TRIBUNJATIM.COM – Aksi seorang remaja yang sedang membuat konten video malah terserempet kereta api.
Diketahui, remaja asal Purworejo itu sedang membuat konten di jalur kereta api di Desa Tegalgondo, Kecamatan Butuh, pada Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.
Video korban kemudian viral di media sosial.
Sementara kondisi remaja itu masih selamat.
Kapolsek Butuh, Iptu Irfan Sofar, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban bersama dua temannya sedang membuat video di jalur kereta api sebelah barat overpass Desa Tegalgondo.
Saat itu, kereta api barang dari arah Yogyakarta melintas dan memberikan kode peringatan agar mereka menjauh dari area rel.
Namun, korban tetap berada di lokasi untuk membuat video tanpa menyadari ada kereta api Pasundan jurusan Bandung-Surabaya yang melaju dari arah barat dan akhirnya menyerempetnya.
“Korban mengalami luka terbuka di bagian tangan kanan dan kepala, namun masih dalam keadaan sadar setelah kejadian. Teman-temannya segera meminta pertolongan warga sekitar,” ujar Iptu Irfan dalam keterangan resminya pada Sabtu (4/1/2024).
Warga yang mengetahui insiden tersebut segera melapor ke Polsek Butuh.
Petugas kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Palangbiru Kutoarjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Setelah kejadian, video korban tersebar di sejumlah grup WhatsApp dan menjadi viral.
Menanggapi hal ini, Iptu Irfan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Kami harap masyarakat tidak menyebarkan konten yang dapat melukai privasi dan perasaan keluarga korban,” imbaunya.
Selain itu, Kapolsek juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain atau melakukan aktivitas di area rel kereta api demi keselamatan.
“Rel kereta api adalah zona berbahaya. Kami harap masyarakat lebih waspada dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, kisah kecelakaan kereta api lainnya juga pernah terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sepeda motor Honda Vario dengan nopol N 4660 GE yang dikendarai dua orang laki-laki tertabrak Kereta Api (KA) Matarmaja jurusan Malang-Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Peristiwa nahas ini teruadi di Jalan Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Akibatnya dua korban meninggal dunia.
Mereka adalah Romdoni (58) warga Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, dan Bunari (66) warga Desa/Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Kapolsek Pakisaji, AKP Indra Subekti mengatakan peristiwa ini terjadi sekira pukul 09.30 WIB. Kejadian ini bermula dari Polsek Pakisaji merima laporan adanya kecelakaan di jalur perlintasan tanpa palang pintu.
“Awalnya KA Matarmaha No. 233 relasi Malang-Jakarta melintas dari arah utara ke selatan. Saat melintas ada sepeda motor yang dikendarai korban dari arah barat ke timur,” ujar Indra saat dikonfirmasi.
Masinis KA Matarmaja Ryan Yoga Pradana dengan Asisten Karimun Chakim sudah membunyikan bel isyarat. Di sisi lain warga yang ada di sekitar lokasi sudah menerika korban.
Akan tetapi, korban tidak mendengarkan bel KA maupun teriakan warga. Akhirnya, kecelakaan pun tak terindahkan.
Pihak kepolisian mengevakuasi sepeda motor usai ditabrak KA Matarmaja, di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (24/11/2024) (Polsek Pakisaji)
Sepeda motor tersebut seketika ditabrak oleh KA yang melintas. Akibatnya nyawa dua korban tidak dapat terselamatkan. Mereka meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Selanjutnya, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER).
Indra mengatakan, pada saat kejadian, perlintasan KA tanpa palang pintu tersebut sedang tidak dijaga oleh relawan.
“Waku kejadian relawan penjaga perlintasan tidak bertugas karena sedang ada urusan pribadi,” ucap Indra.
Secara terpisah, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menyesalkan tindakan pengendara sepeda motor yang tidak berhati-hati saat melintasi perlintasan KA.
“Sebelum KA Matarmaja menemper sepeda motor, Masinis sudah membunyikan semboyan 35 atau suling lokomotif sebagai tanda ada yang melintas. Namun tidak dihiraukan dan temperan tidak bisa dihindari,” terang Luqman.
Luqman menambahkan, setelah kejadian tersebut, KA Matarmaja dilakukan pemeriksaan. Hasilnya dinyatakan aman dan tidak ada kerusakan. Sehingga perjalanan kembali dilanjutkan dan tidak ada hambatan.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati ketika hendak melintasi perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun tidak.
“Kurangi kecepatan, berhenti sejenak, dan pastikan tidak ada kereta yang melintas. Dahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian,” pungkasnya