Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

Jakarta, Beritasatu.com – Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengajak generasi muda ikut mempromosikan industri minyak sawit berkelanjutan melalui program Young Elaeis Ambassadors (YEA) 2024. Program ini ditujukkan untuk mencari dan membina pemimpin muda sebagai duta sawit berkelanjutan.

Secretary General of CPOPC Rizal Affandi Lukman mengatakan, YEA edisi pertama atau 2023 sebelumnya diikuti oleh 11 youth ambassador, termasuk Indonesia, Malaysia, Honduras sebagai negara-negara anggota CPOPC. Selain itu, ada pula negara konsumen yang turut mengikui YEA edisi sebelumnya, seperti Pakistan dan India.

Sementara untuk tahun ini, YEA 2024 ditargetkan akan menjaring partisipasi pemimpin muda dari berbagai negara penghasil dan konsumen minyak sawit secara lebih luas.

“Kami ingin menjangkau perwakilan duta-duta besar muda ini dari negara-negara yang belum ada perwakilannya, seperti dari Belanda, Cina, hingga Amerika,” ujar Rizal setelah peluncuran YEA Batch 2 di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam WIB.

Rizal mengatakan, YEA 2024 sejalan dengan hasil kesepakatan antara Indonesia, Malaysia, dan Honduras sebagai negara anggota CPOPC. Kesepakatan itu untuk memperkuat kerja sama dengan strategi kolaboratif guna memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan industri minyak sawit.

Program YEA menjadi pemantik keterlibatan kaum muda dalam mendorong praktik keberlanjutan di industri minyak sawit melalui kampanye digital dan kegiatan edukatif. Selain memperkuat promosi tentang nilai-nilai dan pencapaian berkelanjutan, kehadiran youth ambassador juga diharapkan dapat mengatasi persepsi negatif secara konstruktif menuju pandangan yang lebih seimbang kepada masyarakat umum.

“Nah, kita dengan hadirnya duta-duta ini akan mengampanyekan bahwa tidak seperti itu. Sawit yang dihasilkan adalah sawit yang berkelanjutan, yang kita lakukan oleh CPOPC bersama dengan pemerintah Indonesia, Malaysia dibantu dengan adanya tangan-tangan duta-duta besar di beberapa negara,” ucap Rizal.

Dia menambahkan, generasi muda adalah generasi yang sangat dekat dengan media sehingga keberadaan youth ambassador ini akan membantu dalam mendesiminasikan, mempromosikan tentang industri minyak sawit.

Nantinya, angkatan baru para ambassador ini akan fokus pada penyebaran kesadaran melalui upaya daring dan luring, dengan kampanye dan promosi industri minyak sawit berkelanjutan dalam perlombaan untuk empat kategori.

Pertama, adalah smallholder and social impacts yang berfokus pada peran petani kecil dalam industri minyak sawit dan bagaimana industri berkontribusi terhadap pemberdayaan sosial. Kedua, reuse and recycle untuk mendorong pendekatan inovatif guna mengurangi limbah dan mempromosikan keberlanjutan dalam industri minyak sawit dengan menggunakan kembali produk.

“Tidak hanya recycle, tetapi juga reuse. Contohnya adalah seperti used cooking oil yang bisa dan berpotensi digunakan sebagai sustainable aviation fuel,” papar Rizal.

Ketiga, health and nutrition sebagai kategori yang menyoroti manfaat gizi dan keamanan minyak sawit dalam makanan, menghilangkan mitos terkait minyak sawit dan kesehatan, serta menekankan perannya dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan.

Keempat, adalah climate action yang menjelajahi upaya industri minyak sawit untuk memitigasi perubahan iklim, termasuk perannya dalam mengurangi emisi, penyerapan karbon, merehabilitasi lahan, dan mengembangkan sumber daya energi terbarukan.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera mengungkapkan, kelapa sawit merupakan kontributor terbesar untuk perekonomian Indonesia, Malaysia, maupun negara-negara produksi lainnya.

Dikatakannya, hampir 70% setiap harinya masyarakat menggunakan produk turunan dari kelapa sawit sehingga duta muda YEA ini memiliki peranan penting untuk mengedukasi orang-orang sekitar mengenai pentingnya sawit berkelanjutan.

Dida juga menjelaskan, sejak 10-15 tahun lalu pemerintah telah memulai tata kelola sawit ini secara berkelanjutan. Berbagai upaya sawit berkelanjutan pun selalu gaungkan baik dari kebijakan maupun di lapangan.

“Ini yang perlu disebarluaskan, tentu kita mempunyai beberapa media komunikasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana anak-anak muda ini bisa secara aktif memberikan edukasi kepada teman-temannya memberikan informasi supaya mereka semua paham benar bahwa industri minyak sawit ini berguna buat kehidupan sehari-hari para pemakainya, dan juga terutama bagi rakyat yang sehari-harinya bergantung kehidupannya terhadap sawit,” paparnya.