Kepalan Tangan Gibran di KTT G20…
Tim Redaksi
JOHANNESBURG, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming tampak beberapa kali mengepalkan tangan saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Sabtu (22/11/2025).
Gestur itu menekankan pesan-pesan pentingnya tentang pertumbuhan global yang adil, inklusif, dan pembiayaan berkelanjutan.
Gibran mengepalkan satu tangannya saat menyebut bahwa
KTT G20
tahun 2025 merupakan momen bersejarah karena digelar di benua Afrika.
“Ini adalah KTT G20 bersejarah, yang pertama kali diselenggarakan di benua Afrika,” katanya saat berpidato dalam bahasa Inggris.
Dia kembali mengepalkan tangan ketika menyinggung pertumbuhan global harus adil dan inklusif.
“Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan global harus tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk meningkatkan kesejahteraan setiap negara,” ujar Gibran.
Selanjutnya, Gibran mengepalkan tangan saat menyampaikan pembiayaan berkelanjutan yang adil dan seimbang.
“Indonesia menyambut fokus G20 pada pembiayaan berkelanjutan, namun ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengejar adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan seimbang,” katanya.
Menutup pidatonya, Gibran tampak mengepalkan kedua tangannya di dada. Kedua tangan dikepalkan dan diangkat ke depan dada saat menyebut kata ‘memberdayakan’ dan ‘mengangkat’.
”
Kerja sama
harus memberdayakan, bukan mendikte. Kerja sama harus mengangkat, bukan menciptakan ketergantungan,” tegas Gibran.
Diketahui, Gibran mewakili Presiden Prabowo yang berhalangan hadir karena sejumlah agenda di Tanah Air.
KTT G20 yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan membahas sejumlah isu.
Pertama, membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
Kedua, KTT akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (
resilient world
), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
Sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (
decent work
) dan tata kelola kecerdasan buatan (
artificial intelligence
).
Jurnalis Kompas.com Rahel Narda Chaterine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
di sini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Afrika Selatan
-
/data/photo/2025/11/22/6921cb9f37edc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Kepalan Tangan Gibran di KTT G20… Nasional
-
/data/photo/2025/11/22/6921a4539ff9d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Pamerkan Sistem Pembayaran QRIS di Forum KTT G20
Gibran Pamerkan Sistem Pembayaran QRIS di Forum KTT G20
Tim Redaksi
JOHANNESBURG, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming memamerkan sistem pembayaran digital asal Indonesia, QRIS, di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Di hadapan para petinggi negara dan delegasi
G20
, Gibran menegaskan bahwa Indonesia mendorong inklusi keuangan.
Jurnalis Kompas.com, Rahel Narda Chaterine, ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
di sini.
“Sistem pembayaran digital nasional kami,
QRIS
, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” kata Gibran dalam pidatonya.
Menurut Gibran, teknologi yang sedang berkembang seperti aset kripto, token digital, dan Bitcoin dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.
Gibran mengatakan bahwa Indonesia mendorong agar forum G20 dapat membuka dialog soal intelijen ekonomi.
“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang intelijen ekonomi,” kata Gibran.
Di forum ini, ia menyampaikan bahwa Indonesia yakin pertumbuhan global tidak hanya harus kuat, tetapi juga harus adil dan inklusif dalam rangka untuk memajukan setiap bangsa.
Indonesia turut menyambut baik fokus G20 pada sektor keuangan berkelanjutan.
Namun, ia menekankan bahwa ambisi tersebut haruslah untuk menutup kesenjangan dan mengupayakan adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan setara.
“Dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, terprediksi, dan setara, terutama bagi negara-negara berkembang, melalui keringanan utang, pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran, dan mekanisme transisi hijau,” kata Gibran.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Indonesia telah mengalokasikan lebih dari separuh anggaran iklim nasional.
“Sekitar 2,5 miliar dollar (Amerika Serikat) per tahun, untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim,” paparnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/22/692199ee5e512.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pidato Perdana di KTT G20, Gibran Sampaikan Salam Prabowo untuk Ramaphosa
Pidato Perdana di KTT G20, Gibran Sampaikan Salam Prabowo untuk Ramaphosa
Tim Redaksi
JOHANNESBURG, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka membuka pidato perdananya di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, dengan menyampaikan salam dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Gibran menyampaikan salam dari Presiden Prabowo untuk Presiden Afrika Selatan,
Cyril Ramaphosa
.
“Yang mulia, para pemimpin negara-negara G20, izinkan saya memulai dengan menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo kepada Presiden Ramaphosa,” kata Gibran membuka pidatonya dalam bahasa Inggris di
KTT G20
, Johannesburg, Afrika Selatan, pada Sabtu (22/11/2025).
