Korupsi, Amnesti, dan Hilangnya Rasa Bersalah
Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
KORUPSI
adalah luka yang tak kunjung sembuh dalam tubuh republik. Setiap kali luka itu mulai mengering, selalu ada tangan pejabat yang kembali mengupasnya.
Luka itu bukan sekadar soal uang yang raib, tetapi juga tentang kepercayaan publik yang terkoyak.
Kasus Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menegaskan luka itu. Bukan saja karena dugaan pemerasan miliaran rupiah dari sertifikasi K3, tetapi karena keberaniannya meminta amnesti dari presiden.
Luka publik makin perih: hukum seolah hanya formalitas, sementara pengampunan dianggap barang dagangan politik.
Korupsi adalah salah. Kesalahan hukum, kesalahan moral, dan kesalahan politik. Namun, anehnya, di negeri ini, kata salah seakan kehilangan bobotnya.
Orang bisa tersenyum di kamera setelah ditetapkan tersangka. Orang bisa menyebut dirinya korban, padahal ia sedang memakan uang rakyat.
Lebih mengejutkan, kesalahan itu kadang justru dilihat sebagai peluang untuk menawar. Tersangka meminta amnesti, terdakwa berharap remisi, terpidana menanti grasi. Kata salah bukan lagi soal tanggung jawab, melainkan soal negosiasi
Di sinilah amnesti berubah menjadi amnesia. Instrumen konstitusional yang semula dimaksudkan untuk kepentingan besar bangsa—rekonsiliasi politik, perdamaian, penyelesaian konflik—diselewengkan menjadi jalan pintas melupakan dosa korupsi.
Permintaan amnesti Noel adalah contoh bagaimana hukum direduksi menjadi alat penghapusan ingatan.
Padahal, korupsi justru harus diingat, agar publik tahu siapa yang mengkhianati amanah. Dengan amnesti, dosa hendak disapu bersih, seolah-olah tak pernah ada.
Amnesti di sini bukan lagi pengampunan demi bangsa, melainkan penghapus rasa bersalah demi kepentingan pribadi.
Pasal 14 ayat (2) UUD 1945 memang menyebut presiden berhak memberi amnesti dengan pertimbangan DPR. Namun, legitimasi hukum tidak otomatis berarti legitimasi moral.
Di sinilah letak persoalan: apakah konstitusi bisa dipakai sebagai selimut bagi pejabat yang merampas hak rakyat?
Legitimasi hukum harus selaras dengan legitimasi moral. Hukum tanpa moral hanyalah topeng.
Gustav Radbruch, filsuf hukum Jerman, mengingatkan: hukum yang kehilangan keadilan bukanlah hukum.
Jika amnesti dipakai untuk melindungi koruptor, maka yang rusak bukan hanya hukum, tetapi juga legitimasi negara.
Korupsi di Indonesia telah mencapai tingkat banalitas. Ia begitu biasa sehingga publik hampir tidak lagi kaget mendengar pejabat ditangkap. Yang mengejutkan justru bukan perkaranya, tetapi keberanian meminta amnesti setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Hannah Arendt menyebut istilah
the banality of evil
—kejahatan yang terasa lumrah karena dilakukan berulang-ulang tanpa rasa bersalah.
Korupsi kita persis seperti itu. Ia tidak lagi dianggap kejahatan luar biasa, melainkan rutinitas birokrasi. Dan ketika tersangka masih punya nyali meminta amnesti, itu menandakan kejahatan sudah dianggap sebagai “hak istimewa jabatan.”
Negara hukum hanya bisa tegak jika pejabat berani memikul tanggung jawab. Bukan hanya tanggung jawab politik, tetapi juga tanggung jawab hukum dan moral.
Permintaan amnesti menunjukkan sebaliknya: lari dari tanggung jawab, mencari penghapusan dosa instan.
Di negara dengan tradisi malu yang kuat, pejabat yang terseret kasus akan segera mundur. Di negeri ini, pejabat justru menantang publik dengan meminta pemaafan. Inilah krisis tanggung jawab yang sesungguhnya.
