Motor Matic Diminta Tak Lagi Naik ke Bromo, Ada Apa?
Tim Redaksi
PROBOLINGGO, KOMPAS.com
– Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengimbau wisatawan yang hendak menuju kawasan Gunung Bromo agar tidak lagi menggunakan sepeda
motor matic
.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul tingginya angka kecelakaan yang melibatkan motor matic di jalur wisata tersebut, bahkan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Imbauan ini resmi dikeluarkan pada liburan Idul Adha 2025, yang disampaikan lewat pemasangan
banner
sosialiasi bertuliskan ”
Jangan Sampai Liburan Berujung Petaka, Hindari Penggunaan Motor Matic di TNBTS
“.
Banner
dilengkapi dengan foto dua motor matic yang mengalami
kecelakaan di Bromo
.
Di bawah foto motor matic itu disematkan kalimat ”
Motor Matic Tidak Dirancang untuk Jalanan Curam dan Turunan Ekstrem seperti di Kawasan Bromo, Gunakan Motor Manual untuk Keselamatan Anda”
.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto menyatakan, imbauan tersebut berlaku di jalur utama menuju Bromo, khususnya di wilayah Kecamatan Sukapura.
Imbauan ini merupakan hasil evaluasi dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat.
“Seringkali kecelakaan terjadi karena penggunaan motor matic di jalur ekstrem seperti tanjakan dan turunan curam di kawasan Bromo. Sistem pengereman dan traksi motor matic tidak memadai untuk medan seperti ini,” ujar Edy, Sabtu (7/6/2025).
Edy menambahkan, dalam evaluasi terakhir ditemukan bahwa motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan berat, sehingga berpotensi menyebabkan rem blong dan kecelakaan lainnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Perhubungan telah memasang spanduk sosialisasi di berbagai titik strategis jalur utama menuju Bromo.
Seorang wisatawan, Surya (30), yang memilih naik motor manual saat berkunjung ke Bromo, mengaku merasa lebih aman.
Ia menyatakan, motor manual mampu menghadapi medan berat karena sistem gigi dan
engine brake
-nya dapat diatur sesuai kondisi jalan.
“Motor manual lebih kuat menanjak dan bisa menggunakan
engine brake
untuk pengereman, jadi tidak harus mengandalkan rem saja,” ujar dia.
Dinas Perhubungan berharap, dengan imbauan ini, wisatawan dapat lebih berhati-hati dan memilih kendaraan yang sesuai agar keselamatan tetap terjaga selama berwisata ke kawasan Bromo.
Diberitakan sebelumnya, dua wanita meninggal dunia setelah sepeda motor yang mereka kendarai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (2/6/2025) sore lalu.
Kecelakaan diduga disebabkan oleh rem motor yang tidak berfungsi, sehingga pengemudi kehilangan kendali dan menabrak pagar rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Motor Matic Diminta Tak Lagi Naik ke Bromo, Ada Apa? Surabaya 7 Juni 2025
/data/photo/2025/06/07/68443fdee0ac2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)