Gibran juga menyampaikan apresiasi atas keramahan dan penyambutan yang baik dari otoritas Afrika Selatan.
“Juga, penghargaan yang mendalam kepada Pemerintah Afrika Selatan atas keramahan yang hangat dan penyambutan yang sangat baik,” ucap dia lagi.
Gibran menegaskan, Indonesia mengapresiasi kepemimpinan Afrika Selatan dalam mengarahkan G20 di tengah tahun yang penuh tantangan.
“Ini adalah KTT G20 yang bersejarah, yang pertama diselenggarakan di tanah Afrika. Tonggak sejarah ini menandai perubahan besar di mana negara-negara berkembang tidak lagi menjadi penonton, melainkan menjadi penggerak bersama negara-negara berkembang,” kata dia.
Dalam ajang internasional ini, Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan global tidak hanya harus kuat, tetapi juga adil dan inklusif untuk memajukan setiap bangsa.
Indonesia menyambut baik fokus G20 pada
keuangan berkelanjutan
.
“Namun ambisinya harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengupayakan adaptasi, mitigasi, dan transisi yang adil dan setara,” lanjut Gibran.
Ia menilai dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, terprediksi, dan setara, terutama bagi negara berkembang melalui keringanan utang, skema pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran, dan mekanisme transisi hijau.
Dia mengatakan, Indonesia juga mengalokasikan anggaran sekitar 2,5 miliar dollar Amerika Serikat (USD) per tahun untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim.
Selain itu, Indonesia juga mendorong inklusi keuangan. Ia menyorot metode pembayaran QRIS di forum internasional ini.
“Sistem pembayaran digital QRIS nasional kami menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” tuturnya.
Gibran juga mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang kecerdasan ekonomi.
Sebab, teknologi yang sedang berkembang seperti aset kripto, token digital, hingga Bitcoin dinilai dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.
“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang kecerdasan ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Indonesia percaya bahwa setiap negara berhak memetakan jalur pembangunannya sendiri. Sebab, tidak ada satu model yang cocok untuk semua negara.
“Tidak ada yang namanya metode terbaik. Kerja sama harus memberdayakan, bukan mendikte. Kerja sama harus mengangkat, bukan menciptakan ketergantungan,” ucap Gibran.
Jurnalis Kompas.com Rahel Narda Chaterine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
di sini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Segini Harga SUV Mewah yang Jemput Wapres Gibran Setibanya di Afsel
Jakarta –
Land Rover Defender 130 sudah menanti Wapres Gibran setibanya di Afrika Selatan. Segini harga SUV mewah Inggris yang jemput Wapres Gibran itu.
SUV kekar berkelir serba hitam sudah menunggu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Bandar Udara Internasional O.R Tambo, Johannesburg pada Jumat (21/11) sore waktu setempat. SUV kekar yang dimaksud adalah Land Rover Defender 130 sebagaimana terlihat dari desain lampu belakang dan sisi samping mobil. Land Rover Defender 130 jelas bukan SUV biasa, melainkan tergolong mewah.
Land Rover Defender 130 punya dimensi panjang 5.358 mm termasuk dengan ban serep yang menggantung di belakang. Lebarnya dengan kaca posisi keluar (tak melipat) 2.105 mm. Tingginya 1.967 mm dan jarak sumbu roda 3.022 mm.
SUV serupa juga dijual di pasar Indonesia. Merujuk pada laman Land Rover Indonesia, Defender 130 yang dijual mengusung mesin 2.996 cc berteknologi mild hybrid. Sejatinya, Defender 130 ditawarkan dalam beberapa opsi mesin. Selain MHEV (Mild Hybrid Electric Vehicle) 2.996 cc ada juga opsi mesin V8. Khusus Land Rover Defender 130 yang dijual di Indonesia itu ada dua opsi yakni 110 dan 130 dengan mesin yakni 2.996 cc. Berbekal mesin tersebut, Land Rover 130 itu bisa menyemburkan tenaga 400 PS pada 5.500-6.500 rpm dan torsi 550 Nm pada 2.000-5.000 rpm. Land Rover Defender 130 itu punya konsumsi bahan bakar 11 liter per 100 km. Kalau dikonversi, konsumsi bahan bakarnya sekitar 9 km/liter.
