Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih Surabaya 14 November 2024

Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 November 2024

Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih
Tim Redaksi
PASURUAN, KOMPAS.com

Nasi punel
merupakan salah satu menu makanan khas Kecamatan
Bangil
, Kabupaten
Pasuruan
, Jawa Timur.
Nasi punel ini sudah menjadi rujukan makanan bagi wisatan yang melintas di Jalan Pantura Bangil, Pasuruan. Makanan ini dikenal karena tekstur nasinya yang lembut dan lauknya yang gurih, manis dan pedas.
Penjual
nasi punel
di Jalan Raya Pantura Bangil, Hajah Linyang menceritakan nasi punel yang dikenal karena tekstur nasi dan kuah kokot serta lauknya.
Hajah Lin berjualan nasi punel sudah lebih dari 30 tahun.
Menurut Hajah Lin, punel juga dikenal dengan istilah pulen. Namun, untuk nasi punel asal Bangil ini berbeda, karena proses masaknya dua kali. Sehingga, saat dimakan atau disajikan, teksturnya lunak dan lembut, tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembek.
“Saat proses masak, nasi yang mau matang harus dikipas dan sedikit diulet-ulet. Kemudian dipanaskan lagi,” terang Hajah Lin, Kamis (14/11/2024).
Sedangkan untuk kuahnya, nasi punel biasa disajikan dengan kuah asam-asam ‘kotot’ atau bagian daging sapi yang kenyal. Selain kuah kotot, nasi punel juga bisa menggunakan kuah lodeh rebung, lodeh nangka muda atau kuah tahu bali.
“Kalau di tempat saya pakai kuah kotot jadi lebih sedap,” terannya.
Selanjutnya, untuk sajian nasi punel dapat dinikmati dengan aneka lauk utama yang menjadi santapan yang gurih. Mulai dari gorengan daging empal, paru, dendeng, limpa atau hati.
“Sebagai pelengkap dari nasi punel juga ada sambel terancam yang berbahan lombok dan irisan kecil sayur kacang panjang. Dan sebagai ciri khasnya juga ada parutan kelapa muda yang terbungkus daun kelapa dan taburan serundeng,” tambahnya.
Ana Mariana, penikmat nasi punel asal Semarang sangat menikmati makanan khas Bangil itu. Dirinya mengaku selalu mampir ketika pulang kampung atau berlibur ke Probolinggo.
“Seperti hari ini, saya dan suami sedang ke Probolinggo. Keluar Tol Bangil sebentar makan nasi punel dulu. Kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke timur (Probolinggo-red),” ujar Ana.
Sedangkan untuk harga nasi punel per porsi bervariasi, tergantung lauk yang dipilih oleh pembeli. Rata-rata penjual menjualnya dari harga Rp 30.000 per porsi.
Selain di warung Hajah Lin, penikmat makanan nasi punel juga dapat membeli di beberapa tempat. Seperti di Warung Pojok
Nasi Punel
, Jl Diponegoro No 12 Kidul Dalem, Kecamatan Bangil. Warung Setia Budi Jl Gajahmada No 7, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil dan Warung Bu Nik, Jalan Dokter Soetomo No 24, Sukalipuro, Dermo, Kecamatan Bangil.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.