TRIBUNJATIM.COM – Sempat viral di media sosial sosok anak sakit leukemia digendong ayah jalan kaki untuk pergi berobat.
Anak itu diketahui bernama Eza.
Beberapa waktu lalu, sosok Eza dan ayahnya viral.
Kala itu terekam Eza digendong ayahnya, Abay Iyod di sebuah terminal.
Dengan uang seadanya, sang ayah menopang tubuh anaknya itu di punggung.
Ia tampak kesulitan mencari kendaraan untuk mengobati anaknya berobat di Jakarta.
Abah Iyod sendiri rupanya tak begitu paham dengan penyakit yang diderita anaknya.
Ia hanya tahu jika anaknya harus ditangani di rumah sakit yang ada di Jakarta, dan menjalani pengobatan panjang.
Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya tak mampu menyewa sebuah kos-kosan di Jakarta.
Akhirnya, bila ada uang, ia akan membawa anaknya itu berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kemudian, ia dibantu oleh tim respek peduli untuk pengobatan sang anak.
Eza dan Abah Iyod ditampung di rumah singgah yang ada di Jakarta Utara setelah kisahnya viral.
Dari video yang dibagikan dalam instagram respek_peduli, Eza mengaku sudah jauh lebih baik.
Ia sudah bisa tersenyum dan kini tengah menjalani kemoterapi.
Namun di video lainnya, Eza mengaku jika dampak kemoterapi membuatnya muntah hingga kerontokan rambut.
“Eza semakin membaik, setelah menjalani protokol kemoterapi kondisi eza semakin membaik.
Terimakasih ya buat teman-teman yang udah ikutan bantu dan doa’in eza.
Kemoterapinya berhasil namun eza masih harus rutin untuk ketemu dokter.
Doa’in eza terus yaa, semoga segera diberi kesembuhan sepenuhnya,” dikutip dari instagram tersebut, Jumat (27/12/2024) via TribunJakarta.
Sementara itu, seorang ayah di Malaysia dapat donasi Rp 361 juta dan mobil usai viral kerja bawa anak sakit parah naik motor.
Ayah itu bernama Mohd Azlan Ishak.
Pria berusia 36 tahun itu viral membawa bayinya yang sakit dan memakai ventilator ke rumah sakit dengan sepeda motor.
Setelah kisahnya viral hingga membeberkan status pernikahannya, Ishak mengaku kehidupannya kini semakin membaik.
Azlan mengungkapkan kelegaannya karena bisa terus hidup sederhana, namun yang penting baginya adalah melihat putranya kembali sehat dan bahagia.
Putranya, Aariz Zafran kini menunjukkan perkembangan positif meski terlahir dengan masalah paru-paru kronis dan bergantung pada alat bantu pernapasan sejak kecil.
“Saya bersyukur kehidupan setelah menikah lebih baik dari sebelumnya.
Bagaikan ‘kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya’, kehidupan keluarga kami menjadi lebih bebas dan terbuka.
“Kondisi Aariz semakin membaik.
Ia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada oksigen.
Pagi dan malam, dia bisa bermain selama tiga jam tanpa tangki oksigen.
Hanya saja, gunakan tangki penuh hanya saat tidur.
“Berat badan anak saya sudah mencapai 17 kilogram (kg) di usia satu tahun lima bulan.
Saya meneteskan air mata saat melihatnya mulai berjalan dan dia mulai memanggil saya ‘abah’,” kata Azlan yang jelas tak bisa menyembunyikannya sukacita, melansir dari mStar via TribunTrends.
Setelah kisah Azlan viral, seorang operator bengkel otomotif di Alor Setar, Kedah mendonasikan sebuah mobil bekas Proton Persona untuk meringankan beban keluarga kecil tersebut.
Selain itu, Azlan juga menerima bantuan bulanan sebesar RM500 (Rp 1,8 juta) dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) untuk mendukung putranya yang membutuhkan perawatan berkelanjutan.
Meski menerima bantuan keuangan sekitar RM100.000 (Rp 361 juta) dari sumbangan masyarakat, Azlan tidak memanfaatkannya dan terus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.
Bahkan, saat ini ia masih bekerja sebagai asisten di anjungan ikan dan mengantarkan stok bahan baku di sekitar Sungai Petani menggunakan sepeda motor miliknya sendiri.
“Kondisi mobil masih bagus dan kami gunakan untuk keperluan keluarga.
Terima kasih banyak atas bantuannya.
“Bantuan dana itu akan saya gunakan sepenuhnya untuk kebutuhan anak-anak saya, termasuk masa depan mereka.
Namun untuk kebutuhan sehari-hari, saya tetap akan bekerja keras sendiri.
Hanya saja Allah yang memberi rezeki dan merawat anak yang sakit itu.
Jadi biaya sekolah anak saya kalau sudah besar sudah tidak diperlukan lagi, dia bisa gunakan uang bantuan ini,” jelasnya.
Ketika kisahnya mendapat simpati banyak orang, seorang imam Masjid Al-Makruf, Alor Setar mengungkapkan bahwa Azlan dan wanita yang sering terlihat bersamanya, Norhidayu (36), belum menikah dan tinggal bersamanya.
Tudingan tersebut memicu berbagai spekulasi di masyarakat hingga Azlan mengaku belum bersatu sebagai pasangan sah pada 24 Mei 2024 lalu.
Setelah itu, Azlan dan Norhidayu langsung menikah pada 28 Mei 2024 dan kini masih tinggal serumah di Taman Kota Nelayan, Kedah.
Melihat kejadian tersebut sebagai pembelajaran, Azlan mengatakan pengalaman tersebut mengajarkannya untuk banyak berjuang dan berubah menjadi suami, ayah, dan pribadi yang lebih baik.
“Saya mengakui kesalahan saya di masa lalu, tetapi saya memahami bahwa orang-orang tidak mengetahui situasi sebenarnya.
Apapun yang terjadi, jangan sia-siakan nyawa bayi yang tidak bersalah.
Mereka masih percaya pada Tuhan.
“Sekarang, saya hanya ingin fokus membesarkan Aariz dan memastikan dia mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan saya sebagai ayahnya.
“Pengalaman yang saya lalui ini menjadi pembelajaran dan pelajaran berarti bagi diri saya sendiri.
Semoga bagi orang lain yang mengikuti perjalanan cerita kami,” ujarnya menutup perbincangan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com