Negara: Afrika Selatan

  • Indonesia Jadi yang Pertama! Tiga Mobil Chery Super Irit Dirilis Tahun Ini

    Indonesia Jadi yang Pertama! Tiga Mobil Chery Super Irit Dirilis Tahun Ini

    Jakarta

    Chery Super Hybrid merupakan teknologi yang bikin mobil irit bahan bakar namun tetap punya performa mumpuni. Tahun ini Chery berencana meluncurkan tiga model sekaligus di Indonesia.

    Vice President Chery International Chen Chunqing mengatakan Indonesia merupakan negara pertama setir kanan yang mendapatkan teknologi Chery Super Hybrid.

    “Indonesia menjadi negara pertama, selanjutnya Afrika Selatan, Malaysia, Australia dan negara lain akan segera meluncur,” kata Chen di Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

    Country Director of Chery Sales Indonesia Zeng Shuo memaparkan terdapat tiga model Chery yang meluncur dengan sistem CSH di Indonesia.

    “Hari ini cuma (pengenalan) platform, kalau model-model atau spesifikasi (yang dipakai di Indonesia) akan diperkenalkan di waktu yang akan datang, hari ini mau kita perkenalkan Chery Super Hybrid system,” kata Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

    “Chery sudah punya Super Hybrid platform, ke depannya kita akan perkenalkan tiga model 2025. Jadi waktu kita launching kita pakai produk CSH,” jelas dia.

    Chery Super Hybrid mengusung teknologi plug-in hybrid (PHEV) dan hybrid seri-paralel yang memungkinkan kendaraan beroperasi dalam berbagai mode sesuai kebutuhan. Teknologi ini terdiri dari mesin bensin yang dikombinasikan dengan motor listrik serta baterai, yang mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar sekaligus menghasilkan akselerasi yang lebih responsif.

    Dalam pengenalan produk kali ini turut ditampilkan Tiggo 8 CSH yang disebut masih prototipe dengan opsi FWD (Front Wheel Drive) dan All Wheel Drive (AWD).

    Saat memakai mode EV, Tiggo 8 CSH dapat menempuh jarak hingga 90 km. Di atas kertas, Chery menyebut bahwa Tiggo 8 CSH dengan kemampuan 500 tenaga kuda dan torsi 735 Nm, dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,8 detik.

    Bukan cuma itu saja, Chery juga berencana mengenalkan Tiggo 9 CSH di Tanah Air.

    Soal performa, dari titik nol hingga 100 kilometer cuma butuh 5,2 detik. Lebih lanjut teknologi CSH itu bisa memuntahkan torsi hingga 920 Nm untuk Tiggo 9 All Wheel Drive (AWD).

    Budi Darmawan, Sales Director PT Chery Sales Indonesia mengatakan Chery bakal menjual mobil CSH dengan harga yang pantas.

    “Pasti pada penasaran, mobilnya ada di sana. Tapi kok nggak dirilis. Ditunggu aja dalam waktu dekat tidak lama-lama. Kami memberikan opsi offer yang lebih baik kepada konsumen dengan harga yang pantas,” kata Budi.

    “Tidak lama lagi kita akan mengenalkan benchmark baru di industri otomotif, melalui teknologi Chery Super Hybrid,” tambahnya lagi.

    Setidaknya terdapat tiga komponen penting yang bikin mobil itu jadi efisien dan bertenaga:

    Chery Super Hybrid ditenagai mesin ACTECO Engine H4J15 dengan efisiensi termal mencapai 44,5% dan konsumsi bahan bakar lebih dari 76 km/liter.Stepless Super Hybrid DHT (Dedicated Hybrid Transmission) yang memberikan efisiensi mekanis hingga 98,5%Baterai lithium iron phosphate berstandar IP68 menjadi kombinasi pelengkap, dimana tidak hanya tahan terhadap air, debu, dan suhu ekstrem hingga 95°C saja, namun mampu mengisi daya lebih cepat dari 30% ke 80% hanya dalam 20 menit.

    (riar/rgr)

  • Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Biasanya Pemalu & Takut Manusia? – Halaman all

    Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Biasanya Pemalu & Takut Manusia? – Halaman all

    Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Bisanya Takut Manusia?

    TRIBUNNEWS.COM-  Jika Anda bertanya kepada ahli zoologi tentang karakteristik lynx gurun atau Karakal (Caracal), salah satu ciri utama yang akan mereka soroti adalah bahwa ia adalah hewan penyendiri dan pemalu yang takut pada manusia.

    Itulah sebabnya ia lebih suka tinggal di daerah terpencil, hutan, atau daerah pegunungan. 

    Oleh karena itu, berita terbaru tentang salah satu hewan ini, yang telah menyeberang ke Israel dari Mesir, menyerang tentara Israel tampak agak aneh.

    Karena serangan seperti itu terhadap manusia sangat jarang terjadi. 

    Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Caracal Mesir, yang telah menyeberang ke Israel dari Mesir, menyerang beberapa tentara Israel di daerah Pegunungan Harif dekat perbatasan Mesir. 

    Para prajurit kemudian meminta bantuan dari Mark Katz, inspektur Otoritas Alam dan Taman, yang tiba di tempat kejadian. 

    Hewan itu ditemukan bersembunyi di satu tempat, mengunyah rumput buatan, dan akhirnya ditangkap dengan bantuan dokter hewan setempat. 

    Dr. Amr Abdelsamia, seorang ahli biologi molekuler di Universitas Kairo dan peneliti di Museum Sejarah Alam Amerika di New York, menjelaskan bahwa Caracal, yang termasuk dalam famili Felidae (yang meliputi singa, harimau, macan tutul, dan kucing domestik).

    Biasanya takut pada manusia dan cenderung melarikan diri saat bertemu manusia. 

    Namun, fakta bahwa ia ditemukan mengunyah rumput buatan menunjukkan bahwa ia mungkin kesulitan karena kekurangan mangsa. 

    Ini adalah salah satu alasan utama mengapa ia mungkin masuk ke daerah yang dihuni manusia dan menyerang mereka. 

