Negara: Afrika Selatan

  • Wamenlu Bicara Peluang Peningkatan Kerja Sama Negara Nonblok saat Geopolitik Memanas

    Wamenlu Bicara Peluang Peningkatan Kerja Sama Negara Nonblok saat Geopolitik Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan kerja sama antaranegara non blok dapat ditingkatkan pada berbagai bidang di tengah kondisi geopolitik yang terfragmentasi.

    Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menjelaskan, gerakan non blok yang dilahirkan dari Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 70 tahun lalu bahkan semakin relevan di tengah situasi geopolitik saat ini. 

    Dia menjelaskan, gerakan non blok dilahirkan di tengah kondisi Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet yang bertujuan agar negara-negara anggotanya tidak berpihak pada salah satu pihak yang berseteru. 

    Arif menuturkan, fragmentasi geopolitik yang terjadi saat ini adalah kondisi yang serupa dengan Perang Dingin, di mana negara-negara terkadang dipaksa untuk memilih satu sisi dalam konflik yang berbeda. 

    “Jadi itu membuatnya lebih relevan bagi negara-negara dalam gerakan non blok untuk bergerak maju secara strategis dengan lebih mandiri. Menurut saya negara-negara non blok memiliki lebih banyak daya tawar dalam berdiskusi dengan negara-negara besar yang berbeda,” kata Arif dalam diskusi CSIS “70th Anniversary of the Asian-African Conference di Jakarta pada Rabu (16/4/2025).

    Di sisi lain, dia mengatakan gerakan ini perlu ditindaklanjuti dengan beragam kerja sama yang saling menguntungkan untuk negara-negara non blok ataupun negara global south.

    Salah satu bidang potensial yang dapat dikerja samakan antara negara non blok adalah mineral kritis (critical mineral). Arif menyebut, beberapa negara non blok memiliki kekayaan mineral kritis, seperti Indonesia, Afrika Selatan, Chile, dan lainnya.

    Arif menjelaskan, hingga saat ini negara-negara non blok belum pernah melakukan diskusi secara komprehensif. Padahal, mineral kritis memiliki peran krusial pada teknologi-teknologi terkini yang dapat meningkatkan perekonomian sebuah negara.

    “Karena mineral kritis yang sedang kita bicarakan relevan untuk teknologi baru. Kita dapat saling belajar tentang cara mengelola mineral kritis masing-masing,” jelasnya.

    Bidang lain yang potensial untuk dikembangkan untuk negara-negara non blok adalah iklim, terutama dari sisi pendanaan. Arif memaparkan, dalam Perjanjian Paris, negara-negara Barat telah menjanjikan US$100 miliar kepada negara-negara berkembang untuk pendanaan iklim (climate financing). 

    Namun, melihat kondisi geopolitik yang kurang optimal, hal ini kemungkinan tidak terwujud. Dia menuturkan, negara-negara non blok perlu bekerja sama untuk melihat apa saja alternatif dari pendanaan iklim. 

    Selanjutnya, negara-negara non-blok juga dapat bekerja sama pada sisi penentuan harga emisi gas rumah kaca atau carbon pricing. Menurut Arif, negara-negara tersebut perlu duduk bersama untuk membahas metode penentuan carbon pricing yang tepat.

    Dia menilai, metode penetapan harga karbon, belum disetujui atau bahkan belum dipahami oleh banyak negara nonblok. Oleh karena itu, penyeragaman metode penghitungan carbon pricing menjadi vital karena hal itu dapat membantu dalam pembiayaan iklim hingga pembangunan negara-negara tersebut.

  • Indonesia Perlu Diversifikasi Ekspor Hadapi Tarif Trump

    Indonesia Perlu Diversifikasi Ekspor Hadapi Tarif Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam menghadapi dampak kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Indonesia dinilai perlu memperkuat strategi diversifikasi pasar ekspor di luar AS. Sejumlah negara di Afrika, Eropa dan Asia dinilai dapat menjadi alternatif pasar ekspor.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti. Menurutnya, masih banyak negara potensial yang dapat menjadi destinasi ekspor produk-produk Indonesia.

    “Kita harus melakukan diversifikasi pasar ekspor. Jadi tidak hanya bergantung pada AS sebagai tujuan destinasi ekspor produk-produk ekspor Indonesia, tetapi juga negara lain, kita bisa melirik Afrika Selatan misalnya, kita bisa melirik negara-negara Eropa, dan kita bisa melirik Asia, jadi tidak hanya AS, artinya diversifikasi pasar itu suatu keharusan,” tuturnya, kepada Beritasatu.com, dikutip Selasa (15/4/2025).

    Esther menyampaikan, strategi ini telah lebih dulu diterapkan oleh Vietnam dalam menghadapi perang dagang pertama antara AS dan Tiongkok (China). Dia menilai, Indonesia seharusnya dapat mencontoh langkah tersebut dalam menghadapi tarif Trump.

    “Indonesia itu harus belajar dari Vietnam, kenapa Vietnam? Karena Vietnam pada saat perang dagang AS dan Tiongkok yang pertama tahun 2019, Vietnam menjadi pemenang. Salah satu pemenang yang paling mendapatkan benefit dari kejadian perang dagang AS dan Tiongkok tersebut,” jelasnya.

