonesia (Kamis, 9 Januari 2025). Dari Kadin juga sudah siap, kita memastikan dari bisnis ke bisnis itu jalan. Dan yang menarik, di sana sangat kuat industri dari sisi pertahanan yang kita tahu ini merupakan sebuah industri besar,” kata Anin.
     
    Kumpul rutin bulanan
    Sejumlah pelaku usaha Kadin berkumpul dalam acara rutin bulanan bertajuk Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast. Kumpul rutin ini membahas dampak kebijakan global terhadap perekonomian, program-program hubungan luar negeri, kerja sama internasional, peluang bisnis, hingga perdagangan dan investasi.
     
    Acara dihadiri Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia James T Riady, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Bernardino Vega, para Komite Tetap, Komite-Komite Bilateral, serta 
    Kadin-Kadin Provinsi.
     
    “Di sini hadir 80 Komite Bilateral dari relasi Indonesia dengan negara-negara luar. Jadi, komplet (Komite Bilateral) ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, Eropa, negara-negara ASEAN, Asia Timur, dan lain-lain,” kata Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie, usai acara KED Breakfast, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2025.
     
    Selain dari Komite Bilateral, hadir 25 perwakilan Kadin Provinsi. “Sehingga bukan saja kita bicara mengenai luar negeri, tapi juga bicara bagaimana membawa investasi dan untuk perdagangan bermanfaat buat teman-teman di Kadin Provinsi. Di sini juga banyak teman dengan asosiasi dan himpunan,” tutur Anin.
     
    Peluang bisnis di BRICS
    Dalam acara KED Breakfast tersebut juga dibahas mengenai partisipasi Indonesia di BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa), yang sudah diresmikan menjadi anggota penuh BRICS. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dari gabungan negara Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan, jumlah populasi penduduknya sudah lebih dari 2 miliar orang.
     
    “Jumlah ekonominya diperkirakan mencapai hampir 10 triliun dolar AS. Indonesia berpeluang membuka akses pasar untuk berdagang dan berinvestasi dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS nanti,” kata dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • RI perlu reformasi struktural agar ekonomi tumbuh 8 persen

    RI perlu reformasi struktural agar ekonomi tumbuh 8 persen

    Sumber foto: Antara/elshinta.com

    Ekonom: RI perlu reformasi struktural agar ekonomi tumbuh 8 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 23:58 WIB

    Elshinta.com – Chief India and Indonesia Economist HSBC Global Research Pranjul Bhandari mengatakan, Indonesia perlu benar-benar melakukan reformasi struktural agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai.

    Untuk mencapai target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tersebut, ia mengakui bahwa hal ini merupakan tugas yang cukup berat bagi Indonesia. Oleh sebab itu, menurut dia, tidak cukup apabila hanya mengandalkan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter saja seperti biasanya.

    “Tidak cukup hanya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Stimulus saja tidak dapat meningkatkan pertumbuhan ke tingkat tersebut. Menurut saya, reformasi struktural diperlukan, terutama dalam meningkatkan rantai nilai manufaktur. Lebih banyak hilirisasi,” kata Pranjul dalam media briefing secara hybrid, di Jakarta, Kamis.

    Pranjul menilai, Indonesia sejauh ini telah berhasil dengan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri melalui hilirisasi industri seperti hilirisasi logam. Namun, ia juga mengingatkan agar Indonesia terus bergerak lebih jauh seperti masuk ke dalam rantai nilai global untuk produk baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik itu sendiri. Kemudian, ekspor produk-produk yang lebih beragam juga diperlukan.

    “Hal itu benar-benar perlu ditingkatkan. Jadi, Indonesia benar-benar perlu melakukan diversifikasi dan juga naik ke rantai nilai manufaktur. Menurut saya, itu akan menjadi penting jika ingin mendekati pertumbuhan 8 persen,” kata dia lagi.

    Pranjul memandang, Indonesia memiliki peluang misalnya untuk meningkatkan ekspor barang habis pakai (consumables) ke Amerika Serikat (AS). Apalagi, menurut dia, surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS tidak begitu signifikan sehingga kecil kemungkinan berhadapan dengan ancaman tarif Donald Trump.

