Muku Loto, Teknik Memasak Primitif dengan Batu Panas yang Masih Bertahan di Flores

Muku Loto, Teknik Memasak Primitif dengan Batu Panas yang Masih Bertahan di Flores

Liputan6.com, NTT – Muku loto, hidangan tradisional masyarakat Nagekeo di Flores, Nusa Tenggara Timur, masih mempertahankan teknik memasak primitif menggunakan batu panas. Metode kuno ini telah diwariskan turun-temurun.

Mengutip dari berbagai sumber, muku loto merupakan hidangan yang dimasak dengan memanfaatkan panas dari batu vulkanik. Proses pembuatannya diawali dengan memanaskan batu-batu besar di atas api hingga mencapai suhu tinggi.

Batu-batu tersebut kemudian disusun di dalam lubang tanah yang telah dialasi daun pisang atau daun lainnya yang tahan panas. Bahan-bahan utama muku loto terdiri dari ubi-ubian, sayuran, dan daging atau ikan.

Bahan-bahan ini dibungkus rapat dengan daun pisang sebelum dimasukkan ke dalam lubang berisi batu panas. Lubang kemudian ditutup rapat dengan daun dan tanah untuk mempertahankan panas selama proses pemasakan.

Proses memasak dengan metode ini memakan waktu sekitar 2-3 jam, tergantung pada jumlah dan jenis bahan yang dimasak. Panas dari batu vulkanik akan merata secara perlahan, menghasilkan tekstur yang lembut.

Teknik memasak muku loto memiliki kemiripan dengan metode memasak kuno masyarakat Austronesia. Beberapa ahli menyebutkan bahwa cara ini merupakan salah satu teknik memasak tertua yang masih bertahan hingga sekarang.