    Apalagi, tarif resiprokal yang seharusnya diberlakukan pada 9 April 2025 lalu kini ditunda selama 90 hari. Esther menilai, momentum ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyiapkan strategi menghadapi tarif Trump secara lebih matang.

    Saat ini, semua negara kembali dikenakan tarif universal sebesar 10 persen, termasuk Indonesia yang sebelumnya bakal terkena tarif resiprokal sebesar 32%.

    “Selama 90 hari ini merupakan kesempatan bagus ya buat Indonesia untuk bersiap-siap. Meskipun untuk bersiap-siap itu seharusnya sejak Presiden Trump kampanye ya, sebelum jadi presiden dan sebelum dilantik,” pungkasnya terkait tarif Trump.

  • Peluang di Balik Tarif Trump, Indonesia Bisa Bidik BRICS & ASEAN

    Peluang di Balik Tarif Trump, Indonesia Bisa Bidik BRICS & ASEAN

    Mataram, Beritasatu.com – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan Buchari melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan tarif impor era Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menilai kebijakan tersebut tidak berdasar pada ilmu ekonomi dan cenderung bersifat “asal tembak”.

    Secara khusus, Akbar menyoroti tarif 32% yang dikenakan pada produk Indonesia, yang menurut Trump didasarkan pada surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 17 miliar. Bagi Akbar, alasan tersebut tidak masuk akal dan tidak mencerminkan pemahaman atas dinamika perdagangan internasional.

    “Kita melihat kebijakan Trump ini tidak ada dasar ilmunya. Pemerintah AS melihat surplus perdagangan US$ 17 miliar lalu mengenakan tarif 32%, padahal tak ada perhitungan ekonominya,” ujar Akbar di Mataram saat pelantikan Hipmi NTB, Sabtu (12/4/2025).

    Ia menilai tarif tinggi Trump tersebut hanya langkah taktis untuk membuka ruang negosiasi, terbukti dengan penurunan tarif menjadi 10% baru-baru ini. Ini dianggap sebagai sinyal dibukanya kembali dialog dagang antara kedua negara.

    “Artinya, ini kebijakan sementara untuk membuka ruang negosiasi. Sekarang sudah ada keputusan sela dari AS menurunkan tarif menjadi 10%,” jelasnya.

    Hipmi mendorong pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini guna menyusun kebijakan perdagangan yang menguntungkan kedua pihak secara berimbang.

    “Kita harap pemerintah bisa bernegosiasi dengan baik, membuat formulasi kebijakan yang win-win dan tidak didominasi ego sektoral,” tegasnya.

    Akbar juga menyoroti pentingnya diversifikasi pasar ekspor bagi para pelaku usaha Indonesia, terutama yang selama ini bergantung pada AS. Ia menyarankan ekspansi ke negara-negara lain guna mengurangi ketergantungan.

    “Teman-teman pelaku ekspor perlu mulai mendiversifikasi pasar, tidak hanya ke satu negara,” katanya.

    Selain itu, ia mendorong penguatan pasar domestik sebagai respons atas tantangan eksternal. Kebijakan tarif AS disebutnya sebagai momentum untuk mempercepat hilirisasi industri dan mendorong konsumsi produk dalam negeri.

    “Kita perlu meningkatkan pasar domestik agar program hilirisasi bisa menyasar konsumen lokal secara maksimal.”

    Beberapa sektor industri, seperti tekstil dan alas kaki, disebut akan terdampak langsung akibat kebijakan tarif Trump tersebut. Meski kontribusi ekspor ke AS hanya sekitar 20% dari total ekspor nasional, dampaknya tetap signifikan bagi sektor terkait.

    Namun di balik tantangan, Akbar melihat peluang. Ia menyebut kemitraan Indonesia dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) sebagai potensi besar, mengingat kelompok ini mewakili 40 persen pasar dunia.

    “BRICS adalah potensi market besar. Kita harus manfaatkan momentum ini untuk masuk ke sana,” ujarnya terkait tarif Trump.

    Tak hanya BRICS, kawasan ASEAN juga dinilai memiliki potensi yang belum tergarap optimal. Menurut Akbar, tekanan dari kebijakan AS justru bisa memperkuat solidaritas regional dan menciptakan pasar baru di Asia Tenggara.

    “Jangan lupa kita bagian dari ASEAN. Kebijakan Trump ini justru bisa jadi pemicu lahirnya market baru di kawasan.”

    Pernyataan Akbar menyajikan perspektif kritis sekaligus konstruktif terkait dampak kebijakan tarif AS terhadap ekonomi Indonesia. Ia menekankan pentingnya adaptasi strategis, baik melalui perluasan pasar ekspor, penguatan pasar domestik, maupun pemanfaatan potensi kerja sama dengan BRICS dan ASEAN.

    Pemerintah Indonesia diharapkan dapat merespons secara cermat tarif Trump ini demi mencapai kesepakatan dagang yang adil dan saling menguntungkan.

  • Khofifah bersyukur TNBTS jadi taman nasional terindah ketiga di dunia

    Khofifah bersyukur TNBTS jadi taman nasional terindah ketiga di dunia

    Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur atas dinobatkannya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jatim sebagai taman nasional terindah ketiga di dunia versi Goodstats.

    “Alhamdulillah, TNBTS dinobatkan sebagai taman nasional tercantik ketiga dunia. Ini tidak mudah dicapai karena butuh sinergi dari pemerintah, masyarakat lokal, penegak hukum, dan wisatawan untuk tetap menjaga kelestarian dan keindahan alam di sana,” ujar Khofifah di Surabaya, Sabtu.