    Karakal biasanya memangsa hewan kecil seperti kelinci, tikus, dan burung. 

    Namun, perusakan habitat alaminya dan perburuan berlebihan telah memengaruhi jumlah populasinya, dan ini mungkin mendorongnya untuk mendekati daerah manusia untuk mencari makanan atau tempat berlindung, yang dapat menjelaskan serangan terhadap tentara Israel, jelas Abdelsamia. 

    Meskipun kurangnya mangsa adalah penjelasan yang paling mungkin, ada kemungkinan alasan lain yang tidak dikesampingkan oleh Abdelsamia—rabies. 

    Rabies merupakan salah satu penyakit virus paling berbahaya yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. 

    Penyakit ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi, baik melalui gigitan maupun cakaran. 

    Setelah masa inkubasi yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, penyakit ini menunjukkan gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan neurologis yang parah, seperti agitasi, halusinasi, dan kesulitan menelan. 

    Abdelsamia menunjukkan bahwa sudah diketahui umum bahwa hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem, seperti kehilangan rasa takut terhadap manusia dan menjadi lebih agresif. 

    Hal ini dapat menjelaskan serangan Caracal terhadap tentara Israel. 

    Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Caracal mungkin merupakan pembawa potensial rabies, dengan kasus-kasus yang terdokumentasi di Alaska dan Kanada di mana Caracal yang terinfeksi virus menunjukkan perilaku agresif yang tidak biasa.

    Otoritas Taman dan Alam Israel saat ini tengah menyelidiki insiden ini, dan temuannya mungkin menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang dampak perubahan lingkungan terhadap perilaku hewan liar.

    “Dengan meningkatnya erosi habitat alami, beberapa spesies mungkin terpaksa beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk zona militer, yang meningkatkan kemungkinan interaksi langsung dengan manusia dan potensi penularan rabies,” catat Abdelsamia. “Ada beberapa kasus rabies yang tercatat pada Caracal di Eropa, yang menunjukkan bahwa penyakit ini tidak terbatas pada anjing atau rubah.”

    Adaptasi Caracal: Keajaiban Alam

    Jika insiden ini terbukti sebagai pola interaksi baru antara manusia dan satwa liar, hal itu tidak akan sepenuhnya mengejutkan mengingat kemampuan Caracal yang luar biasa untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

    Sebuah studi Iran yang diterbitkan dalam jurnal Global Ecology and Conservation menyoroti kemampuan Caracal untuk berkembang di berbagai habitat, termasuk gurun, sabana, hutan terbuka, dan daerah pegunungan.

    Para peneliti mencantumkan beberapa faktor yang berkontribusi pada kemampuan adaptasi Caracal yang tinggi, seperti kemampuannya untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa minum air, dengan mengandalkan cairan yang ditemukan pada mangsanya. 

    Adaptasi ini memungkinkannya untuk bertahan hidup di lingkungan yang kering seperti gurun.

    Reproduksi yang cepat merupakan alat penting lainnya untuk bertahan hidup bagi Caracal. Di tempat-tempat seperti Afrika Selatan dan Namibia, Caracal menjadi sasaran program pengendalian predator karena serangannya terhadap ternak. Akan tetapi, program-program ini sebagian besar tidak efektif karena tingkat reproduksi Caracal yang cepat.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam *South African Journal of Zoology*, Caracal tidak memiliki musim kawin yang spesifik. Sebaliknya, mereka berkembang biak sepanjang tahun tergantung pada ketersediaan makanan dan kondisi lingkungan, yang meningkatkan kemungkinan anak-anaknya untuk bertahan hidup pada berbagai waktu dalam setahun.

    Caracal betina sangat berdedikasi untuk membesarkan anak-anaknya, dengan masa perawatan yang berlangsung selama beberapa bulan. 

    Selama waktu ini, ia mengajarkan keterampilan berburu dan teknik bertahan hidup kepada anak-anaknya. 

    Anak-anak Caracal dengan cepat belajar untuk mandiri setelah disapih, yang meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dan kemampuan mereka untuk pindah ke daerah baru segera setelah disapih.

    Adaptasi Caracal juga terlihat pada warna bulunya, yang bisa berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kekuningan. 

    Hal ini membantu hewan ini menyatu dengan lingkungannya, terutama di daerah kering dan terbuka seperti dataran dan gurun, sehingga membuatnya tidak mudah diserang predator dan memungkinkannya mendekati mangsa tanpa terdeteksi.

    Sejumlah penelitian telah mendokumentasikan strategi kamuflase Caracal berdasarkan warna bulunya. Saat merasakan bahaya atau predator mendekat, ia dapat meratakan diri di tanah, sehingga hampir mustahil bagi predator untuk melihatnya, karena ia menyatu dengan lingkungannya dengan sempurna berkat warna dan ketenangannya.

    Caracal juga dikenal karena gerakannya yang tenang dan anggun, yang memungkinkan mereka menyelinap ke mangsa tanpa terdeteksi. 

    Kemampuan mereka untuk melompat hingga 3 meter membantu mereka menangkap burung dan hewan kecil tanpa ketahuan.

    Permainan Predator

    Salah satu ciri perilaku Caracal yang menarik, selain kemampuan beradaptasinya, adalah kecenderungan mereka untuk “bermain dengan mangsanya.” 

    Perilaku ini terlihat saat Caracal menangkap mangsanya tetapi tidak langsung membunuhnya. 

    Sebaliknya, ia memberikan pukulan cepat ke mangsanya, membuatnya berusaha melarikan diri, lalu menangkapnya lagi. Perilaku ini memiliki berbagai penjelasan yang diberikan oleh para peneliti.

    Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa ini adalah cara Caracal untuk menunjukkan dominasi dan menegaskan kehebatannya sebagai pemburu di lingkungan alaminya. 

    Penjelasan lain adalah bahwa ini berfungsi sebagai bentuk latihan untuk meningkatkan dan mempertajam keterampilan berburunya, terutama saat mangsanya kecil atau bukan ancaman yang signifikan.

