Jakarta, Beritasatu.com – Human Metapneumovirus (HMPV), virus penyebab infeksi saluran pernapasan akut, memiliki tingkat fatalitas kematian yang rendah. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001 dan berbeda famili dengan virus influenza, meskipun gejalanya serupa.
Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyampaikan, HMPV dapat menyebabkan sesak napas pada seseorang dengan imunitas rendah, seperti bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan pasien dengan komorbid.
“Pada orang dengan imunitas rendah, HMPV dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis pada anak, tetapi tingkat fatalitasnya amat rendah,” ujar dr Ngabila, Sabtu (11/1/2025).
Untuk mendiagnosis HMPV, diperlukan tes PCR atau panel virus. dr Ngabila menyarankan orang dengan imunitas rendah, riwayat perjalanan dari luar negeri, khususnya Tiongkok, serta gejala ISPA ringan hingga berat, untuk menjalani pemeriksaan panel virus atau PCR HMPV.
Meski HMPV sudah ditemukan di Indonesia, hingga saat ini tidak ada laporan kenaikan kasus baru berdasarkan surveilans ILI (influenza-like illness) atau SARI (severe acute respiratory infection).
dr Ngabila juga menyampaikan, belum ada vaksin khusus untuk HMPV. Pengobatan virus ini sama seperti penanganan flu atau infeksi virus lainnya.
“Untuk mencegah penyebaran HMPV, pasien harus melakukan isolasi mandiri. Selain itu, perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi atau tracing pada kasus positif, karena virus ini lebih mudah menular dibandingkan virus influenza,” pungkasnya.