Jakarta (ANTARA) – Pengelola Museum Tekstil Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia menampilkan 100 helai kain Batik Merawit Cirebon dalam pameran “Merawit Rasa” yang dibuka 2 Oktober hingga 30 November 2025.
“Koleksinya ada 100 helai. Ada (koleksi) dari tahun 1940 yang dipamerkan. Tahun 2024 juga ada. Ada kain dari Museum Tekstil, koleksi para kolektor yang tergabung dalam Yayasan Batik Indonesia,” kata Kepala Satuan Pelayanan Museum Tekstil, Dewie Novieana di Jakarta, Kamis.
Batik Merawit Cirebon sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada November 2024. Sertifikat ini melindungi teknik membatik khas yang hanya ada di Cirebon, Jawa Barat.
Batik Merawit dilukis secara manual menggunakan canting halus, dengan pengerjaan yang rumit dan teliti menggunakan malam khusus dari campuran unik, menghasilkan motif-motif ikonik yang sarat makna mendalam.
“Harus teliti dan sabar,” kata Lilis.
Adapun selain kain Batik Merawit, pengunjung pameran juga dapat mengikuti kelas membatik dan talkshow serta sesi dongeng dan lagu.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