    “Permainan” ini bisa menjadi bentuk pelatihan yang membantu Caracal mempertahankan refleks dan kecepatannya. 

    Ini juga bisa menjadi strategi untuk menghabiskan energi mangsa sebelum memberikan pukulan terakhir, membuatnya kurang tahan. 

    Atau, perilaku ini bisa jadi merupakan tanda bahwa Caracal tidak langsung lapar dan menggunakan interaksi ini untuk memuaskan naluri berburu alaminya.

    Terakhir, perilaku “bermain” ini bisa jadi merupakan metode untuk mengajari Caracal muda cara berburu.

    Berbeda dengan perilaku yang mencerminkan kelimpahan makanan ini, Caracal telah diamati melakukan perilaku yang berbeda saat makanan langka. 

    Mereka terkadang menyimpan sebagian mangsanya untuk dikonsumsi nanti, perilaku yang dikenal sebagai “menimbun” atau “menyimpan.”

    Penelitian telah mendokumentasikan bahwa Caracal akan menyeret mangsanya ke lokasi yang aman, seperti di bawah pohon atau semak-semak lebat, atau mereka mungkin mengubur sebagian mangsanya di bawah dedaunan atau tanah. 

    Strategi ini memungkinkan mereka untuk memperpanjang ketersediaan mangsa, terutama saat makanan langka atau saat mereka tidak perlu mengonsumsinya sekaligus.

    Sebagai kesimpulan, Caracal, dengan kemampuannya yang luar biasa untuk beradaptasi dan bertahan hidup, adalah makhluk alam yang menakjubkan. 

    Insiden yang melibatkan serangannya terhadap tentara Israel telah memberi kita kesempatan menarik untuk mengeksplorasi perilakunya yang luar biasa.

     

    SUMBER: JORDAN NEWS

  • Perlukah Negara-negara Afrika Terapkan Pajak Bagi Kaum Super Kaya?

    Perlukah Negara-negara Afrika Terapkan Pajak Bagi Kaum Super Kaya?

    Jakarta

    Saat semua pemerintah berjuang mencari dana untuk meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan kebutuhan lainnya, negara-negara Afrika justru semakin terbebani oleh utang yang terus meningkat.

    Selama bertahun-tahun, pemerintah Afrika rata-rata menghabiskan lebih banyak anggaran untuk membayar utang dibandingkan untuk sektor kesehatan. Di saat yang sama, inflasi semakin mempersempit kemampuan mereka untuk berinvestasi. Untuk keluar dari lingkaran ini, banyak pemerintah mulai mencari sumber pendapatan baru.

    “Banyak negara memilih jalur termudah, yakni mengambil keuntungan dari sumber yang paling mudah dijangkau,” kata Alvin Mosioma, pakar perpajakan yang juga menjabat sebagai wakil direktur program ekonomi dan iklim di Open Society Foundation, Nairobi.

    “Pemerintah memberlakukan pajak konsumsi karena mereka tahu bahwa masyarakat tetap harus berbelanja. Pajak seperti ini tidak bisa dihindari,” ujar Mosioma kepada DW.

    Pajak konsumsi terbaru memicu kemarahan warga

    Di Kenya, warga yang sudah kesulitan akibat inflasi semakin marah dengan rencana pajak baru. Setelah Presiden William Ruto mengumumkan pada Juni 2024 bahwa pemerintah akan mengurangi utang nasional dengan menerapkan pajak baru pada makanan dan barang konsumsi, gelombang protes besar-besaran meletus. Tekanan publik yang kuat memaksa Ruto membatalkan rencana tersebut dan merombak sebagian besar kabinetnya.

    Perlawanan yang didominasi oleh Generasi Z ini, juga menginspirasi aksi serupa di Nigeria, Uganda, dan Ghana. Namun, di negara-negara tersebut, protes lebih berfokus pada meningkatnya biaya hidup yang semakin membebani masyarakat miskin.

    Menurut Mosioma, setiap negara harus menghitung tingkat kekayaan secara spesifik untuk mengatasi ketimpangan.

    Seruan untuk pajak kekayaan makin kuat

    Kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar, dan ini bukan hanya terjadi di Afrika. Laporan terbaru dari NGO Oxfam mengungkapkan bahwa 60% populasi termiskin di dunia telah kehilangan kekayaan gabungan sebesar 20 miliar dolar AS (sekitar Rp330 triliun) sejak 2020.

    Sementara itu, para miliarder justru semakin kaya, dengan total kekayaan mereka bertambah 3,3 triliun dolar AS (sekitar Rp54 ribu triliun) dalam periode yang sama. Oxfam mencatat bahwa “kekayaan mereka tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan laju inflasi.” Karena itu, NGO tersebut kembali mengusulkan pajak kekayaan, yakni sebuah gagasan yang sebenarnya telah lama diperbincangkan.

    Pada November lalu, di bawah kepemimpinan Brasil, G20 menyepakati formula kompromi untuk perpajakan yang lebih efektif bagi kaum super kaya. Namun, usulan pajak tahunan sebesar 2% atas kekayaan mereka gagal disetujui karena mendapat penolakan dari Jerman dan Amerika Serikat.

    Afrika Selatan kini menjadikan isu ini sebagai prioritas dalam kepemimpinannya di G20. Pada April 2020, sejumlah akademisi Afrika Selatan mengusulkan pajak kekayaan solidaritas untuk membiayai bantuan COVID-19. Salah satu pendukungnya adalah ekonom Aroop Chatterjee dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, yang meneliti ketimpangan kekayaan.

    “Untuk mengatasi ketimpangan, kita harus melihat lebih dalam dan mempengaruhi proses yang menyebabkannya. Pajak kekayaan hanyalah salah satu alat kebijakan untuk menghasilkan pendapatan. Masih banyak hal lain yang perlu dilakukan setelahnya,” ujar Chatterjee kepada DW.

    Chatterjee juga mengingatkan potensi dampak negatif dari pajak kekayaan: “Selalu ada risiko pelarian modal, baik dalam bentuk penghindaran pajak yang legal maupun penggelapan pajak yang ilegal,” katanya. “Namun, kami telah mempertimbangkan faktor ini dalam perhitungan kami.”

    Afrika Selatan punya jutawan terbanyak dan ketimpangan terbesar

    Tidak ada negara di dunia dengan distribusi pendapatan yang paling timpang, selain di Afrika Selatan. Dalam perhitungan Bank Dunia, negara ini secara konsisten menempati peringkat teratas dalam indeks Gini, indikator matematika yang mengukur ketimpangan ekonomi di berbagai negara.

    Ekonom Aroop Chatterjee menilai bahwa sejarah dan institusi di Afrika Selatan memainkan peran besar dalam ketimpangan ini. “Pola akumulasi kekayaan yang terbentuk selama era kolonial dan apartheid masih berlanjut hingga kini. Ini mencakup diskriminasi rasial dalam kepemilikan tanah dan partisipasi ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya.

    Afrika Selatan juga menjadi sorotan dalam berbagai survei. Laporan Africa Wealth Report dari konsultan kekayaan Inggris, Henley & Partners, mencatat bahwa negara ini memiliki 37.400 jutawan dalam dolar AS, yaitu orang-orang dengan aset lebih dari satu juta dolar AS.

    Angka ini mewakili lebih dari seperempat total jutawan di Afrika, dan Johannesburg menjadi rumah bagi hampir satu dari sepuluh jutawan di benua itu, diikuti oleh Cape Town di peringkat kedua.

    Pajak kekayaan dan fenomena ‘bangkitnya oligarki’

    Di Open Society Foundation, Mosioma melihat kendala dalam upaya negara mengenakan pajak lebih tinggi pada orang-orang terkaya. Salah satu tantangan utamanya adalah bahwa otoritas pajak sering kali tidak memiliki data lengkap tentang aset mereka, seperti properti, investasi, dan dana tersembunyi.

    Para miliarder dapat memindahkan aset mereka dengan cepat, membuat negara sulit mengejarnya. Meski begitu, kata Mosioma, otoritas pajak di Kenya dan Uganda kini telah membentuk unit khusus yang berfokus pada individu terkaya.

    Tantangan lainnya adalah banyak politisi, terutama di Kenya, berasal dari kalangan kaya sehingga pajak kekayaan akan berdampak langsung pada mereka sendiri. Mosioma menyebut fenomena ini sebagai “bangkitnya oligarki.” Menurutnya, pajak kekayaan yang efektif hanya dapat diterapkan oleh politisi yang tidak memiliki kepentingan pribadi di dalamnya. “Mereka harus berasal dari elite politik, tetapi tidak boleh mengorbankan kebijakan demi kepentingan ekonomi mereka sendiri,” ujarnya.

    Tapi ada harapan baru dari Senegal, yakni oposisi sayap kiri menang telak dalam pemilu tahun lalu. Namun, keberhasilan pajak kekayaan tetap bergantung pada berbagai faktor, termasuk kemauan politik, efektivitas otoritas pajak, dan kebijakan yang jelas.

    Hingga kini, belum ada satu pun pemerintah di Afrika yang benar-benar menerapkan pajak kekayaan sebagai instrumen untuk mengurangi ketimpangan dan memastikan para miliarder berkontribusi lebih banyak bagi kesejahteraan publik.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Yoo Yeon Seok Tersandung Kasus Pajak Rp 79,1 Miliar

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Miris, Indonesia Masih Peringkat Ke-2 Kasus TBC Terbanyak di Dunia

    Miris, Indonesia Masih Peringkat Ke-2 Kasus TBC Terbanyak di Dunia

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan bahwa kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih sangat tinggi. Indonesia masih menjadi negara dengan estimasi kasus dan kematian tertinggi kedua di dunia.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Ina Agustina Isturini, MKM mengatakan bahwa penyakit TBC ini masih menjadi masalah global. Di tahun 2023 sendiri diperkirakan 10,8 juta orang sakit TB dengan 1 juta kematian.

    “Kita (Indonesia) merupakan ranking dua, dengan jumlah kasus lebih dari satu juta dan angka kematian diperkirakan sekitar 125 ribu. Kalau dihitung-hitung setiap jamnya ada 14 orang meninggal karena TB,” kata dr Ina dalam temu media daring Hari TB Sedunia, Senin (24/3/2025).

    Berikut adalah negara-negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia.

    1. India – 2.800.000 kasus dengan 315.000 kematian
    2. Indonesia – 1.090.000 kasus dengan 125.000 kematian
    3. China – 741.000 kasus dengan 25.000 kematian
    4. Filipina – 739.000 kasus dengan 37.000 kematian
    5. Pakistan – 686.000 kasus dengan 47.000 kematian
    6. Nigeria – 499.000 kasus dengan 64.000 kematian
    7. Bangladesh – 379.000 kasus dengan 44.000 kematian
    8. Congo – 334.000 kasus dengan 38.000 kematian
    9. Myanmar – 302.000 kasus dengan 44.000 kematian
    10. Afrika Selatan – 270.000 kasus dengan 25.000 kematian

    “Ada sekitar tujuh provinsi yang angka TB-nya sangat tinggi. Kalau yang cokelat tua (tertinggi) ini ada di Jawa, kecuali DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) kemudian di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan,” kata dr Ina.

    Di wilayah-wilayah tersebut, dr Ina mengatakan bahwa Kemenkes memperkirakan ada sekitar 40 ribu hingga 230 ribu kasus TBC.

    “Data sampai awal bulan Maret 2025, kami sudah menemukan kasus sekitar 81 persen, atau 889.133 kasus,” kata dr Ina.

    “Kalau kita lihat setiap tahunnya ada peningkatan upaya penemuan-penemuan kasus. Lalu untuk kasus yang diobati juga mengalami peningkatan, sampai tahun ini sudah 90 persen (802.228 kasus),” sambungnya.

    Dalam upaya menekan kasus TBC di Indonesia, Kemenkes mengakui masih menemukan hambatan.

    “Adanya under dan delay reporting, jadi kasusnya ada, pasiennya ada tapi tidak terlaporkan. Kalaupun terlaporkan itu tertunda satu sampai enam bulan,” kata dr Ina.

    “Lalu terlambat atau tidak terdiagnosis, ini bisa karena pengetahuan nakes-nya atau dalam mengakses alat diagnostiknya. Serta investigasi kontak belum optimal, ini membutuhkan peran dari puskesmas dan kader-kader,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Royalti Nikel RI Tertinggi, ESDM: Indonesia sedang Membangun

    Royalti Nikel RI Tertinggi, ESDM: Indonesia sedang Membangun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggapi pernyataan pengusaha yang menyebut royalti nikel di Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara lain.

    Dirjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan kenaikan tarif royalti minerba, khususnya nikel tidak bertujuan untuk memberatkan pengusaha. 

    Tri pun meminta para pengusaha untuk ikut mendukung wacana kenaikan tarif royalti minerba demi mengerek penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

    “Ini negara kita lagi mau membangun, butuh [dana] dan lain sebagainya. Mari bareng-bareng dukung kalau misalnya isu negara kita royalty-nya terlalu tinggi,” kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Senin (24/3/2025).

    Dia juga menyebut biaya untuk penambangan nikel di Tanah Air 40% lebih rendah dibanding negara lain. Oleh karena itu, wajar-wajar saja jika tarif royalti naik.

    Apalagi, Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 berbunyi, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. 

    “Wajar-wajar dan yang ada di Pasal 33 itu ya hanya [untuk kesejahteraan rakyat] Indonesia kan bumi air dan segala kekayaannya. Kalau yang di Australia ini kan pemilik tanah yang di dalamnya. Ini kan beda,” jelas Tri.

    Sebelumnya, Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) membeberkan tarif royalti nikel di Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara penghasil nikel lainnya.  

    Sekjen APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan, pihaknya pun meminta pemerintah untuk kembali mempertimbangkan ulang rencana kenaikan tarif royalti tahun ini dari single tariff 10% menjadi progresif 14%—19% untuk bijih nikel. 

    “Saya coba banding-bandingkan dengan negara lain. Ternyata dari seluruh negara penghasil nikel, kita yang tertinggi, yang 10%. Belum tambah yang 14-19%,” kata Meidy, Senin (18/3/2025).  

    Dia menerangkan bahwa perbandingan tersebut baru menggunakan besaran tarif 10% sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81 Tahun 2019 mengatur tarif atas jenis PNBP. Menurut Meidy, rencana kenaikan royalti dengan kisaran 14%—19% tidak realistis. 

    Terlebih industri saat ini dihadapkan berbagai kewajiban yang meningkatkan ongkos produksi, sementara harga nikel global terus mengalami penurunan. Beban royalti yang meningkat akan semakin menggerus margin usaha yang sudah tipis. 

    “Negara penghasil nikel, bahkan ada yang bayar royalti basisnya profit. Kayak pajak saja. Di beberapa negara seperti Amerika, Afrika, Eropa, dan negara-negara tetangga kita lebih rendah dibanding Indonesia,” jelasnya. 

    Dia menyebutkan, tarif royalti nikel di negara produsen di Asia seperti China besaran tarifnya hanya 2–10%, Jepang 1–1,2%, Filipina 5–9%, Vietnam 10%.  

    Kemudian, di Afrika seperti DRC (Congo) besaran tarif royalti nikel sebesar 3,5%, Afrika Selatan 0,5 -7%, dan Zambia besar tarif royalti nikel 5%. Di Eropa, Rusia misalnya, tarif yang dikenakan pun hanya 8%. 

  • Update Vaksin TB M72 yang Diteliti di RI, Sudah Masuk Uji Klinis Fase 3

    Update Vaksin TB M72 yang Diteliti di RI, Sudah Masuk Uji Klinis Fase 3

    Jakarta

    Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut terlibat dalam penelitian vaksin tuberkulosis (TBC) baru jenis M72. Ini menjadi langkah yang penting, mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus TB tertinggi di dunia.

    Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dengan estimasi kasus TBC sebanyak 1.090.000 kasus. Indonesia berada di bawah India dengan 2,8 juta kasus dan di atas China dengan 741 ribu kasus.

    Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ina Agustina Isturini MKM mengatakan vaksin ini rencananya bakal digratiskan untuk masyarakat.

    “Ini salah satu komitmen dari pimpinan saat ini, bahwa vaksin TB ini akan masuk dalam program pemerintah. Karena kita serius ingin melakukan eliminasi TB tahun 2030 dan mencapai target nasional maupun global,” ucap dr Ina dalam konferensi pers daring, Senin (24/3/2025).

    Penelitian vaksin TB M72 ini sudah masuk ke dalam uji klinis fase 3. Peneliti Utama Nasional Vaksin TB Prof Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) memperkirakan vaksin ini bakal tersedia di akhir 2028.

    Penelitian ini melibatkan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Padjadjaran, RS Persahabatan, RS Universitas Indonesia, dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Sejauh ini, sudah ada 1.839 orang yang terlibat dari target 2.000 partisipan.

    “Saat ini sebetulnya vaksin TB yang diteliti ada 15 kandidat per September 2024. Enam kandidat sudah masuk ke fase 3, ini fase terakhir, uji klinis ketiga. Salah satu yang cukup maju adalah M72 yang saat ini juga kita teliti di Indonesia,” Prof Erlina dalam kesempatan yang sama.

    Selain Indonesia, Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi juga terlibat dalam penelitian ini. Sampai uji klinis fase 2b, efikasi vaksin M72 menunjukkan perlindungan hingga 50-54 persen.

    Dengan subjek penelitian yang semakin banyak di uji klinis fase 3, Prof Erlina berharap efikasinya bisa meningkat.

    “Kita mengharapkan sih lebih dari itu. Tapi ketentuan WHO kalau efikasi sudah melewati batas 50 persen itu sudah memenuhi syarat, sudah cukup bagus artinya,” ungkap Prof Erlina.

    Kenapa Bikin Vaksin TB Baru?

    Prof Erlina menuturkan vaksin TBC yang tersedia saat ini, BCG (Bacillus Calmette-Guérin), tidak efektif untuk remaja dan orang dewasa. Selain itu, vaksin BCG juga sudah sangat tua, sehingga diperlukan alternatif vaksin baru yang dapat bekerja lebih baik.

    “BCG ini sudah ada lebih dari 100 tahun lalu, ditemukan tahun 1921, dan ternyata di dunia kasus TB itu nggak habis-habis dan bahkan meningkat di tahun-tahun tertentu. Ini menunjukkan bahwa vaksin itu tidak cukup efektif ketika masuk dewasa,” ujarnya.

    Prof Erlina mengingatkan vaksin BCG tetap efektif sebagai pencegahan TB pada anak. Apabila terjangkit, tingkat keparahan infeksi TB yang dialami anak bisa ditekan dengan efektif.

    Oleh karena itu, ia mengimbau orang tua untuk tidak perlu ragu memberi vaksin BCG pada anak. Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin BCG diberikan pada anak usia 0-1 bulan.

    Kemenkes berharap vaksin M72 ini nantinya bisa menjadi solusi menekan insidensi TBC dari 388 per 100 ribu kasus pada tahun 2024, menjadi 65 per 100 ribu kasus pada 2030. Angka kematian akibat TB diharapkan juga menurun nantinya.

    “Diharapkan dengan adanya vaksin TB, insidensi akan turun tahun di tahun 2030. Kematian turun dari 49 per 100 ribu menjadi 6 per 100 ribu penduduk. Jadi vaksin ini menjadi harapan yang luar biasa untuk bisa secara jangka panjang menurunkan kasus TB di Indonesia,” tandas dr Ina.

    (avk/kna)

  • Airlangga: JETP Lanjut Terus Meski AS Mundur

    Airlangga: JETP Lanjut Terus Meski AS Mundur

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan Just Energy Transition Partnership (JETP) terus berlanjut meski Presiden Donald Trump menarik AS dari program tersebut.

    Hal tersebut dirinya sampaikan usai pertemuan bersama sembilan negara dalam rapat Percepatan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan/ Just Energy Transition Partnership (JETP) di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (24/3/2025). 

    Airlangga menyampaikan bahwa sembilan negara, yakni Jepang, Inggris, Perancis, Jerman, Denmark, Norwegia, Italia, Kanada, dan Uni Eropa, terus melanjutkan dukungannya untuk mengakomodasi pembiayaan transisi energi hijau

    “Pada pertemuan ini adalah komitmen dari Jerman dan Jepang untuk tetap menjadi co-lead daripada JETP walaupun Amerika mengundurkan diri. Jadi ini komitmen untuk JETP dilanjutkan,” ujarnya

    Mundurnya AS dalam program tersebut pun tak menurunkan target negara lain untuk mendukung transisi energi di Indonesia menuju net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

    Realisasinya sejauh ini, sebanyak 54 proyek telah menerima dukungan pendanaan internasional dengan komitmen US$1,1 miliar atau setara dengan Rp18,2 triliun (kurs Rp16.550 per dolar AS.

    Secara perinci, terdiri dari sembilan proyek yang telah mendapatkan pendanaan dalam bentuk pinjaman atau ekuitas. Kemudian sebanyak 45 proyek menerima hibah senilai US$233 juta.

    Sementara International Partner Group (IPG) juga telah mengamankan jaminan senilai US$1 miliar melalui Multilateral Development Bank (MDB) Guarantee untuk mempercepat proyek-proyek transisi energi bersih. 

    Sejumlah proyek on going atau sedang berjalan yang menggunakan dukungan dana dari JETP, yakni pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Muara Laboh di Sumatra Barat dan pensiun dini Cirebon Power. 

    “Ada beberapa proyek yang lain termasuk waste to energy yang diusulkan untuk segera masuk di dalam pipeline JETP, yaitu yang di proyek di Legok Nangka di Jawa Barat,” jelas Airlangga. 

    Pada kesempatan yang sama, Deputy Chief of Mission Ambassador of Japan to Indonesia Nagai Katsuro mewakil anggota IPG mengapresiasi Airlangga atas langkah penguatan kolaborasi JETP. 

    “Kami punya komitmen yang kuat dan berkolaborasi secara positif dengan indonesia untuk menyukseskan transisi di masa depan,” tutur Katsuro. 

    Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) resmi keluar dari Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan atau Just Energy Transition Partnership (JETP). 

    JETP yang terdiri atas 10 negara donor pertama kali diumumkan dalam perundingan iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 2021.

    Indonesia, Vietnam, Afrika Selatan dan Senegal menjadi sederet negara pertama yang didaulat sebagai penerima hibah, pinjaman, dan jaminan keuangan untuk melakukan transisi energi dalam payung kolaborasi JETP.

    Juru bicara Menteri Keuangan AS Scott Bessent memastikan bahwa AS telah keluar dari kesepakatan JETP dengan Indonesia, Vietnam, dan Afrika Selatan.

    “Keputusan ini sejalan dengan perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang menyebutkan penarikan diri dari inisiatif yang tidak mencerminkan nilai-nilai negara kami atau target ekonomi dan lingkungan kami,” kata juru bicara tersebut pada Kamis (6/3/2025) dikutip dari Reuters.

  • Disambut Sebagai Pahlawan, Dubes Afrika Selatan yang Diusir dari AS Pulang ke Afsel Tanpa Penyesalan – Halaman all

    Disambut Sebagai Pahlawan, Dubes Afrika Selatan yang Diusir dari AS Pulang ke Afsel Tanpa Penyesalan – Halaman all

    Dubes Afrika Selatan yang Diusir dari AS Pulang ke Afsel Tanpa Sedikitpun ada Rasa Penyesalan

    TRIBUNNEWS.COM- Duta Besar Afrika Selatan untuk AS yang diusir, Ebrahim Rasool, mengatakan pada hari Minggu bahwa ia kembali ke rumah tanpa “penyesalan,” setelah penerbangan selama 32 jam dari AS melalui Qatar ke Cape Town, Anadolu Agency melaporkan.

    Rasool mengatakan bahwa ia lebih suka datang ke Afrika Selatan dengan kesepakatan yang aman dengan AS. Ia mengatakan kepada warga Afrika Selatan di Cape Town: “Namun, kami tidak dapat melakukannya dengan membiarkan AS memilih siapa yang harus menjadi teman dan siapa yang harus menjadi musuh kami.”

    Ia mengatakan mereka tidak dapat “berhasil” dalam menepis “kebohongan genosida kulit putih” di Afrika Selatan.

    Rasool menekankan bahwa Afrika Selatan tidak dapat “memenangkan” Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika (AGOA) AS dengan menarik kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

    “Karena saat ini, pemboman masih terus terjadi dan penembakan masih terus terjadi, dan jika Afrika Selatan tidak berada di ICJ, Israel tidak akan terungkap, dan Palestina tidak akan punya harapan,” imbuhnya.

    Rasool menggarisbawahi bahwa dia tidak ada di sana untuk mengatakan bahwa Afrika Selatan anti-Amerika atau tidak membutuhkan Amerika.

    “Kami datang ke sini bahkan setelah dinyatakan sebagai persona non grata. Kami tetap datang ke sini dan berkata, kami harus membangun kembali dan kami harus mengatur ulang hubungan dengan Amerika,” katanya.

    Menekankan bahwa Afrika Selatan “tidak dapat memiliki gagasan yang sederhana” bahwa “Anda harus menempatkan duta besar kulit putih untuk presiden kulit putih” di AS, Rasool berkata: “Kita memiliki hubungan yang harus kita atur ulang dan kita harus bangun kembali.”

    Minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan duta besar Afrika Selatan untuk AS sebagai persona non grata setelah Rasool, selama webinar yang diselenggarakan oleh Institut Mapungubwe Afrika Selatan untuk Refleksi Strategis, menuduh Trump menjalankan kebijakan dan praktik yang oleh utusan tersebut digambarkan sebagai “tanggapan supremasi kulit putih terhadap keragaman demografi yang berkembang di Amerika Serikat.”

    Langkah itu diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pretoria. Trump menandatangani perintah eksekutif bulan lalu yang memangkas bantuan keuangan AS ke Afrika Selatan, dengan alasan kekhawatiran tentang undang-undang perampasan tanahnya, kasus genosida terhadap Israel di ICJ, dan hubungan yang semakin erat dengan Iran.

     

    Kedatangannya Disambut Meriah di Afrika Selatan

    Ebrahim Rasool tiba di Afrika Selatan dengan sambutan meriah, layaknya menyambut seorang pahlawan. 

    Diteriakkan lagu-lagu Afrika Selatan menyambut kedatangannya. 

    “Menyambut pulang seorang pahlawan! Duta Besar Ebrahim Rasool kembali ke kampung halamannya di Cape Town hari ini” tulis pengguna Instagram dalam postingannya,

    “Setelah berdiri tegak demi keadilan di panggung global. Seperti inilah wujud kepemimpinan—perwujudan keberanian Rasool yang berhati singa, yang membawa ruh Badar dalam jiwanya, tak tergoyahkan menghadapi kesulitan”.

     

     

     

     

    “Bukanlah suatu kebetulan bahwa pengusirannya terjadi pada bulan Ramadan yang penuh berkah; keberaniannya mengingatkan kita pada kemenangan yang diraih melalui iman, ketahanan, dan persatuan”.

    “Dari jalanan Distrik Enam hingga koridor kekuasaan, saudara kita Ebrahim telah berjuang demi keadilan universal—keadilan yang melampaui batas negara, menggemakan seruan saudara-saudari kita di Palestina”.

    “Suaranya, yang dibungkam oleh mereka yang takut akan kebenaran, kini terdengar lebih keras di tanah kelahirannya. Diusir dari Amerika bukan karena kelemahan, tetapi karena kekuatan—karena berani menentang penindasan, karena mewujudkan panggilan Al-Quran untuk berdiri teguh demi apa yang benar”.

    “Inilah Afrika Selatan—negara para pejuang, negara yang kini dihukum karena solidaritasnya dengan kaum tertindas”.

    “Mereka (Amerika dan Israel) memotong bantuan, mereka mengusir duta besar kami, tetapi mereka tidak dapat mematahkan semangat kami”. tulis seorang warga Afrika Selatan.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Komersialisasi Produk UAV Wulung, PTDI Mulai Kenalkan Drone Pengintai Kepada Calon Pengguna

    Komersialisasi Produk UAV Wulung, PTDI Mulai Kenalkan Drone Pengintai Kepada Calon Pengguna

    Liputan6.com, Bandung – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mulai mengenalkan produk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Wulung kepada calon penggunanya sebagai upaya industri dirgantara itu melakukan komersialisasi.

    Menurut Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana, UAV Wulung merupakan drone pengintai yang dikembangkan pada tahun 2014 oleh PTDI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang kini bernama BRIN, dan Badan Penelitian & Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan RI, yang telah melalui berbagai rangkaian uji, baik ground test maupun flight test, hingga akhirnya memperoleh Type Certificate dari Indonesian Defense Airworthiness Authority (IDAA) pada tahun 2016.

    “Dengan dukungan BRIN, kami akan melanjutkan pengembangan lanjutan untuk meningkatkan daya tahan terbang, memperkuat landing gear untuk terbang dari segala tipe landasan, melakukan reduksi kebisingan dan penggunaan sistem kendali, serta komponen lain menggunakan hasil Litbang BRIN dan ekosistem dalam negeri,” ujar Dena dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Minggu (16/3/2025).

    Dena mengatakan PTDI juga akan memastikan marine spec Wulung, guna mendukung kemampuan operasi patroli maritim di seluruh wilayah Indonesia

    Dena menjelaskan sebagai bagian dari pengembangan lebih lanjut, PTDI mendapat dukungan penuh dari BRIN dalam hal inovasi dan pengembangan sistem guna meningkatkan keunggulan kompetitif UAV Wulung.

