Negara: Afrika Selatan

  • Panas, Pentolan Partai Demokrat Ejek Elon Musk ‘Nepo Baby’

    Panas, Pentolan Partai Demokrat Ejek Elon Musk ‘Nepo Baby’

    Jakarta

    Gubernur Minnesota dan mantan calon wakil presiden dari Partai Demokrat Tim Walz, menyebut orang terkaya di dunia dan kepala DOGE Elon Musk sebagai ‘nepo baby’. Memang Partai Demokrat dan Musk terlibat perselisihan sengit.

    “Tidak ada unsur konservatif soal seorang nepo baby dari Afrika Selatan memecat orang-orang di Departemen Urusan Veteran,” demikian kritik Waltz, merujuk tindakan Musk banyak melakukan PHK terhadap pegawai federal.

    Walz hanyalah salah satu dari beberapa politisi Demokrat yang menyinggung latar belakang imigran Musk, sama seperti Donald Trump yang juga kerap menyerang imigran.

    “Negara mana yang dia setia? Afsel, Kanada, atau Amerika Serikat?” kata politisi Marcy Kaptur dari Ohio di konferensi pers bulan lalu. Adapun Nydia Velazquez dari New York mengatakan Musk harus kembali ke Afrika Selatan. Dalam protes lain, Don Beyer dari Virginia menambahkan, “Kami akan mengirim Elon kembali ke Afrika Selatan.”

    Lahir di Afrika Selatan tahun 1971, Musk pindah ke Kanada tahun 1989 dan ke AS selama masa kuliahnya. Dikutip detikINET dari Independent, dia menjadi warga negara AS pada tahun 2002.

    Nepo baby sendiri adalah istilah untuk seseorang yang mewarisi kekayaan atau status dari orang tuanya. Ayah Musk bekerja sebagai insinyur dan developer di Pretoria. Ia disebut banyak membantu Musk.

    Demokrat tampaknya membalas Trump yang sering menggunakan gagasan bahwa lawan-lawannya adalah orang asing untuk menghina mereka. Ia memulai perjalanan politiknya dengan mempertanyakan tempat lahir Presiden Barack Obama.

    Di masa jabatan pertamanya, Trump memberi tahu sekelompok anggota kongres wanita kulit berwarna, sebagian besar lahir di AS, untuk kembali ke negara asal. Trump mempertanyakan pula etnis Wakil Presiden Kamala Harris di kampanye presiden tahun lalu. Ia juga sering salah mengucapkan namanya.

    Di masa Pilpres 2024, The Washington Post melaporkan bahwa Musk bekerja di AS dengan visa pelajar pada 1990-an. Setelah itu Presiden Joe Biden menyebutnya sebagai “pekerja ilegal.”

    Musk kemudian membantah bekerja secara ilegal di AS. Belakangan, ia menuduh tanpa bukti bahwa Partai Demokrat memanfaatkan kedatangan para imigran untuk menambah suara.

    Seorang kepala strategi Gedung Putih di masa jabatan pertama Trump, Stephen Bannon, juga membidik Musk bulan lalu. Ia menyebutnya imigran ilegal parasit yang tidak memiliki rasa hormat terhadap sejarah, nilai-nilai, atau tradisi negara AS.

    (fyk/fyk)

  • Bagaimana Pemerintah Baru Suriah Bisa Inklusif?

    Bagaimana Pemerintah Baru Suriah Bisa Inklusif?

    Damaskus

    “Satu, satu, satu! Rakyat Suriah itu satu!” Sejak protes antipemerintah dimulai di Suriah lebih dari satu dekade yang lalu, ini menjadi salah satu teriakan paling populer dalam demonstrasi. Namun, pada saat yang bersamaan, seruan ini sebenarnya tidak mencerminkan kenyataan sehari-hari di Suriah.

    Sebelum perang saudara Suriah dimulai, sekitar 68% warga Suriah adalah muslim Sunni. Sekitar 9% hingga 13% adalah anggota kelompok etnoreligius Alawi atau Alawite, dan sekitar 8% hingga 10% berasal dari etnis Kurdi. Selain itu, ada juga kelompok Druze, Kristen, Armenia, Circassian, Turkmen, Palestina, dan Yazidi.

    Selama keluarga Bashar al Assad berkuasa, mereka memanfaatkan perbedaan di antara berbagai kelompok di Suriah untuk mempertahankan kendali kekuasaan.

    Namun, sejak rezim otoriter itu digulingkan pada bulan Desember lalu, Uni Eropa dan negara-negara lain menegaskan bahwa untuk mencabut sanksi, semua komunitas di Suriah harus bisa diikutsertakan dalam pemerintah yang baru.

    ‘Kesenjangan yang signifikan’

    Akhir minggu lalu, pemerintah sementara Suriah merilis versi pertama dari konstitusi baru negara itu, yang bersifat sementara.

    Dalam konstitusi ini, para ahli konstitusi mencatat bahwa tidak ada penyebutan tentang kelompok minoritas di Suriah. Warga setempat juga mengeluhkan kurangnya keterwakilan kelompok-kelompok etnis dan sektarian dalam acara Dialog Nasional Suriah baru-baru ini.