Rakyat adalah korban utama. Mereka yang diperas lewat pungutan ilegal, mereka yang kehilangan layanan publik, mereka yang gajinya tergerus inflasi, mereka yang setiap hari dipaksa membayar pajak. Ketika seorang pejabat meminta amnesti, publik merasa dipermainkan.
Survei Transparency International menempatkan Indonesia dengan skor 34/100 pada 2024. Itu artinya, publik menilai korupsi masih parah, dan penegakan hukumnya lemah.
Permintaan amnesti hanya memperkuat kesan: di negeri ini, korupsi bukan kejahatan, tetapi negosiasi.
Permintaan amnesti Noel tidak berdiri sendiri. Ia lahir dari politik patronase. Ia lahir dari keyakinan bahwa kedekatan dengan presiden bisa menjadi jalan keselamatan. Ini menegaskan bagaimana politik kita masih dikuasai logika balas budi dan loyalitas personal.
Padahal, presiden bukanlah raja yang bisa seenaknya memberi pengampunan. Presiden adalah kepala negara yang terikat konstitusi, moral publik, dan akuntabilitas.
Jika amnesti diberikan untuk kasus korupsi, maka rusaklah komitmen negara terhadap pemberantasan korupsi.
Untuk memahami arti sejati amnesti, mari menengok ke luar negeri.
Afrika Selatan pasca-Apartheid membentuk Truth and Reconciliation Commission (TRC). Amnesti diberikan bukan untuk melupakan kejahatan, melainkan dengan syarat pelaku menyatakan kebenaran di hadapan publik. Amnesti di sana adalah jalan untuk menyembuhkan luka bangsa.
Spanyol pasca-Franco juga memberi amnesti bagi tahanan politik sebagai jalan transisi menuju demokrasi. Amnesti dimaknai sebagai jembatan agar bangsa bisa bergerak maju.
Kedua kasus itu menunjukkan: amnesti adalah instrumen politik kebangsaan, bukan mekanisme untuk menghapus rasa bersalah pribadi.
Dibandingkan itu, permintaan amnesti oleh pejabat korup di Indonesia justru menunjukkan penyalahgunaan makna.
Apa jalan keluarnya? Pertama, presiden harus menutup rapat pintu amnesti untuk korupsi. Kedua, DPR harus berani menolak segala bentuk legitimasi politik atas penghapusan dosa pejabat.
Ketiga, publik harus bersuara lantang agar kasus ini tidak menjadi preseden.
Lebih jauh, bangsa ini perlu membangun kembali budaya malu. Malu adalah akar etika. Tanpa malu, hukum bisa ditawar. Tanpa malu, pejabat berani korupsi lalu minta amnesti. Tanpa malu, negara hukum tinggal nama.
“Korupsi, Amnesti, dan Hilangnya Rasa Bersalah” adalah cermin kondisi bangsa. Korupsi yang banal, amnesti yang diselewengkan, rasa bersalah yang hilang.
Afrika Selatan dan Spanyol memperlihatkan amnesti bisa menjadi jalan transisi politik yang bermartabat. Namun di Indonesia, bila amnesti dipakai untuk korupsi, ia akan menjadi amnesia kolektif, melupakan dosa yang seharusnya dipertanggungjawabkan.
Republik ini bisa runtuh bukan karena serangan musuh luar, melainkan karena pejabat di dalam negeri yang kehilangan rasa bersalah. Jika amnesti untuk korupsi dibiarkan, maka bangsa ini sedang melegitimasi kejahatan.
Hukum harus ditegakkan dengan nurani, bukan ditawar dengan kuasa. Dan pejabat publik hanya layak dihormati bila berani bertanggung jawab, bukan bila pandai mencari amnesti.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Afrika Selatan
-

Elon Musk Minta Bantuan Zuckerberg untuk Beli Induk ChatGPT
Jakarta –
Elon Musk ternyata meminta bantuan pesaingnya Mark Zuckerberg saat menyusun konsorsium untuk membeli OpenAI senilai USD 97,4 miliar. Namun CEO dan pendiri Meta itu menolak ajakan Musk.
Hal ini terungkap dokumen pengadilan yang didaftarkan OpenAI terkait kasus hukumnya dengan Elon Musk yang dimulai tahun lalu. Pemilik ChatGPT itu mengklaim Musk pernah berkomunikasi dengan Zuckerberg tentang potensi pembiayaan atau investasi sehubungan dengan tawarannya untuk membeli OpenAI.
