Liputan6.com, Tegal – Museum Semedo berlokasi di Semedo, Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Museum ini merupakan satu-satunya museum yang terletak di kawasan sekitar hutan bebas di Tegal.
Mengutip dari Indonesian Heritage Agency Kemdikbud, Museum Semedo memiliki beragam koleksi yang mencakup fragmen fosil Homo erectus, Gigantopithecus blacki, Stegodon pygmy semedoensis, dan berbagai artefak lainnya. Keberadaan museum ini menjadi pusat penting untuk edukasi dan penelitian prasejarah.
Museum Semedo memiliki tata pamer yang dirancang cukup cermat. Pengunjung seolah membaca cerita tentang evolusi lingkungan, manusia, dan budaya di kawasan Semedo.
Museum Semedo dibangun secara bertahap mulai 2015. Pada 2021, museum ini mulai beroperasi.
Bangunan museum yang menempati lahan seluas 10.582 meter persegi ini memiliki lebih dari 3.100 koleksi artefak, fosil biologis, serta fosil geologis. Koleksi-koleksi tersebut seolah menggambarkan kekayaan bumi dari berbagai perspektif.
Museum ini membuka pelayanan setiap Selasa-Minggu mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB. Tak perlu mahal, pengunjung bisa mulai menjelajahi museum ini dengan membayar harga tiket yang sangat terjangkau. Untuk anak-anak (3-12 tahun) hanya perlu membayar Rp3.000, untuk dewasa Rp8.000, dan untuk Warga Negara Asing (WNA) seharga Rp20.000 saja.
Keberadaan Museum Semedo menjadi rumah besar yang ramah dan inklusif untuk budaya dan ilmu pengetahuan. Museum ini sekaligus menjadi sarana pelestarian cagar budaya dan edukasi terkait penemuan manusia purba, flora fauna, serta artefak batu dan tulang.
Penemuan-penemuan tersebut umumnya ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Semedo. Berbagai koleksi yang dimiliki Museum Semedo membuat museum ini menjadi salah satu pilihan destinasi wisata sejarah dan edukasi yang tepat saat berkunjung ke Kabupaten Tegal.
Penulis: Resla
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4772781/original/068206600_1710422530-brett-meliti-RgkYMfFopIA-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)