    Selain itu, seperti yang disoroti oleh Karam Shaar Advisory, sebuah konsultan yang mengkhususkan diri dalam ekonomi Suriah, pemerintah sementara masih sangat terkait dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok pemberontak yang memimpin serangan yang menggulingkan diktator Suriah, Bashar Assad, pada awal Desember tahun lalu.

    “Ini sebagian bisa dimaklumi mengingat kondisi luar biasa saat pelantikan dilakukan,” tulis Advisory, seraya menambahkan bahwa jika ini berlanjut, akan menjadi masalah.

    Bagaimana menjamin representasi?

    Orang-orang Suriah sendiri tampaknya tidak yakin bahwa sistem kuota akan berhasil. “Banyak kelompok minoritas, dan ini adalah kenyataannya,” tutur Alaa Sindian, yang berusia 32 tahun, seorang muslim Syiah yang melarikan diri dari Suriah selama perang setelah dikejar oleh pemerintah Assad, tetapi baru-baru ini kembali ke Damaskus.

    “Namun, pada saat yang bersamaan, saya pribadi tidak ingin melihat kursi di parlemen hanya diperuntukkan bagi kaum Syiah, Alawi (lAlawite), atau sekte lainnya,” ungkapnya kepada DW.

    “Pemerintah harus mencari individu yang berkualitas dari dalam kelompok minoritas.”

    Ini bukan sikap yang tidak biasa. Dalam riset dengan metode kelompok diskusi terfokus yang diadakan pada pertengahan 2024 oleh Swisspeace, sebuah lembaga yang berbasis di Basel, Swiss, yang meneliti pembangunan perdamaian, peserta diskusi asal Suriah menyatakan mereka tidak menginginkan sistem kuota karena mereka telah melihat bagaimana sistem ini diterapkan di Irak dan Lebanon, yang menimbulkan masalah jangka panjang.

    “Dalam pertemuan dengan komunitas internasional, sering kali ada fokus pembicaraan pada perlindungan minoritas,” tambah Anna Myriam Roccatello, Wakil Direktur Eksekutif di International Center for Transitional Justice (ICTJ) yang berbasis di New York.

    “Namun, banyak orang Suriah yang saya ajak bekerja sama, baik di pemerintahan maupun masyarakat sipil, lebih resisten terhadap hal ini. Apa yang terjadi di Lebanon sangat menonjol di benak mereka dan pembagian cabang-cabang pemerintahan di sana adalah sesuatu yang sangat mereka benci,” catat Roccatello.

    Apa yang salah di Irak dan Lebanon?

    Di Lebanon, Perjanjian Taif tahun 1989 mengakhiri perang saudara negara itu dan mengalokasikan bagaimana kelompok-kelompok sektarian yang berbeda, yang sebelumnya saling bertempur, harus terwakili suaranya dalam pemerintahan.

    Di Irak, setelah invasi AS pada 2003 dan berakhirnya kediktatoran di sana, otoritas AS memutuskan bahwa kekuasaan harus dibagi antara tiga kelompok demografis utama negara itu.

    Namun, Alaa Sindian juga berpikir bahwa harus ada forum-forum berbeda di mana minoritas Suriah dapat didengar dan diberdayakan.

    “Saya menentang kuota sektarian, baik di pemerintahan maupun di tempat lain,” tambah Shadi al-Dubisi, seorang aktivis masyarakat sipil Druze berusia hampir 30 tahun.

    “Saya mendukung ide pemerintahan teknokratik, di mana individu dilihat berdasarkan kompetensi dan kemampuan, daripada afiliasi sektarian, agama, atau etnis mereka,” katanya kepada DW. Dalam ilmu politik, sistem ini dikenal sebagai “konvensional” atau “konsosiasional.”

    “Gagasan di balik konvensionalisme adalah memberi setiap kelompok etnis dan agama suara dalam pemerintahan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi,” tulis peneliti Nour Mohsen dalam makalah 2021 untuk jurnal Flux: International Relations Review.

    “Namun, pada akhirnya ini adalah sistem yang gagal untuk mengelola pluralisme etnis dan agama,” dia berpendapat, “karena hal itu mengarah pada sektarianisme, yang menyebabkan ketidakstabilan akibat korupsi.”

    Meskipun sistem konvensional telah mengakhiri konflik, sistem ini menyebabkan masalah dalam jangka panjang, termasuk kepemimpinan yang tidak kompeten atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan hak istimewa. Ini juga berarti prioritas agama atau sektarian selalu menjadi bagian dari politik, bahkan jika pemilih lokal tidak menginginkannya.

    “Hal ini juga membuka pintu untuk campur tangan asing,” ujar Mohsen. “Kesetiaan yang lebih kuat pada sekte daripada pada negara telah membuat setiap kelompok politik etnis atau agama mencari dukungan dari kelompok serupa di negara lain.”

    Apa yang harus dilakukan Suriah?