    “Menurut saya, ada banyak peluang yang terbuka. Tetapi Indonesia harus menyiapkan ‘panggungnya’ dengan benar dengan beberapa hal yang harus dilakukan, misalnya infrastruktur yang lebih baik dan menambah lebih banyak tenaga kerja terampil,” kata dia.

    Yang lebih penting dari itu, ujar Pranjul, Indonesia perlu mengakselerasi lebih banyak perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dan perjanjian bilateral dengan negara-negara maju. Hal ini akan membantu Indonesia dalam jangka menengah untuk meningkatkan ekspor yang beragam serta meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi.

    Terkait Indonesia yang resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), Pranjul menilai bahwa partisipasi Indonesia ini penting untuk peluang ekonomi dalam jangka menengah.

    Namun, menurutnya, selama ini banyak negara anggota BRICS yang belum benar-benar memaksimalkan peluang kerja sama. Apabila peluang ini dapat dimaksimalkan melalui perjanjian perdagangan di antara negara anggora, maka keanggotaan BRICS ini menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan ekspor bagi Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan PDB riil Indonesia seiring berjalannya waktu.

    Adapun HSBC memproyeksikan pertumbuhan PDB dunia pada tahun ini kemungkinan sama seperti tahun sebelumnya, yakni sekitar 2,7 persen. Pertumbuhan ekonomi di Asia, di luar Jepang, diperkirakan tetap tangguh pada kisaran 4,4 persen pada 2025.

    Sementara pertumbuhan ekonomi di enam besar negara anggota ASEAN (ASEAN-6) diperkirakan akan mencapai 4,8 persen pada tahun ini. Dengan ketidakpastian global yang masih berlangsung, HSBC memperkirakan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,1 persen pada 2025.

    Sumber : Antara

  • Bahlil Buka-bukaan Peluang RI Beli Minyak Rusia Usai Jadi Anggota BRICS

    Bahlil Buka-bukaan Peluang RI Beli Minyak Rusia Usai Jadi Anggota BRICS

    Jakarta

    Indonesia resmi bergabung masuk blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa). Sejalan dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka peluang Indonesia mengimpor minyak dari Rusia.

    Bahlil mengatakan Indonesia merupakan negara yang menganut azas politik bebas aktif. Hal ini berarti Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan negara mana saja selama tidak melanggar aturan.

    “Ketika kita bangun dengan BRICS, dan kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan, dan tidak ada persoalan kenapa tidak,” kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

    Bahlil menegaskan hal tersebut tidak hanya berlaku ketika Indonesia bergabung di blok ekonomi BRICS saja. Namun, juga di blok ekonomi internasional lainnya asalkan tetap menguntungkan Indonesia, seperti Organization for Economic Cooperation and Development.

    “Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan OECD, itu saya pikir nggak ada masalah,” terang Bahlil.

    Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Brasil selaku pemegang keketuaan BRICS mengatakan Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh. Mulanya, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kemudian berkembang dengan masuknya Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Pemerintah Brasil mengatakan negara-negara anggota telah menyetujui bergabungnya Indonesia sesuai dengan kesepakatan perluasan keanggotaan yang disetujui pada KTT BRICS 2023 di Johannesburg. Namun, pada saat itu, Indonesia meminta bergabung secara resmi setelah Pemilihan Presiden 2024 yang dimenangi oleh Prabowo Subianto.

    “Indonesia berbagi dukungan dengan anggota kelompok ini terhadap reformasi lembaga tata kelola global, dan memberikan kontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di kawasan Selatan,” kata Pemerintah Brasil, dikutip dari Reuters, Selasa (7/12).

    Indonesia telah disetujui bergabung menjadi mitra BRICS bersama dengan 9 negara lainnya. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12) lalu.

    (acd/acd)

  • Kebakaran Hutan Makin Sering, Seberapa Terancam Kota Besar?

    Kebakaran Hutan Makin Sering, Seberapa Terancam Kota Besar?

    Jakarta

    Kebakaran hutan yang tak terkendali di sekitar Los Angeles telah menjadikan kota California ini sebagai contoh terbaru dari pusat urban yang menghadapi ancaman kobaran api mematikan.

    Diperparah oleh angin kencang, api telah menyebar ke daerah perkotaan padat penduduk, merenggut sedikitnya lima nyawa, dan menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan.

    Seiring meningkatnya suhu global, pemandangan kota-kota yang dilanda kobaran api menjadi semakin sering. Pada musim panas 2024, asap hitam mengepul di belakang kuil ikonis Parthenon di Athena saat api melahap pinggiran kota.

