Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Motivasi Mpok Linda Jadi Tukang Sapu Makam Olga Syahputra, Ternyata Fans, ‘Saya Kuncennya Olga’

Motivasi Mpok Linda Jadi Tukang Sapu Makam Olga Syahputra, Ternyata Fans, ‘Saya Kuncennya Olga’

TRIBUNJATIM.COM – Tukang sapu makam Olga Syahputra ternyata penggemar sang komedian.

Dia bernama Mpok Linda, banyak dikenal para peziarah makam Olga Syahputra.

Dia menjadi tukang sapu lantaran kagum terhadap sosok pelawak ini.

Awalnya, dia sempat berjualan es teh di sekitar makam.

Lambat laun, dia berinisiatif membersihkan makam Olga hingga ditawari bekerja di makam tersebut.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Kepada Grid.ID, Mpok Linda menceritakan awal mula kisahnya menjadi tukang sapu makam Olga Syahputra. Rupanya profesinya ini dia jalani karena kekagumannya tehadap sosok Olga.

“Iya suka banget (sama Olga). Makanya saya kerja di sini. Gara-gara dia meninggal. Mungkin kalau dia nggak meninggal saya nggak kerja di sini,” kata Mpok Linda di TPU Malaka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (2/3/2025).

Mpok Linda bercerita, ketika Olga meninggal dunia, dirinya sangat sedih hingga menangis. Namun, dia juga menjadikan momen itu sebagai peluang berdagang. Di hari pemakaman Olga, Mpok Linda memutuskan untuk mendatangi TPU Malaka dan berdagang es teh.

“Waktu itu saya pas dia meninggal kan penuh tuh (makam). Jualan es teh tuh, laku banget,” ujarnya.

Setelah itu, Mpok Linda justru ditawari untuk bekerja di TPU sebagai tukang sapu. Ini lantaran Mpok Linda sering datang dan membersihkan makam Olga. Karena merasa sayang dengan Olga, akhirnya dia menerima tawaran tersebut.

“Saya sering tuh, waktu (makamnya) masih tanah, saya buang-buangin tuh kembangnya kan banyak tuh. Makanya jadinya saya yang netapin jadi tukang sapu. Gara-gara Olga saya seneng gitu,” jelas Mpok Linda.

Tak hanya membersihkan makam, Mpok Linda mengaku sering merenung dan curhat kepada makam Olga. Menurutnya, hal tersebut seringkali membawa ketenangan dan kedamaian padanya.

Setiap harinya setelah selesai maghrib, Mpok Linda sering berdiam diri di samping makam Olga. Karena itu pula Mpok Linda dijuluki sebagai ‘kuncen’ makam Olga oleh pekerja makam lainnya.

“Lagi gak punya duit. Saya lagi sedih gitu ya. Lagi banyak masalah, duduk aja di sini. Doain Olga gitu, ngobrol aja sama Olga. Habis kalau dari Olga sini, saya tenang. Bener. Saya tenang. Udah nggak sedih lagi. Bikin saya bangkit gitu istilahnya,” beber Mpok Linda.

“Makanya saya setiap maghrib, saya di sini aja udah nemenin dia. Makanya kata orang-orang saya kuncennya Olga. Serius. Sampai sekarang dipanggil kuncen Olga gitu,” tandasnya.

Sebagai informasi, Olga Syahputra meninggal dunia pada 27 Maret 2015 di Rumah Sakit Mount Elizabet Singapura. Olga menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit meningitis atau radang selaput otak yang diderita sejak tahun 2014.

Olga Syahputra saat mengisi acara di televisi (Instagram)

Sosok Olga Syahputra

Olga Syahputra terlahir dengan nama asli Yoga Saputra, 8 Februari 1983 di Jakarta. Komedian dengan ciri khas tubuh gemulai ini adalah anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan Nurhida.

Sebelum terjun ke dunia entertainment, ia berasal dari keluarga yang kurang berada.

Olga awalnya hanya gemar mengumpulkan tanda tangan dan foto artis idolanya. Suatu ketika, ia ditawari bermain di serial komedi “Lenong Bocah” (2003). Namun itu semua tidak semudah yang dibayangkannya.

Sebelum bisa muncul di layar kaca, seluruh pemain “Lenong Bocah” harus mengikuti sesi training di Sanggar Ananda atau Teater Kawula Muda terlebih dulu, yang tentunya membutuhkan biaya. Olga yang tidak mau cepat berputus asa, memutuskan untuk menjual barang elektroniknya agar bisa mengikuti latihan.

Perjuangan Olga tak sia-sia. Ia berhasil menjadi salah satu pemeran tetap di serial komedi “Lenong Bocah”. Olga bahkan ikut berakting di “Lenong Bocah” versi film yang diberi judul “Tina Toon dan Lenong Bocah: The Movie” (2004).

Akibat rajin mengikuti kasting di sana-sini, Olga kebagian beberapa peran kecil di sinetron “Senandung Masa Puber” (2003), “Si Yoyo” (2003) dan “Kawin Gantung” (2004).

Nama Olga baru melejit ketika ia menjadi peresenter variety show, “Ceriwis” (2007), bersama Indy Barends dan Indra Bekti. Setahun kemudian, Olga semakin dikenal melalui acara musik yang dipandunya, “Dahsyat” (2008). Ia membawakan acara itu bersama Raffi Ahmad dan Luna Maya. Terhitung, empat tahun sudah Olga menjadi presenter tetap acara “Dahsyat”.

Berkat eksistensinya tersebut, Olga berhasil membawa pulang piala penghargaan “Presenter Musik Variety Show Terfavorit” dan “Pelawak Terfavorit” di ajang “Panasonic Awards 2009” dan “Panasonic Gobel Awards 2010” serta “Pembawa Acara Favorit” versi “Indonesia Kids’ Choice Awards 2009”.

Selain melawak dan membawakan acara, Olga juga pernah membintangi beberapa judul layar lebar, di antaranya “Cintaku Selamaya” (2008) dan “Pacar Hantu Perawan” (2011).

Olga sempat mencoba peruntungan di bidang tarik suara. Sampai saat ini, Olga sudah merilis dua single yang masing-masing berjudul “Hantu (Hancur Hatiku)” (2009) dan “Jangan Ganggu Aku Lagi” (2010). Kedua lagu tersebut merupakan ciptaan Charly ST12.

—– 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Merangkum Semua Peristiwa