Montir di Sukabumi Bosan Berakhir Dapat Rp70 Juta, Rumah Kebanjiran Uang Koin, Nabung selama 8 Tahun

Montir di Sukabumi Bosan Berakhir Dapat Rp70 Juta, Rumah Kebanjiran Uang Koin, Nabung selama 8 Tahun

TRIBUNJATIM.COM – Montir di Sukabumi ini berhasil mendapat Rp70 juta.

Awalnya, dia mengaku bosan.

Kini rumahnya justru kebanjiran uang koin.

Usut punya usut, dia sudah menabung uang koin selama 8 tahun.

Kisahnya pun viral di media sosial.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Seorang warga di Sukabumi viral di media sosial setelah di rumahnya terekam video begitu banyak uang koin.

Uang koin itu rupanya merupakan uang celengan yang baru dibuka pemiliknya setelah 8 tahun menabung.

Koin itu ditabung oleh Sadikin (34), warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Dia menabung koin itu menggunakan drum yang dijadikan sebagai celengan pribadinya.

Video saat membuka isi celengan drum inilah yang kemudian viral di media sosial.

Setelah uang koin itu dihitung, Sadikin tak menyangka uang celengannya itu mencapai puluhan juta Rupiah.

Walaupun ketika menghitung uang celengan itu membutuhkan waktu 10 jam dan membutuhkan bantuan beberapa orang.

Saat dikonfirmasi, Sadikin mengatakan, ia menabung uang koin itu sekitar delapan tahun.

Awalnya, usaha bengkelnya yang saat itu tengah sepi membuat Sadikin melamun hingga melihat keberadaan drum di bengkelnya yang tidak terpakai.

Dari situ, Sadikin berinisiatif memakai drum menjadi celengan untuk uang koin.

“Awalnya sih enggak ada niat, cuma iseng-iseng. Soalnya kan lagi sepi di bengkel saya,” ucap Sadikin, Senin (27/1/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

“Dibuatnya dulu awalnya pakai kater, kan enggak tembus, terus pakai pisau, pakai pisau juga enggak tembus, terus saya pakai gerinda buat bikin lubangnya itu,” sambung dia.

Pertama kali saat mengisi drum yang ia sulap menjadi celengan, Sadikin memasukkan uang koin sebanyak Rp 10 ribu. 

Ketekunannya selama delapan tahun itu pun membuat drum terisi penuh dengan uang koin.

Sampai akhirnya, Sadikin dan istrinya membuka celengan drum itu.

Dalam video viral itu terlihat, anak kecil sampai berenang di atas tumpukan uang koin yang dikeluarkan Sadikin dari dalam celengan drum.

“Itu semua uang koin, soalnya kan kalau ditambahin sama uang kertas takut hancur, makanya koin 500 perak dan 1.000. Keseluruhan dihitung-hitung itu hampir Rp 70 jutaan,” ucap Sadikin.

Sadikin menjelaskan, sekitar 10 jam waktu yang dihabiskan untuk menghitung uang koin dari celengan drumnya itu. 

Sadikin pun memisahkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 agar memudahkan penghitungan.

“Proses perhitungan itu, saya buka pagi jam delapan pagi, selesai-selesai jam lima sore, itu dihitung sama delapan orang,” katan Sadikin.

“Uang dikemas pakai plastik, cuma kita hitung dulu, per kantongnya itu 500 koin, jadi yang koin 1.000 itu 500 koin dan yang Rp 500 perak juga 500 koin sekantongnya,” jelasnya.

Sadikin berencana akan menukarkan uang koin Rp 70 juta dari hasilnya menabung selama delapan tahun itu ke bank. 

Ia pun akan memakai uang itu untuk tambahan modal usaha bengkel motornya.

“Kemarin konfirmasi dulu ke pihak bank mau ditukar,” kata Sadikin.

Berkebalikan, koin ini justru membuat pemerintah kabupaten/kota meradang karena membuat fasilitas umum rusak.

Catatan Dinas Lingkungan Hidup di sejumlah taman Kota Surabaya, seperti Taman Bungkul, Lumumba, Prestasi, Teratai, Paliatif, dan Ekspresi rusak. 

Tanaman terinjak, dahan pohon patah, dan paving pedestrian dibongkar. Pemkot Surabaya geram dan melaporkan kejadian ini ke polisi.

 AKP Rina Shanty Nainggolan dari Polrestabes Surabaya menyesalkan perilaku pemburu Koin Jagat.

Ia mendesak pengembang aplikasi Jagat untuk lebih bertanggung jawab, menghindari penempatan koin di lokasi yang berpotensi merusak fasilitas umum dan membahayakan pemain. 

Polisi juga telah mencatat adanya pola penempatan koin yang sengaja dilakukan di titik-titik tertentu, memicu kerumunan sehingga dapat menimbulkan kerusakan tempat-tempat umum.

“Pihak aplikator tolong lah jangan sebar-sebar koin di tempat yang bisa merusak fasilitas umum. Apalagi, di tempat yang bisa membahayakan pemain maupun orang lain,” katanya.
 
Rina menyebut, Polrestabes Surabaya memperkuat patroli malam melalui program Patroli 97 Jogoboyo.

Diluncurkan sejak awal Januari, patroli yang melibatkan 49 personel ini beroperasi setiap malam pukul 24.00 hingga 05.00 WIB. 

Mereka dibagi menjadi tiga tim dengan tugas spesifik pengawasan wilayah rawan konflik, pemantauan titik-titik strategis, dan patroli umum menggunakan kendaraan operasional.

Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Sulistiawan, Patroli 97 Jogoboyo bertujuan mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan malam hari.

Di antaranya mencegah dan menanggulangi aksi kawanan remaja, konflik antar perguruan silat, serta gangguan Kamtibmas lainnya.

Warga diimbau untuk aktif melaporkan tindakan mencurigakan melalui kanal resmi Polrestabes Surabaya atau pun langsung melapor ke polsek-polsek terdekat.

“Patroli 97 Joyoboyo selalu ready setiap malam. Program ini adalah bentuk nyata kehadiran polisi di masyarakat, laporkan jika ada aktivitas yang meresahkan,” tandasnya.

—– 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.