OpenAI mengatakan Musk telah mengungkap komunikasinya dengan Zuckerberg dalam interogasi di bawah sumpah. OpenAI meminta hakim untuk memerintahkan Meta agar menyerahkan dokumen dan komunikasi terkait tawaran untuk OpenAI.
“Komunikasi Meta dengan penawar lain, atau komunikasi internal, termasuk yang mencerminkan diskusi dengan Musk dan penawar lainnya, juga akan menjelaskan motivasi di balik tawaran tersebut,” kata OpenAI, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/8/2025).
Dalam dokumen pengadilan yang sama, Meta mengatakan OpenAI seharusnya meminta dokumen yang relevan langsung dari Musk dan startup AI-nya, dan meminta hakim untuk menolak permintaan OpenAI.
Kasus hukum antara Elon Musk dan OpenAI dimulai ketika CEO dan co-founder OpenAI Sam Altman berencana mengubah model bisnisnya menjadi for-profit.
Musk, yang ikut mendirikan OpenAI bersama Altman pada tahun 2015, tidak setuju dengan rencana tersebut. Pria kelahiran Afrika Selatan itu kemudian menggugat OpenAI dengan tuduhan pelanggaran kontrak dan mencoba menghentikan OpenAI berubah menjadi perusahaan for-profit.
Belum lama ini, Hakim Yvonne Gonzales Rogers memutuskan bahwa Musk harus menghadapi gugatan balik OpenAI. Dalam gugatan balasannya, OpenAI menuduh ‘tawaran palsu’ dari Musk dan xAI telah merugikan bisnisnya, dan Musk telah melakukan pelecehan melalui tindakan hukum dan serangan di media sosial dan pers.
(vmp/vmp)
-

Ilmuwan Masih Terus Lacak Spesies Manusia Pertama
Jakarta –
Semua manusia saat ini adalah anggota spesies manusia modern Homo sapiens, bahasa Latin untuk ‘manusia yang berpengetahuan.’ Namun, kita bukanlah satu-satunya manusia yang pernah ada.
Fosil-fosil semakin mengungkap lebih banyak tentang manusia purba dalam genus Homo, nenek moyang seperti Homo erectus (bahasa Latin untuk ‘manusia tegak’), yang hidup di Afrika, Asia, dan sebagian Eropa antara 1,9 juta dan 110.000 tahun yang lalu.
Para ilmuwan kini mengenali lebih dari selusin spesies dalam genus Homo. Jadi, apa sebenarnya spesies manusia pertama? Jawabannya, ternyata tidak begitu jelas.
Penemuan fosil di Maroko telah mengungkapkan bahwa manusia modern secara anatomis muncul setidaknya 300 ribu tahun yang lalu. Namun, spesies manusia tertua yang diketahui secara pasti oleh para ilmuwan disebut Homo habilis, atau ‘manusia serba bisa’, primata pengguna alat yang berjalan tegak dan hidup di Afrika antara 2,4 juta hingga 1,4 juta tahun yang lalu.
Teori Evolusi Darwin
Teori evolusi melalui seleksi alam pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin ‘On the Origin of Species’ pada 1859. Buku ini menjelaskan bagaimana organisme berubah seiring waktu sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku yang diwariskan.
Namun, fosil-fosil yang lebih awal menunjukkan bahwa spesies Homo lain mungkin mendahului H. habilis. Kelangkaan fosil manusia purba menyulitkan untuk mengetahui apakah spesimen yang tidak biasa tersebut merupakan spesies yang baru ditemukan atau sekadar anggota tipikal dari spesies yang telah dikenal.
Selain itu, evolusi dapat berlangsung secara bertahap, sehingga sulit untuk menentukan kapan spesies baru muncul, terutama ketika fosil memiliki campuran ciri-ciri dari spesies yang berbeda.
“Proses evolusi itu berkelanjutan, tetapi label yang kita berikan untuk memudahkannya bersifat statis,” ujar Tim D. White, seorang paleoantropolog di University of California Berkeley, dikutip dari Live Science, Selasa (19/8/2025).
