MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet Megapolitan 10 Juli 2025

MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juli 2025

MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT
Jakarta
(Perseroda) Mega Tarigan mengeklaim, hadirnya moda raya terpadu membantu menurunkan persentase kemacetan di Jakarta hingga tiga persen.
Hal ini merujuk pada riset
MRT Jakarta
yang menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia.
“Secara statistik seperti yang bisa dilihat, (MRT) mengurangi kemacetan itu sekitar tiga persen melalui peningkatan kecepatan rata-rata di ruas jalan utama,” ungkap Mega dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025).
Melalui penurunan kemacetan di atas, ia mengaku MRT Jakarta membantu menurunkan indeks kemacetan di Jakarta yang saat ini turun ke peringkat lima.
“Indeks
kemacetan Jakarta
mengalami penurunan ranking, bahkan sekarang Bandung yang lebih macet dari Jakarta,” kata Mega.
Mengutip dari data
TomTom Traffic Index
, Jakarta kini menempati posisi kelima dalam daftar kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di tanah air.
Kota Bandung disebut yang kini menempati posisi puncak sebagai kota paling macet di Indonesia, disusul Medan, Palembang, dan Surabaya.
Jakarta, yang sebelumnya langganan puncak daftar, kini berada di posisi kelima. Sementara itu, secara global, Jakarta berada di peringkat ke-90.
Di sisi lain, Mega mengatakan, berdasarkan pada hasil riset,
kualitas hidup
masyarakat di sekitar meningkat sejalan dengan keberadaan MRT Jakarta.
Hal ini terlihat dari total nilai penghematan berdasarkan waktu tempuh yang ditaksir sampai Rp 1,9 triliun. Perbaikan kualitas hidup juga terlihat dari adanya penurunan emisi PM10 di wilayah Jakarta sebesar 18 persen.
“Kalau dikalkulasi dari nilai polusi udara, penghematannya mencapai Rp 2,2 triliun,” ujar Mega.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.