    Sayangnya, tidak ada formula mudah untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan suara dalam pemerintahan pascakonflik.

    Untuk setiap strategi yang mungkin mendorong representasi yang lebih baik untuk minoritas, ada argumen tandingan.

    Misalnya, federalisme adalah opsi lain, sistem yang digunakan oleh beberapa demokrasi terbesar dan paling kompleks di dunia, termasuk Jerman, AS, dan Rusia.

    Sistem federal memiliki dua tingkat pemerintahan: Satu beroperasi di tingkat nasional dan yang lainnya di tingkat subnasional, atau negara bagian. Yang pertama sering kali bertanggung jawab atas hal-hal seperti pertahanan nasional dan kebijakan luar negeri, sementara yang kedua membuat keputusan di tingkat yang lebih lokal, tetapi juga dapat mempengaruhi pemerintahan nasional.

    Namun, bahkan sistem seperti ini tergantung pada keadaan dan bisa “digunakan untuk menyembunyikan dominasi oleh beberapa komunitas etnis atas yang lainnya,” tulis John McGarry, seorang profesor studi politik di Queen’s University di Ontario, Kanada, dalam makalahnya di tahun 2024.

    Dia menunjukkan bagaimana Afrika Selatan pada masa apartheid membentuk “tanah air independen” untuk berbagai komunitas Afrika, padahal pada kenyataannya, minoritas kulit putih tetap berkuasa.

    Semua ini bergantung pada situasi yang sangat bervariasi, tandas Sahar Ammar, seorang pejabat program di Swisspeace dan peneliti utama proyek pembagian kekuasaan Suriah organisasi tersebut.

    “Pemerintah harus inklusif, tetapi harus didukung oleh proses dari bawah ke atas di tingkat lokal, untuk membina budaya dialog dan membangun kembali kepercayaan,” demikian dia berpendapat, sambil menambahkan bahwa hal ini akan menjadi kelanjutan alami dari upaya masyarakat sipil Suriah baru-baru ini.

    Semua ini juga membutuhkan waktu, imbuh Roccatello dari ICTJ. “Meski internasional cemas, kita perlu memberi orang Suriah ruang untuk mencari solusi mereka sendiri,” katanya kepada DW.

    “Hak-hak dasar, termasuk hak-hak minoritas, tentu harus digunakan sebagai parameter… tetapi saat ini, kita bahkan belum berada dalam situasi di mana kita bisa menilai dengan pasti kesediaan pemerintah saat ini untuk melakukannya karena mereka masih menghadapi kurangnya kontrol dan keamanan di sebagian besar negara.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • China Temukan Deposit Emas Raksasa Senilai Rp 1,3 Kuadriliun

    China Temukan Deposit Emas Raksasa Senilai Rp 1,3 Kuadriliun

    Jakarta

    Deposit bijih emas berkualitas tinggi ‘super raksasa’ ditemukan di China. Emas yang mengandung sekitar 1.000 metrik ton logam mulia ini ditemukan pada akhir 2024.

    Bernilai sekitar 600 miliar yuan atau setara Rp 1,3 kuadriliun, penemuan itu bisa menjadi salah satu cadangan emas terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ditemukan, melampaui 900 metrik ton yang diperkirakan terdapat di induk semua cadangan emas, tambang South Deep di Afrika Selatan.

    Beberapa ahli belum yakin dengan skala dan kelayakan deposit tersebut. Namun jika terverifikasi, penemuan itu akan menjadi penemuan besar bagi China.

    Biro Geologi Provinsi Hunan mengumumkan terdeteksinya 40 urat emas di kedalaman 2 kilometer di timur laut kabupaten Hunan, Pingjiang.

    Gua ini sendiri diperkirakan mengandung 300 metrik ton emas, dan pemodelan 3D menunjukkan cadangan tambahan mungkin ditemukan hingga kedalaman 3 kilometer.

    “Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas yang terlihat,” kata prospektor biro Chen Rulin pada saat penemuan itu.

    Teknisi dari Lembaga Survei dan Pemantauan Bencana Geologi Provinsi Hunan memeriksa sampel batuan di ladang emas Wangu di Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan, China tengah, 5 November 2024. Foto: Xinhua News

    Sampel inti menunjukkan setiap metrik ton bijih dapat mengandung sebanyak 138 gram emas, tingkat kualitas yang luar biasa mengingat bijih yang digali dari tambang bawah tanah dianggap bermutu tinggi jika mengandung lebih dari 8 gram .

    China sudah mendominasi pasar emas dunia dengan cadangan yang diperkirakan melebihi 2.000 ton pada awal 2024. Industri pertambangannya menyumbang sekitar 10% dari produksi global.

    Pengumuman temuan tersebut awalnya berkontribusi terhadap peningkatan lebih lanjut dalam harga emas yang sudah meroket, dengan permintaan terhadap sumber daya tersebut secara umum meningkat tajam di masa ketidakpastian ekonomi global.

    Berapa banyak lagi sumber daya bijih emas berharga yang masih belum ditemukan di seluruh dunia masih belum jelas. Para ahli berbeda pendapat mengenai apakah kita telah mencapai puncak emas.