Land Rover Defender 130 jemput Gibran di Afsel Foto: Youtube Setwapres
Mobil ini memiliki kapasitas delapan tempat duduk, ada juga opsi yang versi lima tempat duduk. Soal harga, tergolong sebagai SUV mewah, jelas tak murah. Sebagai gambaran, di Indonesia, Land Rover Defender 130 itu dibanderol Rp 4,195 miliar OTR Jakarta. Land Rover Defender 130 ini merupakan Defender varian tertinggi yang dijual di Indonesia. Land Rover Indonesia juga diketahui menjual Defender 110 dengan harga mulai Rp 3,449 miliar.
Adapun soal kunjungan Gibran ke Johannesburg berkaitan dengan KTT G20 Afrika Selatan. Gibran akan menyampaikan pidato mewakili Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Afrika Selatan sekaligus menegaskan posisi Indonesia terkait berbagai isu global prioritas.
KTT G20 Afrika Selatan akan berlangsung pada 22-23 November 2025 di Johannesburg Expo Centre. Gibran juga dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara sahabat untuk menyampaikan pesan Prabowo.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan alasan mengapa Gibran mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam KTT tersebut.
“Jadwal KTT G20 di Afrika Selatan bertepatan dengan beberapa agenda Presiden di Tanah Air, sehingga Pak Presiden akan diwakili Pak Wapres di G20,” kata Teddy dikutip detikNews.
(dry/din)
-
/data/photo/2025/08/20/68a59f09e1b37.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Urutan Ke-13 Pidato di KTT G20 Afrika Selatan
Gibran Urutan Ke-13 Pidato di KTT G20 Afrika Selatan
Tim Redaksi
JOHANNESBURG, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka akan perdana berpidato dalam forum internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) waktu setempat.
Di ajang internasional ini,
Gibran
akan pidato dalam tiga sesi. Pada sesi pertama, Gibran mendapat urutan ke-13.
Jurnalis
Kompas.com
Rahel Narda Chaterine ikut serta di dalam kunjungan kerja rombongan
Wapres Gibran
di
Afrika Selatan
. Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
di sini
.
Dari informasi yang diperoleh
Kompas.com
, Gibran akan berpidato setelah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan sebelum Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Sementara itu, sesi pertama akan dibuka oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Berikut urutan pidato pada sesi pertama
KTT G20
pada Sabtu, 22 November 2025:
Masing-masing Kepala Negara atau perwakilannya mendapatkan waktu empat menit untuk berpidato.
Pada sesi pertama KTT G20 akan membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
Kemudian, sesi kedua, KTT akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (
resilient world
), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
Sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (
decent work
) dan tata kelola kecerdasan buatan (
artificial intelligence
).
Diketahui, ajang
KTT G20 Afrika Selatan
akan berlangsung selama dua hari, pada 22–23 November 2025, di Johannesburg Expo Centre.
Dari pantauan
Kompas.com
, awak media dari berbagai negara sudah memenuhi media center KTT G20 sudah sejak Sabtu pagi.
Sejumlah wartawan sudah mulai mengantre masuk sejak pukul 06.25 WIB.
Namun, awak media hanya mendapat akses meliput dari ruangan media center yang disiapkan, tidak bisa langsung masuk ruangan di mana para petinggi negara akan berpidato.
Wapres Gibran diketahui mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap, Presiden Prabowo berhalangan menghadiri KTT G20 karena memiliki sejumlah agenda di Tanah Air yang bertepatan dengan KTT G20 sehingga digantikan Gibran.
“Iya, betul. Jadwal KTT G20 di Afrika Selatan bertepatan dengan beberapa agenda Presiden di Tanah Air, sehingga Pak Presiden akan diwakili Pak Wapres di G20,” kata Teddy, Jumat, 21 November 2025.
Teddy menjelaskan, Prabowo sudah mengirim Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus untuk menyampaikan surat kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Melalui surat itu, Prabowo menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir.
“Pemerintah sudah mengirim Wamenko Polkam sebagai utusan khusus Presiden untuk bertemu langsung Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, untuk menyerahkan surat permohonan tidak hadir,” ujar Seskab Teddy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Gibran Umumkan RI-Afrika Selatan Kini Bebas Visa
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan telah menyepakati kebijakan bebas visa bagi turis dari masing-masing negara tersebut.
Saat menghadiri peluncuran awal Indonesia-South Africa High-Level Business Council (ISA-HLBC) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (21/11/2025), Gibran mengumumkan bahwa kini turis dari Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya akan bebas visa.
“Kedua negara telah menyepakati untuk membebaskan visa masuk. Jadi, ini merupakan kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi kebijakan visa,” terangnya di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).
Untuk diketahui, forum ISA-HLBC itu adalah forum yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri dan investor kedua negara guna mempercepat implementasi proyek prioritas dan kolaborasi lintas sektor.
ISA-HLBC dijadwalkan menjadi forum tahunan yang akan bergilir antara Johannesburg dan Jakarta.