Homo Tertua
Sebagian besar teori evolusi menyatakan bahwa H. habilis berevolusi dari genus primata yang lebih awal bernama Australopithecus, bahasa Latin untuk ‘kera selatan’ karena fosilnya pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Berbagai spesies Australopithecus hidup sekitar 4,4 juta hingga 1,4 juta tahun yang lalu. Kemungkinan H. habilis berevolusi langsung dari spesies Australopithecus afarensis, contoh paling terkenal adalah ‘Lucy’ yang digali di Hadar, Ethiopia, pada 1974.
Fosil-fosil genus kita biasanya dibedakan dari fosil Australopithecus berdasarkan gigi Homo yang lebih kecil dan otak yang relatif besar, yang menyebabkan penggunaan alat-alat batu yang lebih luas.
Namun, White mencatat bahwa ciri-ciri seperti gigi yang lebih kecil dan otak yang lebih besar pasti muncul pada populasi Australopithecus tempat Homo purba berevolusi.
“Jika Anda memiliki Australopithecus betina, tidak ada kelahiran yang pada saat itu ia akan menamai anaknya Homo,” katanya.
Akibatnya, tidak ada titik waktu pasti kapan Homo berasal. Sebaliknya, genus Homo muncul kira-kira antara 2 juta hingga 3 juta tahun yang lalu, kata White.
Berkembang di Afrika
Sejak 1970-an, para peneliti di Afrika telah menemukan fosil yang mereka kaitkan dengan spesies purba lain, Homo rudolfensis, yang menantang gagasan bahwa H. habilis adalah Homo paling awal.
H. rudolfensis tampaknya secara fisik jauh lebih besar, memiliki otak yang lebih besar, dan struktur wajah yang lebih datar daripada H. habilis, yang mungkin membuatnya lebih mirip manusia modern.
Fosil-fosilnya kira-kira seusia dengan H. habilis, sekitar 2,4 juta tahun. Namun, hanya ada satu fosil Homo rudolfensis yang benar-benar bagus, menurut Smithsonian National History Museum, sehingga para ilmuwan tidak tahu apakah H. rudolfensis adalah H. habilis yang tidak biasa atau bahkan Austrolopithicus dengan otak yang lebih besar dari biasanya.
Paleoantropolog Rick Potts, yang mengepalai program Asal Usul Manusia di Smithsonian Institute, mengatakan bahwa bahkan fosil yang lebih tua dari Afrika tampaknya berasal dari genus Homo dan mungkin mendahului kedua spesies tersebut.
Fosil tertua dari fosil-fosil tersebut berasal dari sekitar 2,8 juta tahun yang lalu, tetapi hanya berupa fragmen, beberapa tulang rahang dan beberapa gigi, sehingga tidak cukup untuk memastikan apakah fosil tersebut berasal dari spesies Homo yang berbeda dan tidak disebutkan namanya. Sebuah studi pada 2025 menemukan gigi tambahan yang berasal dari 2,59 juta hingga 2,78 juta tahun yang mungkin juga berasal dari spesies Homo awal yang misterius ini.
Jadi, mungkin saja spesies manusia pertama belum ditemukan. “Ada banyak kegembiraan, tetapi juga banyak ketidakpastian, tentang upaya untuk menemukan lebih banyak tentang asal-usul genus Homo,” kata Potts.
(rns/fay)
-

Cerita Orang-orang yang Pernah Koma, Ngaku Bisa Terbang Lihat Tubuh Sendiri
Jakarta –
Sebuah unggahan viral di media sosial Threads menceritakan pengalaman orang-orang yang pernah mengalami koma. Meski terlihat tenang, tidak ada satupun memiliki pengalaman yang baik dengan kondisi koma.
Ada yang mengaku mengaku seakan merasa pergi ke garis waktu berbeda, bertemu dengan orang-orang di masa lalu, dan mimpi-mimpi aneh lainnya.
“Saya seperti terlempar ke ruang angkasa. Saya benar-benar diuji secara spiritual oleh seseorang atau sesuatu. Tapi saya bertahan. Rasanya seperti mimpi aneh yang tak ada habisnya, tapi nyata. Tapi saya berhasil,” ucap salah satu netizen dikutip dari Daily Mail, Selasa (19/8/2025).