    Ditempa dalam tungku bintang yang saling berpelukan jauh sebelum Bumi terbentuk, urat-urat planet kita yang berkilauan merupakan sumber daya terbatas yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk mengendap menjadi bentuk yang mudah ditambang.

    Foto yang diambil pada tanggal 20 November 2024 ini menunjukkan sampel batuan yang dibor dari ladang emas Wangu di Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan, China tengah. Foto: Xinhua News

    Berdasarkan temuan ini, kita mungkin masih jauh dari kehabisan cadangan yang layak secara ekonomi. Sampel inti yang diambil di sekitar pinggiran situs Hunan mengisyaratkan bahwa endapan tersebut mungkin meluas bahkan lebih jauh dari prediksi awal, membuat reservoir di bawah tanahnya menjadi hasil tangkapan naga yang sesungguhnya.

    Penemuan pada akhir tahun 2024 ini merupakan puncak dari tahun penting untuk penemuan emas.

    Pada bulan Maret 2024, seorang pemburu harta karun di Inggris menemukan apa yang diperkirakan sebagai bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di negara tersebut.

    Dan hanya beberapa bulan kemudian, penelitian oleh para ilmuwan di Australia menemukan mekanisme baru yang dapat mengarah pada pembentukan emas, yang menunjukkan aktivitas seismik gempa benar-benar berperan dalam pembentukan bongkahan besar.

    Namun, itu belum semuanya. Selain mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana emas terbentuk secara alami, para ilmuwan juga menyelidiki hal-hal baru yang dapat dilakukan untuk memanipulasi sumber daya yang berharga ini.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2024 melaporkan terciptanya jenis baru emas dua dimensi yang disebut ‘goldene’, yang tingginya hanya satu lapisan atom, yang memiliki beberapa sifat menarik yang tidak terlihat dalam bentuk emas tiga dimensi.

    Meskipun emas merupakan logam kuno yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia, jelas masih banyak hal yang perlu kita ketahui tentangnya.

    (rns/afr)

  • Ilmuwan Jadi Gila di Antartika, Sulit Dievakuasi Karena Terpencil

    Ilmuwan Jadi Gila di Antartika, Sulit Dievakuasi Karena Terpencil

    Jakarta

    Memang seperti sebuah film horor, sekelompok ilmuwan terjebak di pusat riset terpencil dan salah satu dari mereka menjadi liar, menyerang anggota tim yang lain. Tetapi hal itu benar-benar terjadi di Sanae IV, pangkalan riset milik Afrika Selatan di Antartika.

    Seperti diberitakan, sebuah email darurat dikirim oleh salah satu ilmuwan di pangkalan itu. Ia melaporkan seorang anggota tim jadi liar dan tak stabil mentalnya. Mereka dilanda ketakutan dan cemas keselamatannya terancam, sehingga meminta segera ada tindakan.

    “Yang disesalkan, tindakannya meningkat sampai taraf menyeramkan. Secara spesifik, dia menyerang salah satu anggota, yang adalah pelanggaran berat keamanan pribadi dan norma-norma pekerjaan,” tulis email itu.

    Tapi dilaporkan, tim itu tidak akan dijemput lebih awal dan akan tetap seperti rencana semula, yaitu bulan Desember, pada saat musim panas di Antartika. Rencananya, kapal akan berangkat dari Afrika Selatan dan berlayar 15 hari untuk menjemput mereka.

    Lokasi pangkalan itu memang sangat terpencil dan terisolasi, jaraknya 4.000 kilometer dari Afrika Selatan. Cuacanya juga sedang sangat buruk, dengan suhu bisa turun sampai minus 40 derajat Celcius dan angin kencang. Selain berbahaya, ongkos evakuasi pun mahal.

    The South African Department of Forestry, Fisheries and the Environment (DFFE) meyakinkan bahwa saat ini kondisi di pangkalan sudah cukup kondusif. Pelaku penyerangan sudah meminta maaf dan mendapat bimbingan psikologi dari jarak jauh.

    “Dia sudah menulis permintaan maaf formal ke korban dan ke seluruh anggota tim. Departemen segera menanggapi dengan melibatkan individu itu dengan profesional dalam rangka mediasi dan memulihkan hubungan di pangkalan,” kata Departemen itu yang dikutip detikINET dari CBS.

    Psikolog menyatakan, isolasi memang bisa berdampak pada tingkah laku manusia. Para periset itu sudah lolos berbagai tes ketat sebelum terjun ke Antartika, termasuk soal psikologis, tapi tetap saja berpotensi mengalami tekanan mental.

    “Ketika sesuatu yang buruk terjadi di situasi isolasi, sering hal-hal kecil meledak menjadi konflik,” kata Craig Jakson, profesor psikologi di Birmingham City University.

    “Maka, isu-isu mengenai hierarki, mengenai alokasi beban kerja, bahkan hal-hal kecil seperti waktu luang, jatah makanan, atau porsi makanan dapat dengan cepat berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari biasanya,” imbuhnya.