    Gambar ini menjadi ilustrasi nyata bahwa kebakaran hutan yang semakin meningkat di seluruh dunia tidak hanya terjadi di wilayah pedesaan terpencil, tetapi juga memberikan dampak besar di perkotaan.

    Pada musim panas yang sama, kebakaran besar juga terjadi di antara pepohonan di bukit Monte Mario di pusat kota Roma. Dari Halifax di Kanada hingga Cape Town di Afrika Selatan, Kota Nanyo di Jepang, dan kini Los Angeles. Kebakaran hutan telah memaksa ribuan penduduk kota meninggalkan rumah mereka dalam beberapa bulan terakhir.

    Apakah kota-kota di dunia jadi lebih rentan kebakaran hutan?

    Perubahan iklim meningkatkan suhu dan memperpanjang periode kekeringan, menciptakan kondisi lebih kering yang rentan terhadap kebakaran hutan. Hal ini membuat api lebih cepat menyebar, bertahan lebih lama, dan menjadi lebih ganas.

    Data terbaru dari World Resources Institute menunjukkan bahwa kebakaran hutan saat ini membakar dua kali lipat tutupan pohon dibandingkan dua dekade lalu. Pertumbuhan kota di seluruh dunia turut meningkatkan kerentanan terhadap kebakaran.

    Secara global, area yang dikenal sebagai wild urban interface (WUI), yakni tempat bangunan bertemu dengan vegetasi hutan, terus meluas dan meningkatkan risiko kebakaran.

    Studi pada 2024 dari National Center for Atmospheric Research AS menunjukkan bahwa WUI meningkat 24%, antara tahun 2001–2020, dengan ekspansi terbesar terjadi di Afrika. Hal ini memperkirakan peningkatan jumlah kebakaran hutan di zona ini sebesar 23% dan luas area terbakar sebesar 35%. Dua pertiga orang yang terpapar kebakaran hutan di seluruh dunia tinggal di zona ini, tempat kota dan wilayah liar bertemu.

    Alexander Held, ahli senior dari European Forest Institute, mengatakan cuplikan kebakaran di Athena pada musim panas lalu, menunjukkan betapa mudahnya api menyebar di area ini.

    “Di area antarmuka ini, semak belukar sering tumbuh hingga ke taman, yang kemudian memiliki banyak bahan mudah terbakar. Hal ini membuat api dengan cepat mencapai rumah,” ujar Held.

    Abandonment (pengabaian) lahan pedesaan, terutama di wilayah Mediterania, turut memperburuk risiko kebakaran hutan, tambah Held. Semakin banyak lahan yang tidak digarap dan tidak terjaga, sehingga kebakaran yang sebelumnya bisa dikendalikan dengan cepat kini semakin mendekati kota-kota.

    Selain itu, api tidak perlu mencapai batas kota untuk memberikan dampak besar, karena asapnya dapat menyebar hingga ratusan bahkan ribuan kilometer. Pada 2023, kota New York mengalami salah satu tingkat polusi udara terburuk yang pernah tercatat akibat kebakaran hutan di Kanada.

    Kota-kota mana yang paling rentan?

    Ilmuwan geografi dari Universiy of Maryland, Alexandra Tyukavina, mengatakan kota-kota di wilayah dengan iklim subtropis kering, seperti California dan Mediterania, sangat rentan terhadap kebakaran hutan.

    “Daerah-daerah ini sangat rentan karena sering mengalami kekeringan dalam beberapa tahun terakhir. Secara historis, tempat yang lebih kering memang lebih rentan terhadap kebakaran, terutama dengan adanya perubahan iklim,” kata Tyukavina.

    Kebakaran di Athena terjadi setelah Yunani mengalami musim dingin terhangat serta bulan Juni dan Juli terpanas dalam sejarah.

    Pinggiran kota yang luas di wilayah seperti AS juga sangat rentan terhadap penyebaran api, kata Tyukavina. Berbeda dengan Jepang, misalnya, yang memiliki perencanaan kota lebih padat sehingga area alami cenderung terpisah dari kawasan perkotaan. “Di sana, lebih sedikit area antarmuka antara alam liar dan perkotaan,” jelasnya.

    Eropa dan Amerika Utara merupakan wilayah dengan proporsi terbesar kebakaran hutan di zona WUI, menurut penelitian pada 2022 yang dipublikasikan di Nature.

    Apa yang bisa dilakukan kota-kota untuk melindungi diri?

    Diperlukan lebih banyak pendanaan untuk sistem peringatan dini, panduan pengelolaan hutan, serta peningkatan kesadaran masyarakat, mengingat sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia, kata Berckmans.

    Menurut juru bicara Komisi Eropa, Balazs Ujvari, hampir 700 petugas pemadam kebakaran, dua pesawat pemadam kebakaran, dan dua helikopter dikerahkan dari seluruh Uni Eropa untuk membantu memadamkan kebakaran di Athena pada 2024.

    Namun, Held menekankan perlunya sumber daya lebih besar untuk pencegahan kebakaran. Langkah ini mencakup mendorong perilaku bijak terhadap api, seperti menghindari menanam spesies tanaman yang mudah terbakar di taman, membersihkan talang atap, dan memastikan tidak ada bahan bakar seperti sampah kebun yang dapat memicu api.

    “Kadang-kadang, Anda melihat foto desa atau kota kecil yang habis dilalap api, tetapi ada beberapa rumah yang selamat di tengah-tengahnya, dengan taman hijau di sekelilingnya. Ini adalah bukti bahwa perilaku bijak terhadap kebakaran memang berhasil,” ujar Held.

    Kota-kota juga harus memastikan ruang hijau bebas dari puing-puing di tanah dan memiliki pohon besar yang memberikan keteduhan, menjaga tanah tetap lembab, dan mengurangi angin.

    “Langkah pencegahan lainnya adalah perencanaan tata ruang untuk mengurangi penyebaran urban,” kata Berckmans.

    Sebagai contoh, beberapa kota mempekerjakan penggembala dengan domba dan kambing untuk menciptakan zona penyangga yang digembalakan, di mana hewan-hewan ini memakan bahan bakar mudah terbakar seperti ranting dan rumput, tetapi tetap meninggalkan pohon-pohon besar.

    (ita/ita)

  • Indonesia Gabung BRICS, Bahlil Buka Peluang Impor Minyak Rusia

    Indonesia Gabung BRICS, Bahlil Buka Peluang Impor Minyak Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka kemungkinan Indonesia membeli minyak dari Rusia. Hal ini seiring dengan bergabungnya Indonesia dengan forum ekonomi BRICS.

    BRICS merupakan aliansi negara yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Bahlil menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut azas bebas aktif. Dengan kata lain, Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan negara mana saja selama tidak melanggar aturan.

    Oleh karena itu, dia mengatakan sah-sah saja jika kelak ada peluang untuk RI bisa membeli minyak dari Rusia. Di sisi lain, saat ini Rusia masih menerima sanksi dari negara Barat imbas invasi ke Ukraina.

    “Ketika kita bangun dengan BRICS, dan kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan, dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Dia pun mengatakan Indonesia bakal tetap mengambil peluang kerja sama dengan negara mana saja selama itu menguntungkan. Menurutnya, hal ini tak hanya berlaku bagi negara anggota BRICS, tetapi juga dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

    “Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan OECD, itu saya pikir nggak ada masalah,” kata Bahlil.

    Sebelumnya, Pemerintah Rusia menyambut baik bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh forum ekonomi BRICS. Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Rusia mengatakan pencalonan Indonesia telah diajukan dan disetujui sebelumnya selama fase pertama ekspansi BRICS pada KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 2023.

    “Namun, karena pemilihan presiden 2024, Indonesia memutuskan untuk menunda permintaan resmi Jakarta sambil menunggu pelantikan kepala negara yang baru dan penunjukan kabinet yang baru,” demikian ungkap Kemlu Rusia dalam keterangan resminya.

    Kemlu Rusia mengatakan Indonesia memiliki kesamaan nilai dengan BRICS yang mendukung kerja sama multilateral berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, keterbukaan, pragmatisme, solidaritas, dan konsensus.

    “Keanggotaan Indonesia dalam BRICS akan membantu meningkatkan otoritas dan prestise kelompok ini lebih jauh lagi,” ungkapnya.

    Rusia mengatakan pihaknya akan memfasilitasi konsolidasi yang konsisten antara negara-negara Selatan dan Timur untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan seimbang.