“Koma itu sendiri terasa tanpa bobot. Saya diintubasi selama delapan hari dan enam hari pertama tidak ada ingatan sama sekali. Lalu, dua hari terakhir terasa aneh, tubuh saya mulai bangun sendiri. Saya bisa mendengar perawat bicara, musik yang diputar di atas ruangan, bahkan mulai bermimpi aneh melihat diri saya dari atas,” kata netizen lain.
Banyak dari mereka juga mengaku bisa mendengar orang yang dicintai berbicara atau berdoa untuk mereka. Mereka juga mendengar obrolan staf medis, tapi tidak mampu untuk merespons.
Salah satu netizen menggambarkan rasanya seperti sadar secara mental, tapi tubuh benar-benar seperti mati.
“Satu-satunya hal yang saya ingat adalah mendengar perawat mengatakan kepada ibu saya bahwa saya tidak bisa mendengarnya, sementara saya berusaha memberi tahu bahwa saya bisa. Begitu bangun saya langsung bilang ke ibu bahwa saya mendengar setiap hari saat dia datang,” ceritanya.
Hal ini serupa dengan kisah Martin Pistorius (49) di Afrika Selatan. Ia sempat mengalami koma selama 12 tahun karena mengidap tuberkulosis otak.
Meski tidak bisa berinteraksi dan menggerakkan tubuh, ia mengaku sebenarnya masih sadar, bisa mendengar, dan melihat apapun yang orang katakan di sekitarnya.
“Saya bisa mendengar, melihat, dan memahami segalanya di sekitar saya, tapi saya sama sekali tidak punya kekuatan atau kendali atas apapun,” cerita Martin dikutip dari Mirror.
“Bagi saya, perasaan tidak berdaya sepenuhnya itu mungkin adalah hal terburuk yang pernah saya alami, dan saya harap tidak akan pernah merasakannya lagi. Rasanya seperti kamu tidak benar-benar ada; setiap hal dalam hidupmu ditentukan oleh orang lain,” sambungnya.
Koma merupakan kondisi tidak sadar ketika seseorang tidak responsif dan tidak bisa dibangunkan. Seseorang yang tidak sadar dan memiliki aktivitas otak minimal, kadang tidak bisa bernapas atau menelan tanpa bantuan mesin khusus.
Koma bisa terjadi ketika seseorang mengalami benturan kepala parah, stroke, atau kondisi lain. Selain itu, juga ada ‘koma buatan’ atau induced-coma yang biasanya dilakukan dokter untuk menjaga pasien tetap tidak sadar, biasanya dilakukan di ruang ICU.
Induced-coma bertujuan untuk melindungi otak dari kerusakan lebih lanjut, terutama pada kasus cedera kepala, kejang berkepanjangan, atau setelah serangan jantung. Koma bisa berlangsung dalam jangka waktu tak menentu, mulai dari hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.
Halaman 2 dari 2
(avk/naf)
-

Bukan Main! “Gunung” Emas Super Raksasa Sembunyi di Perut China
Jakarta, CNBC Indonesia – Di akhir tahun 2024, sebuah endapan bijih emas “super raksasa” dengan kualitas sangat tinggi berhasil ditemukan di China. Diperkirakan, deposit ini mengandung sekitar 1.000 metrik ton logam mulia, yang merupakan penemuan besar bagi negara tersebut.
Nilai penemuan ini diperkirakan mencapai 600 miliar yuan, atau sekitar Rp 1,3 kuadriliun. Jika angka ini terverifikasi, cadangan emas ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ditemukan, bahkan melebihi 900 metrik ton yang diperkirakan ada di tambang South Deep, Afrika Selatan.
Meski beberapa ahli masih mempertanyakan skala dan kelayakan deposit tersebut, jika terbukti kebenarannya, penemuan ini akan menjadi tonggak penting bagi China.
Biro Geologi Provinsi Hunan, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua, mengumumkan penemuan 40 urat emas pada kedalaman 2 kilometer di wilayah timur laut Pingjiang, Hunan.
Satu gua saja diperkirakan mengandung 300 metrik ton emas, dan berdasarkan pemodelan 3D, cadangan tambahan mungkin masih bisa ditemukan hingga kedalaman 3 kilometer.
“Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas yang terlihat,” ujar prospektor biro, Chen Rulin, saat penemuan itu.
Sampel inti menunjukkan bahwa setiap metrik ton bijih bisa mengandung hingga 138 gram emas. Ini adalah kualitas yang luar biasa, mengingat bijih yang dianggap bermutu tinggi biasanya hanya mengandung lebih dari 8 gram.
China sendiri sudah menjadi pemain utama di pasar emas global, dengan cadangan yang diperkirakan melebihi 2.000 ton di awal tahun 2024. Industri pertambangan emasnya menyumbang sekitar 10% dari total produksi dunia.
Pengumuman penemuan ini sempat mendorong kenaikan harga emas yang sudah melambung tinggi. Permintaan terhadap emas memang meningkat tajam di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Tidak jelas berapa banyak lagi bijih emas berharga yang masih tersembunyi di seluruh dunia. Para ahli masih berselisih pendapat apakah produksi emas global telah mencapai puncaknya.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
-

Heboh Jenderal Afsel Dukung Iran, Presiden Ramaphosa Geram!
Pretoria –
Kantor Presiden Afrika Selatan (Afsel), Cyril Ramaphosa, mengkritik jenderal top negaranya atas komentar soal solidaritas dengan Iran yang disampaikan dalam kunjungan ke negara itu. Ramaphosa menilai komentar itu tidak membantu Afsel yang sedang dalam proses pemulihan hubungan dengan Amerika Serikat (AS).
Kementerian Luar Negeri Afsel, seperti dilansir AFP, Jumat (15/8/2025), juga mengecam Kepala Angkatan Bersenjata Nasional Afsel, Jenderal Rudzani Maphwanya, atas pernyataan yang disampaikannya dalam kunjungan ke Iran baru-baru ini.
Partai politik terkemuka di Afsel bahkan menyerukan agar Jenderal Maphwanya diadili di pengadilan militer.
Pretoria berupaya memperbaiki hubungan dengan Washington, dengan tujuan mencapai kesepakatan perdagangan baru yang akan menghindarkan Afsel dari tarif 30 persen atas ekspornya.
“Kita sedang dalam proses mengelola upaya pemulihan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat yang sangat rumit,” kata juru bicara kantor Presiden Ramaphosa, Vincent Magwenya, dalam konferensi pers dalam Kamis (14/8).
Selama negosiasi itu berlangsung, sebut Magwenya, sangat “tidak membantu” jika “pejabat senior pemerintah atau militer membuat pernyataan yang akan memperburuk situasi”.
Media lokal Iran, Tehran Times, melaporkan pada Selasa (12/8) waktu setempat bahwa sang jenderal top Afsel telah menyerukan kerja sama yang lebih mendalam dengan Iran, terutama dalam sektor pertahanan, selama pertemuan dengan para pejabat tinggi pertahanan Iran.
Sedangkan laporan televisi pemerintah Iran, Press TV, menyebut Jenderal Maphwanya menegaskan bahwa kedua negara memiliki “tujuan bersama” dan juga mengutuk tindakan Israel di Jalur Gaza.
“Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan konflik di Timur Tengah, kunjungan tersebut dapat dikatakan tidak bijaksana,” sebut Magwenya dalam pernyataan mewakili kantor Presiden Afsel.
Dia menambahkan bahwa Presiden Ramaphosa tidak mengetahui soal kunjungan Jenderal Maphwanya ke Iran.
Aliansi Demokratik, kelompok koalisi terbesar kedua dalam pemerintahan Afsel, menuntut agar Jenderal Maphwanya diadili di pengadilan militer karena “melanggar netralitas militer”.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
-

China Temukan Simpanan Emas Raksasa Senilai Rp 1,3 Kuadriliun
Jakarta –
Deposit bijih emas berkualitas tinggi ‘super raksasa’ ditemukan di China. Emas yang mengandung sekitar 1.000 metrik ton logam mulia ini ditemukan pada akhir 2024.
Bernilai sekitar 600 miliar yuan atau setara Rp 1,3 kuadriliun, penemuan itu bisa menjadi salah satu cadangan emas terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ditemukan, melampaui 900 metrik ton yang diperkirakan terdapat di induk semua cadangan emas, tambang South Deep di Afrika Selatan.
Beberapa ahli belum yakin dengan skala dan kelayakan deposit tersebut. Namun jika terverifikasi, penemuan itu akan menjadi penemuan besar bagi China.
Dikutip detikINET dari Xinhua, Biro Geologi Provinsi Hunan mengumumkan terdeteksinya 40 urat emas di kedalaman 2 kilometer di timur laut kabupaten Hunan, Pingjiang.
Gua ini sendiri diperkirakan mengandung 300 metrik ton emas, dan pemodelan 3D menunjukkan cadangan tambahan mungkin ditemukan hingga kedalaman 3 kilometer.
“Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas yang terlihat,” kata prospektor biro Chen Rulin pada saat penemuan itu.
Sampel inti menunjukkan setiap metrik ton bijih dapat mengandung sebanyak 138 gram emas, tingkat kualitas yang luar biasa mengingat bijih yang digali dari tambang bawah tanah dianggap bermutu tinggi jika mengandung lebih dari 8 gram.
Teknisi dari Lembaga Survei dan Pemantauan Bencana Geologi Provinsi Hunan memeriksa sampel batuan di ladang emas Wangu di Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan, China tengah, 5 November 2024. Foto: Xinhua News
China sudah mendominasi pasar emas dunia dengan cadangan yang diperkirakan melebihi 2.000 ton pada awal 2024. Industri pertambangannya menyumbang sekitar 10% dari produksi global.
Pengumuman temuan tersebut awalnya berkontribusi terhadap peningkatan lebih lanjut dalam harga emas yang sudah meroket, dengan permintaan terhadap sumber daya tersebut secara umum meningkat tajam di masa ketidakpastian ekonomi global.
Berapa banyak lagi sumber daya bijih emas berharga yang masih belum ditemukan di seluruh dunia masih belum jelas. Para ahli berbeda pendapat mengenai apakah kita telah mencapai puncak emas.
Ditempa dalam tungku bintang yang saling berpelukan jauh sebelum Bumi terbentuk, urat-urat planet kita yang berkilauan merupakan sumber daya terbatas yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk mengendap menjadi bentuk yang mudah ditambang.
Berdasarkan temuan ini, kita mungkin masih jauh dari kehabisan cadangan yang layak secara ekonomi. Sampel inti yang diambil di sekitar pinggiran situs Hunan mengisyaratkan bahwa endapan tersebut mungkin meluas bahkan lebih jauh dari prediksi awal, membuat reservoir di bawah tanahnya menjadi hasil tangkapan naga yang sesungguhnya.
Penemuan pada akhir tahun 2024 ini merupakan puncak dari tahun penting untuk penemuan emas.
Pada bulan Maret 2024, seorang pemburu harta karun di Inggris menemukan apa yang diperkirakan sebagai bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di negara tersebut.
Dan hanya beberapa bulan kemudian, penelitian oleh para ilmuwan di Australia menemukan mekanisme baru yang dapat mengarah pada pembentukan emas, yang menunjukkan aktivitas seismik gempa benar-benar berperan dalam pembentukan bongkahan besar.
Namun, itu belum semuanya. Selain mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana emas terbentuk secara alami, para ilmuwan juga menyelidiki hal-hal baru yang dapat dilakukan untuk memanipulasi sumber daya yang berharga ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2024 melaporkan terciptanya jenis baru emas dua dimensi yang disebut ‘goldene’, yang tingginya hanya satu lapisan atom, yang memiliki beberapa sifat menarik yang tidak terlihat dalam bentuk emas tiga dimensi.
Meskipun emas merupakan logam kuno yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia, jelas masih banyak hal yang perlu kita ketahui tentangnya.
Halaman 2 dari 2
(rns/afr)
-

Lokasi Pulau Paling Terpencil di Bumi, Ternyata Simpan Sejarah Kelam
Jakarta, CNBC Indonesia – Dari banyaknya daratan, terdapat beberapa tempat yang terpencil di dunia. Salah satunya adalah Saint Helena yang ternyata menyimpan sejarah kelam sebagai tempat pengasingan untuk panglima militer dan kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte.
Napoleon merupakan orang yang pernah menaklukkan hampir seluruh wilayah Eropa. Termasuk Belanda yang kemudian menjajah Indonesia selama lebih dari 300 tahun.
Saint Helena sendiri terletak cukup jauh di tengah Atlantik Selatan. Sebelum 2017, butuh waktu enam hari dengan kapal laut dari Afrika Selatan untuk menuju lokasi tersebut.
Namun kini, penerbangan langsung dari Afrika Selatan telah dibuka. Anda perlu 6 jam untuk bisa menuju Saint Helena.
Pulau tersebut berada 800 meter dari permukaan laut. Udaranya sangat segar dengan tambahan sensasi rasa asin dari Atlantik Selatan.
Bahkan Charles Darwin diketahui memuji Saint Helena. Dia yang sampai di sana tahun 1836 menyebut lokasi itu sangat luar biasa.
Saint Helena juga dipenuhi banyak flora dan fauna. Pulau seluas San Fransisco itu memiliki 500 spesies flora dan fauna endemik.
Lokasinya berada di episentrum kawasan lindung laut seluas 445 kilometer persegi. Perairan Saint Helena menjadi rumah bagi sejumlah hewan yakni penyu hijau, ikan pari setan, hiu martil dan tempat migrasi paus bungkuk.
Bahkan Anda bisa saja melihat segerombolan lumba-lumba tutul pantropis dan hiu paus yang berenang di dekat Saint Helena.
“Dari November hingga Maret, pulau kami mengalami salah satu fenomena yang langka, sekumpulan hiu paus jantan dan betina dewasa,” kata manajer proyek konservasi laut di Saint Helena National Trust, Kenickie Andrews, dikutip dari Vogue.
Fenomena itu menawarkan kesempatan banyak peneliti melakukan studi untuk perilaku para spesies. Bukan hanya itu, mereka dapat mempelajari potensi mengembakbiakkan para hewan.
Para peneliti memiliki kesempatan pula untuk mengembangkan ekowisata. Namun dengan kehati-hatian dan tidak ada sentuhan manusia, jarak aman dan waktu interaksi yang terbatas.
Sementara itu, Saint Helena hanya dihuni 4.000 orang saja. Mereka berupaya memenuhi kebutuhan makanannya sendiri dengan menanam sayuran atau pohon buah.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-

Angka Pengangguran di Afrika Selatan Melonjak Gara-Gara Trump, Kok Bisa?
Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk memangkas dana bantuan luar negeri berkontribusi ke peningkatan angka pengangguran di Afrika Selatan.
Bahkan, angka pengangguran di negara tersebut mencapai level tertinggi setahun terakhir usai banyak pegawai di sektor kemasyarakatan dan jasa sosial kehilangan pekerjaan.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/8/2025), angka pengangguran Afrika Selatan melonjak ke 33,2% dalam waktu tiga bulan hingga Juni 2025, dari 32,9% pada kuartal sebelumnya.
Sektor pelayanan masyarakat kehilangan 42.000 lapangan kerja pada kuartal tersebut dan menjadi jumlah terbesar di antara enam sektor ekonomi yang mengalami banyak pemutusan hubungan kerja.
“Peninjauan lebih jauh terhadap sub-sektor layanan masyarakat dan sosial menyoroti dampak pemotongan bantuan [dari AS],” kata Solly Molayi dari Statistik Afrika Selatan.
Molayi menambahkan pihaknya juga melihat penurunan tenaga kerja di sektor pekerja kesehatan dan sosial, di mana organisasi nirlaba paling banyak berada di sektor ini.
Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS mulai mengurangi pendanaan pada Januari tahun ini, menempatkan LSM pada risiko penutupan dan mengancam program kesehatan penting.
Sekitar 17%, atau US$440 juta per tahun, dari pengeluaran Afrika Selatan untuk menanggapi epidemi HIV berasal dari program AS tersebut.
Adapun, Afrika Selatan memiliki jumlah orang yang hidup dengan HIV tertinggi di dunia, sekitar 8 juta orang atau setara dengan 13% dari populasi.
/data/photo/2025/08/22/68a85a47ae648.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