    (fyk/fay)

  • Ilmuwan Jadi Gila di Antartika, Sulit Dievakuasi Karena Terpencil

    Horor Ilmuwan di Antartika Jadi Gila, Tim Ketakutan

    Jakarta

    Situasi mencekam terjadi di pusat riset Sanae IV milik Afrika Selatan, yang lokasinya terpencil di Antartika. Seorang ilmuwan di sana dilaporkan menjadi liar dengan menyerang anggota tim secara fisik dan bahkan mengancam melakukan pembunuhan.

    Tuduhan itu dilaporkan dalam email yang dikirim dari sana, oleh seorang anggota periset. Menurut pelapor, mereka dilanda ketakutan dan cemas keselamatannya terancam, sehingga meminta segera ada tindakan.

    Menteri Lingkungan Afsel, Dion George, membenarkan bahwa terjadi serangan dalam tim itu. “Intervensi sudah dilakukan. Orang yang menyerang pemimpin tim merasa menyesal dan mau dievaluasi kembali psikologisnya,” paparnya.

    Menurutnya, kericuhan terjadi terkait tugas yang diperintahkan sang pemimpin tim terkait dengan cuaca. Masalahnya lagi, lokasinya yang sangat terpencil membuat situasi menjadi sulit. Tim yang terdiri dari 9 orang itu baru akan dijemput rencananya Desember mendatang.

    “Yang disesalkan, tindakannya meningkat sampai taraf menyeramkan. Secara spesifik, dia menyerang salah satu anggota, yang adalah pelanggaran berat keamanan pribadi dan norma-norma pekerjaan,” tulis email itu.

    “Selain itu, dia mengancam untuk membunuh, menciptakan situasi ketakutan dan intimidasi. Saya juga sangat cemas tentang keselamatan diri sendiri, terus menerus berpikir apakah saya mungkin akan menjadi korban selanjutnya,” lanjutnya.

    Berbagai opsi sedang dipertimbangkan apakah tim itu akan dijemput lebih awal. “Unit kesehatan terus menerus berhubungan dengan tim di pangkalan untuk menemukan solusi dan cara berkelanjutan untuk kesejahteraan anggota tim yang berada di pangkalan terpencil tersebut,” sebut Kementerian Lingkungan.

    Afrika Selatan pertama kali mendirikan stasiun ilmiah di Antartika tahun 1960, mengambil alih pangkalan Norwegia. Para peneliti di sana, yang terdiri dari tiga bangunan bertingkat dua yang saling terhubung, berukuran panjang 44 meter dan lebar 14 meter, mempelajari medan elektromagnetik Bumi, serta geologi dan keanekaragaman hayati.

    Ini bukan pertama kalinya salah satu tim Antartika Afrika Selatan terlibat dalam kontroversi yang disertai kekerasan. Pada tahun 2017, seorang anggota tim peneliti Pulau Marion diduga menyerang laptop seorang rekannya dengan kapak.

    Psikolog menyatakan, isolasi memang bisa berdampak pada tingkah laku manusia. “Ketika sesuatu yang buruk terjadi di situasi isolasi, sering hal-hal kecil meledak menjadi konflik,” kata Craig Jakson, profesor psikologi di Birmingham City University.

    (fyk/afr)

  • Pasar Cemas Tunggu Keputusan Bank Sentral Global di tengah Kebijakan Dagang Trump

    Pasar Cemas Tunggu Keputusan Bank Sentral Global di tengah Kebijakan Dagang Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pasar diliputi rasa cemas menunggu dan melihat keputusan yang akan lahir dari bank-bank sentral, termasuk AS dan Indonesia, pada pekan ketiga Maret, di tengah penilaian kolektif pertama mereka tentang bagaimana kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump berdampak pada ekonomi dunia.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (16/3/2025), para pejabat dari Washington hingga London dan Tokyo telah menetapkan suku bunga acuan satu kali sejak presiden AS memasuki Gedung Putih pada bulan Januari, keputusan-keputusan tersebut didahului oleh eskalasi yang nyata dalam retorika dan tindakannya terhadap negara-negara tetangga, sekutu, dan pesaingnya.

    Dengan tarif global yang kini diberlakukan untuk baja dan aluminium, dan dengan Kanada, China, dan Uni Eropa yang semakin menderita akibat kemarahan Trump, ancaman yang belum terealisasi beberapa minggu yang lalu kini telah muncul sebagai penghalang besar bagi perdagangan.  

    Para gubernur bank sentral yang berjuang untuk mengukur apakah dampaknya akan lebih besar pada pertumbuhan atau inflasi, mungkin memilih untuk tidak melakukan apa-apa untuk saat ini. 

    Kekhawatiran baru mengenai potensi resesi AS yang mencengkeram Wall Street pada minggu lalu mungkin tidak akan memacu Federal Reserve/ The Fed untuk memberikan pelonggaran lebih lanjut untuk saat ini, dan suku bunga yang tidak berubah juga merupakan hasil yang paling mungkin terjadi pada pertemuan-pertemuan di Jepang, Inggris, dan Swedia. Sementara para pejabat di Afrika Selatan, Rusia, dan Indonesia kemungkinan akan mengikutinya. 

