Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Nasabah Mekaar Dipastikan Bebas dari Praktik Judi Online, Ini Alasannya

Nasabah Mekaar Dipastikan Bebas dari Praktik Judi Online, Ini Alasannya

Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi memastikan para nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) tidak terlibat dalam praktik judi online (judol). Pernyataan ini disampaikan di tengah maraknya isu perputaran uang dari judi online yang mencapai ratusan triliun rupiah.

Menurut Arief, nasabah Mekaar mayoritas berasal dari keluarga prasejahtera dengan akses digital yang terbatas. Tingkat literasi keuangan digital yang rendah juga menjadi salah satu faktor kecilnya kemungkinan mereka terlibat dalam aktivitas judi online.

“Masih kecil presentasinya yang pegang smartphone untuk transaksi digital. Bahkan yang punya hand phone non-smartphone masih banyak,” ujar Arief di Menara PNM, Jakarta, Senin (6/1/2024).

Ia menambahkan karakteristik pelaku judi online biasanya berasal dari masyarakat urban yang memiliki gaya hidup tinggi dan cakap menggunakan media sosial. “Kalau sampai mereka (nasabah Mekaar) judi online, kayaknya kecil kemungkinannya. Ini beda segmennya,” jelas Arief.

Namun, PNM tetap berkomitmen untuk melakukan langkah mitigasi guna mencegah paparan judi online kepada nasabahnya. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi secara masif terkait bahaya judi online.

Mekaar adalah program pembinaan yang ditujukan untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai atau mengembangkan usaha. Program ini mengutamakan pendampingan usaha secara sosial atau berkelompok dengan sistem tanggung renteng.

Sistem ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan akses pembiayaan, sehingga nasabah dapat mengembangkan usaha mereka. Dengan pendekatan ini, PNM berharap nasabah Mekaar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa terpapar risiko seperti judi online.

“Virus (judi online) cepat sekali kan. Kalau kita tingkatkan ekonominya terus nasabah beli hand phone, jadi terpapar juga. Ini perlu kami antisipasi,” pungkas Arief.