    Peringkat tersebut ditetapkan berdasarkan tingkat keterlibatan (engagement) di media sosial seperti Instagram dan TikTok, ditambah volume pencarian serta ulasan Google, yang mencatatkan skor impresif sebesar 7,89.

    Capaian itu menempatkan TNBTS di bawah Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan dan Taman Nasional Lencois Maranhenses di Brasil, yang masing-masing berada di posisi pertama dan kedua.

    TNBTS bahkan melampaui taman nasional ikonik lainnya seperti Serengeti di Tanzania dan Plitvice Lakes di Kroasia yang menempati peringkat keempat dan kelima.

    “Bayangkan, kita peringkat ketiga di dunia. Ini luar biasa dan patut kita syukuri bersama,” ucap Khofifah.

    Daya tarik TNBTS disebut tidak hanya berasal dari keindahan alamnya tetapi juga aura spiritual dan keunikan budaya yang menyertainya.

    Taman nasional ini juga menjadi lokasi syuting dua program reality show asal Tiongkok, yakni Divas Hit The Road dan The Blooming Journey, yang turut mendongkrak popularitas pada kawasan Asia Timur.

    “Hal-hal seperti ini membuat TNBTS makin dikenal dan sekarang mungkin tidak bisa lagi disebut hidden gem. Eksistensinya sudah sangat baik di mata dunia,” katanya.

    Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, pergerakan wisatawan nusantara ke Jawa Timur sepanjang 2024 mencapai 218.711.818 orang, sementara wisatawan mancanegara tercatat 268.190 orang.

    Adapun pergerakan wisatawan nusantara ke TNBTS mencapai 465.751 orang, sedangkan wisatawan mancanegara tercatat 19.926 orang sepanjang tahun yang sama.

    Selain menawarkan panorama alam yang memesona, TNBTS juga menjadi tuan rumah sejumlah agenda wisata dan budaya tahunan, seperti Jazz Gunung Bromo, Ultra Trail Bromo Tengger Semeru, Bromo Marathon, Bromo KOM, Festival Kasada, Festival Adat Karo, dan Festival Ogoh-ogoh.

    Khofifah berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi taman nasional lainnya di Indonesia untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelestarian serta promosi wilayahnya.

    “Ini bukan hanya kebanggaan bagi Jawa Timur, tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Xi Jinping Kunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja usai Tarif Trump, Indonesia Gak Diajak?

    Xi Jinping Kunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja usai Tarif Trump, Indonesia Gak Diajak?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden China, Xi Jinping akan memulai tur tiga negara di Asia Tenggara guna memperkuat hubungan dengan beberapa negara tetangga terdekat. Adakah nama Indonesia?

    Kepala Negara Tiongkok itu berkeliling di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Tur Xi akan dimulai pekan depan, yang merupakan perjalanan luar negeri pertamanya tahun ini.

    Xi dijadwalkan berkunjung ke Vietnam pada 14–15 April 2025, sedang Malaysia dan Kamboja pada 15–18 April 2025, demikian menurut laporan kantor berita pemerintah Xinhua, Jumat, 11 April 2025.

    Tiongkok, yang dikenai tarif sebesar 145 persen oleh Amerika Serikat sejak Presiden Donald Trump menjabat tahun ini, kini bergerak cepat untuk mempererat hubungan dengan negara-negara lain, yang juga terdampak oleh kebijakan perdagangan keras Washington.

    Sejumlah negara yang turut terkena tarif balasan dari Trump antara lain, Kamboja sebesar 49 persen, Vietnam 46 persen, dan Malaysia 24 persen.

    Ketiganya terpantau telah mulai menjalin komunikasi dengan AS untuk meminta keringanan. Sementara itu, Tiongkok tetap berada di luar jalur negosiasi bilateral, sebab Beijing dan Washington memang memiliki sejarah rivalitas panjang.

    Kunjungan bilateral yang jarang terjadi ini menjadi momen diplomasi pribadi berprofil tinggi bagi Presiden Xi.

    Untuk itu, awal pekan ini, Presiden Tiongkok tersebut berjanji untuk memperdalam “kerja sama menyeluruh” dengan negara-negara tetangga Tiongkok.

    Kantor berita Xinhua menyebutkan, Tiongkok dan Malaysia ibarat ‘partikel air yang mengalir tak dapat diputuskan’, dan Kamboja adalah “sahabat karib” China.

    Pada hari-hari sebelum dan sesudah tarif balasan dari Trump mulai diberlakukan, 9 April 2025, yang sebagian besar kini telah ditangguhkan, kecuali untuk Tiongkok, Beijing sudah mulai mendorong blok-blok kawasan di seluruh dunia untuk bersatu dalam menentang kebijakan AS.

    China Temui Juga Arab Saudi dan Afrika Selatan

    Kunjungan Xi ke Vietnam dilakukan atas undangan Presiden Luong Cuong, demikian disampaikan pihak Beijing. Xi terakhir kali mengunjungi Vietnam pada Desember 2023.

    Vietnam selama ini menjalankan pendekatan ‘diplomasi bambu’ alias dua kaki, berusaha menjaga hubungan baik baik dengan Tiongkok maupun Amerika Serikat.

    Negara ini berbagi kekhawatiran dengan AS mengenai semakin agresifnya tindakan Beijing di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan, meskipun tetap memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Tiongkok.

    Di sisi lain, Kunjungan Xi ke Malaysia akan berlangsung pada 15 hingga 17 April, menurut pengumuman resmi pemerintah Malaysia pekan ini.

    “Kunjungan Xi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempererat hubungan dagang dengan berbagai negara termasuk Tiongkok,” kata Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil.

    Pada Kamis pekan depan, Xi dijadwalkan bertolak ke Kamboja, salah satu sekutu terkuat Tiongkok di Asia Tenggara, di mana pengaruh Beijing terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, sebelum mengakhiri lawatannya Jumat mendatang.

    Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan mitranya dari Uni Eropa, Malaysia, serta Arab Saudi dan Afrika Selatan.

    Dalam keterangan resmi maupun pemberitaan media lokal Tiongkok, sama sekali tak ada keterangan Indonesia masuk menjadi bagian dari ‘negara tetangga’ yang ditargetkan Xi. Baik sebagai kepastian maupun wacana. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Siapa Anonymous? Diduga Pelaku Hack Instagram Ridwan Kamil

    Siapa Anonymous? Diduga Pelaku Hack Instagram Ridwan Kamil

    PIKIRAN RAKYAT – Jagat maya mendadak dihebohkan dengan peretasan akun Instagram milik Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Jumat, 11 April 2025. Akun mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki lebih dari 21 juta pengikut itu tiba-tiba menampilkan unggahan mencurigakan berisi pesan bernada ancaman, diduga berasal dari pihak peretas.

    Unggahan tersebut menampilkan sebuah gambar disertai kalimat provokatif: “Eng Ing Eng kami kembali kawan, Ridwan Kamil tanggung jawab jangan lari… Selamat bermimpi buruk, ini baru permulaan dari kami.”

    Meski belum ada penjelasan resmi dari pihak Ridwan Kamil maupun tim pengelola media sosialnya, banyak pihak menduga bahwa peretasan ini berkaitan dengan polemik yang baru-baru ini mencuat ke publik.

    Seperti diketahui, Lisa Mariana sebelumnya menggelar konferensi pers dan mengaku sebagai mantan kekasih Ridwan Kamil. Ia juga menuntut pengakuan terhadap seorang anak yang disebut merupakan hasil hubungan mereka.

    Kasus ini menambah daftar kontroversi yang membayangi karier politik Ridwan Kamil, terutama menjelang dinamika politik nasional yang semakin menghangat. Hingga berita ini ditulis, akun Instagram Ridwan Kamil belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari kendali peretas.

    Tim redaksi masih berusaha mengonfirmasi keaslian serangan siber tersebut serta kemungkinan langkah hukum yang akan ditempuh oleh pihak Ridwan Kamil.

    Anonymous Diduga Dalang Peretasan

    Meski pelaku belum secara jelas mengidentifikasi dirinya, gaya pesan yang ditampilkan mengingatkan pada jejak digital kelompok peretas internasional Anonymous. Kelompok ini dikenal luas sebagai entitas desentralistik yang bergerak di ranah “hacktivism” — gabungan antara aksi peretasan dan aktivisme.

    Anonymous merupakan kelompok peretas (hacker) yang dikenal dengan identitasnya yang disamarkan dan struktur yang tidak terorganisir secara formal. Menurut sejumlah laporan, kelompok hacktivist tersebut tidak memiliki pemimpin, struktur, atau keanggotaan formal. Siapa pun secara teknis dapat mengklaim sebagai bagian dari Anonymous—selama menyuarakan nilai-nilai kebebasan informasi, anti-penindasan, dan menolak sensor internet. Topeng Guy Fawkes yang kelompok tersebut pakai dalam setiap aksi menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan.

    Anonymous pertama kali mencuat dari forum daring 4chan pada awal 2000-an. Sejak saat itu, mereka kerap terlibat dalam berbagai aksi digital terhadap institusi-institusi besar yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan atau membatasi kebebasan internet. Salah satu ciri khas kelompok ini adalah penggunaan topeng Guy Fawkes yang identik dengan film V for Vendetta.

    Sepanjang dua dekade terakhir, Anonymous telah mengklaim sejumlah serangan siber besar, mulai dari operasi terhadap Church of Scientology dalam Project Chanology, peretasan situs pemerintah selama Arab Spring, hingga serangan DDoS terhadap entitas politik dan media di Afrika Selatan. Pada tahun 2020, mereka bahkan meretas situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menampilkan halaman yang mendukung Taiwan.

    Namun, aksi kelompok hactivist tersebut tak selalu disambut positif. Meskipun membawa pesan aktivisme, metode yang digunakan kerap melanggar hukum, seperti peretasan data pribadi, serangan DDoS, dan pembobolan situs pemerintah. Hal ini membuat mereka dicap sebagai pahlawan digital oleh sebagian, namun sebagai ancaman siber oleh yang lain.

    Meskipun belum ada konfirmasi apakah kelompok ini terlibat langsung dalam peretasan akun Ridwan Kamil, pola pesan dan narasi yang digunakan menyisakan pertanyaan terbuka. Jika benar ada keterkaitan, maka ini akan menjadi babak baru dalam keterlibatan Anonymous atau kelompok serupa dalam isu-isu domestik Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bulan Purnama Merah Muda alias Pink Moon Bakal Muncul 13 April

    Bulan Purnama Merah Muda alias Pink Moon Bakal Muncul 13 April

    Bisnis.com, JAKARTA – Bulan purnama merah muda atau pink moon akan menampakkan dirinya pada Sabtu malam, 12 April waktu AS atau 13 April WIB.

    Bulan purnama akan mencapai puncak iluminasi pada pukul 20.22 EDT (00.22 GMT pada tanggal 13 April), waktu terbit dan terbenamnya bulan setempat bergantung pada lokasi Anda.

    Meskipun tidak akan tampak merah muda, bulan purnama ini memiliki keistimewaan khusus, karena bulan ini merupakan bulan purnama terkecil tahun ini, yang juga dikenal sebagai “bulan mikro”.

    Dilansir dari space.com, hal ini dikarenakan bulan purnama bulan April terjadi saat bulan berada pada posisi terjauh dari Bumi dalam orbitnya (dikenal sebagai apogee), sehingga membuatnya tampak sedikit lebih kecil dan redup dari biasanya, meskipun perbedaannya mungkin sulit dikenali dengan mata telanjang.

    Lihatlah ke cakrawala timur saat matahari terbenam untuk mendapatkan pemandangan terbaik. Misalnya, di Kota New York, bulan terbit pada pukul 19.30 EDT, hanya dua menit sebelum matahari terbenam, menawarkan latar belakang yang sempurna berupa bulan keemasan yang mulai terbenam. Bulan akan berada di konstelasi Virgo, dekat bintang biru-putih terang Spica.

    Bagi para pengamat langit di Amerika Tengah dan Selatan, serta sebagian Afrika Selatan, bulan purnama ini hadir dengan suguhan tambahan bulan akan menutupi Spica sebentar dalam sebuah peristiwa yang disebut okultasi. Waktunya bervariasi menurut lokasi, dengan peristiwa penuh yang terlihat di tempat-tempat seperti Buenos Aires, Caracas, dan Montevideo.

    Bulan purnama ini juga memainkan peran penting dalam kalender keagamaan. Dalam tradisi Kristen, Bulan Paskah menentukan tanggal Paskah, yang jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi. Pada tahun 2025, Paskah akan dirayakan pada tanggal 20 April.

  • Menanti Janji Ekstradisi Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos

    Menanti Janji Ekstradisi Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos

    Bisnis.com, JAKARTA – Sudah dua bulan berselang sejak surat permintaan diteken Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, ekstradisi buron kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) Paulus Tannos tak kunjung terealisasi. 

    Surat permintaan ekstradisi Paulus Tannos diteken pada Februari 2025. Bahkan, Supratman mengaku bahwa pemulangan Paulus Tannos merupakan salah satu isu aktual yang menjadi fokus dalam kementeriannya itu. 

    “Saya juga sudah menandatangani surat untuk permintaan ekstradisi yang bersangkutan [Paulus Tannos],” ujarnya dalam rapat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    Pemulangan buronan, khususnya kasus korupsi, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk memulangkan Paulus Tannos, Kementerian Hukum telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh aparat penegak hukum (APH) terkait, mulai dari KPK, Kejagung, hingga Polri.

    Namun, belum ada kepastian kapan seluruh dokumen dan syarat-syarat yang dibutuhkan dapat selesai atau rampung untuk diserahkan kepada pemerintah Singapura. 

    “Kami bersama-sama semua untuk melengkapi dokumen supaya secepatnya dan alhamdulillah kemarin harusnya sih dokumennya Insyaallah sesegera mungkin,” tuturnya kala itu. 

    Eks Ketua Baleg DPR ini menuturkan dirinya telah berkonsultasi dengan Jaksa Agung terkait dengan letter confirmation dan sudah dikirimkan kepada Kementerian Hukum sebagai kelengkapan persyaratan ekstradisi.

    Menurutnya, adanya peluang Paulus Tannos diekstradisi lantaran tak lepas dari hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Singapura. 

    Kemudian juga terus dilakukaan koordinasi antara KPK dan Kementerian Hukum, karena nanti yang mengirim surat permohonan untuk ekstradisi adalah kementerian Hukum. Sementara itu, perihal teknisnya akan ditangani oleh KPK dan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri.

    “Harus optimis [dikabulkan ekstradisi]. Kan ini dua negara sahabat dan sudah menandatangani perjanjian ekstradisi,” pungkasnya.

    Was-was Menanti Kabar dari Singapura 

    Supratman menjelaskan, dokumen-dokumen permohonan ekstradisi itu akan dihadirkan di Pengadilan Singapura. Untuk diketahui, Paulus mengajukan gugatan terhadap penahanan sementaranya oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB). 

    Politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa pemerintah Singapura bakal menginformasikan pemerintah Indonesia apabila ada kekurangan di sisi pemberkasan. 

    “Prinsipnya ada yang kurang pasti disampaikan ke kita, tetapi sepengetahuan saya semua yang dibutuhkan sudah kami lengkapi semua,” kata Supratman. 

    Adapun mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Divisi Hubungan Internasional Polri akan menjemput Tannos dari Singapura, apabila putusan pengadilan menolak gugatan buron itu. 

    Untuk diketahui, Paulus ditangkap oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura di Bandara Changi pada 17 Januari 2024. 

    Adapun Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan paket KTP Elektronik 2011-2013 Kementerian Dalam Negeri. Dia lalu dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 19 Oktober 2021. 

    Dia diduga mengganti identitasnya dan memegang dua kewarganaegaraan dari satu negara di Afrika Selatan. KPK pun tak menutup kemungkinan ada pihak yang membantunya untuk mengganti identitas di luar negeri.

    Adapun, Tannos dan Miryam adalah dua dari empat orang tersangka baru kasus e-KTP yang ditetapkan pada 2019 silam. Dua tersangka lainnya yakni Direktur Utama Perum PNRI yang juga Ketua Konsorsium PNRI, Isnu Edhi Wijaya serta Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, Husni Fahmi telah dieksekusi ke lapas usai mendapatkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap. 

    Pada kasus tersebut, PT Sandipala Arthaputra yang dipimpin Tannos diduga diperkaya Rp145,85 miliar; Miryam Haryani diduga diperkaya US$1,2 juta; manajemen bersama konsorsium PNRI sebesar Rp137,98 miliar dan Perum PNRI diperkaya Rp107,71 miliar; Husni Fahmi diduga diperkaya senilai US$20.000 dan Rp10 juta.

    Komisi Pemberantasan Korupsi turut menduga bahwa tersangka Isnu berkongkalikong dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri Irman dan PPK Kemendagri Sugiharto dalam mengatur pemenang proyek.

    Isnu meminta agar perusahaan penggarap proyek ini nantinya bersedia memberikan sejumlah uang kepada anggota DPR dan pejabat Kemendagri agar bisa masuk dalam konsorsium penggarap e-KTP. 

    Adapun, konsorsium itu adalah Perum PNRI, PT Sandipala Arthaputra, PT LEN Industri, PT Quadra Solution, dan PT Sucofindo. Pemimpin konsorsium disepakati berasal dari BUMN, yaitu PNRI agar mudah diatur karena dipersiapkan sebagai konsorsium yang akan memenangkan lelang pekerjaan penerapan KTP-el.

    Atas perbuatannya, semua tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

    Sebelum penetapan tersangka baru sekitar enam tahun yang lalu, KPK telah menetapkan tersangka hingga membawa sederet pihak ke pengadilan salah satunya mantan Ketua DPR Setya Novanto. 

    KPK Usut Commitment Fee Kasus E-KTP

    Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya memeriksa pengusaha Andi Narogong dalam kasus korupsi proyek KTP elektronik atau e-KTP pada Rabu (19/3/2025). 

    Andi dihadirkan sebagai saksi untuk buron kasus e-KTP Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra, Paulus Tannos (PLS). Paulus kini masih dalam tahanan sementra otoritas Singapura dan menggugat penahanannya di pengadilan setempat. 

    Pada pemeriksaan Andi, KPK mendalami dugaan soal adanya commitment fee pada proyek e-KTP yang berasal dari Tannos untuk anggota DPR.

    “Hasil pemeriksaan Andi Narogong: Commitment fee dari Tannos dan konsorsium ke anggota DPR,” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto.

    Saat ini, KPK masih mengusut dugaan korupsi e-KTP terhadap dua orang tersangka yakni Tannos dan mantan anggota DPR, Miryam S. Haryani. Berdasarkan catatan Bisnis, hanya Miryam yang belakangan ini sudah kembali diperiksa penyidik KPK. 

    Sementara itu, usai ditangkap dan ditahan oleh otoritas Singapura, Tannos saat ini masih menjalani proses persidangan terkait dengan gugatan atas penahanannya. Pihak pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Hukum pun telah melengkapi seluruh berkas permohonan ekstradisi Tannos ke pemerintah Singapura. 

    Pada keterangan terpisah, Tessa menyebut proses yang bergulir di Singapura dan pemeriksaan saksi untuk Tannos dilakukan beriringan agar penyidikan bisa segera dirampungkan. 

    “Bila nanti yang bersangkutan jadi diekstradisi ke Indonesia, maka berkasnya sudah siap dan tinggal dilimpahkan. Jadi sudah tidak perlu lagi ada proses lebih lanjut kecuali pemeriksaan sebagai tersangka,” ungkap Tessa. 

  • Google Siapkan Dana Jumbo untuk AI

    Google Siapkan Dana Jumbo untuk AI

    Jakarta: Google tak main-main dalam menyambut masa depan berbasis kecerdasan buatan (AI). 
    Di tahun 2025, raksasa teknologi ini berencana menggelontorkan dana hingga USD75 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun lebih untuk memperkuat semua lini infrastruktur digital mereka mulai dari server, pusat data, hingga layanan AI dan cloud.
     
    “Pada tahun 2025, kami berencana untuk menginvestasikan sekitar 75 miliar dolar AS dalam belanja modal,” ujar CEO Google and Alphabet Sundar Pichai saat memberikan keynote di Google Cloud Next 2025 di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, dilansir Antara, Kamis, 10 April 2025.
     
    Investasi besar-besaran ini diumumkan langsung oleh CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, dalam acara Google Cloud Next 2025 yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 8 April 2025.
    Google Berinvestasi dari A sampai Z dalam AI
    Sundar menegaskan bahwa Google saat ini tengah berinvestasi di seluruh lapisan inovasi AI, dari pondasi infrastruktur fisik hingga kemampuan pemrosesan data yang canggih.

    Jaringan global mereka kini mencakup lebih dari 200 negara dan wilayah, ditopang oleh 2 juta mil kabel bawah tanah, yang menjadi tulang punggung konektivitas super cepat untuk mendukung teknologi berbasis AI.
     

    Jaringan cloud super cepat kini bisa diakses siapa saja
    CEO Google Cloud, Thomas Kurian, menambahkan bahwa infrastruktur global Google kini mencakup 42 wilayah data center, termasuk ekspansi baru di Swedia, Afrika Selatan, dan Meksiko, serta pengembangan cepat di Kuwait, Malaysia, dan Thailand.
     
    “Mulai hari ini, jaringan ini yang bergerak dengan ‘kecepatan Google’ atau hampir tanpa latensi untuk miliaran pengguna di seluruh dunia, kini tersedia untuk perusahaan di mana saja. Kami menyebutnya Cloud Wide Area Network (atau Cloud WAN),” papar Thomas.
     
    Cloud Wide Area Network (Cloud WAN) merupakan jaringan privat global yang kini bisa diakses oleh semua pelanggan Google Cloud. Teknologi ini diklaim bisa meningkatkan performa jaringan hingga 40 persen dan menghemat biaya hingga 40 persen.
    Teknologi AI makin canggih
    Dalam kesempatan yang sama, Google juga memperkenalkan beberapa inovasi penting untuk mendukung lompatan AI mereka:
     
    TPU Ironwood, chip generasi ketujuh Google yang dirancang untuk mempercepat efisiensi komputasi AI.
     
    Gemini 2.5, model kecerdasan buatan baru yang mampu menalar sebelum merespons, memberikan hasil lebih akurat dan kinerja lebih tinggi.
     
    Gemini 2.5 Pro, difokuskan untuk tugas-tugas pemrograman dan masalah kompleks. Gemini 2.5 Flash, dibuat untuk kebutuhan AI sehari-hari yang ringan namun efisien.
     
    “Fitur-fitur baru ini membuat AI yang kuat menjadi lebih mudah digunakan dan terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari, memungkinkan pelanggan membangun AI yang dapat menyelesaikan masalah kompleks dan memahami nuansa,” ujar Thomas.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengambil langkah tegas soal perdagangan internasional. Kali ini, ia mengumumkan jeda tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara kecuali kepada Tiongkok, yang justru mengalami kenaikan tarif signifikan.
     
    Melansir The Guardian, Kamis, 10 April 2025, kemarin Trump menaikkan tarif impor untuk produk dari Tiongkok dari 34 persen menjadi 125 persen.
     
    Sementara untuk negara lain yang belum menerapkan balasan terhadap tarif dari AS, akan diberikan penangguhan dan hanya dikenakan tarif sebesar 10 persen hingga bulan Juli.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa kenaikan tarif terhadap Tiongkok diambil karena “Saat Amerika Serikat diserang, Presiden Trump akan membalas dengan lebih keras,”
     

    Tarif awal vs tarif baru sementara
    Berikut daftar lengkap tarif yang awalnya diancamkan Trump dan tarif terbaru yang diperbarui per negara:

    Tiongkok: dari 34% menjadi 125%
    Uni Eropa: dari 20% menjadi 10%
    Vietnam: dari 46% menjadi 10%
    Taiwan: dari 32% menjadi 10%
    Jepang: dari 24% menjadi 10%
    India: dari 26% menjadi 10%
    Korea Selatan: dari 25% menjadi 10%
    Thailand: dari 36% menjadi 10%
    Swiss: dari 31% menjadi 10%
    Indonesia: dari 32% menjadi 10%
    Malaysia: dari 24% menjadi 10%
    Kamboja: dari 49% menjadi 10%
    Inggris Raya: tetap 10%
    Afrika Selatan: dari 30% menjadi 10%
    Brasil: tetap 10%
    Bangladesh: dari 37% menjadi 10%
    Singapura: tetap 10%
    Israel: dari 17% menjadi 10%
    Filipina: dari 17% menjadi 10%
    Chile: tetap 10%
    Australia: tetap 10%
    Pakistan: dari 29% menjadi 10%
    Turki: tetap 10%
    Sri Lanka: dari 44% menjadi 10%
    Kolombia: tetap 10%
    Peru: tetap 10%
    Nicaragua: dari 18% menjadi 10%
    Norwegia: dari 15% menjadi 10%
    Kosta Rika: tetap 10%
    Yordania: dari 20% menjadi 10%
    Republik Dominika: tetap 10%
    Uni Emirat Arab: tetap 10%
    Selandia Baru: tetap 10%
    Argentina: tetap 10%
    Ekuador: tetap 10%
    Guatemala: tetap 10%
    Honduras: tetap 10%
    Madagaskar: dari 47% menjadi 10%
    Myanmar: dari 44% menjadi 10%
    Tunisia: dari 28% menjadi 10%
    Kazakhstan: dari 27% menjadi 10%
    Serbia: dari 37% menjadi 10%
    Mesir: tetap 10%
    Arab Saudi: tetap 10%
    El Salvador: tetap 10%
    Pantai Gading: dari 21% menjadi 10%
    Laos: dari 48% menjadi 10%
    Botswana: dari 37% menjadi 10%
    Trinidad dan Tobago: tetap 10%
    Maroko: tetap 10%
    Aljazair: dari 30% menjadi 10%
    Oman: tetap 10%
    Uruguay: tetap 10%
    Bahamas: tetap 10%
    Lesotho: dari 50% menjadi 10%
    Ukraina: tetap 10%
    Bahrain: tetap 10%
    Qatar: tetap 10%
    Mauritius: dari 40% menjadi 10%
    Fiji: dari 32% menjadi 10%
    Islandia: tetap 10%
    Kenya: tetap 10%
    Liechtenstein: dari 37% menjadi 10%
    Guyana: dari 38% menjadi 10%
    Haiti: tetap 10%
    Bosnia dan Herzegovina: dari 35% menjadi 10%
    Nigeria: dari 14% menjadi 10%
    Namibia: dari 21% menjadi 10%
    Brunei: dari 24% menjadi 10%
    Bolivia: tetap 10%
    Panama: tetap 10%
    Venezuela: dari 15% menjadi 10%
    Makedonia Utara: dari 33% menjadi 10%
    Ethiopia: tetap 10%
    Ghana: tetap 10%
    Moldova: dari 31% menjadi 10%
    Angola: dari 32% menjadi 10%
    Republik Demokratik Kongo: dari 11% menjadi 10%
    Jamaika: tetap 10%
    Mozambik: dari 16% menjadi 10%
    Paraguay: tetap 10%
    Zambia: dari 17% menjadi 10%
    Libanon: tetap 10%
    Tanzania: tetap 10%
    Irak: dari 39% menjadi 10%
    Georgia: tetap 10%
    Senegal: tetap 10%
    Azerbaijan: tetap 10%
    Kamerun: dari 11% menjadi 10%
    Uganda: tetap 10%
    Albania: tetap 10%
    Armenia: tetap 10%
    Nepal: tetap 10%
    Sint Maarten: tetap 10%
    Pulau Falkland: dari 41% menjadi 10%
    Gabon: tetap 10%
    Kuwait: tetap 10%
    Togo: tetap 10%
    Suriname: tetap 10%
    Belize: tetap 10%
    Papua Nugini: tetap 10%
    Malawi: dari 17% menjadi 10%
    Liberia: tetap 10%
    British Virgin Islands: tetap 10%
    Afghanistan: tetap 10%
    Zimbabwe: dari 18% menjadi 10%
    Benin: tetap 10%
    Barbados: tetap 10%
    Monako: tetap 10%
    Suriah: dari 41% menjadi 10%
    Uzbekistan: tetap 10%
    Republik Kongo: tetap 10%
    Jibouti: tetap 10%
    French Polynesia: tetap 10%
    Cayman Islands: tetap 10%
    Kosovo: tetap 10%
    Curaçao: tetap 10%
    Vanuatu: dari 22% menjadi 10%
    Rwanda: tetap 10%
    Sierra Leone: tetap 10%
    Mongolia: tetap 10%
    San Marino: tetap 10%
    Antigua and Barbuda: tetap 10%
    Bermuda: tetap 10%
    Eswatini: tetap 10%
    Marshall Islands: tetap 10%
    Saint Pierre and Miquelon: tetap 10%
    Saint Kitts and Nevis: tetap 10%
    Turkmenistan: tetap 10%
    Grenada: tetap 10%
    Sudan: tetap 10%
    Turks and Caicos Islands: tetap 10%
    Aruba: tetap 10%
    Montenegro: tetap 10%
    Saint Helena: tetap 10%
    Kirgistan: tetap 10%
    Yaman: tetap 10%
    Saint Vincent and the Grenadines: tetap 10%
    Niger: tetap 10%
    Saint Lucia: tetap 10%
    Nauru: dari 30% menjadi 10%
    Equatorial Guinea: dari 13% menjadi 10%
    Iran: tetap 10%
    Libya: dari 31% menjadi 10%
    Samoa: tetap 10%
    Guinea: tetap 10%
    Timor Leste: tetap 10%
    Montserrat: tetap 10%
    Chad: dari 13% menjadi 10%
    Mali: tetap 10%
    Maladewa: tetap 10%
    Tajikistan: tetap 10%
    Cabo Verde: tetap 10%
    Burundi: tetap 10%
    Guadalaraja: tetap 10%
    Bhutan: tetap 10%
    Martinique: tetap 10%
    Tonga: tetap 10%
    Mauritania: tetap 10%
    Dominica: tetap 10%
    Micronesia: tetap 10%
    Gambia: tetap 10%
    Guyana Prancis: tetap 10%
    Christmas Island: tetap 10%
    Andora: tetap 10%
    Republik Afrika Tengah: tetap 10%
    Kepulauan Solomon: tetap 10%
    Mayotte: tetap 10%
    Anguilla: tetap 10%
    Cocos (Keeling) Islands: tetap 10%
    Eritrea: tetap 10%
    Cook Islands: tetap 10%
    Sudan Selatan: tetap 10%
    Comoros: tetap 10%
    Kiribati: tetap 10%
    São Tomé and Príncipe: tetap 10%
    Norfolk Island: tetap 10%
    Gibraltar: tetap 10%
    Tuvalu: tetap 10%
    British Indian Ocean Territory: tetap 10%
    Tokelau: tetap 10%
    Guinea-Bissau: tetap 10%
    Svalbard and Jan Mayen: tetap 10%
    Heard and McDonald Islands: tetap 10%
    Réunion: tetap 10%

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)