    Adapun, beberapa negara lainnya mungkin akan segera bertindak untuk menghadapi risiko-risiko yang mendesak – sambil menilai dengan hati-hati gelombang kejutan dari tindakan Trump. 

    Di Brasil, misalnya, bank sentral secara luas diantisipasi untuk menaikkan suku bunga acuan lagi untuk melawan inflasi yang meningkat. 

    Ekonom Bloomberg Anna Wong dan Chris G. Collins melihat bahkan ketika kepercayaan konsumen dan bisnis memburuk dengan cepat, tingkat kebebasan The Fed untuk menurunkan suku bunga dibatasi oleh indikator-indikator yang menunjukkan lonjakan ekspektasi inflasi. 

    “Dengan tidak adanya ‘Trump Put,’ keengganan The Fed untuk memangkas, setidaknya untuk menawarkan ‘Fed Put’ kepada pasar, dapat mendorong penurunan sentimen menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar getaran,” ujarnya. 

    Secara keseluruhan, para pejabat yang bertanggung jawab atas setengah dari 10 mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, bersama dengan rekan-rekan G20 lainnya, siap untuk menetapkan suku bunga dalam beberapa hari mendatang.

    Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada hari Rabu menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh banyak mitra global. 

    Dengan lembaganya sendiri yang baru-baru ini tidak memberikan sinyal mengenai langkah selanjutnya karena berhati-hati dengan kondisi yang ada, ia mengatakan bahwa tugas pembuatan kebijakan moneter semakin sulit.

    “Tingkat ketidakpastian yang kita hadapi sangat tinggi. Mempertahankan stabilitas di era baru akan menjadi tugas yang berat,” kata Lagarde.

  • Ramadan Lintas Negara, dari Tradisi Unik hingga Perbedaan Durasi

    Ramadan Lintas Negara, dari Tradisi Unik hingga Perbedaan Durasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan adalah bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim sedunia, kehadirannya membawa kebahagiaan. Puasa merupakan ibadah yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadan. Meskipun esensi puasanya sama menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan dari terbit fajar hingga matahari terbenam setiap negara memiliki pengalaman yang unik. 

    Dari perbedaan durasi puasa akibat letak geografis hingga ragam tradisi berbuka yang khas, puasa lintas negara menawarkan perspektif menarik tentang bagaimana umat Muslim menjalankan ibadah ini di berbagai belahan dunia.

    Bagaimana rasanya berpuasa di negara dengan siang yang lebih panjang atau di tempat dengan iklim ekstrem? Apa saja makanan khas yang biasa disajikan saat berbuka di berbagai budaya? Artikel ini akan membahas bagaimana umat muslim di berbagai negara menjalani Ramadan dengan cara yang berbeda namun tetap penuh makna.

    Perbedaan-perbedaan tersebut sebuah rahmat keindahan dan keunikan yang dianugerahkan Tuhan. Perbedaan merupakan keniscayaan atau sunnatullah yang tidak bisa kita hindari. Hal tersebut sudah termaktub dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

    يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣ ( الحجرٰت/49: 13)

    Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti. (Al-Hujurat/49:13)

    Perbedaan sebaiknya kita sikapi dengan bijak dan bisa mengambil pelajaran dari setiap perbedaan tersebut. Masyarakat muslim di Indonesia harus bersyukur karena melaksanakan puasa hanya berdurasi 13 sampai 14 jam saja, karena masih ada umat muslim yang harus melaksanakan puasa dengan durasi yang lebih panjang dan lebih berjuang menjalaninya.

    Pengalaman berpuasa di setiap negara bisa sangat berbeda, terutama karena faktor geografis, budaya, dan tradisi yang beragam. Mulai dari perbedaan durasi puasa hingga cara masyarakat menjalankannya, Ramadan menjadi pengalaman unik di berbagai belahan dunia.

    Perbedaan Durasi Puasa

    Durasi puasa sangat dipengaruhi oleh letak geografis suatu negara. Di negara-negara yang berada di sekitar khatulistiwa, seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi, durasi puasa cenderung stabil sekitar 13-14 jam. Namun, di negara-negara yang terletak jauh di utara atau selatan, perbedaan waktu siang dan malam lebih ekstrem, terutama ketika Ramadan jatuh di musim panas atau dingin.

    Puasa-puasa terpanjang dialami oleh negara-negara seperti Islandia, Swedia, Norwegia, dan Finlandia mengalami siang yang sangat panjang saat musim panas, sehingga umat muslim di sana bisa berpuasa hingga 19-21 jam. Di kota-kota seperti Tromsø (Norwegia) atau Reykjavik (Islandia), matahari hampir tidak tenggelam selama beberapa bulan tertentu. Untuk mengatasi hal ini, banyak umat muslim mengikuti fatwa yang memperbolehkan mereka berpuasa mengikuti waktu di Makkah atau negara muslim terdekat.

    Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan seperti Argentina, Selandia Baru, dan Afrika Selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek ketika Ramadan jatuh di musim dingin, yaitu sekitar 10-12 jam. Di kota Ushuaia, Argentina, puasa bisa berlangsung hanya sekitar 10 jam, menjadikannya salah satu tempat dengan durasi puasa tersingkat di dunia.

    Pada zaman Nabi Muhammad ﷺ, puasa dilakukan di wilayah Jazirah Arab, khususnya di Makkah dan Madinah, yang memiliki durasi puasa relatif stabil sekitar 13-14 jam. Waktu imsak dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:

    اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧ ( البقرة/2: 187)

    Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa. (Al-Baqarah/2:187)

    Meskipun durasi puasa di Jazirah Arab tidak terlalu panjang dibandingkan negara-negara di belahan bumi utara, tantangan utama yang dihadapi umat Muslim saat itu adalah cuaca yang sangat panas dan minimnya sumber air. Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan untuk berbuka dengan kurma dan air, serta menganjurkan makan sahur untuk menjaga kekuatan tubuh selama berpuasa.

  • Afrika Selatan Sesalkan Dubesnya Diusir AS karena Dianggap Benci Trump

    Afrika Selatan Sesalkan Dubesnya Diusir AS karena Dianggap Benci Trump

    Pretoria

    Afrika Selatan menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengusir Duta Besar mereka, Ebrahim Rasool, yang dituduh membenci negara itu dan Presiden Donald Trump. Otoritas Afrika Selatan menyerukan “kesopanan diplomatik” antara kedua negara.

    Pengusiran Rasool itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio, yang dalam pernyataannya via media sosial X menyatakan sang Duta Besar Afrika Selatan “tidak lagi diterima di negara kita yang hebat ini”.

    Rubio juga menyebut Rasool sebagai “politisi yang gemar menghasut tentang ras, yang membenci Amerika dan membenci @POTUS” — merujuk pada sebutan untuk Trump sebagai Presiden AS.

    Kantor kepresidenan Afrika Selatan dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025), menyebut keputusan AS mengusir Rasool itu “disesalkan”.

    “Kepresidenan telah mengetahui pengusiran yang disesalkan terhadap Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat, Tuan Ebrahim Rasool,” sebut kantor kepresidenan Afrika Selatan dalam pernyataannya.

    “Kepresidenan mendesak semua pemangku kepentingan yang terkait dan terdampak untuk menjaga kesopanan diplomatik yang telah ditetapkan dalam keterlibatan terkait masalah ini,” imbuh pernyataan tersebut.

    “Afrika Selatan tetap berkomitmen untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Amerika Serikat,” tegas kantor kepresidenan Afrika Selatan.

    Lihat juga Video: Duta Besar Afrika Selatan Diusir dari AS, Menlu Rubio: Dia Benci Amerika-Trump

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Pengusiran Duta Besar Afrika Selatan ini menjadi perkembangan terbaru dalam meningkatnya ketegangan antara kedua negara beberapa waktu terakhir.

    Pada Februari lalu, Trump membekukan bantuan AS untuk Afrika Selatan, dengan mengutip undang-undang di negara itu yang diklaim olehnya telah memungkinkan tanah dirampas dari para petani kulit putih.

    Pekan lalu, Trump semakin mengobarkan ketegangan dengan mengatakan bahwa para petani Afrika Selatan dipersilakan untuk menetap di AS, setelah mengulangi kembali tuduhannya soal pemerintah Afrika Selatan “menyita” tanah dari orang-orang kulit putih.

    Lihat juga Video: Duta Besar Afrika Selatan Diusir dari AS, Menlu Rubio: Dia Benci Amerika-Trump

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Afrika Selatan Sesalkan Dubesnya Diusir AS karena Dianggap Benci Trump

    AS Usir Duta Besar Afrika Selatan, Menlu Rubio: Dia Benci Trump!

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengusir Duta Besar Afrika Selatan, Ebrahim Rasool, dari negara tersebut. Alasannya, Rasool dituding membenci AS dan membenci Presiden Donald Trump.

    Pengusiran Rasool dari AS ini, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025), diumumkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dalam pernyataan via media sosial X pada Jumat (14/3) waktu setempat.

    “Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat tidak lagi diterima di negara kita yang hebat ini,” tegas Rubio dalam pernyataannya.

    Disebutkan oleh Rubio bahwa Rasool merupakan “politisi yang gemar menghasut tentang ras, yang membenci Amerika dan membenci @POTUS” — merujuk pada sebutan Trump sebagai Presiden AS.

    “Kami tidak memiliki hal untuk dibicarakan dengannya dan oleh karena itu, dia ditetapkan PERSONA NON GRATA,” ucap Rubio dalam pernyataan tersebut.

    Istilah “persona non grata” merupakan istilah bahasa Latin dalam dunia diplomasi yang berarti seseorang tidak diinginkan atau tidak diterima oleh suatu negara. Penetapan ini biasanya dilakukan saat menetapkan sanksi pengusiran terhadap pejabat atau diplomat asing.