Pada sambutannya, Gibran menyebut, ISA-HLBC menjadi langkah besar untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan Afrika Selatan tetap kuat dan akan ditingkatkan, meliputi perdagangan, investasi, agrikultur dan energi.
“Indonesia juga berkomitmen untuk menanamkan investasinya di Afrika Selatan, yang merupakan mitra strategis kami dan gerbang menuju pasar Afrika,” ucapnya.
Menurut Gibran, penguatan komitmen kerja sama Indonesia-Afrika Selatan tercermin dari kunjungan Presiden Cyril Ramaphosa beberapa waktu lalu ke Jakarta, Indonesia. Dia turut menyampaikan peluang bagi pengusaha-pengusaha Afrika Selatan terhadap akses pasar di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia Tenggara.
“Pada waktu yang sama Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan jalan masuk ke pasar Asean,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran turut menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk industri strategis antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Putra Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyampaikan, Indonesia memandang Afrika sebagai benua yang akan menetapkan laju perkembangan di masa depan. Dia menyebut, pertumbuhan di benua tersebut melaju dengan cepat dan penuh potensi.
“Saya ingin menekankan komitmen kami untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika, jadi apabila ada masalah, tolong beri tahu kami,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah strategis untuk memastikan kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan terukur dan berkelanjutan.
“Forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara komunitas bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie, turut menekankan bahwa forum ini menjadi platform transformatif dalam menghubungkan sektor privat dan pemerintah untuk menghasilkan kemitraan bernilai nyata.
“Kami memandang forum ini sebagai langkah transformatif untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang menghasilkan manfaat nyata bagi kedua negara,” tegasnya.
Sementara itu, Simphiwe Hamilton, Director General Department of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan, mewakili Minister Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Parks Franklyn Mphou Tau, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar pertukaran bisnis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi Global South.
“Forum ini bukan hanya pertemuan bisnis, tetapi sinyal kuat bahwa kolaborasi Indonesia dan Afrika Selatan bergerak menuju kemitraan strategis yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan pembangunan bagi kedua wilayah,” ujar Hamilton.
-

Gibran Tawarkan RI Jadi Pintu Masuk Pengusaha Afrika Selatan ke Pasar Asean
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka Indonesia-Africa CEO Forum 2025 yang berlangsung sebelum perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), Jumat (21/11/2025).
Forum tersebut diselenggarakan beberapa hari sebelum Gibran menghadiri KTT G20 sebagai pimpinan delegasi mewakili Presiden Prabowo Subianto, di Johannesburg, Afrika Selatan.
Forum yang mewadahi pengusaha Indonesia dan Afrika Selatan itu juga menandakan peluncuran awal Indonesia-South Africa High-Level Business Council (ISA-HLBC), sebuah mekanisme yang dirancang untuk mempertemukan pemerintah, pelaku industri dan investor kedua negara guna mempercepat implementasi proyek prioritas dan kolaborasi lintas sektor. ISA-HLBC dijadwalkan menjadi forum tahunan yang akan bergilir antara Johannesburg dan Jakarta.
Pada sambutannya, Gibran menyebut ISA-HLBC menjadi langkah besar untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan Afrika Selatan tetap kuat dan akan ditingkatkan, meliputi perdagangan, investasi, agrikultur dan energi.
“Indonesia juga berkomitmen untuk menanamkan investasinya di Afrika Selatan, yang merupakan mitra strategis kami dan gerbang menuju pasar Afrika,” terangnya di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Gibran, penguatan komitmen kerja sama Indonesia-Afrika Selatan tercermin dari kunjungan Presiden Cyril Ramaphosa beberapa waktu lalu ke Jakarta, Indonesia. Keduanya juga menyepakati untuk membebaskan persyaratan visa bagi turis asing satu sama lain.
“Ini merupakan kabar baik untuk Anda semua, jadi tidak ada lagi [kewajiban] visa,” kata Wakil Presiden ke-14 itu.
Pada waktu yang sama, Gibran turut menyampaikan peluang bagi pengusaha-pengusaha Afrika Selatan terhadap akses pasar di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia Tenggara.
“Pada waktu yang sama Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan jalan masuk ke pasar Asean,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran turut menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk industri strategis antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyampaikan, Indonesia memandang Afrika sebagai benua yang akan menetapkan laju perkembangan pada masa depan. Dia menyebut pertumbuhan di benua tersebut melaju dengan cepat dan penuh potensi.
“Saya ingin menekankan komitmen kami untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika, jadi apabila ada masalah, tolong beritahu kami,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah strategis untuk memastikan kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan terukur dan berkelanjutan.
“Forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara komunitas bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, turut menekankan bahwa forum ini menjadi platform transformatif dalam menghubungkan sektor privat dan pemerintah untuk menghasilkan kemitraan bernilai nyata.
“Kami memandang forum ini sebagai langkah transformatif untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang menghasilkan manfaat nyata bagi kedua negara,” tegasnya.
Sementara itu, Simphiwe Hamilton, Director General Department of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan, mewakili Minister Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Parks Franklyn Mphou Tau, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar pertukaran bisnis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi Global South.
“Forum ini bukan hanya pertemuan bisnis, tetapi sinyal kuat bahwa kolaborasi Indonesia dan Afrika Selatan bergerak menuju kemitraan strategis yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan pembangunan bagi kedua wilayah,” ujar Hamilton.
-

Pengusaha Afrika Selatan Tepuk Tangan Gembira Saat Wapres Gibran Pidato Bahasa Inggris
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indonesia-Afrika CEO Forum yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, Jumat sore waktu setempat seketika bergemuruh tepuk tangan menyambut pidato Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam bahasa Inggris.
Para pengusaha Afrika Selatan yang hadir dalam CEO Forum tersebut langsung menyambut dengan tepuk tangan, terkait bebas visa bersama yang semakin memudahkan kerja sama kedua negara.
Gibran Rakabuming Raka mengumumkan kebijakan bebas visa bersama untuk warga Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia, maupun sebaliknya.
“Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara. Kedua Presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa,” kata Wapres Gibran.
Gibran menegaskab bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperluas investasi luar negeri di Afrika Selatan, terutama dalam bidang pertanian dan energi.
Menurut Wapres, Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang bagi Indonesia untuk penetrasi ke pasar Afrika. Di saat yang sama, Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan akses ke pasar ASEAN.
Pada acara tersebut, Gibran juga mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang industri strategis.
Sebagai mitra di masa depan, Gibran menyebut Indonesia akan selalu siap membantu Afrika yang merupakan penentu masa depan.
“Kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan. Afrika berkembang sangat pesat dan penuh potensi. Afrika adalah masa depan dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” ungkapnya. (Pram/fajar)
-

Gibran umumkan kebijakan bebas visa untuk Afrika Selatan
ANTARA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan kebijakan bebas visa untuk warga Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya, dalam Indonesia-Afrika CEO Forum 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, yang digelar di sela-sela KTT G20, Jumat (21/11) waktu setempat. Menurut Gibran, kebijakan bebas visa tersebut mempermudah kerja sama kedua negara.
(Sekretariat Wakil Presiden/Suci Nurhaliza/Irfansyah Naufal Nasution/Arif Prada/Amita Putri Caesaria)
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Gibran Pastikan RI Bidik Investasi di Afrika Selatan
Jakarta –
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan komitmen Pemerintah Indonesia memperluas investasi ke Afrika Selatan. Hal ini diungkapkan olehnya saat menghadiri Indonesia-Africa CEO Forum di sela-sela helatan G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.
Forum itu dihadiri langsung oleh para pengusaha dari Indonesia dan juga Afrika Selatan. Dalam forum yang sama, Dewan Bisnis Tingkat Tinggi Indonesia dan Afrika Selatan juga dibentuk untuk mempercepat kerja sama.
Gibran menyatakan Afrika Selatan adalah mitra strategis bagi Indonesia di kawasan Afrika. Negara yang ikut mencetuskan asosiasi BRICS itu dinilai Gibran dapat membuka pintu gerbang kegiatan ekonomi bagi Indonesia di Benua Afrika.
Sebagai gantinya, Indonesia akan menawarkan diri untuk berbagi kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi, dan juga akses ke pasar sebesar Asia Tenggara (ASEAN).
“Indonesia juga berkomitmen untuk memperluas investasi ke luar negeri, di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah mitra strategis dan pintu gerbang kita ke pasar Afrika,” ujar Gibran dalam video sambutan yang ditayangkan di YouTube Sekretaris Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).
Gibran juga mengungkapkan apabila para pengusaha dari Afrika memiliki pertanyaan ataupun penawaran bisa langsung mengontak pemerintah Indonesia. Pemerintah akan siap membantu semua hal yang diajukan oleh pengusaha Afrika Selatan.
Gibran juga menyempatkan diri memperkenalkan beberapa delegasi pemerintahan Indonesia yang ikut dengannya, mulai dari Menko Pereknomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, hingga Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
“Dan kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan. Afrika tumbuh sangat cepat dan penuh potensi. Afrika adalah masa depan dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika,” tegas Gibran.
(hal/hns)