    “Dukungan ini mencakup peningkatan teknologi, serta riset yang berkelanjutan untuk memperkuat inovasi di sektor kedirgantaraan dan ekosistem riset nasional,” ungkap Dena.

    Selain itu, Dena menambahkan BRIN juga berperan dalam mendorong komersialisasi UAV Wulung dengan meningkatkan eksposur produk ke pasar potensial, seperti halnya di lingkungan TNI dan Bakamla.

    Upaya ini bertujuan untuk memperluas adopsi UAV Wulung dalam operasional pertahanan dan keamanan, sekaligus memperkuat daya saing industri dirgantara nasional.

    “PTDI terus berkomitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas UAV Wulung agar semakin kompetitif di sektor pertahanan dan pengawasan,” ungkap Dena.

    Dena meyakini melalui inovasi dan kerja sama strategis, seperti perjanjian yang baru-baru ini disepakati dengan Milkor, perusahaan pertahanan asal Afrika Selatan dalam ajang International Defence Exhibition & Expo (IDEX) di Abu Dhabi pada bulan Februari 2025 lalu, PTDI akan memperkuat pengembangan UAV kelas ringan dan sedang.

    Harapannya kolaborasi ini dapat meningkatkan performa dan fitur UAV Wulung, menjadikannya lebih adaptif terhadap kebutuhan pengguna.

    “Dengan teknologi yang terus diperbarui, UAV Wulung siap berkontribusi dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” sebut Dena.

    Sebagai tactical drone, UAV Wulung dirancang dengan kemampuan autonomous operation dan dilengkapi Ground Control Station (GCS) sebagai pusat kendali dan transporter untuk mobilitas yang fleksibel.

    “Menggunakan material komposit yang ringan dan kuat, serta didukung mesin piston tunggal tipe pusher, UAV Wulung memiliki kapasitas bahan bakar 35 liter, radius operasi 150 km, dengan kemampuan Maximum Take-Off Weight (MTOW) 125 kg, serta jarak take off and landing kurang dari 500 m, dan cruise speed 50 knots,” jelas Dena.

    “Wulung sendiri sudah cukup cocok untuk dioperasikan di pangkalan-pangkalan AL atau Bakamla. Wulung ini secara teknis sudah bisa memenuhi kebutuhan taktis untuk melakukan patroli keamanan laut dari udara. Jadi dengan Wulung nanti bisa kombinasi dengan kapal di laut,” sebut Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn.) Amarulla Octavian, dalam sambutannya saat melihat demo flight Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Wulung, di Lapangan Udara Suparlan Batujajar, Padalarang, beberapa waktu lalu.

    Selain Dena dan Amarulla uji coba terbang UAV Wulung ini disaksikan juga oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla), Laksdya TNI Irvansyah serta beberapa pemangku kepentingan strategis lainnya dari lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) RI, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan Matra Laut.

  • Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam AS, Ternyata Gara-gara Ini

    Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam AS, Ternyata Gara-gara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Brunei Darussalam merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang selama ini dikenal adem-ayem. Namun, dalam laporan tahunan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS pada Juni 2024, Brunei Darussalam ternyata masuk daftar hitam negara yang kini dikuasai Donald Trump.

    Brunei Darussalam masuk dalam kategori “tingkat 3” dalam laporan tahunan tentang perdagangan manusia. Negara-negara dalam kategori tersebut berisiko menghadapi sanksi dari AS, termasuk pembatasan bantuan ekonomi atau dukungan lainnya.

    Mengutip laporan AFP, alasan AS memasukkan Brunei Darussalam ke kategori daftar hitam “tingkat 3” dikarenakan kurangnya upaya Negeri Petro Dollar dalam menangani isu perdagangan manusia.

    Bahkan, Brunei disebut tidak menghukum pelaku perdagangan manusia selama 7 tahun berturut-turut.

    “Brunei mempublikasikan upaya untuk menangkap ‘pekerja yang melarikan diri’, dan mencambuk beberapa dari mereka yang tertangkap,” kata laporan itu, merujuk perlakuan monarki Brunei Darussalam ke korban perdagangan manusia.

    Secara umum, Brunei Darussalam memiliki hubungan baik dengan AS. Meskipun negara mayoritas Muslim ini kerap mendapat kritik karena tetap menerapkan hukuman mati, terutama ke kelompok homoseksual.

    Negara Senasib Brunei Darussalam

    Nasib serupa juga dialami oleh Sudan. Negara Afrika itu disorot karena tak becus menangani perekrutan tentara anak-anak.

    Laporan itu juga menyoroti peran teknologi dalam mempermudah para pelaku perdagangan manusia untuk melintasi perbatasan. Mantan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang masih bertugas pada Juni 2024, menyebutkan peningkatan penipuan dunia maya memikat orang-orang yang dipaksa bekerja.

    “(Padahal) beberapa dari teknologi yang sama dapat digunakan untuk mengungkap dan menghentikan perdagangan manusia dan dapat membantu kita meminta pertanggungjawaban para pelaku,” kata dia kala itu.

    Di sisi lain,, Vietnam dikeluarkan dari daftar “tingkat 3” karena dianggap telah melakukan peningkatan penyelidikan dan penuntutan serta memberi bantuan yang lebih besar kepada para korban. Vietnam sendiri pernah dimasukkan AS ke dalam daftar yang sama selama dua tahun ke belakang.

    Hal sama juga terjadi ke Afrika Selatan dan Mesir. Sementara Aljazair resmi dikeluarkan dari daftar. Sebelumnya, China, Rusia dan Venezuela juga masuk daftar hitam AS.

    China dan Rusia memang menjadi dua negara yang terkenal berseteru dengan AS. Sejak masa pemerintahan Joe Biden hingga Trump saat ini, AS dan China terlibat perang dagang yang sengit.

    Sementara itu, pemerintahan Biden sepenuhnya mendukung Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Pada pemerintahan Trump, hubungan Ukraina dan AS agak merenggang karena ketegangan antara dua kepala negara. Namun, secara umum Rusia masih tetap terhitung sebagai musuh bebuyutan AS.

    (fab/fab)