    Pengusiran seorang duta besar tergolong langkah yang sangat langka oleh AS.

    Dalam pernyataannya, Rubio menyertakan artikel dari outlet berita konservatif Breitbart yang mengulas soal pernyataan Rassol dalam seminar kebijakan luar negeri pada Jumat (14/3), yang membuatnya dituduh membenci AS dan Trump.

    “Dia (Rasool-red) mengatakan bahwa supremasi kulit putih memotivasi ‘rasa tidak hormat’ Trump terhadap ‘tatanan hegemoni saat ini’ di dunia,” demikian bunyi artikel Breitbart.

    Disebutkan juga bahwa dalam seminar itu, Rasool menyebut gerakan Make America Great Again (MAGA) yang digagas Trump “merupakan respons supremasi kulit putih terhadap keberagaman demografi yang berkembang di Amerika Serikat”.

    Rasool merupakan aktivis anti-apartheid di masa mudanya dan pernah menyampaikan kemarahannya terhadap perang yang dipicu Israel di Jalur Gaza.

    Pengusiran Duta Besar Afrika Selatan ini menjadi perkembangan terbaru dalam meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pretoria beberapa waktu terakhir. Pada Februari lalu, Trump membekukan bantuan AS untuk Afrika Selatan, dengan mengutip undang-undang di negara itu yang diklaim olehnya telah memungkinkan tanah dirampas dari para petani kulit putih.

    Pekan lalu, Trump semakin mengobarkan ketegangan dengan mengatakan bahwa para petani Afrika Selatan dipersilakan untuk menetap di AS, setelah mengulangi kembali tuduhannya soal pemerintah Pretoria “menyita” tanah dari orang-orang kulit putih.

    Dalam postingan media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa “setiap petani (dengan keluarga!) dari Afrika Selatan, yang ingin melarikan diri dari negara itu demi alasan keamanan, akan diundang ke Amerika Serikat dengan jalur cepat menuju Kewarganegaraan”.

    Elon Musk, miliarder AS kelahiran Afrika Selatan dan kini menjadi sekutu dekat Trump, menuduh pemerintahan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memiliki “undang-undang kepemilikan tanah yang secara terang-terangan rasis”.

    Kepemilikan tanah menjadi isu kontroversial di Afrika Selatan, dengan sebagian besar lahan pertanian masih dimiliki oleh orang-orang kulit putih tiga dekade setelah berakhirnya apartheid dan pemerintah negara itu berada di bawah tekanan untuk melaksanakan reformasi.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Genosida dan Kekerasan Seks di Gaza

    Israel Genosida dan Kekerasan Seks di Gaza

    Jakarta

    Pakar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) buka-bukaan mengenai apa yang terjadi di Gaza, Palestina. Para pakar menuduh Israel melakukan genosida dan kekerasan seksual dalam perang di Gaza.

    Dilansir Reuters, Jumat (14/3/2025), tuduhan itu disampaikan dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB di Wilayah Palestina yang Diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan Israel.

    “Otoritas Israel telah menghancurkan sebagian kapasitas reproduksi warga Palestina di Gaza sebagai sebuah kelompok, termasuk dengan memberlakukan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran, salah satu kategori tindakan genosida dalam Statuta Roma dan Konvensi Genosida,” demikian laporan para pakar PBB tersebut.

    Laporan para pakar PBB itu mengatakan tindakan-tindakan yang dilakukan Israel tersebut, ditambah lonjakan kematian ibu karena akses terbatas ke pasokan medis, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan.

    Dalam laporan itu, pasukan keamanan Israel dituduh menggunakan tindakan menelanjangi di depan umum dan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi standar ganda mereka untuk menghukum warga Palestina, setelah serangan mengejutkan dilancarkan Hamas terhadap Tel Aviv pada Oktober 2023.

    Laporan Pakar PBB Ditolak Israel

    Kondisi di Gaza (Foto: AP/)

    Israel pun memberikan respons terhadap laporan pakar PBB itu. Israel menolak mentah-mentah tuduhan para pakar PBB tersebut. Misi tetap Israel untuk PBB di Jenewa menggambarkan tuduhan dalam laporan itu sebagai tuduhan yang “tidak berdasar, bias, dan kurang kredibel”.

    “IDF (Angkatan Bersenjata Israel) memiliki arahan konkret … dan kebijakan yang secara tegas melarang pelanggaran seperti itu,” tegas misi permanen Israel untuk PBB dalam pernyataannya, sembari menyatakan bahwa proses peninjauan sejalan dengan standar internasional.

    Laporan sebelumnya yang dirilis Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB pada Juni 2024 menuduh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius dalam serangan mereka terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Israel merupakan pihak penandatangan dalam Konvensi Genosida dan diperintahkan pada Januari 2024 oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida selama perang melawan Hamas.

    Namun Israel bukan pihak penandatangan dalam Statuta Roma, yang memberikan yurisdiksi kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk memutuskan kasus pidana individual yang melibatkan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Afrika Selatan mengajukan kasus genosida terhadap rentetan serangan Israel terhadap Gaza ke ICJ.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu